BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode...
156
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei.
Maksud dari penelitian dengan menggunakan metode survei adalah penelitian
yang mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data pokok (Singarimbun, 1993: 3). Angket dalam penelitian ini
menjadi alat pengumpul data dari responden untuk mewakili seluruh populasi.
Peneliti berupaya untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta
informasi dari berbagai individu yang menjadi responden penelitian dengan
menggunakan instrument daftar pertanyaan yang disusun secara terstruktur sesuai
dengan kepentingan data, dan berpedoman pada subtansi serta judul penelitian.
Setelah menentukan variable operasional, maka dibentuk suatu instrument
penelitian yang disebarkan kepada responden. Hasil data yang dikumpulkan dari
para responden kemudian diolah dengan menggunakan korelasi ganda, analisis
regresi ganda dan analisis jalur (path analysis). Sebelum melakukan analisis
statistik, data harus memenuhi persyaratan uju analisis yang akan digunakan, yaitu
distribusi normal dan uji linieritas. Setelah dianalisis secara statistik, kamudian
hasil pengolahan data tersebut dibahas dengan mengacu pada teori-teori atau
pendapat yang mendasari penelitian ini untuk diketahui apakah hasilnya
mendukung teori atau tidak, sehingga dapat dibuat sebuah kesimpulan dan
rekomendasinya.
157
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008: 117).
Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 84) menyatakan bahwa populasi, maknanya
berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen
tersebut bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah,
kelas, organisasi dan lain-lain. Dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari
sejumlah elemen.
Margono (2004: 119-120) membedakan populasi penelitian ke dalam dua
sifat yaitu pertama, populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-
unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya
secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah
seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu
satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja. Kedua,
populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki
sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik
secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang
objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi
populasi yang heterogen.
Populasi dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) di
kota Yogyakarta yang berjumlah empat buah yaitu Madrasah Aliyah Mualimin
158
Muhammadiyah, Madrasah Aliyah Mualimat Muhammadiyah, Madrasah Aliyah
Nurul Umah, dan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen. Obyek
penelitian ini adalah guru yang ada di empat Madrasah Aliyah swasta (MAS)
tersebut. Pertimbangan terhadap pemilihan guru sebagai obyek penelitian adalah
bahwa guru merupakan faktor yang paling menentukan dalam pencapaian mutu
pembelajaran. Berikut ini adalah tabel jumlah guru di keempat Madrasah Aliyah
Swasta Kota Yogyakarta.
Tabel 3.1 Jumlah Guru di Madrasah Aliyah Swasta Kota Yogyakarta
No Nama Madrasah Tingkat Pendidikan
Jml < �� �� �� ��
1 Madrasah Aliyah Mualimin Muhammadiyah
4 49 5 - 58
2 Madrasah Aliyah Mualimat Muhammadiyah
2 30 5 - 37
3 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen.
2 24 - - 26
4 Madrasah Aliyah Nurul Ummah
4 11 7 - 21
Jumlah 12 114 17 - 142 Jumlah Total 142
Obyek penelitian (guru) tersebut yang menjadi responden diklasifikasikan
dalam dua hal pertama, yang bukan/belum diangkat menjadi Pegawai Negeri sipil
(PNS), dan kedua, yang belum lulus sertifikasi guru. Dasar pertimbangan
penentuan responden penelitian dalam dua klasifikasi tersebut adalah:
a) Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) diyakini telah mendapatkan berbagai
pelatihan, diklat, kursus, dan berbagai pembinaan, sehingga dimungkinkan
telah menjadi guru profesional. Sedangkan yang belum PNS diyakini
kurang mendapatkan pembinaan, pelatihan, diklat, dan kursus sehingga
159
sangat dimungkinkan belum memenuhi stándar guru profesional sesuai
dengan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
b) Guru yang telah lulus sertifikasi diyakini telah memenuhi stándar
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga telah menjadi
guru profesional, sedangkan bagi guru yang belum lulus sertifikasi
diyakini belum memenuhi stándar kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan sehingga belum menjadi guru profesional.
Atas dasar hal tersebut, maka obyek atau responden dalam penelitian ini
adalah guru Madrasah Aliyah yang bukan PNS dan belum lulus sertifikasi.
Berikut ini adalah tabel jumlah guru berdasarkan klasifikiasi tersebut:
Tabel 3.2 Jumlah Guru Berdasarkan Klasifikiasi
No Nama Madrasah PNS
Sertifikasi Non-PNS Sertifkasi Jml
lulus belum lulus belum 1 Madrasah Aliyah Mualimin
Muhammadiyah 3 2 18 35 58
2 Madrasah Aliyah Mualimat Muhammadiyah
3 1 23 10 37
3 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen.
2 5 3 16 26
4 Madrasah Aliyah Nurul Ummah
1 2 4 14 21
Jumlah 9 9 48 75 142
2) Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Kualitas dan mutu sebuah
penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kuatnya
160
dasar-dasar teori yang digunakan, desain penelitian, dan mutu pelaksanaan serta
pengolahannya. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan dan pemilahan sampel
yang representatif sebagai data penelitian menjadi kunci kualitas penelitian yang
dilakukan. Terkait dengan pengambilan sampel penelitian Arikunto (1998: 120)
mengemukakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya, jika subyeknya besar maka dapat diambil sampel
antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Memperhatikan hal tersebut, karena jumlah populasi kecil (kurang dari
100 orang) hanya berjumlah 75, maka semua subyek penelitian diambil semua,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pengembangan instrument ditempuh melalui beberapa cara yaitu; (a)
mendefinisikan operasional variabel penelitian, (b) menyusun indikator variabel
penelitian, (c) menyusun kisi-kisi instrument, (d) melakukan uji coba instrumen,
dan (e) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrument.
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang
sedang diteliti. Masri S (2003: 46-47) memberikan pengertian tentang definisi
operasional sebagai unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara
mengukur suatu variabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa definisi
operasional merupakan petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur sebuah
variabel.
161
Manajemen mutu pembelajaran merupakan sistem yang terdiri berbagai
komponen. Dalam penelitian ini hanya difokuskan pada kepemimpinan madrasah,
kompetensi guru, sarana dan prasarana, budaya madrasah, mutu pembelajaran,
dan kepuasan siswa.
1) Kepuasan Siswa (�)
Kepuasan siswa adalah suatu kondisi dimana siswa merasa apa yang
diterimanya sama atau melebihi harapannya, atau trepenuhinya harapan dan
aspirasi siswa. Variabel kepuasan siswa terdiri dari; (a) reliability (kehandalan);
(b) responsiveness (kemampuan reaksi), (c) assurance (jaminan), (d) empathy
(pengenalan jiwa orang lain), dan (5) tangibles (terukur).
2) Mutu Pembelajaran ()
Mutu pembelajaran adalah sebuah kondisi yang mampu menciptakan
suasana belajar dan mendorong proses pembelajaran dalam rangka
mengembangkan potensi siswa melalui belajar dan membelajarkan siswa.
Variabel mutu pembelajaran dapat dilihat dari empat aspek yaitu; (1) strategi
belajar, (2) metode belajar, (3) memotivasi siswa, dan (4) membelajarkan sisiwa.
3) Kepemimpinan Madrasah (�� )
Kepemimpinan madrasah adalah Kepala madrasah—sama dengan kepala
sekolah—yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan di
madrasah. Variabel kepemimpinan madrasah dukur berdasarkan (a) Personality
integrity (Integritas kepribadian); (b) Proactive (peran serta); (c) Resourceful
162
(kemampuan mengerahkan semua sumber daya); dan (d) Managerial tool
(Unsur-unsur atau alat-alat manajemen)
4) Kompetensi Guru (�� )
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Variabel kompetensi guru adalah meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional.
5) Sarana dan Prasarana (�� )
Sarana adalah segala sesuatu yang meliputi peralatan serta perlengkapan
yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan
prasarana adalah semua komponen yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses belajar-mengajar di suatu lembaga pendidikan. Variabel sarana
dan prasarana berdasarkan ketentuan standar sarana dan prasarana sekurang-
kurangnya meliputi: (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) ruang
laboratorium (4) ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) ruang tata usaha, (7) tempat
beribadah, (8) ruang konseling, (9) ruang UKS, (10) ruang organisasi kesiswaan,
(11) kamar kecil siswa, (12) lingkungan sekolah.
6) Budaya Madrasah (� )
Budaya madrasah merupakan pola nilai-nilai, kepercayaan, asumsi-asumsi,
sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan seseorang atau kelompok manusia yang
mempengaruhi perilaku kerja dan cara bekerja dalam organisasi madrasah.
163
Variabel budaya madrasah diukur dari dua nilai yaitu nilai primer dan nilai
skunder.
Semua variabel tersebut—dalam penelitian ini—didasarkan pada opini
atau pendapat guru. Hal ini didasarkan pada alasan (1) guru adalah faktor paling
memahami keseluruhan variabel penelitian ini, (2) guru adalah faktor yang secara
langsung berinteraksi dengan siswa, dan (3) guru adalah faktor paling menentukan
dalam pencapaian mutu pembelajaran. Posisi guru dalam proses pembelajaran
tidak dapat tergantikan.
Dalam rangka mendeteksi kehandalan atau validitas opini guru ini akan
dilakukan trianggulasi data dengan menggunakan wawancara.
D. Istrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa angket yang dibuat dalam bentuk
butir-butir pernyataan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat terarahkan
oleh tujuan masalah dan hipotesis penelitian. Semua butir angket harus dijawab
oleh responden.
Dalam menentukan skala pengukuran pada butir-butir pernyataan setiap
variabel bebas dan variabel terikat, peneliti menggunakan metode skala likert
dengan lima alternative jawaban. Pengukuran variabel dilakukan dengan membuat
lembaran angket. Lembaran angket yang terkumpul disusun berdasarkan urutan
data yang diperlukan dan jawaban yang tepat menurut responden dipilih dengan
membari tanda silang (X) pada alternative jawaban yang dianggap sesuai dengan
pilihan responden.
164
Skala likert yang digunakan dengan lima alternative jawaban tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Variabel Kepemimpinan Madrasah (��) 5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = netral 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju
b) Variabel Kompetensi Guru (��) 5 = selalu 4 = sering 3 = kadang-kadang 2 = hampir tidak Pernah 1 = tidak pernah
c) Variabel Sarana dan Prasarana (��) 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = tidak baik 1 = sangat tidak baik
d) Variabel Budaya Madrasah (��) 5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = netral 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju
e) Variabel Mutu Pembelajaran (�) 5 = selalu 4 = sering 3 = kadang-kadang 2 = hampir tidak Pernah 1 = tidak pernah
f) Variabel Kepuasan Siswa (�) 5 = sangat puas 4 = puas 3 = kurang puas 2 = tidak puas 1 = sangat tidak puas
165
E. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian
Prosedur pengembangan instrument penelitian dimaksudkan agar peneliti
dapat memberikan hasil maksimal dengan langkah-langkah yang benar serta
meminimalisir kekeliruan dan menetapkan data yang memiliki validitas dan
reliabilitas yang tinggi. Mula-mula diadakan persiapan yaitu latar belakang
masalah, perumusan masalah sampai hipotesis penelitian dan dilanjutkan dengan
tinjauan kepustakaan, membuat kisi-kisi penyusunan instrument, menyusun pra-
instrumen penelitian kemudian di-justifikasi inventory oleh promoter, ko-
promotor dan anggota. Setelah dinyatakan layak kemudian diujicobakan di
Madrasah Aliyah Nurul Ummah. Kemudian data diolah menjadi data mentah hasil
uji coba, dianalisis ítem dengan uji validitas dan reliabilitas. Apakah ítem sudah
valid dan reliabel, kalau tidak, diadakan koreksi atau dibuang. Kalau benar-benar
valid dan reliabel digunakan ítem tersebut, kemudian ítem yang sudah valid dan
reliabel tersebut dihimpun lalu diujikan atau disebarkan kepada penelitian yang
sebenarnya, yaitu di Madrasah Aliyah Mualimin Muhammadiyah, Madrasah
Aliyah Mualimat Muhammadiyah, Madrasah Aliyah Nurul Umah, dan Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Gedongtengen. Hasilnya kemudian di tabulasi dan diolah.
Akhirnya dibuat kesimpulan yang menghasilkan temuan-temuan, dibuat
implementasi hasil penelitian, dan dibuat rekomendasi.
1) Persiapan
Tahap ini merupakan pengumulan data pendahuluan yang dimaksudkan
untuk mengetahui dan memahami garis besar keadaan lapangan, menyaring
166
masalah penelitian dan menemukan kemungkinan kemudahan serta kesulitan yang
akan dihadapi pada saat penelitian nanti. Informasi yang terkumpul berupa
catatan-catatan penting hasil observasi dan wawancara singkat dengan yang
berkepentingan tentang keberadaan Madrasah Aliyah Swasta di kota Yogyakarta.
Selama empat bulan (Juli 2009 – November 2009) hasil eksplorasi awal
dijadikan sebagai dasar penyususnan langkah-langkah berikutnya.
2) Penyususnan Kisi-Kisi Insrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen penelitian digunakan untuk memberikan gambaran angket
(pernyataan penelitian) yang akan dilaksanakan, agar memberikan arah yang jelas
dalam penelitian. Kisi-kisi disusun sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Madrasah (��)
Variabel Dimensi Indikator-Indikator No Item
Kepemimpinan (X1) Gary Yulk (1994: 61), Bennis dan Nanus (1995: 14)
1. Integritas kepribadian (personality integrity)
a. Kepercayaan yang tinggi (trustworthed)
b. Respek yang tinggi dari staf (highly respected)
c. Kapasitas respon yang tinggi (highly responses capacity)
d. Akuntabilitas (accountability)
1, 3 3, 4 5, 6 7, 8, 9
2. Proactive a. Member inspirasi b. Memotivasi c. Menumbuhkan inovasi (ide-ide
baru) d. Menumbuhkan kreativitas e. Memberikan keteladanan
10, 11, 12 13, 14 15, 16 17, 18, 19 20, 21
3. Resourcefull (kemampuan mengerahkan semua sumber daya)
a. Frekuensi kunjungan internal dan eksternal sekolah
b. Pimpinan dekat dengan siswa c. Mempunyai kapasitas (jati diri) d. Menjadi narasumber diberbagai
forum e. Berani mengambil keputusan
22, 23, 34 25, 26, 27 28, 29 30, 31 32, 33
4. Unsur-unsur atau alat
a. Berfikir strategik (strategic thinking)
34, 35, 36
167
manajemen (managerial tools)
b. Persekutuan strategik (strategic alience)
c. Tindakan strategic (strategic action) 1) Strategi pemasaran
(marketing strategic) 2) Hubungan masyarakat
(public relations)
37, 38 39, 40
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kompetensi Guru (��)
Variabel Dimensi Indikator-Indikator No Item Kompetensi Guru
1. Kompetesi Pedagogik
a) Materi pelajaran mudah difahami b) Kegiatan pembelajaran
menyenangkan c) Merencanakan dan
melaksanakan evaluasi d) Memahami siswa
1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18
2. Kompetensi Kepribadian
a) Berwibawa b) Memberikan teladan bagi siswa
19, 20, 21 22, 23
3. Kompetensi Sosial
a) Berkomunikasi dan berinteraksi b) Memotivasi siswa
24, 25 26, 27, 28
4. Kompetensi Profesional
a) Menguasai materi pelajaran b) Mengelola kelas c) Menggunakan media
pembelajaran
29, 30 31, 32 33, 34
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Sarana dan Prasarana (��) Variabel Dimensi Indikator-Indikator No Item
Sarana dan Prasarana
1. Ruang Kelas a) Rasio dan keadaan ruang kelas b) Kelengkapan sarana,
penerangan, pencahayaan dan sirkulasi udara
1, 2 3, 4, 5
2. Ruang Laboratorium
a) Laboratorium IPA b) Laboratorium Bahasa c) Laboratorium Komputer
6, 7, 8 9, 10, 11 12, 13, 14
3. Ruang Perpustakaan
a) Rasio buku bacaan dan keadaan perpustakaan
b) Kunjungan siswa
15, 16 17, 18
4. Ruang Pimpinan a) Ruang Kepala Sekolah b) Ruang Wakil Kepala Sekolah
19, 20 21, 22
5. Ruang Guru a) Keberadaan fasilitas ruang guru b) Keberadaan fasilitas multi
media dan jaringan internet
23, 24, 25 26, 27
6. Ruang Tata Usaha
a) Keberadaan fasilitas ruang tata usaha
28, 29
168
b) Kelengkapan pengamanan 30
7. Kamar Kecil Siswa
a) Keberadaan kamar kecil siswa b) Kondisi kamar kecil yang ada
31, 32 33, 34
8. Fasilitas pendukung
a) Ruang BK b) Ruang OSIS c) Ruang UKS/PMR/Kesehatan d) Ruang Koperasi Sekolah e) Ruang Lain
f) Fasilitas lain
35, 36 37, 38 39, 40 41, 42 43, 44, 45, 46, 47, 48 49, 50
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Budaya Madrasah (� ) Variabel Dimensi Indikator-Indikator No Item Budaya Madrasah
1. Nilai-Nilai Budaya Primer
a) NIlai tujuan organisasi b) Nilai pengambilan keputusan secara
konsensus c) Nilai keunggulan d) Nilai kesatuan kepentingan e) Nilai imbalan berdasarkan prestasi f) Nilai empiris g) Nilai keakraban h) Nilai integritas
1, 2 3, 4 5, 6, 7 8, 9, 10 11, 12, 13 14, 15 16, 17 18, 19
2. Nilai Budaya Sekunder
a) Nilai yang berfokus pada pelayanan b) Nilai pengendalian yang disiplin c) Nilai kemandirian d) Nilai pengambilan keputusan yang
cepat e) Nilai pengendalian strategik f) Nilai teknologi unggul
20, 21 22, 23 24, 25, 26 27, 28, 29 30, 31, 32 33, 34, 35
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Mutu Pembelajaran (�) Variabel Dimensi Indikator-Indikator No. Item Mutu Pembelajaran
1. Strategi Belajar a) Informasi tujuan belajar sangat jelas
b) Materi pelajaran mudah dipahami
c) Kegiatan belajar menyenangkan d) Penilaian hasil belajar yang
berkesinambungan
1, 2 3, 4, 5 6, 7 8, 9, 10
2. Metode Belajar a) Variasi metode belajar b) Ketepatan metode belajar
11, 12, 13 14, 15, 16
3. Memotivasi Siswa
a) Memberi inspirasi b) Memberi Motivasi
17, 18, 19 20, 21
4. Membelajarkan Siswa
a) Menggali potensi b) Mengembangkan diri
23, 24, 25 26, 27, 28
169
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kepuasan Siswa (�)
Variabel Dimensi Indikator-Indikator No. Item Kepuasan Siswa (Z) Zeithaml V.A. dan Bitner M.J. (2000: 83)
1. Reliability (kehandalan)
a) Tepat waktu b) Sesuai dengan jadwal c) Akurat d) Member informasi yang
diperlukan ketika diminta
1, 2 3, 4 5, 6 7, 8
2. Responsiveness (kemampuan reaksi)
a) Dapat diakses sesuai permintaan
b) Sistem komputerisasi c) Pandai menyesuaikan diri d) Tanggap terhadap
permasalahn
9, 10 11, 12 13, 14 15, 16
3. assurance (jaminan)
a) Banyak mengetahui layanan b) Kepercayaan terhadap
madrasah c) Pegawai terampil dalam
melaksanakan tugas d) Pegawai mengetahui
yanggungjawab
17, 18 19, 20 21, 22 23, 24
4. Empathy (pengenalan jiwa orang lain)
a) Mengenal siswa untuk dilayani sesui kebutuhan
b) Pegawai memperhatikan kebutuhan siswa
c) Sabar malayani sisiwa d) Memahami kebutuhan
siswa
25, 26 27, 28 29, 30 31, 32
5. Tangibles (terukur).
a) Tersedianya fasilitas sekolah
b) Tersedianya tempat pelayanan para siswa
c) Pegawai menggunakan seragam
d) Cakap waktu melaporkan
33, 34 35, 36 37, 38 39, 40
3) Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba insrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji coba
anget (try out) terhadap 30 responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
item yang terdapat dalam angket. Dari uji coba angket ini kemudian dicari
validitas dan reliabilitas instrument tersebut. Instrumen yang dinyatakan tidak
valid dan reliabel akan disisihkan atau diperbaiki dengan mengkonsultasikannya
170
kepada para ahli—promotor, ko-promotor, anggota, ahli statistic dan metodologi
penelitian—selanjutnya setelah uji coba validitas dan reliabilitas angket kemudian
disusun kembali angket yang disesuaikan dengan jumlah pada setiap variabel.
Setelah angket divalidasi kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang
sebenarnya yaitu di Madrasah Aliyah Swasta di Kota Yogyakarta. Data yang telah
digunakan dalam uji coba instrumen tidak lagi digunakan dalam penelitian
sebenarnya.
4) Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a) Uji Validitas
Validitas merupakan sebuah ukuran yang menunjukkan keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid menunjukkan validitas
rendah. Untuk menguji alat ukur terlebih dahulu dicari harga korelasi antara
bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan
setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupaka jumlah setiap skor butir,
dengan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:
� ������ = � (∑ �!�)"(∑ �).(∑!�)
${�.∑ �²"(∑ �)²}.{�.∑!�'"(∑!�)'}
Keterangan: � ������ = Koefisiensi korelasi ∑Xi = Jumlah skor item ∑�( = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan rumus uji-t dengan rumus:
) ������ = + √�"�
√�"+²
171
Keterangan: ) ������ = Nilai )������ r = koefisiensi korelasi hasil hitung N = Jumlah responden
Distribusi t untuk α = 0,05 dan drajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : jika )������ > )�./01 berarti valid, dan sebaliknya jika )������ < )�./01 berarti tidak valid
Jika instrumen valid maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya. Ridwan (2008: 110) memberikan batasan mengenai indek korelasi
sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah (tidak valid)
(1) Kepemimpinan Kepala Madrasah (�� )
Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X� ) diperoeh kesimpulan bahwa dari 40 item
tersebut, setelah dilakukan uji coba ternyata terdapat beberapa item yang gugur
(tidak valid). Item yang tidak valid disisihkan atau tidak digunakan. Pada analisis
ini, item yang dinyatakan valid harus dibuktikan dengan perhitungan. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 15. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada
“Corrected Item-Total Correlation” yang merupakan korelasi antara score item
dengan score total item (nilai ������� ) dibandingkan dengan nilai ��./01. Jika nilai
������� lebih besar dari nilai ��./01 atau nilai ������� > nilai ��./01, maka item
tersebut adalah valid dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05
172
dengan derajat kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat ��./01= 0,374
sebagai berikut:
Tabel 3.9 Uji Validitas Item Kepemimpinan Kepala Madrasah
No Item 3456789
36:;<= = 0,374 α =
0,05; n = 30 dk = n-2 = 30-
2 = 28
Keputusan
No.1 0.406 0,374 Valid No.2 0.408 0,374 Valid No.3 0.437 0,374 Valid No.4 0.408 0,374 Valid No.5 0.398 0,374 Valid No.6 0.427 0,374 Valid No.7 0.378 0,374 Valid No.8 0.379 0,374 Valid No.9 -0.020 0,374 Gugur No.10 0.414 0,374 Valid No.11 0.029 0,374 Gugur No.12 0.426 0,374 Valid No.13 0.417 0,374 Valid No.14 0.435 0,374 Valid No.15 0.415 0,374 Valid No.16 0.429 0,374 Valid No.17 0.412 0,374 Valid No.18 -0.075 0,374 Gugur No.19 0.421 0,374 Valid No.20 0.400 0,374 Valid No.21 0.401 0,374 Valid No.22 0.388 0,374 Valid No.23 -0.087 0,374 Gugur No.24 0.384 0,374 Valid No.25 0.413 0,374 Valid No.26 0.409 0,374 Valid No.27 -0.046 0,374 Gugur No.28 0.403 0,374 Valid No.29 0.378 0,374 Valid No.30 0.401 0,374 Valid No.31 0.377 0,374 Valid No.32 0.390 0,374 Valid No.33 0.395 0,374 Valid No.34 0.394 0,374 Valid No.35 0.380 0,374 Valid No.36 -0.055 0,374 Gugur No.37 0.393 0,374 Valid No.38 0.384 0,374 Valid No.39 0.421 0,374 Valid No.40 0.388 0,374 Valid
173
(2) Kompetensi Guru (�� )
Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel Kompetensi
Guru (X� ) diperoeh kesimpulan bahwa dari 34 item tersebut, setelah dilakukan uji
coba ternyata terdapat beberapa item yang gugur (tidak valid). Item yang tidak
valid disisihkan atau tidak digunakan. Pada analisis ini, item yang dinyatakan
valid harus dibuktikan dengan perhitungan. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.
Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada “Corrected Item-Total
Correlation” yang merupakan korelasi antara score item dengan score total item
(nilai ������� ) dibandingkan dengan nilai ��./01. Jika nilai ������� lebih besar dari
nilai ��./01 atau nilai ������� > nilai ��./01, maka item tersebut adalah valid
dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan
(dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat ��./01= 0,374 sebagai berikut:
Tabel 3.10
Uji Validitas Item Kompetensi Guru
No Item 3456789
36:;<= = 0,374 α =
0,05; n = 30 dk = n-2 = 30-
2 = 28
Keputusan
No.1 0.517 0,374 Valid No.2 0.378 0,374 Valid No.3 0.383 0,374 Valid No.4 0.393 0,374 Valid No.5 0.426 0,374 Valid No.6 0.055 0,374 Gugur No.7 0.400 0,374 Valid No.8 0.099 0,374 Gugur No.9 0.387 0,374 Valid No.10 0.391 0,374 Valid No.11 0.423 0,374 Valid
174
No.12 0.040 0,374 Gugur No.13 0.395 0,374 Valid No.14 -0.226 0,374 Gugur No.15 0.422 0,374 Valid No.16 0.545 0,374 Valid No.17 0.722 0,374 Valid No.18 0.406 0,374 Valid No.19 0.560 0,374 Valid No.20 -0.060 0,374 Gugur No.21 0.593 0,374 Valid No.22 0.527 0,374 Valid No.23 0.586 0,374 Valid No.24 0.527 0,374 Valid No.25 0.398 0,374 Valid No.26 0.459 0,374 Valid No.27 0.021 0,374 Gugur No.28 0.767 0,374 Valid No.29 0.608 0,374 Valid No.30 0.431 0,374 Valid No.31 0.439 0,374 Valid No.32 0.409 0,374 Valid No.33 0.416 0,374 Valid No.34 0.387 0,374 Valid
(3) Sarana dan Prasarana (�� )
Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel Sarana dan
Prasarana (X� ) diperoeh kesimpulan bahwa dari 50 item tersebut, setelah
dilakukan uji coba ternyata terdapat beberapa item yang gugur (tidak valid). Item
yang tidak valid disisihkan atau tidak digunakan. Pada analisis ini, item yang
dinyatakan valid harus dibuktikan dengan perhitungan. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 15. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada “Corrected
Item-Total Correlation” yang merupakan korelasi antara score item dengan score
total item (nilai ������� ) dibandingkan dengan nilai ��./01. Jika nilai ������� lebih
besar dari nilai ��./01 atau nilai ������� > nilai ��./01, maka item tersebut adalah
175
valid dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat
kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat ��./01= 0,374 sebagai berikut:
Tabel 3.11 Uji Validitas Item Sarana Prasarana
No Item 3456789
36:;<= = 0,374 α = 0,05; n = 30 dk = n-2
= 30-2 = 28
Keputusan
No.1 0.397 0,374 Valid No.2 0.388 0,374 Valid No.3 0.397 0,374 Valid No.4 0.378 0,374 Valid No.5 0.385 0,374 Valid No.6 0.453 0,374 Valid No.7 0.420 0,374 Valid No.8 0.380 0,374 Valid No.9 0.385 0,374 Valid No.10 0.375 0,374 Valid No.11 0.381 0,374 Valid No.12 0.386 0,374 Valid No.13 0.397 0,374 Valid No.14 0.393 0,374 Valid No.15 0.378 0,374 Valid No.16 0.382 0,374 Valid No.17 0.396 0,374 Valid No.18 0.413 0,374 Valid No.19 0.385 0,374 Valid No.20 0.408 0,374 Valid No.21 0.408 0,374 Valid No.22 0.406 0,374 Valid No.23 0.390 0,374 Valid No.24 0.381 0,374 Valid No.25 0.386 0,374 Valid No.26 0.408 0,374 Valid No.27 0.420 0,374 Valid No.28 0.394 0,374 Valid No.29 0.384 0,374 Valid No.30 0.396 0,374 Valid No.31 0.412 0,374 Valid No.32 0.391 0,374 Valid No.33 0.386 0,374 Valid No.34 0.405 0,374 Valid No.35 0.392 0,374 Valid No.36 0.382 0,374 Valid No.37 0.386 0,374 Valid No.380 0.381 0,374 Valid No.39 0.388 0,374 Valid No.40 0.379 0,374 Valid No.41 0.388 0,374 Valid
176
No.42 0.382 0,374 Valid No.43 0.381 0,374 Valid No.44 0.378 0,374 Valid No.45 0.384 0,374 Valid No.46 0.394 0,374 Valid No.47 0.407 0,374 Valid No.48 0.022 0,374 Gugur No.49 0.391 0,374 Valid No.50 0.392 0,374 Valid
(4) Budaya Madrasah (� )
Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel Budaya
Madrasah (X� ) diperoeh kesimpulan bahwa dari 35 item tersebut, setelah
dilakukan uji coba ternyata terdapat beberapa item yang gugur (tidak valid). Item
yang tidak valid disisihkan atau tidak digunakan. Pada analisis ini, item yang
dinyatakan valid harus dibuktikan dengan perhitungan. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 15. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada “Corrected
Item-Total Correlation” yang merupakan korelasi antara score item dengan score
total item (nilai ������� ) dibandingkan dengan nilai ��./01. Jika nilai ������� lebih
besar dari nilai ��./01 atau nilai ������� > nilai ��./01, maka item tersebut adalah
valid dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat
kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat ��./01= 0,374 sebagai berikut:
Tabel 3.12 Uji Validitas Item Budaya Madrasah
No Item 3456789
36:;<= = 0,374 α = 0,05; n = 30 dk = n-2
= 30-2 = 28
Keputusan
No.1 0.390 0,374 Valid No.2 0.410 0,374 Valid No.3 0.393 0,374 Valid No.4 0.398 0,374 Valid
177
No.5 0.404 0,374 Valid No.6 0.033 0,374 Gugur No.7 0.382 0,374 Valid No.8 0.394 0,374 Valid No.9 0.060 0,374 Gugur No.10 0.415 0,374 Valid No.11 -0.165 0,374 Gugur No.12 0.378 0,374 Valid No.13 0.379 0,374 Valid No.14 0.455 0,374 Valid No.15 0.415 0,374 Valid No.16 0.409 0,374 Valid No.17 0.399 0,374 Valid No.18 0.378 0,374 Valid No.19 0.443 0,374 Valid No.20 0.542 0,374 Valid No.21 0.399 0,374 Valid No.22 0.442 0,374 Valid No.23 0.402 0,374 Valid No.24 0.391 0,374 Valid No.25 -0.191 0,374 Gugur No.26 0.388 0,374 Valid No.27 0.420 0,374 Valid No.28 0.397 0,374 Valid No.29 -0.311 0,374 Gugur No.30 0.389 0,374 Valid No.31 0.076 0,374 Gugur No.32 0.470 0,374 Valid No.33 0.390 0,374 Valid No.34 0.402 0,374 Valid No.35 0.036 0,374 Gugur
(5) Mutu Pembelajaran ()
Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel mutu
Pembelajaran () diperoeh kesimpulan bahwa dari 28 item tersebut, setelah
dilakukan uji coba ternyata terdapat beberapa item yang gugur (tidak valid). Item
yang tidak valid disisihkan atau tidak digunakan. Pada analisis ini, item yang
dinyatakan valid harus dibuktikan dengan perhitungan. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 15. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada “Corrected
Item-Total Correlation” yang merupakan korelasi antara score item dengan score
178
total item (nilai ������� ) dibandingkan dengan nilai ��./01. Jika nilai ������� lebih
besar dari nilai ��./01 atau nilai ������� > nilai ��./01, maka item tersebut adalah
valid dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat
kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat ��./01= 0,374 sebagai berikut:
Tabel 3.13 Uji Validitas Item Mutu Pembelajaran
No Item 3456789
36:;<= = 0,374 α = 0,05; n = 30 dk = n-2
= 30-2 = 28
Keputusan
No.1 0.447 0,374 Valid No.2 0.456 0,374 Valid No.3 0.430 0,374 Valid No.4 -0.130 0,374 Gugur No.5 0.395 0,374 Valid No.6 0.520 0,374 Valid No.7 0.629 0,374 Valid No.8 0.520 0,374 Valid No.9 0.708 0,374 Valid No.10 0.081 0,374 Gugur No.11 0.471 0,374 Valid No.12 0.026 0,374 Gugur No.13 0.464 0,374 Valid No.14 0.678 0,374 Valid No.15 0.711 0,374 Valid No.16 0.387 0,374 Valid No.17 0.490 0,374 Valid No.18 0.400 0,374 Valid No.19 0.025 0,374 Gugur No.20 0.459 0,374 Valid No.21 0.431 0,374 Valid No.22 0.048 0,374 Gugur No.23 0.471 0,374 Valid No.24 0.072 0,374 Gugur No.25 0.385 0,374 Valid No.26 0.381 0,374 Valid No.27 0.385 0,374 Valid No.28 0.077 0,374 Gugur
(6) Kepuasan Siswa (�)
Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel Kepuasan
Siswa (�) diperoeh kesimpulan bahwa dari 40 item tersebut, setelah dilakukan uji
179
coba ternyata terdapat beberapa item yang gugur (tidak valid). Item yang tidak
valid disisihkan atau tidak digunakan. Pada analisis ini, item yang dinyatakan
valid harus dibuktikan dengan perhitungan. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.
Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada “Corrected Item-Total
Correlation” yang merupakan korelasi antara score item dengan score total item
(nilai ������� ) dibandingkan dengan nilai ��./01. Jika nilai ������� lebih besar dari
nilai ��./01 atau nilai ������� > nilai ��./01, maka item tersebut adalah valid
dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan
(dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat ��./01= 0,374 sebagai berikut:
Tabel 3.14
Uji Validitas Item Kepuasan Siswa
No Item 3456789
36:;<= = 0,374 α = 0,05; n = 30 dk = n-2
= 30-2 = 28
Keputusan
No.1 0.408 0,374 Valid No.2 0.387 0,374 Valid No.3 0.381 0,374 Valid No.4 0.412 0,374 Valid No.5 0.421 0,374 Valid No.6 0.389 0,374 Valid No.7 0.419 0,374 Valid No.8 0.408 0,374 Valid No.9 0.402 0,374 Valid No.10 0.385 0,374 Valid No.11 0.402 0,374 Valid No.12 0.443 0,374 Valid No.13 0.545 0,374 Valid No.14 0.474 0,374 Valid No.15 0.421 0,374 Valid No.16 0.444 0,374 Valid No.17 0.483 0,374 Valid No.18 0.424 0,374 Valid No.19 0.406 0,374 Valid No.20 0.412 0,374 Valid No.21 0.476 0,374 Valid
180
No.22 0.405 0,374 Valid No.23 0.406 0,374 Valid No.24 0.405 0,374 Valid No.25 0.385 0,374 Valid No.26 0.426 0,374 Valid No.27 0.425 0,374 Valid No.28 0.380 0,374 Valid No.29 0.425 0,374 Valid No.30 0.395 0,374 Valid No.31 0.457 0,374 Valid No.32 0.439 0,374 Valid No.33 0.390 0,374 Valid No.34 0.434 0,374 Valid No.35 0.421 0,374 Valid No.36 0.378 0,374 Valid No.37 0.398 0,374 Valid No.38 0.401 0,374 Valid No.39 0.378 0,374 Valid No.40 0.413 0,374 Valid
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan, keajegan
atau keterandalan alat pengumpul data penelitian (instrument). Suharsimi
Arikunto (1996: 142) berpendapat bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu alat
ukur yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data kerena alat
tersebut mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat
ukur dapat dipercaya juga apabila memang datanya benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kalipun data diambil hasilnya tetap akan sama.
Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu, reliable artinya dapat
dipercaya dan alat ukur cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang
dipercaya.
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas
internal, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran.
181
Adapun teknik yang digunakan adalah dengan rumus Alpha-Cronbach
sebagaimana langkah-langkah berikut ini:
Langkah 1: menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
Keterangan: �� = Varian skor tiap-tiap item ∑��� = Jumlah kuadrat item �� (∑��)� = Jumlah item �� dikuadratkan > = Jumlah responden
Langkah 2: menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
Keterangan: ∑�� = Jumlah varians semua item �� + �� + �� … … . �� = Varians item ke-1,2,3…… n
Langkah 3: menghitung varians total dengan rumus:
Keterangan: �� = Varian skor tiap-tiap item ∑��� = Jumlah kuadrat item �� (∑��)� = Jumlah item �� dikuadratkan > = Jumlah responden
Langkah 4: memasukkan nilai Alpha dengan rumus:
A� = ∑��� − (∑��)�>
>
∑�� = �� + �� + �� … … . ��
A� = ∑��� − (∑��)�>
>
�� = C DD − 1F C1 − ∑��
∑�F
182
Keterangan: �� = Nilai Reliabilitas ∑�� = Jumlah varian skor tiap-tiap item �� = Varian total D = Jumlah item
Kemudian diuji dengan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus
Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:
�/ = �(∑ !)"(∑ ).(∑ !)$%�.∑ '"(∑G )'&.%�.∑!'"(GGG∑!)'& (Riduwan, 2008: 115-116)
Harga � ! H)HI �/ ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh
karenannya disebut �.J.1".K��+. untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan
rumus Spearman Brown yaitu: �� = �.+L�M+L
untuk mengetahui koefisien korelasinya
signifikan atau tidak digunakan distribusi (tabel r) untuk N = 0,05 atau N = 0,01
dengan derajat kebebasan (dk=n-2). Kemudian membuat keputusan
membandingkan �� dengan ��./01. adapun kaidah keputusannya adalah; jika
�� > ��./01 berarti reliabel dan �� < ��./01 berarti tidak reliabel.
(1) Kepemimpinan Kepala Madrasah (�� )
Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X� ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 40 item
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kesemuanya reliabel. Pengujian reliabilitas
dilihat dari nilai korelasi Guttman Split-Half coefficient = 0,828. Korelasi berada
pada kategori sangat tinggi. Bila dibandingkan dengan ��./01 (0,374) maka
������� lebih besar dari ��./01. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item
183
Kepemimpinan Kepala Madrasah (X� ) tersebut adalah reliabel. Hasil perhitungan
dengan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.15 Uji Reliabilitas Item Kepemimpinan Kepala Madrasah (�� )
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Path 1 Value .768 N of Items 20(a)
Path 2 Value .739 N of Items 20(b)
Total N of Items 40 Correlation Between Forms
.708
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .829 Unequal Length .829
Guttman Split-Half Coefficient .828
a The items are: No1, No2, No3, No4, No5, No6, No7, No8, No9, No10, No11, No12, No13, No14, No15, No16, No17, No18, No19, No20. b The items are: No21, No22, No23, No24, No25, No26, No27, No28, No29, No30, No31, No32, No33, No34, No35, No36, No37, No38, No39, No40.
(2) Kompetensi Guru (�� )
Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi
Guru (X� ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 34 item tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa kesemuanya reliabel. Pengujian reliabilitas dilihat dari nilai
korelasi Guttman Split-Half coefficient = 0,816 Korelasi berada pada kategori
sangat tinggi. Bila dibandingkan dengan ��./01 (0,374) maka ������� lebih besar
dari ��./01. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item Kompetensi
Guru (X� ) tersebut adalah reliabel. Hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat
pada tabel berikut:
184
Tabel 3.16 Uji Reliabilitas Item Kompetensi Guru (�� )
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Path 1 Value .709 N of Items 17(a)
Path 2 Value .827 N of Items 17(b)
Total N of Items 34 Correlation Between Forms
.697
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .821 Unequal Length .821
Guttman Split-Half Coefficient .816
a The items are: No1, No2, No3, No4, No5, No6, No7, No8, No9, No10, No11, No12, No13, No14, No15, No16, No17. b The items are: No18, No19, No20, No21, No22, No23, No24, No25, No26, No27, No28, No29, No30, No31, No32, No33, No34.
(3) Sarana dan Prasarana (�� )
Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Sarana dan
Prasarana (X� ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 50 item tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa kesemuanya reliabel. Pengujian reliabilitas dilihat dari nilai
korelasi Guttman Split-Half coefficient = 0,765. Korelasi berada pada kategori
tinggi. Bila dibandingkan dengan ��./01 (0,374) maka ������� lebih besar dari
��./01. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item Sarana dan Prasarana
(X� ) tersebut adalah reliabel. Hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat pada
tabel berikut:
185
Tabel 3.17 Uji Reliabilitas Item Sarana dan Prasarana (�� )
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Path 1 Value .860
N of Items 25(a) Path 2 Value .841
N of Items 25(b) Total N of Items 50
Correlation Between Forms .620
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .765 Unequal Length .765
Guttman Split-Half Coefficient .765
a The items are: No1, No2, No3, No4, No5, No6, No7, No8, No9, No10, No11, No12, No13, No14, No15, No16, No17, No18, No19, No20, No21, No22, No23, No24, No25. b The items are: No26, No27, No28, No29, No30, No31, No32, No33, No34, No35, No36, No37, No38, No39, No40, No41, No42, No43, No44, No45, No46, No47, No48, No49, No50.
(4) Budaya Madrasah (� )
Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Budaya
Madrasah (X�) diperoleh kesimpulan bahwa dari 35 item tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa kesemuanya reliabel. Pengujian reliabilitas dilihat dari nilai
korelasi Guttman Split-Half coefficient = 0,731. Korelasi berada pada kategori
tinggi. Bila dibandingkan dengan ��./01 (0,374) maka ������� lebih besar dari
��./01. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item Budaya Madrasah (X�)
tersebut adalah reliabel. Hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat pada tabel
berikut:
186
Tabel 3.18 Uji Reliabilitas Item Budaya Madrasah (� )
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Path 1 Value .741 N of Items 18(a)
Path 2 Value .682 N of Items 17(b)
Total N of Items 35 Correlation Between Forms
.580
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .734 Unequal Length .734
Guttman Split-Half Coefficient .731
a The items are: No1, No2, No3, No4, No5, No6, No7, No8, No9, No10, No11, No12, No13, No14, No15, No16, No17, No18. b The items are: No18, No19, No20, No21, No22, No23, No24, No25, No26, No27, No28, No29, No30, No31, No32, No33, No34, No35.
(5) Mutu Pembelajaran ()
Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Mutu
Pembelajaran (Y) diperoleh kesimpulan bahwa dari 28 item tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa kesemuanya reliabel. Pengujian reliabilitas dilihat dari nilai
korelasi Guttman Split-Half coefficient = 0,770. Korelasi berada pada kategori
tinggi. Bila dibandingkan dengan ��./01 (0,374) maka ������� lebih besar dari
��./01. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item Mutu Pembelajaran (Y)
tersebut adalah reliabel. Hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat pada tabel
berikut:
187
Tabel 3.19 Uji Reliabilitas Item Mutu Pembelajaran ()
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Path 1 Value .791 N of Items 14(a)
Path 2 Value .715 N of Items 14(b)
Total N of Items 28 Correlation Between Forms
.632
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .775 Unequal Length .775
Guttman Split-Half Coefficient .770
a The items are: No1, No2, No3, No4, No5, No6, No7, No8, No9, No10, No11, No12, No13, No14. b The items are: No15, No16, No17, No18, No19, No20, No21, No22, No23, No24, No25, No26, No27, No28.
(6) Kepuasan Siswa (�)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kepuasan
Siswa (Z) diperoleh kesimpulan bahwa dari 40 item tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa kesemuanya reliabel. Pengujian reliabilitas dilihat dari nilai
korelasi Guttman Split-Half coefficient = 0,812. Korelasi berada pada kategori
sangat tinggi. Bila dibandingkan dengan ��./01 (0,374) maka ������� lebih besar
dari ��./01. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item Kepuasan Siswa (Z)
tersebut adalah reliabel. Hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat pada tabel
berikut:
188
Tabel 3.20 Uji Reliabilitas Item Kepuasan Siswa (�)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Path 1 Value .844 N of Items 20(a)
Path 2 Value .839 N of Items 20(b)
Total N of Items 40 Correlation Between Forms
.686
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .814 Unequal Length .814
Guttman Split-Half Coefficient .812
a The items are: No1, No2, No3, No4, No5, No6, No7, No8, No9, No10, No11, No12, No13, No14, No15, No16, No17, No18, No19, No20. b The items are: No21, No22, No23, No24, No25, No26, No27, No28, No29, No30, No31, No32, No33, No34, No35, No36, No37, No38, No39, No40.
F. Analisis Data
Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah
pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari
data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitianpun akan
segera diketahui Dalam pelaksanaannya, pengelolahan data dilakukan melalui
bantuan komputer dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 15.
Analisis data yang digunakan adalah path analysis. Analisis ini untuk
mengetahui kontribusi kepemimpinan madrasah, kompetensi guru, sarana
prasarana, budaya madrasah, dan mutu pembelajaran secara simultan terhadap
kepuasan siswa baik secara bersama-sama maupun individu.
Pengujian hipótesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini
menggunakan análisis jalur (path analysis). Análisis ini dikembangkan oleh
189
Sewall (1934) dalarn Harun Ar Rasyid, 1993); Ching Cun Li (1975); Sudjana
(1992); Retherford dan Minja (1993); Kerlinger (1995), dengan tujuan
menerangkan akibat langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel,
sebagai variabel penyebab terhadap variabel akibat. Dengan analisis jalur dapat
diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel baik secara langsung
maupun tidak langsung dan dapat digambarkan diagramatik struktur variabel-
variabel penyebab terhadap akibat, yang disebut dengan diagram jalur (path
diagram). Besarnya pengaruh (relatif) dari variabel bebas ke variabel akibat
dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien diterminasi (determinant coefficient).
Asumsi yang mendasari digunakannya analisis jalur ini adalah (a) hubungan antar
variabel haruslah linier dan adaptif, (b) semua variabel residu tidak punya korelasi
satu sama lain; (c) pola hubungan antara variabel adalah rekursif (pola yang tidak
melibatkan arah pengaruh yang timbal balik), dan (d) tingkat pengukuran semua
variabel sekurang-kurangnya berskala interval.
Analisis jalur digunakan untuk menguji hipotesis pokok dan hipótesis
penunjang. Struktur hubungan kausal antara variabel penyebab dengan dengan
variabel akibat, dapat digambarkan diagram jalurnya. Tahapan analisis data dalam
análisis jalur (path analysis) meliputi langkah-langkah sebagai berikut (Sitepu dan
Al-Rasyid, 1994).
1. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan)
Uji secara keseluruhan ditunjukkan pada hipotesis statistik dirumuskan:
T. = ���� = ���� = ���� = ���� ≠ 0
TV = ���� = ���� = ���� = ���� = 0
190
Hipotesis bentuk kalimat
T. : Kepemimpinan Kepala Madrasah, Kompetensi Guru, Sarana Prasarana, dan
Budaya Madrasah secara simultan berkontribusi signifikan terhadap Mutu
Pembelajaran.
TV : Kepemimpinan Kepala Madrasah, Kompetensi Guru, Sarana Prasarana, dan
Budaya Madrasah secara simultan tidak berkontribusi signifikan terhadap
Mutu Pembelajaran.
Kaidah Keputusan:
Jika W������ > W�./01 maka tolak TV berarti (koefisien korelasi signifikan)
Jika W������ < W�./01 maka terima TV berarti (koefisien korelasi tidak signifikan)
Pengujian Secara Individual
Kepemimpinan madrasah berkontribusi signifikan terhadap kompetensi guru
Uji secara individual. Hipótesis penelitian yang akan diuji dirumuskan
T. = ����� ≥ 0
TV = ����� = 0
Hipotesis bentuk kalimat
T.= Kepemimpinan kepala madrasah berkontribusi signifikan terhadap kompetensi guru
TV= Kepemimpinan kepala madrasah tidak berkontribusi signifikan terhadap kompetensi
guru
Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, maka
dibandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan
dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
191
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ �(Z], maka TV ditolak dan T. diterima,
artinya signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ �(Z], maka TV diterima dan T. ditolak,
artinya tidak signifikan.
Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah yaitu; anak panah
satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen
(variabel penyebab) terhadap sebuah variabel endogen (variabel kibat) misalnya:
dan anak panah dua arah yang menyatakan hubungan
korelasional antara variabel eksogen misalnya:
Adapun langkah kerja analisis jalur ini pada garis besarnya adalah
pertama-tama menggambarkan secara lengkap dan jelas diagram jalur yang
merupakan paradigma yang mewakili hipotesis penelitian, yang bila digambarkan
dalam persamaan struktural adalah sebagai berikut:
� = �]^� �� + �]^� �� + �]^� �� + �]^� �� + �]._` abc�.+0
Kemudian menggambarkan secara lengkap dan jelas diagram jalur yang
mewakili hipotesis penelitian (terdapat 11 hipotesis dalam penelitian ini). Gambar
hubungan dan kontribusi antar variabel penelitian sebagai berikut.
�� ��
�� �