Bab I,II Rosa

19
7/25/2019 Bab I,II Rosa http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 1/19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai adalah air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai yang lebih besar. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, dan limpasan bawah tanah. Sepanjang aliran sungai, air tidak hanya mengalir, tetapi  juga melakukan kegiatan pengikisan, pengangkutan dan pengendapan. Ketiga kegiatan tersebut dipengaruhi oleh kemiringan aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan aliran sungai. rosi adalah suatu proses hilangnya atau terkikisnya tanah dan tersangkut ketempat lain baik disebabkan oleh pergerakan air ataupun angin. rosi pada suatu !aerah Aliran Sungai "!AS# berakibat penumpukan sedimen pada alur sungai, sehingga akan mengurangi kapasitas tampungan sungai.rosi dapat mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai, waduk, saluran$saluran irigasi, dan muara$muara sungai dibagian hilir karena terjadinya pengendapan material yang sering disebut sedimentasi. Secara hidrologis, lokasi !aerah Aliran Sungai Kampwolker terletak di !istrik %eram Kota &ayapura. Sungai ini mengalir menuruni lereng pegunungan 'ycloops dari arah (tara ke Selatan dan Bermuara di !anau Sentani. Sungai ini memiliki panjang sekitar 1).**+ km dan lebar - m. !aerah ini termasuk  parameter utama konstrasi penggalian dan pengambilan bahan material, karena dalam alur sungai dengan panjang area mencapai ),* km dengan badan sungai rata$rata m atau dengan luas mencapai /). m ) dijumpai banyak endapan sedimen, serta dijumpai banyak batuan. Salah satu 0aktor adanya endapan sedimen adalah adanya proses erosi yang terjadi. Berdasarkan latar belakang inilah yang mendasari penulis tertarik dalam melakukan penilitian untuk mengetahui klasi0ikasi erosi dan nilai besar erosi pada !aerah Aliran Sungai "!AS# Kampwolker. 1

Transcript of Bab I,II Rosa

Page 1: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 1/19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai adalah air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat

yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai yang

lebih besar. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam

sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, dan

limpasan bawah tanah. Sepanjang aliran sungai, air tidak hanya mengalir, tetapi

 juga melakukan kegiatan pengikisan, pengangkutan dan pengendapan. Ketiga

kegiatan tersebut dipengaruhi oleh kemiringan aliran sungai, volume air sungai,

dan kecepatan aliran sungai.

rosi adalah suatu proses hilangnya atau terkikisnya tanah dan tersangkut

ketempat lain baik disebabkan oleh pergerakan air ataupun angin. rosi pada

suatu !aerah Aliran Sungai "!AS# berakibat penumpukan sedimen pada alur 

sungai, sehingga akan mengurangi kapasitas tampungan sungai.rosi dapat

mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai, waduk, saluran$saluran irigasi,

dan muara$muara sungai dibagian hilir karena terjadinya pengendapan material

yang sering disebut sedimentasi.

Secara hidrologis, lokasi !aerah Aliran Sungai Kampwolker terletak di

!istrik %eram Kota &ayapura. Sungai ini mengalir menuruni lereng pegunungan

'ycloops dari arah (tara ke Selatan dan Bermuara di !anau Sentani. Sungai ini

memiliki panjang sekitar 1).**+ km dan lebar - m. !aerah ini termasuk 

 parameter utama konstrasi penggalian dan pengambilan bahan material, karena

dalam alur sungai dengan panjang area mencapai ),* km dengan badan sungai

rata$rata m atau dengan luas mencapai /). m) dijumpai banyak endapan

sedimen, serta dijumpai banyak batuan. Salah satu 0aktor adanya endapan sedimen

adalah adanya proses erosi yang terjadi. Berdasarkan latar belakang inilah yang

mendasari penulis tertarik dalam melakukan penilitian untuk mengetahui

klasi0ikasi erosi dan nilai besar erosi pada !aerah Aliran Sungai "!AS#

Kampwolker.

1

Page 2: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 2/19

1.) umusan 2asalah

1. Berapa klasi0ikasi tingkat erosi pada !aerah Aliran Sungai "!AS#

Kampwolker 3

). Besar nilai erosi pada !aerah Aliran Sungai "!AS# Kampwolker 

dengan bantuan so0tware 3

1. Batasan 2asalah

1. Klasi0ikasi erosi pada !aerah Aliran Sungai Kampwolker menurut ...

). Besarnya nilai erosi menurut standar...

1.* 4ujuan 5enulisan

1. 2engetahui klasi0ikasi tingkat erosi pada !aerah Aliran Sungai "!AS#

Kampwolker

). 2engetahui nilai erosi pada !aerah Aliran Sungai "!AS#

Kampwolker dengan bantuan so0tware

1.- 2an0aat 5enulisan

%asil dari penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan

in0ormasi kepada penulis dan 6nstansi 5emerintah terkait tentang besarnya nilai

erosi dan klasi0ikasi erosi pada !aerah Aliran Sungai Kampwolker untuk 

 pengembangan lebih lanjut.

1.+ Sistematika 5enulisan

Sebagaimana tujuan dari sitem penulisan yang memudahkan untuk 

dipahami oleh segenap pembaca, maka penulis menguraikan setiap bagian bab.

Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut 7

Bab 6 5endahuluan!alam bab ini diuraikan secara umum latar belaknag, rumusan masalah,

 batasan masalah, tujuan, man0aat serta sistematika penulisan.

Bab 66 Landasan 4eori

!alam bab ini diuraikan secara ringkas tentang teori$teori yang

 berubungan dengan pembuatan laporan akhir agar dapat memberikan

gambaran dan metode analisis yang akan digunakan dalam menganalisis

masalah.

2

Page 3: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 3/19

Bab 666 2etodologi 5enelitian

2etodologi berupa uraian tentang tata cara penulisan 4ugas Akhir, baik 

 berupa metode pengumpulan data, waktu dan tempat penelitian dan

 prosedur analisis data.

Bab 68 %asil dan 5embahasan

Bagian ini berisi tentang kajian dari data$data yang telah dikumpulkan

menjadi pusat penyelesaian dari masalah yang ada dalam penulisan ini.

Bab 8 5enutup

Bab ini berisi tentang ringkasan yaitu berupa kesimpulan sehubungan

dengan permasalahannya.

!a0tar 5ustaka

Lampiran

BAB II

LANDASAN TEORI

).1 Sungai

3

Page 4: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 4/19

Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air  yang mengalir 

ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai

utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di

sebelah kiri dan kanan. 5engujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali

sebagai muara sungai.

).1.1 5ola Aliran Sungai

Ada berbagai pola aliran sungai, sebagai berikut 7

1.  Pararel , adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerah yangluas dan miring sekali, sehingga gradient dari sungai itu besar dan

sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan

arah yang kurang lebih lurus. 5ola ini misalnya dapat terbentuk 

 pada suatu coastal plain "dataran pantai# yang masih muda yang

lereng aslinya miring sekali kearah laut.

).  Rectangular,adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang

mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahansesungguhnya atau hanya  joint   "retakan#. 5ola ini merupakan pola

aliran siku$siku.

.  Angulate, adalah pola aliran yang tidak membentuk sudut siku)

tetapi lebih kecil atau lebih besar dari 9o. di sini masih kelihatan

 bahwa sungai$sungai masih mengikuti garis$garis patahan.

*.  Radial Centrifugal , adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi

atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya

menuruni lereng$lereng pegunungan.

-.  Radial Centripetal , adalah pola aliran pada suatu kawah atau crater 

dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang pola

alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.

4

Page 5: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 5/19

+. Trellis, adalah pola aliran yang berbentuk seperti trails. !i sini

sungai mangalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklin dan

sinklin yang pararel.

/.  Annular , adalah variasi dari radial pattern. 4erdapat pada suatu

dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah

timbul sungai consequent, subsequent, resequent  dan obsequent.

:.  Dentritic, adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman.

4erdapat pada daerah yang batu$batuannya homogen, dan lereng$

lerengnya tidak begitu terjal, sehingga sungai$sungainya tidak cukup

mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.

;ambar ).1 5ola Aliran Sungai

).1.) 2acam$macam Sungai Berdasarkan Sumber Airnya

1. Sungai 4adah %ujan, yaitu sungai yang volume airnya tergantung pada

air hujan, seperti sunga$sungai di 5ulau &awa.

). Sungai 'ampuran atau Sungai Kombinasi, yaitu sungai yang sumber 

airnya berasal dari air hujan dan gletser "salju yang mencair, kemudian

mengalir# oleh karena itu jika sungai mata airnya dari gletser disebut

sungai gletser. 'ontohnya sungai 2amberema di 6rian &aya.

5

Page 6: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 6/19

).1. Bagian$bagian 5ada !aerah Aliran Sungai

1. Bagian %ulu Sungai yaitu bagian sungai yang dekat dengan mata air,

merupakan sungai dalam stadium muda, dengan ciri$ciri

a. 5engikisan kearah dalam atau vertikal

 b. Aliran airnya deras

c. 4ebingnya curam

d. 4idak terjadi proses pengendapan<sedimentasi

e. Belum terdapat teras$teras sungai.

). Bagian 4engah Sungai yaitu bagian antara hulu sungai dengan hilir 

sungai dan disebut stadium dewasa, dengan ciri$ciri7

a. 5engikisan ke arah dalam dan samping

 b. Alirannya kurang begitu jelasc. Banyak terjadi pengendapan

d. 4erdapat teras$teras sungai

e. 4erbentuknya pola aliran yang berkelok$kelok atau disebut

meander.

. Bagian %ilir Sungai yaitu bagian sungai yang dekat ke laut, dan

disebut stadium tua dengan ciri$ciri 7

a. 5engikisan tidak terjadi

 b. Aliran air tenang

c. Banyak terjadi pengendapan

d. 4eras$teras sudah tidak jelas

e. Sungai banyak berkelok$kelok 

0. 4erdapat beting$beting pasir di tengah sungai yang disebut

dengan delta

.) rosi

rosi adalah 5engikisan dan pemindahan hasil$hasil pelapukan disebabkan

oleh air, angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lain. rosi memiliki sebab

yang dapat menimbulkan dampat$dampak dari erosi baik itu yang positi0 dan

negati0 atau baik itu yang berman0aat dan merugikan tetapi terkadang kerugian

atau si0at negati0 lebih banyak dibandingkan man0aat sehingga proses erosi harus

ditanggulangi dengan cara$cara atau tindakan pastinya agar tak menyebabkan

kerugian nantinya baik itu bagi pemerintah maupun warga apa lagi sampai$

6

Page 7: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 7/19

sampai menelan korban jiwa. rosi 5ermukaan batuan yang telah lapuk mudah

sekali dihanyutkan oleh air yang mengalir atau bahkan tertiup oleh angin.

Berdasarkan asasnya, erosi merupakan akibat interaksi antara 0aktor$0aktor iklim,

topogra0i, tumbuh$tumbuhan, dan campur tangan manusia "pengelolaan# terhadap

lahan, yang secara deskripti0 dinyatakan dalam persamaan seperti di bawah ini 7

= 0 "i, r, v, t, m#

!imana7

= besarnya erosi,

i = iklimr = topogra0i

v = tumbuh$tumbuhan

t = tanah

m = manusia

.).1 2acam$macam rosi

1. rosi oleh Air SungaiAir sungai yang mengalir dapat menyebabkan proses

 pengangkutan material$material yang mengapung maupun yang

 berada di dasar sungai mengasah dan menghanyutkannya ke bagian

hilir. !i bagian hulu, arus sungai sangat deras dan mengakibatkan

erosi bekerja secara vertikal "ke dasar sungai# sehingga mengubah

 bentuk badan sungai menjadi lembah$lembah berbentuk huru0 8. !i

 bagian muara, arus sungai semakin lambat karena sungai mengalir 

di tempat yang semakin datar, sehingga erosi ke arah dasar sungai

semakin kecil, akan tetapi erosi yang lebih besar terjadi ke arah

dinding sungai "erosi hori>ontal#. Akibatnya, pada bagian muara,

sungai$sungai semakin melebar, sehingga mengubah badan

sungaimenjadi lembah$lembah berbentuk huru0 (.

). rosi oleh Air Laut "Abrasi#

7

Page 8: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 8/19

rosi oleh air laut disebut abrasi atau erosi marine yang

disebabkan oleh hempasan ombak di pantai. Abrasi sangat besar 

 pengaruhnya pada pantai$pantai yang curam. !i daerah pantai yang

hutan bakaunya sudah habis ditebang, abrasi dapat menyebabkan

kerusakan lingkungan di sepanjang pantai. Bentuk$bentuk muka

 bumi akibat abrasi terlihat pada pantai yang curam berupa gua$gua,

 pintu air, stack, dan cli00. 2ula$mula bagian bawah dari pantai yang

curam terkorek sedikit demi sedikit oleh kikisan air laut, lama

kelamaan terbentuklah gua$gua, rongga$rongga, ataupun pintu$

 pintu air.

;ua$gua yang terbentuk cukup besar dan akhirnya runtuh,

kemudian karena proses abrasi selanjutnya terbentuk lagi gua$gua

yang baru. Kedalaman gua$gua yang terbentuk sangat tergantung

 pada jenis batuan pantai. 5ada pantai yang terdiri dari batuan yang

keras, dapat terbentuk gua yang lebih besar dan dalam. Stack 

adalah tonggak$tonggak batu yang nampak berdiri di atas

 permukaan laut yang merupakan sisa$sisa batuan. 4onggak$tonggak 

 batu ini adalah merupakan bagian batuan$batuan yang keras

sehingga tahan terhadap pukulan gelombang 4aut. 'li00 adalah

 pantai yang terjal, terjadi karena kikisan air 4aut terhadap pantai.

Kadang$kadang kemiringannya mencapai 9 "tegak lurus dengan

 permukaan air 4aut#. Abrasi di pantai yang cur?m mengakibatkan

 penyempitan daratan sepanjang pantai.

. rosi oleh ;letsyer 

5engikisan oleh gletsyer disebut erosi glasial atau eksarasi.

;letsyer adalah lapisan es yang bergerak secara perlahan menuruni

lembah di lereng pegunungan akibat gaya beratnya sendiri. Karena

gerakan gletsyer ini maka terjadi pengikisan terhadap dasar dan

samping kanan$kiri lembah tersebut. 5uing$puing hasil kikisan

gletsyer tersebut akhirnya diendapkan pada ujung gletsyer pada

8

Page 9: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 9/19

saat gletsyer mulai mencair. ndapan oleh gletsyer disebut

moraine.

Bentukan muka bumi akibat dari erosi glasial antara lain

5antai 0yord dan danau glasial. @yord adalah teluk yang amat

dalam, menjorok ke daratan dengan pantai yang curam serta

sempit. !anau glasial merupakan danau yang terbentuk karena

lapisan tanah yang terkikis gletsyer sehingga terbentuk suatu

lekukan. 'ontoh danau glasial antara lain7 danau$danau yang

terdapat di Swiss, danau$danau besar diKanada, yang terjadi pada

>aman es, yaitu masa ketika sebagian permukaan bumi tertutup

oleh es yang lebih luas dibanding saat ini ">aman glasial#. Setelah

>aman es berakhir, lekukan$lekukan pada permukaan bumi hasil

 pengikisan gletsyer tersebut terisi air, demikian pula hasil kikisan

gletsyer yang di tepi pantai membentuk 0yord, seperti pantai$pantai

di orwegia.

*. rosi oleh Angin

rosi angin disebut de0lasi, terjadi terutama di daerah$

daerah kering, seperti gurun. Kekuatan angin menjadi 0aktor yang

 penting dalam perombakan muka bumi, yaitu mengikis dan

membangun bentuk bentuk muka bumi. Batuan yang mengalami

 pelapukan, dikikis dan diangkut oleh angin. Apabila kekuatan angin

mulai melemah, bahan$bahan yang diangkut mulai diendapkan.

!isamping de0lasi, di gurun juga terjadi korasi yaitu angin yang

mengangkut pasir dengan kerasnya mengikis batu$batuan di daerahtersebut. 5engikisan semacam ini akan mengasah dan mengikis

 batuan yang kuat.

.).) @aktor 5enentu rosi

9

Page 10: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 10/19

2enurut %udson "19/1# ada dua 0aktor yang menyebabkan erosi

yaitu 0aktor penyebab erosi yang dinyatakan dalam erosivitas dan 0aktor 

 penyebab erosi yang dinyatakan dalam erodibilitas.

1. rosivitas

rosivitas adalah hujan. %ujan dengan intensitas rendah

 jarang menyebabkan erosi, tetapi hujan lebat dengan waktu yayng

 pendek ataupun panjang akan mengakibatkan limpasan permukaan

yang besar dan kehilangan tanah. Si0at curah hujan yang

mempengaruhi erosi adalah butir$butir hujan, kecepatan, dan

tumbukannya. @aktor erosivitas terdiri dari 7a. @aktor ynag menentukan energy, yaitu erosivitas hujan

 b. @aktor yang mempengaruhi erosivitas yaitu kemiringan tanah

dan lereng "LS#

). rodibilitas

rodibilitas adalah ketidakmampuan tanah menahan

tumbukan air hujan. 4anah yang memiliki erodibilitas tinggi maka

tanah tersebut akan lebih cepat tererosi dibandingkan tanah yang

memiliki erodibilitas rendah dengan intensitas hujan yang sama.

Si0at 0isik, kimia, dan biologi tanah sangat mempengaruhi

erodibilitas suatu tanah. @aktor erodibilitas terdiri dari 7

a. Si0at ketahanan tanah "K#

 b. @aktor pengelolaan tanaman "'#

c. @aktor konservasi dan pengelolaan tanah "5#

.). !ampak rosi 4erhadap !aerah Aliran Sungai

rosi bisa mempengaruhi !aerah Aliran Sungai karena air sebagai

media pembawa butir$butir tanah memiliki karakteristik mengalir dari tempat

yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. !ampak erosi terhadap !aerah

Aliran Sungai ialah sebagai berikut7

1. 5elumpuran dan 5endangkalan

4anah dan bagian$bagian tanah yang terangkut oleh aliran

 permukaan diendapkan di bagian tertentu atau masuk ke sungai

serta diendapkan di dalam sungai, waduk, danau atau saluran$

saluran air. !isamping itu, bersama dengan sedimen, unsur$unsur 

10

Page 11: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 11/19

hara terutama dan 5 serta bahan organik pun banyak yang ikut

terbawa masuk ke dalam waduk atau sungai. %al ini

mengakibatkan terjadinya eutro0ikasi berlebihan dalam danau atau

waduk sehingga memungkinkan perkembangan tananam air 

menjadi lebih cepat dan pada akhirnya mempercepat

 pendangkalan dan kerusakan !AS. 5endangkalan di waduk juga

sulit untuk dihindarkan. !engan makin dangkalnya waduk dapat

mengurangi umur waduk. Artinya, daya guna waduk yang semula

diperkirakan dapat lama, ternyata baru beberapa tahun saja sudah

tidak ber0ungsi lagi. Sebagai contoh waduk ;ajah 2ungkur di

onogiri, &awa 4engah. aduk ini diperkirakan dapat mencapai

umur 1 tahun ternyata setelah diteliti karena adanya sedimentasi

maka hanya dapat mencapai lebih kurang )/ tahun.

). 2enghilangnya 2ata Air 

Saat erosi terjadi, tanah yang tersisa atau tidak terbawa arus

air kebanyakan adalah tanah yang mempunyai daya in0iltrasi air 

yang rendah sekali. %al ini menyebabkan suplai air ke dalam tanah

 berkurang bahkan menurun drastis. Akibat jangka panjangnya

adalah ada beberapa mata air yang kehabisan air dalm tanah untuk 

dikeluarkan ke permukaan akibat berkurangnya penyerapan air 

dari permukaan tadi.

. 2emburuknya Kualitas Air 

Sumberdaya alam utama yang terdapat dalam suatu !ASyang harus diperhatikan dalam pengelolaan !AS adalah

sumberdaya hayati, tanah dan air. Sumberdaya tersebut peka

terhadap berbagai macam kerusakan "degradasi# seperti

kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity), kehilangan

tanah "erosi#, kehilangan unsur hara dari daerah perakaran

"kemerosotan kesuburan tanah atau pemiskinan tanah#, akumulasi

garam "salinisasi#, penggenangan (ater logging), dan akumulasi

11

Page 12: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 12/19

limbah industri atau limbah kota "pencemaran#. 2enurunnya

kualitas air yang disebabkan baik oleh sedimen yang bersumber 

dari erosi maupun limbah industri "polusi# sudah sangat dirasakan

di daerah aliran sungai yang berpenduduk padat. 2eningkatnya

aktivitas pertambangan dan pembanguan pabrik yang tidak diikuti

dengan teknik konservasi dan penanganan limbah yang memadai

 juga akan meningkatkan pencemaran yang luar biasa di bagian

hilir 

*. Kerusakan kosistem 5erairanKerusakan ekosistem perairan pada !AS dapat terlihat

 pada kerusakan habitat dan tempat memijah atau bertelur 

organisme air seperti ikan misalnya. 5ada daerah hulu kerusakan

ini terjadi karena habitat dan tempat bertelur awal bagi ikan ikut

tergerus arus air. Sedangkan pada daerah hilir sungai habitat dan

tempat bertelur ikan hilang atau hancur akibat sedimentasi yang

 berlebih dari tanah$tanah hasil proses erosi dari hulu sungai.

-. 2eningkatnya @rekuensi !an 2asa Kekeringan !an Banjir 

Berkurangnya kapasitas in0iltrasi tanah yang mengalami

erosi akan menyebabkan aliran permukaan (run off)  meningkat.

5eningkatan aliran permukaan dan mendangkalnya sungai

mengakibatkan banjir semakin sering dengan tingkatan "derajat#

yang semakin berat pada setiap musim hujan. 4erjadinya banjir 

sudah merupakan 0enomena yang berulang setiap tahun di banyak 

!AS di 6ndonesia. Berkurangnya in0iltrasi air ke dalam tanah yang

mengalami erosi di bagian hulu !AS menyebabkan pengisian

kembali (rec!arge)  air di bawah tanah (ground ater)  juga

 berkurang yang mengakibatkan kekeringan di musim kemarau.

!engan demikian terlihat bahwa peristiwa banjir dan kekeringan

merupakan 0enomena ikutan yang tidak terpisahkan dari peristiwa

erosi.

.).* ilai rosi

12

Page 13: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 13/19

Salah satu aspek lain yang mempengaruhi besarnya nilai rosi ialah

interpolasi sebaran curah hujan, tutupan lahan, jenis tanah, tingkat

kemiringan. Sehingga 0ungsi dari nilai erosi tersebut ialah 7

CKCLSC'5

!imana 7

= ain0all

K = erodibilitas tanah

LS = nilai kemiringan

'5 = tutupan lahan

5erhitungan nilai rosi dapat dilakukan secara spasial, dengan meman0aatkan

;6S dan dengan bantuan so0tware Arc;6S yang didalamnya terdapat toolyang berguna untuk menghitung nilai dari variable yang mempengaruhi nilai

erosi tersebut seperti , K, LS, '5. 5erhitungan nilai erosi pun akan lebih

mudah dan lebih cepat dengan komputerisasi yang memudahkan proses

 perhitungan dengan luasan areak yang tinggi dan e0isiensi waktu serta

ketelitian yang tinggi, sehingga kita dapat meman0aatkan in0ormasi dari nilai

erosi tersebut untuk keperluan tertentu seperti klasterisasi dampak erosi untuk 

rehabilitasi lahan misalnya.

. 2etode (SL

5rediksi tingkat erosi tanah dihitung dengan menggunakan persamaan

seperti dikemukakan oleh ischmeir dan Smith pada tahun 19/: " Asdak, )/#,

dan dikenal sebagai persamaan (SL 7

A = K LS ' 5A = Besarnya kehilangan tanah atau erosi "ton<ha<tahun#.

= @aktor erosivitas "k&<ha#

K = @aktor erodibilitas tanah "ton<k&#.

LS = @aktor panjang dan kemiringan lereng.

' = @aktor penutup tanah dan cara bercocok tanam.

5 = @aktor tindakan konservasi

13

Page 14: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 14/19

..1 Komponen (SL

Besarnya erosi diperoleh dari perkalian 0aktor$0aktor yang

 berkaitan dengan curah hujan, jenis tanah, panjang dan kemiringan lereng,

sistem tanam, dan tindakan konservasi tanah dan air yang diterapkan di

daerah kajian. Berikut ini adalah uraian masing$masing 0aktor yang menjadi

komponen penyusun persamaan (SL

1. @aktor rosivitas %ujan "#

4enaga pendorong yang meyebabkan terkelupas dan

terangkutnya partikel$partikel tanah ke tempat yang lebih rendah

dikenal dengan erosivitas hujan. rosivitas hujan sebagian terjadi

karena pengaruh jatuhan butir$butir hujan langsung di atas tanah

dan sebagian lagi karena aliran air di atas permukaan tanah.

Kemampuan air hujan sebagai penyebab terjadinya erosi adalah

 bersumber dari laju dan distribusi tetesan air hujan, dimana

keduanya mempengaruhi besarnya energi kinetik air hujan. ilai R

dapat ditetukan dengan persamaan penduga yang telah disusun oleh

Bols 19/: "Asdak )/# berdasarkan data hujan 6ndonesia

  = +,119"  #1,)1 "  #D,*/ " #,-

!engan 7

 "# $% = erosivitas hujan rata$rata tahunan "K&<ha#

 RA#&  = curah hujan rata$rata tahunan "cm#

 DA'  = jumlah hari hujan rata$rata pertahun "hari#

 A*P  = curah hujan maksimum rata$rata dalam )* jam per bulan

untuk kurun waktu satu tahun "cm#

). 6ndeks rodibilitas 4anah

rodibilitas adalah kepekaan tanah terhadap daya

menghancurkan dan penghanyutan oleh air curahan hujan, dengan

kata lain erodibilitas adalah kepekaan suatu tanah untuk mengalami

 peristiwa erosi. &ika nilai K "0aktor erodibilitas# suatu tanah tanah

14

Page 15: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 15/19

tersebut tinggi maka tanah itu peka atau mudah terkena erosi dan

 jika nilai K tanah itu rendah berarti daya tahan tanah itu kuat atau

resisten terhadap erosi. @aktor erodibilitas tanah menunjukan

resisten partikel tanah terhadap pengelupasan dan transportasi

 partikel$partikel tanah oleh adanya energi kinetik air hujan.

2eskipun resistensi tersebut di atas akan bergantung pada

topogra0i, kemiringan lereng dan besarnya gangguan oleh manusia.

Besarnya erodibilitas atau resistensi tanah juga dibentuk oleh

karakteristik tanah seperti E tekstur tanah, stabilitas agregat tanah,

kapasitas in0iltrasi dan kandungan bahan organik "Asdak, )/#.

. @aktor 5anjang Lereng "L# dan Kemiringan Lereng "S#

@aktor indeks topogra0i L dan S, masing$masing mewakili

 pengaruh panjang dan kemiringan lereng terhadap besarnya erosi.

5anjang lereng mengacu pada lairan air permukaan, yaitu lokasi

 berlangsungnya erosi dan kemungkinan terjadinya deposisi

sedimen. 5ada umumnya, kemiringan lereng diperlakukan sebagai

0aktor yang seragam.

@aktor panjang lereng "L# dide0inisikan secara matematik 

sebagai berikut "Schwab et al., 19:1 dalam buku Asdak, )/# 7

L = "l <)),1#+

  - panjang kemiringan lereng

+ - angka eksponen yang dipengaruhi oleh interaksi antara

 panjang lereng dan kemiringan lereng dan dapat juga

dipengaruhi oleh karakteristik tanah, tipe vegetasi. Angka

eksponen tersebut bervariasi dari , untuk lereng yang

 panjang dengan kemiringan lereng kurang dari ,- F sampai

,+ F untuk lereng lebih pendek dengan kemiringan lereng

lebih dari 1 F. Angka eksponen rata$rata yang umumnya

dipakai adalah ,-.

15

Page 16: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 16/19

@aktor kemiringan lereng S dide0inisikan secara matematis sebagai

 berikut "Schwab et al., 19:1 dalam buku Asdak, )/# 7

  = ",* G , s G ,* s)#<+,+1

 s - kemiringan lereng aktual "F#

Seringkali dalam prakiraan erosi mengunakan persamaan

(SL komponen panjang dan kemiringan lereng "   dan  #

diintregasikan menjadi 0aktor   dan dihitung dengan rumus7

   =  1<) ",1:  ) G ,9+- G ,1:#

  = panjang lereng "m#

= kemiringan lereng "F#

*. @aktor 5engelolaan 4anaman "C #

@aktor C  menunjukkan keseluruhan pengaruh dari vegetasi,

seresah, kondisi permukaan tanah, dan pengelolaan lahan terhadap

 besarnya tanah yang hilang "erosi#. Hleh karenanya, besarnya

angka C  tidak selalu sama dalam kurun waktu satu tahun.

-. @aktor 5engelolaan dan Konservasi 4anah " P #

5engaruh aktivitas pengelolaan dan konservasi tanah "5#

terhadap besarnya erosi dianggap berbeda dari pengaruh yang

ditimbulkan oleh aktivitas pengelolaan tanaman "'#, oleh

karenanya dalam rumus (SL 0aktor 5 dipisahkan dari 0aktor '.

4ingkat erosi yang terjadi sebagai akibat pengaruh aktivitas

 pengelolaan dan konservasi tanah "5# bervariasi, terutama

tergantung pada kemiringan lereng.

.* Sistem 6n0ormasi ;eogra0is

Sistem in0ormasi geogra0is "S6;# adalah himpunan instrumen (tools) yang

di0ungsikan untuk pengumpulan, penyimpanan, pengakti0an, pentrans0ormasian

dan penyajian data spasial dari suatu 0enomena nyata di permukaan bumi,

dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya pemetaan. Sistem 6n0ormasi ;eogra0is

merupakan bagian pemerosesan data dalam pemetaan, mengandung sistem basis

16

Page 17: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 17/19

data untuk menjelaskan data. 5eman0aatan S6; telah cukup luaas penggunaanya,

terutama untuk perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam. 5eman0aatan

S6; sebagai instrumen dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam

telah lama dilakukan oleh 5usat Studi Sumberdaya Alam dan Lingkungan,

Lembaga 5enelitian (niversitas %assanudin 2akassar, misalnya sebagai

instrumen dalam penataan ruang, konservasi sumber daya lahan dan air, penataan

kawasan pesisir, perencanaan pembangunan kesehatan, pertanian, kehutanan,

 perikanan dan evaluasi dampak lingkungan. Komponen$komponen S6; adalah

sebgai berikut7

1. 5erangkat Keras (ardare)

5erangkat keras terdiri dari komputer dengan perangkat multimedia untuk 

keperluan input data misalnya digiti/er, CD0R11, ouse  dan canner.

Komputer pribadi yang berdiri sendiri maupun komputer jaringan.

). 5erangkat Lunak (oftare)

5erangkat lunak ber0ungsi untuk manajemen menyimpan, menganalisis, dan

menampilkan data. Suatu perangkat lunak S6; memuat 0ungsi$0ungsi berikut ini7

a. Sebagai instrumen untuk memasukkan data dan in0ormasi geogra0i

 b. 2em0asilitasi manajemen basis data

c. Sebagai instrumen untuk mendukung pemerosesan dan penampilan

querry dan data spasial

d. Sebagai user interface  yang memudahkan pengguna komputer 

melakukan pemerosesan data. !ata Sistem 6n0ormasi ;eogra0i

2erupakan bagian penting dari S6;. 5engumpulan data dapat dari survey dan

sumber lainnya misalnya 0asilitas penyediaan jasa komesial. 'ara yang paling

umum pemasukan data S6; adalah digitasi data dari peta yang telah

digambarkan dikertas, 0oto udara atau hasil penginderaan jauh dengan satelit

(re+ote sensing). !igitasi merupakan proses trans0er in0ormasi dari sumber 

yang telah disebutkan diatas menjadi bentuk digital dengan cara yang

sistematik.

17

Page 18: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 18/19

5enginderaan jauh merupakan proses identi0ikasi obyek permukaan bumi dari

ketinggian tertentu. Hbyek dapat dibedakan berdasarkan si0at pemancaran

gelombangnya. Saat ini, provider penyedia jasa penginderaan jauh dengan

satelit seperti7 Landsat, S5H4 dan A8%. 'itra satelit dapat diklasi0ikasikan

menurut lebar swath, resolusi spasial (spatial resolution)  dan resolusi

radiometrik (radio+etri2 resolution). lebar swath adalah lebar dari suatu garis

scanning. esolusi spasial adalah luasan terkecil dari permukaan bumi yang

masih dapat diidenti0ikasi pada citra. esolusi radiometrik adalah sensitivitas

radiometrik yang tergantung pada sejumlah level atau tingkatan obyek yang

masih dapat dibedakan. esolusi radiometrik biasanya dinyatakan dengan

angka binner atau bits. !ari sumber data seperti yang telah dijelaskan maka

dapat dibuat sistem basis data yang dapat diproses dengan instrumen S6;,

dapat dibedakan7

1. !ata spasial berbentuk vektor7dapat bersumber dari survey terrestrial,

hasil interpretasi 0oto udara, citra satelit dan<atau peta tematik lainnya.

). !ata spasial berbentuk raster7 bersumber dari scanning langsung hasil

rekaman satelit (satelite i+agery) atau 0oto udara.

. !ata Atribut<4abular7 bersumber dar data statistik, pencacahan atau

sumber lainnya, merupakan deskripsi langsung atau sebagai tambahan

keterangan data spasial.

Basis data adalah himpunan dari beberapa berkas data atau tabel

yang disimpan dengan suatu struktur tertentu, sehingga saling berkaitan

diantara anggota himounan data, dapat ditampilkan, dan dimanipulasi oleh

 perangkat lunak manajemen basis data, untuk keperluan tertentu dan

memiliki kaitan erat dengan data spasial. 2anajemen data meiputi semua

operais penyimpanan, pengakti0an kembali, penyimpanan kembali, dan

 pencetakan semua data yang diperoleh dari masukkan data. 5ada dasarnya

S6; adalah Sistem 2anajemen Basis !ata Spasial, yang mampu

memadukan in0ormasi spasial berupa peta dengan tingkat otomasi yang

tinggi.

18

Page 19: Bab I,II Rosa

7/25/2019 Bab I,II Rosa

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-rosa 19/19

19