BAB IIIa laporan kp
description
Transcript of BAB IIIa laporan kp
BAB III
TINJAUAN UMUM PROYEK
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Aneka Sukses Reksa Graha merupakan perusahaan swasta yang
mempunyai kantor pusat di Jl. Jend. A.Yani No. 99 Wua-Wua Kendari
dalam hal ini dipercaya untuk menyelesaikan Pekerjaan Fisik
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kawasan Kadia – Wua-Wua - Baruga
Provinsi Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi
Tenggara.
PT. Aneka Sukses Reksa Graha yang berdiri sejak 17 Februari 2003
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Pemborongan dan telah
mempunyai banyak pengalaman dalam menyelesaikan Pekerjaan
Infrastruktur di Indonesia seperti :
1. Proyek pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan Tampo-Raha
2011
2. Proyek pembangunan jembatan finger/dermaga pancang Jembatan Batu,
Bau-Bau 2013
Pada prinsipnya Mutu adalah yang paling di utamakan sehingga dalam
pelaksanaan di lapangan senantiasa PT. Aneka Sukses Reksa Graha
menugaskan staf dan personil yang berpengalaman dalam menejerial proyek,
penggunaan peralatan yang cukup serta bahan/material yang disyaratkan dan
cash flow yang lancar demi suksesnya pelaksanaan di lapangan.
40
PT. Aneka Sukses Reksa Graha perusahaan bergerak di bidang Jasa
Konstruksi dan Perdagangan yang berkantor pusat diJl. Jend. A.Yani No. 99
Wua-Wua Kendari.Dalam menjalankan proses bisnis dan sistem manajemen
mutu-nya PT. Aneka Sukses Reksa Graha mempunyai Visi, Misi dan
Kebijakan Mutu sebagai berikut:
“ Mencapai Target terbaik untuk Pelanggan melalui Upaya Pengadaan
Produk Berkualitas , Tenaga Kerja yang Profesional, Perbaikan sistim
Managemen secara Berkesinambungan serta Memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) dalam Setiap Pelaksanaan
Pekerjaan “
PT. Aneka Sukses Reksa Graha selalu berusaha meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan antara lain melalui :
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Peningkatan hubungan dan kerja sama yang baik antara karyawan
dan manajemen
3. Pengembangan teknologi yang menunjang
4. Peningkatan finansial yang sehat dan mandiri
3.2 Gambaran Umum Proyek
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang makin meningkat,
pembangunan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup semua lapisan
masyarakat.
41
Dapat dipahami maksud dari proyek terasnportasi (jalan, jembatan,
pelabuhan, bandara) khususnya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kawasan
Kadia – Wua-Wua – Baruga adalah meningkatkan sistem transportasi
masyarakat guna menunjang pertumbuhan ekonomi yang baik, dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Jaringan jalan raya saat ini merupakan salah satu prasarana system
trasnsportasi yang sangat penting untuk menunjang berbagai bidang
pembangunan yang merupakan pusat perekonomian yang menghubungkan
antara kota dan desa lainnya bahkan antar provinsi lainnya yang bertujuan
untuk memudahkan sarana dan prasarana industri, politik, kemanan dan
sosial budaya untuk program jangka panjang.
Proyek ini dimenangkan melalui pelelangan terbuka via internet yang
bersitus di www.lpse.com. Pihak panitia tender dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari memberi pengumuman tentang proyek
yang disebut dengan pelelangan terbuka. Kemudian perusahaan kontraktor
penyedia jasa seperti PT. Anekasukses Reksa Graha memasukkan
penawaran yang telah mereka buat. Dalam jangka waktu yang telah
ditentukan, pihak panitia mengeluarkan pengumuman pemenang untuk
paket proyek. Dalam hal ini adalah paket C12 Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan Kawasan Kadia – Wua-Wua - Baruga yang dimenangkan olehh PT.
Anekasukses Reksa Graha.
42
3.3 Struktur Organisasi Proyek
Organisasi secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang
melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama – sama dengan
kemampuan dan keahlianya masing – masing untuk mencapai suatu tujuan
sesuai yang direncanakan. Dengan adanya organisasi kerja yang baik
diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu serta dengan
kualitas tinggi.
Suatu proyek konstruksi yaitu proyek fisik yang dicapai dengan
kegiatan konstruksi merupakan suatu sistem. Sedangkan sistem itu sendiri
secara konseptual berpengertian adanya perangkat atau kelompok yang
menyangkut beberapa usur yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
bersama.
Proyek konstruksi yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu
bangunan fisik yang memenuhi dan persyaratan melalui suatu ruang lingkup
pekerjaan tertentu yang dilakukan beberapa orang atau beberapa kelompok
orang. Untuk proyek - proyek besar yang harus di laksanakan oleh beberapa
kontraktor, maka pemilik proyek dapat memberikan kepercayaan yang
penuh pada suatu badan yang disebut manajemen konstruksi ( MK ) yang
bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer. Setiap unsur pengelola
proyek mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang sesuai
dengan kedudukan dan kegiatan yang dilakukan
43
KONTRAKTOR
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
KONSULTANPERENCANA
PENGGUNA JASA
.Skema Organisasi Proyek
Sumber. Dokumen PT. Aneka Sukses Reksa Graha
Gambar 3.1 Struktur organisasiproyek
Pengguna Jasa : Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Penyedia Jasa :PT.Aneka SuksesReksaGraha
Pelaksana Konstruksi ( Kontraktor ) :PT.Aneka SuksesReksaGraha
Pengawas Konstruksi(Konsultan Pengawas) :CV.ANNISHA MITRAYASA
Adapun tugas, tanggung jawab dan wewenang dari tiap unsur pengelola
proyek adalah sebagai berikut :
44
1. General Superintendent
Tugas :
a. Melaksanakan Instruksi-instruksi yang diberikan oleh Pengguna
Jasa/Direksi
b. Membuat Rencana Mutu Kontrak yang diantaranya berisikan Master
Schedule, Struktur organisasi proyek, RAB dan metode kerja pelaksanaan
proyek.
c. Memimpin merencanakan dan mengendalikan jalannya pelaksanaan
proyek, agar efisiensi dan efektif mencapai hasil yang optimal dari segi
mutu dan perolehan profit.
d. Memahami seluruh aspek teknis pekerjaan dan berperan aktif membina
sumber daya sesuai dengan kebutuhan proyek.
e. Koordinasi dengan pemilik Satuan Kerja sebelum Proyek dimulai guna
membahas prosedur, schedule, perhitungan progress dan lain-lain.
f. Membina keamanan dan ketenangan kerja pada lingkungan proyek dan
masyarakat sekitarnya.
g. Koordinasi dengan personil proyek yang telah ditunjuk guna menentukan
tugas masing-masing.
h. Menganalisa kebutuhan material, tenaga kerja, peralatan dan biaya serta
menyusun jadwal kebutuhannya.
i. Melaksanakan pertemuan rutin dengan pemilik satuan kerja ataupun
dengan personil proyek demi kelancaran jalannya proyek.
45
j. Melaksanakan control atas keuangan, administrasi, personil, peralatan,
material dan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek
sehingga memperoleh mutu, waktu dan biaya yang sesuai dengan rencana.
k. Melakukan tagihan sampai dengan menghasilkan seluruh pembayaran
secara baik dan tuntas.
l. Membuat laporan akhir proyek sesuai ketentuan dan menyerahkan semua
berkas-berkas proyek ke perusahaan.
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek dari awal hingga
akhir proyek.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tertib administrasi internal, data
material dan peralatan, data keuangan, penagihan dan pendukungnya.
c. Bertanggung jawab atas pengendalian mutu hasil pekerjaan proyek.
Wewenang :
a. Memutuskan strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan
pengendalian mutu proyek.
b. Menyetujui pengeluaran-pengeluaran langsung yang diperlukan bagi
kegiatan pelaksanaan proyek
2. Pelaksana
Tugas :
a. Melaksanakan proyek, sesuai dengan rencana kerja sehingga efisien dan
efektif mencapai hasil yang optimal dari segi mutu dan perolehan laba.
46
b. Menerapkan seluruh aspek teknis pekerjaan dan berperan aktif membina
sumber daya sesuai kebutuhan proyek.
c. Mengontrol keamanan dan ketenangan kerja pada lingkungan proyek dan
masyarakat sekitarnya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab atas aspek teknis dalam pelaksanaan pekerjaan.
Wewenang :
Memutuskan segala sesuatu dalam pelaksanaan proyek yang berkaitan
dengan pengendalian Aspek teknis.
3. Surveyor
Tugas:
Melakukan survey dan membuat data lapangan.
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas data base lapangan.
Wewenang:
Memberikan informai data lapangan dalam rangka penentuan strategi kerja.
4. Quality Engineer
Tugas:
47
a. Mengadakan pengujian terhadap semua jenis pekerjaan, misalnya menguji
jenis bahan atau material, jenis produk tertentu yang akan dipakai sebagai
langkah pengendalian mutu.
b. Melakukan kontrol terhadap kualitas material yang digunakan.
c. Menjaga kualitas campuran pada material yang digunakan sesuai dengan
Job Mix Design.
d. Melakukan kontrol terhadap hasil suatu produk campuran dilapangan.
Tanggung Jawab:
Menyiapkan laporan kinerja dari penerapan sistem manajemen mutu di
proyek.
Wewenang:
Memberikan informasi/data lapangan dalam rangka menjaga kualitas dan
mutu material atau suatu produk.
5. Material Engineer
Tugas :
Melakukan kontrol terhadap material yang akan digunakan pada pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab atas ketersediaan dan spesifikasi material.
Wewenang:
Memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan material
proyek.
48
6. Lab. Teknisi
Tugas :
a. Melaksanakan pengendalian mutu dan tes material di laboratorium dan
lapangan.
b. Melakukan pengawasan hariandan pemeriksaan mutu bahan di
laboratorium dan lapangan.
c. Mengambil sampel material yang akan diuji di laboratorium.
d. Memberikan saran dalam memecahkan masalah yang menyangkut
material.
e. Bertanggung jawab terhadap semua tes supply material.
f. Membuat laporan hasil uji laboratorium.
Tanggung Jawab :
a. Melakukan perawatan terhadap peralatan laboratorium.
b. Melakukan kalibrasi peralatan laboratorium secara berkala.
Wewenang :
a. Memberikan informasi tentang jenis-jenis material yang dapat digunakan
atau tidak dapat digunakan.
7. Peralatan
Tugas:
a. Melakukan kontrol peralatan yang digunakan di lapangan.
b. Melakukan kontrol terhadap kelayakan peralatan dalam melakukan suatu
pekerjaan.
49
Tanggung Jawab:
Mengatur penggunaan alat dilapangan sesuai dengan kebutuhan proyek.
Wewenang:
Mengontrol dan mengatur aktifitas kerja alat.
8. Logistik
Tugas:
a. Melakukan rekapitulasi kebutuhan barang pada suatu Proyek.
b. Melakukan pemesanan barang.
c. Mendistribusikan barang kebutuhan proyek.
d. Melakukan pencatatan pengadaan dan pendistribusian barang.
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas penyaluran barang pada suatu proyek.
Wewenang:
Melakukan inventarisasi barang secara periodik.
9. Gudang
Tugas:
a. Melakukan pencatatan barang masuk atau keluar.
b. Membuat laporan tentang stok barang.
c. Melakukan penataan gudang.
Tanggung Jawab:
a. Memberikan informasi tentang ketersediaan barang.
50
b. Membuat bukti penerimaan dan pengeluaran barang.
Wewenang:
Mengontrol serta memonitor ketersediaan barang.
10. Mekanik
Tugas:
a. Melakukan perbaikan terhadap alat yang mengalami kerusakan.
b. Melakukan identifikasi kelayakan alat sebelum dipergunakan.
c. Melakukan perawatan berkala pada setiap alat.
Tanggung Jawab:
Memberikan kesiapan dan kelayakan suatu alat dalam melaksanakan
pekerjaan.
Wewenang:
Menentukan dan melakukan uji kelayakan suatu alat.
11. Keuangan/Finansial
Tugas:
a. Mengatur dan melakukan pendistribusian dana Proyek.
b. Membuat laporan penggunaan dana proyek.
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas pengeluaran dana proyek.
Wewenang:
51
Melakukan pembayaran dana Proyek.
12. Administrasi
Tugas:
a. Mengatur administrasi proyek.
b. Membuat dan mengumpulkan data-data administrasi proyek.
c. Menngarsipkan segala macam data-data administrasi proyek.
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas pembuatan monthly certificate dan data-data
administrasi pendukung untuk dipergunakan dalam rangka pencairan dana
proyek.
Wewenang:
a. Melakukan pengecekan data-data administrasi dari lapangan.
b. Melakukan pengendalian administrasi proyek.
3.4. Data – data Proyek
Tahapan penyelenggaraan proyek pembangunan secara menyeluruh
dimulai dari perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan fisik
sampai dengan pemanfaatannya harus dikerjakan secara sistematik. Di dalam
proses atau tahapan ini terdapat bermacam-macam unsur pendukung yang
saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur yang membentuk suatu ikatan
kerjasama dimana masing-masing mempunyai peranan, fungsi dan tanggung
52
jawab yang jelas. Tujuan yang hendak dicapai pada dasarnya adalah efisiensi
yang optimum dari tenaga, waktu dan biaya proyek terhadap hasil yang
diperoleh. Data-data umum dan data-data teknis sangat diperlukan demi
penyelenggaraan proyek yang efektif, detail dan menyeluruh.
3.4.1 Data Umum Proyek
Data umum Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kawasan Kadia – Wua-
Wua – Baruga dalah sebagai berikut.
1. Nama Proyek : Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
Kawasan Kadia – Wua-Wua – Baruga.
2. Sumber Dana : APBD dan DAK
3. Tahun Anggaran : 2014
4. Kontraktor : PT.ANEKA SUKSES REKSA
GRAHA
5. Lokasi Pekerjaan : Kawasan Kadia – Wua-Wua – Baruga.
6. Nilai Kontrak : Rp. 3.109.749.000,- (Tiga Milyar
Seratus Sembilan Juta Tujuh Ratus
Empat Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
7. Nomor Kontrak :
620/346/PU-BM/KONTRAK/VIII/201
4, Tanggal 5 Agustus 2014.
8. Konsultan Supervisi : PT. Surya Perkasa Raya
53
9. Volume pekerjaan
a. Jl. Rambutan : Panjang = 169,00 m
Lebar = 3,00 m
b. Jl. Mekar Indah : Panjang = 200,00 m
Lebar = 3,50 m
c. Jl. Wawonii : Panjang = 425,00 m
Lebar = 3,00 m
d. Jl. Tunggala II : Panjang = 225,00 m
Lebar = 3,00 m
e. Jl. Depan Puskesmas Wua-Wua :
panjang = 675,00 m
Lebar = 5,00 m
f. Jl. Durian : Panjang = 300,00 m
Lebar = 3,00 m.
g. Jl. BTN Beringin : Panjang = 312,00 m
Lebar = 3,00 m
h. Jl. Kehutanan : Panjang = 200,00 m
Lebar = 3,20 m.
i. Jl. BTN IV Pasar Baruga : Panjang = 478,00 m
Lebar = 3,00 m
j. Jl. Lurah Watubangga : Panjang = 225,00 m
Lebar = 3,50 m
54
10. Jenis Konstruksi : Flexible Pavement
11. Waktu Pelaksanaan : 130 (Seratus Tiga Puluh) hari
kalender
12. Waktu Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) hari
kalender.
3.4.2. Lokasi Proyek
Proyek rehabilitasi / pemeliharaan jalan ini, berlokasi di
kawasan Kadia, Wua-Wua, dan Baruga. Lokasi proyek dapat dilihat
pada peta lokasi berikut ini.
Gambar 3.2.PetaLokasiProyek Kec. Kadia
55
Gambar3.2.Peta Lokasi Proyek Kec.wua-wua
Gambar 3.3. Peta Lokasi Proyek kec. Baruga
Sumber :google maps
56
3.4.3. RencanaBiayaProyek
Biaya total proyek ini sebesar Rp. 3.109.749.000,- (Tiga Milyar
Seratus Sembilan Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu
Rupiah) yang dialokasikan untuk pembiayaan pemeliharaan /
rehabilitasi beberapa jalan berikut:
a. Jalan Rambutan ( lorong Masjid Al Khairat )
b. Jalan Mekar Indah
c. Jalan Tunggala II
d. Jalan Durian
e. Jalan BTN Beringin
f. Jalan Kehutanan
g. Jalan Poros BTN IV Pasar Baruga
h. Jalan Lurah Watubangga.
Dengan Kegiatan Pekerjaan seperti pada bagan alir dibawah ini :
57
Pekerjaan Pendahuluan
Peralatan Fasilitas Pelayanan Laboratorium
Papan Nama Proyek
As built drawing
Administrasi Proyek
Demobilisasi
A
Gambar3.4.BaganAlirKegiatanPekerjaan
58
Pekerjaan Tanah
Galian Tanah Biasa
Timbunan Biasa
Penyiapan Badan Jalan
Pekerjaan Perkerasan Berbutir
Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Lapis Pondasi Agregat Kelas C
Pekerjaan Aspal
Lapis Resap Pengikat
Laston Lapis Antara AC-BC=6 cm
A
1. Pekerjaan Pendahuluan/Umum
a. Peralatan
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam
pekerjaan seperti alat berat yang
b. Fasilitas Pelayanan Laboratorium
c. Papan Nama Proyek
d. As Built Drawing
e. Administrasi Proyek
f. Demobilisasi
2. Pekerjan Tanah
a. Galian Tanah Biasa
b. Timbunan Biasa dari selain galian sumber bahan
c. Penyiapan badan jalan
3. Pekerjaan Perkerasan Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
b. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
c. Lapis Pondasi Agregat Kelas C
4. Pekerjaan Aspal
a. Lapis Resap Pengikat
b. Laston Lapis Antara (AC-BC), Tebal = 6 cm
59
3.4.3. Daftar Peralatan
Sesuai dengan dokumen kontrak peralatan yang digunakan pada
proyek rehabilitasi/pemeliharaan jalan kawasan Baruga-Kambu-
Poasia-Abelikotakendari, adalahsebagaiberikut:
Tabel 3.1 DaftarPeralatan yang DigunakanpadaPelaksanaanPekerjaan
Sumber:
laporan harian
3.5 Unsur Pengelola Proyek dan Hubungan Kerja
Manajemen proyek merupakan kemampuan untuk mendapatkan
suatu tujuan dengan pemilihan metode pelaksanaan yang sesuai dan tepat
melalui kegiatan beberapa kelompok yang mempunyai ikatan koordinasi
untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia melalui tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Manajemen yang baik akan mengatur unsur-unsur pengelola proyek
60
No Uraian Satuan1 Asphalt Mixing Plant unit2 Finisher unit3 Asphalts Prayer unit4 Compressor unit5 Tandem Roller unit6 Water Tank Truck unit7 Motor Grader unit8 Whell Loader unit9 Excavator unit10 Dump Truck unit
11Alat Bantu (sekop,pacul,archo,garpu)
buah
dengan tepat dan proporsional sehingga memiliki hubungan kerja yang
teratur dan lancar.
3.5.1 Pemberi tugas (Owner)
Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan
pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan
tersebut. Tugas dan wewenang pemberi tugas adalah sebagai berikut ini.
a. Menunjuk penyedia jasa.
b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
c. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
d. Menyidiakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
e. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa.
f. Ikut mengawasi jalanya pelaksanaan pekerjaan.
3.5.2. Konsultan Perencana (Designer)
1. Perencana adalah orang atau badan yang membuat perencanaan
lengkap dari pekerjaan suatu bangunan. Perencana dapat berupa
perorangan atau kelompok yang berbadan hukum yang bergerak di
bidang perencanaan pekerjaan bangunan. PadaProyek
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kawasan Baruga – Kambu – Poasia –
61
Abeliyang bertindak sebagai konsultan perencana adalah PT. Surya
Perkasa Rya Kewajiban dan wewenang perencana adalah :
a. Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar, rencana kerja dan
syarat-syarat hitungan struktur beserta perencanaan anggaran dan
biaya yang harus mendapat persetujuan pemilik proyek.
b. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas
tentang perencanaan pekerjaan dan membantu segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses pelelangan.
c. Merencanakan bahan dan alat yang digunakan sesuai peraturan dan
syarat yang ada serta memberikan metode yang harus ditetapkan dalam
pelaksanaan.
d. Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan
kontraktor apabila terjadi permasalahan-permasalahan dilapangan
dalam bidang arsitektur, struktur konstruksi dan mekanik/elektrik.
e. Menghadiri rapat evaluasi dan koordinasi pengelola proyek.
f. Berhak melakukan pengujian suatu pekerjaan secara khusus untuk
menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak melalui
konsultan pengawas.
3.5.4. Pelaksana (Kontraktor)
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat
62
yang ditetapkan.Tugas, kewajiban dan wewenang tim pelaksana adalah
sebagai berikut ini.
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana,
risalah pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat.
b. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
c. Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus disetujui oleh
pengawas disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil test
laboratorium.
d. Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul
dilapangan kepada perencana dan pengawas.
e. Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.
f. Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.
g. Membuat jadwal kerja.
h. Menyerahkan pekerjaan kepada pemilik proyek apabila pekerjaan
telah sesuai secara keseluruhan.
i. Menjamin pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak
3.6. Metode Penjadwalan.
Metode Penjadwalan dalam Proyek ini adalah dengan menggunakan
kurva S. Abrar Husen (2010) menyatakan bahwa kurva “S” adalah sebuah
grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar
pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir
proyek. Kurva “S” dapat menunjukkan kemajuan proyek sejak awal
63
hingga akhir proyek.
Kurva “S” dapat menunujukkan kemajuan proyek berdasarkan
kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang dipersentasekan sebagai
persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.
Visualisasi kurva “S” dapat memberikan informasi mengenai
kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana.
Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal
proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan
tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal.
Tetapi informasi - informasi tersebut tidak detail dan hanya terbatas
untuk menilai kemajuan proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat
menggunakan metode lain yang dikombinasikan, misalnya dengan
metode bagan balok yang dapat digeser-geser dan Network Planning
dengan memperbaharui sumber daya maupun waktu pada masing-masing
kegiatan.
Untuk membuat kurva “S” , jumlah persentase kumulatif bobot
masing- masing kegiatan suatu priode diantara durasi proyek
digambarkan ke sumbu vertical sehingga bila hasilnya dihubungkan
dengan garis, akan membentuk kurva “S”.
Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal
biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam
jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali
64
mengecil.
Untuk mementukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan
dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item
pekerjaan / kegiatan dibagi nilai anggaran keseluruhan, karena satuan
biaya dapat dijadikan bentuk persentase sehingga lebih mudah untuk
menghitungnya.
Bobot persen yang dipakai pada proyek ini adalah sebagai berikut :
Biaya Tiap Bagian Pekerjaan x 100 %
Biaya Total
Pada dasarnya Time Schedule ini dibuat untuk mengontrol
kemajuan suatu proyek, sesuai jangka waktu yang tersedia. Dalam
pelaksanaanya, Time Schedule harus slalu dikontrol agar dapat dilakukan
penyesuaian terhadap perubahan.
3.7 Sanksi Keterlambatan Menyelesaikan Pekerjaan
Dalam pasal 120 Perpres 54 tahun 2010, tentang sanksi. Selain
perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1),
Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dapat dikenakan
denda keterlabatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak atau
bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan tidak melampaui
besarnya Jaminan Pelaksanaan.
65
PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila :
a. Denda keterlambatan pelaksanaasn pekerjaan akibat kesalahan Penyedia
Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.
b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannnya dalam jangka waktu
yang telah ditetapkan.
c. Penyedia barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan atau
d. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/jasa dinyatakan benar oleh instansi yang bverwenang.
66