BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan telah...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan telah...
-
24
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi
PT Nuansa Makmur Mandiri adalah perusahaan swasta yang bergerak di
bidang jasa angkutan bahan peledak. PT Nuansa Makmur Mandiri (NMM)
merupakan perusahaan baru di dirikan pada tanggal 21 Mei 2013. Meskipun PT
Nuansa Makmur Mandiri ini perusahaan yang 3 tahun didirikan, PT Nuansa Makmur
Mandiri telah dipercaya oleh perusahaan dalam negeri maupun perusahaan luar
negeri dalam hal pengangkutan bahan peledak. PT Nuansa Makmur Mandiri berdiri
dengan motto : “QUALITY, PRIORITY, INTEGRITY” sebagai acuan dalam bekerja
sehinggakami mendapat kepercayaan penuh dalam mengembangkan bisnis di
Angkutan Bahan Peledak ini, untuk itu kami mempersiapkan dengan tenaga tenaga
ahli yang sudah berpengalaman dan bersertifikat.
Dalam memenuhi semua permintaan dan pemberi tugas kerja, PT Nuansa
Makmur Mandirimengedepankan syarat kerja dengan pemberi tugas kerja yang
bersifat balance antara Check dan Control sehingga menghasilkan produktivitas dan
kualitas kerja sesuai dengan prosedur kerja yang kami kemas kembali dalam Standar
Operasional Perusahaan ( SOP ) .
-
25
Gambar III.1 Foto Karyawan PT. Nuansa Makmur Mandiri
-
26
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PT Nuansa Makmur Mandiri bagian
operasional
Sumber : Bagian Operasional PT Nuansa Makmur Mandiri
Gambar III.2 Struktur Organisasi Bagian Operasional PT Nuansa Makmur
Mandiri
Argantara Pandu Jiwa
GENERAL
MANAGER
Pratiwangguno
PROJECT
MANAGER
Agus Irawan
OPERATION
MANAGER
Taufik Hidayat
FIELD SUPERVISOR
Andriansyah
Ach. Affandi
Dede Haryanto
Abduk Rojak
Ariansyah
Yoga
Agus CM
FIELD OPERATOR PROCESS ENGINEER
-
27
Tata Kerja
1. General Manager
Tugas seorang general manager adalah :
a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya;
b. Mengelola operasional harian perusahaan
c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis
semua aktivitas bisnis perusahaan;
d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan;
e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran diperusahaan;
f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan
dengan maksimal;
g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif
dan optimal;
h. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan;
i. Membuat prosedur dan standar perusahaan;
j. Membantu memenangkan setiap tender perusahaan;
k. Membuat keputusan penting;
l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana strategis perusahaan jangka
menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan;
m. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.
2. Project Manager
a. Melakukan tender untuk memenangkan proyek
-
28
b. Memastikan pengiriman bahan peledak dilakukan dengan baik.
3. Operation Manager
a. Memastikan kendaraan pengangkut bahan peledak berjalan tepat waktu
b. Memastikan kendaraan pengangkut bahan peledak dalam keadaan layak jalan
c. Memastikan bahan peledak yang akan dikirim dalam keadaan baik
4. Field Supervisor
a. Mengurus surat perijinan pengiriman bahan peledak di Mabes Polri
b. Memastikan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan sebelum pengiriman
bahan peledak dilakukan.
5. Process Engineer
a. Mengawasi pengiriman pelaksanaan pengiriman bahan peledak
b. Memastikan bahan peledak yang dikirim sampai tepat waktu
c. Memastikan bahan peledak yang dikirim sampai dalam keadaan baik
d. Mengawasi pekerjaan Field Operator
6. Field Operator
a. Melakukan pengiriman bahan peledak ke gudang klien
b. Memberikan laporan kepada Field manager tentang pengiriman bahan
peledak.
-
29
3.1.3. Kegiatan Usaha
PT Nuansa Makmur Mandiri adalah perusahaan swasta yang bergerak di
bidang jasa pengiriman bahan peledak (third party logistic) yang mendapatkan
perijinan dari Mabes Polri.
PT Nuansa Makmur Mandiri bertindak sebagai mediator pengiriman bahan
peledak dari Produsen ke konsumen. Bahan peledak yang biasa di kirim berupa
Dinamit dan accessories lainnya seperti Ammonium Nitrate, Dinamit, Detonator, dsb.
Bahan peledak yang dikirim umumnya digunakan sebagai bahan peledak untuk
industri pertambangan.
Dalam kegiatan pendistribusiannya, PT Nuansa Makmur Mandiri selalu
mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan telah mengurus surat ijin ke
Polres/Polda setempat. Jadi proses distribusi bahan peledak ini legal dan aman karena
telah diketahui pihak berwajib.
Pendistribusian bahan peledak dapat dilakukan menggunakan 3 (tiga) jalur
yaitu jalur darat, jalur laut dan jalur udara. Pengiriman melalui jalur udara biasanya
menggunakan truk. Pengiriman melalui jalur laut menggunakan kapal laut dimana
bahan peledak yang dikirim dimasukkan ke kontainer terlebih dahulu. Pengiriman
melalui jalur udara bisa dilakukan melalui helikopter, namun saat ini PT Nuansa
Makmur Mandiri belum mendapat pemesanan pengiriman bahan peledak melalui
jalur udara.
-
30
3.2 Hasil Penelitian
3.2.1 Prosedur Distribusi Bahan Peledak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di bagian operasional PT Nuansa
Makmur Mandiri, berikut ini adalah flowchart yang menjelaskan tentang prosedur
distribusi bahan peledak yang dilakukan PT Nuansa Makmur Mandiri
PT Nuansa Makmur Mandiri Klien Mabes Polri Pihak Ketiga
TIDAK
Gambar III.3 Flowchart Prosedur Distribusi Bahan Peledak
Mulai
Selesai
Penawaran Jasa
Pengiriman Bahan
Peledak via e-mail
Menunggu
Keputusan Klien
Penerbitan
Harga
Penerbitan Surat
Kuasa
Penerbitan Surat
Perintah
Pengawalan
Penerbitan TR
(Telegram
Rahasia)
Pengambilan Barang di
Gudang Klien
Pengiriman Barang ke
Gudang Pihak ke -3
Penyerahan Barang
Penerbitan Berita
Acara Penyerahan
Barang
Penerbitan
Invoice
-
31
Proses distribusi bahan peledak di PT. Nuansa Makmur Mandiri adalah berikut :
1. PT. Nuansa Makmur Mandiri melakukan penawaran jasa pengiriman bahan
peledak via e-mail ke klien.
2. Jika ada klien yang berminat, Pihak klien dan PT. Nuansa Makmur Mandiri
melakukan negosiasi harga, jika negoisasi sudah disepakati maka klien
melakukan penerbitan harga.
3. Setelah itu, klien menerbitkan surat kuasa kepada PT. Nuansa Makmur
Mandiri yang menyatakan bahwa klien memberikan kuasa kepada PT. Nuansa
Makmur Mandiri untuk melakukan pengiriman bahan peledak dari gudangnya
menuju gudang pihak ketiga.
Gambar III.4 Surat kuasa yang diterbitkan klien
-
32
4. PT. Nuansa Makmur Mandiri mengurus surat perintah pengawalan di Mabes
Polri.
Gambar III.5 Surat Perintah Pengawalan
5. Setelah surat perintah pengawalan selesai, PT. Nuansa Makmur Mandiri
mengurus telegram rahasia di Mabes Polri.
Gambar III.6 Telegram Rahasia
-
33
6. Setelah ada surat pengawalan daerah dan telegram rahasia, PT. Nuansa
Makmur Mandiri mengambil bahan peledak yang akan dikirim di gudang
klien.
7. Setelah sampai, bahan peledak di letakkan di gudang pihak ketiga.
8. Jika bahan peledak sudah sampai di gudang, pihak ketiga menerbitkan berita
acara penyerahan barang.
Gambar III.7 Surat Berita Acara Penyerahan Barang
9. Tahap terakhir adalah penerbitan invoice oleh PT. Nuansa Makmur Mandiri
untuk melakukan tagihan ke pihak klien.
-
34
3.2.2. Alat Transportasi yang digunakan PT. Nuansa Makmur Mandiri
1. Melalui Darat
Metode distribusi bahan peledak melalui jalur darat menggunakan kendaraan
jenis truk.
Untuk melakukan pengiriman bahan peledak menggunakan truk, ada hal-hal
yang harus dipatuhi sebagai berikut
a. Sebaiknya kendaraan yang digunakan untuk pengangkutan bahan peledak
ialah kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar.
b. Bahan peledak hanya boleh diangkut oleh pihak yang telah mempunyai
izin pengangkutan bahan peledak dari yang berwajib (POLRI) serta
menggunakan kendaraan yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan
seperti yang telah dijelaskan dibawah ini.
c. Truk harus tertutup, latbak dari besi plat dan dilapisi kayu bagian
dalamnya atau dibuat dari alumunium untuk mencegah terjadinya spark,
latbak harus cukup meyakinkan sebagai penahan muatan.
d. Apabila diangkut menggunakan truk bak terbuka, maka bahan peledak
harus ditaruh dalam kontainer yang ditempatkan di dalam truk dan diikat
dengan baik sehingga tidak mudah bergeser.
e. Truk/kendaraan harus keadaanya lebih baik terutama per-nya, chasis,
motor, rem, lampu-lampu, steering, ban harus masih dapat berfungsi
dengan baik dan bodi-nya bebas/bersih dari kotoran minyak, serta
-
35
f. dilengkapi dengan peralatan dongkrak, kunci-kunci roda, ban cadangan
dan lain-lain.
g. Harus mempunyai surat kelengkapan kendaraan antara lain STNK, KIR
yang sah dan lain-lain.
h. Bahan bakar diisi lebih dahulu sebelum kendaraan dimuati bahan peledak
dan refueling diperjalanan dapat mungkin agar dicegah dan kalau hal ini
terpaksa dilakukan agar diambil tindakan pencegahan agar bahaya
kebakaran, mesin dalam keadaan berhenti dan rem tangan dipasang.
i. Tiap truk/kendaraan dilengkapi dengan dua fire extinguisher yang
diletakkan di dekat supir.
j. Tidak boleh memuat bahan peledak lebih dari ²/3 dari kapasitas kendaraan.
Peraturan KAPOLRI No.2 tahun 2008 maksimum 80% kapasitas
kendaraan.
k. Dinamit dan detonator tidak boleh diangkut bersama-sama dalam satu
kendaraan, kecuali diangkut dengan menggunakan kendaraan yang sudah
dirancang khusus sehingga memenuhi aspek keselamatan dan keamanan.
l. Pengemudi harus diikuti oleh seorang polisi atau pengawal.
m. Kendaraan dilengkapi dengan bendera merah ukuran 60 cm x 60 cm
dibelakang kendaraan dan tulisan tanda “BERBAHAYA Bahan Peledak”
yang jelas berwarna putih ukuran tinggi 20 cm. Apabila pengangkutan
bahan peledak dilakukan dengan lebih dari satu kendaraan, maka mobil
-
36
yang paling belakang diberi kain berwarna merah ukuran 150 x 50 cm
tulisan “BERBAHAYA” warna putih tinggi huruf 30cm
n. Jarak antara dua kendaraan yang membawa bahan peledak sebaiknya 100
m dan hal ini berlaku juga apabila dalam keadaan berhenti, jarak
minimum 25 m.
o. Tidak boleh berhenti kurang dari 500 m dari perkampungan penduduk.
Kurang dari 100 m dari jalur kereta api.
p. Pemuatan dan pembongkaran harus pada siang hari dikerjakan oleh orang-
orang yang sudah berpengalaman/ahli. Tempat-tempat dimana bahan
peledak akan dimuat atau diturunkan atau dibongkar harus selalu
diusahakan merupakan tempat tertutup bagi umum. Bila terpaksa,
pelaksanaan pembongkaran muatan bahan peledak tersebut berlangsung
sore/malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 maka penerangan yang
dipergunakan harus dipasang cukup jauh dari bahan peledak. Lampu-
lampu penerangan ini adalah lampu listrik dan battery dan jika
menggunakan lampu gas harus ditempatkan lebih jauh lagi dari timbunan
bahan peledak, minimum pada jarak 10 m.
q. Dilarang merokok, menimbulkan api/gesekan atau memakai pakaian yang
dapat menimbulkan listrik statis misalnya nylon, terylin pada waktu
pembongkaran/pemuatan bahan peledak atau sepanjang perjalanan (MPR
pasal 107 ayat 2).
r. Selama pemuatan, perjalanan dan pembongkaran bahan peledak harus
dijaga 24 jam.
-
37
s. Pada waktu terjadi gangguan cuaca seperti turun hujan dan petir, maka
iring-iringan kendaraan pengangkut bahan peledak tersebut harus berhenti
pada tempat yang cukup aman minimum 300 m dari rumah-rumah
penduduk.
t. Kendaraan yang digunakan sebagai sarana angkutan bahan peledak pada
waktu bergerak di jalanan harus selalu dikontrol kecepatannya maksimum
40 km/jam di dalam kota dan 60 km/jam di luar kota disesuaikan dengan
peraturan rambu-rambu lalu lintas yang ada.
u. Apabila bahan peledak yang ada di dalam truk terbakar, maka jangan
sekali-kali dicoba memadamkan api. Tindakan yang dilakukan adalah
segera menyelamatkan diri dengan menjauhi lokasi dan mengamankan
lokasi agar tidak membahayakan sekitar kendaraan yang terbakar.
v. Pengemudi :
1) Mempunyai SIM, berbadan sehat, tidak pemabuk atau suka narkotik
atau minuman lain yang berbahaya.
2) Umur minimum 21 tahun
3) Mengerti dan mengetahui peraturan lalu lintas.
w. Kecepatan mobil maksimum 60km/jam.
2. Melalui Laut
Metode distribusi bahan peledak melalui jalur darat menggunakan kendaraan
kapal laut. Adapun hal-hal yang harus dipenuhi untuk melakukan distribusi
bahan peledak menggunakan kapal laut adalah
-
38
a. Pengangkutan bahan peledak melewati lautan dengan menggunakan
sarana kapal laut, hanya boleh dilakukan oleh Perusahaan Pelayaran yang
telah mempunyai izin mengangkut bahan peledak yang dikeluarkan oleh
Pihak berwenang. Kapal harus baik dan dilengkapi dengan alat-alat
pemadam kebakaran yang cukup.
b. Pada saat dilakukannya pemuatan ataupun penurunan/pembongkaran
muatan bahan peledak dari kapal tidak seorang pun diperkenankan
menyalakan api, merokok atau berbuat sesuatu yang dapat menimbulkan
api.
c. Pada waktu melakukan pemuatan pembongkaran atau pemindahan bahan
peledak harus secepat mungkin dilaksanakan pada siang hari, terkecuali
cuaca tidak memungkinkan seperti halnya terhalang oleh keadaan laut
yang sangat bergelombang atau badai yang deras.
d. Harus selalu diusahakaan dan dijaga agar muatan bahan peledak tersebut
tidak menjadi basah karena air laut ataupun hujan.
e. Kapal tunda/tug boat maksimum boleh menarik 2 tongkang yang jaraknya
50 m. tidak boleh dicampur dengan tongkang barang lain.
f. Dilarang untuk menyalakam api, merokok atau memasang lampu gas
dekat dengan bahan peledak yang sedang diangkuti itu. Larangan ini tidak
berlaku terhadap lampu-lampu sinyal serta lampu-lampu biasa yang oleh
ketentuan-ketentuan yang berlaku terpasang di kapal laut ataupun harus
berada disekitar alat-alat pengangkut itu, tetapi harus selalu dijaga sejauh
mungkin dari bahan peledak. Jenis lampu-lampu yang menggunakan
-
39
minyak tanah atau gas dan cairan yang mudah terbakar dilarang untuk
digunakan dikapal itu dengan tempat bahan peledak itu diletakkan.
g. Dilarang untuk mengangkut bersama-sama dengan bahan peledak dalam
satu kapal barang-barang yang mempunyai sifat mudah terbakar misalnya
alcohol, choloform, aether, terpentin, petroleum dan barang-barang
sejenis lainnya. Dalam larangan itu tidak termasuk ter dan bahan bakar
yang ada di kapal itu guna keperluan kapal itu sendiri.
h. Nahkoda kapal yang membawa bahan peledak ditempatkan diluar harus
menempatkan sebuah bendera merah yang ditempatkan pada suatu
ketinggian yang mudah dilihat dari kapal-kapal yang sedang berada di
sekitar kapal dengan muatan bahan peledak itu. (seperti kapal pandu dan
sebagainya).
i. Lokasi penempatan dan muatan harus dipilih ditempat yang cukup baik
sehingga mudah dilemparkan ke laut apabila terjadi sesuatu.
j. Penyimpanan harus berada di tempat yang dingin.
k. Jarak yang aman 10 m dari kamar ketel tempat penyimpanan batu bara.
l. Jarak aman harus diperhatikan untuk kamar-kamar penumpang.
m. Penyimpanan tidak diperkenankan bersama-sama dengan:
1) Bahan yang mudah terbakar
2) Bahan-bahan yang dapat mengeluarkan panas sendiri seperti batu bara,
kopra dan sebagainya.
-
40
3) Bahan yang dapat mengeluarkan gas yang mudah terbakar seperti
karbid.
4) Asam galian yang cair seperti asam belerang dan asam chloride
5) Barang-barang dari penumpang.
n. Ruangan yang dipakai harus mudah dicapai dalam perjalanan dan harus
selalu ditutup.
o. Penyimpanan harus jangan bergerak selama dalam perjalanan.
3. Melalui Udara
Metode distribusi bahan peledak melalui jalur udara menggunakan
kendaraan helikopter.
Adapun hal-hal yang harus dipenuhi untuk melakukan distribusi bahan peledak
menggunakan helikopter adalah
a. Dilarang membawa bahan peledak jenis dinamit dan detonator bersama-
sama didalam satu helikopter, kecuali telah diyakini bahwa pengangkutan
bersama telah memenuhi syarat keselamatan dan keamanan.
b. Bahan peledak jenis dinamit agar dibawa dengan memakai sling dan
dijaga agar jangan sampai jatuh dalam perjalanannya kecuali karena
dianggap disengaja dalam keadaan emergency, jarak aman 5 meter.
c. Detonator ditempatkan didalam helicopter dalam box khusus dan jangan
sekali-sekali ditempatkan diruang kabin dari pilot.
-
41
d. Jangan membawa penumpang bersama-sama dengan bahan peledak
kecuali orang yang ditugaskan untuk menangani bahan peledak itu
disamping crew helikopter.
e. Dilarang membawa bahan/barang-barang yang mudah terbakar bersama-
sama dengan bahan peledak.
f. Dilarang merokok atau membawa fire arms di dalam helikopter yang
memuat bahan peledak.
g. Dilarang mengisi bahan bakar helikopter yang telah dimuati bahan
peledak.
Kendaraan yang digunakan untuk pengiriman melalui darat biasanya
menggunakan truk. PT. Nuansa Makmur Mandiri masih menggunakan jasa
penyewaan truk untuk melakukan distribusi. Sedangkan untuk pengiriman melalui
jalur laut biasanya menggunakan kapal laut namun bahan peledak tersebut diletakkan
di dalam kontainer. Kontainer tersebut merupakan milik klien yang digunakan selama
proses distribusi melalui jalur laut.
Untuk melakukan distribusi, minimum pengiriman bahan peledak yang
bisa di distribusikan adalah 300 kg. sedangkan untuk Maksimum pengiriman tidak
terbatas.
-
42
3.2.3. Jenis Bahan Peledak yang Di Distribusikan
1. Ammonium Nitrate
Ammonium Nitrate adalah salah satu dari sekian banyak jenis bahan baku
peledakan di mana komponen terbesarnya terdiri dari AN yang
dicampur dengan bahan bakar (fuel oil).
Gambar III.8. Ammonium Nitrate
2. Detonator
Detonator adalah alat peledak utama yang dipergunakan untuk meledakkan
sejumlah bahan peledak lainnya dengan gelombang detonasi.
Gambar III.9. Detonator
-
43
3. Dinamit
Dinamit adalah bahan peledak yang dibuat dari Nitroglycerine Base dan
atau Non Nitroglycerine atau Water Base. Bentuknya seperti sosis dan
mempunyai sumbu di tengahnya. Dinamit Merupakan jenis bahan peledak
yang hanya bisa meledak jika diledakkan oleh detonator.
Gambar III.10. Dinamit
3.2.4. Estimasi Waktu Pengiriman Bahan Peledak
Waktu pengiriman tidak dapat ditetapkan namun biasanya memakan waktu sekitar
satu sampai dua minggu. Lamanya waktu pengiriman tergantung pada kondisi cuaca,
keadaan kendaraan dan keadaan di jalan. Jika tidak terjadi gangguan maka bahan
peledak akan sampai dengan cepat. Sebaliknya jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan maka semakin lama bahan peledak tersebut sampai.
-
44
Tabel III.1
Tabel Estimasi Waktu Pengiriman Bahan Peledak berdasarkan Jarak yang di Tempuh
No Asal Barang Tujuan Waktu Pengiriman
1 Subang Bandung 3 Hari
2 Jakarta Samarinda 7 Hari
3 Bandung Aceh 7 Hari
4 Sanggata Bengalon 8 Hari
5 Subang Rinjani 5 Hari
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pendistribusian bahan peledak
umumnya memakan waktu satu sampai dua minggu, tergantung dari jarak yang
ditempuh dan kondisi di lapangan.
3.2.5. Biaya Distribusi Bahan Peledak
Biaya distribusi yang ditetapkan oleh PT. Nuansa Makmur Mandiri tergantung dari
hal-hal berikut
1. Jenis bahan peledak yang akan di kirim
2. Banyaknya jumlah bahan peledak
3. Jenis kendaraan yang digunakan
4. Jarak yang ditempuh untuk mengirimkan bahan peledak
-
45
Kisaran harga distribusi bahan peledak yang ditetapkan PT.Nuansa Makmur Mandiri
adalah sekitar Rp.40.000.000 – Rp.400.000.000. penetapan tarif tersebut dikarenakan
ada banyak surat yang diurus.
Biaya yang dikeluarkan PT. Nuansa Makmur Mandiri untuk satu kali distribusi
biasanya digunakan untuk membayar kepolisian, gudang, dan akomodasi yang
digunakan selama proses distribusi.
3.2.6. Data Pengiriman Bahan Peledak di PT. Nuansa Makmur Mandiri Periode
Januari-Maret 2016
Tabel III.2
Project PT. Nuansa Makmur Mandiri Pada Bulan Januari 2016
No Tanggal Project Item Asal Barang Tujuan Barang
Sampai
1 2 Januari
2016
AECI Ammonium
Nitrate
BBRI KPC 14 Januari
2016
2 5 Januari
2016
TDE Ammonium
Nitrate
Sanggata Bengalon 21 Januari
2016
3 7 Januari
2016
AECI Ammonium
Nitrate 300
ton
TDE
Pendingin
MSJ Blok
A
9 Januari
2016
4 18 Januari
2016
CV BC
Borneo
Ammonium
Nitrate
Dahana
Subang
CV BC
Borneo
24 Januari
2016
5 18
Januari
2016
CV
Gaharu
Ammonium
Nitrate
Pindad
Bandung
CV
Gaharu
24
Januari
2016
6 30
Januari
2016
AECI Dinamit Pendingin
dan KM
29
PT FKP 4
Februari
2016
-
46
Tabel III.2
Project PT. Nuansa Makmur Mandiri Pada Bulan Februari 2016
No Tanggal Project Item Asal
Barang
Tujuan Barang
Sampai
1 3
Februari
2016
AECI Detonator BBRI KPC 28
Februari
2016
2 5
Februari
2016
DNX Dinamit Dahana
Subang
Berau &
Rinjani
11
Februari
2016
3 9
Februari
2016
TDE Ammonium
Nitrate
Sanggata Bengalon 23
februari
2016
4 12
Februari
2016
TDE Ammonium
Nitrate
Ex. Import KPC 17
februari
2016
5 16
Februari
2016
DNX Detonator Dahana
Subang
Bandung 18
Februari
2016
6 22
Februari
2016
AECI Ammonium
Nitrate
TDE KM
29
KPC 27
Februari
2016
7 25
Februari
2016
AECI Ammonium
Nitrate 1
Kontainer
Thorco
Hilde/ Ex
Import
KPC 29
Februari
2016
8 26
Februari
2016
MNK Dinamit Pel.
Balikpapan
MNK 4 Maret
2016
-
47
Tabel III.3
Project PT. Nuansa Makmur Mandiri Pada Bulan Maret 2016
No Tanggal Project Item Asal
Barang
Tujuan Barang
Sampai
1 2 Maret
2016
AECI Ammonium
Nitrate
BBRI KPC 12 Maret
2016
2 3 Maret
2016
AECI Ammonium
Nitrate
KNI
Bontang
MSJ 19 Maret
2016
3 5 Maret
2016
AECI Dinamit BBC/
Ex.Impor
KPC 7 Maret
2016
4 7 Maret
2016
TDE Ammonium
Nitrate
Sanggata Bengalon 20 Maret
2016
5 7 Maret
2016
AECI Ammonium
Nitrate
KNI
Bontang
KPC 24 Maret
2016
Berdasarkan data tabel project PT Nuansa Makmur Mandiri dari bulan
Januari-Maret 2016, Bahan peledak yang paling banyak didistribusikan adalah
ammonium nitrate. Bahan peledak paling banyak di distribusikan ke daerah di luar
pulau jawa, seperti kalimantan.
3.2.7. Kendala yang Dihadapi Selama Proses Distribusi
Kendala yang biasa dihadapi selama proses distribusi yang dialami PT. Nuansa
Makmur Mandiri adalah
-
48
1. Adanya orang-orang yang tidak berkepentingan
Yang dimaksud orang-orang yang tidak berkepentingan ialah pencuri. Bahan
peledak bukanlah barang yang murah, maka dari itu pencuri mengincar bahan
peledak untuk dicuri kemudian dijual kembali.
2. Masalah kendaraan
Kendala yang kedua terdapat pada kendaraan yang digunakan untuk
melakukan proses distribusi. Kendala yang terjadi pada kendaraan umumnya
kendaraan yang di gunakan untuk jalur darat seperti truk. Kendala utamanya
adalah kerusakan mesin saat melakukan proses distribusi dan kebocoran ban.
Akibat dua masalah tersebut proses distribusi terganggu karena kendaraan
harus diperbaiki dahulu baru bisa melanjutkan perjalanan
3. Cuaca
Kendala terakhir yang dihadapi PT. Nuansa Makmur Mandiri adalah cuaca.
Cuaca sangat berpengaruh terhadap proses distribusi terutama jika
menggunakan jenis transportasi kapal laut. Kapal tidak bisa berlayar apabila
cuaca sedang buruk dan angin laut yang kencang. Maka dari itu jika ada
kendala cuaca, pengiriman bahan peledak dapat tertunda sampai cuaca di laut
stabil.
-
49
3.2.8. Cara Menghadapi Kendala Selama Proses Distribusi
1. Sesuai dengan kendala pertama yang dihadapi PT. Nuansa Makmur Mandiri
yaitu adanya pencurian bahan peledak. Maka, solusi yang dapat
dilakukan adalah saat melakukan distribusi, PT. Nuansa Makmur Mandiri
mendapat pengawalan dari anggota kepolisian agar pendistribusian bahan
peledak tidak mengalami kecurian.
2. Solusi untuk menghadapi kendala yang kedua ialah melakukan pengecekan
kendaraan sebelum kendaraan melakukan distribusi. Dapat juga dilakukan
perawatan rutin selama sebulan dua kali agar memastikan kendaraan yang
digunakan aman untuk digunakan. Membawa ban cadangan dan menghindari
jalan yang rusak dapat menjadi solusi agar ban tidak bocor selama perjalanan.
3. Untuk masalah cuaca, PT.Nuansa Makmur Mandiri tidak dapat berbuat
banyak karena keadaan alam bisa berubah setiap saat. Namun sebelum kapal
berangkat, perusahaan melihat kondisi cuaca terlebih dahulu. Apabila cuaca
dirasa membahayakan, maka pendistribusian bahan peledak umumnya ditunda
sampai cuaca membaik.