BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
45
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kelelahan kerja
(burnout) dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun yang menjadi
variabel bebas (independent variabel) yang pertama pada penelitian iniadalah
kelelahan kerja (burnout) (X1), sedangkan variabel bebas (independent variabel)
yang kedua adalah disiplin kerja (X2). Dan yang menjadi variabel terikat
(dependent variabel) adalah kinerja pegawai (Y).
Sugiyono (2013:38), mengemukakan bahwa objek penelitian ialah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, ibjek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian ini penulis memilih kelelahan kerja (burnout),
disiplin kerja dan kinerja karyawan sebagai variabel yang diteliti. Hal tersebut
didasarkan karena kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja dapat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada suatu perusahaan.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT.
Lestari Mahaputra Buana (PT.LMB), yang berlokasi di Jalan Raya Ciburuy,
Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, 40553, Indonesia. Penelitian
ini akan dilakukan pada jangka waktu selama enam bulan dari bulan Januari
sampai Juni 2016,maka metode yang tepat digunakan untuk penelitian ini ialah
cross sectional method. Husein Umar (2011:45), pendekatan cross sectional
method yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun
waktu tertentu (dengan tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang).
Sugiyono (2013:110), cross sectional method merupakan metode penelitian yang
mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam
jangka waktu panjang. Adapun menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie
(2013:106), sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali
46
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam
rangka menjawab pertanyaan penelitian. Studi semacam ini disebut studi one-shot
atau cross sectional.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan
Pengertian dari metode penelitian menurut Ulber Silalahi (2009:12),
“Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir
untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi
yang digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut”.
Adapun pengertian metode penelitian lainnya menurut Sugiyono
(2010:10), “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.”
Jenis penelitian yang dapat dilakukan dengan 2 cara yakni deskriptif dan
verifikatif. Sugiyono (2010:11) menjelaskan pengertian penelitian deskriptif
adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain.”
Jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari
suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan guna
memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke
variabel lainnya. Dalam hal ini penelitian verifikatif dilakukan penulis dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan di PT. Lestari Mahaputra Buana.
Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif.
Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif dan verifikatif, maka
metode penelitian yang akan digunakan adalah metode explanatory survey.
47
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2010:10) metode explanatory survey merupakan metode
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti
serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam
konsep teori dari variabel yang diteliti, indikator, ukuran dan skala yang bertujuan
untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Kerlinger dalam Sugiyono
(2009:58) menyatakan bahwa “variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat
yang akan dipelajari.” Sedangkan menurut Kedder dalam Sugiyono (2009:59)
menyatakan bahwa “variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan.”
Sugiyono (2010:58) mengemukakan bahwa, “Variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.”
Penjelasan mengenai variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini
ialah sebagai berikut:
1. Variabel Independen adalah suatu variabel tidak terikat atau bebas dimana
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, bahkan variabel
ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel
lainnya. Kelelahan kerja (burnout) diindentifikasi sebagai variabel yang
independen (X1) dan disiplin kerja sebagai variabel independen (X2).
2. Variabel Dependen adalah variabel tidak bebas atau terikat, artinya
variabel ini dipengaruhi oleh sesuatu yang dihasilkan variabel
independent. Kinerja karyawan diidentifikasi sebagai variabel yang
dependen (Y)
48
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Adapun operasionalisasi variabel dijabarkan sebagai berikut :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item
Kelelahan
kerja
(burnout)
(X1)
“A state of fatigue or
frustration brought
about by devotion to
a cause, way of life,
or relationship that
failed to produce the
expected reward”
yang artinya, keadaan
kelelahan atau
frustrasi yang
disebabkan oleh
pengabdian, cara
hidup, atau hubungan
yang gagal dalam
menghasilkan tujuan
yang diharapkan.
Freudenberger
(1980:74)
1. Kelelahan fisik Banyaknya
karyawan yang:
Sakit kepala
Mual
Susah tidur
Kurang nafsu
makan
Anggota badan
sakit
Intensitas
karyawan yang
Sakit kepala
Mual
Susah tidur
Kurang nafsu
Anggota badan
sakit
Interval
1
2
3
4
5
2. Kelelahan
mental
Banyaknya
karyawan yang:
Bersikap sinis
Bersikap
negatif
Cenderung
merugikan diri
sendiri,
pekerjaan dan
organisasi
Intensitas
karyawan yang :
Bersikap sinis
Bersikap
negatif
Cenderung
merugikan
diri sendiri,
pekerjaan dan
organisasi
Interval
6
7
8
3. Kelelahan
emosional
Seringnya
karyawan
mengalami :
Depresi
Mudah marah
Cepat
tersinggung
Intensitas
perilaku:
Depresi
Mudah marah
Cepat
tersinggung
Interval
9
10
11
49
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Rendahnya
penghargaan
terhadap diri
Banyaknya
karyawan :
Tidak pernah
merasa puas
terhadap
penghasilan
yang didapat
Tidak pernah
merasa
bermanfaat dari
apresiasi yang
diterima
Intensitas
karyawan yang :
Tidak pernah
merasa puas
terhadap
penghasilan
yang di dapat
Tidak pernah
merasa
bermanfaat
dari apresiasi
yang diterima
Interval
12
13
Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item
5. Depersonalisasi Banyaknya
karyawan :
Menjauhi
lingkungan
Apatis
Tidak peduli
orang sekitar
Intensitas
karyawan yang :
Menjauhi
lingkungan
Apatis
Tidak peduli
orang sekitar
Interval
14
15
16
Disiplin
Kerja (X2)
Disiplin ialah
prosedur yang
mengoreksi atau
menghukum
bawahan karena
melanggar
peraturan dan
prosedur.
Simamora
(2014:610)
Time (waktu)
Datang tepat
waktu
Pulang kerja
tepat waktu
Tingkat datang
tepat waktu
Tingkat pulang
tepat waktu
Interval
17
18
Prohibited behaviour
(perilaku terlarang
Dorongan untuk
tidak melakukan
tindakan yang
dilarang oleh
perusahaan
Tingkat
dorongan untuk
tidak
melakukan
tindakan yang
dilarang oleh
perusahaan
Interval 19
50
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Insurbordination
(pembangkangan)
Dorongan untuk
tidak melakukan
pembangkangan
terhadap
perusahaan
Tingkat
dorongan untuk
tidak
melakukan
pembangkangan
terhadap
perusahaan
Interval 20
Illegal behavior
(perilaku ilegal)
Dorongan untuk
tidak melakukan
tindakan ilegal
Tingkat
dorongan untuk
tidak
melakukan
tindakan ilegal
Interval 21
Safety (keselamatan) Dorongan untuk
bekerja secara hati-
hati, aman dan
terkendali
Tingkat
dorongan untuk
bekerja secara
hati-hati, aman
dan terkendali
Interval 22
Konsep Variabel
Dimensi
Indikator
Ukuran
Skala
No.
Item
Kinerja
Pegawai (Y)
Kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil
kerja secara
kualitas dan
kuantitas yang
dicapai oleh
seseorang pegawai
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya
Mangkunegara,
(2009:47)
Quality of Work
(Kualitas pekerjaan)
Kesesuaian dengan
standar
Tingkat
kesesuaianhasil
kerja dengan
strandar
Interval
23
Ketelitian dalam
bekerja
Tingkat ketelitian
dalam bekerja
Interval 24
Quantity of Work
(Kuantitas pekerjaan)
Kesesuaian dengan
target
Tingkat
kesesuaian hasil
kerja pegawai
dengan target
yang telah
ditentukan
Interval 25
Ketepatan waktu
menyelesaikan
pekerjaan
Tingkat ketepatan
waktu pegawai
menyelesaikan
pekerjaan
Interval 26
Kecepatan
menyelesaikan
Tingkat kecepatan Interval 27
51
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil dari berbagai sumber
Variabel
pekerjaan menyelesaikan
pekerjaan
Interpersonal
Effectiveness
Terjalin kerjasama
yang baik antar
pegawai
Tingkat
terjalinnya
kerjasama yang
baik antar
pegawai
Interval 28
Terjalin kerjasama
yang baik dengan
pimpinan
Tingkat
terjalinnya
kerjasama yang
baik dengan
pimpinan
Interval 29
Kemampuan
bekerja sendiri
Tingkat
kemampuan
pegawai bekerja
sendiri
Interval 30
Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala No item
Kemampuan
bekerja dalam tim
Tingkat
kemampuan
pegawai bekerja
dalam tim
Interval 31
Competence
(Kompetensi)
Kemampuan
konseptual
Tingkat
kemampuan
konseptual
pegawai
Interval 32
Kemampuan
teknikal
Tingkat
kemampuan
teknikal pegawai
Interval 33
Kemampuan
berhubungan
Tingkat
kemampuan
berhubungan
pegawai
Interval 34
52
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Pada dasarnya sumber data terdiri dari dua sumber yaitu sumber data
primer (primary data source) dan sumber data sekunder (secondary data
sources).Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penetuan metode pengumpulan data. Menurut Asep
Hermawan (2009:168), mengatakan bahwa data primer merupakan data yang
dikumpulkan secara langsung oleh peneliti yang dilakukan dalam penelitian
eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan
data berupa survei atau observasi. Sedangkan data sekunder merupakan struktur
data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun
sebelumnya oleh pihak lain.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2011:146-147), menjelaskan
bahwa sumber data penelitian terdiri dari: 1) data primer (primary data) yang
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian
atau kegiatan dan hasil pengujian. Peneliti dengan data primer dapat
mengumpulkan data sesuai dengan yang diinginkan, karena data yang tidak
relevan dengan tujuan dapat dieliminir atau setidaknya dikurangi; dan 2) data
sekunder (secondary data) merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan.
Husein Umar (2011:43), menjelaskan definisi data primer dan sekunder,
diantaranya yaitu:
53
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner
yang biasa dilakukan oleh peneliti.
2. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan,
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.
Penelitan memerlukan sumber data yang akurat dan diperlukan dalam kegiatan
penelitian.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yang
merupakan data yang telah dipublikasikan oleh lembaga terkait yang untuk
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data, dan data primer yang
dipublikasikan hanya untuk kepentingan perusahaan dan pihak-pihak tertentu.
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.4.1 Populasi
Suharsimi Arikunto (2009:) mengatakan “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian . apabila seseorang ingin meneliti semua element yang ada
dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Study atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.”
Sedangkan populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah, “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”.
Berdasarkan pengertian diatas populasi yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian adalah karyawan PT.Lestari Mahaputra Buana bagian produksi
sebanyak 100 karyawan.
3.2.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto 2010:131). Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi,
maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang
sama untuk menjadi sampel.
54
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sampel merupakan suatu bagian (subset) dari populasi (Asep Hermawan;
2009:145). Sedangkan menurut Naresh K. Maholtra (2010:364), berpendapat
bahwa sampel adalah sub-kelompok populasi yang terpilih untuk berpastisipasi
dalam studi Penetapan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus dari
Slovin yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
n= Ukuran sampel
N= Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditelorir (tingkat
kesalahan yang diambil dalam sampling ini sebesar 10 %)
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka ukuran sampel dapat dihitung
sebagai berikut :
≈ 100
Berdasarkan perhitungan jumlah minimal responden dalam penelitian ini
sebanyak 100 orang.
3.2.4.3 Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2010:116) “Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel”. Secara umum terdapat dua teknik sampling, yaitu: (1)
55
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
teknik probability, dan (2) teknik non-probability. Teknik sampling probability
adalah teknik yang memberi peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan tekhnik sampling non
probability adalah teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama
kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik sampling yang digunakan adalah. Metode pengambilan sampel
acak sistematis (Systematic Random Sampling) adalah metode pengambilan
sampel dengan interval tertentu dari kerangka sampel yang telah ditentukan.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2010 :224), Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian
adalah mendapatkan data.
Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian, peneliti
menggunakan metode sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan ( Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang akan
digunakan menjadi landasan teori masalah yang diteliti. Dalam kepustakaan ini
penulis membaca dan mempelajari buku-buku, literatur, dan materi yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Penelitian Lapangan ( Field Research)
a. Observasi
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2010:70), menjelaskan bahwa
observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Dalam hal ini adalah PT. Lestari Mahaputra Buana.
b. Wawancara
Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara atau berbicara langsung
dengan narasumber dari pihak-pihak yang terkait dilingkungan PT. Lestari
56
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Mahaputra Buana untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan mendapat
gambaran yang jelas secara menyeluruh tentang perusahaan tersebut.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Esensi dari suatu penelitian adalah data yang diperoleh akurat dan objektif.
Data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan sebagai alat uji hipotesis.
Agar data yang dikumpulkan benar-benar berguna, maka alat ukur yang
digunakan harus valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011: 121). Uji validitas dan
reliabiitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantusoftware
komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 23.0 for Windows.
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti. Naresh K. Malhotra (2010:316) mengemukakan bahwa
validitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan benar dalam apa
yang sedang diukur bukan kesalahan sistematis atau acak. Sedangkan menurut
Uma Sekaran dan Roger Bougie (2013:225) validitas adalah cara pengujian
mengenai seberapa baik instrumen dikembangkan dengan konsep langkah-
langkah tertentu yang ditujukan untuk mengukur variabel tertentu. Dengan
demikian bahwa data valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian.
Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk, yaitu menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor
yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya.
Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item.
57
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun menurut
dimensi konsep berkolerasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa
alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item
kuisioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari
korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban
responden yang mempunyai skala pengukuran interval.Langkah-langkah yang
dilakukan untuk menguji validitas menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie
(2013:110) adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan
skor total memakai rumus teknik korelasi Product Moment, yang rumusnya
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2013:248)
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor Total
∑ = Jumlah skor dalam distribusi X
∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi X
∑ = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y
n = Banyak responden
Keputusan pengujian validitas responden mengunakan taraf signifikansi
sebagai berikut:
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung
lebih besar dari pada rtabel atau (rhitung > rtabel).
58
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
rhitung lebih kecil atau sama dengan dari pada rtabel atau (rhitung ≤ rtabel).
Berdasarkan angket yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat
signifikansi 5% dan derajat bebas (dk) n-2 (30-2=28), maka diperoleh nilai rtabel
sebesar 0,374. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kelelahan kerja
(burnout) (X1), disiplin kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) berdasarkan hasil
perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS 19.0for windows, menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam angket
valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan skor rtabel yang
bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL
KELELAHAN KERJA (BURNOUT) (X1)
No. Pernyataan
Kelelahan Fisik
1. Pekerjaan yang ditimbulkan menimbulkan rasa sakit di
kepala
0,542
2. Tugas yang diberikan menimbulkan rasa mual 0,551
3. Pekerjaan yang diberikan mengakibatkan gangguan tidur 0,552
4. Beban kerja membuat hilangnya nafsu makan 0,752
No. Pernyataan
5. Pekerjaan yang dilakukan membuat anggota badan terasa
sakit
0,542 0,374
Kelelahan Mental
6. Beban pekerjaan merubah sikap menjadi sinis 0,707 0,374
7. Banyaknya tugas yang diterima memunculkan sikap negatif 0,448 0,374
8. Pekerjaan yang dilaksanakan mengakibatkan
kecenderungan merugikan diri sendiri, perusahaan dan
0,752 0,374
59
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
organisasi
Kelelelahan Emosional
9. Beban kerja yang diterima membuat anda menjadi depresi 0,721 0,374
10. Tugas yang dikerjakan membuat anda jadi mudah marah 0,717 0,374
11. Dalam mengerjakan pekerjaan anda menjadi cepat
tersinggung
0,552 0,374
Rendahnya Penghargaan Terhadap Diri
12. Tidak pernah puas terhadap penghasilan yang di dapat 0,542 0,374
13. Apresiasi yang diberikan perusahaan membuat anda merasa
tidak bermanfaat
0,752 0,374
Depersonalisasi
14. Pekerjaan membuat anda menjadi menjauhi lingkungan 0,717 0,374
15. Beban kerja yang diterima membuat anda menjadi apatis 0,707 0,374
16. Pekerjaan yang dilaksanakan menjadikan anda tidak peduli
pada orang sekitar
0,752 0,374
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for Windows)
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian pada Tabel 3.5, maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada instrumen variabel X1 kelelahan kerja
(burnout) dinyatakan valid, karena setiap item memiliki rhitung lebih besar dari
rtabel. Nilai tertinggi terdapat pada dimensi Rendahnya penghargaan terhadap diri
dengan item pernyataan butir 13 “Apresiasi yang diberikan perusahaan membuat
anda menjadi merasa tidak bermanfaat” yang memperoleh nilai sebesar 0,752
sedangkan terendah terdapat pada item pernyataan butir 7 “Banyaknya tugas yang
diterima memunculkan sikap negatif” yang memperoleh nilai sebesar 0,448,
sehingga ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak rendah. Berikut ini Tabel 3.6
mengenai hasil uji validitas instrumen variabel disiplin kerja variabel X2 :
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL
DISIPLIN KERJA (X2)
60
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No. Pernyataan
Time (Waktu)
1. Hadir tepat waktu 0,560 0,374
2. Pulang kerja tepat waktu 0,493 0,374
Prohibited Behaviour (Perilaku Terlarang)
3. Taat terhadap prosedur kerja yang berlaku di
perusahaan
0,529 0,374
4. Taat terhadap tata tertib perusahaan 0,560 0,374
Insurbordination (Pembangkangan)
5. Taat terhadap tugas yang diberikan oleh atasan 0,758 0,374
6. Tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan atasan 0,770 0,374
Illegal Behaviour (Perilaku Ilegal)
7. Tidak melakukan pelanggaran hukum 0,707 0,374
8. Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur 0,493 0,374
Safety (Keselamatan)
9. Hati-hati dalam mengerjakan tugas 0,535 0,374
10. Menggunakan peralatan sesuai prosedur 0,598 0,374
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for Windows)
Berdasarkan Tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada
instrumen variabel X2 (disiplin kerja) dinyatakan valid, karena setiap item
memiliki rhitung lebih besar dari rtabel. Nilai tertinggi terdapat pada dimensi
Insurbordination (Pembangkangan) dengan item pernyataan butir 6 “Sistem
promosi sesuai dengan prestasi kerja” yang memperoleh nilai sebesar 0,770 dan
nilai terendah terdapat pada dimensi Illegal Behaviour (Perilaku ilegal) dengan
item pernyataan butir 8 “Melakukan pekerjaan sesuai prosedur” yang memperoleh
nilai sebesar 0,493, sehingga ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak rendah.
Berikut ini Tabel 3.7 mengenai hasil uji validitas variabel kinerja pegawai yang
pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel Y.
61
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.7
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL
KINERJA KARYAWAN (Y)
No. Pernyataan
Quality of Work (Kualitas pekerjaan)
1. Bekerja sesuai dengan standar 0,658 0,374
2. Teliti dalam bekerja 0,701 0,374
3. Meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan 0,449 0,374
Quantity of Work (Kuantitas pekerjaan)
4. Hasil kerja sesuai dengan target yang telah di
tentukan
0,476 0,374
5. Tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 0,658 0,374
6. Menyelesaikan pekerjaan dengan cepat 0,449 0,374
Interpersonal Effectiveness
7. Kerjasama dengan rekan kerja terjalin dengan baik 0,538 0,374
8. Kerjasama dengan pimpinan terjalin dengan baik 0,482 0,374
9. Mampu bekerja sendiri 0,691 0,374
10. Mampu bekerja dalam tim 0,521 0,374
Competence(Kompetensi)
11. Memiliki kemampuan konseptual 0,477 0,374
12. Memiliki kemampuan teknikal 0,558 0,374
13. Memiliki kemampuan berhubungan 0,521 0,374
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for Windows)
Berdasarkan Tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada
instrumen variabel Y (kinerja pegawai) dinyatakan valid, karena setiap item
memiliki rhitung lebih besar dari rtabel. Nilai tertinggi terdapat dalam dimensi
Quality of Work dengan item pernyataan butir 2 “Teliti dalam bekerja” yang
memperoleh nilai sebesar 0,701 sedangkan nilai terendah terdapat dalam dimensi
62
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Interpersonal Effectiveness pada item pernyataan butir 9 “Mampu bekerja sendiri”
yang memperoleh nilai sebesar 0,691, sehingga ditafsirkan bahwa indeks
korelasinya agak rendah.
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. Menurut
Naresh K. Malhorta (2010:317), reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan
alat ukur yang sama.Menurut Uma Sekarandan Roger Bougie (2013:225),
reliabilitas adalah cara pengujian mengenai seberapakonsistenkonsep alat ukur
tersebut.
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya. Untuk uji reliabilitas, alternatif jawaban lebih
dari dua, uji reliabilitas menggunakan uji Alpha Croanbach. Menurut Umar
(2011:60) menyatakan bahwa suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki
tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Croanbach lebih besar atau sama
dengan 0,7. Rumus koefisien Alpha Croanbach adalah sebagai berikut :
[
] [
∑
] (Husein Umar, 2011:170)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
St2
= deviasi standar total
ΣSb2 = jumlah deviasi standar butir
Sedangkan rumus variansinya adalah :
∑
63
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
n = Jumlah sampel
= Nilai varians
X = Nilai skor yang dipilih
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung> rtabel dengan tingkat kesalahan 5%
maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat kesalahan 5%
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan
program SPSS 23.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, karena
nilai rhitung lebih besar dari rtabel yang bernilai 0.374. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.8 berikut:
TABEL 3.8
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Kelelahan Kerja (Burnout) 0.903 0.374 Reliabel
2 Disiplin Kerja 0.798 0.374 Reliabel
3 Kinerja Karyawan 0.816 0.374 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 (Menggunakan SPSS 23.0 for windows)
3.2.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupaka kegiatan setelah data
dari seluruh responden terkumpul. Menurut Hermawan dalam Penelitian Bisnis
Paradigma Kuantitatif (2009:210), setelah data dikumpulkan proses selanjutnya
dilakukan persiapan dan analisis data. Tahap-tahap dalam persiapan data sebagai
berikut :
64
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Validasi data (validation) merupakan suatu proses penentuan apakah suatu
wawancara dalam survei atau observasi dilakukan dengan benar dan bebas
dari bias.
2. Data editing dan coding. Editing merupakan proses dimana data mentah (raw
data) diperiksa dari kesalahan yang dilakukan oleh pewawancara atau
responden. Sedangkan Coding merupakan pengelompokkan dan pemberian
nilai terhadap berbagai respon dari instrument survei.
3. Data entry merupakan prosedur yang digunakan untuk memasukkan data ke
dalam komputer untuk dianalisis lebih lanjut.
4. Tabulasi data merupakan suatu proses sederhana untuk menghitung jumlah
observasi yang diklasifikasikan kedalam beberapa kategori.
5. Deteksi kesalahan merupakan menentukan apakah software yang digunkan
untuk data entry dan tabulasi akan memungkinkan peneliti melakukan error
edit routines.
6. Pemprosesan data dan analisi data merupakan proses pengolahan data dan
analisis data yang dapat menggunakan SPSS (statistical package for social
sciences).
Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1. Editing, yaitu pemeriksaan kuisioner dimana data mentah (raw data) diperiksa
dari kesalahan yang dilakukan oleh pewawancara atau responden.
Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian kuisioner secara
menyeluruh.
2. Skoring, yaitu menghitung bobot nilai dengan skala interval menggunakan
metode skala perbedaan semantik (semantic differential scale), yaitu skala
untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist,
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif
terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak
dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran
65
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan skala semantic differential adalah data interval. Biasanya skala ini
digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki
seseorang (Djaali dan Pudji Muljono; 29:2007). Adapun menurut Nur
Indrianto dan Bambang Supomo (105:2011), bahwa semantic differential
scale merupakan metode pengukuran sikap dengan menggunakan skala
penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar)
penilaian yang ekstrim. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan
skala interval mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif
sebagai berikut :
TABEL 3.9
PEDOMAN NILAI KUISIONER
Alternatif
Jawaban
Setuju/
Baik
Rentang Jawaban
Tidak Setuju/
Tidak Baik
7 6 5 4 3 2 1
Positif 7 6 5 4 3 2 1 Negatif
3. Tabulasi, yaitu suatu proses sederhana untuk menghitung jumlah observasi
yang diklasifikasikan kedalam beberapa kategori. Kemudian dihitung dan
dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang berguna.
4. Pengujian
Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif ini adalah metode verifikatif, maka dilakukan analisis
data regresi linier berganda.Karena penelitian ini menganalisis tiga variabel,
yaitu kelelahan kerja (burnout) (X1), disiplin kerja (X2) dan kinerja karyawan
(Y), maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data regresi linear berganda.
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi
mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Menurut Uma
66
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sekaran (2013:158), analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi
mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi.
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel
penelitian, antara lain:
1. Analisis Deskriptif Kelelahan Kerja (burnout)
Variabel X1 terfokus pada penelitian terhadap Kelelahan Kerja (burnout)
yang meliputi Kelelahan Fisik, kelelahan mental, kelelahan emosional,
kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri dan depersonalisasi.
2. Analisis Deskriptif Disiplin Kerja
Variabel X2 terfokus pada penelitian terhadap disiplin kerja karyawan yang
meliputi time (waktu), prohiboted behaviour (perilaku terlarang),
insubordination (pembangkangan), illegal behaviour (perilaku ilegal), dan
safety (keselamatan).
3. Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan
Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kinerja karyawan yang
meliputi Mutu hasil kerja, volume hasil kerja, pengetahuan dan
keterampilan teknis, kemampuan mengorganisasi pekerjaan, kehadiran
tepat waktu, kepemimpinan, kerjasama, inisiatif, kemampuan
mengemukakan pendapat, kemampuan mencari peluang bisnis,
kreativitas, ketekunan, serta kemampuan menjalin network.
Untuk mengkategorikan perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang
diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan pada tabel
3.10 berikut ini:
TABEL 3.10
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
67
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
0%
1% - 25%
26% - 49%
50%
51% - 75%
76% - 99%
100%
tidak seorang pun
sebagian kecil
hampir setengahnya
setengahnya
sebagian Besar
hampir seluruhnya
seluruhnya
Sumber: Moh. Ali (2015:180)
3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Regresi Linear Berganda dan
Analisis Korelasi
Teknik analisis data verifikatif yang digunakan untuk melihat pengaruh
kelelahan kerja (burnout) (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan
(Y). Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi linear ganda karena
penelitian ini menganalisis tiga variabel yaitu kelelahan kerja (burnout), disiplin
kerja, dan kinerja karyawan. Dengan menggunakan teknik analisis linear ganda
dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi
normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Adapun tujuan dari
dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel
normal atau tidak. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan
Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal
apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probablity
Plot yaitu data kiri di bawah ke kanan atas.
2. Uji Multikolinearitas
68
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji
Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation
factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai
tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Sigih Santoso; 2016:206).
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut
residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap
semua variabel independen dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi
dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara
statistik, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (Gunawan
Sumodiningrat; 2010:271).
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi.Gejala autokorelasi dideteksi dengan melakukan uji Durbin Watson
(d). Hasil perhitungan Durbin Watson (d) dibandingkan dengan pada
69
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
. Tabel d memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas ( ) dan nilai batas
bawah ( ) untuk nilai n dan k.
Jika d < ; terjadi autokorelasi positif
d > 4 - ; terjadi autokorelasi negatif
< d < 4 - ; tidak terjadi autokorelasi
< d < atau 4 - < d < 4 - ; pengujian tidak meyakinkan
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Karena penelitian ini menganalisis lebih dari dua variabel, maka
digunakan teknik analisis regresi linear berganda. Menurut Sugiyono (2013: 277)
analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),
bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya).
Jadi analisis regresi linear berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
independennya minimal 2 (dua). Regresi linear berganda rumusnya ialah:
Y = a + b1X1+b2X2+…+bnXn
(Sugiyono, 2013: 277)
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
A = Konstanta
= Koefisien Regresi
= Kelelahan Kerja (Burnout)
= Disiplin Kerja
70
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, diperlukan rumus-rumus
sebagai berikut:
a = ∑ ∑ ∑
=(∑
) ∑ ∑ ∑
(∑ )(∑
) ∑
=(∑
) ∑ ∑ ∑
(∑ )(∑
) ∑
Rumus-rumus yang diperlukan untuk menghitung a, b1 dan b2 adalah
sebagai berikut:
1. ∑y2 = ∑y
2-
∑
2. ∑ = ∑
- ∑
3. ∑ = ∑
- ∑
4. ∑ = ∑ - ∑ ∑
5. ∑ = ∑ - ∑ ∑
6. ∑ = ∑ - ∑ ∑
X1 dan X2 dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X1 dan X2
akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik dan turunnya X1 dan
X2 akan membuat nilai Y juga ikut naik turun. Dengan demikian, nilai Y ini akan
bervariasi namun nilai Y yang bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan
oleh X1 dan X2 karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
6. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y
adalah menggunakan teknik analisis koefisien determinasi, dimana penggunaan
koefisien determinasi dinyatakan dalam persentase, dengan rumus yang
dikemukakan Riduwan (2013:136) yaitu sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
71
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dimana :
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi
100% = Konstanta
Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kualitas informasi
dan kemanan transaksi terhadap keputusan pembelian digunakan pedoman
interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada
diantara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin
kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin
mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan
pada Tabel 3.11 di bawah ini :
TABEL 3.11
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH
(GUILFORD)
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0, 799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2013:250)
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
Tujuan dari uji hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel
dependen. Melalui langkah ini dapat diambil suatu kesimpulan, menerima atau
menolak hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi menurut Sugiyono,
(2008:223) dapat menggunakan rumus yaitu uji F dengan rumus sebagai berikut:
72
Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Banyaknya sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut
Sugiyono (2010:93) ialah:
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya kelelahan kerja
(burnout) (X1) dan disiplin kerja (X2) berpengaruh
terhadap kinerja karyawan (Y)
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya kelelahan kerja
(burnout) (X1) dan disiplin kerja (X2) tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji
satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang diuji dalam
rangka mengambil keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis
sebagai berikut:
Ho : ρ ≤ 0 artinya tidak terdapat pengaruh kelelahan kerja (burnout) (X1) dan
disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Lestari
Mahaputra Buana.
H1 : ρ > 0 artinya terdapat pengaruh kelelahan kerja (burnout) (X1) dan disiplin
kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Lestari Mahaputra
Buana.