BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Asuransi Jasindo juga mendapatkan dukungan reasuradur...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Asuransi Jasindo juga mendapatkan dukungan reasuradur...
29
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjuan Perusahan
Pada bab ini akan di jelaskan tinjauan perusahaan/instansi yang antara lain
sejarah perusahaan/instansi, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih jelasnya :
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Kekokohan eksistensi Asuransi Jasindo terbangun oleh sebuah sejarah panjang
kepeloporan di bidangnya , mengiringi perjalanan indonesia sebagai sebuah negara
dan bangsa merdeka. Bermula pada peripde transisi kedaulatan dari pemerintahan
kolonial Belanda ke Pemerintahan Republik Indonesia, telah di laksankan
nasionalisasi sejumlah perusahaan asuransi milik Kolonial Belanda termasuk NV
Assurantie Maatshappij De Nederlandern dan Bloom Vander EE tahun 1845 yang
berdomisili di Jakarta. Awalnya asuransi kerugian tersebut telah menjalankan
usahanya untuk memberikan perlindungan resiko terhadap perusahaan perkebunan
dan sebagainya.
Tepat 100 tahun pasca rasionalisasi tersebut, Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya di tahun 1945 yang memungkinkan di lakukannya nasionalisasi
perusahaan asuransi kerugian milik Belanda maupun Inggris menjadi PT. Asuransi
Bendaraya untuk layanan asuransi kerugian dalam mata uang rupiah dan PT. Umum
Internasional Undewriters (PT.UIU) untuk layanan asuransi kerugian dalam valuta
asing. 32 Tujuan nasionalisasi adalah untuk memberikan pemanfaatan yang maksimal
kepada masyarakat, memperkokoh keamanan dan perekonomian negara.
30
Kebijakan nasionalisasi di lakukan berdasar unndang-undang nomor 86 tahun
1958 tentang nasionalisasi perusahaan milik Belanda yang berada dalam wilayah
Republik Indonesia. Pemerintah melalui keputusan Menteri Keuangan no.
764/MK/IV/12/1972, pada tanggal 2 juni 1972, memutuskan untuk melakukan merger
antara PT. Asuransi Bendasraya yang bergerak dalam asuransi rupiah dan PT. Umum
Internasional Underwriters (PT. UIU) yang bergerak dalam asuransi valuta asing di
merger menjadi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) yang sekarang lebih di kenal
sebagai Asuransi Jasindo.
Penggambungan tersebut selanjutnya di kukuhkan dengan Akta Notaris
Mohamad Ali Nomor 1 tanggal 2 juni 1973. Pengalaman bidang asuransi kerugian
sejak era kolonial memberikan nilai kepeloporan tersendiri bagi keberadaan dan
tumbuh kembang Asuransi Jasindo kini dan masa mendatang. PT. Asuransi Jasa
Indonesia adalah satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di
bidang usaha asuransi kerugian umum. Asuransi Jasindo berdiri pada 2 juni 1973
sebagai hasil penggabungan antara PT. Asuransi Bendasraya dengan PT. Umum
Internasional Underwriters serta tampil sebagai maskapai asuransi kerugian umum
terbesar nasional dengan total aset per akhir tahun 2004 sebesar Rp. 1,363 milyar.
33 Protofolio Asuransi Jasindo dalam penyelesaian klaim-klaim besar meliputi
klaim Apoges Kick Motor Satelit Palapa B2 sebesar USD 75 juta, BDC Failure Satelit
Palapa C2 sebesar USD 31,2 juta, Battery Charging Failure Satelit Palapa C2 sebesar
USD 36,5 juta dan Loss of DB Satelit Garuda milik Acess Internasional sebesar USD
101,5 juta. Bagian penting dari upaya memaksimalkan nilai BUMN demi peningkatan
daya saing di pasar nasional maupun internasional, pemerintah melalui kementerian
BUMN telah menerbitkan dan memberlakukan Good Corporate Governance (tata
kelola perusahaan yang baik) yang berlaku wajib bagi semua BUMN.
31
Asuransi Jasindo sebagai salah satu BUMN sepenuhnya menyadari arti penting
dan peranan Good Corporate Governance (GCG) sehingga secara bertahap mulai dari
pemahaman, sosialisasi hingga implementasi di jalankan secara berkelanjutan. Bagi
Asuransi Jasindo penerapan GCG tidak hanya di tujukan untuk memenuhi peraturan
atau ketentuan yang ada namun lebih jauh dari itu adalah untuk mengiliminasi
peluang terjadinya pelanggaran dalam perusahaan sekaligus meningkatkan
kepercayaan publik dan meningkatkan kinerja perseroan.
Saati ini Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 74
kantor cabang yang berlokasi di seluruh indonesia dan satu cabang di luar negeri serta
berkantor pusat di Jl. Let. Jend. MT. Haryono kav. 61 Jakarta. Dalam melaksanakan
operasinya Asuransi Jasindo di dukung oleh 50 kantor cabang, 23 34 kantor penjualan
yang tersebar di seliruh indonesia dan 1 kantor cabang di luar negeri di Labuan
Malaysia. Keberadaan Asuranis Jasindo semakin solid dari tahun ke tahun
sebagaimana tercermin dari kinerja perusahaan yang terus mengalami peningkatan
serta pengakuan mutu melalui sertifikasi 9002 sejak tahun 1998.
Asuransi Jasindo juga mendapatkan dukungan reasuradur terkemukan di dunia
seperti Swiss-ree dan Partner-ree sehingga memperkokoh posisi Asuransi Jasindo
sebagai perusahaan asuransi yang sustainable dan bertaraf internasional.
Perkembangan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) mengalami banyak pasang
surut dalam menjalani usahanya terutama dalam usaha melebarkan sayapnya di
berbagai kota di nusantara. Dapat di lihat berdirinya kantor cabang yang terdapat di
kota Pontianak memerlukan usaha dan kerja keras dan pada saat itu bernama
“Perusahaan Negara Asuransi Kerugian” (PNAK) Eka Nusa. Pengalaman Asuransi
Jasa Indonesia sejak era kolonial memberikan nilai kepeloporan bagi keberadaan dan
pertumbuhan serta mempu meraih kepercayaan dari dalam dan luar negeri.
32
Diantaranya di Jawa Barat terdapat 9 cabang yaitu Bogor, Depok, Bekasi,
Sukabumi, Purwakarta, Bandung korporasi, Bandung ritel, Cirebon dan Tasikmalaya.
Keberadaan Asuransi Jasa Indonesia semakin solid dari tahun ke tahun, sebagaimana
tercermin dari kinerja perusahaan yang terus mengalami peningkatan serta pengakuan
mutu malalui sertifikat ISO 9002 sejak tahun 1998, serta penghargaan standart dan 35
Door’s dengan peringkat PBB tahun 1997 atas prestasi pembayaran klaim
mengukuhkan kekuatannya di pasar global. Keseriusan dalam membuktikan
komitmen yang telah di buat oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia melalui penyediaan
beragam produk yang di sesuaikan dengan kebutuhan tertanggung serta layanan
profesional yang cepat, akurat, ramah dan efisiean.
Visi dan Misi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Visi dan Misi perusahaan menjadi pemacu semangat dan penerangan dalam
menjalankan semua kebijakan dan kegiatan perseroan, baik secara internal maupun
eksternal. Memperhatikan latar belakang perusahaan serta tantangan di masa yang
mendatang, telah di tetapkan pula:
1. Visi PT. Asuransi Jasa indonesia (Persero) adalah menjadi perusahaan asuransi
yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi market leader di pasar
domestik.
2. Misi PT. Asuransi Jasa indonesia (Persero) adalah menyelenggarakan usaha
asuransi kerugian dengan reputasi internasionol melalui peningkatan pangsa pasar,
pelayanan prima dan tetap menjaga tingkat kemampuan laba serta memenuhi
harapan stakeholder.
33
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Suatu susunan kedudukan dari masing-masing unit yang berdiri sesuai dengan
tugas dan wewenang masingmasing bagian. Begitu halnya pada PT. Asuransi Jasa
indonesia (Persero) memiliki struktur organisasi yang menunjukkan masing-masing
unit fungsi dan peranan para pegawai secara jelas.
Adapun struktur organisasi PT. Asuransi Jasa indonesia (Persero) kantor
cabang Bandung korporasi dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
Struktur Organisasi PT.Asuransi Jasa Indonesia
Sumber: https://jasindo.id/
Gambar III.1
Struktur Organisasi PT.Asuransi Jasa Indonesia cabang MH.Thamrin
34
1. Kepala Cabang
a. Mengusahan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan, serta
mengusahakan pengamanan, pemanfaatan dan pengembangan Agen Broker
Kebakaran Akseptasi Klaim Adm. as/Bank SIM/Aku ntansi Kepala Teknik
Kepala Pemasaran Kepala Keuangan Aneka Adm. Piutang & Penagihan
SDM/Sek retariat/ Umum Sopir/Pekerja Surveyor Engineering & Marine Cargo
Kepala Cabang 37 SDM, alat/sarana fisik dan dana milik perusahaan di
lingkuangan kantor cabang.
b. Membantu usaha pemasaran jasa asuransi kepada calon tertanggung yang di
nilai potensial di wilayah kerjanya.
c. Mendatangani polis-polis dan surat keluar.
d. Memberikan persetujuan klaimm, akseptasi, keuangan.
e. Membangun citra perusahaan yang baik di wilayah kantor cabang.
f. Menilai dan mengusulkan promosi atau mutasi jabatan bawahannya.
g. Menandatangani laporan-laporan, memo, nota dinas dan surat dinas keluar
lainnya.
h. Berhubungan dengan instansi atau pihak luar perusahaan dalam batas wewenang
yang di tetapkan.
i. Mengajukan rencana anggaran tahunan untuk keperluan kantor cabang.
j. Memutuskan menandatangani perubahan dan pembatalan atas nota
pertanggungan yang telah di terbitkan serta menandatangani surat
pemberitahuan pengembalian premi sesuai dengan batas wewenang yang telah
di tetapkan.
k. Menandatangani cek, bilyet giro, surat perintah transfer dan memberikan tugas-
tugas khusus kepada bawahannya.
35
2. Kepala Unit Teknik dan Penyelesaian Klaim
a. Memonitor kenerja masing-masing fungsi dan membuat rekomendasi secara
langsung kepada kantor cabang perihal persetujuan klaim maupun fungsi-
fungsi lainnya.
b. Memimpin, memotivasi dan mengembangkan bawahan yang ada di lingkungan
kepala unit teknik.
c. Memelihara, menilai dan memberikan saran penyempurnaan terhadap sistem,
prosedur dan tata kerja di lingkungan terkait.
d. Menjalin kerja sama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan kantor cabang.
e. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang di berikan oleh kepala kantor cabang.
f. Membina hubungan baik dengan instansi di luar perusahaan yang berhubungan
dengan kegiatan kepala unit teknik dengan batas wewenang yang di tetapkan.
g. Melaksanakan kegiatan registrasi surat tuntutan ganti rugi.
h. Meggunakan, mengatur SDM, alat atau sarana fisik yang berada di lingkungan
kepala unit teknik.
i. Mengadakan hubungan dengan unit-unit kerja di lingkungan perusahaan untuk
kelancaran tugas.
j. Membutuhkan paraf pada dokumen klaim sebagai tanda persetujuan sesuai
batas wewenang yang di berikan.
k. Berhubungan dengan instansi atau pihak di luar perusahaan dalam batas
wewenang yang di tetapkan.
l. Menyampaikan pendapat kepada kepala kantor cabang tentang hal hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan untuk tujuan penyempurnaan.
36
3. Kepala Unit Pemasaran
a. Mecari nasabah baik perorangan maupun instansi dan perusahaan.
b. Membina nasabah dan memberikan bimbingan tentang pentingnya berasuransi.
Membantu perencanaan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen maupun
data-data pemasukan premi.
c. Membuat rekomendasi pada unit akseptasi atau produksi untuk membuat polis.
d. Menyampaikan secara jelas dan terperinci kepada tertanggung tentang isi dan
perjanjian yang terdapat dalam polis.
e. Melayani tertanggung sebaik mungkin.
f. Berhak dan berkewajiban untuk mencari nasabah.
g. Memberikan penawaran harga pada setiap nasabah sehubungan proyek-proyek,
pos, BUMN dan BUMD.
h. Memintakan persetujuan kepada divisi underwriting kantor pusat untuk
menentukan tarif sebagai dasar kesepakatan harga untuk tertanggung.
i. Membangun analisa terhadap calon tertanggung.
j. Dapat meminta data secara langsung kepada masing-masing unit baik yang
berhubungan dengan klaim maupun premi.
4. Kepala Unit Keuangan
a. Megusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta
mengusahakan dan pengembangan SDM, alat atau sarana fisik dan milik
perusahaan di lingkungan kepala kerja unit keuangan.
b. Membantu kepala cabang dalam menyusun program kerja tertulis kepala unit
keuangan.
c. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif SDM,
peralatan dan sarana fisik untuk kebutuhan kepala unit keuangan.
37
d. Melaksanakan kegiatan administrasi pembukuan dan keuangan di kantor
cabang.
e. Mengelola penggunaan dana, menyusun penggunaan cash flow mingguan,
pertanggungjawaban keuangan dan penyelenggaraan administrasi yang
berkaitan dengan seluruh kegiatan unit keuangan.
f. Membantu usaha pengawasan dan pembinaan kepada pengusaha kecil dan
koperasi yang telah mendapat bantuan di wilayah kerja.
g. Menandatangani laporan, memo, nota dinas dan surat keluar lainnya yang
berhubungan dengan kedinasan.
h. Menilai dan mengusulkan promosi atau mutasi jabatan bawahannya.
i. Memberikan tugas khusus kepada bawahan.
j. Memutuskan dan menandatangani perubahan dan pembatalan atas nota
penutupan pertanggungan yang telah di terbitkan serta menandatangani surat
pemberitahuan pengambilan premi sesuai dengan batas wewenang yang telah
di tetapkan.
k. Memutus dan menandatangani seluruh surat persetujuan, penolakan,
pembatalan, pembayaran tuntutan ganti rugi (klaim) sesuai dengan wewenang
yang telah ditetapkan.
l. Mengajukan rencana anggaran tahunan untuk keperluan kantor cabang.
38
3.2. Analisa Jaringan
Analisa pada suatu jaringan komputer sangatlah penting agar bias mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari jaringan tersebut. Adapun hasil analisa yang telah
dilakukan, jaringankomputer yang ada pada PT.Asuransi Jasa Indonesia merupakan
komputer Local Area Network (LAN). Kebutuhan akan jaringankomputer pada
PT.Asuransi Jasa Indonesia sangat diperlukan, diantaranya sebagai berikut:
1. Pertukaran informasi
2. Akses bersama ke internet
3. Pemakaian secara bersama sumber daya komputer
Jaringan komputer yang digunakan oleh PT.Asuransi Jasa Indonesia mempunyai
sistem jaringan yang terdiri dari 1 unit server, 1 unit modem router, 2 unit client,1 unit
switch, dan ISP (Internet Service Protocol) penyedia jasa internet.
3.2.1. Blok Jaringan
Adapun jaringan komputer pada PT. Asuransi Jasa Indonesia, secara umum
menggunakan jaringan client-server dengan koneksi kabel. Terdapat 1 buah server
yang berfungsi sebagai server data. Untuk lebih jelasnya dibawah ini penulis
mendeskripsikan secara umum terlebih dahulu, perangkat-perangkat jaringan
komputer pada PT. Asuransi Jasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. ISP (Internet Servirce Provider) pada jaringan di PT. Asuransi Jasa Indonesia.
menggunakan CBN Internet dengan Bandwidth 100 Mbps. Berfungsi sebagai
pemberi layanan akses internet.
39
2. Menggunakan 1 buah Modem Router Tp-Link TD8151n yang berfungsi sebagai
penghubung ISP (Internet Service Provider) dengan switch. Modem Route yang
digunakan adalah jenis Modem Router Tp-Link TD8151n yang memiliki 1 port
Ethernet.
3. Jaringan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia menggunakan 1 buah switch, yang
berfungsi sebagai penghubung antara Modem Router, Server, dengan PC
(Personal Computer) yang terdapat pada setiap bagian di PT. Asuransi Jasa
Indonesia. Switch yang digunakan adalah Switch D-Link DES-1024D yang
memiliki 24 port ethernet.
4. 1 buah server yang berfungsi sebagai server data atau sebagai penyimpanan data
yang ada pada PT. Asuransi Jasa Indonesia.
5. Client (PC) berfungsi sebagai pengguna layanan jaringan PT. Asuransi Jasa
Indonesia.
6. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan semua perangkat yang membentuk
jaringan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia adalah jenis kabel twisted pair yaitu
kabel UTP Cat 5e dan menggunakan RJ 45 sebagai konektornya.
40
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
Gambar III.2
Blok diagram jaringan PT.Asuransi Jasa Indonesia.
3.2.2. Skema Jaringan
Adapun skema jaringan pada PT.Asuransi Jasa Indonesia dapat dilihat pada
Gambar III.3 dibawah ini:
Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia
Gambar III.3
Skema Jaringan PT.Asuransi Jasa Indonesia
41
Berdasarkan skema jaringan pada PT.Asuransi Jasa Indonesia yang telah
penulis peroleh berdasarkan data dari staff IT PT.Asuransi Jasa Indonesia dapat
dijelaskan bahwa jaringan Local Area Network (LAN) akses internet dari ISP yang
terhubung ke sebuah modem router yang di hubungkan ke switch lalu di salurkan lagi
ke sebuah server dan ke masing masing PC client.
Adapun topologi jaringan yang digunakan adalah topologi Tree dengan media
penghantar berupa kabel twisted pair konektor RJ45 dari modem router ke switch,
server, dan PC. Adapun daftar IP Address yang digunakan jaringan pada PT.Asuransi
Jasa Indonesia ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel III.1
Daftar IP Address
No Perangkat Keras IP Address Subnet
1 Modem Router Tp-Link TD8151n 192.168.1.1 255.255.255.0
2 Server 192.168.1.2 255.255.255.0
3 PC 1
PC 2
192.168.1.10
192.168.1.11
255.255.255.0
255.255.255.0
Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia
3.2.3 Keamanan Jaringan
Berdasarkan analisa yang penulis, keamanan yang diterapkan pada Local Area
Network (LAN) PT.Asuransi Jasa Indonesia hanya berupa sebuah antivirus dan
firewall yang sudah tersedia pada setiap operating system dan memberikan user
password untuk masuk ke sistem tersebut.
42
3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang membangun jaringan pada PT.Asuransi Jasa
Indonesia sebagai berikut:
1. Modem Router Tp-Link TD8151n
Adapun spesifikasi dari Modem Router Tp-Link TD8151n yang digunakan pada
jaringan PT.Asuransi Jasa Indonesia, ditunjukan pada tabel III.2 dibawah ini:
Tabel III.2
Spesifikasi Modem Route Tp-Link TD8151n
No Komponen Spesifikasi
1 CPU AR7161 680MHz
2 Main Storage 512MB
3 RAM 256MB
4 Power Jack 10-28V
5 Dimensi 150mm x 105mm
6 Serial Port Tp-Link TD8151n
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
2. Switch D-Link DES-1024D
Adapun spesifikasi dari switch yang digunakan pada jaringan PT.Asuransi Jasa
Indonesia, ditunjukan pada tabel III.3 dibawah ini:
43
Tabel III.3
Spesifikasi Switch D-Link DES-1024D
No Komponen Spesifikasi
1 Standar IEE 802.3
2 Ports Twenty-four 10/100/100 RJ-45 ports and 2Shared mini
3 Switching capacity 48 Gbps, nonblocking
4 SNMP SNMP Versions 1, 2, and 3 with support for traps
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
3. Komputer Server
Adapun spesifikasi dari server yang digunakan pada jaringan PT.Asuransi Jasa
Indonesia, ditunjukan pada tabel III.4 dibawah ini:
Tabel III.4
Spesifikasi Server
No Komponen Spesifikasi
1 Processor Quad Core Intel Xeon E3
2 RAM DDR3 Vengeancd 16GB
3 Storage Seagate HDD 2TB
4 Monitor Samsnung LED
5 Keyboard Logitech
6 Mouse Logitech
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
4. PC
Adapun spesifikasi dari PC yang digunakan pada jaringan PT.Asuransi Jasa
Indonesia, ditunjukan pada tabel III.5 dibawah ini:
44
Tabel III.5
Spesifikasi PC
No Komponen Spesifikasi
1 Processor Intel Core i3-2130 3,4Ghz Cache 3 MB
2 RAM DDr3 Vengeance Black PC12800 4 GB (2 x 2 GB)
3 Storage WD1TB SATAA3 64 MB – Caviar Blue
4 Video Card MSI Radeon LED
5 Monitor Samsung LED
6 Keyboard Logitech
7 Mouse Logitech
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak
Berdasarkan hasil analisa penulis pada jaringan LAN PT. Asuransi Jasa
Indonesia. Spesifikasi software yang digunakan pada komputer server dan komputer
client sebagai berikut :
1. Komputer Server
Tabel III.6
Daftar Aplikasi Komputer Server
No Nama Sortware Kegunaan
1. Windows Server 2003 Sistem operasi
2. My SQL Database Program
3. Visual Basic Program Desktop
4. Ms. Access Aplikasi Database
Sumber: Dokumen Pribadi
2. Komputer PC
45
Tabel III.7
Daftar Aplikasi Komputer PC
No Nama Software Kegunaan
1. Windows 7 Sistem operasi
2. Windows Devender Antivirus
3. Ms. Office 2010, Adobe Reader XI,
MySQL, Apache
Program Aplikasi
4. Adobe Photoshop, Windows Media
Player, Gom Player
Multimedia
5. Mozila Firefox, Google Chrome,
Internet Explorer
Browser
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
3.3. Permasalahan Pokok
Secara umum jaringan Local Area Network (LAN) pada PT.Asuransi Jasa
Indonesia berdasarkan analisa penulis lakukan belum bias dikatakan sempurna, karena
masih terdapat beberapa permasalahan yang penulis temukan. Adapun permasalahan
yang penulis temukan pada jaringan di PT.Asuransi Jasa Indonesia sebagai berikut:
1. Hampir semua client dapat mengakses web atau situs media social, seperti detik
dan media yang lain pada saat jam kerja di PT Asuransi Jasa Indonesia.
2. Terbukanya akses pada port 22 dan 23 yaitu SSH dan Telnet sehingga router
rentan terkena serangan attack yang menembak username dan password mikrotik
sehingga berhasil login dan mengambil alih router pada PT.Auransi Jasa
Indonesia.
3. Tidak adanya pembagian bandwidth yang teratur sehingga
penggunaan bandwidth jadi tidak maksimal.
46
3.4. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di jaringan Local Area Network
(LAN) pada PT.Asuransi Jasa Indonesia, makan penulis memberikan rekomendasi
pemecahan masalah untuk permasalahan yang ditemukan. Adapun pemecah masalah
yang penulis rekomendasikan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemblokiran situs dan media social dengan memanfaatkan fitur
mikrotik yaitu Layer 7 Protocol.
2. Melakukan penutupan port 22 dan 23 sehingga hanya admin yang dapat login ke
router.
3. Pembagian bandwidth dengan metode queue simple dan menentukan batas
maksimal pembagian bandwidth dalamdownload dan upload.
3.5. Analisa Usulan
3.5.1. Skema Usulan
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
Gambar III.4
Skema Jaringan Usulan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia
47
Dari skema jaringan sebelumnya disini penulis menambahkan router mikrotik
RB 2011iL-IN agar bisa dijadikan sebagai layer 7 protocol yang fungsi nya untuk
memblokir akses situs tertentu. Dan tentunya IP Addressnya pun berubah seperti pada
tabel dibawah ini:
Tabel III.7
Daftar IP Address Usulan
No Nama IP Address Subnet
1
Router Mikrotik
Ether 1
Ether 2
192.168.20.1
192.168.10.1
255.255.255.0
255.255.255.0
2 PC
Client 1
Client 2
192.168.20.3
192.168.20.4
255.255.255.0
255.255.255.0
3 Server 192.168.20.2 255.255.255.0
4 Modem Router 192.168.10.2 255.255.255.0
Sumber: PT. Asuransi Jasa Indonesia
48
3.5.2 Konfigurasi Usulan
1. Cara Blok detik di Winbox
a. Login Mikrotik di Winbox
b. Cek terlebih dahulu apakah situs detik bisa dibuka atau tidak.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.5
Detik.com
c. Selanjutnya, ke menu IP Firewall Layer 7 Protocol
Gambar II.6
IP Firewall
49
Beri nama rule tersebut detik, masukan script regexp berikut ini:
www.detik.com Apply Ok
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.7
Layer 7 Protocol
d. Selanjutnya buat Firewall Rule Chan : Forward, Protocol : 6 (tcp), Dst.
Port : 80,443 Apply Ok
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.8
Firewall Rule
50
e. Selanjutnya, isi Layer 7 Protocol pada Advanced detik Apply Ok
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.9
Layer 7 Protocol
f. Action Drop Apply Ok
Sumber : Daokumen Pribadi
Gambar III.10
Layer 7 Protocol
51
g. Test detik.com apakah sudah berhasil di blok
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar III.11
Test Detik
2. Cara memblokir atau menutup port 23 dan 22 yaitu SHH dan Telnet
a. IP Firewall Filter Rule Action
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.12
Blok SSH
52
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.13
Blok SSH
b. IP Firewall Filter Rule Action
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.14
Blok Telnet
53
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.15
Blok Telnet
3. Cara Manajemen Bandwidth
Winbox Queues Simple Queues add
Sumber ; Dokumen Pribadi
Gambar III.16
Manajemen Bandwidth
54
3.5.3. Analisa Biaya
Tabel III.9
Analisa Biaya
No Jenis Hardware Type Harga
1 Router Mikrotik RB 2011iL-IN Rp.1.434.000
Total Harga Rp.1.434.000
Sumber: Dokumen Pribadi