BAB IV
-
Upload
muhammad-rifki -
Category
Documents
-
view
181 -
download
1
Transcript of BAB IV
80
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan tahapan pengembangan sistem yang
digunakan dalam laporan tugas akhir. Dalam penelitian ini, menggunakan
metodologi pengembangan sistem RUP.
4.1 Inception Phase (Fase Permulaan)
Tahap yang merupakan langkah awal untuk pengidentifikasian kebutuhan-
kebutuhan sistem yang akan dibuat. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini
adalah business modelling workflow dan requirement workflow yaitu
menganalisis, merumuskan dan menentukan perencanaan, cakupan dan kebutuhan
utama bisnis.
4.1.1 Business Modelling Workflow
Dalam tahap ini, perlu adanya pengenalan tehadap instansi tempat peneliti
melakukan riset dalam hal ini adalah PT. Danareksa Investment Management.
Dimulai dengan mengetahui bagaimana profil perusahaan, mengidentifikasi
masalah dan mengidentifikasi sistem yang berjalan. Dengan mengetahui
bagaimana dan apa yang terjadi pada perusahaan, peneliti dapat melakukan
perancangan dan pembangunan sistem sesuai dengan yang diinginkan pihak
instansi.
4.1.1.1 Profil PT. Danareksa Investment Management
Danareksa Investment Management (atau yang dikenal dengan DIM)
adalah anak perusahaan dari PT Danareksa (Persero). Didirikan pada tahun 1992,
80
81
tugas utama DIM saat itu adalah mengelola "cikal bakal" Reksa Dana yang
dikenal dengan Sertifikat Danareksa, yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan
induknya.
DIM adalah Manager Investasi pertama yang meluncurkan Reksa Dana di
Indonesia pada Juli 1996 dengan mengeluarkan Danareksa Seruni, Danareksa
Anggrek, dan Danareksa Mawar; tepat setelah Pemerintah RI mengeluarkan UU
No. 8/1995 tentang Pasar Modal.
Di dalam melakukan proses investasi atas aset Anda, DIM selalu bertindak
secara profesional dan transparan. DIM juga melakukan riset yang mendalam
untuk menentukan jenis investasi yang menarik dan juga memformulasikan dan
menjalankan berbagai strategi investasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik
bagi Anda.
Saat ini, DIM mengelola lebih dari 30 Reksa Dana dan beberapa Kontrak
Pengelolaan Aset Investasi (KPAI) yang dibuat untuk mengakomodasikan
berbagai kebutuhan investasi Anda. DIM selalu berusaha untuk memiliki fokus
yang tinggi di dalam mengelola aset Anda dan memberikan imbal hasil investasi
yang tinggi berdasarkan risk-adjusted return dalam setiap produk yang dikelola.
PT. Danareksa Investment Management juga pencetus sejarah Pasar
Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah
oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa
Efek Indonesia (Bursa Efek Jakarta) berkerjasama dengan PT. Danareksa
Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli
2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan
81
82
dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal
telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai
dengan prinsip syariah.
4.1.1.1.1 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo PT. Danareksa Investment Management
4.1.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Susunan Direksi: Presiden Direktur: John David Item
Direktur: Prihatmo Hari Mulyanto
Susunan Komisaris: Presiden Komisaris: Stephanus Turangan
Komisaris: Bob Prabowo
Komisaris: Purbaya Yudhi Sadewa
Dewan Pengawas Syariah: Ketua: KH. MA’ruf Amin
Anggota: Kanny Hidaya, SE
Tim pengelola Investasi: Head of Fixed Income: Priyanto Soedarsono
Research Analysis: Barkah Supriadi
Portofolio Manager: Oskar Syahbana
82
83
4.1.1.1.3 Visi, Misi dan Falsafah Perusahaan
Visi
PT. Danareksa Investment Management Menjadi perusahaan penyedia jasa
keuangan terkemuka di regional.
Misi
Menciptakan nilai tambah bagi stakeholdermelalui layanan keuangan,
terutama di bidang pasar modal.
Mendorong perkembangan dan edukasi mengenai pasar modal di Indonesia.
Falsafah Perusahaan
Sebagai perusahaan investasi, PT. Danareksa Investment Management memiliki
falsafah sebagai berikut:
Logo perusahaan adalah simbol yang mencerminkan karakter perusahaan
seacar utuh dan jelas. Untuk itu, konsep penciptaan logo yang matang sangat
memnentukan makna logo secara keseluruhan.
Landasan konsep logo Danareksa Investment Management berawal dari
karakter perusahaan yang terbuka, dinamis dan inofatif. Karakter ini
dikembangkan menjadi simbol pergerakan yang merupakan perwujudan 3
komponen keberhasilan dibidang investasi perbankan, yaitu kombinasi dan
interaksi antara perusahaan, karyawan dan pelanggan.
Pemilihan warna perak pada logo simbol melambangkan sifat kokh dan
tegas, dengan warna biru pada logo tipe yang melambangkan kedinamisan dan
percaya diri serta perlindungan. Secara keseluruhan, logo Danareksa Investment
Management memberikan gambaran hubungan saling menguntungkan antara
83
84
elemen-elemen tersebut yang menunjukkan kerja sama, interaksi positif dan
keseimbangan.
4.1.1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang dilakukan yaitu identifikasi terhadap masalah
yang terjadi di PT. Danareksa Investment Management. Di sini ditemukan
permasalahan yang ada di bagian pengelola investasi yaitu perusahaan tidak
memiliki sistem alokasi dana investor Reksa Dana Syariah secara
terkomputerisasi atau masih dilakukan dengan cara manual.
Pada sistem yang berjalan saat ini, ketika perusahaan melakukan proses
alokasi aset pada PT. Danareksa Investment Management belum terdapat adanya
sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam proses penentuan
portofolio efek serta hanya memperoleh laporan atas transaksi alokasi dana
investor tersebut pada sore hari dari bank kustodian, dimana proses tersebut
kurang efektif bila terjadi perubahan pada kondisi pasar yang dapat
mempengaruhi alokasi aset tersebut. Untuk mengoptimalkan proses alokasi dana
investor tersebut ke berbagai portofolio, maka diperlukan adanya sebuah sistem
yang dapat memberikan sebuah infromasi dalam pengambilan keputusan agar
proses tersebut lebih optimal dan performa yang baik serta dapat memberikan
sebuah laporan yang dapat digunakan setiap saat tanpa perlu menunggu laporan
dari bank kustodian.
Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya
sebuah sistem pendukung keputusan dalam alokasi dana investor Reksa Dana
Syariah yang terkomputerisasi sehingga proses pengambilan keputusan dapat
84
85
berlangsung cepat, efektif dan hasil yang didapatkan sesuai dengan kondisi pasar
serta kriteria yang dijadikan pertimbangan oleh PT. Danareksa Investment
Management .
4.1.1.3 Identifikasi Sistem Berjalan
Sistem alokasi dana investor Reksa Dana Syariah pada sistem yang
berjalan di PT. Danareksa Investment Management sebagai berikut:
a. Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening yang telah diisi oleh Nasabah, oleh
Marketing Officer dilakukan validasi dan pengecekkan kelengkapan
dokumen aplikasi pembukaan rekening berdasarkan ketentuan yang berlaku
dari BAPEPAM.
b. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen beserta validitasnya,
maka Marketing Officer akan menginput data tersebut ke dalam sistem.
c. Setelah nasabah mendapatkan ID serta Password maka nasabah dapat
memilih Reksa Dana Syariah yang diinginkan setelah membaca porspektus
dari masing-masing Reksa Dana Syariah, maka nasabah tersebut akan
mendapatkan no rekening Virtual Account dari system tersebut untuk
mentransfer sejumlah dana.
d. Setelah dana terkumpul dalam sebuah Reksa Dana maka Manajer Investasi
akan mulai mengalokasikan dana tersebut ke beberapa unit penyertaan yang
persentase minimum dan maksimum dananya telah ditentukan oleh
BAPEPAM.
e. Manajer investasi akan melakukan analisa terlebih dahulu terhadap kondisi
perekonomian indonesia.
85
86
f. Setelah melakukan analisa, maka Manajer Investasi akan memberikan
instruksi transaksi kepada Bank Kustodian untuk pembelian Portofolio Efek.
g. Atas dasar instruksi yang diterima, maka pada Hari Bursa selanjutnya (T+1)
Bank Kustodian melakukan proses alokasi penambahan atau pengurangan
dalam bentuk laporan dan diberikan kepada Manajer Investasi pada hari
transaksi (T+0).
h. Jika Bank Kustodian memberikan laporan bahwa alokasi tersebut melebihi
batas maksimum atau minimum maka manajer investasi harus mengurangi
atau menambahkan pembelian portofolio efek.
Berikut gambaran atau rich picture dari sistem yang berjalan di PT.
Danareksa Investment Management, Jakarta Pusat.
Gambar 4.4 Sistem yang Sedang Berjalan
86
87
4.1.2 Requirement Workflow
Requirement workflow dijadikan sebagai tahapan untuk merumuskan dan
menetukan perencanaan serta hal-hal utama yang dibutuhkan dalam sistem. Juga
melihat resiko-resiko yang mungkin terjadi setelah sistem selesai dibuat.
4.1.2.1 Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk keefektifan kinerja dalam pengalokasian dana investor Reksa Dana
Syariah, perlu adanya sebuah sistem yang secara otomatis mengolah data dalam
proses alokasi dana investor Reksa Dana Syariah untuk mengurangi kesalahan-
kesalahan.
Dari permasalahan akan ketidakefektifan waktu dalam pengambilan
keputusan alokasi dana investor Reksa Dana Syariah maka dibuat sistem
informasi pendukung keputusan alokasi dana investor Reksa Dana Syariah yang
secara otomatis melakukan alokasi dana investor tersebut berdasarkan kondisi
ekonomi yang dapat mempengaruhi proses tersebut. Berikut hal-hal yang perlu
dirancang untuk pendukung sistem usulan:
a. Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening yang telah diisi oleh Nasabah, oleh
Marketing Officer dilakukan validasi dan pengecekkan kelengkapan
dokumen aplikasi pembukaan rekening berdasarkan ketentuan yang berlaku
dari BAPEPAM.
b. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen beserta validitasnya,
maka Marketing Officer akan menginput data tersebut ke dalam sistem.
c. Setelah nasabah mendapatkan ID serta Password maka nasabah dapat
memilih Reksa Dana Syariah yang diinginkan setelah membaca porspektus
87
88
dari masing-masing Reksa Dana Syariah, maka nasabah tersebut akan
mendapatkan no rekening Virtual Account dari sistem tersebut untuk
mentransfer sejumlah dana.
d. Setelah dana terkumpul dalam sebuah Reksa Dana maka Manajer Investasi
akan mulai mengalokasikan dana tersebut ke beberapa unit penyertaan yang
persentase minimum dan maksimum dananya telah ditentukan oleh
BAPEPAM.
e. Manajer investasi akan melakukan analisis terlebih yang secara otomatis
dihitung oleh sistem berdasarkan informasi kondisi perekonomian
Indonesia. Untuk proses perhitungannya, manajer investasi menginput nilai
matriks untuk setiap kriteria kemudian portofolio efek yang akan dihitung
skornya dengan menggunakan Model Perbandingan Eksponensial (MPE).
f. Setelah melakukan analisis, maka manajer investasi akan membuat
perhitungan untuk persentase maksimum dan minimum alokasi dana
investor Reksa Dana dengan menggunakan perhitungan Markov Chains.
g. Setelah melakukan perhitungan persentase maksimum dan minimum, maka
Manajer Investasi akan memberikan instruksi transaksi kepada Bank
Kustodian untuk pembelian Portofolio efek berupa saham-saham dengan
perhitungan Forecasting.
h. Atas dasar instruksi yang diterima, maka pada Hari Bursa selanjutnya (T+1)
Bank Kustodian melakukan proses alokasi penambahan atau pengurangan
dalam bentuk laporan dan diberikan kepada Manajer Investasi pada hari
transaksi (T+0).
88
89
Gambar 4.5 Sistem yang Diusulkan
4.1.2.2 Identifikasi Ruang Lingkup Sistem
Pada tahap ini dijelaskan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam
proses alokasi dana investor Reksa Dana Syariah. Kriteria-kriterianya adalah
sebagai berikut:
89
90
a. Krisis Amerika
Krisi Amerika dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia, karena
perekonomian berkiblat pasa perekonomian Amerika.
b. Inflasi
Inflasi dapat mempengaruhi kenaikan suku bunga Bank Indonesia dan
menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
c. Index Harga Saham
Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan
pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki
lima fungsi (BEI, 2008) yaitu:
1. Sebagai indikator tren pasar,
2. Sebagai indikator tingkat keuntungan,
3. Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio,
4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif,
5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.
d. Kurs Rupiah
Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing memiliki pengaruh
negative terhadap ekonomi dan pasar modal. Menurunnya kurs dapat mening
katkan biaya impor bahan baku dan meningkatkan suku bunga walaupun dapat
meningkatkan ekspor.
90
91
e. Gejolak Politik Indonesia
Peristiwa politik di Indonesia dapat berdampak positif maupun negative bagi
kestabilan kondisi ekonomi Indonesia, yang mendukung kestabilan pasar
modal dan kemudian mendukung iklim investasi di Indonesia.
f. Gejolak Politik
Gejala politik di Irak terdapat resiko kenaikan harga minyak mentah dunia
karena Irak merupakan pensupply minyak terbesar di Indonesia.
g. Kenaikan Harga BBM
Akibat kenaikan harga minyak mentah dunia, maka menimbulkan keniakan
harga BBM bersubsidi yang dapat menimbulkan terjadinya inflasi di
Indonesia.
h. Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Naik turunnya tingkat suku bunga Bank Indonesia dapat mempengaruhi yield
Obligasi.
4.1.2.3 Identifikasi Analisis Persyaratan Sistem
Dalam penelitian ini akan dibahas analisis persyaratan sistem yang
terbagi ke dalam dua bagian, yaitu persyaratan fungsional dan persyaratan non-
fungsional.
A. Persyaratan Fungsional
Persyaratan fungsional diidentifikasikan dengan adanya input, proses,
output dan data tersimpan yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran peningkatan
sistem.Adapun input dalam sistem ini adalah sebagai berikut:
91
92
1. Data Nasabah Reksa Dana
Berfungsi untuk memberikan informasi terhadap perkembangan Reksa Dana
Syariah.
2. Data Reksa Dana Syariah
Data berfungsi untuk mengetahui secara jelas data-data yang dibutuhkan
oleh pengambil keputusan.
3. Data kondisi perekonomian Indonesia berdasarkan beberapa kriteria
Ditujukan untuk mengetahui nilai-nilai kualitas dari alternatif investasi
berdasarkan kondisi perekonomian Indonesia.
4. Penilaian Alternatif
Berfungsi mengetahui konsistensi keputusan dari perhitungan yang terjadi
dalam sistem.
5. Index Harga Saham
Berfungsi mengetahui pergerakan harga saham.
6. Alpha dan Beta
Berfungsi mengetahui pengaruh terhadap saham-saham di Jakarta Islamic
Index.
Proses yang terjadi dalam sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Penyimpanan data ke dalam database
Biodata nasabah yang telah diinput dengan sukses, maka sistem akan
menyimpan data tersebut ke dalam database nasabah.
2. Penghapusan data nasabah
92
93
Data yang telah disimpan ke dalam database dapat dilakukan penghapusan
data jika terdapat kesalahan-kesalahan.
3. Penilaian Alternatif Metode Perbandingan Eksponensial
Ketika Fund Manager menentukan tingkat kepentingan kriteria dan
menentukan skor alternatif pada kriteria tertentu dengan memberikan nilai
setiap alternatif berdasarkan kriterianya.
4. Markov Chains
Hasil penilaian yang telah disimpan, maka akan dilanjutkan dengan
perhitungan Markov Chains yang disatukan dengan data History dan
menghasilkan persentase alternativf investasi yang akan dialokasikan.
5. Perhitungan Forecasting
Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan saham-saham yang optimal dari
saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
Sedangkan output dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Data nasabah
Digunakan untuk mengetahui berapa banyak nasabah yang terdaftar dalam
Reksa Dana Syariah
2. Nilai prioritas
Digunakan saat penghitungan untuk mendapatkan nilai setiap kriteria
penilaian alternatif untuk menghasilkan nilai prioritas.
3. Nilai Persentase
Memberikan infromasi persentase dari alternatif alokasi investasi.
4. Saham-saham optimal
93
94
Digunakan untuk memberikan informasi terhadap saham-saham optimal
dengan metode Forecasting.
5. Laporan
Merupakan output berupa diagram lingkaran dan print-out yang menyatakan
dari transaksi pembrlian portofolio efek.
Data dalam database pada sistem ini diberi nama database investasi,
yang tediri dari beberapa entitas, diantaranya:
1. User, user yang diperbolehkan menggunakan sistem.
2. Data nasabah, yaitu nasabah yang tercatat sebagai investor Reksa Dana
Syariah.
3. Hasil hitung nilai prioritas, merupakan data yang berisi prioritas dari
alternatif investasi.
4. Hasil persentase Markov Chains, merupakan data yang berisi persentase
alternatif investasi .
5. Saham optimal, merupakan data yang berisi saham-saham optimal yang
telah terdaftar di Jakarta Islamic Index.
B. Persyaratan Non- Fungsional
Persyaratan non fungsional yang dimaksud adalah tenggang waktu yang
diperlukan, biaya serta hal-hal lain yang tidak termasuk fungsi teknis dari sistem
yang dibangun. Masalah waktu hanya menyangkut dengan waktu yang digunakan
untuk penelitian yaitu pada tanggal 30 Desember 2011 dan 15 Februari saat
melakukan riset, 20 Februari 2012– 20 Maret 2012 (pada saat PKL), tanggal 30
Desember 2011, 15 Februari dan 10 Mei 2012 saat wawancara.
94
95
Sedangkan untuk persyaratan biaya tidak dijelaskan karena penelitian
ini ditujukan untuk tugas akhir bukan untuk komersial. Sedangkan unutk
keamanan data, penelitian ini tidak membahasnya.
4.1.2.4 Estimasi Resiko
Setelah pembangunan sistem ini, akan terdapat beberapa hambatan dalam
penggunaan sistem atau beberapa resiko yang mungkin akan dihadapi oleh user
dan perusahaan. Untuk dapat meminimalisir resiko-resiko yang mungkin akan
muncul, maka yang harus dilakukan sebelum pembangunan sistem adalah
mengestimasi resiko dengan cara mengetahui dampak dari resiko tersebut
sehingga dapat mengetahui strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi
resiko tersebut.
Tabel 4.1 menjelaskan perkiraan resiko yang akan terjadi dan solusi
yang dihadapi dalam pembangunan sistem pendukung keputusan ini.
Tabel 4.1 Estimasi Resiko SistemNo. Resiko Solusi Peringanan Resiko
1 Pengguna tidak familiar terhadap sistem yang baru
Pelaksanaan training
2 Kurangnya komputer pada bagian terkait
Pengadaan komputer
4.1.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana perbedaan antara sistem yang
telah berjalan dengan sistem yang diusulkan baik kekurangan maupun kelebihan
masing-masing dari sistem.
95
96
a. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan
Untuk kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan pada PT. Danareksa
Investment Management, Jakarta Pusat dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan
Kelebihan Kekurangan
1. Sudah tersedia sistem database yang menyimpan data calon peserta.
1. Keputusan yang diambil bersifat subjektif dan masih manual
2. Penilaian kualitas berlangsung lama, karena proses analisa penilaian masih secara manual.
b. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Usulan
Tujuan dibuatnya sistem usulan adalah untuk memperbaiki sistem lama
walaupun dalam sistem usulan ini masih terdapat sedikit kekurangan. Untuk
kelebihan dan kekurangan sistem usulan ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Usulan
Kelebihan Kekurangan
1. Kriteria yang ditetapkan cukup mewakili terhadap kualitas calon peserta.
1. User membutuhkan pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakan sistem.
2. Pengolahan data lebih cepat dan lebih akurat, karena sudah terkomputerisasi.
3. Hasil keputusan bersifat objektif bukan subjektif
4. Proses pengambilan keputusan lebih cepat dilakukan.
96
97
c. Perbandingan Sistem Keseluruhan
Setelah menganalisis perbedaan dari masing-masing sistem, dapat
disimpulkan perbedaan secara keseluruhan dari kedua sistem ini, yaitu:
Tabel 4.4 Perbedaan Sistem Secara KeseluruhanSistem Berjalan Sistem Usulan
1. Sistem belum terkomputerisasi 1. Sistem terkomputerisasi,
sehingga pengolahan data
menjadi lebih baik
2. Sistem belum memiliki metode
perhitungan penilaian khusus
dalam penilaian calon peserta
2. Sistem telah memiliki metode
perhitungan penilaian khusus
dalam proses penilaian calon
peserta
3. Proses pengambilan keputusan
berlangsung lebih lama.
3. Proses pengambilan
keputusan lebih cepat
4. hasil keputusan biasanya bersifat subjektif
4. Hasil dari keputusan yang diambil lebih bersifat obyektif
4.2 Elaboration Phase (Fase Pembangunan)
4.2.1 Ananlysis And Design Workflow
4.2.2 Implementation Workflow
4.2.3 Test Workflow
4.3 Construction Phase
4.3.1 Implementation Workflow
4.3.2 Test Workflow
4.3.3 Deployment Workflow
4.4 Transition Phase
4.4.1 Deployment Workflow
97
98
98