BAB III Revisi

download BAB III Revisi

of 40

description

Revisi TA

Transcript of BAB III Revisi

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KTSP

3.1. Struktur KurikulumPROGRAM /MATAPELAJARANDURASIWAKTU (JAM)

Mata Pelajaran

1. PROGRAM NORMATIF

1.1. Pendidikan Agama192

1.2 . Pendidikan Kewarganegaraan192

1.3 . Bahasa Indonesia192

1.3. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga192

1.4. Seni Budaya128

2. PROGRAM ADAPTIF

2.1. Matematika516

2.2. Bahasa Inggris440

2.3. Ilmu Pengetahuan Alam192

2.4. Ilmu Pengetahuan Sosial128

2.5. Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi202

2.6. Kewirausahaan192

2.7. Fisika276

2.8. Kimia192

3. PROGRAM PRODUKTIF

3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan

1.1.1. Merakit personal komputer1.1.2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar1.1.3. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)140

3.2. Kompetensi Kejuruan

3.2.1. Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar64

3.2.2. Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC56

3.2.3. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal40

3.2.4. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC28

3.2.5. Melakukan perbaikan peripheral28

3.2.6. Melakukan perawatan PC28

3.2.7. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Command Line Interface (CLI)88

3.2.8. Melakukan instalasi software80

3.2.9. Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network)60

3.2.10. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan80

3.2.11. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan64

3.2.12. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Text24

3.2.13. Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)28

3.2.14. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)56

3.2.15. Membuat desain sistem keamanan jaringan28

3.2.16. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network)16

3.2.17. Mengadministrasi server dalam jaringan28

3.2.18. Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network24

3.2.19 Merancang web data base untuk content server20

3.2. Muatan Lokal

Basa Sunda140

Pendidikan Lingkungan Hidup140

Kemaarifan140

JUMLAH4494

Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/ dunia usaha/asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai mata diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan produktif.3.1.1. Program NormatifProgram normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di samping kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata diklat pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian.

3.1.2. Program AdaptifProgram adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Program adaptif berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja.Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal tersebut harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata diklat yang berlaku sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian.

3.1.3. Program ProduktifProgram produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

3.2. Muatan KTSP3.2.1. Pengembangan Diria. Layanan dan Kegiatan KonselingRuang Lingkup :Pengembangan diri meliputi dua komponen: Pelayanan konseling, meliputi pengembangan: a. kehidupan pribadib. kemampuan sosialc. kemampuan belajard. wawasan dan perencanaan karir Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:a. Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA).b. Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), c. Seni dan budaya, olahraga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaand. Seminar, lokakarya, pameran/bazarb. Bentuk Pelaksanaan dan Waktu 1. Terprograma. Layanan konseling dan kegiatan pendukung Waktu untuk klasikal perlu terjadwal, masuk kelas 2 jam/minggu Waktu untuk kelompok dan individual tergantung situasi dan kondisi serta permasalahan.b. Kegiatan ekstrakurikulerWaktu dan jadwal kegiatan disesuikan dengan kebutuhan, substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi dan kondisi sekolah, namun dihargai ekuivalen 2 jam.

2. Tidak Terprograma. Rutin, yakni kegiatan yang sifatnya pembentukan perilaku dan terjadwal seperti: upacara, ibadah, kebersihan, dsb.b. Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus, seperti: memberi salam, ungkapan terpuji, mengatasi masalah.c. Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai model.

c. Bidang Pelayanan Konseling1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. d. Fungsi Bimbingan dan Konseling1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya. 2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.. 3. Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya. 5. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.e. Jenis Layanan Konseling1. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.2. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.3. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.4. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.5. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. 6. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.7. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.8. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.9. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka. f. Kegiatan Pendukung 1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.2. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.3. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.4. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya. 5. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.6. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya. g. Bentuk Kegiatan1. Individual, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.2. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.3. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.4. Lapangan, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.5. Pendekatan Khusus, yaitu bentiuk kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.h. Penyusunan Program1. Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.2. Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis kegiatan layanan dan kegiatan pendukung, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor 3. Program disusun dalam bentuk format yang dijabarkan dalam masing-masing program (tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan) atau dalam bentuk satu format.4. Program harian merupakan rencana kegiatan harian yang dilaksanakan dalam rentang satu minggu dan merupakan dasar penghitungan jam wajib pelayanan.

i. Jenis Program1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah. 2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan. 3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran. 4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan. 5. Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling.j. Pelaksanaan Kegiatan KonselingDi dalam jam pembelajaran sekolah :1. Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas. 2. Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.3. Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah:1. Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. 2. Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. 3. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling. k. Penilaian Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 103

l. Matriks Komparasi Pelayanan Konseling

AspekSDSMPSMASMK

Tugas PerkembanganTP anak usia SD (10 TP).TP anak usia SMP (8 TP).TP anak usia SMA (9 TP).TP anak usia SMK (9 TP) lebihfokus ke bidang karir.

PelaksanaKonselor (Guru Pembimbing) dan/atau Guru Kelas.Konselor (Guru Pembimbing).Konselor (Guru Pembimbing).Konselor (Guru Pembimbing).

Alokasi Waktu35 menit40 menit45 menit45 menit

Beban TugasSetara 24 jam pembelajaran/ minggu atau sesuai dengan beban tugas yang diberikan.150 siswa dengan kegiatan setara dengan 24 jam pembelajaran/ minggu.150 siswa dengan kegiatan setara dengan 24 jam pembelajaran/ minggu.150 siswa dengan kegiatan setaradengan 24 jam pembelajaran/ minggu.

m. Penilaian Pengembangan Diri Dalam Laporan Hasil BelajarFormat 1KegiatanJenisNilaiKeterangan

Pengembangan Diri1. Pelayanan KonselingASiswa aktif dan antusias dalam proses pelayanan konseling dan telah mencapai hasil perkembangan diri yang positif.

BSiswa mengikuti kegiatan pelayanan konseling dengan baik dan hasil perkembangan diri akan lebih optimal, jika siswa aktif dan antusias.

B (PK)Siswa mengikuti kegiatan pelayanan konseling dengan baik dan hasil perkembangan diri akan lebih optimal, apabila siswa meningkatkan.......... (tuliskan kebalikan dari perilaku negatif siswa yang memerlukan perhatian khusus).

2. (Tuliskan jenis kegiatanekstra yang diikuti siswa)ASiswa rajin mengikuti kegiatan dan mencapai prestasi yang memuaskan, sehingga pengembangan diri siswa optimal.

BSiswa mengikuti kegiatan dengan baik dan akan lebih baik lagi hasilnya jika siswa lebih rajin dan serius.

3. Kegiatan Tidak TerprogramASiswa menunjukkan pembiasaan berperilaku yang baik dan bertanggung jawab.

BSiswa menunjukkan kecenderungan pembiasaan berperilaku baik dan akan lebih baik lagi jika siswa meningkatkan ........... (tuliskan perilaku pembiasaan yang harus dimiliki siswa, seperti : kedisiplinan, tanggung jawab, dll).

Petunjuk Pengisian : Jenis kegiatan diisi : 1. Kegiatan Pelayanan Konseling2.Kegiatan Ekstra Kurikuler3.Kegiatan Pengembangan Diri yang Tidak TerprogramNilai :Nilai dalam bentuk kualitatif Keterangan:Narasi dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan proses kegiatan dan ketercapaian tugas perkembangan peserta didik sebagai penjelasan nilai yang diberikan.

Format 2FORMAT BENTUK PENILAIAN SIKAP

NoNama SiswaIndikator

KerjasamaTanggung JawabKeterampilan BertindakKeterampilan memberikan PertolonganKesesuaian Menggunakan AlatJ u m l a hScore kuantitatif

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Skala Penilaian dengan rentangan 1 sampai dengan 5 Nilai 1 5= E Nilai 6 10= D Nilai 11 15= C Nilai 16 20= B Nilai 21 25= A

Penjelasan Indikator Sikap : Kerjasama : Keterlibatan siswa bekerja kelompok Tanggung Jawab : Tanggung jawab didalam melaksanakan tugasnya Keterampilan dalam bertindak : Trampil dalam melaksanakan tindakan pertolongan Keterapan memberikan pertolongan : Tepat dalam memberikan pertolongan sesuai dengan jenis kecelakan yang diderita Kesesuaian menggunkan alat : Tepat menggunakan alat untuk menolong sipenderita sesuai dengan sakitnya.

Format 3FORMAT HASIL PENILAIANLAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Nama Siswa: .............................................Kelas: .............................................Periode Waktu: .............................................

NoAspek Yang DinilaiLaisegLaijapenLaijapanTotalKet.

1.2.3Pemahaman BaruPerasaan PositifRencana Kegiatan pasca Layanan.......................................................................................................................................................................................................

4.Pengetasan masalah khusus......................................................................

5.Mutu Kegiatan Belajar......................................................................

6.

7.Jumlah Masalah Umum

Jumlah Masalah Belajar

8.9.10.Konsep diriKreatifitasKemampuan Bersosialisasi

J u m l a h

Cicalengka,

Guru PembimbingKeterangan :1. Kolom 2 diisi dengan materi format atau instrument pengukuran yang dipakai.2. Kolom-kolom 3 6 diisi dengan data hasil pengukuran / penilaian :a. Deskriptif kualitatif :BS ( Baik Sekali ), B ( Baik ), C ( Cukup ), S ( Sedang ), K (Kurang)b. Angka/kuantitatif :Sesuai angka hasil pengolahan data; angka ini selanjutnya dapat dikuantitatifkan berdasarkan norma untuk hasil instrument yang bersangkutan dengan label BS, B, C, S dan K

3.2.2. Kegiatan Ekstrakurikulera. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.b. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.c. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Krida, meliputi :Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA). Olah raga, meliputi Futsal, Volly, Basket, Karate. IMTAQ, meliputi : IRMA (Ikatan Remaja Mesjid) IPTEK, meliputi : KIR Seni dan Budaya, meliputi : Teater, Paduan Suara Lingkungan Hidup, meliputi : Pencinta Alam Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.d. Format Kegiatan Ekstrakurikuler Individual, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas. Gabungan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas/ antar sekolah/madrasah.

e. Jadwal Kegiatan EkstrakurikulerNoJenisWaktuPelaksanaKet.

1PramukaSabtu 13.00 15.00Pembina PutraPembina Putri

2PaskibraJumat 13.00 15.00Pembina

3PMRSabtu 13.00 15.00Pembina

4Olah Raga : Volly Ball Basket Ball Futsal KarateKamis 13.00-15.00Selasa 13.00-15.00Senin 15.00 17.00Rabu 13.00 15.00Pelatih

5Seni Budaya : Teater Paduan SuaraSenin 13.00-15.00Pelatih

6Lingkungan Hidup :Pencinta AlamSabtu 13.00 15.00Pembina/Pelatih

f. Penilaian Kegiatan EkstrakurikulerFORMAT PENILAIAN EKSTRAKULIKULERNama Peserta Didik: Kelas/Semester : Nomor Induk: Tahun Pelajaran : Nama Sekolah:

Pengembangan Diri (Kegiatan Ekstrakurikuler)NoJenis KegiatanKeterangan

1

2

3

KetidakhadiranNoJenis KegiatanKeterangan

1

2

3

KepribadianNoJenis KegiatanKeterangan

1

2

3

Catatan Wali Kelas :

Cicalengka, .Mengetahui,Orang Tua/Wali Peserta Didik Kepala SekolahWali Kelas

3.2.3. Penjurusana. Penjurusan dilaksanakan pada saat pelaksanaan Siswa Baru dengan mempertimbangkan nilai Ujian Nasional ditingkat SMP.b. Tes Kemampuan Umum (TKU) meliputi 5 mata pelajaran ( IPS, Matematika, Bahasa Inggris, IPA, Bahasa Indonesia )c. Untuk Kompetensi Keahlian Teknologi Komputer dan Jaringan nilai Matematika dan Bahasa Inggris minimal 6.3.2.4. Pengaturan Beban Mengajar

PROGRAM /MATAPELAJARANDURASIWAKTU (JAM)TINGKAT

XXIXII

123456

A. Mata Pelajaran

1. PROGRAM NORMATIF

1.1. Pendidikan Agama192222222

1.2 . Pendidikan Kewarganegaraan 192222222

1.3 . Bahasa Indonesia192222233

1.3. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga192222222

1.4. Seni Budaya1282222--

2. PROGRAM ADAPTIF

2.1. Matematika516223333

2.2. Bahasa Inggris440223333

2.3. IPA12822--22

2.4. IPS12822--22

2.5. Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi202222222

2.6. Kewirausahaan192 222222

2.7. Fisika276222222

2.8. Kimia192222222

3. PROGRAM PRODUKTIF

3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan

3.1.1. Merakit personal komputer3.1.2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar3.1.3. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)16044---4

3.2. Kompetensi Kejuruan

3.2.1. Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar644-----

3.2.2. Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC564-----

3.2.3. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal404-----

3.2.4. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC28-4----

3.2.5. Melakukan perbaikan periferal28-4----

3.2.6. Melakukan perawatan PC28-4----

3.2.7. Melakukan instalasi sistem operasi berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Command Line Interface (CLI)88-44-4-

3.2.8. Melakukan instalasi software80-22-2-

3.2.9. Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network)60--44--

3.2.10. Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan8--22--

3.2.11. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan64---4--

3.2.12. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis Graphical User Interface (GUI) dan Text24--44--

3.2.13. Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)28----4-

3.2.14. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)56----4-

3.2.15. Membuat desain sistem keamanan jaringan28----4-

3.2.16. Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network)16-----4

3.2.17. Mengadministrasi server dalam jaringan28----44

3.2.18. Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network24-----4

3.2.19 Merancang web data base untuk content server20----44

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Sunda1282222--

2. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)128111111

3. Kemaarifan128111111

JUMLAH4494

3.2.5. Ketuntasan Belajara. Latar BelakangBerdasarkan pertimbangan bahwa lulusan SMK utamanya harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan tertentu,, dapat mengembangkan dirinya baik secara vertikal maupun horizontal, dan memiliki kecakapan untuk menjalani kehidupan secara baik, maka substansi atau isi Kurukulum SMK edisi 2004 dipilih dan dikemas dengan pendekatan berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pendekatan berbasis luas dan mendasar (broad-based curriculum) dan pendekatan pengembangan kecakapan hidup (life skills)

b. Pengertian Secara umum bukti hasil belajar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bentuk :1. Bukti langsung, yaitu bukti-bukti yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan langsung oleh penilai.2. Bukti tidak langsung, yaitu bukti-bukti yang diperoleh dari pihak ketiga, seperti guru, pembimbing, orang tua, teman sekelas dan lain-lain.3. Bukti tambahan, yaitu bukti-bukti yang diperoleh selain dari kedua sumber diatas, seperti kertas kerja, laporan, produk benda kerja (pakaian, masakan, patung dan lain-lain), rekaman video dan bukti tambahan lainnya.c. Tujuan Penilaian hasil belajar bertujuan :Mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri peserta didik, sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan bimbingan belajar selanjutnya.1. Mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik, sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan apakah yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak (belum) berhasil dalam menempuh suatu program pembelajaran.2. Menetapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi suatu keahlian tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan standat kompetensi.d. Prinsip DasarSelain itu prinsip umum penilaian berbasis kompetensi harus memenuhi prinsip-prinsip yang khusus terkait dengan pemelajaran berbasis kompetensi, sebagaimana dijelaskan berikut.1. Mengacu standar2. Individualisasi3. Tuntas (Mastery)4. Pengakuan kemampuan awal5. Maju berkelanjutan

e. Prosedur dan MekanismeProsedur penilaian dapat dilakukan melalui :1. Test lisan2. Test tertulis3. Tugas4. Kuis5. Projekwork6. Observasi7. Test perbuatan8. Wawancara9. Simulasi10. Portofoliof. Langkah KerjaPelaksanaan penilaian berbasis kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut :1. Penyusunan kriteria dan perangkat penilaian ;2. Melaksanakan penilaian;3. Verifikasi internal;4. Verifikasi eksternalLangkah-langkah tersebut secara sederhana dapat digambarkan dengan diagram matrik seperti berikut :

Matriks Standar Prosedur OperasionalPelaksanaan Penilaian Hasil Belajar

Alur ProsesDeskripsiPenanngung JawabUnsur TerkaitHasil

Dokumen Kurikulum

Menyusun Kriteria & Perangkat Penilaian

Pemelajaran Dan Penilaian

Perbaikan Apakah Sudah Tidak kompeten Ya

Verifikasi Internal ( QA)

Perbaikan Apakah Hasilnya Tidak sesuai ? Ya

Verifikasi Eksternal ( QC)

Apakah Sudah Tidak sesuai ? Ya

Sertifikasi

Dokumen kurikulum hasil penyesuaian (implementatif)

Penyusunan Kriteria dan Perangkat Penilaian

Pemelajaran dan penilaian hasil belajar peserta didik, serta melakukan remedial bagi yang belum kompeten

Verifikasi/pemeriksaan kesesuaian data hasil penilaian (learning evidence) olrh pihak internal

Verifikasi/pemeriksaan data hasil penilaian dan verifikasi internal oleh pihak eksternal

Guru

Guru

Tim verifikasi internal

Lembaga Independen

Wakakur DU/DI terkait

DU/DI terkait Staf administrasiKesiswaanBP/BK

Kepala sekolahWakakurKetua program

Kepala sekolahWakakurKetua program

Kriteria dan perangkat penilaian

Hasil penilaian mengacu pada standar kompetensi

Keabsahan hasil penilaian

Pengakuan penguasaan kompetensi peserta didik dan pemberian sertifikat kompetensi

3.2.6. Ketuntasan BelajarKEPUTUSANKEPALA SEKOLAH SMK MAARIF CICALENGKA KAB. BANDUNGNomor : 132 / SMK.MF / B. 35 / V / 2014TentangPENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Menimbang : Menindaklaniuti Peraturan Pemerintahh Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), pelaksanaan proses belajar mengajar di Sekolah SMK MAARIF CICALENGKA perlu menetapkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.2. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar lsi (Sl) .3. Permendiknas No. 23 tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan (SKL).4. Permendiknas No. 24 tahun 2006 dan Nomor 6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Sl dan SKL.5. Permendiknas No.12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah / Madrasah.6. Permendiknas No.13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah / Madrasah7. Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Mengingat pula 1. Permendiknas No.19 tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan .2. Permendiknas No.20 tahun 2007, tentang Standar Penilaian.3. Permendiknas No.24 tahun 2007, tentang Standar Sarana prasarana .4. Permendiknas No.41 tahun 2007, tentang Standar Proses.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Setiap guru waiib menentukan Kritera Ketuntasan Minimal per Kompetensi Dasar dan lndikator untuk mata pelajaran yang diajarkan.

Kedua : Guru harus mengadakan pengayaan dan perbaikan nilai khusus bagi siswa yang memperoleh nilai yang belum memenuhi syarat KKM..

Ketiga : KKM untuk masing-masing mata pelajaran untuk tahun pelajaran 2014/2015 telah ditetapkan seperti tercantum pada lampiran Surat Keputusan ini.

Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : BandungPada Tanggal : Juli 2014KEPALA SEKOLAH

Drs. H. Asep Deni Azis, M.MTembusan Kepada Yth :1. Disdikbud Kabupaten Bandung sebagai Laporan2. Guru mata pelajaran3. Arsip

Lampiran : Keputusan Kepala SMK MAARIF CICALENGKA Nomor : Tanggal Juli 2013

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM }PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGANSMK MAARIF CICALENGKA KAB. BANDUNGTAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

NOMATA PELAJARANKKM / SEMESTERKET.

123456

I1. NORMATIF

1.1. Pend. Agama757576767777

1.2. Pend. Kewarganegaraan737374747575

1.3. Bahasa Indonesia757576767777

1.4. Pend. Jasmani & Olah Raga757576767070

1.5. Seni dan Budaya75757777--

IIADAFTIF

2.1. Matematika757577777777

2.2. Bahasa Inggris757576767777

2.3. IPA7575--7575

2.4. IPS7575--7777

2.5. Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi757576767676

2.6. Kewirausahaan767677777878

2.7. Kimia757575757575

2.8. Fisika737375757575

IIIPRODUKTIF

3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan757575757575

3.2. Kompetensi Kejuruan757575757575

IVMUATAN LOKAL

1. Bahasa Sunda75757676--

2. Kemaarifan767676767777

3. Pendidikan Lingkungan Hidup 757575757676

Bandung, Juli 2014Kepala Sekolah

Drs. H.Asep Deni Azis, M.M.

3.2.7. Kenaikan KelasSetiap siswa wajib mengikuti program Pendidikan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :a. Menempuh program pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun bersama dengan guru / pembimbing.b. Pelanjutan program pembelajaran (yang terkait dengan program pembelajaran sebelumnya) dapat dilaksanakan apabila hasil belajar untuk setiap kompetensi/subkompetensi program pembelajaran sebelumnya telah dinyatakan kompeten berdasar criteria ketuntasan minimal (KKM)c. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI, XII apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari tiga mata pelajaran yang merupakan prasyarat dari standard kompetensi (SK).3.2.8. Kelulusan Kriteria Kelulusan SMK Maarif Cicalengka adalah sebagai berikut :a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran mulai semester I sampai dengan semester VI.b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran : Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian Kelompok mata pelajaran estetika Kelompok mata pelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatanc. Penilaian melalui pengamatan dengan menggunakan indikator : Tidak merokok Tidak menggunakan narkoba Disiplind. Lulus Ujian Nasional

Contoh Format R A P O R

Nama Peserta Didik: _______________Nomor Induk : _______________Bid. Studi Keahlian: _______________Prog. Studi Keahlian: _______________Komp. Keahlian: _______________Tahun Pelajaran: _______________Kelas/Semester: _______________

NoMata PelajaranKKMNilai Hasil Belajar

AngkaHurufPredikatDeskripsi Kemajuan Belajar

NORMARIF

1Pendidikan Agama Islam7575Tujuh puluh limaBaikMampu memahami dan mengamalkan tentang sifat adil, ridla dan amal shaleh dengan baik

2Pendidikan Kewarganegaraan7576Tujuh puluh enamBaikMampu memahami dan mengamalkan Pancasila dengan baik

3Bahasa Indonesia7575Tujuh puluh BaikCukup mampu dalam menyimpulkan dan menyimak informasi dan cukup baik dalam memahami perintah kerja tertulis

4Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan7072Tujuh puluh duaCukupCukup mampu mempraktikan permainan olahraga beregu, atletik serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri

5Seni Budaya

ADAPTIF

1Bahasa Inggris7275Tujuh puluh limaBaikMampu memahami percakapan terbatas dengan penutur asli dan surat-surat bisnis sederhana

2Matematika7275Tujuh puluh limaBaikMampu menerapkan konsep kesalahan pengukuran, dan menerapkan konsep operasi hasil pengukuran

Dan seterusnya

Catatan : Lihat contoh Buku dan Petunjuk Pengisian Laporan Hasil Belajar (Rapor)

3.2.9. Pendidikan Kecakapan HidupTABEL PENILAIAN SIKAPSMK MAARIF CICALENGKANoJenis / Aspek SikapStandar PencapaianStrategi Penilaian

DeskripsiSkor

1Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha EsaMelaksanaka kegiatan keagamaan sesuai agama yang dipeluknya Observasi aktivitas keagamaan siswa Verifikasi jurnal kegiatan

Rutin, tidak ada yang tertinggal5

Rutin, tidak melaksanakan 20%4

Rutin, tidak melaksanakan 40%3

Rutin, tidak melaksanakan 60%2

Rutin, tidak melaksanakan 80%1

2Berakhlak MuliaBerlaku hormat pada masyarakat di lungkunganyaObservasi aktivitas siswa dalam bermasyarakat di sekolah

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

3MandiriMelaksanaka pekerjaan/ tugas-tugas siswa tanpa disuruh/ ditunggui Observasi aktivitas siswa didalam melaksanakan tugasnya Verifikasi rekaman penyerahan tugas-tugas siswa

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang

1

4Menjadi warga Negara yang demokratisMampu menghargai pendapat orang lainObservasi aktivitas siswa didalam diskusi, bermasyarakat di sekolah

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

5Bertanggung JawabTidak menyontek dalam ulangan, mengerjakan tugas sesuai dan tepat waktuObservasi aktivitas siswa dalam ulangan

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

6Sikap Percaya diriMampu tampil secara wajar dalam kegiatan degan massa Observasi aktivitas siswa dalam diskusi, kegiatan massa sekolah/ bermasyarakat

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

7Berpartisipasi dalam menegakan aturan-aturan sosialMelaksnakan pekerjaan/ tugas-tugas tanpa harus disuruh/ ditunggu Observasi ketaatan siswa dalam mengikuti peraturan tata tertib sekolah

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang

1

8Kedisiplinan masuk sekolahKehadiran disekolah/ presentasi siswaVerivikasi presentasi siswa

Selalu5

Absensi 10 %4

Absensi 10 % - 15 %3

Absensi 15 % - 20 %2

Absensi lebih dari 20 %1

9Menjaga kebersihan lingkungan Membuang sampah pada tempatnya, tidak megotori lingkunganObservasi perilaku siswa dalam kehidupan di sekolah

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

10Menjaga kesehatan dan keamanan diriMenggunakan alatkeselamatan kerja dalam kegiatan pembelajaran praktikObservasi terhadap kebiasaan siswa menggunakan keselamatan kerja dalam kegiatan praktik

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

11Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakatMenghargai hak orang lain, memenuhi kewajiban, bersikap tegas dalam kebenaranObservasi perilaku siswa dalam bermasyarakat (penegakan aturan)

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

12Bersimpati terhadap orag lainPeduli terhadap masyarakat sekolahObservasi perilaku siswa dalam dalam kepedulian terhadap sesama

Selalu5

Sering4

Kadang kadang3

Jarang2

Sangat jarang1

Lampiran Contoh Format 3

TRANSKRIPAKHIR TAHUN PENDIDIKAN

Nama: ______________________N I S: ______________________Tempat tgl lahir: ______________________Bidang Program Keahlian : ___________________

NOPROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHANJMLJAMSKKNILAI

ANGKAHURUF

12345NORMATIF

123456dstADAPTIF

1 2 3 45dst PRODUKTIF

IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

SKK = Satuan Kredit Kompetensi______________, ___________Kepala SMK _______________

__________________________NIP. 3.2.10. Pendidikan Sistem Ganda, Praktek Kerja IndustriPSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industry / asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dsb. Durasi pelatihan di industri dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan s.d. 1 (satu) tahun pada industri dalam dan atau luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta oleh dunia industry / usaha.

3.2.11. Pendidikan Kecakapan HidupIsu yang mengemuka dewasa ini yakni adanya kesenjangan antara sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat. Apa yang dipelajari di sekolah, merupakan hal lain yang terjadi di masyarakat, sehingga disinyalir sekolah semakin menjauhkan peserta didik dengan dunia nyatanya di mana ia hidup dan bermasyarakat. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat mengenal dengan baik dunianya dan dapat hidup wajar di masyarakat, perlu dibekali kecakapan hidup (life skills).Kecakapan hidup meliputi: (a) kecakapan personal (personal skills) (b) kecakapan sosial (social skills), (c) kecakapan akademik (academic skills), dan (d) kecakapan vokasional (vocational skills).

Program kecakapan hidup di SMK merupakan kelanjutan dari program kecakapan hidup yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMK harus menyusun rencana pelaksanaan program kecakapan hidup (noninstruksional) yang terintegrasi pada topik pemelajaran instruksional dan atau pada kegiatan ekstrakurikuler.

3.2.12. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Globala. Pendidikan Kurikulum Berbasis KompetensiKompetensi (competency) mengandung makna kemampuan seseorang yang disyaratkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan ada pengakuan resmi atas kemampuan tersebut. Dalam lingkup pendidikan menengah kejuruan pengertian kurikulum berbasis kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut.1) Kurikulum berbasis kompetensi diartikan sebagai rancangan pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang berlaku di tempat kerja.2) Substansi kompetensi memuat pernyataan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude).3) Isi atau materi kurikulum yang dirancang dengan pendekatan berbasis kompetensi diorganisasi dengan sistem modular (satuan utuh), ditata secara sekuensial dan sistemik.4) Ada korelasi langsung antara penjenjangan jabatan pekerjaan di dunia kerja dengan pentahapan pencapaian kompetensi di SMK.b. Pendekatan Kurikulum Berbasis Luas dan MendasarKurikulum berbasis luas dan mendasar adalah rancangan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep, prinsip, dan keilmuan yang melandasi suatu bidang keahlian. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai apa (know what) dan bagaimana (know how) suatu pekerjaan dilakukan, tetapi harus sampai kepada pemahaman dan penguasaan tentang mengapa (know why) dilakukan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum tidak hanya diarahkan untuk penguasaan suatu kompetensi dalam arti sempit, tetapi juga diarahkan agar peserta didik dapat beradaptasi dan mengalihkan/transfer kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan lain yang dimiliki ke dalam situasi dan kondisi yang berbeda.c. Pendekatan Berbasis ProduksiPemelajaran Berbasis Produksi (production-based learning/training) adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi atau menggunakan proses produksi sebagai media pemelajaran. Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan terutama untuk mengperkenalkan peserta didik dengan iklim kerja yang nyata. Pelaksanaan pemelajaran bisa dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:

Di dunia industri, peserta didik mendapat pelatihan dan pengalaman nyata melalui keterlibatan langsung dalam proses produksi sebagai media pendidikan. Di sekolah, peserta didik dilibatkan dalam proses produksi di unit produksi sekolah. Di sekolah, peserta didik berpraktik di ruang praktikum yang menerapkan mekanisme produksi, sehingga tercipta suasana kerja seperti di industri. Pelatihan harus menghasilkan produk yang memenuhi standar industri dan layak jual.