BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah perusahaan penerbangan maskapai AirAsia
Indonesia. Sedangkan, subjek dari penelitian ini adalah para pelanggan yang
mengenal atau mengetahui maskapai AirAsia Indonesia dan sudah pernah
menggunakan jasa penerbangan dari maskapai AirAsia Indonesia lebih dari 1 kali.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.
B. Desain Penelitian
Menurut Cooper dan Schindler (2014:126) ada delapan klasifikasi dalam
desain penelitian bila dilihat dari perspektif yang berbeda yaitu:
(1) Tingkat penyelesaian pertanyaan penelitian: Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat formal dimana penelitian ini bertujuan untuk menguji
hipotesis dan menjawab semua pertanyaan penelitian yang dikemukakan.
(2) Metode Pengumpulan Data: Penelitian ini dilakukan dengan studi
komunikasi (communication study) dimana peneliti mengumpulan kuesioner
untuk mendapatkan data primer yang bersumber langsung dari responden
pengguna layanan penerbangan dari maskapai AirAsia Indonesia.
(3) Kontrol Peneliti terhadap Variabel: Dalam penelitian ini digunakan desain ex
post facto dimana peneliti sama sekali tidak memiliki kontrol untuk
memanipulasi variabel. Peneliti hanya melaporkan apa yang telah terjadi dan
apa yang sedang terjadi.
31
(4) Tujuan Studi: Penelitian ini termasuk dalam penelitian klausal-eksplanatori
(clausal-explanato). Peneliti ingin fokus pada bagaimana satu variabel
menghasilkan perubahan di antara variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan
untuk menemukan hubungan antar variabel, yaitu bagaimana pengaruh brand
image dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan maskapai AirAsia
Indonesia.
(5) Dimensi Waktu: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional karena
penelitian ini hanya dilakukan satu kali pada periode tertentu dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden pengguna layanan maskapai
penerbangan AirAsia Indonesia.
(6) Cakupan Topik: Penelitian ini merupakan penelitian statistik karena
penelitian ini berusaha untuk menangkap karakteristik populasi dengan
membuat kesimpulan dari karakteristik sampel.
(7) Lingkungan Penelitian: Penelitian ini termasuk kedalam studi lapangan
karena data-data didapatkan secara langsung dengan menyebarkan kuesioner
kepada konsumen yang sudah pernah menggunakan maskapai penerbangan
AirAsia Indonesia.
(8) Kesadaran Persepsi Partisipan: Persepsi subjek berpengaruh pada penelitian
dan merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian. Persepsi
subjek yang baik adalah persepsi yang nyata dan tidak terdapat
penyimpangan.
32
C. Operasionalisasi Analisis Variabel Penelitian
Terdapat tiga variabel yang akan diteliti yaitu brand image, kualitas layanan,
dan kepuasan pelanggan. Variabel independent berupa brand image dan kualitas
layanan, sementara variabel dependent berupa kepuasan pelanggan.
Brand image merupakan persepsi, keyakinan, dan preferensi konsumen
mengenai merek yang tercermin dalam asosiasi yang terdapat dalam ingatan/memori
konsumen
Kualitas layanan merupakan hasil dari layanan yang diberikan oleh
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kualitas layanan
baik apabila layanan yang disampaikan/dilakukan sesuai dengan persepsi konsumen.
Terakhir, kepuasan pelanggan merupakan perilaku konsumen ketika
produk/jasa yang mereka beli sesuai dengan harapan atau bahkan melebihi harapan
mereka
33
1. Variabel Brand Image
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Brand Image
Variabel Dimensi Pernyataan Skala
Brand
Image
Brand Identity
(Identitas Merek)
1. Merek AirAsia Indonesia
mudah diingat.
2. Logo AirAsia Indonesia
mudah dikenali.
Interval
Brand Personality
(Personalitas Merek)
1. Merek AirAsia memiliki
karakter sederhana
2. AirAsia dikenal sebagai
airline dengan tiket murah
dengan berbagai destinasi
tujuan.
Interval
Brand Association
(Asosiasi Merek)
1. Slogan Now Everybody
Can Fly identik dengan
maskapai AirAsia.
2. Maskapai AirAsia terkenal
sebagai maskapai
penerbangan low cost.
Interval
Brand Attitude (Sikap
atau Perilaku Merek)
1. Penyampaian layanan dari
AirAsia Indonesia sesuai
dengan informasi yang
terdapat di website dan social
media.
2. Karyawan AirAsia
Indonesia di bandara maupun
cabin crew mampu
berkomunikasi dan melayani
konsumen dengan baik.
Interval
Brand Benefit and
Competence
(Kompetensi dan
Manfaat Merek)
1.Harga tiket AirAsia
Indonesia yang murah
menghemat biaya perjalanan.
Sumber: Wijaya, 2013, Dimensional of Brand Image: A Conceptual Review
from the Perspective of Brand Communication.
34
2. Variabel Kualitas Layanan
Tabel 3.2
Dimensi & Indikator Variabel Kualitas Layanan
Dimensi Indikator Pernyataan Skala
Reliability
(Keandalan)
1.Kehandalan dalam
menangani masalah
layanan pelanggan
2. Menyediakan
layanan pada waktu
yang dijanjikan
3. Memberikan
layanan yang sesuai
dengan yang
dijanjikan
4. Memberikan
layanan yang benar
sejak pertama
1. Karyawan AirAsia
Indonesia mampu
menangani masalah
penumpang dengan baik.
2. Jadwal penerbangan
AirAsia Indonesia sesuai
dengan yang dijanjikan.
3 Pelayanan karyawan
AirAsia Indonesia sesuai
dengan standar Low Cost
Airline.
4. Karyawan AirAsia
Indonesia memberikan
layanan yang baik secara
konsisten sejak awal.
Interval
Responsiveness
(Ketanggapan)
1. Kesiapan untuk
menanggapi
permintaan pelanggan
2. Kemauan untuk
membantu pelanggan
3. Memiliki layanan
yang cepat untuk
pelanggan
1. Karyawan AirAsia
Indonesia siap untuk
menanggapi keluhan
penumpang.
2. Karyawan AirAsia
Indonesia bersedia
membantu penumpang.
3. Karyawan AirAsia
Indonesia melayani
penumpang dengan
cepat.
Interval
35
Dimensi Indikator Pernyataan Skala
Responsiveness
(Ketanggapan)
4. Memberi tahu
pelanggan kapan layanan
akan dilakukan
4. Karyawan AirAsia
Indonesia menjalankan
prosedur layanan
dengan tepat.
Assurance
(Jaminan)
1. Memiliki karyawan
yang mampu
menanamkan
kepercayaan kepada
penumpang
2. Pelanggan merasa
aman saat melakukan
transaksi
3. Karyawan secara
konsisten bersikap sopan
kepada pelanggan
4. Karyawan memiliki
pengetahuan untuk
menjawab pertanyaan
pelanggan
1. Karyawan AirAsia
Indonesia mampu
dpercaya oleh
penumpang.
2. Pelanggan merasa
aman saat bertransaksi
dalam pembelian tiket
maskapai AirAsia
Indonesia.
3. Karyawan AirAsia
Indonesia bersikap
sopan secara konsisten.
4. Karyawan AirAsia
Indonesia memiliki
pengetahuan yang luas
dalam menjawab
pertanyaan penumpang.
Interval
Empathy
(Empati)
1.Karyawan memberi
pelanggan perhatian
secara individu
2.Karyawan yang peduli
dengan pelanggan
3.Karyawan memahami
keinginan pelanggan.
4. Karyawan memahami
kebutuhan pelanggan
1. Karyawan AirAsia
Indonesia memberikan
perhatian kepada para
penumpang secara
individu.
2. Karyawan AirAsia
Indonesia peduli
terhadap penumpang.
3. Karyawan AirAsia
Indonesia memahami
keinginan penumpang.
Interval
36
Dimensi Indikator Pernyataan Skala
Tangibles
(Bukti Fisik)
1. Perusahaan memiliki
peralatan yang modern
dan terbaru
2. Karyawan
berpenampilan rapih dan
professional
3. Memiliki materi visual
yang menarik terkait
dengan layanan
1. AirAsia Indonesia
memiliki armada
pesawat yang modern.
2. Karyawan AirAsia
Indonesia
berpenampilan rapih.
3. Website AirAsia
Indonesia menjelaskan
dengan lengkap seluruh
informasi mengenai
AirAsia Indonesia.
Interval
Sumber: Zeithaml, Parasuraman, dan Berry, 1988, SERVQUAL: A Multiple-Item
Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality.
3. Variabel Kepuasan Pelanggan
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Kepuasan Pelanggan
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan Skala
Kepuasan
Pelanggan
Product
and
Service
Features
(Fitur
Produk
dan
Layanan)
1.Kepuasan
yang dirasakan
dari kegunaan
produk secara
langsung
2. Kepuasan
yang dirasakan
dari kegunaan
produk secara
langsung
1. Saya puas dengan
kualitas pesawat
AirAsia Indonesia.
2. Saya puas dengan
layanan AirAsia
Indonesia.
Interval
37
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan Skala
Kepuasan
Pelanggan
Customer
Emotion
(Emosi
Konsumen)
Perasaan
pelanggan
yang
mempengaruhi
kepuasan
1. Saya senang
karena layanan yang
diberikan AirAsia
Indonesia
memuaskan.
Attributions
for Service
Success or
Failure
(Atribut
Kesuksesan
atau
Kegagalan
Layanan)
Pelanggan
merasa puas
karena atribut
yang mereka
dapatkan
1. Saya puas karena
cara pembayaran
tiket AirAsia
Indonesia mudah
dan terjamin.
Perceptions
of Equity or
Fairness,
(Persepsi
Keadilan)
Persepsi
keadilan yang
didapatkan
oleh masing-
masing
pelanggan
1. Saya puas karena
saya mendapatkan
pelayanan yang
sama dengan
penumpang AirAsia
Indonesia lainnya
Other
Customers,
Family
Members and
Coworkers
(Pelanggan
lain, Anggota
keluarga dan
Rekan kerja)
Kepuasan
pelanggan
dipengaruhi
oleh informasi
yang didapat
dari orang lain
1. Saya puas saat
menggunakan
maskapai AirAsia
Indonesia karena
sesuai dengan
informasi yang saya
terima dari
pelanggan lain.
Sumber: Zeithaml, Bitner dan Gremler, 2018, Service Marketing: Integrating
Customer Focus Accros the Firm.
38
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-
probability sampling (pengambilan sample secara tidak acak) dengan metode
judgement sampling (pemilihan sampling didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu).
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer didapat dari hasil penyebaran kuesioner. Sementara data
sekunder didapat dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan website yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2. Pengumpulan Data
Ada dua teknik dalam mengumpulkan data yaitu dengan cara melakukan
observasi dan komunikasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teknik komunikasi dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada pengguna layanan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia lebih dari
1 kali.
F. Teknik Analisis Data
Setelah kuesioner disebar, data-data yang didapatkan dari hasil menyebarkan
kuesioner akan diolah oleh penulis. Adapun teknik analisis data yang digunakan
untuk mengolah data-data dalam penelitian ini adalah:
39
1. Uji Validitas
Menurut Imam Ghozali (2016:52), uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaam pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas ingin mengukur apakah pertanyaan
dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang
hendak kita ukur.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Corrected Item Total
Correlation dengan rumus korelasi Person Product-Moment sebagai berikut:
𝑟 =𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
√[𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2][𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2
Keterangan:
r = Korelasi product moment
n = Jumlah responden
X = Nilai pertanyaan / item
Y = Skor total responden
2. Uji Reliabilitas
Menurut Imam Ghozali (2016:47), reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
40
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
(1) Repeated Measure (pengukuran ulang): seseorang akan disodori
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudia dilihat
apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya
(2) One Shot (pengukuran sekali saja): pengukurannya hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu variable
dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha nya > 0.70. Rumus
Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
𝑟𝑖 = [𝐾
𝑘 − 1] [1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2]
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument ∑σb 2 = jumlah butir varians
k = banyaknya butir pertanyaan X = nilai skor yang dipilih
σb 2 = varians total n = jumlah sampel
Jika nilai Alpha > 0,7 maka artinya reliabilitas mencukupi, sementara jika
Alpha > 0,8 dianggap seluruh item reliable dan seluruh tes secara konsisten
memiliki reliabilitas yang kuat.
3. Analisis Deskriptif
Menurut Imam Ghozali (2016:19), statistik deskriptif digunakan untuk
memberikan gambaran atau deskripsi yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
41
skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini, analisis deskriptif yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Analisis Persentase
Analisis persentase digunakan untuk mengetahui jawaban terbanyak
dalam bentuk persentase dan rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
𝑃 = 𝑓𝑖
∑ 𝑓𝑖× 100%
Keterangan:
P = persentase dari responden yang memiliki kategori tertentu
𝑓𝑖 = jumlah responden yang menjawab satu jenis pertanyaan tertentu
∑ 𝑓𝑖 = jumlah total responden
b. Rata-rata Hitung (Mean)
Rata-rata hitung adalah penjumlahan nilai-nilai pengamatan dalam
suatu distribusi yang dibagi oleh jumlah pengamatan. Rumus yang
digunakan adalah:
�̅� = ∑ 𝑋𝑖𝑛
𝑖=1
𝑛
Keterangan:
�̅� = rata-rata hitung
Xi = Data
n = jumlah sampel
42
c. Rata-rata Tertimbang
Rumus yang digunakan dalam rata-rata tertimbang adalah:
�̅� = ∑ 𝑋𝑖 . 𝐹𝑖
∑𝐹𝑖
Keterangan:
fi = frekuensi
Xi = bobot nilai
∑fi = jumlah responden
d. Rentang Skala
Pengukuran data kuesioner dilakukan menggunakan skala Likert. Menurut
Cooper dan Schindler (2014:278), skala Likert adalah variasi yang paling
sering digunakan dari skala penilaian yang dijumlahkan. Skala penilaian yang
dijumlahkan terdiri atas pernyataan yang mengekspresikan baik sikap
mendukung dan tidak mendukung terhadap obyek kepentingan. Setiap respon
diberikan skor numerik untuk menyatakan tingkat dukungan sikap dan skor
tersebut mungkin dijumlahkan untuk mengukur sikap keseluruhan partisipan.
Untuk menghitung skala penilaian, digunakan rentang skala sebagai berikut:
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Skor penilaian tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 1, sehingga rentang skala
yang diperoleh adalah:
43
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 =5 − 1
5= 0.8
1.00 – 1.80 = Sangat Tidak Setuju 3.41 – 4.20 = Setuju
1.81 – 2.60 = Tidak Setuju 4.21 – 5.00 = Sangat Setuju
2.61– 3.40 = Netral
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2016:154), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Uji normalitas dapat diuji dengan uji Kolmogorov-Sminov.
Kriteria untuk menentukan apakah data residual berdistribusi normal adalah
sebagai berikut:
(1) Jika probabilitas < 0.05 berarti data residual berdistribusi tidak normal
(2) Jika probabilitas > 0.05 berarti data residual berdistribusi normal
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2016:134), uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians
1.00 1.80 2.60 4.20 5.00
STS
3.40
TS N S SS
44
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
Homoskedatisitas tetapi jika berbeda maka disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik seharusnya Homoskedastisitas. Kriteria uji
Heteroskedastisitas adalah:
(1) Jika probabilitas > 0.05 maka tidak terjadi Heteroskedastisitas
(2) Jika probabilitas < 0.05 maka terjadi Heteroskedastisitas
c. Uji Multikolinearitas
Menurut Imam Ghozali (2016:103), uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. untuk menguji adanya
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau VIF (Variance
Inflation Factor). Kriteria untuk bebas multikolinearitas adalah nilai
tolerance > 0.10 atau nilai VIF < 10.
(1) Jika nilai tolerance > 0.10, maka tidak terdapat multikolinearitas
(2) Jika nilai tolerance < 0.10, maka terdapat multikolinearitas
5. Analisis Regresi Berganda
Menurut Imam Ghozali (2016:94), analisis regresi digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan untuk
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen. Variabel dependen diasumsikan random yang berarti mempunyai
45
distribusi probabilistik dan variabel independen/bebas diasumsikan memiliki
nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).
Sementara menurut Sekaran dan Bougie (2017:139), analisis regresi
berganda adalah teknik multivariat yang sering kali digunakan pada penelitian
bisnis. Analisis regresi berganda menggunakan lebih dari satu variable bebas
untuk menjelaskan varians dalam variable terikat dan juga memberikan mean
penilaian secara objektif pada tingkat dan ciri-ciri hubungan antara variable
bebas dan terikat: koefisien regresi secara relative menunjukan pentingnya setiap
variable bebas dalam prediksi variable terikat.
Rumus analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝑒
Keterangan:
Y = variabel kepuasan pelanggan
X1 = variabel brand image
X2 = variabel kualitas layanan
𝛽0= konstanta
β1 = koefisien regresi variabel Brand Image
β2 = koefisien regresi variable Kualitas Layanan
e = term of error
46
a. Uji Keberartian Model (Uji F)
Pada uji F dapat diketahui pengaruh variable bebas secara bersama-
sama terhadap variable terikat. Dasar pengambilan keputusan dalam uji F
adalah dengan menggunakan nilai siginifikansi (sig.) 0,05, dengan hipotesis
sebagai berikut:
Pengaruh Brand Image (X1) dan Kualitas Layanan (X2) terhadap Kepuasan
Pelanggan (Y)
(1) Ho : 𝛽1 = 𝛽2 = 0
(2) Ha : Paling sedikit satu dari 𝛽1 ≠ 0 ; i = 1,2
Dasar pengambilan keputusannya adalah:
(1) Jika nilai sig-F > 0,05 maka dapat dikatakan model tidak signifikan
(2) Jika nilai sig-F < 0,05 maka dapat dikatakan model signifikan
b. Uji Signifikan Koefisien (Uji t)
Menurut Imam Ghozali (2016:97), Uji t digunakan untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual
dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada table
coefficients pada kolom sig (significance), dengan hipotesis sebagai berikut:
(1) Pengaruh Brand Image (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
H01 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan Brand Image
terhadap Kepuasan Pelanggan.
Ha1 : β1 > 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan Brand Image
terhadap Kepuasan Pelanggan.
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
47
a. Jika nilai sig-t < 0,05, maka tolak H0 atau dapat disimpulkan
terdapat pengaruh positif dan signifikan Brand Image terhadap
Kepuasan Pelanggan.
b. Jika nilai sig-t > 0,05, maka tidak tolak H0 atau dapat disimpulkan
tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan Brand Image
terhadap Kepuasan Pelanggan.
(2) Pengaruh Kualitas Layanan (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
H02 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan Kualitas
Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan.
Ha2 : β2 > 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai sig-t < 0,05, maka tolak H0 atau dapat disimpulkan
terdapat pengaruh positif dan signifikan Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
b. Jika nilai sig-t > 0,05, maka tidak tolak H0 atau dapat disimpulkan
tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Imam Ghozali (2016:95), koefisien determinasi digunakan
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen terbatas