BAB III OK

49
Teknolog i Ekonomi Tenaga Kerja Modal Material Energi Tanah Informasi Manajerial PROSES TRANSFORMASI Produk Limbah Informas i INPUT INPUT Feadback Sosial Budaya Politik BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Pengertian Sistem Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya. 9 Sistem produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.

description

Landasan TEori sistem kerja mesin diesel

Transcript of BAB III OK

55BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pengertian Sistem

TeknologiEkonomiTenaga KerjaModalMaterialEnergiTanahInformasiManajerialPROSESTRANSFORMASIProdukLimbahInformasiINPUTINPUTFeadbackSosial BudayaPolitikProduksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya.9 Sistem produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Input Output Sistem ProduksiSumber : Rosnani Ginting. Hal 9 Sistem Produksi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007

Sub sistemsub sistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, Penentuan Standar-standar Operasi, Penentuan Fasilitas Produksi, Perawatan Fasilitas Produksi, dan Penentuan Harga Pokok Produksi. Sub sistemsub sistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. 3.2. Pengertian Sistem (Konsep Dasar) Menurut Para AhliMenurut Fat pengertian sistem adalah sebagai berikut :Sistem adalah suatu himpunan suatu benda nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagianbagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.Pengertian Sistem Menurut Indrajit (2001: 2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G, (1991 : 27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.Pengertian Sistem Menurut Jerry FutzGerald, (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran Pengertian Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78) Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.Pengertian Sistem Menurut Lani Sidharta (1995: 9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang samaDengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagaian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.Jogianto (2005: 3) mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni:1. KomponenSuatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.2. Batasan sistem.Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.3. Lingkungan Luar Sistem.Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkunagn luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.4. Penghubung SistemPenghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi.signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.6. Keluaran Sistem Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 7. Pengolahan SistemSuatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.8. Sasaran SistemSebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/ mengenai sasaran atau pun tujuan.Menurut Jogiyanto HM., (1999: 687), Sistem dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:a. Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik.b. Sistem phisik, adalah sistem yang ada secara phisik.c. Sistem alamiah, adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.d. Sistem buatan manusia, adalah sistem yang dirancang oleh manusia.e. Sistem tertentu (deterministik system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.f. Sistem tak tentu (probabilistik system), adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.g. Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.h. Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Husni Iskandar Pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri (1997: 2) menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:a. Sistem alami seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dan lain sebagainya;b. Sistem buatan manusia seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi dan lain sebagainya.Sistem alami terbagi menjadi dua, yaitu:1. Sistem fisik seperti sistem molekul, luar angkasa: dan,2. Sistem kehidupan seperti sistem tumbuhan, sistem manusia.

Sedangkan sistem buatan manusia umumnya dibagi berdasarkan spesifikasi tertentu seperti:a. Sistem sosial (hukum, doktrin, seragam),b. Sistem organisasi (perpustakaan),c. Sistem transportasi (jaringan jalan raya, kanal, udara, lautan),d. Sistem komunikasi (telepon, teleks, sinyal asap),e. Sistem produksi (pabrik) dan,f. Sistem keuangan (akuntansi, inventori, buku besar).Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam:a. Sistem terspesialisasi; adalah sistem yang sulit diterapkan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)b. Sistem besar; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan)c. Sistem sebagai bagian sistem lain; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecild. Sistem berkembang walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembangSementara pelaku dari sistem yang dimaksud terdiri dari tujuh kelompok yaitu:1. PemakaiPada umumnya ada tiga jenis pemakai yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.2. ManajemenTiga jenis manajemen yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.3. PemeriksaPemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahan sejenis.4. Penganalisa SistemFungsi-fungsinya antara lain adalah sebagai:a. Arkeolog; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan; bagaimana sistem tersebut dijalankan, dan segala hal menyangkut sistem lama,b. Inovator; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain,c. Mediator; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama,d. Pimpinan proyek; penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.5. Pendesain SistemPendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.6. ProgrammerSetelah pengnalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan kemudian diolah oleh pendesain sistem baru programmer dapat mulai bekerja. Karena itu programmer baru mulai bekerja setelah penganalisa sistem selesai dengan pekerjaannya.7. Personil pengoperasianPelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan, dan back-up. Sebuah sistem secara umum adalah terdiri dari masukan, pengolahan, dan keluaran yang terdiri dari bagian-bagian yang selalu terkait dan beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystems) dimana masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau komponen-komponen, yang saling berhubungan dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated) sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.3.3. Sistem Pembangkit Tenaga DieselSistem pembangkit tenaga diesel adalah merupakan sumber utarna penghasil energi baik untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan publik lainnya. Dimana sistem ini kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil baik itu berbahan bakar gas, cair maupun padat. Efisiensi sistem menjadi perhatian utama untuk sistem ini karena berhubungan dengan performance dan konsumsi bahan bakar. Maka untuk mencapai efisiensi siklus yang dikehendaki dilakukan beberapa modifikasi terhadap sistem dengan menambahkan beberapa peralatan selain peralatan utama atau dengan siklus kombinasi (siklus gas dan siklus uap).

3.4. Pengertia Pembangkit Listrik Tenaga DieselPLTD adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator. Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya dan tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga listrik. 3.5. Peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)3.5.1. Mesin DieselMesin diesel merupakan peralatan dari PLTD yang memiliki fungsi sebagai penggerak generator yang nantinya generator ini akan berputar dan menghasilkan energi listrik sebagai keluaran akhir dari proses PLTD. Pada mesin diesel ada dua jenis mesin yaitu mesin dua langkah dan mesin empat langkah. Yang di maksud dengan mesin dua langkah yaitu mesin yang pada saat melakukan torak mesin ini bergerak maju mundur sebanyak dua kali sehingga generator baru dapat berputar sekali. Sedangkan yang dimaksud dengan mesin empat langkah (empat fase) adalah mesin yang pada saat melakukan torak mesin ini bergerak empat kali maju mundur, sehingga generator akanmenghasilkanputaran sebanyaksatukali. Masing-masing dari jenis mesin diesel ini memiliki kelebihan dan kekurangan macam-macam mesin diesel:a. Mesin dengan dua langkahatauempatlangkah.b. Turbo charger danintercooling.c. Silinder sebarisatau V.d. Putaran rendahdanmedium.e. Governor, hidrolis,mekanis, elektronik.f. Pompa bahan bakar.3.5.2. Generator.a. Tanpa sikatdan AVR.b. Tegangan rendah (380 volt) danteganganmenengah (6,3 Kvatau 11 Kv).c. Mempunyai bantalan gandaatau bantalantunggal.d. Mempunyai pendingin sendiri(dengan udara)3.5.3. Sistem Pendingin Mesina. Pendinginanradiator.b. Pendinginankolam.c. Pendinginanmenara.d. Pendinginanlangsung.3.5.4. PeralatanBantua. Sistembahanbakar.b. Sistemair pendingin.c. Sistempelumasan.d. Sistemgas buang.e. Sistemmenjalankan(start matordiesel).3.5.5. Sistem Kontrol SPDa. Gambar kontrol panel.b. Panel kontrolmesin danperalatan bantu.c. Panelbaterai.d. Panelparalel.e. Transformator pemakaian sendiri.

3.6. Perlengkapan Suatu PLTDPeralatan dan bangunan perlengkapan PLTD yang terdiri atas :a. Peralatan utama pada suatu PLTD sedikitnya ada suatu satuan pembangkit desel (SPD)b. Gedung untuk SPD (bangunan sentral) bangunan sentral dibuat dari kontruksi baja, dindingnya terbuat dari tembok sehingga dapat meredam suara sebagai membatasi kebisingan mesin untuk lingkungan sekitarnya. Bangunan building centre dibuat dalam beberapa petak, dimana satu petak untuk kebutuhan satu SPD. Ruangan- ruangan yang diperlukan untuk gedung atau bangunan sentral sedikitnya terdiri atas :1. Ruang untuk mesin.2. Ruang untuk peralatan bantu.3. Ruang kontrol.4. Ruang pemeliharaan.5. Ruang untuk peralatan hubung bagi atau swith-gear.6. Ruang untuk kantor.c. Di samping itu ada bangunan untuk bengkel dan gudang yang kadang-kadang menjadi satu atap dengan bangunan sentral.d. Transformator penaik tegangan yang menjadi bagian dari peralatan hubung bagi, dipasang disamping bangunan sentral bersebelahan dengan ruang hubung bagi. Tegangan step up transformer pada umumnya 380V/20KV, atau 6,3KV/20KV, konstruksi untuk pasangan luar dan harus dilengkapi dengan sadapan (tap.changef) kurang lebih 5% dan 0% atau 2,5%.e. Panel hubung bagi dibuat dengan system cubicle yang terdiri dari : 1. Jumlah SPD.2. Banyak jurusan penyaluran atau feeder.3. Keperluan hubungan atau kopel dengan PLTD lain.4. Kebutuhan kopel yang akan datang.5. Cubicle untuk pemakaian sendiri.

3.7. Peralatan Umum Suatu PLTDPeralatan umum yang di maksud adalah sebagai berikut: a. Tangki bahan bakar yang berkapasitas cukup untuk operasi seluruh PLTD setidaknya dalam 15 hari, tergantung dari frekwensi penyaluran bahan bakar.b. Tangki minyak pelumas juga cukup untuk 15 hari.c. Tangki air untuk pendingin mesin, bis berupa kolam air atau menara air.d. Pemadam kebocoran perlu disediakan dengan kapasitas disesuaikan dengan besarnya SPD dan sesuai petunjuk instansi pemadam kebakaran. e. Sistem pengumpulan limbah bahan bakar dan pelumas perlu disediakan dan sedapat mungkin disediakan juga pembakar limbah minyak bekas (incinerator)f. Alat pengangkat (over head crene) perlu disediakan untuk pemeliharaan berkala dengan kapasitas sesuai dengan kapasitas SPDg. Lampu penerangan di dalam sentral maupun di komplek PLTD perlu disediakan dengan secukupnya.h. Prasarana jalan dan lingkungan perlu disediakan.i. Sistem penyaluran air hujan perlu dan air limbah minyak harus berjalan dengan baik. 3.8. Ukuran dan Kapasitas dari Peralatan UtamaPengetahuan dasar untuk menentukan kapasitas dan ukuran peralatan ditentukan oleh :a. Daya mesin diesel, jika kapasitas generator yang diinginkan diketahui atau sebaliknya.b. Kapasitas minimum dari transformator penaik tegangan.c. Kebutuhan bahan bakar per bulan dan kapasitas tangkinya.d. Kebutuhan minyak pelumas dan kapasitas tangkinya.e. Kebutuhan air pendingin dan besarnya tandon air.f. Peralatan untuk penyaluran tenaga listrik.

3.9. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga DieselBahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke pengebut nozzle,dan bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga menjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

Gambar 3.2. Kompresor udara dimasukan ke tangki udara startSumber : Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System AnalysisMenggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai 600C.

Gambar 3.3. Udara yang bertekanan dan bertemperaturtinggi dimasukan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).Sumber : Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System Analysis

Gambar 3.4. Bahan bakar dari convertion kit(untuk BBG) ataunozzle (untuk BBM)kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).Sumber : Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System Analysis

Gambar 3.5. Penyalaan mesin PLTD karena proses udaraSumber : Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System AnalysisDi dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

Gambar 3.6. Ledakan pada ruang bakarSumber : Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System AnalysisLedakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

Gambar 3.7. Poros rotor generatorSumber : Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System AnalysisPoros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

Gambar 3.8. Transmisi energy listrikSumber : Buku Agus Hury Emerging Techniques in Power System AnalysisMenggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).3.10. Prinsip Kerja Mesin Diesel Pada PLTD terdapat dua prinsip kerja mesin diesel anatar lain prinsip kerja mesin diesel 4 langkah dan prinsip kerja mesin diesel 2 langkah. Secara teoritis mesin diesel 2 langkah dengan dimensi dan jumlah putaran perdetik yang sama dibandingkan dengan mesin diesel 4 langkah, dapat menghasilkan daya dua kali lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada mesin diesel 2-langkah terdapat satu kali langkah tenaga untuk setiap 2 langkah atau setiap satu putaran, sedangkan pada mesin diesel 4- langkah, langkah tenaga terjadi satu kali setiap 4 langkah atau setiap 2 putaran. Namun dalam praktik, angka dua kali lebih besar untuk daya yang didapat pada mesin diesel 2 Langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan karena proses pembilasan ruang bakar silinder mesin diesel 2-langkah tidak sebersih pada mesin diesel 4-langkah sehingga proses pembakarannya tidak sesempurna seperti pada mesin diesel 4-langkah. Karena proses pembakaran ini, maka efisiensi mesin diesel 2- langkah tidak bisa sebaik efisiensi mesin diesel 4-langkah. Pemakaian bahan bakarnya lebih boros. Prinsip kerja Mesin Diesel 4 langkah, dan 2 langkah, mempunyai prinsip kerja yang merupakan 1 (satu) siklus kerja Mesin Diesel yaitu :1. Langkah Pengisian.2. Langkah Kompressi.3. Proses Pengabutan Bahan Bakar.4. Langkah Usaha.5. Proses Pembilasan.6. Langkah Pembuangan.Pada mesin 4 langkah, kerja pengisian, kompressi, usaha dan Pernbuangan masing-masing mempunyai langkah. kemudian proses Injeksi bahan bakar terjadi saat piston sebelum mencapai TMA pada langkah kompresi dan proses pembilasan terjadi saat piston sebelum mencapai TMA pada langkah pembuangan. Sedangkan untuk mesin 2 langkah, kerja pengisian dan kompressi terjadi pada satu langkah dan kerja usaha dan pembuangan terjadi pada satu langkah. Kemudian proses injeksi bahan bakar terjadi pada piston sebelum mencapai TMA kemudian proses pembilasan terjadi saat piston sebelum mencapai TMB pada langkah usaha. Dari penjelasan di atas untuk menghasilkan usaha diperlukan bahan bakar yang dikabutkan pada derajat tertentu dalam ruang bakar sebelum torak mencapai TMA agar bahan bakar terbakar seluruhnya dan mendapatkan tekanan pembakaran dan proses pembilasan terjadi perbedaan antara mesin 4 (empat) langkah dengan mesin 2 (dua) langkah. mesin 4 (empat) langkah, pembilasan terjadi beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA pada akhir langkah pembuangan dan awal langkah pengisian. Sedangkan pada mesin 2 (dua) langkah, pembilasan terjadi beberapa derajat sebelurn torak mencapai TMB pada pertengahan langkah usaha dan awal langkah pengisian.3.10.1. Proses Kerja Mesin 4 langkahMesin Diesel merupakan mesin yang proses penyalaan bahan bakarnya terbakar sendiri tanpa bantuan alat untuk penyalaan. Proses ini terjadi akibat tekanan kompresi yang tinggi, sehingga temperatur dalam ruang bakar naik, kemudian bahan bakar dikabutkan, dan bahan bakar mudah menyala dengan sendirinya. Pada Mesin Diesel 4 langkah dengan jumlah silinder lebih dari 1 (satu), proses kerja yang terjadi pada silinder nomor 1 (satu) dengan silinder yang lainnya mempunyai urutan proses kerja yang sama seperti silinder nomor 1 (satu) tetapi mempunyai urutan waktu proses kerja yang terjadi berbeda sesuai dengan urutan yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.Proses kerja mesin Diesel 4 langkah adalah proses kerja mesin untuk menghasilkan 1 (satu) kali pembakaran (Kerja/Usaha) torak bergerak 4 (empat) kali. Gerakan torak dalam mesin dinamakan langkah torak yang mempunyai titik berhenti torak bawah dan titik berhenti torak atas gerakan torak tersebut, secara umum disebut Titik Mati Bawah (TMB) dan Titik Mati Atas (TMA).

Gambar 3.9. Gerakan torak dalam mesin 4 (empat) langkahSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan Buku Drs. Daryanto Reparasi sistem pendingin mesin mobil.Karena gerakan torak yang menghasilkan kerja atau usaha berlangsung secara berurutan dan terus menerus maka kegiatan untuk menghasilkan Kerja/Usaha disebut Siklus. Untuk menyalurkan tenaga hasil pembakaran di atas permukaan torak maka yang mempunyai gerakan lurus dirubah menjadi gerakan putar dengan menggunakan poros engkol. Dari penjelasan gambar diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 (satu) siklus kerja mesin Diesel 4 langkah mempunyai 4 (empat) kali gerakati dihubungkan dengan gerakan poros engkol .terdiri dari :1. T.M.B. - T.M.A.poros engkol berputar180 2. T.M.A.- T.M.B.poros engkol berputar1803. T.M.B.-T.M.A.poros engkol berputar1804. T.M.A.- T.M.B.poros engkol berputar180Urutan langkah proses kerja torak adalah :1. Langkah Pengisian (Langkah Isap)2. Langkah Kompresi (Langkah Pemampatan)3. Langkah Kerja(Langkah Usaha)4. Langkah Pembuangan (Langkah Buang)Putaran Poros EngkolISAP

KOMPRESI

USAHA

BUANG

180

180

180

180

3600 360 o

3600 3600

Tabel 3.1. Putaran Poros Engkoldalam mesin 4 (empat) langkahSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD

Langkah PengisianKatup Isap membukaKatup Buang menutupTorak bergerak dari TMA - TMBLangkah KompresiKatup Isap menutupKatup Buang menutupTorak bergerak dari TMB - TMALangkah UsahaKatup Isap menutupKatup Buang menutupTorak bergerak dari TMA - TMBangkah UsahaKatup Isap menutupKatup Buang menutupTorak bergerak dari TMA - TMBLangkah PembuanganKatup Isap menutupKatup Buang membukaTorak bergerak dari TMB-TMAangkah UsahaKatup Isap menutupKatup Buang menutupTorak bergerak dari TMA - TMBproses kerja mesin 4 langkah untuk tiap silinder terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.10. Proses kerja mesin 4 (empat) langkahSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDSemakin banyak jumlah silinder sebuah Mesin Diesel proses yang terjadi Sctap sama untuk masing-masing silinder, tetapi waktu prosesnya dibagi secara merata untuk setiap 2 (dua) kali putaran poros engkol atau poros engkol berputar 720. Sehingga pada saat poros engkol berputar 2 (dua) kali terjadi proses pembakaran sebanyak sesuai dengan jumlah silinder yang terdapat pada Mesin Diesel tersebut, tetapi proses kerjanya terjadi secara bergantian sesuai dengan urutan yang telah ditentukan (Firing Order), akibat dari banyaknya jumlah silinder pada sebuah Mesin Diesel, maka proses pembakaran yang terjadi akan saling berdekatan pada saat poros engkol berputar 2 (dua) kali hal ini akan membuat daya mesin bertambah sesuai dengan jumlah silinder yang ada pada mesin Diesel tersebut kemudian volume silider dalam mesin tersebut juga akan mempengaruhi daya mesin.Contoh : Mesin Diesel 4 langkah 6 silinder, maka proses pembakaran yang terjadi poros engkol berputar 2 (dua) kali atau 720 adalah 6 (enam) kali. Proses pembakaran ini terjadi 1 (satu) kali untuk masing-masing silinder selama poros engkol berputar 2 (dua) kali atau seluruh silinder mendapatkan proses kerja sebanyak 1 (satu) pada saat poros engkol berputar 2 (dua) kali.Jadi :

IP = 07200 putaran poros engkol = 6 (enam) kali pembakaran & masing-masing 1 (satu) kali pembakaran. Selisih waktu terjadinya pembakaran ( IP) adalah :

Pengaturan masuk udara dan keluarnya gas bekas diatur oleh katup, yang disesuaikan dengan langkah torak. Jumlah katup pada tiap silinder ditentukan oleh pabrik pembuat mesin sesuai dengan kebutuhan daya yang akan digunakan, hal ini dapat terlihat pada mesin dengan jumlah silinder dan kapasitas silinder yang sama tetapi ada yang menggunakan 2 buah katup dan ada yang menggunakan 4 buah katup pada tiap silinder. Nama katup tidak tergantung dari jumlah katup yang terdapat pada tiap silinder berapapun jumlahnya katup tetap terdlri dan:a. Katup Isap (Intake Valve)b. Katup Buang (Exhaust Valve)Jumlah masing-masing katup pada tiap silinder dapat lebih dari 1 (satu) dengan maksud agar aliran udara masuk dan gas buang lebih lancar. Yang dimaksud aliran udara masuk dan gas buang lebih lancar adalah volume udara masuk yang dibutuhkan lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan 1 (satu) katup, kemudian untuk gas buang volume yang dikeluarkan lebih besar sehingga kondisi dalam ruang bakar lebih bersih dari sisa-sisa pembakaran. Kebutuhan udara bersih (Oksigen) untuk proses pembakaran harus sesuai dengan juntlah bahan bakar yang dipakai dan ruang bakar harus bersih dan sisa-sisa pembakaran untuk dapat menghasilkan daya mesinyang ideal waktu proses pembakaran.Uraian proses kerja Mesin Diesel 4 langkah tersebut dapat kita jelaskan pada penjelasan dibawah ini.Langkah 1-2 Pengisian.Yaitu udara luar masuk ke dalam silinder akibat pergerakan torak dari TMA ke TMB sehingga ruang di dalam silinder menjadi vakum.Langkah 2 -3 Kompresi.Udara di dalam silinder dimampatkan sehingga tekanan udara dan temperatur naik.Proses 3-4 Penyalaan Bahan Bakar.Pada akhir Langkah kompressi, bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder melalui injektor dalam bentuk kabut agar mudah terbakar, maka di dalam silinder terjadi pembakaran dengan tekanan dan temperatur tinggi.Langkah 4-5 Usaha.Gas pembakaran dengan tekanan dan temperatur yang tinggi akan mendorong torak ke bawah dan menghasilkan tenaga putar pada poros engkol.Langkah 5-6 Pembuangan.Gas sisa pembakaran atau disebut gas buang di dorong oleh torak keluar silinder.Proses 6-1 Pembilasan.Terjadi saat katup isap mulai terbuka dan katup terbuka dan katup buang masih terbuka, udara masuk terhisap ke dalam silinder akibat kecepatan.

3.10.2.Tabel Proses Kerja Mesin Diesel 4 LangkahBlok diagram proses kerja mesin 4 langkah yang dilengkapi dengan arah gerakan torak, putaran poros engkol dan posisi katup :No.

Proses yang terjadi

Arah gerakan torak

Derajat putaran poros engkol

Posisi Katup

Isap

Buang

1

Pengisian

TMA - TMB

180

Buka

Tutup

2

Kompresi

1MB - TMA

180

Tutup

Tutup

-

Pengabutan bahan bakar

Derajat sebelum TMA

Sesuai dengan spesifikasi mesin

Tutup

Tutup

3

Usaha

TMA - TMB

180

Tutup

Tutup

4

Pembuangan

TMB - TMA

180

Tutup

Buka

-

Pembilasan ruang bakar

Derajat sebelum TMA

Sesuai dengan spesifikasi mesin

Buka

Buka

Tabel 3.2. Proses kerja mesin 4 (empat) langkahSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDDari proses kerja mesin diesel 4 langkah, terlihat keselarasan gerak piston dengan gerak terbuka dan tertutup katup isap dan katup buang, Keselarasan gerakan katup dengan torak mempunyai besaran tertentu sesuai dengan spesifikasi masing-masing mesin. Penyetelan keselarasan dilaksanakan dengan mengikuti buku petunjuk mesin yang bersangkutan.3.10.3. Proses Kerja Mesin Diesel 2 LangkahUntuk mesin diesel 2 (dua) langkah, kerja pengisian dan kompressi terjadi pada satu langkah, dan kerja usaha dan pembuangan terjadi pada satu langkah. kemudian proses injeksi bahan bakar terjadi pada piston sebelum mencapai TMA kemudian proses pembilasan terjadi saat piston sebelum mencapai TMB pada langkah usaha. Mesin 2 (dua) langkah, pembilasan terjadi beberapa derajat sebelum torak mencapai TMB pada pertengahan langkah usaha dan awal langkah pengisian. Pada mesin diesel 2 langkah udara masuk melalui saluran yang berada pada binding silider sehingga secara umum disebut saluran udara masuk kemudian untuk gas buang mempunyai katup (katup buang). Untuk menaikkan daya mesin 2 langkah udara masuk ditekan de menggunakan blower yang digerakan secara mekanis dari perputaran mesin.1(satu) Putaran Poros EngkolISAP

KOMPRESI

USAHA

BUANG

TMBTMBTMA360o180180

180180

3600

Tabel 3.3. Proses kerja mesin 2 (dua) langkahSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDProses kerja mesin 2 langkah untuk tiap silinder terlihat pada gambar di bawah ini :Langkah PertamaLangkah Pengisian dan Kompresi

Torak bergerak dari TMB-TMAUdara masuk melalui laluan pada dinding silinder, yang ditekan oleh Blower (langkah pengisian).Pada saat yang sama katup buang terbuka, dan gas buang ditekan keluar oleh udara dari Blower.Laluan udara masuk, katup buang tertutup, udara di pampatkan sampai torak mencaoai TMA (langkah kompresi).

Langkah Kedua

Torak bergerak dari TMA - TMBBeberapa derajat sebelum TMA Injektor mengabutkan bahan bakar, torak terus bergerak ke TMA.Bahan bakar terbakar dan mendorong torak ke TMB (Langkah Usaha).Katup Gas Buang terbuka beberapa derajat sebelum Torak mendekati Laluan Udara Masuk (langkah Buang)

Gambar 3.11. Proses kerja mesin 2 (dua) langkahSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD 3.10.4. Tabel Proses Kerja Mesin Diesel 2 LangkahMesin Diesel 2 langkah, tidak mempunyai katup isap, udara masuk melalui lubang yang terdapat pada dinding silinder dan untuk gas buang menggunakan katup buang.. Untuk memperbaiki pasokan udara masuk dalam ruang bakar laluan udara masuk dibuat banyak mengelilingi lingkaran silinder, dan ditambahkan blower agar udara yang masuk dapat mencapai kondisi ideal. Blok diagram proses kerja mesin 2 langkah yang dilengkapi dengan arah gerakan van torak, putaran poros engkol dan posisi katup :

No.

Proses yang terjadi

Arah gerakan torak

Posisi Torak

Posisi

Laluan Masuk

Katup Buanga

1

Pengisian

TMB - TMA

Berada ditengah lintasan torak

Buka

Buka

KompresiKompresi

Tutup

Tutup

Pengabutan Bahan Bakar

Beberapa derajat sebelum TMA

Tutup

Tutup

2

Usaha

TMA - TMB

Bergerak ke TMB

Tutup

Tutup

Buang

Beberapa derajat sebelum lubang laluan udara masuk

Tutup

Buka

Pembilasan

Beberapa derajat sebelum TMBBuka

Buka

Tabel 3.4. Proses kerja mesin 2 (dua) langkahSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan Buku Drs. Daryanto Reparasi sistem pendingin mesin mobil.Uraian proses kerja Mesin Diesel 2 langkah tersebut dapat kita jelaskan pada penjelasan dibawah ini.Langkah 1-5-2Pengisian.Torak bergerak dari TMB ke TMA, udara luar masuk ke dalam silinder oleh tekanan dari Blower 1-5 karena katup buang masih terbuka maka terjadi pembilasan sisa pembakaran. Katup buang sudah tertutup, tetapi laluan udara masuk masih terbuka, maka udara dari Blower tertekan masuk kedalam ruang bakar.Langkah 5-3Kompresi.Katup buang tertutup, Laluan udara masuk sudah tertutup dan udara dalam ruang bakar tertekan sehingga tekanan dan temperatur udara baik.Langkah 3-4Usaha.Saat torak mencapai TMA (3) bahan bakar dikabutkan dan terjadi penyalaan bahan bakar, sehingga tekanan dan temperatur dalam ruang bakar naik, sehingga mendorong torak ke TMB. Bahan bakar terbakar secara bertahap dan torak bergerak turun tetapi tekanan dan temperatur dalam ruang bakar tetap tinggi.Langkah 4-5Ekspansi.Torak terus bergerak turun, tekanan dan temperatur dalam ruang turun bakar hingga torak mendekati lubang pembuanganLangkah 5-2-1 Pembuangan.Torak terus bergerak turun, lubang pembuangan terbuka dan gas sisa pembakaran keluar melalui labang pembuangan hingga tekanan dalam ruang bakar sama dengan tekanan udara luar.3.11. Bagian-Bagian Utama Mesin PLTD Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalah sebagai berikut :

Gambar 3.12. Bagian utama mesin dieselSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD

Keterangan gambar :1. Piston & Connecting Rod Assy2. Cylinder Liner & Engine Block3. CrankShaft4. Cam Shaft5. Transmission Gear3.11.1. Cylinder Head (Kepala Silinder)

Gambar 3.13. Cylinder head (kepala silinder)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDFungsi Cylinder head (kepala silinder) :1. Penutup Silinder2. Menempatkan Katub3. Menempatkan Rocker Arm4. Menempatkan Injector.5. Menempatkan Valve Starting ( Katup Start )6. Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Buang.

Gambar 3.14. Cylinder head majemuk (kepala silinder)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan buku Drs. Daryanto3.11.2. Komponen yang terdapat pada Kepala Silindera. Injector ( Pengabut ) :

Gambar 3.15. Cylinder head majemuk (kepala silinder)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD

Kondisi Kerja Yang DibatasTekanan pengabutan.Besar butir bahan bakar yarig dikabutkan.Arah pengabutan.Fungsi : Mengabutkan bahan bakar/ menyemburkan bahan bakar.

b. Rocker Arm ( Pelatuk )

Gambar 3.16. Rocker ARM (Pelatuk)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD Kondisi kerja yang dibatasi1. Kerapatan dengan katup.2. Keausan lubang dengan poros.3. Kelonggaran arah aksiaiFungsi :Untuk Menggerakkan Katup Buang dan Katup Isap.c. Intake Valve (Katup) dan Exhaust Valve (Katup Masuk dan katup Buang)

Gambar 3.17. (Katup Masuk dan katup Buang)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD Kondisi kerja yang dibatasi.1. Kerapatan Rocker Arm dengan katup2. Keausan lubang dengan poros.3. Kelonggaran arah aksial.4. Bidang Kontak Katup.5. Kelonggaran Bushing.Fungsi :1.Menutup dan membuka saluran udara masuk dan saluran gas buang.2.Kontruksi Katup :a. Sudut Bidang Kontak : 300 dan 450 .b. Tanpa Rotator dan dengan Rotator.c. Starting Valve

d. Starting Valve

Gambar 3.18. Starting ValveSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDKondisi kerja yang dibatasi :1. Kerapatan dudukan katup dengan katup.2. Kekerasan pegas penekan katup3. Keausan bidang kontakFungsi:Membuka dan menutup saluran udara start mesin. e. Piston dan Connecting Rod (Torak dan batang torak).

Gambar 3.19. Starting ValveSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan Buku Drs. Daryanto

f. Piston ( Torak )

Gambar 3.20. Piston TorakSumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan Buku Drs. DaryantoKondisi Kerja yang dibatasi.1. Kerapatan torak dengan liner.2. Elastisitas ring.3. Penempatan & kelonggaran Gap.Fungsi : 1.Merapatkan Ruang Bakar2.Menerima Tekanan Pembakaran3.Menyerap Panas Hasil Pembakaran4.Meneruskan Tekanan Hasil Pembakaran5.Meneruskan Panas pembakaran ke linerg. Piston Ring ( Ring Torak )

Gambar 3.21. Piston Ring (Ring Torak)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDFungsi :1.Merapatkan torak dan liner2.Memindahkan panas torak ke liner3.Mencegah kebocoran tekanan diatas torakh. Piston Pin (Pena Torak)

Gambar 3.22. Piston Pin (Pena Torak)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan Buku Drs. DaryantoFungsi : Pena penghubung batang torak dengan torak

i. Connecting Rod ( Batang Torak )

Gambar 3.23. Connecting Rod (Batang Torak)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan Buku Drs. DaryantoKondisi kerja yang dibatasia. Ketirusan batang torak.b. Kelonggaran pena torak.c. Kelonggaran poros dengan bantalan.Fungsi :1.Meneruskan tekanan torak keporos engkol.2.Meneruskan putaran poros engkol ke torak.j. Cylinder Liner & Engine Block (Silinder & Rangka Mesin)a. Cylinder Liner (Silinder)

Gambar 3.24. Cylinder Liner (Silinder)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan Buku Drs. DaryantoKondisi kerja yang dibatasi.1. Kelonggaran dengan torak.2. Permukaan bagian dalam liner.3. Korosi akibat air pendinginFungsi : 1.Tempat pergerakkan torak2.Menampung uadara bersih dan gas buang3.Menyerap panas hasil pembakaranLiner Silinder terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :1. Liner basah a. Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin.b. Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat karet.c. Tingkat korosi liner lebih tinggi2. Liner kering a. Liner tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin mesinb. Pemasangan liner lebih sulitc. Liner lebih tahan korosik. Engine Block (Blok Mesin)

Gambar 3.25. Engine Block (Blok Mesin)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDKondisi Kerja yang dibatasi1. Keretakan pada lubang kedudukan liner.2. Korosi pada saluran pendingin liner.3. Perubahan bentuk akibat panas tinggi.Fungsi : 1.Tempat kedudukan linier dan poros engkol2.Tempat komponen disatukan3.Rangka utama mesinl. Crank Shaft Dan Cam Shaft1. Crank Shaft (Poros Engkol)

Gambar 3.26. Crank Shaft ( Poros Engkol )Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD1. Kelurusan poros engkol.2. Kehalusan permukaan poros .3. Diameter poros

Fungsi :1.Merubah gerak lurus menjadi gerak bolak-balik atau sebaliknya.2.Tempat bertumpunya batang torak.

2. Cam Shaft (Poros Bubungan)

Gambar 3.27. Cam Shaft (Poros Bubungan)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDKondisl kerja yang dibatasl.1. Tinggi puncak bubungan.2. Kehalusan permukaan poros .3. Tinggi puncak merata.Fungsi : 1.Merubah gerak putar menjadi gerak lurus2.Mengatur dan buka tutup katup3.Penggerak pompa pengabutan bahan bakar.m. Bearing (Bantalan)

Gambar 3.28. Bearing (Bantalan)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTDFungsi :1.Pelapis gerakan logam keras dengan logam keras2.Memudahkan pemeliharaan komponen mesin yang bergerak3.Memperkecil biaya pemeliharaan komponen mesin yang bergerak4.Mencegah komponen utamma yang bergesekan cepat rusakn. Transmision Gear (Roda Gigi Pengatur)

Gambar 3.29. Transmision Gear (Roda Gigi Pengatur)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan buku Drs. DaryantoKondisl kerja yang dibatasl.1. Tinggi puncak bubungan.2. Kehalusan permukaan poros .3. Tinggi puncak merata.Fungsi :1.Mengatur pergerakan membuka dan menutup katup.2.Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar3.Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan pompa injeksi bahan, pergerakan membuka dan menutup katup4.Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen yang memerlukan gerak putar

o. Bed Plate ( Lantai Mesin )

Gambar 3.30. Transmision Gear (Roda Gigi Pengatur)Sumber : Buku Sistem Pengoprasian PLTD dan buku Drs. Daryanto

Fungsi : Sebagai penyangga utama seluruh bagian mesin dan generator untuk memudahkan penempatan mesin dan generator.

21