BAB III METODE PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Bahan dan materi
Transcript of BAB III METODE PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Bahan dan materi
20
BAB III
METODE PERANCANGAN PROGRAM
3.1 Bahan dan materi
Plat beton bertulang di bagi menjadi 2 macam yaitu plat satu arah dan plat dua
arah. Plat satu arah meliputi plat dengan satu tumpuan/plat kantilefer dan plat dua
tumpuan saling sejajar. Sedangkan plat dua arah meliputi tumpuan plat dengan dua
atau lebih tumpuan dengan perbandingan bentang panjang terhadap bentang pendek
tidak lebih dari dua.
Perencanaan plat beton bertulang satu arah direncanankan dengan tulangan
pokok dan tulangan bagi. Untuk plat dua arah, perencanaan penulangannya di
bendakan antara penulangan tumpuan dan penulangan lapangan, yaitu pada daerah
tumpuan di hitung tulangan pokok dan bagi sedangkan daerah lapangan hanya di
hitung tulangan pokok saja.
Dalam penyusunan program di fokuskan pada Plat Beton Bertulang saja,
dengan metode yang di terapkan pada Program Perhitungan Plat Peton Bertulang
dengan menggunakan bahasa pemrograman Action Script ini adalah metode
analisis pendekatan momen, yang mengacu pada peraturan SNI 2847 : 2013.
Sedangkan perhitungan beban ultimate menggunakan perhitungan manual sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Program Perhitungan Plat Beton Bertulang ini
dapat menghitung plat beton bertulang satu arah satu tumpuan, satu arah dua
tumpuan dan dua arah.
3.2 Alat yang digunakan
Alat bantu pembuatan program yang di gunakan adalah sebagai berikut :
1. Komputer.
2. Smart Phone.
3. Kabel USB.
4. Flash Disk.
Komputer yang digunakan harus memenuhi kriteria agar dapat di gunakan
dalam pembuatan program perhitungan plat ini, diantaranya sebagai berikut :
21
1. Sistem operasi Windows.
Program ini digunakan sebagai sistem operasi, agar hardware dapat berjalan
sesuai perintah user.
2. Program Adobe Flash Player 2015 CC.
Program ini digunakan untuk membuat program komputer yang interaktif
yang terdapat bahasa pemrograman action script dan java script di
dalamnya.
3. Microsoft Word 2016.
Program ini digunakan untuk membuat laporan, flowchart, menganalisa
data serta pembuatan tabel perbandingan.
4. Program AutoCad 2014 atau lebih.
Program ini untuk melakukan penggambaran output gambar pada program
perhitungan plat beton bertulang.
5. Koneksi Internet
Koneksi internet di butuhkan untuk melakukan pencarian template program
dan juga petunjuk bahasa pemrograman.
3.3 Tahapan Perencanaan Awal Program
3.3.1 Studi Literatur
Program ini disusun dengan mencari penunjang dari makalah, jurnal
ilmiah, buku referensi tentang perhitungan Plat Beton Bertulang yang mengacu
pada SNI 2847:2013. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode kronologi, pada metode ini referensi akan
dikumpulkan dan diurutkan sesuai dengan alur aplikasi.
Pemilihan program yang di gunakan dalam pembuatan program ini
adalah Adobe Flash CC 2015 karena membutuhkan banyak data, antar muka
yang interaktif, perhitungan aritmatika yang membutuhkan keakuratan, dan
dipertimbangkannya penerapan aplikasi pada berbagai platform seperti smart
phone dan web.
22
3.3.2 Identifikasi dan permodelan Program.
Identifikasi dan permodelan aplikasi di lakukan untuk mendapatkan
tampilan antar muka yang interaktif dan mudah di mengerti oleh user. Dalam
hal ini aplikasi akan di kemas dalam bentuk Bahasa Pemrograman dengan
Output yang mudah di mengerti dan sederhana.
Pemilihan model menu dan bahasa yang digunakan aplikasi di teliti dan di
lakukan percobaan berulang kali agar tidak terjadi kesalahan dalam pengurutan
atau permodelan tampilan dan algoritma program.
3.3.3 Perencanaan Program.
Perencanaan program secara umum di rencanakan sebagai berikut :
1. Merencanakan konsep program.
2. Mendesign aplikasi dengan antar muka yang sesuai konsep dan simple.
3. Pemilihan algoritma program yang tidak rumit dan dicatat untuk
pengembangan versi lebih lanjut.
4. Penentuan langkah perhitungan plat beton bertulang.
5. Penggambaran tulangan plat sesuai studi literatur.
6. Penginputan data perhitungan ke dalam algoritma pemrograman.
7. User memilih spesifikasi plat yang akan di hitung. (Klasifikasi plat satu
arah dan plat dua arah, dan jenis perletakan plat)
8. User mengisi data spesifikasi plat yang di butuhkan seperti, bentang (l),
data tinggi (h), mutu bahan (fc dan fy), dan beban ultimate (qu).
9. User menghitung plat dengan menggunakan tombol rekomendasi atau
memilih tulangan plat secara manual.
10. Menampilkan hasil perhitungan program.
11. Memunculkan perintah peringatan ketika dimensi plat kurang.
23
Gambar 3.1 Diagram alir gambaran umum program
Program melakukan perhitungan
Output Hasil
Perhitungan
Mulai
Satu Arah Dua Arah
Satu arah satu
tumpuan
Satu arah dua
tumpuan
User input data
User memilih klasifikasi plat
Pilih Jenis
Tumpuan
Selesai
Hasil sesuai standart SNI?
Iya
Tidak
24
3.3.4 Perhitungan Plat lantai
Metode yang di terapkan pada Program Perhitungan Plat Peton
Pertulang ini adalah metode analisis pendekatan momen, yang mengacu pada
peraturan SNI 2847:2013.
Plat satu arah meliputi plat dangan satu tumpuan dan plat dengan dua
tumpuan yang saling sejajar. Sedangkan plat duarah meliputi plat dengan
empat tumpuan saling sejajar dengan perbandingan panjang dan lebar ly β€ 2,5
lx.
Perencanaan plat beton bertulang satu arah di rencanakan dengan
tulangan plat pokok dan tulangan plat bagi. Untuk plat dua arah, perencanaan
penulangannya di bedakan menjadi dua yaitu, penulangan daerah tumpuan dan
penulangan daerah lapangan. Pada daerah lapangan plat dua arah hanya di
hitung tulangan pokok saja karena kedua jenis tulangan pokok pada daerah
lapangan sudah saling bersilangan.
Secara garis besar tahapan perhitungan untuk satu arah dan dua arah
sama, yaitu menentukan tinggi plat (h), menentukan mutu bahan plat (fc dan
fy), menentukan tebal efektif plat (d) langkah selanjutnya dapat di di hitung
dengan cara sebagai berikut :
1. Faktor momen pikul K :
- K=
ππ’
Γ
π.π2
- Kmaks = 382,5.π½1.ππβ².(600+ππ¦β225.π½1)
(600+ππ¦)2
Dimana, K β€ Kmaks, jika nilai K Λ Kmaks maka plat di pertebal
2. Tinggi balok beton tekan plat (a)
- π = (1 β β1 β2πΎ
0,85.ππβ²).d
25
3. Luas tulangan pokok plat sementara (AsPs)
- As = 0,85.ππβ².π.π
ππ¦
- Jika fcβ β€ 31,36 Mpa, As = 1,4
ππ¦. π. π ;
Jika fcβ β₯ 31,36 Mpa, As = βππβ²
4.ππ¦. π. π
4. Luas tulangan bagi. (AsBs)
- Asb = 20%.As ;
- fy β€ 300 MPa, Asb = 0,0020.b.h ;
fy = 400 MPa, Asb = 0,0018.b.h ;
fy > 400 MPa, Asb = 0,0018.b.h.(400/fy).
5. Memilih diameter (Γ) dan jarak (s) pada tabel A-5 Istimawan (Lampiran
2)
6. Nilai jarak yang keluar ialah jarak tulangan per 1000mm.
Skema perhitungan plat dapat di lihat pada gambar 3.1 :
26
27
3.3.5 Penjelasan & gambar tulangan plat.
Penggambaran tulangan plat penempatan tulangan pokok dan tulangan
bagi selalu tegak lurus dimana tulangan pokok plat berada dekat dengan tepi
beton dan tulangan bagi plat terletak menempel pada tulangan pokok. Pada
daerah tumpuan plat, tulangan pokok berada di bagian atas plat, sedangkan
tulangan bagi plat menempel di bawah tulangan pokok plat. Jadi tulangan
pokok pada daerah tumpuan merupakan tulangan atas dengan dengan urutan
28
ke 1, dan tulangan bagi plat merupakan tulangan atas urutan ke 2. Pada daerah
lapangan plat, tulangan pokok plat berada di bawah dekat dengan tepi beton,
sedangkan tulangan bagi menempel di atas tulangan pokok plat. Sehingga
kedudukan tulangan pokok pada daerah lapangan merupakan tulangan urutan
ke 1, dari bwah dan tulangan bagi berada di urutan ke 2 dari bawah.
Untuk membedakan antara tulangan bawah dengan tulangan atas, serta
urutan letak tulangan plat pada gambar maka akan di berikan penjelasan
sebagai berikut :
1. Harus dapat dilihat/dibaca dari bawah dan sebelah kanan di putar kebawah,
maksudnya gambar tulangan plat dengan garis lurus mendatar, di
asumsukan di lihat dari sisi bwah. Sedangkan gambar tulangan dengan
garis tegak lurus diasumsikan di lihat dengan sisi kanan di putar berada di
bawah.
2. Pemberian simbol yang dapat diartikan sebagai simbol segitiga
bagian lancip di bawah berarti posisinya βberada di atas sesuatuβ artinya
tulangan berada di atas, dan simbol segitiga lancip ke atas berarti βberada
di bawah sesuatuβ artinya tulangan plat berada di bawah.
3. Tanda satu segitiga menandakan tulangan berada di urutan pertama, dan
dua segitiga menandakan tulangan plat berada di urutan ke dua.
Gambar 3.4 Gambar Plat 1 arah satu tumpuan
29
Gambar 3.5 Gambar Plat 1 arah dua tumpuan
Gambar 3.6 Gambar Plat dua arah
30
// hitung k
var K1: Number;
K1 = (Mu * pangkat(10, 6)) / (0.8 * 1000 * dAsumsi * dAsumsi);
trace("k=" + K1);
this.moving.sementara.text = moving.sementara.text + " Faktor momen
pikul(K)= " + K1 + ", ";
var Betha;
if (fc <= 30) {
Betha = 0.85;
} else if (fc > 30) {
Betha = 0.85 - 0.008 * (fc - 30);
}
var Kmak;
Kmak = (382.5 * Betha * fc * (fy + 600 - (225 * Betha))) / ((600 + fy) * (600 +
fy));
//trace(Kmak);
Kmak = (Math.round(Kmak * 10000)) / 10000;
trace("Betha " + Betha + ", ");
trace("k MAK " + Kmak + ", ");
//popup
if (K1 > Kmak) {
3.4 Pembuatan Program
Pembuatan aplikasi dilakukan setelah merencanakan alur algoritma
program, selanjutnya di terapkan ke dalam Program dengan wujud aplikasi Smart
Phone maupun Dekstop dengan menggunakan bahasa pemrograman Action Script
3.0 pada aplikasi Adobe Flash Player yang bahasa pemrograman secara
keseluruhan akan di lampirkan pada lampiran 3, berikut ini adalah contoh
pemrograman pada proses perhitungan k, dan pengambilan koefisien momen pada
tabel PBI 1971, dapat di lihat pada gambar 3.7 dan 3.8.
Gambar 3.7 Contoh penerapan persamaan kmaks
31
32
3.5 Pengujian Program
Pengujian Aplikasi di lakukan untuk menguji kebenaran algoritma
pemrograman dan menentukan kekurangan dan kelebihan program yang telah di
rancang demi mendapatkan program yang sempurna dan efisien saat di gunakan
oleh User.