BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek...
Transcript of BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek...
46 Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh destination image terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara. Adapun yang menjadi variabel bebas
(independent variable) adalah destination image atau variabel X, yang terdiri dari
natural resources, general infrastructure, tourist infrastructure, tourist leisure and
recreation, culture, history and art, political and economical factors, natural
environment, social environment., dan atmosphere of the place. Variabel terikat
(dependen variable) atau variabel Y adalah Behavioral intention wisatawan
nusantara saat melakukan kunjungan atau berwisata ke daya tarik wisata yang
ada di Pulau Belitung.
Objek yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah para wisatawan
nusantara yang datang ke Pulau Belitung di Bandara Has Hananjoedin Buluh
Tumbang.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis dan Metode Yang Digunakan
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian deskriptif
dan verifikatif. Metode ini menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta
yang ada dan sedang berlangsung, dengan jalan mengumpulkan, menyusun,
dan menjelaskan data yang diperlukan untuk kemudian di analisis sesuai teori
yang ada.
Natsir (2005:54) mengemukakan pengertian metode penelitian deskriptif
sebagai berikut:
47
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
“Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
Whitney (Natsir, 2005:54) mengemukakan, pengertian metode penelitian
deskriptif sebagai berikut:
“Pencarian fakta dalam interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena”.
Menurut Isaac dan Michael (Rakhmat, 2001:22) mengatakan bahwa,
“metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat”.
Adapun tujuan metode deskriptif menurut Rakhmat (2001:25) adalah:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang menuliskan gejala yang
ada.
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksakan kondisi dengan praktek-
praktek yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan
rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Adapun ciri-ciri penelitian deskriptif menurut Kountur (2004:17) adalah
1. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu.
48
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan
satu persatu.
3. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasikan atau tidak ada perlakuan
(treatment).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode deskriptif memberikan gambaran dari fenomena. Langkah-langkah
metode deskriptif tidak terbatas sampai pengumpulan dan penyusunan data
tetapi juga analisis dan interpretasi terhadap data untuk memperoleh informasi
yang jelas mengenai fakta yang terjadi.
Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu
hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, dimana
dalam penelitian ini akan di uji apakah destination image yang ada di Pulau
Belitung dalam mempengaruhi Behavioral Intention wisatawan wisatawan
nusantara pada daya tarik wisata di Pulau Belitung.
Berdasarkan sifat penelitiannya, maka metode penelitian yang akan
digunakan adalah metode deskriptif survei dan explanatory survey yang menurut
Kerlinger (Sugiyono, 2011:9), bahwa metode survei adalah metode penelitian
yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis.
Metode penelitian dibuat untuk memudahkan peneliti untuk membuat
suatu kesimpulan. Dari metode yang digunakan ini informasi dari sebagian
populasi dikumpulkan langsung dari tempat kejadian secara empirik dengan
49
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang
sedang diteliti.
Adapun penelitian ini juga dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun. Oleh karena itu, metode pengembangan yang digunakan adalah cross-
sectional. Menurut Husein Umar (2002:45), bahwa “cross-sectional yaitu metode
penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak
berkesinambungan dalam jangka waktu panjang)”.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu destination image sebagai variabel bebas dan behavioral intention
wisatawan sebagai variabel terikat. Operasionalisasi masing-masing variabel
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel / Sub
Variabel Konsep Variabel dan Sub Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
Destination Image
(X)
“Destination Image is the visitor’s
subjective perception of the destination
reality.*
Destination Image adalah Persepsi
subjektif dari pengunjung terhadap
realitas yang ada pada suatu destinasi.
Ching-fu Chen & DungChun Tsai (2007)
Natural Resources
(X1)
Sumber daya alam yang memanfaatkan
Keadaan cuaca dan keindahan alam.
Biasanya berupa pegunungan, laut,
pantai, lembah dan lain sebagainya
- Cuaca Tingkat
temperatur di
destinasi wisata
Ordinal III.A.1
Tingkat Curah
Hujan
Ordinal III.A.2
Tingkat
Kelembaban
Ordinal III.A.3
Tingkat keterikan
sinar Matahari
Ordinal III.A.4
50
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
- Pantai Tingkat Kualitas
Air Laut
Ordinal III.A.5
Tingkat keunikan
Pantai
Ordinal III.A.6
Tingkat
Keramaian
Pantai
Ordinal III.A.7
- Kekayaan
Pemandangan
Alam
Tingkat
Keberadaan
SDA yang
dilindungi
Ordinal III.A.8
Tingkat keunikan
Pemandangan
Alam
Ordinal III.A.9
General
Infrastructure (X2)
Sistem fisik yang menyediakan
transportasi, air, bangunan, dan fasilitas
publik lain yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia
secara ekonomi dan sosial. Sebagai
contohnya fasilitas transportasi,
bangunan institusional dan komersial,
bangunan irigasi, drainase dan
pengendali banjir, fasilitas air bersih dan
air kotor, fasilitas penanganan limbah
padat, pembangkit energi dan
distribusinya, fasilitas telekomunikasi,
serta infrastruktur kawasan permukiman.
Kualitas Jalan,
Bandara dan
Pelabuhan
Tingkat Kualitas
Infrastruktur
Jalan, Bandara
dan Pelabuhan
Ordinal III.B.10
Fasilitas
Transportasi
Tingkat
ketersediaan
Transportasi
Ordinal III.B.11
Tingkat
kemudahan
mendapatkan
Transportasi
Ordinal III.B.12
- Infrastruktur
komersial
Tingkat
perkembangan
gedung-gedung
komersil
Ordinal III.B.13
Tourist
Infrastructure (X3)
Infrastruktur yang memang sengaja
dibangun untuk mendukung keperluan
Pariwisata seperti hotel, restoran, bar,
dan pusat informasi pariwisata.
- Akomodasi
Tingkat
ketersediaan
Akomodasi
Ordinal III.C,14
Tingkat
kemudahan
mendapatkan
Akomodasi
Ordinal III.C.15
Tingkat
kenyamanan
Ordinal III.C.16
51
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Akomodasi
- Restoran
Tingkat
ketersediaan
Restoran
Ordinal III.C.17
Tingkat
kemudahan
mendapatkan
Restoran
Ordinal III.C.18
Tingkat
kenyamanan
Restoran
Ordinal III.C.19
- Aksesibilitas Tingkat
Kemudahan
akses menuju
DTW
Ordinal III.C.20
- Pusat Informasi
Pariwisata
Tingkat
ketersediaan
Pusat Informasi
Pariwisata
Ordinal III.C.21
Tingkat
Kejelasan
Informasi di
Pusat Informasi
Pariwisata
Ordinal III.C.22
Tourist Leisure and
Recreation (X4)
Tempat atau kegiatan yang sengaja
dibuat untuk keperluan hiburan dan gaya
hidup seperti Theme park, Water park,
kebun Binatang, kasino, toko cinderamata
dan Mall.
- Aktifitas Olahraga
dan Hiburan
Tingkat
Pengelolaan
Wisata Olahraga
seperti
Diving,Snorkeling
Ordinal III.D.23
Tingkat
Kelengkapan
Wisata Olahraga
seperti
Diving,Snorkeling
Ordinal III.D.24
Tingkat
Keamanan
Wisata Olahraga
seperti
Diving,Snorkeling
Ordinal III.D.25
52
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tingkat
ketersediaan
cinderamata
khas Belitung
Ordinal III.D.26
Tingkat
kemudahan
mendapatkan
cinderamata
khas Belitung
Ordinal III.D.27
Culture, History
and art (X5)
Kebudayaan, Sejarah dan kesenian yang
ada pada suatu Destinasi. Bisa berupa
bangunan/situs bersejarah, Festival
kebudayaan, kerajinan tangan, seni
menyiapkan makanan, lagu daerah dan
cerita rakyat
- Bangunan
Bersejarah
Tingkat
keberadaan
bangunan
bersejarah
Ordinal III.E.28
- Festival
Kebudayaan
Tingkat
keanekaragaman
festival
kebudayaan
Ordinal III.E.29
- Kerajinan Tangan Tingkat
keanekaragaman
Kerajinan tangan
khas daerah
Ordinal III.E.30
Political and
economic factors
(X6)
Faktor Politik dan ekonomi yang terdapat
di suatu destinasi yang biasanya berupa
kestabilan politik dan perkembangan
ekonomi serta tingkat keamanan yang
ada pada destinasi tersebut.
- Kestabilan Politik Tingkat
kestabilan politik
di Belitung
Ordinal III.F.31
Tingkat
keamanan di
Belitung
Ordinal III.F.32
- Perkembangan
ekonomi
Tingkat
perkembangan
ekonomi di
Belitung
Ordinal III.F.33
- Harga Tingkat Harga
barang di
Belitung
Ordinal III.F.34
Natural
Environment (X7)
Kondisi lingkungan alami yang terdapat
dalam suatu destinasi seperti keindahan
pemandangan, kebersihan, keramaian,
polusi udara dan suara kebersihan
Keindahan
Pemandangan di
destinasi wisata
Belitung
Tingkat
Keindahan
pemandangan
destinasi wisata
Ordinal III.G.35
53
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
di Belitung
Keindahan kota di
Belitung
Tingkat
keindahan kota
di Belitung
Ordinal III.G.36
Kebersihan
destinasi wisata di
Belitung
Tingkat
Kebersihan
destinasi wisata
di Belitung
Ordinal III.G.37
Kepadatan di
Belitung
Tingkat
Kepadatan di
Belitung
Ordinal III.G.38
Polusi Tingkat Polusi
Udara di Belitung
Ordinal III.G.39
Tingkat
Kebisingan di
Belitung
Ordinal III.G.40
Lalu Lintas Tingkat
Kemacetan di
Belitung
Ordinal III.G.41
Social Environment
(X8)
Kondisi social yang terdapat di suatu
destinasi seperti Keramahan dari
penduduk lokal, kualitas kehidupan dan
bahasa yang digunakan.
Keramahan
penduduk lokal
Tingkat
Keramahan
penduduk local
pada wisatawan
Ordinal III.H.42
Kendala Bahasa Tingkat kendala
bahasa yang
digunakan
Ordinal III.H.43
Atmosphere of the
Place (X9)
Atmosfir yang dirasakan para wisatawan
di destinasi yang dia kunjungi seperti
atmosfir kemewahan, exotic, mistik dan
atraktif serta menyenangkan.
Mewah Tingkat
kemewahan
Belitung
Ordinal III.I.44
Reputasi Tingkat Reputasi
Belitung
Ordinal III.I.45
Eksotik Tingkat
Keeksotisan
Belitung
Ordinal III.I.46
Mistik Tingkat
Kemistisan
Belitung
Ordinal III.I.47
54
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Relaks Tingkat
Relaksasi di
Belitung
Ordinal III.I.48
Penuh Stress Tingkat
kestresan di
Belitung
Ordinal III.I.49
Bahagia Tingkat
kesenangan di
Belitung
Ordinal III.I.50
Nyaman Tingkat
kenyamanan di
Belitung
III.I.51
Membosankan Tingkat
kebosanan di
Belitung
Ordinal III.I.52
Atraktif Tingkat
keatraktifan di
Belitung
Ordinal III.I.53
BEHAVIORAL
INTENTIONS (Y)
Penilaian Pengunjung/wisatawan
terhadap standar dari proses
penyampaian jasa dalam hubungannya
dengan pengalaman perjalanan. (Ching-
Fu Chen, DungChun Tsai)
Ordinal
Wisatawan Berniat untuk melakukan
kunjungan kembali/berulang pada
destinasi yang pernah dikunjunginya
Intention To Revisit Tingkat Niat untuk
berkunjung
kembali ke
Belitung
Ordinal IV.A.1
Tingkat Niat untuk
berkunjung ke
daya tarik wisata
lain di Belitung
Ordinal IV.A.2
Tingkat
Pertimbangan
untuk memilih
Belitung sebagai
pilihan utama
Ordinal IV.A.3
Tingkat gagasan
untuk berkunjung
kembali ke
Belitung meskipun
Ordinal IV.A.4
55
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
biaya lebih tinggi
Tingkat
kemungkinan
untuk
mengunjungi
Belitung di masa
mendatang
IV.A.5
Wisatawan bersedia untuk
merekomendasikan suatu destinasi pada
sanak saudara, keluarga, dan orang lain
Willingness to
Recommend
Tingkat
Kesediaan untuk
merekomendasika
n Belitungi ke
keluaraga/teman
IV.B.6
Tingkat anjuran
ke
keluarga/teman
untuk
mengunjungi
destinasi
IV.B.7
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data di dalam penelitian merupakan subjek dari mana data
diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara, maka
sumber data disebut responden, sedangkan jika penelitian menggunakan teknik
observasi, maka sumber data bisa berupa benda atau proses sesuatu.
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan
tentang data. Berdasarkan jenis dan sumber data menurut Hermawan
(2005:168) dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer, yaitu; data yang diperoleh langsung oleh penulis dari responden
baik yang dilakukan dengan pengamatan, wawancara langsung dari suatu
organisasi maupun perseorangan secara langsung di lapangan sesuai dengan
penelirian yang ditetapkan.
56
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Data sekunder, yaitu; data yang diperoleh penulis dari hasil-hasil laporan,
surat-surat, buku-buku, dokumen-dokumen, arsip-arsip yang berkaitan dengan
fokus penelitian. Data sekunder penulis didapatkan dari beberapa buku bacaaan,
literatur dan sebagian besar telah ada pada organisasi pemerintah dan swasta di
Pulau Belitung.
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Pada suatu penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi untuk diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu yang tersedia (Sugiyono, 2011:81)
Peneliti mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan
catatan bagian yang diambil tersebut dapat mewakili yang lainnya.
Langkah awal seorang peneliti harus menentukan jelas mengenai
populasi yang menjadi sasaran penelitian yang disebut dengan populasi sasaran
(target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan
kesimpulan penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah
wisatawan nusantara di Pulau Belitung yang berjumlah 82.584 orang pada tahun
2011
57
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.4.2 Sampel
Pada populasi tidak seluruh anggota populasi harus diukur, tetapi
sebagian saja, oleh karena adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki
penulis serta keterbatasan dana dan waktu yang diperlukan seperti apa yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2011:81), yaitu sampel adalah ”Sebagian dari
jumlah karakteristik populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi yang
diambil untuk mewakili seluruh populasi yang diteliti”. Semakin besar sampel
yang diambil maka semakin sedikit kesalahan yang timbul dalam suatu
penelitian. Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam
hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu..
Berdasarkan pengertian diatas, sampel merupakan sebagian individu
yang memiliki karakteristik tertentu untuk mewakili seluruh populasi yang diamati
dan untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu
dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah sampel (n).
Husein Umar (2002:59) mengemukakan bahwa “ukuran sampel dari suatu
populasi dapat menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah
dengan menggunakan teknik slovin”.
Rumus slovin tersebut adalah:
(Husein Umar, 2002:59)
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
58
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir
Maka, dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal (n) dalam
penelitian ini adalah sebanyak 99 orang. Menurut Winarno Sirakhmat (2002:100)
bahwa, “untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari
jumlah matematik”. Hal tersebut bertujuan agar sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 100 orang responden.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik systematic random sampling untuk populasi bergerak (mobile sampling).
Sugiyono (2011:84) mengemukakan bahwa “metode pengambilan acak
sistematis adalah metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan
jarak atau interval tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah diuraikan”.
Dengan demikian tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun (ordered
population target) merupakan syarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan
pengambilan sampel dan metode acak sistematis.
Populasi dalam penelitian adalah populasi bergerak (mobile population)
maka, teknik pengambilan sampelnya adalah dilakukan sebagai berikut:
59
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Menentukan wisatawan yang akan dijadikan objek penelitian yaitu
wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Pulau Belitung.
2. Menentukan sebuah check point pada objek yang akan diteliti, dalam hal
ini check point-nya adalah pintu masuk di Pulau Belitung yaitu : Bandara
Has Hananjoedin Buluh Tumbang
3. Melakukan orientasi secara cermat terhadap check point, dengan
memperhatikan secara cermat berapa jumlah wisatawan nusantara yang
datang berkunjung.
4. Menentukan ukuran kecukupan sampel yang akan diambil.
5. Pada hari yang ditentukan pada check point, satu wisatawan yang ada
ditanya dan diberi kuesioner untuk di isi.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang dikumpulkan dalam melaksanakan penelitian ini
meliputi:
Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan
hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan
data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi kepustakaan, yaitu teknik untuk mendapatkan data teoritis
dari para ahli melalui buku, makalah, majalah ilmiah, jurnal maupun
homepage/website guna memperoleh informasi yang berhubungan
dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan
masalah penelitian.yang berhubungan dan menunjang terhadap
variabel dependen maupun variabel independen, dalam penelitian
ini adalah destination image serta Behavioral intention.
60
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Observasi, yaitu dengan pengamatan dan peninjauan langsung
terhadap kegiatan dan keadaan di kawasan wisata Pulau Belitung
yang sedang diteliti.
3. Wawancara atau interview
Sebagai teknik komunikasi langsung dengan mengajukan
pertanyaan tertulis secara lisan baik kepada wisatawan maupun
kepada pihak Disbudpar Pulau Belitung
4. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket berisi
pertanyaan tertutup mengenai karakteristik responden, pengalaman
responden, penilaian responden, serta tanggapan responden
terhadap destination image dan Behavioral intention di Pulau
Belitung.
TABEL 3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
No. Teknik Pengumpulan
Data Sumber data
1 Wawancara Wisnus dan Pihak Disbudpar Pulau
Belitung
2 Observasi Aktivitas pelaksanaan program
destination image dan Behavioral
Intention wisatawan
3 Angket/kuesioner Wisatawan nusantara yang berkunjung
ke Belitung
4 Studi literatur Pengumpulan data dengan cara
memepelajari buku, majalah ilmiah
guna memperoleh informasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan
konsep-konsep yang berkaitan dengan
masalah penelitian
Sumber : Data primer, diolah kembali
61
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Di dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena
data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai
pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar atau tidaknya data sangat
menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung
dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati (Sugiyono, 2011:102). Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan
validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan
dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh
karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu
dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut
tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen yang baik
harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) yang dimaksud dengan validitas
adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu
instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang
tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.
Menurut Sugiyono (2011:121), menyatakan bahwa yang dikatakan valid
berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
62
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan
validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-
masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan
nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item
dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata
skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep korelasi skor
totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Untuk menguji validitas setiap item pertanyaan dalam penelitian ini
menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total correlation).
Koefisien item total dikoreksi digunakan jika jumlah item yang diuji relatif kecil,
yaitu kurang dari 30. Karena untuk menghindari koefisien korelasi yang
cenderung overestimate (lebih tinggi dari yang sebenarnya), maka koefisien
item-total perlu dikoreksi dengan nilai simpangan baku skor item dan skor total
(Saefuddin Anwar dalam Kusnendi 2007). Artinya, semua item pertanyaan atau
pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sama atau lebih
besar dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai
dan kurang dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid.
Rumus Korelasi Item-Total Dikoreksi tersebut adalah sebagai berikut:
Dimana:
= koefisien korelasi item-total dikoreksi
= koefisien korelasi item-total
√[
]
63
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
= simpangan baku skor setiap item pertanyaan dan simpangan
baku skor total
Untuk menentukan item mana yang memiliki validitas yang memadai,
para ahli menetapkan patokan besaran koefisien item total dikoreksi sebesar
0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item (Saefuddin
Anwar dalam Kusnendi 2007). Selain itu juga dalam penentuan layak atau
tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi
koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid
jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Dalam penelitian ini, batas minimal
yang digunakan suatu item pertanyaan atau pernyataan dikatakan valid, yaitu jika
taraf signifikansinya di bawah 0,05. (Uma Sekaran, 2010). Hasil pengujian
validitas instrument yang telah dilakukan terdapat pada Tabel 3.3 dibawah ini:
TABEL 3.3 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Item Pernyataan Sig Keterangan
DESTINATION IMAGE(X)
A. NATURAL RESOURCES
1 Cuaca di Pulau Belitung 0,025 Valid
2 Curah Hujan di Pulau Belitung 0,016 Valid 3 Kelembaban udara di Pulau Belitung 0,059 Tidak Valid 4 Terik sinar Matahari di Pulau Belitung 0,002 Valid 5 Kualitas Air Laut di Pulau Belitung 0,001 Valid 6 Keunikan Pantai di Pulau Belitung 0,001 Valid 7 Keramaian Pantai di Pulau Belitung 0,022 Valid 8 Keberadaan SDA yang dilindungi di Pulau Belitung 0,000 Valid 9 Keunikan Pemandangan alam di Pulau Belitung 0,207 Tidak Valid
B. GENERAL INFRASTRUCTURE
10 Kualitas Infrastruktur seperti Jalan,Bandara dan Pelabuhan di Pulau
Belitung
0,000 Valid
11 Ketersediaan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 12 Kemudahan mendapatkan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 13 Perkembangan gedung-gedung komersil di Pulau Pulau Belitung 0,000 Valid
64
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. TOURIST INFRASTRUCTURE
14 Ketersediaan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 15 Kemudahan mendapatkan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 16 Kenyamanan Akomodasi di Pulau Belitung 0,098 Tidak Valid 17 Ketersediaan Restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 18 Kemudahan mendapatkan restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 19 Kenyamanan Restoran di Pulau Belitung 0,025 Valid 20 Kemudahan Akses menuju Daya tarik wisata (DTW) 0,000 Valid 21 Ketersediaan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid 22 Kejelasan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid
D. TOURIST LEISURE AND RECREATION
23 Pengelolaan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau
Belitung
0,000 Valid
24 Kelengkapan fasilitas Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di
Pulau Belitung
0,000 Valid
25 Keamanan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau
Belitung
0,000 Valid
26 Ketersediaan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau Belitung 0,000 Valid 27 Kemudahan mendapatkan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau
Belitung
0,000 Valid
E. CULTURE, HISTORY AND ART
28 Keberadaan bangunan bersejarah di Pulau Belitung 0,000 Valid 29 Keanekaragaman festival kebudayaan di Pulau Belitung 0,000 Valid 30 Keanekaragaman Kerajinan Tangan di Pulau Belitung 0,000 Valid
F. POLITICAL AND ECONOMICAL FACTOR
31 Kestabilan Politik di Pulau Belitung 0,000 Valid 32 Keamanan Wisatawan di Pulau Belitung 0,000 Valid 33 Perkembangan ekonomi di Pulau Belitung 0,000 Valid 34 Harga Barang di Pulau Belitung 0,001 Valid
G. NATURAL ENVIRONMENT
35 Keindahan Pemandangan Destinasi wisata di Pulau Belitung 0,322 Tidak Valid 36 Keindahan Kota di Pulau Belitung 0,000 Valid 37 Kebersihan Destinasi Wisata di Pulau Belitung 0,011 Valid 38 Kepadatan di Destinasi Wisata Pulau Belitung 0,004 Valid 39 Polusi udara di Pulau Belitung 0,017 Valid 40 Kebisingan di Pulau Belitung 0,144 Tidak Valid 41 Kemacetan di Pulau Belitung 0,117 Tidak Valid
H. SOCIAL ENVIRONMENT
42 Keramahan penduduk Lokal 0,021 Valid 43 Kendala bahasa yang digunakan 0,000 Valid
I. ATMOSPHERE OF THE PLACE
44 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang mewah 0,000 Valid 45 Pulau Belitung memiliki Reputasi yang baik sebagai destinasi Wisata 0,038 Valid 46 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Eksotik 0,000 Valid 47 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Mistik 0,003 Valid 48 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Rileks 0,000 Valid 49 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Penuh Stress 0,192 Tidak Valid 50 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Menyenangkan 0,000 Valid 51 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Nyaman 0,000 Valid 52 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Membosankan 0,034 Valid 53 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Atraktif 0,010 Valid
BEHAVIORAL INTENTION (Y)
A. INTENTION TO REVISIT
1. Saya berniat untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung 0,000 Valid 2. Saya berniat untuk berkunjung ke daya tarik wisata lain yang ada di
Pulau Belitung
0,000 Valid
65
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Saya mempertimbangkan Pulau Belitung sebagai destinasi pilihan
utama
0,000 Valid
4. Saya menggagaskan untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung
meskipun biayanya lebih tinggi
0,000 Valid
5. Saya mungkin akan mengunjungi Pulau Belitung kembali di masa
mendatang
0,000 Valid
B. WILLINGNESS TO RECOMMEND
6. Saya bersedia Merekomendasikan Pulau Belitung kepada
keluarga/teman
0,000 Valid
7. Saya akan menganjurkan keluarga/teman saya untuk berwisata ke
Pulau Belitung
0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Berdasarkan Tabel hasil pengujian validitas instrument penelitian di atas,
terlihat bahwa Item pertanyaan destination image (X) ada yang tidak valid yaitu
item nomor 3, 9, 16, 35, 40, 41 dan item nomor 49. Karena ada beberapa item
yang tidak valid, maka dilakukan pengujian ulang tanpa menyertakan item yang
tidak valid. Hasil pengujian validitas instrument yang dilakukan kembali terdapat
pada Tabel 3.4 dibawah ini:
TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
TANPA MENYERTAKAN ITEM YANG TIDAK VALID No Item Pernyataan Sig Keterangan
DESTINATION IMAGE(X)
A. NATURAL RESOURCES
1 Cuaca di Pulau Belitung 0,025 Valid
2 Curah Hujan di Pulau Belitung 0,016 Valid 3 Terik sinar Matahari di Pulau Belitung 0,002 Valid 4 Kualitas Air Laut di Pulau Belitung 0,001 Valid 5 Keunikan Pantai di Pulau Belitung 0,001 Valid 6 Keramaian Pantai di Pulau Belitung 0,022 Valid 7 Keberadaan SDA yang dilindungi di Pulau Belitung 0,000 Valid
B. GENERAL INFRASTRUCTURE
8 Kualitas Infrastruktur seperti Jalan,Bandara dan Pelabuhan di Pulau
Belitung
0,000 Valid
66
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
9 Ketersediaan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 10 Kemudahan mendapatkan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 11 Perkembangan gedung-gedung komersil di Pulau Pulau Belitung 0,000 Valid
C. TOURIST INFRASTRUCTURE
12 Ketersediaan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 13 Kemudahan mendapatkan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 14 Ketersediaan Restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 15 Kemudahan mendapatkan restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 16 Kenyamanan Restoran di Pulau Belitung 0,025 Valid 17 Kemudahan Akses menuju Daya tarik wisata (DTW) 0,000 Valid 18 Ketersediaan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid 19 Kejelasan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid
D. TOURIST LEISURE AND RECREATION
20 Pengelolaan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau
Belitung
0,000 Valid
21 Kelengkapan fasilitas Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di
Pulau Belitung
0,000 Valid
22 Keamanan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau
Belitung
0,000 Valid
23 Ketersediaan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau Belitung 0,000 Valid 24 Kemudahan mendapatkan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau
Belitung
0,000 Valid
E. CULTURE, HISTORY AND ART
25 Keberadaan bangunan bersejarah di Pulau Belitung 0,000 Valid 26 Keanekaragaman festival kebudayaan di Pulau Belitung 0,000 Valid 27 Keanekaragaman Kerajinan Tangan di Pulau Belitung 0,000 Valid
F. POLITICAL AND ECONOMICAL FACTOR
28 Kestabilan Politik di Pulau Belitung 0,000 Valid 29 Keamanan Wisatawan di Pulau Belitung 0,000 Valid 30 Perkembangan ekonomi di Pulau Belitung 0,000 Valid 31 Harga Barang di Pulau Belitung 0,001 Valid
G. NATURAL ENVIRONMENT
32 Keindahan Kota di Pulau Belitung 0,000 Valid 33 Kebersihan Destinasi Wisata di Pulau Belitung 0,011 Valid 34 Kepadatan di Destinasi Wisata Pulau Belitung 0,004 Valid 35 Polusi udara di Pulau Belitung 0,017 Valid
H. SOCIAL ENVIRONMENT
36 Keramahan penduduk Lokal 0,021 Valid 37 Kendala bahasa yang digunakan 0,000 Valid
I. ATMOSPHERE OF THE PLACE
38 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang mewah 0,000 Valid 39 Pulau Belitung memiliki Reputasi yang baik sebagai destinasi Wisata 0,038 Valid 40 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Eksotik 0,000 Valid 41 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Mistik 0,003 Valid 42 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Rileks 0,000 Valid 43 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Menyenangkan 0,000 Valid 44 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Nyaman 0,000 Valid 45 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Membosankan 0,034 Valid 46 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Atraktif 0,010 Valid
BEHAVIORAL INTENTION (Y)
C. INTENTION TO REVISIT
1. Saya berniat untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung 0,000 Valid 2. Saya berniat untuk berkunjung ke daya tarik wisata lain yang ada di
Pulau Belitung
0,000 Valid
3. Saya mempertimbangkan Pulau Belitung sebagai destinasi pilihan
utama
0,000 Valid
67
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Saya menggagaskan untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung
meskipun biayanya lebih tinggi
0,000 Valid
5. Saya mungkin akan mengunjungi Pulau Belitung kembali di masa
mendatang
0,000 Valid
D. WILLINGNESS TO RECOMMEND
6. Saya bersedia Merekomendasikan Pulau Belitung kepada
keluarga/teman
0,000 Valid
7. Saya akan menganjurkan keluarga/teman saya untuk berwisata ke
Pulau Belitung
0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Instrumen penelitian di samping harus valid, juga harus dapat dipercaya
(reliable). Penelitian dapat dikatakan reliable apabila adanya suatu persamaan
data dalam waktu yang berbeda. Suatu penelitian dapat mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi apabila mengalami perubahan, perubahan tersebut
tidak terlalu signifikan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran.
Menurut Sugiyono (2011:121) Instrumen yang reliable adalah instrument
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukut obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Yang dimaksud dengan reliabilitas
menunjukan suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah
baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto,
2007:247).
68
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor atara 1-5
menggunakan rumus Cronbach alpha (Husein Umar, 2009:170) yaitu:
r11 = __k__ 1- ∑σb2_
k – 1 σ12
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
σ12 = Varians total
∑σb2 = Jumlah varian butir
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen
dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment.
Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Uma Sekaran
(2010), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Adapun hasil pengujian reliabilitas
instrument penelitian di tampillkan dalam Tabel 3.5 berikut ini:
TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No Variabel r Hitung
(Cronbach Alpha) Ket
1 Destination Image 0,906 Reliabel
2 Behavioral Intention 0,873 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat bahwa r hitung (Cronbach Alpha)
Destination Image adalah sebesar 0,906 dan lebih mendekati 1 (besar dari 0,7 )
dan Behavioral intention adalah sebesar 0,873 lebih mendekati 1 (besar dari
0,7). Maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner sudah reliable.
3.2.7 Rancangan Analisis Data
69
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket
ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian,
yaitu memberikan keterangan dari data mengenai Destination Image (X) yang
terdiri dari natural resources(X1), general infrastructure(X2), tourist infrastructure
(X3) tourist leisure and recreation (X4), culture, history and art (X5), political and
economical factors (X6), natural environment (X7), social environment(X8), dan
atmosphere of the place(X9) sedangkan untuk Behavioral Intentions (Y) sebagai
variabel terikat memiliki indikator Intention To Revisit, dan Willingness to
recommend.
Teknik analisis data merupakan cara untuk mengukur, mengolah, dan
menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan
keterangan yang berguna serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam
penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian
hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.
3.2.7.2 Pengujian Hipotesis
Proses untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah metode analisis verifikatif, maka dilakukan analisis
jalur (path analysis). Dalam hal ini, analisis jalur dilakukan untuk menentukan
besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik
secara langsung maupun tidak langsung (Nirwana SK Sitepu, 1994:15-30).
Untuk memenuhi persyaratan digunakannya metode analisis jalur maka
sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data ordinal yang
kemudian dikonversikan menjadi data interval melalui MSI. Skala interval
70
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tersebut selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independennya
dengan variabel dependen dari semua sampel penelitian.
Adapun pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS 18.0 for windows, menurut Kusnendi (2005:26) adalah:
mentransformasikan data mentah menjadi data dalam skor Z. Untuk itu pilih
menu analyze, pilih descriptive statistic. Klik descriptive. Blok semua variabel,
klik >. Klik Ok. Klik save untuk menyimpan data.
Memperoleh semua nilai PA, prosedurnya adalah menu utama analyze,
pilih regression, klik linier. Pengisian kotak independen, blok semua variabel
endogen, yaitu Zscore (Y) (yz) dan klik >. Pengisian kotak independen, blok
semua variabel eksogen dan klik >. Method, pilih backward. Kemudian dari kotak
statistic, pilih descriptive. Untuk jelasnya proses analisis jalur dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
Data penelitian berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan
data variabel independen dari semua sampel penelitian. Berdasarkan hipotesis
konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara tiap variabel penelitian.
Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigm seperti terlihat pada
Gambar 3.1 berikut:
GAMBAR 3.1 STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y
ε
Y X
71
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
X = Destination Image
Y = Behavioral Intention
ε = Epsilon (variabel lain)
Struktur hubungan diatas menunjukkan bahwa Destination Image
berpengaruh terhadap prosest keputusan berkunjung. Selain itu terdapat faktor-
faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X (Destination Image) dan Y
(Behavioral Intention wisatawan) yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan
ε, namun pada penelitian ini variabel tersebut tidak diperhatikan.
Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui uji analisis jalur dengan
hipotesis 1 yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara natural
resources(X1), general infrastructure(X2), tourist infrastructure (X3) tourist leisure
and recreation (X4), culture, history and art (X5)., political and economic
factors(X6)., natural environment(X7), social environment(X8)., dan atmosphere
of the place(X9) terhadap Behavioral intention wisatawan (Y).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menggambarkan struktur hipotesis, sebagai berikut:
GAMBAR 3.2
ε
Y X
72
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DIAGRAM ALUR HIPOTESIS
2) Diagram hipotesis diatas diterjemahkan kedalam beberapa sub-hipotesis yang
menyatakan pengaruh sub-variabel independent terhadap variabel dependent,
seperti dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut:
GAMBAR 3.3 DIAGRAM STRUKTUR SUB HIPOTESIS
Keterangan: X1 = Natural Resources Y = Behavioral intention X2 = General Infrastructure X3 = Tourist Infrastructure X4 = Tourist Leisure and Recreation X5 = Culture, History and Art X6 = Political and economic factors X7 = Natural Environment X8 = Social Environment X9 = Atmosphere Of The Place
X1
X2
X3
X4
X5 Y
ε
X6
X7
X8
X9
73
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1) Menghitung matriks korelasi antar variabel penelitian dengan
menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Kemudian koefisien korelasi tersebut dinyatakan dalam bentuk matriks
sebagai berikut:
R = X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
1 rX1.2 X1.1 rX1.3 X1.1 rX1.4X1.1 rX1..5X1.1
1 rX1.3X1.2 rX1.4X1.2 rX1.5X1.2
1 rX1.4X1.3 rX1.5X1.3
1 rX1.5X1.4
1
Menghitung matriks invers korelasi
Ri-1 =
[ ] (adjoin. R1)
R1-1 = X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 C1.5
C2.2 C2.3 C2.4 C2.5
C3.3 C3.4 C3.5
C4.4 C4.5
C5.5
2) Menghitung semua koefisien jalur
ij = ( Ri-1 ) ( rYiXi )
74
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3) Hitung koefisien determinasi R2i dan koefisien jalur error variables
untuk masing-masing model atau sub struktur yang diuji dengan rumus:
Ri2 = ∑ YiXj)
ei = √
4) Hitung koefisien determinasi R2i dengan statistik uji F dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
F =
Dimana n dan k masing-masing menunjukkan ukuran sampel dan
banyaknya variabel eksogen dalam model atau sub struktur yang diuji.
Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F, apabila Fhitung ≥ Ftabel
maka Ho ditolak, dengan demikian dapat diteruskan pada tahap
selajutnya.
5) Uji setiap koefisien jalur yang diperoleh dengan menggunakan statistik uji
t atau critical ratio (Cr), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ti = Cr1 =
√( )
Dimana, ij menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen
terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis,
SE menunjukkan standard error koefisien jalur yang diperoleh untuk
model yang diuji, n adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel
eksogen dalam model yang diuji, sedang Cij menunjukkan elemen matriks
invers korelasi variabel eksogen untuk model atau sub struktur yang diuji.
6) Uji kesesuaian model (model fit) dengan statistik Q atau W
Q =
75
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dimana, menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model,
dan M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur
yang tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien dan
M dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 1 menunjukkan model yang
diuji fit dengan data, dan jika Q < 1, maka untuk menentukan fit tidaknya
model statistik Q perlu diuji dengan statistik W, yang dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
W = - (n – d) loge (Q) = - (n – d) ln (Q)
Dimana, n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df)
yang ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.
7) Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel
Pengaruh X Terhadap Y
Pengaruh X1 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) = +
76
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengaruh total X1 terhadap Y = ................................
Pengaruh X2 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =
Pengaruh total X2 terhadap Y = ................................
Pengaruh X3 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =
Pengaruh total X3 terhadap Y = ................................
Pengaruh X4 terhadap Y
+
+
77
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =
Pengaruh total X4 terhadap Y = ...............................
Pengaruh X5 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =
Pengaruh total X5 terhadap Y = ................................
Pengaruh X6 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
+
+
78
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =
Pengaruh total X6 terhadap Y = ................................
Pengaruh X7 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =
Pengaruh total X7 terhadap Y = ................................
Pengaruh X8 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
+
+
79
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =
Pengaruh total X8 terhadap Y = ................................
Pengaruh X9 terhadap Y
Pengaruh Langsung =
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =
Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =
Pengaruh total X8 terhadap Y = ................................
8) Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut.
√
Keputusan penerimaan atau penolakan H0
Rumusan hipotesis operasional
+
+
80
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sekurang-kurangnya ada sebuah statistik uji yang
digunakan adalah
k-1)
∑
∑
Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila
Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian
secara individual, statistic yang digunakan adalah
√(
)
t mengikuti distribusi t-student dengan deajat kebebasan
Semua teknis analisis data diatas dalam pelaksanaannya menggunakan
program SPSS 18.0 for windows. Secara statistik hipotesis yang akan di uji
berada pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai
berikut:
Hipotesis Utama
, koefisien korelasi tidak berarti
Artinya Destination Image yang terdiri dari Natural Resources, General
Infrastructure, Tourist Infrastructure, Tourist Leisure And Recreation,
Culture, History and Art, Political and Economical Factors,Natural
Environment, Social Environment, Dan Atmosphere Of The Place tidak
berpengaruh terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau
Belitung.
81
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
, koefisien korelasi berarti
Artinya Destination Image yang terdiri dari Natural Resources, General
Infrastructure, Tourist Infrastructure, Tourist Leisure And Recreation,
Culture, History and Art, Political and Economical Factors, Natural
Environment, Social Environment, dan Atmosphere Of The Place
berpengaruh terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau
Belitung.
Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan
(overall significance) variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, untuk
mengetahui seberapa pengaruhnya. Uji t tidak dapat digunakan untuk menguji
hipotesis secara keseluruhan.
Sub hipotesis 1
, artinya natural resources tidak berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya natural resources berpengaruh terhadap Behavioral
intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
Sub hipotesis 2
, artinya general infrastructure tidak berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya general infrastructure berpengaruh terhadap Behavioral
intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
Sub hipotesis 3
, artinya Tourist infrastructure tidak berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya Tourist Infrastructure berpengaruh terhadap Behavioral
intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
82
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sub hipotesis 4
, artinya Tourist Leisure and recreation tidak berpengaruh
terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya Tourist Leisure and recreation berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
Sub hipotesis 5
, artinya Culture, History and Art tidak berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya Culture, History and Art berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
Sub hipotesis 6
, artinya Political and Economical Factors tidak berpengaruh
terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya Political and Economical Factors berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung
Sub hipotesis 7
, artinya Natural Environment tidak berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya Natural Environment berpengaruh terhadap Behavioral
intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
Sub hipotesis 8
, artinya Social Environment tidak berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya Social Environment berpengaruh terhadap Behavioral
intention wisatawan wisatawan ke Pulau Belitung.
Sub hipotesis 9
83
Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
, artinya Atmosphere of the place tidak berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.
, artinya Atmosphere of the place berpengaruh terhadap
Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung