Bab III Unimus Fajrin 3-6-2013 Ordinal
-
Upload
abiezz-tiyan -
Category
Documents
-
view
224 -
download
6
description
Transcript of Bab III Unimus Fajrin 3-6-2013 Ordinal
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis studi
korelasional. Pendekatan yang digunakan cross-sectional, yaitu suatu
penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel -
variabel yang termasuk efek, diobservasi sekaligus pada waktu yang
bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pelajar SMK PGRI
Semarang yang terdiri dari 4 kelas X berjumlah 139 siswa, 4 kelas XI
berjumlah 160 siswa, dengan jumlah keseluruhan populasi adalah 299
siswa.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti
(Nursalam, 2011). Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus sebagai
berikut :
n = N
1+ N (d) ²
34
35
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : Tingkat signifikansi 10% (0,1)
n = 299
1+ 299 (0,1) ²
n = 299
3,99
n = 74,93 dibulatkan menjadi 75 sampel.
Dari rumus diatas maka diperoleh besar sampel dengan jumlah
sebanyak 75 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik
sampling yaitu simple random sampling dengan mengundi secara
sederhana. Hasil perhitungan sampling, yaitu:
139Kelas X = x 75 = 34,8 = 35
299
160Kelas XI = x 75 = 40,1 = 40
299
Total sampel yang digunakan sejumlah 35 + 40 = 75 responden.
Sampel yang dikehendaki merupakan bagian dari populasi terjangkau yang
direncanakan untuk diteliti langsung. Mereka adalah subjek yang
memenuhi kriteria pemilihan, yakni kriteria inklusi dan eksklusi
(Sastroasmoro, 2008)
35
36
Kriteria inklusi :
a. Siswa kelas X dan XI
b. Bersedia menjadi responden
c. Masih bersekolah di SMK PGRI di Kota Semarang
C. Definisi operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel penelitian
Definisi operasional
Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
1. Tingkat pengetahuan tentang bullying
Nilai tentang pemahaman responden melalui jawaban tentang bullying meliputidefinisi, penyebab, jenis-jenis dan kerakteristik bullying
Menggunakan kuisioner yang berisi 20 pernyataan. Diukur dengan menggunakan skala Guttman. Favourable Ya : skor 1Tidak : skor 0UnfavourableYa : skor 0Tidak : skor 1
Penilaian tingkat pengetahuan tentang bullying dikategorikan: - Tinggi, jika total skor 14 - 20 - Sedang, jika total skor 7 - 13 - Rendah, jika total skor 0 – 6
Ordinal
2. Perilaku bullying Suatu kegiatan atau aktivitas yang memiliki aspek kesengajaan untuk mendominasi, menyakiti, atau menyingkirkan dan dilakukan secara berulang – ulang
Menggunakan kuisioner yang berisi 20 pernyataan. Diukur dengan menggunakan skala Guttman. Favourable Tidak Pernah :
Skor 1 Jarang :
Skor 2 Sering :
Skor 3Unfavourable Tidak Pernah :
Skor 3 Jarang :
Skor 2 Sering :
Skor 1
Penilaian perilaku bullying dikategorikan: - Tidak pernah melakukan, jika total skor 1 - 20 - Jarang melakukan, jika total skor 21 – 40 - Sering melakukan, jika total skor 41 - 60
Ordinal
36
37
D. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI Semarang.
E. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2013.
F. Etika penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan,
masalah etika yang harus diperhatikan antara lain ( Hidayat, 2007) :
1. Informed concent (lembar persetujuan)
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan Informed concent (lembar persetujuan). Informed
concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
Informed concent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya, jika subyek bersedia maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan tersebut dan jika responden
tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak orang tersebut.
2. Anonimyti (tanpa nama)
Merupakan masalah etika dalam peneltian keperawatan dengan cara tidak
memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data.
37
38
3. Confidentially (kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
peneltian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
38
39
G. Alat pengumpulan data
1. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang
terdiri dari tiga jenis kuesioner, yaitu :
a. Kuesioner tentang data demografi remaja digunakan untuk
mengetaui data – data seperti umur, jenis kelamin, kelas.
b. Kuisioner 1
Berkaitan dengan Tingkat pengetahuan, yang berisi 20 pernyataan
Favourable dengan bentuk jawaban “Ya” dan “Tidak”, untuk skor
“Ya” adalah 1, “Tidak” adalah 0, sedangkan Unfavourable untuk
skor “Ya” adalah 0, “Tidak” adalah 1.
Tabel 3.2 Blue print kuesioner tingkat pengetahuan
No Komponen Favourable Unfavourable Jumlah Item
1. Pengertian 1 2 2
2. Penyebab 3, 5 4, 6 4
3. Karakteristik 7, 9, 11, 13 8, 10, 12, 14 8
4. Jenis – jenis 15, 17, 19 16, 18, 20 6
Jumlah 10 10 20
c. Kuisioner 2
Berisi tentang perilaku bullying, terdiri dari 20 item pertanyaan
dalam bentuk pernyataan Favourable dengan bentuk pilihan yaitu
tiga alternatif “Tidak Pernah”, “Jarang”, dan “Sering”, untuk skor
“Tidak Pernah” adalah 1, “Jarang” adalah 2, “Sering” adalah 3.
39
40
Sedangkan pernyataan Unfavourable untuk skor “Tidak Pernah”
adalah 3, “Jarang” adalah 2, “Sering” adalah 1.
Tabel 3.3 Blue print kuesioner perilaku
No Komponen Favourable Unfavourable Jumlah Item
1. Jenis Bullying 1, 3, 5, 7, 9 2, 4, 6, 8, 10 10
2. Tipe Bullying 11, 13, 15, 17, 19 12, 14, 16, 18, 20 10
Jumlah 10 10 20
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas adalah sejauh mana instrumen mengukur apa yang
seharusnya diukur, sesuai dengan yang sesungguhnya dimaksudkan
peneliti, untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah disusun
tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu
diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap item (pertanyaan)
dengan skor total kuesioner tersebut. Selanjutnya dihitung korelasi
antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total. Teknik
korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product moment
dengan pearson yang rumusnya sebagai berikut (Riwidikdo, 2009).
Dimana :
X sebagai data-data dari variabel independen/variabel bebas
Y sebagai data-data dari variabel dependen/variabel terikat
40
41
Pengukuran dinyatakan valid bila rxy yang didapatkan dari
hasil pengukuran item soal lebih besar dari r tabel yang didapatkan
dari r Product Pengukuran dinyatakan valid bila rxy yang
didapatkan dari hasil r Product Moment (Arikunto, 2006).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu instrumen. Dalam
penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas
instrument adalah rumus koefisien Cronbach’s Alpha. Pengujian
reliabilitas kuesioner dapat dilakukan dengan menggunakan metode
Internal Consistency, dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja, kemudian yang di peroleh dianalisis dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007).
k ∑Si ²
ri = 1-
(k – 1) St²
Keterangan :
ri = Koefisien Alfa Cronbach
K = banyaknya butir pertanyaan
∑ Si² = jumlah varians butir pertanyaan
St² = Jumlah varians total
41
42
Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai r total > r tabel atau
dengan nilai reliabilitas > 0,6 (Arikunto, 2006).
H. Prosedur pengumpulan data
Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah SMK PGRI Kota
Semarang dan kepala Tata Usaha, Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat
peran serta selama penelitian. Kemudian peneliti di bawa dan di bimbing
langsung oleh bagian Konseling untuk mendapatkan data dan informasi
berkaitan dengan tujuan yang ingin di dapat.
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti, dengan
menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas oleh
peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi setiap kelas
yang telah di tentukan oleh peneliti di SMK PGRI Kota Semarang.
Responden yang memenuhi syarat dan bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini diberi penjelasan cara pengisian kuesioner, serta proses
pengisian kuesioner.
I. Rencana analisis data
1. Notoadmodjo (2010) menjelaskan, Proses pengolahan data penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Editing (penyuntingan)
42
43
Peneliti mengkoreksi data yang telah diperoleh yang meliputi
kebenaran pengisian, kelengkapan jawaban, konsistensi, dan
relevansi jawaban terhadap kuesioner. Editing dilakukan di lokasi
sehingga jika ada kuesioner yang masih belum diisi maka saat itu
juga responden diminta untuk melengkapi jawabannya.
b. Coding (pengkodean)
Peneliti melakukuan pemberian kode pada data untuk
mempermudah memperoleh data.
c. Data Entry (memasukan data)
Peneliti memasukan data dari hasil kuesioner kedalam komputer
menggunakan paket program SPSS versi 16 for Window untuk
dilakukan uji statistik, data dicek kembali oleh peneliti apakah ada
kesalahan dalam memasukan data, dan sudah lengkap atau belum.
d. Cleaning (Pembersihan Data)
Peneliti memasukan data penelitian tingkat pengetahuan dan
perilaku bullying kedalam komputer melalui salah satu program
statistik. Sebelum dilakukan uji statistik dengan program
komputer, data yang sudah di entry berupa hasil penelitian dicek
kembali oleh peneliti dan asisten untuk menghindari kesalahan
dalam memasukan data dan uji statistik.
2. Analisis data
Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk
alasan tersebut dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel
penelitian. Analisa data dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
43
44
a. Analisis univariat
Analisa ini diperlukan untuk mendeskripsikan kearah responden
dengan menggunakan tabel frekuensi dan grafik tingkat pegetahuan
dan perilaku bullying di SMK PGRI Kota Semarang.
b. Analisis bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menganalisa hubungan antara
variabel dependen dan independen. Tehnik analisa yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik
dengan Chi Square. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku bullying di SMK PGRI
Semarang dengan menggunakan uji Koefisiensi Kontingensi, karena
skala data berbentuk kategorik yaitu ordinal dan ordinal (Dahlan,
2004). Pelaksanaan uji dengan menggunakan komputasi program
SPSS (statistical product and service solution) for Window Release
Versi 16.0.
Tabel 3.4 Nilai Keeratan Korelasi
Parameter Nilai Interpretasi
Kekuatan Korelasi 0,00-0,199 Sangat lemah
44
45
0,20-0,399 Lemah
` 0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
DAFTAR PUSTAKA
Al-Migwar. (2006). Psikologi remaja. Bandung : CV Pustaka Setia
Ardianti, C . 2009. Identifikasi Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Bullying. Skripsi. Semarang : Universitas Katolik Suegijapranata
45
46
Ardiansyah, A.A dan Guaniarti, U.2009.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Bullying Pada Remaja. Naskah Publikasi.Yogyakarta: UII.
Ariesto , A. 2009. Pelaksanaan program Antibullying Teacher Empowerment. Jakarta . UI
Astuti, P.R. 2008. Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Mengatasi Kekerasan Pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Bahiyatun. (2010). Buku ajar bidan psikologi ibu dan anak. Jakarta : EGC.
Bauman, S. 2008. The Role of Elementary School Counselors in Redusing School Bullying, the Elemantary School Journal vol.108.
Berthold, K. A. and Hoover, J. H. 2000. “Collerates of Bullying and Victimization Among Intermediate Student in the Midwestern USA”. Sage Publication Volume 21, No. 1.
Black, S.A & Jackson, E. 2007. Using bullying incident density to evaluate the olweus bullying prevention programme. School psychology international, 28.
Coloroso, Barabara. 2004. Penindas, Tertindas dan Penonton. Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Pra sekolah hingga SMU. Alih bahasa: Santi Indra Astuti. Jakarta: Serambi.
Dahlan, S. 2004. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT.Arkans.
Djati, M. N. S. 2008. Hubungan Antara Bullying Dengan Depresi Pada Siswa SMA. Skripsi. Semarang : Universitas Katolik Soegijarpranata.
Djuwita, R. (2006). Kekerasan Tersembunyi Di Sekolah : Aspek - Aspek Psikososial Dari Bullying. Makalah Dalam Workshop Bullying : Masalah Tersembunyi Dalam Dunia Pendidikan Di Indonesia. Jakarta.
Elliot, M. 2005. Wise Guides Bullying. New York: Hodder Children’s Books.
Fiftina, A. F. (2012). Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Siswa SMA Korban Bullying.Skripsi.Universitas Gunadarma.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hurlock. (2004). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan edisikelima. Jakarta : Erlangga.
46
47
Kholilah, M. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Bullying Dengan Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas XI Di SMA Semen Gresik.Skripsi.Stikes Yarsis.
Krahe, B. 2005. Perilaku Agresif - Buku Panduan Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Laila, M. 2008. “Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Puteri SMA N 112 Jakarta”. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jakarta : Universitas Esa Unggul Psikologi.
Mahardayani. I.H dan Ahyani L.N.(2009). Identifikasi Perilaku Bullying Pada Remaja Di Kabupaten Kudus.Skripsi.Universitas Muria Kudus.
Mudjijanti, F. (2011). “School Bullying dan Peran Guru Dalam Mengatasinya”. Naskah Krida Rakyat. Madiun.: Universitas Katolik Widya Mandala.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rienekacipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan; pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan.Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Sari, F. K. (2011). Hubungan Antara Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dan Perilaku Bullying Pada Siswa SMK X Jakarta Barat. Skripsi.Universitas Esa Unggul Jakarta.
Sarwono W Sarlito. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sastroasmoro, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kliinis Edisi ke3. Jakarta: Sagung Seto.
SEJIWA (Yayasan Semai Jiwa Amini). (2008). Mengatasi kekerasan dari sekolah dan lingkungan anak. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Susanto, D. W. 2010. Fenomena korban perilaku bullying pada remaja Dalam
47
48
dunia pendidikan. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata:Semarang.
Susilowati. (2008). Kekerasan pada Siswa di Sekolah. Jakarta.
Tim Yayasan Semai Jiwa Amini SEJIWA. 2008. Bullying : Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: PT Grasindo.
Wawan, A danDewi M. (2010).Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: NuhaMedika.
Wicaksana, I. (2008). Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa.Yogjakarta: Kanisius.
Wiyani, N. A. (2012). Save Our Children From School Bullying. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
48