Bab III Proses Pelaksanaan Pengawasan
-
Upload
firman-aqura -
Category
Documents
-
view
43 -
download
5
Transcript of Bab III Proses Pelaksanaan Pengawasan
Site Pembangunan
Kantor BAPPEDA
Unsultra
Perumahan dan Masjid
Kantor BPK Perumahan warga
Jl. S. Parman
BAB IIIPROSES PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
A. Gambaran Objek Pengawasan
Secara umum gambaran objek pengawasan Kerja Praktek berupa
bangunan dua lantai. Dengan jumlah bangunan 3 buah. Dimana bentuk
bangunan ini berupa bentuk persegi memanjang. Adapun objek
pengawasan yang kami lakukan adalah Pembangunan Rumah Toko
(Ruko).
B. Lokasi Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek berada di Kelurahan Watu-Watu Kec. Kendari
Barat Kota Kendari
22
Gambar 3. Lokasi Kerja Praktek ( KP ) Sumber : Gambar Pribadi
C. Jadwal Pelaksanaan Pengawasan
Proses pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh mahasiswa
Kerja Praktek (KP) ini dimulai sejak tanggal 20 September 2012 sampai
dengan 07 Desember 2012 di bawah naungan dan bimbingan pihak CV.
BIMANTARA, sebagai manajemen dan pengawas pada proyek ini.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan dilakukan setiap hari kerja dengan
jam–jam kerja yaitu setiap hari Senin sampai hari Jumat dengan Jam
Kerja antara lain biasanya 13.00–16.00 WITA atau setelah pulang dari
Kampus.
Selama kurun waktu tiga bulan kegiatan – kegiatan yang dilakukan
dapat dilihat pada jadwal / schedule time sebagai berikut :
1. Bulan September 2012
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
- - - - - 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Keterangan Kegiatan :
- = Tanggal sebelum / sesudah bulan yang dimaksud
x = Kerja Praktek ( KP ) belum dimulai
= Masuk / Awal Kerja Praktek (KP) Pengenalan Dengan Pihak CV. Serta Pelaksana Lapangan Dan Pengenalan Objek Pengawasan Pembangunan Rumah Toko (Ruko)
= Hari libur kerja
= Proses pelaksanaan pengawasan di lapangan
= Istirahat
23
2. Bulan Oktober 2012
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 - - -
Keterangan
- = Tanggal sebelum / sesudah bulan yang dimaksud
= Hari libur kerja
= Proses pelaksanaan pengawasan di lapangan
= Istirahat
3. Bulan November 2012
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
- - - 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 - -
= Hari libur kerja
= Proses pelaksanaan pengawasan di lapangan
= Istirahat
24
4. Bulan Desember 2012
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
= Hari libur kerja
= Proses pelaksanaan pengawasan di lapangan
= Istirahat
= Penarikan dari lokasi
D. Gambaran Umum Proyek
Pelaksanaan pekerjaan fisik yang dilaksanakan merupakan bagian
dari peningkatan Sumber Daya/mutu Mahasiswa Universitas Haluoleo
khususnya Fakultas Teknik yang bekerjasama dengan pihak
konsultan/kontraktor secara terbuka dalam hal pengembangan kapasitas,
kuantitas serta jam terbang mahasiswa di dunia kerja (proyek). Pada
proses tersebut yang terpilih sebagai pelaksana fisik adalah CV.
BIMANTARA. Proyek Pembangunan Rumah Toko (Ruko) yang terletak
Kecamatan Baruga Kota Kendari.
E. Metode Pelaksanaan Pekerjaan dan Perencanaan
Secara umum pelaksanaan Proyek Pembangunan, Rumah Toko
(Ruko) dilaksanakan berdasarkan metode yang telah dilakukan sesuai
dengan rencana kerja yang telah disusun dan memperhatikan mutu yang
ingin dicapai sesuai dengan perencanaan.
25
Namun kami disini hanya menjabarkan metode-metode pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan di lapangan yaitu Pembangunan Rumah Toko
(Ruko) yang kami ikuti sistem pelaksanaanya selama melakukan kegiatan
Kerja Praktek, antara lain :
A. Pekerjaan Persiapan Galian dan Urugan
1. Pekerjaan Pengukuran dan pemasangan bouw plank
Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum galian pondasi, Bouw plank
merupakan papan kayu sebagai pembatas lahan pekerjaan. Bouw plank
dipasang mengikuti bentuk lahan yang akan dibagun dengan jarak 1 m1
dari galian pondasi. Seperti pada gambar di bawah bowl plank berfungsi
sebagai penyiku bangunan. Bouw plank dipasang sekitar 1 M1 ke arah
samping kanan, kiri, depan, dan belakang dari galian pondasi yang akan
dibangun. Adapun peralatan dan bahan-bahan yang disediakan antara
lain : meteran, benang, kaso (usuk) 4/6 papan 2/20, paku, palu, cat dan
lain-lain.
26
Gambar : Papan Bouw Plank yang telah terpasang(Sumber : Foto Lapangan)
2. Pekerjaan galian tanah untuk pondasi batu gunung dan poer
plat
Pekerjaan galian tanah dilakukan sesuai dengan gambar kerja
dimana lebar dan dalam lubang galian disesuaikan dengan kebutuhan
dimensi pondasi yang telah direncanakan.
Galian pondasi untuk pembangunan gedung ini dilakukan
dengan sistem mekanikal dengan menggunakan alat berat (eskapator)
dan manual (tenaga manusia). Galian pondasi untuk perletakan titik
poer pelat dilakukan dengan eskapator sedangkan pondasi garis
dengan sistem galian manual.
Dalam galian pondasi selalu perpatokan pada bouw plank yang
telah dipasang sebelumnya yang telah ditandai dengan coretan atau
kode tertentu pada papan. Pekerjaan Pondasi batu gunung atau garis
dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi poer plat telah selesai.
3. Urugan pasir dan tanah di bawah pondasi
Setelah dilakukan penggalian langkah selanjutnya yang
dikerjakan adalah urugan pasir dan tanah yang dipadatkan dengan air,
yang berfungsi sebagai penstabil. Tanah dan pasir urug dipasang
setiap titik (untuk pondasi poer plat) sedangkan untuk pondasi garis
27
Gambar : Pekerjaan Galian Pondasi Poer Plat
(Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pekerjaan Galian Pondasi Garis(Sumber : Foto Lapangan)
dipasang sepanjang galian pondasi dengan ketebalan sesuai
perencanaan bestek.
4. Pekerjaan beton lantai kerja
Untuk pekerjaan beton lantai kerja dilakukan setelah pekerjaan
urugan tanah dan pasir yang dipadatkan telah selesai. Tebal beton
lantai kerja adalah7 cm dan lebar disesuaikan dengan ukuran
penampang pendasi poer plat. Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai
penstabil tanah sehingga tidak terjadi penurunan yang dapat
membahayakan keseimbangan sistem struktur lainnya. Campuran
yang dipakai adalah 1 pc : 5 psr.
28
Gambar : Urugan tanah dan pasir (Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pekerjaan beton lantai kerja (Sumber : Foto Lapangan)
5. Pekerjaan urugan tanah kembali kesisi pondasi
Urugan tanah pondasi dilakukan dengan menggunakan tanah
bekas galian pondasi dan tanah timbunan yang didatangkan dari luar,
dilaksanakan setelah pengecoran Pondasi dan pasangan batu gunung
telah kering dan mencapai batas maksimum hingga tidak terjadi
keretakan saat pemadatan.
B. Pekerjaan Pondasi dan Beton Bertulang
Untuk pekerjaan pondasi batu kali dipasang dan dikerjakan
mengikuti panjang bangunan sesuai bentuk denah yang dirancang. Hal ini
dilakukan agar beban dinding dapat dipikulnya. Setelah itu dipersiapkan
pekerjaan beton. Salah satunya adalah sloof sebagai pengikat antara
pondasi dan dinding, kolom, ring balk, dan bagian bangunan lainya yang
menggunakan bahan beton.
29
Gambar : Urugan tanah kesisi pondasi (Sumber : Foto Lapangan)
1. Pekerjaan Pondasi
a. Pondasi garis (batu gunung)
Pondasi batu gunung dipasang menerus sepanjang dinding
bangunan yang berfungsi sebagai penahan beban di atasnya untuk
diteruskan kedaya dukung tanah. Perbandingan campuran adukan
pasangan batu gunung adalah 1 pc : 5 psr. Lebar penampang
atasnya adalah 30 cm.
b. Pondasi Poer Pelat
Pondasi poer plat dipasang pada titik lobang tanah yang
telah selesai digali dan siap dipasangi pondasi plat dengan sistem
cor di tempat
30
Gambar : Pondasi poer plat (Sumber : Foto Lapangan dan gambar pribadi)
30 cm
Gambar : Pondasi batu gunung (Sumber : Foto Lapangan dan gambar pribadi)
2. Perakitan Tulangan Pondasi Poer Plat
Perakitan tulangan dikerjakan dengan menggunakan besi beton
polos dan diameter besi tulangan adalah berfariasi yakni : besi dengan
diameter (8 mm, 10 mm,12 mm, dan 16 mm + kawat pengikat.
Lebarnya adalah 150 cm dan tebal 25 cm. jarak antara begel adalah
15 cm
31
Gambar : pekerjaan perakitan tulangan
(Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : Deatail pondasi poer plat(Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pekerjaan pemasangan pondasi plat(Sumber : Foto Lapangan)
3. Pengecoran Pondasi Poer Plat
Sebelum mengecor pondasi poer plat, langkah awal yang harus
dilakukan adalah pemasangan tulangan harus dalam posisi lurus dan
rata. Tulangan yang sudah selesai dirakit, dipasang di atas beton lantai
kerja yang di alas dengan tahu beton sebagai dudukan. kemudian
setelah tulangan dipasanag dengan rapi baru memulai pekerjaan
selanjutnya yakni pemasangan bekisting untuk pengecoran. Adukan
yang dipakai adalah 1Pc : 2 Ps : 3 Kr. Secara struktur pondasi ini
memikul beban yang besar, pondasi ini selain memikul beban dinding
diatasnya juga memikul beban kolom dan lantai yang akan diteruskan
ke bawah.
C. Pekerjaan Sloof
1. Pekerjaan perakitan tulangan sloof
32
Besi tulangan utama dan begel
Adukan beton
Papan bekisting
Gambar : pekerjaan pengecoran pondasi poer plat(Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pekerjaan merakit tulangan sloof(Sumber : Foto Lapangan)
Pada pekerjaan ini pihak pelaksana harus benar-benar
memeriksa dimensi dan perakitan tulangnya dengan ukuran/jarak
antara begel yang satu dengan begel yang lain. Ukuran sloof adalah
25 cm x 40 cm dengan jumlah tulangan yang digunakan adalah
berjumlah 4 yang berdiameter 12 mm ditambah tulangan tengah
berdiameter 16 mm, serta jarak antara begel adalah 15 cm dan
menggunakan campuran beton 1 pc : 2 ps : 3 kr.
2. Pekerjaan pemasangan bekisting
33
Jarak antar begel satu dan lainnya15 cm
Gambar : pekerjaan pemasangan sloof di atas pondasi(Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pekerjaan pemasangan bekistings loof di atas pondasi(Sumber : Foto Lapangan)
3. Pekerjaan pengecoran sloof
Setelah pemasangan bekisting telah selesai, langkah berikutnya
adalah mengecor beton sloof. Fungsi sloof adalah untuk meratakan
beban yang ada di atasnya, serta mengikat struktur kolom.
D. Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom sebagai struktur konstruksi utama yang terbuat
dari campuran beton dengan ukuran 30 x 30 cm untuk kolom utama dan
praktis 15 cm x 15 cm . Sedangkan untuk ukuran besi tulangan kolom
dengan menggunakan besi polos diameter 12 mm dan begel 8 mm,
berjumlah 4 besi, dengan jarak antara begel 15 cm. Adapun campuran
yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu 1 pc : 2 ps : 3 kr.
34
Gambar : pekerjaan pengecoran beton sloof(Sumber : Foto Lapangan)
1. Pekerjaan merakit tulangan kolom
2. Pekerjaan sistem pemasangan kolom
35
Gambar : pekerjaan perakitan tulangan kolom(Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pekerjaan pemasangan kolom (Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pekerjaan pemasangan bekisting (Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : pengecoran kolom telah selesai (Sumber : Foto Lapangan)
Gambar : system pemasangan pipa dalam kolom(Sumber : Foto Lapangan)