BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek ...
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek...
Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek...
58 Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
1.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh komunikasi kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan serta implikasinya pada kinerja karyawan. Variabel independen
dalam penelitian ini yaitu komunikasi kerja (X) yang terdiri dari dimensi downward
communication (komunikasi ke bawah), upward communication (komunikasi ke
atas),dan lateral communication (komunikasi lateral). Sementara kepuasan kerja
menjadi variabel intervening (Y) dengan dimensinya yaitu Pay (gaji), Job
(pekerjaan), Promotion (promosi), Supervisor (pengawasan), Coworkers (rekan
kerja). Serta variabel dependen (Z) yaitu kinerja karyawan dimensinya mencakup
quality of work (kualitas pekerjaan), quantity of work performed (kuantitas
pekerjaan yang dilakukan), nterpersonal effectiveness (efektivitas interpersonal) ,
Competence (kompetensi) dan Job Knowledge (Pengetahuan).
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Maka
metode yang digunakan yaitu cross sectional method. Cross sectional method
adalah penelitian yang dilakukan dimana data dikumpulkan hanya sekali, mungkin
selama beberapa hari, minggu atau bulan yang bertujuan untuk menjawab
pertanyaan penelitian (Sekaran., 2014:177). Penelitian ini menggunakan metode
tersebut untuk mendapatkan informasi dari sebagian populasi yang dikumpulkan
langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui
pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.
Penelitian ini dilakukan di Toserba Yogya cabang Sunda Bandung yang berlokasi
di di Jl. Sunda No. 60 Kota Bandung, dengan unit analisis nya karayawan.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2017:2). Maka dalam penelitian ini
metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. (Umar,
2014:21) mengemukakan bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang
59
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Pendapat
lain tentang metode deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan untuk
mengetahui dan menjelasakan karakteristik variabel (Sekaran., 2014:158).
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan, memberi gambaran
secara sistematis, faktual dan akurat, mengatasi fakta-fakta, serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki tanpa menghubungkan variabel lain atau membuat
perbandingan. Maksud dari penggunaan metode penelitian deskriptif dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai
pengaruh komunikasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan serta implikasinya
pada kinerjs karyawan di Toserba Yogya cabang Sunda Bandung.
Penelitian verifikatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap populasi
atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
sebelumnya (Sugiyono, 2017:11). Jenis penelitian verivikatif pada dasarnya ingin
menguji kebenaran dari hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data
lapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan variabel satu dengan
variabel lain. Dalam penelitian ini akan diuji mengenai pengaruh komunikasi kerja
terhadap kepuasan kerja serta implikasinya terhadap kinerja karyawan Yogya
Departement Store Cabang Sunda Bandung.
Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu explanantory survey. Menurut (Malhotra,
2010:79) Explanatory survey adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan
kedalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peneliti tersebut. Penjelasan
penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat
memberikan wawasan yang berharga. Penelitian dengan menggunakan metode ini,
akan mendapatkan informasi dari populasi yang dikumpulkan langsung di tempat
kejadian secara empirik yang bertujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian
populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
60
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengoperasionalkan sesuatu
konsep agar dapat diukur, dilakukan melalui melihat dimensi perilaku, aspek atau
karakteristik yang ditunjukan oleh suatu konsep, kemudian dapat ditarik
kesimpulannya (Hermawan, 2010:95). Variabel yang dikaji dalam penelitian ini
meliputi komunikasi kerja (X) dengan dimensinya mencakup downward
communication (komunikasi kebawah), upward communication (komunikasi ke
atas), dan lateral communication (komunikasi lateral). Serta kepuasan kerja (Y)
dengan dimensi yang mencakup Pay (gaji), 2) Job (pekerjaan), 3) Promotion
(promosi), 4) Supervisor (pengawasan), 5) Coworkers (rekan kerja).
Dan kinerja karyawan (Z) dimensinya mencakup quality of work (kualitas
pekerjaan), quantity of work performed (kuantitas pekerjaan yang dilakukan),
interpersonal effectiveness (efektivitas interpersonal) , Competence (kompetensi)
dan Job Knowledge (Pengetahuan). Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam
penelitian ini disajikan ada Tabel 3.1 berikut ini:
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel/Sub
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No
item
1 2 3 4 5 6
Komunikasi Kerja
(X), komunikasi
merupakan
pemindahan dan
pemahaman arti dari
individu ke individu
lain. Robbins & Judge
(2015)
Downward
Communication
(Komunikasi ke
bawah)
Pimpinan
memberikan
informasi tentang
tujuan pekerjaan
kepada karyawan
Tingkat kejelasan
pimpinan dalam
memberikan
informasi tentang
tujuan pekerjaan
kepada karyawan Interval 1
Pimpinan
memberikan arahan
pekerjaan kepada
karyawan
Tingkat kejelasan
pimpinan dalam
memberikan arahan
pekerjaan kepada
karyawan
Interval 2
Pimpinan
menyampaikan
informasi mengenai
SOP (Standart
Tingkat kejelasan
pimpinan dalam
menyampaikan Interval 3
61
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/Sub
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No
item
1 2 3 4 5 6
Operating
Procedure)
perusahaan
informasi mengenai
SOP perusahaan
Upward
Communication
(Komunkasi ke
atas)
Karyawan
memberikan
informasi kepada
pimpinan dalam
bentuk laporan kerja
Tingkat kejelasan
karyawan dalam
membuat laporan
kerja
Interval 4
Karyawan
memberikan
informasi kepada
pimpinan berupa
gagasan atau
masukan mengenai
pekerjaan
Tingkat karyawan
dalam memberikan
informasi kepada
pimpinan berupa
gagasan atau
masukan mengenai
pekerjaan
Interval 5
Karyawan
memberikan
informasi kepada
pimpinan dengan
cara menyampaikan
permasalahan kerja
Tingkat kemampuan
karyawan dalam
menyampaikan
permasalahan kerja Interval 6
Lateral
Communication
(Komunikasi antar
rekan kerja )
(Robbins & Judge
;2015)
Menjalin komunkasi
yang baik antar
karyawan dan rekan
kerja
Tingkat menjalin
komunkasi yang baik
antar karyawan dan
rekan kerja Interval 7
Adanya kepedulian
antar karyawan
dalam berbagi
informasi mengenai
pekerjaan
Tingkat kepedulian
karyawan dalam
berbagi informasi
mengenai pekerjaan
Interval 8
Pemberian motivasi
kerja antar karyawan
Tingkat keinginan
memberikan motivasi
kerja atau dorongan
antar karyawan
Interval 9
Kepuasan kerja (Y),
Kepuasan kerja
adalah sikap yang
dimiliki individu
terhadap pekerjaan
Job (Pekerjaan) Kesesuaian
pekerjaan dengan
keahlian yang
dimiliki karyawan
Tingkat kesesuaian
pekerjaan dengan
keahlian yang
dimiliki karyawan Interval 10
62
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/Sub
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No
item
1 2 3 4 5 6
mereka. (Gibson,
2012)
Karyawan memiliki
pemahaman yang
baik terhadap
pekerjaan yang
diberikan
Tingkat kemampuan
karyawan memiliki
pemahaman yang
baik terhadap
pekerjaan yang
diberikan
Interval 11
Karyawan mampu
bertanggung jawab
terhadap
pekerjaannya
Tingkat kemampuan
karyawan
bertanggung jawab
terhadap
pekerjaannya
Interval
12
Karyawan mampu
menyelesaikan tugas
secara tepat waktu
Tingkat kemampuan
karyawan
menyelesaikan tugas
secara tepat waktu
Interval 13
Kesesuian pekerjaan
dengan latar
belakang pendidikan
Tingkat kesesuaian
pekerjaan dengan
latar belakang
pendidikan
Interval 14
Pay (Gaji) Gaji yang diterima
sesuai dengan
jabatan kerja
Tingkat kesesuaian
gaji yang diterima
karyawan dengan
jabatan kerja
Interval 15
Gaji yang diterima
sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan
organisasi
Tingkat kesesuaian
gaji yang diterima
karyawan dengan
waktu yang telah
ditetapkan organisasi
Interval 16
Gaji yang diterima
dapat mencukupi
kebutuhan hidup
Tingkat kesesuaian
gaji yang diterima
karyawan dengan
kebutuhan hidup
Interval 17
Gaji yang diterima
sesuai dengan masa
kerja
Tingkat kesesuaian
gaji yang diterima
karyawan dengan Interval 18
63
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/Sub
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No
item
1 2 3 4 5 6
masa kerja di
perusahaan
Gaji yang diterima
sesuai dengan
peraturan pemerintah
(UMR)
Tingkat kesesuaian
gaji yang diterima
karyawan dengan
peraturan pemerintah
(UMR)
Interval 19
Promotion
(Promosi)
Promosi disesuaikan
dengan prestasi kerja
Tingkat kesesuaian
promosi dengan
prestasi kerja
karyawan
Interval 20
Promosi disesuaikan
dengan lama bekerja
Tingkat kesesuaian
promosi dengan lama
bekerja Interval 21
Promosi disesuaikan
dengan latar
belakang pendidikan
Tingkat kesesuaian
promosi dengan latar
belakang pendidikan
karyawan
Interval 22
Supervison
(Pengawasan)
Pimpinan dapat
memberikan
pengawasan kepada
karyawan
Tingkat kesesuaian
pimpinan dalam
memberikan
pengawasan kepada
karyawan
Interval 23
Pimpinan dapat
membimbing
karyawan dalam
melakukan pekerjaan
Tingkat kesesuaian
pimpinan dalam
memberikan
bimbingan pekerjaan
kepada karyawan
Interval 24
Co-worker (Rekan
Kerja)
Karyawan mampu
menjalin hubungan
yang baik dengan
pimpinan
Tingkat kemampuan
karyawan untuk
bekerjasama dengan
pimpinan Interval 25
Karyawan mampu
menjalin hubungan
yang baik dengan
rekan kerja
Tingkat kemampuan
karyawan untuk
bekerjasama dengan
rekan kerja
Interval 26
Karyawan
menghormati rekan
Tingkat karyawan
untuk saling Interval 27
64
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/Sub
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No
item
1 2 3 4 5 6
Gibson (2012:102) kerja pada saat
bekerja
menghormati dalam
pekerjaan
Karyawan dapat
saling menghargai
pendapat dalam
pemecahan masalah
kerja
Tingkat kemampuan
karyawan saling
menghargai pendapat
dalam pemecahan
masalah
Interval 28
Kinerja Karyawan
(Z), merupakan
catatan hasil produksi
dari sebuah pekerjaan
tertentu dalam periode
waktu yang telah
ditentukan
Gomez-Mejia, Balkin
dan Cardy (2012)
Quality of Work
(Kualitas
pekerjaan)
Pencapaian hasil
kerja yang sesuai
dengan standar yang
telah ditentukan
perusahaan
Tingkat kesesuaian
karyawan terhadap
pencapaian hasil
kerja karyawan yang
sesuai dengan standar
yang telah ditentukan
perusahaan
Interval
29
Karyawan
melaksanakan
pekerjaan sesuai
dengan SOP
Tingkat karyawan
melaksanakan
pekerjaannya sesuai
dengan SOP
Interval
30
Memiliki ketelitian
dalam melaksankan
pekerjaannya
Tingkat kesesuaian
karyawan dalam hal
ketelitian
melaksanakan
pekerjaan
Interval
31
Hasil Kerja yang
rapih sesuai dengan
aturan perusahaan
Tingkat hasil hasil
Kerja yang rapih
sesuai dengan aturan
perusahaan
Interval
32
Karyawan mampu
mengurangi
kesalahan dalam hal
pekerjaan
Tingkat kemampuan
karyawan untuk
mengurangi
kesalahan dalam hal
pekerjaan
Interval
33
Quantity of Work
(Kuantitas
pekerjaan)
Karyawan mampu
menyelesaikan tugas
sesuai dengan target
Tingkat kemampuan
karyawan dalam
menyelesaikan tugas
sesuai dengan target
Interval
34
65
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/Sub
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No
item
1 2 3 4 5 6
Karyawan dapat
menyelesaikan
tugasnya dengan
tepat waktu
Tingkat kemampuan
karyawan dalam
menyelesaikan
tugasnya dengan
tepat waktu
Interval
35
Hasil kerja karyawan
melebihi target
Tingkat hasil kerja
karyawan melebihi
target
Interval
36
Interpersonal
Effectiveness
(Efektifitas
Intrapersonal
Karyawan selalu
terbuka mengenai
permasalahan yang
sedang dialami
kepada rekan kerja
Tingkat keterbukaan
karyawan mengenai
permasalahan yang
sedang dialami
kepada rekan kerja
Interval
37
Karyawan selalu
bertukar pikiran
dalam
menyelesaikan
permasalahan kerja
Tingkat karyawan
dan rekan kerja selalu
bertukar pikiran
dalam menyelesaikan
permasalahan kerja
Interval
38
Kemampuan
karyawan
bekerjasama dengan
pimpinan dan rekan
kerja
Tingkat Kemampuan
karyawan
bekerjasama dengan
pimpinan dan rekan
kerja
Interval
39
Competence
(Kompetensi)
Karyawan memiliki
pengetahuan tentang
pekerjaannya
Tingkat karyawan
memiliki
pengetahuan tentang
pekerjaannya
Interval
40
Karyawan dapat
menggunakan
pengetahuan nya
untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan
tepat
Tingkat penggunaan
pengetahuan untuk
menyelesaikan
pekerjaan dengan
tepat
Interval
41
Keterampilan yang
dimiliki karyawan
sesuai dengan
Tingkat keterampilan
yang dimiliki
karyawan sesuai
66
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/Sub
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No
item
1 2 3 4 5 6
pekerjaan yang
diberikan
dengan pekerjaan
yang diberikan
Interval
42
Karyawan dapat
menggunakan
keterampilan nya
untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan
tepat
Tingkat penggunaan
keterampilan untuk
menyelesaikan
pekerjaan dengan
tepat
Interval
43
Job Knowledge
(Pengetahuan)
Penambahan
pengetahuan
karyawan dalam
mendukung
pelaksanaan
pekerjaan
Tingkat penambahan
pengetahuan
karyawan dalam
mendukung
pelaksanaan
pekerjaan
Interval
44
Gomez-Mejia,
Balkin dan Cardy
(2012:225)
Penambahan
pemahaman
mengenai pedoman
kerja karyawan
Tingkat penambahan
pemahaman
mengenai pedoman
kerja karyawan
Interval
45
Penambahan
keterampilan
karyawan dalam
menyelesaikan
permasalahan kerja
Tingkat penambahan
keterampilan
karyawan dalam
menyelesaikan
permasalahan kerja
Interval
46
Kesesuaian
pengalaman kerja
yang dimiliki oleh
karyawan
Tingkat kesesuaian
pengalaman kerja yang
dimiliki oleh karyawan
Interval
47
Sumber: Berdasarkan hasil dari berbagai sumber 2017
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data merupakan suatu informasi mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan variabel yang diteliti. Data untuk suatu penelitian dapat
dikumpulkan dari berbagai sumber. Jenis data dalam penelitian ini terdri dari data
67
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karakteristik umum Toserba Yogya cabang Sunda Bandung beserta data masing-
masing variabel yang dikaji. Sedangkan sumber data yang digunakan ada dua, yaitu
data primer dan data sekunder.
Menurut Malhotra (2010:120-121) definisi-definisi data primer dan data
sekunder tersebut, anatara lain:
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk menyelesaikan
permasalahan yang sedang ditangani. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber
data adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden sesuai
dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian,
yaitu karyawan Toserba Yogya cabang Sunda Bandung. Selain itu juga data
primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak HRD
Toserba Yogya cabang Sunda Bandung.
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan guna menyelsaikan masalah
yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah dokumentasi
objek penelitian, literatur, artikel, jurnal serta studi internet yang berkenaan
dengan penelitian yang dilakukan.
Secara lebih jelasnya mengenai jenis dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel
3.2 berikut ini:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Keterangan Jenis Data Sumber Data
1 Data Tingkat Kepuasan
Industri ritel di
Indonesia
Sekunder http://www.salaryexplorer.com
2 Data Pertumbuhan
pendapatan ritel tahun
2015
Sekunder Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia
(APRINDO) dikuti pada laman
http://www.republika.co.id
68
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Keterangan Jenis Data Sumber Data
3 Jumlah pekerja industri
ritel di Indonesia
menurun
Sekunder Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia
(APRINDO) dikuti pada laman
www.marketeers.com,
4 Standar kategori
penilaian kinerja
karyawan Toserba
Yogya cabang Sunda
Bandung
Sekunder Departemen Personalia Toserba
Yogya cabang Sunda Bandung
5
Hasil Penilaian Kinerja
karyawan Toserba
Yogya cabang Sunda
Bandung periode 2014-
2016
Sekunder Departemen Personalia Toserba
Yogya cabang Sunda Bandung
6 Presentase Tingkat
kehadiran karyawan
Toserba Yogya cabang
Sunda Bandung
Periode 2014-2016
Sekunder Departemen Personalia Toserba
Yogya cabang Sunda Bandung
7 Sistem Promosi Jabatan
Karyawan Toserba
Yogya Cabang Sunda
Bandung Periode 2014-
2016
Sekunder Departemen Personalia Toserba
Yogya cabang Sunda Bandung
8 Presentase turnover
karyawan Toserba
Yogya cabang Sunda
Bandung 2014-2016.
Sekunder Departemen Personalia Toserba
Yogya cabang Sunda Bandung
9 Tanggapan Responden
terhadap komunikasi
kerja
Primer Karyawan Toserba Yogya
cabang Sunda Bandung
10 Tanggapan Responden
terhadap kepuasan kerja
Primer Karyawan Toserba Yogya
cabang Sunda Bandung
11 Tanggapan Responden
terhadap kinerja
karyawan
Primer Karyawan Toserba Yogya
cabang Sunda Bandung
Sumber: Berdasarkan hasil pengolahan data 2017
69
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.4 Populasi dan Sampel
3.2.4.1 Populasi
(Sugiyono, 2017:80)mengemukakan bahwa, populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek dengan kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Sehingga, populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek
atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek tersebut . Sedangkan menurut (Arikunto, 2010:130)
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian populasi
menurut ahli, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian
back office Toserba Yogya cabang Sunda Bandung pada tahun 2017 yang
berjumlah 57 orang.
3.2.4.2 Sampel
Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut m:enurut Malhotra (2010:364)
sampel adalah subkelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam
studi.. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui
teknik sampling nonprobability sampling dengan pengambilan sampling jenuh.
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2017:84) . Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bisa semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang. Istilah
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel
(Sugiyono, 2017:85).
Arikunto (2010:134) yang menyatakan bahwa sampel adalah hanya sekedar
patokan, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berdasarkan populasi
karyawan pada Toserba Yogya cabang Sunda kurang dari 100 orang, maka sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi karyawan bagian
70
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
back office Toserba Yogya cabang Sunda Bandung dengan ukuran sampel sebesar
57 orang, karena karyawan bagian back office telah menjadi karyawan tetap
perushaan, maka dari itu peneliti mengambil sampel yaitu keseluruhan karyawan
bagian back office Toserba Yogya cabang Sunda Bandung.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu proses mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang
harus dilakukan dalam penelitian agar memperoleh data. Sumber data yang
diperoleh dalam penelitian ini di dapat dengan menggunakan beberapa teknik
penelitian sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku,
makalah, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, situs web-site, maupun majalah
untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan
konsep-konsep yang berkaitan dengan variabel yang diteliti mengenai
penghargaan, komunikasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan.
2. Observasi, yaitu dilakukan dengan mengamati langsung objek yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti khusus mengenai komunikasi
kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan di Toserba Yogya cabang Sunda
Bandung.
3. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara terdiri dari
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah
teknik pengumpulan data dimana pengumpul data telah menyiapkan
instrumen berupa pertanyaan tertulis dan alternatif jawabannyapun telah
disiapkan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap, Sugiyono (2017:137). Adapun
dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
71
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak terstruktur yang dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung
dengan bagian HRD Toserba Yogya cabang Sunda Bandung.
4. Angket, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2017:142). Dalam angket ini penulis mengemukakan
beberapa pernyataan yang mencerminkan pengukuran indikator dari
variabel X (komunikasi kerja), variable Y (kepuasan kerja) dan variabel Z
(kinerja karyawan) yang ditujukan untuk karyawan ToserbaYogya cabang
Sunda Bandung. Penelitian ini setiap pendapat responden diberi nilai
dengan skala interval.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Manfaat dari penelitian adalah data yang diperoleh merupakan data yang
akurat dan objektif. Data adalah bagian yang penting pada suatu penelitian karena
data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai
pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, benar atau tidaknya data sangat menentukan
mutu hasil penelitian. Sedangkan benar atau tidaknya data tergantung dari baik
tidaknya suatu instrumen pengumpulan data. Instrumen dapat dikatakan baik
apabila memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
Data valid yaitu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur, sedangkan instrumen reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliabel (Sugiyono, 2017,268).
Penelitian ini menggunakan data interval yaitu data yang menunjukan jarak
antara satu dengan yang lain dan mempunyai bobot yang sama serta menggunakan
skala pengukuran semantic differential. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian
ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS
(Statistical Product for Service Solutions) 22.0 for windows.
72
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Penelitian mengenai pengaruh komunikasi kerja terhadap kepuasan kerja
serta implikasinya pada kinerja karyawan Toserba Yoga cabang Sunda Bandung
dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel komunikasi kerja(X) terdapat
pengaruhnya atau tidak terhadap variabel kepuasan kerja (Y), dan apakah variabel
kepuasan kerja karyawan (Y) berpengaruh atau tidak terhadap variabel kinerja
karyawan (Z), dan selanjutnya dapat dijelaskan dalam data yang terkumpul dari
responden melalui angket.
Validitas adalah bukti bahwa instrumen, teknik atau proses yang digunakan
untuk mengukur sebuah konsep , benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur (Sekaran, 2014:195). Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan
antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor
total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran
statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun menurut dimensi konsep
berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut
mempunyai validitas. Sehingga uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk
menguji sejauh mana item angket yang valid dan yang tidak dan mencari korelasi
setiap item pernyataan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban responden
yang mempunyai skala pengukuran interval. Perhitungan korelasi antara
pernyataan dengan skor total, digunakan alat uji korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
𝑟 = n(∑ XY) − (∑ X ∑ Y)
√{n∑x2 − (∑ x)2}{n ∑ Y2 − (∑ Y)2}
(Arikunto, 2010)
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y
ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
73
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikasi
sebagai berikut:
1. Item pernyataan-pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung
lebih besar atau rtabel (rhitung > rtabel).
2. Item pernyataan-pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
rhitung lebih kecil atau dari rtabel (rhitung ≤ rtabel).
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS (Statistical Product for Service Solution) 22.0 for windows. Berdasarkan
angket yang diuji sebanyak 30 responden dengan taraf kesalahan (𝛼 = 0,05) dan
derajat bebas (dk) n-2 (30-2=28), maka diperoleh nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebanyak 0,374. Hasil
uji coba instrumen penelitian untuk variabel komunikasi kerja (X), kepuasan kerja
(Y), dan kinerja karyawan (Z) berdasarkan hasil perhitungan validitas item
instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows,
menunjukkan bahwa item-item pernyataan dalam angket valid karena skor 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
lebih besar jika dibandingkan dengan skor 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, untuk lebih rinci dapat dilihat
pada Tabel 3.3 berikut ini:
TABEL 3.3
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL KOMUNIKASI KERJA (X)
No Pernyataan 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Keterangan
Downward Communication (Komunikasi ke bawah)
1 Pimpinan memberikan informasi yang
jelas tentang tujuan pekerjaan kepada
karyawan
0,469 0,374 Valid
2 Pimpinan memberikan arahan yang
jelas tentang pekerjaan kepada karyawan
0,567 0,374 Valid
3 Pimpinan menyampaikan informasi
tentang SOP (Standart Operating
Procedure) perusahaan
0,526 0,374 Valid
Upward Communication (Komunkasi ke atas)
4 Saya membuat laporan kerja setiap
menyelesaikan pekerjaan 0,635 0,374 Valid
5 Saya selalu memberikan masukan mengenai
pekerjaan kepada pimpinan 0,619 0,374 Valid
6 Saya menyampaikan permasalahan kerja
yang dihadapi kepada pimpinan 0,711 0,374 Valid
74
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Keterangan
Lateral Communication (Komunikasi antar rekan kerja )
7 Saya dapat menjalin komunikasi yang baik
dengan rekan kerja 0,456 0,374 Valid
8 Saya berbagi informasi mengenai pekerjaan
kepada rekan kerja 0,535 0,374 Valid
9 Saya memberikan motivasi kerja kepada
karyawan 0,616 0,374 Valid
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian pada Tabel 3.3, maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada instrumen variabel X komunikasi kerja
dinyatakan valid, karena setiap item memiliki rhitung lebih besar dari rtabel. Nilai
tertinggi terdapat pada dimensi Upwad Communication (Komunikasi ke atas)
dengan item pernyataan butir 6 “Karyawan memberikan informasi kepada
pimpinan dengan cara menyampaikan permasalahan kerja” yang memperoleh nilai
sebesar 0,711 sedangkan terendah terdapat pada dimensi Lateral Communication
(Komunikasi antar rekan kerja) dengan item pernyataan butir 7 “Menjalin komunkasi
yang baik antar karyawan dan rekan kerja” yang memperoleh nilai sebesar 0,456
sehingga ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak rendah. Berikut ini Tabel 3.4
mengenai hasil uji validitas instrumen variabel kepuasan kerja variabel Y :
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL KEPUASAN KERJA (Y)
No Pernyataan rhitung rtabel Ket
Pekerjaan (Job)
10 Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan
keahlian yang saya miliki
0,404 0,374 Valid
11 Saya memiliki pemahaman yang baik
terhadap pekerjaan yang diberikan
0,566 0,374 Valid
12 Saya bertanggup jawab terhadap pekerjaan
yang diberikan
0,641 0,374 Valid
13 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
secara tepat waktu
0,418 0,374 Valid
14 Pekerjaan sesuai dengan latar belakang
pendidikan saya
0,536 0,374 Valid
Gaji (Pay)
15 Saya menerima gaji sesuai jabatan
pekerjaan
0,596 0,374 Valid
75
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan rhitung rtabel Ket
16 Saya menerima gaji tepat waktu 0,421 0,374 Valid
17 Saya menerima gaji sesuai dengan
kebutuhan hidup
0,815 0,374 Valid
18 Saya menerima gaji sesuai dengan masa
kerja di perusahaan
0,624 0,374 Valid
19 Saya menerima gaji sesuai dengan
peraturan pemerintah (UMR)
0,457 0,374 Valid
Promotion (Promosi)
20 Sistem promosi jabatan sesuai dengan
prestasi kerja yang saya miliki
0,826 0,374 Valid
21 Sistem promosi jabatan sesuai dengan
masa kerja di perusaan
0,504 0,374 Valid
22 Sistem promosi jabatan sesuai dengan latar
belakang pendidikan yang ditempuh
0,765 0,374 Valid
Supervison (Pengawasan)
23 Pimpinan mengawasi dalam bekerja 0,520 0,374 Valid
24 Pimpimpin membimbing dalam bekerja 0,699 0,374 Valid
Co-worker (Rekan Kerja)
25 Saya mampu menjalin hubungan yang baik
dengan pimpinan selama bekerja
0,815 0,374 Valid
26 Saya mampu menjalin hubungan yang
baik dengan rekan kerja
0,580 0,374 Valid
27 Saya menghormati rekan kerja selama
bekerja
0,492 0,374 Valid
28 Saya menghargai rekan kerja selama
bekerja
0,727 0,374 Valid
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada
instrumen variabel (Y) kepuasan kerja karyawan dinyatakan valid, karena setiap
item memiliki 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Nilai tertinggi terdapat pada dimensi
promosi dengan item pernyataan butir no 20 “Sistem promosi jabatan sesuai dengan
prestasi kerja yang saya miliki” yang memperoleh nilai sebesar 0,826 sedangkan
terendah terdapat pada item pernyataan butir 10 dengan pernyataan “Pekerjaan yang
diberikan sesuai dengan keahlian yang saya miliki” yang memperoleh nilai sebesar
76
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,404 sehingga ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak rendah. Berikut ini Tabel
3.5 mengenai hasil uji validitas instrumen variabel komunikasi kerja (Z) :
TABEL 3. 5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL KINERJA
KARYAWAN (Z)
No Pernyataan rhitung rtabel Ket
Quality of Work (Kualitas pekerjaan)
29 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan perusahaan
0,528 0,374 Valid
30 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan
SOP perusahaan
0, 432 0,374 Valid
31 Saya sangat teliti dalam mengerjakan
pekerjaan
0,445 0,374 Valid
32 Saya selalu rapih dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan aturan perusahaan
0,791 0,374 Valid
33 Saya mampu mengurangi kesalahan dalam
pekerjaan
0,541 0,374 Valid
Quantity of Work (Kuantitas pekerjaan)
34 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan target
0,482 0,374 Valid
35 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu
0,528 0,374 Valid
36 Saya dapat bekerja melebihi target yang
ditentukan
0,829 0,374 Valid
Interpersonal Effectiveness (Efektifitas Intrapersonal)
37 Saya selalu terbuka mengenai
permasalahan kerja kepada rekan kerja
0,869 0,374 Valid
38 Saya selalu bertukar pikiran dalam
menyelesaikan permasalahan kerja
0,626 0,374 Valid
39 Saya mampu bekerjasama dengan
pimpinan dan rekan kerja
0,854 0,374 Valid
Competence (Kompetensi)
40 Saya memiliki pengetahuan yang sesuai
mengenai pekerjaan yang saya lakukan
0,548 0,374 Valid
41
Saya dapat menggunakan pengetahuan
yang di miliki dalam menyelesaiakan
pekerjaan
0,794 0,374 Valid
42 Saya memiliki keterampilan yang sesuai
dalam melaksanakan pekerjaan
0,462 0,374 Valid
77
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan rhitung rtabel Ket
43 Saya dapat menggunakan keterampilan
yang dimiliki dalam menyelesaiakan
pekerjaan
0,739 0,374 Valid
Job Knowledge (Pengetahuan)
44 Saya selalu mendapat tambahan pengetahuan
untuk mendukung pekerjaan yang diberikan 0,428 0,374 Valid
45 Saya selalu mendapatkan penjelasan mengenai
pedoman kerja yang akan dilakukan 0,572 0,374 Valid
46 Saya selalu mendapatkan tambahan
keterampilan untuk menyelesaikan
permasalahan kerja
0,898 0,374 Valid
47 Saya memiliki pengalaman kerja yang cukup
sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan 0,446 0,374 Valid
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada instrumen
variabel (Z) kinerja karyawan dinyatakan valid, karena setiap item memiliki 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Nilai tertinggi dan terendah terdapat pada dimensi Job
Knowledge (Pengetahuan). Nilai tertinggi pada item pernyataan butir 46 “Saya selalu
mendapatkan tambahan keterampilan untuk menyelesaikan permasalahan” yang
memperoleh nilai sebesar 0,898 sedangkan terendah terdapat pada item pernyataan
butir 44 yaitu “Saya selalu mendapat tambahan pengetahuan untuk mendukung pekerjaan
yang diberikan” Yang memperoleh nilai sebesar 0,428 sehingga ditafsirkan bahwa
indeks korelasinya agak rendah.
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada saat yang
berbeda. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran
yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Menurut (Hermawan,
2010:128) mengemukakan bahwa, “Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi,
akurasi, dan prediktabilitas suatu alat ukur”.
78
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya. Untuk uji reliabilitas, alternatif jawaban lebih
dari dua, uji reliabilitas menggunakan uji Alpha Croanbach.. Rumus koefisien
Alpha Croanbach adalah sebagai berikut :
𝑟11 = [𝑘
𝑘−1] [1 −
∑ Sb2
St2] (Umar, 2014:170)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
St2 = deviasi standar total
ΣSb2 = jumlah deviasi standar butir
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir
kemudian jumlahkan seperti berikut:
𝑆2 =∑ 𝑋1
2 − (∑ 𝑋1)2
𝑛(𝑛 − 1)
(Sudjana, 2005:93)
Hasil uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pernyataan dikatakan reliabel.
2) Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pernyataan dikatakan tidak reliabel.
Berdasarkan angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden dengan
tingkat signifikasi 5% dan derajat bebas (df) n-2 (30-2=28), maka diperoleh nilai
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0,374. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS 22.0 for windows. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.6 berikut:
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No. Variabel 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Keterangan
1 Komunikasi Kerja 0,732 0,374 Reliabel
2 Kepuasan Kerja 0,896 0,374 Reliabel
3 Kinerja Karyawan 0,909 0,374 Reliabel
Sumber: Lampiran 5
79
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.7 Teknik Analisis Data
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang disusun oleh
peneliti berdasarkan variabel penelitian mengenai penghargaan dan komunikasi
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Menyusun data. Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan
identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan
tujuan penelitian
2. Tabulasi data. Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Memberi skor pada tiap item.
b. Menjumlah skor pada setiap item
c. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan skala semantic differensial atau skala perbedaan semantik. Skala
merupakan alat atau mekanisme dimana individu, peristiwa atau objek dibedakan
pada variabel penelitian dalam sejumlah cara yang berarti (Sekaran, 2014:246).
Sedangkan skala semantic differensial adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap tetapi tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist melainkan
dalam bentuk garis kontinum Sugiyono (2014:138). Dalam pembuatan skala dapat
digunakan unsur evaluasi (misalnya bagus buruk, jujur tidak jujur) dan unsur
potensial misalnya (aktif, cepat lambat)
Rentang dalam penelitian ini yaitu sebanyak 7 angka seperti pada Tabel
3.7 berikut ini:
TABEL 3.7
SKOR ALTERNATIF JAWABAN
Alternatif
Jawaban
Setuju /
Baik
Rentang Jawaban Tidak Setuju /
Tidak Baik 7 6 5 4 3 2 1
Positif 7 6 5 4 3 2 1 Negatif
Sumber: (Sugiyono, 2014:174)
80
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka
yang diperoleh dari perhitungan statistik. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif.
3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif
Setelah data mentah diperoleh dari hasil pengisian angket, maka data
tersebut harus diolah agar mempunyai makna yang berguna bagi pemecahan
masalah. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket disusun
oleh peneliti berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu dengan
memberikan keterangan dan data tentang komunikasi kerja terhadap kepuasan kerja
serta implikasinya terhadap kinerja organisasi. Menurut Sekaran (2014:15) analisis
deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan
karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Analisis data deskriptif dapat
digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui analisis korelasi
dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau
populasi tanpa perlu di uji signifikasinya. Adapun langkah dalam cara pengujiannya
adalah sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian, antara lain:
1. Analisis deskriptif tentang komunikasi kerja (X) yang terdiri dari downward
communication (komunikasi kebawah), upward communication (komunikasi
ke atas) dan lateral communication (komunikasi lateral).
2. Analisis deskriptif tentang kepuasan kerja (Y) yang meliputi sifat pekerjaan,
pengawasan, gaji sekarang, peluang promosi dan hubungan dengan rekan
kerja.
3. Analisis deskriptif tentang kinerja karyawan (Z) yang meliputi quality of work
(kualitas pekerjaan), quantity of work performed (kuantitas pekerjaan yang
dilakukan), interpersonal effectiveness (efektivitas interpersonal) , dan
Competence (kompetensi).
81
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis deskriptif yang digunakan pada angket dalam penelitian ini akan
dibantu oleh program SPSS 22.0 for windows melalui distribusi frekuensi.
Sebagaimana dalam mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria
penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan
data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
TABEL 3.8
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 0% Tidak Seorangpun
2 1% - 25% Sebagian Kecil
3 26% - 49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian Besar
6 76% - 99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Sumber: (Ali, 2013:184)
2. Garis Kontinum
Proses kegiatan penelitian membutuhkan instrumen atau alat yang
digunakan untuk melakukan pengumpulan data seperti angket. Angket berisikan
berbagai pernyataan yang diajukan kepada responden atau sampel dalam suatu
proses penelitian. Jumlah pernyataan yang dimuat dalam angket penelitian cukup
banyak sehingga diperlukan skoring untuk memudahkan dalam proses penilaian
dan akan membantu dalam proses analisis data yang telah ditemukan. Sebagaimana
dalam skoring pada angket harus memenuhi ketentuan. Adapun terdapat rumus
untuk mencari garis kontinum (Sugiyono, 2017:176) sebagai berikut
Skor Ideal = Skor Interval Tertinggi Jumlah Butir Item
Pertanyaan Setiap Dimensi Jumlah Responden
Nilai Indeks Minimum = Skor Interval Terendah x Jumlah Butir Item
Pertanyaan Setiap Dimensi x Jumlah Responden
Jarak Interval = [Skor Ideal– Nilai Minimum] : Banyak Interval
Interval
Persentase Skor = [(Total Skor) :Skor Ideal] x 100
Berikut ini merupakan penggunaan Garis Kontinum :
82
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
(a) : Skor Minimum
(b) : Jarak Interval dari Skor Minimum sampai ke Skor Ideal
(c) : Skor Ideal
N : Total Skor pada tiap Dimensi
3.2.7.2 Analisis Data Verifikatif
Teknik analisis data verifikatif yang digunakan untuk melihat pengaruh
komunikasi kerja (X) terhadap kepuasan kerja (Y) dan Pengaruh kepuasan kerja
(Y) terhadap kinerja karyawan (Z), dalam penelitan ini digunakan teknik analisis
regresi linear sederhana karena penelitian ini menganalisis dua variabel yaitu
hipotesis 1 : Komunikasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. 2:
kepuasan kerja berpengaruh positif terhapad kinerja karyawan. Dengan
menggunakan teknik analisis linear sederhana maka dilakukan dengan prosedur
kerja sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Sederhana
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data populasi memiliki
distribusi normal atau tidak sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.
Adapun tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui
apakah suatu variabel normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel penggangggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghozali, 2016:154). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik
(Ghozali, 2016:154).
83
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan
berdisribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal Probability
Plot dan juga menggunakan Kolmogorof Smirnov (Ghozali, 2016:156).
1. Grafik Normal Probability Plot
Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran
datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probablity Plot yaitu data
kiri di bawah ke kanan atas. Berikut Gambar 3.1 memperlihatkan normal
probability plot.
GAMBAR 3.1
CONTOH GRAFIK NORMAL PROBABILITY PLOT
2. Uji Kolmogorof Smirnov
Dasar pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan probabilitas
(Asymtotic Significanted), yaitu:
Ho : Sampel diambil dari populasi berdistribusi normal.
Hα : Sampel diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal
α : 0.05
Kriteria Uji : Jika nilai probabilitas (sig) > α, maka Ho diterima
Jika nilai probabilitas (sig) ≤ α, maka Ho ditolak
Hipotesis penerimaan dan penolakan pada penelitian ini dapat ditulis sebagai
berikut:
Ho : sig > α, artinya sampel diambil dari populasi berdistribusi normal.
Ha : sig ≤ α, artinya sampel diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal
Rumus yang digunakan sebagai berikut :
84
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D = maksimum [Sn1(X) – Sn2(X)]
(Sugiyono, 2017:156)
Ket:
D = Deviasi
S(x) = Distrbusi frekuensi yang observasi
Fo(x) = Distribusi kumulatif teoritis
b. Uji Linearitas
Menurut Sudjana (2005:331) mengatakan bahwa uji linearitas regresi
digunakan untuk menguji kelinearan regresi, yaitu apakah model linear yang
diambil sangat cocok dengan keadaannya atau tidak. Apabila ternyata cocok atau
linear, maka pengujian dilanjutkan dengan model regresi non linear.
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua varianel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS
dengan menggunakan test for linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearitas)
lebih dari 0,05. (Ghozali, 2016:159). Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan
SPSS (Statistical Product for Service Solution) 22.0 for windows. Atau dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sutrisno Hadi, 2004: 13).
Keterangan:
Freg = harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg = rerata kuadrat garis regresi
RKres = rerata kuadrat residu
c. Diagram Pencar
85
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diagram pencar adalah gambaran yang menunjukan kemungkinan
hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel. Menurut (Sugiarto,
2006)mengatakan bahwa diagram pencar untuk memberikan gambaran hubungan
dua variabel, sebelum mengetahui apakah berhubungan linear atau tidak sebaiknya
dilakukan plotting (tebaran titik) terhadap pasangan nilai-nilai X dan Y dan Y dan
Z. Diagram pencar menunjukan gambar secara kasar bahwa pola hubungan variabel
terikat atas variabel bebas adalah pola hubungan yang linear maka, dapat dijadikan
alasan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linear sederhana yaitu, y =
a + bX
Positive Correlation Negative Correlation No Correlation
GAMBAR 3.2
CONTOH MODEL DIAGRAM PENCAR
Gambar 3.2 menunjukan model dari diagram pancar, jika titik-titik
penyebaran berada pada arah kiri bawah ke kanan atas maka hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat adalah positif, jika titik-titik penyebaran ada
pada kiri atas ke kanan bawah maka hubungan variabel bebas dan variabel terikat
adalah negatif, dan jika titik-titik penyebaran berada pada posisi sembarangan maka
tidak ada hubungan anatara variabel bebas dan variabel terikat.
d. Uji titik terpencil
Setelah diketahui model diagram pencar dan telah menunjukkan pola garis
lurus atau linear, langkah selanjunya adalah memperlihatkan titik-titik yang
letaknya terpencil pada diagram pencar. Titik yang ditemukan pada diagram pencar
peru diuji apakah titik tersebut merupakan titik terpencil atau tidak, jika merupakan
titik terpencil maka titik tersebut harus dikeluarkan dari analisis. Guna
mengeluarkan titik terpencil, dapat menggnakan test for outlier in regression
analysis dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Titik tersebut bukan merupakan titik terpencil
86
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑎 =𝑛(∑ 𝑌) (∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑋 𝑌)
𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋2)
Ha : Titik tersebut merupakan titik terpencil
Uji statistik yang digunakan yaitu mengacu pada formula (Nirwana SK.
Sitepu, 1994:19)
t= 𝑌−𝑌
𝑆𝑌−𝑌
Keterangan :
Y : Variabel dependen atau nilai variabel yang diperdiksikan
Y : Skor nilai variabel dependen
SY : Standar error untuk Y
Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut :
t > tn-2 : Ho ditolak, artinya titik yang mencurigakan dianggap sebagai titik
terpencil dan harus sikeluarkan dari analisis
t ≤ tn-2 : Ho diterima, artinya titik yang mencurigakan tidak dianggap sebagai titik
terpencil dan tidak perlu dikeluarkan dari analisis
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Teknis analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam
penelitian ini adalah teknis analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja dan
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Berikut adalah diagram
strukturnya
X Y Z
Menurut (Sugiyono, 2017:261), persamaan umum regresi linier sederhana adalah
sebagai berikut :
Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih
dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan
rumus menurut (Sugiyono, 2017:261):
Y = a + bX
87
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑏 =𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
Keterangan:
X = Variabel independen (Modal Kerja)
Y = Variabel dependen (Likuiditas)
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan
nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
ɳ = Banyaknya sampel
X dianggap mempengaruhi Y, jika nilai X berubah maka nilai Y juga
mengalami perubahan. Namun perubahan yang terjadi pada nilai Y tidak semata-
mata disebabkan oleh X karena X hanya salah satu faktor yang menyebabkan
perubahan pada nilai Y dan masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.2.7.3 Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinan digunakan untuk mengetahui persentase
pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sehingga dalam
penelitian ini koefisien determinan digunakan untuk mengetahui besarnya
persentase pengaruh X terhadap Y. Sehingga rumus yang digunakan adalah
menurut Riduwan (2013:136), yaitu sebagai berikut:
KD : koefisien determinasi
r 2= koefisien korelasi (R square)
Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh komunikasi kerja
terhadap kepuasan kerja digunakan pedoman interprestasi koefisien penentu dalam
tabel. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin
mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
88
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan
pada Tabel 3.9 berikut:
TABEL 3.9
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH
(GUILFORD) Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0, 799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, (2017:231)
3.2.8 Pengujian Hipotesis
3.2.8.1 Hipotesis Deskriptif
Berdasarkan analisis secara deskriptif dalam penelitian ini dapat diambil
keputusan hipotesis deskriptif. Hipotesis deskriptif (Sugiyono, 2017:176)
merupakan dugaan terhadap nilai suatu variabel dalam satu sampel walaupun di
dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Sebagaimana analisis deskriptif yang
digunakan dalam mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran
persentase yang diambil dari 0% sampai 10%.
TABEL 3.10
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 0% Tidak Seorangpun
2 1% - 25% Sebagian Kecil
3 26% - 49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian Besar
6 76% - 99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Sumber: Moch Ali (2013:184)
Adapun untuk mengetahui interpretasi hipotesis deskriptif dapat dilihat
pada Tabel 3.11 dengan memodifikasi pedoman interpretasi hipotesis deskriptif
berdasarkan menurut Moch Ali (2013:184) pada penafsiran hasil perhitungan yang
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
TABEL 3.11
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI
89
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Komunikasi Kerja Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan
Interval Kategori Interval Kategori Interval Kategori
513 – 952,7
Sangat
Tidak
Efektif
1083 – 2011,28 Sangat
Rendah 1083 – 2011,28
Sangat
Rendah
952,8 – 1392,4 Tidak
Efektif 2011,29 – 2939,56 Rendah 2011,29 – 2939,56 Rendah
1392,5 – 1832,1
Cukup
Tidak
Efektif
2939,57 – 3867,84 Cukup
Rendah 2939,57 – 3867,84
Cukup
Rendah
1832,2 – 2271,8 Sedang 3867,85 – 4796,12 Sedang 3867,85 – 4796,12 Sedang
2271,9 – 2711,5 Cukup
Efektif 4796,13 – 5724,4
Cukup
Tinggi 4796,13 – 5724,4
Cukup
Tinggi
2711,6 – 3151,2
Efektif 5724,5 – 6652,68 Tinggi 5724,5 – 6652,68 Tinggi
3151,3 – 3402 Sangat
Efektif 6652,69 – 7581
Sangat
Tinggi 6652,69 – 7581
Sangat
Tinggi
Sumber : Modifikasi dari Moch Ali (2013:184)
1.2.8.2 Hipotesis Verifikatif
Sebagai langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang
tepat. Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi
linear ganda dengan menggunakan uji F dan uji t (t – Test). Untuk menguji
signifikansi korelasi antara variabel komunikasi kerja (X), kepuasan kerja (Y) dan
kinerja karyawan (Z), Hipotesis penelitian secara simultan dilakukan dengan uji F
melalui bantuan SPSS 22.0 dengan melihat nilai F pada tabel ANOVA. Rumus uji
F yaitu sebagai berikut:
F =𝑅2/k
(1 − 𝑅2)/(n − k − 1)
Sumber: Sugiyono (2014:297)
Keterangan:
F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel
R = koefisien korelasi multipel
k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
90
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Bila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Uji t (t – Test) digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen
yang dirumuskan sebagai berikut:
𝑡 =𝑟√𝑛 − 2
√1 − 𝑟2
Sumber : Sugiyono (2014:288)
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis pengaruh yang diajukan
harus terlebih dahulu nilai dari thitung dan dibandingkan dengan nilai dari ttabel
dengan taraf kesalahan α = 5% atau α = 0,05 dengan derajat dk (n-2) serta uji dua
pihak, maka:
Bila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Bila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka
pengambilankeputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ha :𝜌> 0, artinya terdapat pengaruh positif dari komukasi kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan
H0 :𝜌≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari komunikasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan
Ha :𝜌> 0, artinya terdapat pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan
H0 :𝜌≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan
91
Marisa Nurfitriani, 2017
PENGARUH KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA YOGYA CABANG SUNDA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu