BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

28
45 Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) yang pertama pada penelitian iniadalah kelelahan kerja (burnout) (X 1 ), sedangkan variabel bebas (independent variabel) yang kedua adalah disiplin kerja (X 2 ). Dan yang menjadi variabel terikat (dependent variabel) adalah kinerja pegawai (Y). Sugiyono (2013:38), mengemukakan bahwa objek penelitian ialah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, ibjek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini penulis memilih kelelahan kerja (burnout), disiplin kerja dan kinerja karyawan sebagai variabel yang diteliti. Hal tersebut didasarkan karena kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT. Lestari Mahaputra Buana (PT.LMB), yang berlokasi di Jalan Raya Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, 40553, Indonesia. Penelitian ini akan dilakukan pada jangka waktu selama enam bulan dari bulan Januari sampai Juni 2016,maka metode yang tepat digunakan untuk penelitian ini ialah cross sectional method. Husein Umar (2011:45), pendekatan cross sectional method yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (dengan tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang). Sugiyono (2013:110), cross sectional method merupakan metode penelitian yang mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Adapun menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie (2013:106), sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali

Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

45

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kelelahan kerja

(burnout) dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun yang menjadi

variabel bebas (independent variabel) yang pertama pada penelitian iniadalah

kelelahan kerja (burnout) (X1), sedangkan variabel bebas (independent variabel)

yang kedua adalah disiplin kerja (X2). Dan yang menjadi variabel terikat

(dependent variabel) adalah kinerja pegawai (Y).

Sugiyono (2013:38), mengemukakan bahwa objek penelitian ialah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, ibjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Pada penelitian ini penulis memilih kelelahan kerja (burnout),

disiplin kerja dan kinerja karyawan sebagai variabel yang diteliti. Hal tersebut

didasarkan karena kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja dapat berpengaruh

terhadap kinerja karyawan pada suatu perusahaan.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT.

Lestari Mahaputra Buana (PT.LMB), yang berlokasi di Jalan Raya Ciburuy,

Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, 40553, Indonesia. Penelitian

ini akan dilakukan pada jangka waktu selama enam bulan dari bulan Januari

sampai Juni 2016,maka metode yang tepat digunakan untuk penelitian ini ialah

cross sectional method. Husein Umar (2011:45), pendekatan cross sectional

method yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun

waktu tertentu (dengan tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang).

Sugiyono (2013:110), cross sectional method merupakan metode penelitian yang

mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam

jangka waktu panjang. Adapun menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie

(2013:106), sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali

46

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam

rangka menjawab pertanyaan penelitian. Studi semacam ini disebut studi one-shot

atau cross sectional.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan

Pengertian dari metode penelitian menurut Ulber Silalahi (2009:12),

“Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir

untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi

yang digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut”.

Adapun pengertian metode penelitian lainnya menurut Sugiyono

(2010:10), “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.”

Jenis penelitian yang dapat dilakukan dengan 2 cara yakni deskriptif dan

verifikatif. Sugiyono (2010:11) menjelaskan pengertian penelitian deskriptif

adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain.”

Jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari

suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan guna

memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke

variabel lainnya. Dalam hal ini penelitian verifikatif dilakukan penulis dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan di PT. Lestari Mahaputra Buana.

Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif dan verifikatif, maka

metode penelitian yang akan digunakan adalah metode explanatory survey.

47

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2010:10) metode explanatory survey merupakan metode

penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti

serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam

konsep teori dari variabel yang diteliti, indikator, ukuran dan skala yang bertujuan

untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Kerlinger dalam Sugiyono

(2009:58) menyatakan bahwa “variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat

yang akan dipelajari.” Sedangkan menurut Kedder dalam Sugiyono (2009:59)

menyatakan bahwa “variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti

mempelajari dan menarik kesimpulan.”

Sugiyono (2010:58) mengemukakan bahwa, “Variabel penelitian pada

dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Penjelasan mengenai variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini

ialah sebagai berikut:

1. Variabel Independen adalah suatu variabel tidak terikat atau bebas dimana

keberadaannya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, bahkan variabel

ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel

lainnya. Kelelahan kerja (burnout) diindentifikasi sebagai variabel yang

independen (X1) dan disiplin kerja sebagai variabel independen (X2).

2. Variabel Dependen adalah variabel tidak bebas atau terikat, artinya

variabel ini dipengaruhi oleh sesuatu yang dihasilkan variabel

independent. Kinerja karyawan diidentifikasi sebagai variabel yang

dependen (Y)

48

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun operasionalisasi variabel dijabarkan sebagai berikut :

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item

Kelelahan

kerja

(burnout)

(X1)

“A state of fatigue or

frustration brought

about by devotion to

a cause, way of life,

or relationship that

failed to produce the

expected reward”

yang artinya, keadaan

kelelahan atau

frustrasi yang

disebabkan oleh

pengabdian, cara

hidup, atau hubungan

yang gagal dalam

menghasilkan tujuan

yang diharapkan.

Freudenberger

(1980:74)

1. Kelelahan fisik Banyaknya

karyawan yang:

Sakit kepala

Mual

Susah tidur

Kurang nafsu

makan

Anggota badan

sakit

Intensitas

karyawan yang

Sakit kepala

Mual

Susah tidur

Kurang nafsu

Anggota badan

sakit

Interval

1

2

3

4

5

2. Kelelahan

mental

Banyaknya

karyawan yang:

Bersikap sinis

Bersikap

negatif

Cenderung

merugikan diri

sendiri,

pekerjaan dan

organisasi

Intensitas

karyawan yang :

Bersikap sinis

Bersikap

negatif

Cenderung

merugikan

diri sendiri,

pekerjaan dan

organisasi

Interval

6

7

8

3. Kelelahan

emosional

Seringnya

karyawan

mengalami :

Depresi

Mudah marah

Cepat

tersinggung

Intensitas

perilaku:

Depresi

Mudah marah

Cepat

tersinggung

Interval

9

10

11

49

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Rendahnya

penghargaan

terhadap diri

Banyaknya

karyawan :

Tidak pernah

merasa puas

terhadap

penghasilan

yang didapat

Tidak pernah

merasa

bermanfaat dari

apresiasi yang

diterima

Intensitas

karyawan yang :

Tidak pernah

merasa puas

terhadap

penghasilan

yang di dapat

Tidak pernah

merasa

bermanfaat

dari apresiasi

yang diterima

Interval

12

13

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item

5. Depersonalisasi Banyaknya

karyawan :

Menjauhi

lingkungan

Apatis

Tidak peduli

orang sekitar

Intensitas

karyawan yang :

Menjauhi

lingkungan

Apatis

Tidak peduli

orang sekitar

Interval

14

15

16

Disiplin

Kerja (X2)

Disiplin ialah

prosedur yang

mengoreksi atau

menghukum

bawahan karena

melanggar

peraturan dan

prosedur.

Simamora

(2014:610)

Time (waktu)

Datang tepat

waktu

Pulang kerja

tepat waktu

Tingkat datang

tepat waktu

Tingkat pulang

tepat waktu

Interval

17

18

Prohibited behaviour

(perilaku terlarang

Dorongan untuk

tidak melakukan

tindakan yang

dilarang oleh

perusahaan

Tingkat

dorongan untuk

tidak

melakukan

tindakan yang

dilarang oleh

perusahaan

Interval 19

50

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Insurbordination

(pembangkangan)

Dorongan untuk

tidak melakukan

pembangkangan

terhadap

perusahaan

Tingkat

dorongan untuk

tidak

melakukan

pembangkangan

terhadap

perusahaan

Interval 20

Illegal behavior

(perilaku ilegal)

Dorongan untuk

tidak melakukan

tindakan ilegal

Tingkat

dorongan untuk

tidak

melakukan

tindakan ilegal

Interval 21

Safety (keselamatan) Dorongan untuk

bekerja secara hati-

hati, aman dan

terkendali

Tingkat

dorongan untuk

bekerja secara

hati-hati, aman

dan terkendali

Interval 22

Konsep Variabel

Dimensi

Indikator

Ukuran

Skala

No.

Item

Kinerja

Pegawai (Y)

Kinerja (prestasi

kerja) adalah hasil

kerja secara

kualitas dan

kuantitas yang

dicapai oleh

seseorang pegawai

dalam

melaksanakan

tugasnya sesuai

dengan tanggung

jawab yang

diberikan

kepadanya

Mangkunegara,

(2009:47)

Quality of Work

(Kualitas pekerjaan)

Kesesuaian dengan

standar

Tingkat

kesesuaianhasil

kerja dengan

strandar

Interval

23

Ketelitian dalam

bekerja

Tingkat ketelitian

dalam bekerja

Interval 24

Quantity of Work

(Kuantitas pekerjaan)

Kesesuaian dengan

target

Tingkat

kesesuaian hasil

kerja pegawai

dengan target

yang telah

ditentukan

Interval 25

Ketepatan waktu

menyelesaikan

pekerjaan

Tingkat ketepatan

waktu pegawai

menyelesaikan

pekerjaan

Interval 26

Kecepatan

menyelesaikan

Tingkat kecepatan Interval 27

51

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil dari berbagai sumber

Variabel

pekerjaan menyelesaikan

pekerjaan

Interpersonal

Effectiveness

Terjalin kerjasama

yang baik antar

pegawai

Tingkat

terjalinnya

kerjasama yang

baik antar

pegawai

Interval 28

Terjalin kerjasama

yang baik dengan

pimpinan

Tingkat

terjalinnya

kerjasama yang

baik dengan

pimpinan

Interval 29

Kemampuan

bekerja sendiri

Tingkat

kemampuan

pegawai bekerja

sendiri

Interval 30

Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala No item

Kemampuan

bekerja dalam tim

Tingkat

kemampuan

pegawai bekerja

dalam tim

Interval 31

Competence

(Kompetensi)

Kemampuan

konseptual

Tingkat

kemampuan

konseptual

pegawai

Interval 32

Kemampuan

teknikal

Tingkat

kemampuan

teknikal pegawai

Interval 33

Kemampuan

berhubungan

Tingkat

kemampuan

berhubungan

pegawai

Interval 34

52

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Pada dasarnya sumber data terdiri dari dua sumber yaitu sumber data

primer (primary data source) dan sumber data sekunder (secondary data

sources).Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam penetuan metode pengumpulan data. Menurut Asep

Hermawan (2009:168), mengatakan bahwa data primer merupakan data yang

dikumpulkan secara langsung oleh peneliti yang dilakukan dalam penelitian

eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan

data berupa survei atau observasi. Sedangkan data sekunder merupakan struktur

data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun

sebelumnya oleh pihak lain.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2011:146-147), menjelaskan

bahwa sumber data penelitian terdiri dari: 1) data primer (primary data) yang

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti berupa opini subjek (orang) secara

individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian

atau kegiatan dan hasil pengujian. Peneliti dengan data primer dapat

mengumpulkan data sesuai dengan yang diinginkan, karena data yang tidak

relevan dengan tujuan dapat dieliminir atau setidaknya dikurangi; dan 2) data

sekunder (secondary data) merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang

tidak dipublikasikan.

Husein Umar (2011:43), menjelaskan definisi data primer dan sekunder,

diantaranya yaitu:

53

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu

atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti.

2. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan,

baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

Penelitan memerlukan sumber data yang akurat dan diperlukan dalam kegiatan

penelitian.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yang

merupakan data yang telah dipublikasikan oleh lembaga terkait yang untuk

dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data, dan data primer yang

dipublikasikan hanya untuk kepentingan perusahaan dan pihak-pihak tertentu.

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Suharsimi Arikunto (2009:) mengatakan “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian . apabila seseorang ingin meneliti semua element yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Study atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.”

Sedangkan populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah, “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.”.

Berdasarkan pengertian diatas populasi yang digunakan oleh penulis

dalam penelitian adalah karyawan PT.Lestari Mahaputra Buana bagian produksi

sebanyak 100 karyawan.

3.2.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto 2010:131). Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi,

maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang

sama untuk menjadi sampel.

54

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sampel merupakan suatu bagian (subset) dari populasi (Asep Hermawan;

2009:145). Sedangkan menurut Naresh K. Maholtra (2010:364), berpendapat

bahwa sampel adalah sub-kelompok populasi yang terpilih untuk berpastisipasi

dalam studi Penetapan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus dari

Slovin yaitu sebagai berikut:

Keterangan :

n= Ukuran sampel

N= Ukuran populasi

e = Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditelorir (tingkat

kesalahan yang diambil dalam sampling ini sebesar 10 %)

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka ukuran sampel dapat dihitung

sebagai berikut :

≈ 100

Berdasarkan perhitungan jumlah minimal responden dalam penelitian ini

sebanyak 100 orang.

3.2.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2010:116) “Teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel”. Secara umum terdapat dua teknik sampling, yaitu: (1)

55

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

teknik probability, dan (2) teknik non-probability. Teknik sampling probability

adalah teknik yang memberi peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan tekhnik sampling non

probability adalah teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama

kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik sampling yang digunakan adalah. Metode pengambilan sampel

acak sistematis (Systematic Random Sampling) adalah metode pengambilan

sampel dengan interval tertentu dari kerangka sampel yang telah ditentukan.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiono (2010 :224), Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian

adalah mendapatkan data.

Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian, peneliti

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan ( Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang akan

digunakan menjadi landasan teori masalah yang diteliti. Dalam kepustakaan ini

penulis membaca dan mempelajari buku-buku, literatur, dan materi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan ( Field Research)

a. Observasi

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2010:70), menjelaskan bahwa

observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

Dalam hal ini adalah PT. Lestari Mahaputra Buana.

b. Wawancara

Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara atau berbicara langsung

dengan narasumber dari pihak-pihak yang terkait dilingkungan PT. Lestari

56

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Mahaputra Buana untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan mendapat

gambaran yang jelas secara menyeluruh tentang perusahaan tersebut.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Esensi dari suatu penelitian adalah data yang diperoleh akurat dan objektif.

Data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan sebagai alat uji hipotesis.

Agar data yang dikumpulkan benar-benar berguna, maka alat ukur yang

digunakan harus valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011: 121). Uji validitas dan

reliabiitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantusoftware

komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 23.0 for Windows.

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti. Naresh K. Malhotra (2010:316) mengemukakan bahwa

validitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan benar dalam apa

yang sedang diukur bukan kesalahan sistematis atau acak. Sedangkan menurut

Uma Sekaran dan Roger Bougie (2013:225) validitas adalah cara pengujian

mengenai seberapa baik instrumen dikembangkan dengan konsep langkah-

langkah tertentu yang ditujukan untuk mengukur variabel tertentu. Dengan

demikian bahwa data valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian.

Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

konstruk, yaitu menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor

yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya.

Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item.

57

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun menurut

dimensi konsep berkolerasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa

alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item

kuisioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari

korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban

responden yang mempunyai skala pengukuran interval.Langkah-langkah yang

dilakukan untuk menguji validitas menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie

(2013:110) adalah sebagai berikut :

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan

skor total memakai rumus teknik korelasi Product Moment, yang rumusnya

sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2013:248)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor Total

∑ = Jumlah skor dalam distribusi X

∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi X

∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y

n = Banyak responden

Keputusan pengujian validitas responden mengunakan taraf signifikansi

sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung

lebih besar dari pada rtabel atau (rhitung > rtabel).

58

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

rhitung lebih kecil atau sama dengan dari pada rtabel atau (rhitung ≤ rtabel).

Berdasarkan angket yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat

signifikansi 5% dan derajat bebas (dk) n-2 (30-2=28), maka diperoleh nilai rtabel

sebesar 0,374. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kelelahan kerja

(burnout) (X1), disiplin kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) berdasarkan hasil

perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program

SPSS 19.0for windows, menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam angket

valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan skor rtabel yang

bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL

KELELAHAN KERJA (BURNOUT) (X1)

No. Pernyataan

Kelelahan Fisik

1. Pekerjaan yang ditimbulkan menimbulkan rasa sakit di

kepala

0,542

2. Tugas yang diberikan menimbulkan rasa mual 0,551

3. Pekerjaan yang diberikan mengakibatkan gangguan tidur 0,552

4. Beban kerja membuat hilangnya nafsu makan 0,752

No. Pernyataan

5. Pekerjaan yang dilakukan membuat anggota badan terasa

sakit

0,542 0,374

Kelelahan Mental

6. Beban pekerjaan merubah sikap menjadi sinis 0,707 0,374

7. Banyaknya tugas yang diterima memunculkan sikap negatif 0,448 0,374

8. Pekerjaan yang dilaksanakan mengakibatkan

kecenderungan merugikan diri sendiri, perusahaan dan

0,752 0,374

59

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

organisasi

Kelelelahan Emosional

9. Beban kerja yang diterima membuat anda menjadi depresi 0,721 0,374

10. Tugas yang dikerjakan membuat anda jadi mudah marah 0,717 0,374

11. Dalam mengerjakan pekerjaan anda menjadi cepat

tersinggung

0,552 0,374

Rendahnya Penghargaan Terhadap Diri

12. Tidak pernah puas terhadap penghasilan yang di dapat 0,542 0,374

13. Apresiasi yang diberikan perusahaan membuat anda merasa

tidak bermanfaat

0,752 0,374

Depersonalisasi

14. Pekerjaan membuat anda menjadi menjauhi lingkungan 0,717 0,374

15. Beban kerja yang diterima membuat anda menjadi apatis 0,707 0,374

16. Pekerjaan yang dilaksanakan menjadikan anda tidak peduli

pada orang sekitar

0,752 0,374

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for Windows)

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian pada Tabel 3.5, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada instrumen variabel X1 kelelahan kerja

(burnout) dinyatakan valid, karena setiap item memiliki rhitung lebih besar dari

rtabel. Nilai tertinggi terdapat pada dimensi Rendahnya penghargaan terhadap diri

dengan item pernyataan butir 13 “Apresiasi yang diberikan perusahaan membuat

anda menjadi merasa tidak bermanfaat” yang memperoleh nilai sebesar 0,752

sedangkan terendah terdapat pada item pernyataan butir 7 “Banyaknya tugas yang

diterima memunculkan sikap negatif” yang memperoleh nilai sebesar 0,448,

sehingga ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak rendah. Berikut ini Tabel 3.6

mengenai hasil uji validitas instrumen variabel disiplin kerja variabel X2 :

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL

DISIPLIN KERJA (X2)

60

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No. Pernyataan

Time (Waktu)

1. Hadir tepat waktu 0,560 0,374

2. Pulang kerja tepat waktu 0,493 0,374

Prohibited Behaviour (Perilaku Terlarang)

3. Taat terhadap prosedur kerja yang berlaku di

perusahaan

0,529 0,374

4. Taat terhadap tata tertib perusahaan 0,560 0,374

Insurbordination (Pembangkangan)

5. Taat terhadap tugas yang diberikan oleh atasan 0,758 0,374

6. Tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan atasan 0,770 0,374

Illegal Behaviour (Perilaku Ilegal)

7. Tidak melakukan pelanggaran hukum 0,707 0,374

8. Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur 0,493 0,374

Safety (Keselamatan)

9. Hati-hati dalam mengerjakan tugas 0,535 0,374

10. Menggunakan peralatan sesuai prosedur 0,598 0,374

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for Windows)

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada

instrumen variabel X2 (disiplin kerja) dinyatakan valid, karena setiap item

memiliki rhitung lebih besar dari rtabel. Nilai tertinggi terdapat pada dimensi

Insurbordination (Pembangkangan) dengan item pernyataan butir 6 “Sistem

promosi sesuai dengan prestasi kerja” yang memperoleh nilai sebesar 0,770 dan

nilai terendah terdapat pada dimensi Illegal Behaviour (Perilaku ilegal) dengan

item pernyataan butir 8 “Melakukan pekerjaan sesuai prosedur” yang memperoleh

nilai sebesar 0,493, sehingga ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak rendah.

Berikut ini Tabel 3.7 mengenai hasil uji validitas variabel kinerja pegawai yang

pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel Y.

61

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.7

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL

KINERJA KARYAWAN (Y)

No. Pernyataan

Quality of Work (Kualitas pekerjaan)

1. Bekerja sesuai dengan standar 0,658 0,374

2. Teliti dalam bekerja 0,701 0,374

3. Meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan 0,449 0,374

Quantity of Work (Kuantitas pekerjaan)

4. Hasil kerja sesuai dengan target yang telah di

tentukan

0,476 0,374

5. Tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 0,658 0,374

6. Menyelesaikan pekerjaan dengan cepat 0,449 0,374

Interpersonal Effectiveness

7. Kerjasama dengan rekan kerja terjalin dengan baik 0,538 0,374

8. Kerjasama dengan pimpinan terjalin dengan baik 0,482 0,374

9. Mampu bekerja sendiri 0,691 0,374

10. Mampu bekerja dalam tim 0,521 0,374

Competence(Kompetensi)

11. Memiliki kemampuan konseptual 0,477 0,374

12. Memiliki kemampuan teknikal 0,558 0,374

13. Memiliki kemampuan berhubungan 0,521 0,374

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for Windows)

Berdasarkan Tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada

instrumen variabel Y (kinerja pegawai) dinyatakan valid, karena setiap item

memiliki rhitung lebih besar dari rtabel. Nilai tertinggi terdapat dalam dimensi

Quality of Work dengan item pernyataan butir 2 “Teliti dalam bekerja” yang

memperoleh nilai sebesar 0,701 sedangkan nilai terendah terdapat dalam dimensi

62

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Interpersonal Effectiveness pada item pernyataan butir 9 “Mampu bekerja sendiri”

yang memperoleh nilai sebesar 0,691, sehingga ditafsirkan bahwa indeks

korelasinya agak rendah.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan

(keterandalan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. Menurut

Naresh K. Malhorta (2010:317), reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan

alat ukur yang sama.Menurut Uma Sekarandan Roger Bougie (2013:225),

reliabilitas adalah cara pengujian mengenai seberapakonsistenkonsep alat ukur

tersebut.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh

instrumen tersebut dapat dipercaya. Untuk uji reliabilitas, alternatif jawaban lebih

dari dua, uji reliabilitas menggunakan uji Alpha Croanbach. Menurut Umar

(2011:60) menyatakan bahwa suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki

tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Croanbach lebih besar atau sama

dengan 0,7. Rumus koefisien Alpha Croanbach adalah sebagai berikut :

[

] [

] (Husein Umar, 2011:170)

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

St2

= deviasi standar total

ΣSb2 = jumlah deviasi standar butir

Sedangkan rumus variansinya adalah :

63

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

n = Jumlah sampel

= Nilai varians

X = Nilai skor yang dipilih

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung> rtabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan

program SPSS 23.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, karena

nilai rhitung lebih besar dari rtabel yang bernilai 0.374. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 3.8 berikut:

TABEL 3.8

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Kelelahan Kerja (Burnout) 0.903 0.374 Reliabel

2 Disiplin Kerja 0.798 0.374 Reliabel

3 Kinerja Karyawan 0.816 0.374 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for windows)

3.2.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupaka kegiatan setelah data

dari seluruh responden terkumpul. Menurut Hermawan dalam Penelitian Bisnis

Paradigma Kuantitatif (2009:210), setelah data dikumpulkan proses selanjutnya

dilakukan persiapan dan analisis data. Tahap-tahap dalam persiapan data sebagai

berikut :

64

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Validasi data (validation) merupakan suatu proses penentuan apakah suatu

wawancara dalam survei atau observasi dilakukan dengan benar dan bebas

dari bias.

2. Data editing dan coding. Editing merupakan proses dimana data mentah (raw

data) diperiksa dari kesalahan yang dilakukan oleh pewawancara atau

responden. Sedangkan Coding merupakan pengelompokkan dan pemberian

nilai terhadap berbagai respon dari instrument survei.

3. Data entry merupakan prosedur yang digunakan untuk memasukkan data ke

dalam komputer untuk dianalisis lebih lanjut.

4. Tabulasi data merupakan suatu proses sederhana untuk menghitung jumlah

observasi yang diklasifikasikan kedalam beberapa kategori.

5. Deteksi kesalahan merupakan menentukan apakah software yang digunkan

untuk data entry dan tabulasi akan memungkinkan peneliti melakukan error

edit routines.

6. Pemprosesan data dan analisi data merupakan proses pengolahan data dan

analisis data yang dapat menggunakan SPSS (statistical package for social

sciences).

Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut :

1. Editing, yaitu pemeriksaan kuisioner dimana data mentah (raw data) diperiksa

dari kesalahan yang dilakukan oleh pewawancara atau responden.

Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian kuisioner secara

menyeluruh.

2. Skoring, yaitu menghitung bobot nilai dengan skala interval menggunakan

metode skala perbedaan semantik (semantic differential scale), yaitu skala

untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist,

tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif

terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak

dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran

65

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengan skala semantic differential adalah data interval. Biasanya skala ini

digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki

seseorang (Djaali dan Pudji Muljono; 29:2007). Adapun menurut Nur

Indrianto dan Bambang Supomo (105:2011), bahwa semantic differential

scale merupakan metode pengukuran sikap dengan menggunakan skala

penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar)

penilaian yang ekstrim. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan

skala interval mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif

sebagai berikut :

TABEL 3.9

PEDOMAN NILAI KUISIONER

Alternatif

Jawaban

Setuju/

Baik

Rentang Jawaban

Tidak Setuju/

Tidak Baik

7 6 5 4 3 2 1

Positif 7 6 5 4 3 2 1 Negatif

3. Tabulasi, yaitu suatu proses sederhana untuk menghitung jumlah observasi

yang diklasifikasikan kedalam beberapa kategori. Kemudian dihitung dan

dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang berguna.

4. Pengujian

Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam

penelitian kuantitatif ini adalah metode verifikatif, maka dilakukan analisis

data regresi linier berganda.Karena penelitian ini menganalisis tiga variabel,

yaitu kelelahan kerja (burnout) (X1), disiplin kerja (X2) dan kinerja karyawan

(Y), maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data regresi linear berganda.

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi

mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Menurut Uma

66

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sekaran (2013:158), analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi

mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi.

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel

penelitian, antara lain:

1. Analisis Deskriptif Kelelahan Kerja (burnout)

Variabel X1 terfokus pada penelitian terhadap Kelelahan Kerja (burnout)

yang meliputi Kelelahan Fisik, kelelahan mental, kelelahan emosional,

kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri dan depersonalisasi.

2. Analisis Deskriptif Disiplin Kerja

Variabel X2 terfokus pada penelitian terhadap disiplin kerja karyawan yang

meliputi time (waktu), prohiboted behaviour (perilaku terlarang),

insubordination (pembangkangan), illegal behaviour (perilaku ilegal), dan

safety (keselamatan).

3. Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan

Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kinerja karyawan yang

meliputi Mutu hasil kerja, volume hasil kerja, pengetahuan dan

keterampilan teknis, kemampuan mengorganisasi pekerjaan, kehadiran

tepat waktu, kepemimpinan, kerjasama, inisiatif, kemampuan

mengemukakan pendapat, kemampuan mencari peluang bisnis,

kreativitas, ketekunan, serta kemampuan menjalin network.

Untuk mengkategorikan perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang

diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan pada tabel

3.10 berikut ini:

TABEL 3.10

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN

No Kriteria Penafsiran Keterangan

67

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Kriteria Penafsiran Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

0%

1% - 25%

26% - 49%

50%

51% - 75%

76% - 99%

100%

tidak seorang pun

sebagian kecil

hampir setengahnya

setengahnya

sebagian Besar

hampir seluruhnya

seluruhnya

Sumber: Moh. Ali (2015:180)

3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Regresi Linear Berganda dan

Analisis Korelasi

Teknik analisis data verifikatif yang digunakan untuk melihat pengaruh

kelelahan kerja (burnout) (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan

(Y). Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi linear ganda karena

penelitian ini menganalisis tiga variabel yaitu kelelahan kerja (burnout), disiplin

kerja, dan kinerja karyawan. Dengan menggunakan teknik analisis linear ganda

dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi

normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Adapun tujuan dari

dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel

normal atau tidak. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan

Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal

apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probablity

Plot yaitu data kiri di bawah ke kanan atas.

2. Uji Multikolinearitas

68

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji

Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation

factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai

tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka

dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Sigih Santoso; 2016:206).

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut

residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap

semua variabel independen dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi

dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara

statistik, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (Gunawan

Sumodiningrat; 2010:271).

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi.Gejala autokorelasi dideteksi dengan melakukan uji Durbin Watson

(d). Hasil perhitungan Durbin Watson (d) dibandingkan dengan pada

69

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

. Tabel d memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas ( ) dan nilai batas

bawah ( ) untuk nilai n dan k.

Jika d < ; terjadi autokorelasi positif

d > 4 - ; terjadi autokorelasi negatif

< d < 4 - ; tidak terjadi autokorelasi

< d < atau 4 - < d < 4 - ; pengujian tidak meyakinkan

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Karena penelitian ini menganalisis lebih dari dua variabel, maka

digunakan teknik analisis regresi linear berganda. Menurut Sugiyono (2013: 277)

analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),

bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi

(dinaik turunkan nilainya).

Jadi analisis regresi linear berganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal 2 (dua). Regresi linear berganda rumusnya ialah:

Y = a + b1X1+b2X2+…+bnXn

(Sugiyono, 2013: 277)

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

A = Konstanta

= Koefisien Regresi

= Kelelahan Kerja (Burnout)

= Disiplin Kerja

70

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, diperlukan rumus-rumus

sebagai berikut:

a = ∑ ∑ ∑

=(∑

) ∑ ∑ ∑

(∑ )(∑

) ∑

=(∑

) ∑ ∑ ∑

(∑ )(∑

) ∑

Rumus-rumus yang diperlukan untuk menghitung a, b1 dan b2 adalah

sebagai berikut:

1. ∑y2 = ∑y

2-

2. ∑ = ∑

- ∑

3. ∑ = ∑

- ∑

4. ∑ = ∑ - ∑ ∑

5. ∑ = ∑ - ∑ ∑

6. ∑ = ∑ - ∑ ∑

X1 dan X2 dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X1 dan X2

akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik dan turunnya X1 dan

X2 akan membuat nilai Y juga ikut naik turun. Dengan demikian, nilai Y ini akan

bervariasi namun nilai Y yang bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan

oleh X1 dan X2 karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

6. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y

adalah menggunakan teknik analisis koefisien determinasi, dimana penggunaan

koefisien determinasi dinyatakan dalam persentase, dengan rumus yang

dikemukakan Riduwan (2013:136) yaitu sebagai berikut :

KD = r2 x 100%

71

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dimana :

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien korelasi

100% = Konstanta

Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kualitas informasi

dan kemanan transaksi terhadap keputusan pembelian digunakan pedoman

interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada

diantara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin

kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin

mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan

pada Tabel 3.11 di bawah ini :

TABEL 3.11

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH

(GUILFORD)

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0, 399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0, 799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2013:250)

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis

Tujuan dari uji hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel

dependen. Melalui langkah ini dapat diambil suatu kesimpulan, menerima atau

menolak hipotesis yang telah dirumuskan.

Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi menurut Sugiyono,

(2008:223) dapat menggunakan rumus yaitu uji F dengan rumus sebagai berikut:

72

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Banyaknya sampel

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut

Sugiyono (2010:93) ialah:

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya kelelahan kerja

(burnout) (X1) dan disiplin kerja (X2) berpengaruh

terhadap kinerja karyawan (Y)

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya kelelahan kerja

(burnout) (X1) dan disiplin kerja (X2) tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)

Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji

satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang diuji dalam

rangka mengambil keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis

sebagai berikut:

Ho : ρ ≤ 0 artinya tidak terdapat pengaruh kelelahan kerja (burnout) (X1) dan

disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Lestari

Mahaputra Buana.

H1 : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh kelelahan kerja (burnout) (X1) dan disiplin

kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Lestari Mahaputra

Buana.