BAB III METODE PENELITIAN...tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Menurut...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN...tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Menurut...
-
BAB III
METODE PENELITIAN
3. . Metode Penelitian
3.1 Jenis dan Strategi Penelitian
Menurut Borg and Gall (1989 dalam Pujiadi 2015), educational research
and development is a process used to develop and validate educational product,
artinya bahwa penelitian pengembangan pendidikan (R&D) adalah sebuah
proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan
sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan
pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Dari kajian yang
dikemukakan ahi tersebut peneliti berpendapat bahwa: Penelitian
pengembangan bertitik tumpu pada mendesain dan membuat produk yang
berkaitan dengan pendidikan, dalam rangka merncang pendidikan akan lebih
terarah terorganisasi dan melakukan perubahan ke arah yang lebih maju
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Dalam hal ini pengembangan baik
metode mengajar, alat pembelajaran, media pembelajaran maupun sarana dan
prasarana pembelajran yang disesuaikan dengan lingkungan sekolah atau
satuan pendidikan di mana sekolah tersebut berada. Ini dikarenakan antar
sekolah atau satuan pendidikan memiliki ciri khas dan kemampuan yang
berbeda - beda. Apalagi letak geografis yang sangat berbeda pula. Sebagai
contoh sekolah atau satuan pendidikan di perkotaan tentunya sangat berbeda
dengan sekolah atau satuan pendidikan di pedesaan. Sehingga pengembangan
yang dirancang sesuai dengan karakter dan kemampuan sekolah atau satuan
pendidikan yang dimiliki.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak. Peneliti sengaja mengambil lokasi ini sebagai setting
penelitian karena sekolah tersebut dapat menghasilkan lulusan dengan
kualitas baik tanpa mengabaikan aspek pendidikan lainnya, baik yang
bersifat afektif maupun psikomotorik.
-
Waktu penelitian dilaksanakan sekitar empat bulan dari bulan
Nopember sampai dengan bulan Pebruari. Waktu penelitian ini menganut
program yang sudah direncanakan dan deprogram oleh Program Pasca
Sarjana Magester Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga. Adapun tabel pelaksanaannya terjadwal sesuai dengan tabel kegiatan
yang dirancang peneliti sebagai berikut :
Tabel 3.1Penjadwalan Kegiatan Penelitian
3.3 Kehadiran Peneliti
Agar didapatkan data yang valid dan reliabel, peneliti terjun
langsung ke lokasi penelitian. Kehadiran peneliti dalam melakukan
Kegiatan
Nopember Desember Januari Februari
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Pembuatan
Instrumen
X X
Program
Setrategi
mutu
X X
Pengukuran
Kompetensi
guru dalam
menyusun
RPP
X X
Pelaksanaan
Setrategi
Mutu
X X
Pelaksanaan
Monev
X X
Penyusunan
Laporan
X X
Ujian Tesis X
-
penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yang dikhususkan
untuk mencari data mengenai strategi peningkatan kualitas belajar SD
Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Oleh karena itu,
menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 158), kedudukan peneliti adalah
sebagai instrumen penelitian dan siswa.
Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen
penelitian disini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Selain itu
peneliti juga menjadi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Ciri-ciri
umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat
menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas
pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan
kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong,
2006: 168-169).
Kedudukan peneliti sebagai siswa dalam penelitian disini
dimaksudkan sebagai pengamat berperan serta yang menceritakan apa
yang dilakukan orang-orang. Menjadi anggota kelompok subjek yang
diteliti sehingga tidak lagi dipandang sebagai peneliti asing, tetapi sudah
menjadi teman yang dipercaya (Moleong, 2006: 164).
3.4 Data, Sumber Data, dan Narasumber
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala
sesuatu yang didengar, dilihat, dialami, dan bahkan yang dipikirkan oleh
peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan
tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Menurut
Spradley (dalam Harsono, 2008: 160), sumber data dalam penelitian berupa
kata dan tindakan orang yang diamati atau yang diwawancarai, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan foto mupun data-data sekolah
yang mendukung terlaksanakannya penelitian.
Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang
kunci (key person) atau orang yang berkompeten. Dalam penelitian ini
narasumber adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru.
-
3.4.1 Data
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala
sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh
peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan
tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Data yang
diperoleh dalam penelitian ini ialah data tentang strategi peningkatan kualitas
lulusan SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
3.4.2 Sumber Data
Menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 160), sumber data dalam
penelitian berupa kata dan tindakan orang yang diamati atau yang
diwawancarai, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto.
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Orang
Orang merupakan informan yang memberikan informasi tentang hal-hal
yang berhubungan dengan penelitian melalui wawancara. Ucapan dan
tindakan orang dalam penelitian ini bersifat dekriptif, etnografis, struktural,
dan kontras melalui wawancara.
b. Kejadian
Kejadian dalam penelitian ni meurpakan tindakan yang dilakukan oleh
orang-orang yang diamati. Kejadian diperoleh dari hasil observasi langsung
pada subjek penelitian di tempat penelitian selama peneliti berpartisipasi pada
aktivitas pelaku (Harsono, 2008: 160).
c. Dokumen
Dokumen adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri
atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan
sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-keterangan
mengenai peristiwa tersebut.
3.4.3 Nara Sumber
Dalam penelitian kualitatif, informan tidak disebut sebagai subjek
penelitian, karena nara sumber menyangkut orang mempunyai kedudukan
-
yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam penelitian ini melibatkan
orang yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang
berkompeten. Dalam penelitian ini nara sumber adalah kepala sekolah, komite
sekolah, dan guru.
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2008: 208). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan
setting data yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga pendidikan.
Berdasarkan sumbernya menggunakan data primer yang diperoleh
melalui pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder yang diperoleh
melalui dokumen laporan pelaksanaan pembelajaran, dan berdasarkan teknik
pengumpulan data menggunakan triangulasi yang merupakan gabungan dari
wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi
Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2008: 226), observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Observasi meliputi studi lapangan, dan analisis isi,
dan beberapa studi lain. Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat,
dan terinci tentang keadaan lapangan, keberadaan, dan kohesi struktur
organisasi formal dan non formal (Harsono, 2008: 164). Observasi dapat
dilakukan secara partisiptif ataupun non partisipatif. Dalam penelitian ini
menggunakan observasi non partisipatif, yaitu bahwa pengamat tidak ikut
serta dalam kegiatan dan hanya berperan mengamati kegiatan, serta tidak ikut
kegiatan (Sukmadinata, 2007: 220).
Observasi dipakai untuk memahami persoalan-persoalan yang ada di
sekitar pelaku dan narasumber (Harsono, 2008: 165). Observasi dilakukan
untuk memperoleh gambaran data mengenai strategi peningkatan kualitas
-
lulusan SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
Kegiatan pengamatan dilakukan dengan tiga tahap.
a. Pengamatan deskriptif; pengamatan untuk mengeksplorasi data
secara umum. Dalam tahap ini peneliti mengamati secara umum
saja tentang kegiatan pembelajaran;
b. Pengamatan terfokus; pengamatan untuk menunjang analisis.
Peneliti secara seksama mengamati praktik pembina dalam
mengajar;
c. Pengamatan terseleksi; pengamatan untuk menunjang komponen.
Peneliti mengambil beberapa kegiatan yang dijadikan contoh secara
detail sehingga kegiatan tersebut patut dijadikan contoh dan masih
mengandung beberapa kelemahan.
2. Wawancara Mendalam
Menurut Mantja (dalam Harsono, 2008: 162), wawancara mendalam
merupakan percakapan terarah yang tujuannnya untuk mengumpulkan
informasi etnografi. Wawancara mendalam dapat diberi makna kombinasi
antara pertanyaan-pertanyaan deskriptif, struktural dan kontras. Informan
yang diwawancarai adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru. Data
yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pelaksanaan
pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya
terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis
dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-keterangan
mengenai peristiwa tersebut. Metode dokumentasi dipakai untuk
mengumpulkan data dari sumber-sumber dokumen yang mungkin
mendukung atau bahkan berlawanan dengan hasil wawancara (Harsono,
-
2008: 165). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang berupa
dokumen atau arsip tentang pengendalian kualitas pembelajaran.
3.4.4 Teknik Analisis Data
Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs
ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan
jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala
tertentu terjadi. Prinsip dasarnya adalah kronologi. Berikut tahapan dalam
analisis data tertata, Pertama,Membangunsajian, pada tahap ini cara yang
mudah bergerak maju adalah memecah-mecah inovasi ke dalam komponen-
komponen atau aspek-aspek khusus, dengan menggunakan ini sebagai baris
matriks. Kolom matriks adalah jangka-jangka waktu, dari penggunaan awal
sampai penggunaan nanti. Jika terjadi perubahan dalam komponen selama
jangka waktu itu, kita dapat memasukkan deksripsi singkat dari perubahan
itu (Miles dan Huberman, 2007: 173-174).
Kedua, Memasukkan data. Pada tahap ini, penganalisis sedang mencari
perubahan-perubahan dalam inovasi itu, komponen demi komponen.
Perubahan-perubahan itu dapat ditempatkan dalam catatan-catatan lapangan
wawancara dengan para pengguna inovasi yang sudah terkode, yang ditanyai
secara khusus apakah mereka telah membuat suatu yang sudah terkode
dalam format buku inovasi. Kelanjutan penyelidikan menurut adanya bagian-
bagian yang telah ditambah, didrop, diperbaiki, digabungkan, atau diseleksi
untuk digunakan. Dalam beberpa hal dapat mengacu pada bukti-bukti
dokumenter (Miles dan Huberman, 2007: 174).
Ketiga, Menganalisisdata. Pada tahap ini, penganalisis dapat memahami
lebih dalam mengenai apa yang terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-
aspek lain dari catatan lapangan, khususnya apa lagi yang dikatakan orang
mengenai perubahan itu atau alasan-alasannya (Miles dan Huberman, 2007:
177).
Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah-langkah
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive
Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam
kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions).
-
Penjelasan keempat langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Penjelasan keempat teknik tersebut telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang
tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya (Sugiyono, 2008: 247).
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan akhir atau verifikasi. Reduksi data ini berlangsung secara terus
menerus selama penelitian berlangsung.
3. Penyajian Data
Penyajian data/display data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola
yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan
serta memberikan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga
dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah
diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang
kompleks menjadi sederhana namun selektif. Data yang diperoleh dari
penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2008:
249).
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan setelah analisis data. Selama
pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai dilakukan analisis
data untuk menarik suatu simpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu
pola tentang peristiwa yang terjadi. Analisis data yang terus menerus
dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurangan dan atau penambahan
data yang dibutuhkan.
-
Hubungan langkah-langkah tersebut bersifat interaktif yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
3.4.5 Draf langkah - langkah Metode Penelitian
No Pembuatan Pokja
Guru
Data Isi Sumber
1 Perencanaan Profil SD Data- data
Sekolah
Dokume
n
2 Study Pendahuluan Wwanca
ra
KS&gur
u
Pendalaman
Profil SD
Dokume
n
Sekoalh
3 Desain
Pengembangan
Struktur
Sekolah
Di Desain
menjadi Pokja
Guru sesuai
keahlian guru
Kepala
Sekolah
Guru
4 Pelaksanaan Team
Work
Teacher
Pengelompokan
jenis guru
sesuai
keahliannya di
sampaikan
dalam
pembelajaran
Desain
Pengem
bangan
yang
diranca
ng
5 Evaluasi Hasil
KBM
Capaian belajar
anak ( nilai )
Semua
Kompon
en SD
6 Tindak Lanjut Nilai
akhir
capaian.
Peningkatan
dilanjutkan
Ditamba
h
masuka
-
3.4.6 Keabsahan Data
n.
-
Data yang diperoleh dikatakan valid apabila temuan dan interpretasi
data memiliki kredibilitas. Hal ini dicapai apabila data dan penafsirannya
diterima oleh subjek penelitian. Reliabilitas ini dicapai melalui persamaan
hasil observasi yang konsisten, bahwa keterandalan penelitian terletak pada
kredibilitas, transferabilitas, konfirmabilitas, dan dependabilitas (Guba dalam
Sutama, 2010: 71)
1. Kredibilitas
Untuk menguji kredibilitas temuan penelitian di lapangan, guba lebih
jauh menyarankan tiga cara, yaitu memperpanjang waktu tinggal bersama di
lapangan agar memperoleh peluang untuk memperluas ruang lingkup,
melakukan pengamatan lebih tekun agar dapat memberi peluang kepada
peneliti menghayati lebih dalam, dan menguji temuan itu dengan metode
triangulasi, termasuk menggunakan sumber ganda metode ganda, peneliti
ganda, teori yang berbeda (Sutama, 2010: 71).
2. Transferabilitas
Hasil penelitian sosial yang bermutu juga didukung oleh peluang atau
kemampuannya untuk diterapkan dalam berbagai kondisi dan latar waktu,
tempat, dan konteks yang berbeda.. Oleh sebab itu, ternferabilitas penelitian
perlu dilakukan orang lain yang telah mempelajari laporan peneliti.
3. Dependabilitas
Paradigma naturalistik memnadang bahwa realitas itu bekaitan
langsung dengan konteks, tempat, dan waktu, maka paradigma itu
menganggap sesuatu yang tidak mungkin untuk melakukan replikasi temuan
kajian dari lapangan. Keeratan suatu penelitian dengan penelitian lain pada
tempat yang sama akan tergantung pada berbagai faktor.
4. Konfirmabilitas
-
Konfirmabilitas dapat menjamin bahwa hasil penelitian merupakan
kebulatan dan jauh dari hal-hal yang saling bertentangan. Konfirmabilitas
perlu didukung oleh jejak audit (Audit trail) yang sekaligus berkiblat pada
proses, maka konfrimabilitas lebih berkiblat pada hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, yang dapat dilakukan oleh peneliti terbatas pada
kredibilitas dengan mengusahakan semaksimal mungkin peneliti tinggal di
lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi berkali-kali sehingga
diperoleh dan konsisten. Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data
melalui pengamatan kinerja guru dan kegiatan siswa.
Menurut Moleong (2006: 330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut Denzim dalam Moleong
(2006:330) membedakan empat triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dan
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
a. Sumber
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,
membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi, dan membandingkan wawancara dengan dokumen
yang berkaitan.
b. Metode
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa
sumber data dengan metode yang sama.
c. Penyidik
Membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis
lainnya.
d.Tujuan Model Manajemen Pembelajaran Melalui Metode “Stop and Stop”
-
Model manajemen pembelajaran melalui metode “stop and stop” berbasis
pendidikan karakter untuk mengatur proses belajar mengajar, dalam rangka
tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Tujuan dalam
model manajemenpembelajaran melalui metode “stop and stop” yang
dilakukan oleh para guru atau pengajarantara lain :
1. Planning (Perencanaan) dalam proses pembelajaran pada pembuatan RPP
dan sudah tercantum metode yang diterapkan dan disusun secara jelas.
2. Organizing (Pengorganisasian) dalam penyediaan media atau alat peraga,
pengelompokan SK dan KD, perumusan dan penetapan metode serta
prosedur pembelajaran dapat dilakukan secara tepat.
3. Actuating (Penggerakan/Pelaksanaan) dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara runtut dan baik berdasar pada RPP.
4. Controlling (Pengawasan) untuk memantau proses pembelajaran agar
sesuai dengan apa yang dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
C.Manfaat Model Manajemen Pembelajaran Melalui Metode “Stop and
Stop”
1. Model manajemen pembelajaran melalui metode “Stop and Stop” berbasis
pendidikan karakter padasetiap sekolah akan mengoptimalkan proses
belajar mengajar atau pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Model manajemen pembelajaran melalui metode “Stop and Stop”
pendidikan karakter di sekolah ini akan meningkatkan potensi kegiatan
belajar mengajar.
3. Model manajemen pembelajaran melalui “Stop and Stop” berbasis
pendidikan karakter di sekolah ini dapat memudahkan guru untuk
memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
3. . Metode Penelitian
3.1 Jenis dan Strategi Penelitian
Menurut Borg and Gall (1989 dalam Pujiadi 2015), educational research and development is a process used to develop and validate educational product, artinya bahwa penelitian pengembangan pendidikan (R&D) adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Dari kajian yang dikemukakan ahi tersebut peneliti berpendapat bahwa: Penelitian pengembangan bertitik tumpu pada mendesain dan membuat produk yang berkaitan dengan pendidikan, dalam rangka merncang pendidikan akan lebih terarah terorganisasi dan melakukan perubahan ke arah yang lebih maju dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Dalam hal ini pengembangan baik metode mengajar, alat pembelajaran, media pembelajaran maupun sarana dan prasarana pembelajran yang disesuaikan dengan lingkungan sekolah atau satuan pendidikan di mana sekolah tersebut berada. Ini dikarenakan antar sekolah atau satuan pendidikan memiliki ciri khas dan kemampuan yang berbeda - beda. Apalagi letak geografis yang sangat berbeda pula. Sebagai contoh sekolah atau satuan pendidikan di perkotaan tentunya sangat berbeda dengan sekolah atau satuan pendidikan di pedesaan. Sehingga pengembangan yang dirancang sesuai dengan karakter dan kemampuan sekolah atau satuan pendidikan yang dimiliki.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Peneliti sengaja mengambil lokasi ini sebagai setting penelitian karena sekolah tersebut dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas baik tanpa mengabaikan aspek pendidikan lainnya, baik yang bersifat afektif maupun psikomotorik.
Waktu penelitian dilaksanakan sekitar empat bulan dari bulan Nopember sampai dengan bulan Pebruari. Waktu penelitian ini menganut program yang sudah direncanakan dan deprogram oleh Program Pasca Sarjana Magester Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Adapun tabel pelaksanaannya terjadwal sesuai dengan tabel kegiatan yang dirancang peneliti sebagai berikut :
Tabel 3.1
Penjadwalan Kegiatan Penelitian
Kegiatan
Nopember
Desember
Januari
Februari
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
Pembuatan Instrumen
X
X
Program Setrategi mutu
X
X
Pengukuran Kompetensi guru dalam menyusun RPP
X
X
Pelaksanaan Setrategi Mutu
X
X
Pelaksanaan Monev
X
X
Penyusunan Laporan
X
X
Ujian Tesis
X
3.3 Kehadiran Peneliti
Agar didapatkan data yang valid dan reliabel, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian. Kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yang dikhususkan untuk mencari data mengenai strategi peningkatan kualitas belajar SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Oleh karena itu, menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 158), kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen penelitian dan siswa.
Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian disini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Selain itu peneliti juga menjadi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong, 2006: 168-169).
Kedudukan peneliti sebagai siswa dalam penelitian disini dimaksudkan sebagai pengamat berperan serta yang menceritakan apa yang dilakukan orang-orang. Menjadi anggota kelompok subjek yang diteliti sehingga tidak lagi dipandang sebagai peneliti asing, tetapi sudah menjadi teman yang dipercaya (Moleong, 2006: 164).
3.4 Data, Sumber Data, dan Narasumber
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, dialami, dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 160), sumber data dalam penelitian berupa kata dan tindakan orang yang diamati atau yang diwawancarai, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto mupun data-data sekolah yang mendukung terlaksanakannya penelitian.
Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten. Dalam penelitian ini narasumber adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru.
3.4.1 Data
Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam etnografi (Lofland dalam Moleong, 2006: 157). Data yang diperoleh dalam penelitian ini ialah data tentang strategi peningkatan kualitas lulusan SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
3.4.2 Sumber Data
Menurut Spradley (dalam Harsono, 2008: 160), sumber data dalam penelitian berupa kata dan tindakan orang yang diamati atau yang diwawancarai, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto. Sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Orang
Orang merupakan informan yang memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian melalui wawancara. Ucapan dan tindakan orang dalam penelitian ini bersifat dekriptif, etnografis, struktural, dan kontras melalui wawancara.
b. Kejadian
Kejadian dalam penelitian ni meurpakan tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang diamati. Kejadian diperoleh dari hasil observasi langsung pada subjek penelitian di tempat penelitian selama peneliti berpartisipasi pada aktivitas pelaku (Harsono, 2008: 160).
c. Dokumen
Dokumen adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut.
3.4.3 Nara Sumber
Dalam penelitian kualitatif, informan tidak disebut sebagai subjek penelitian, karena nara sumber menyangkut orang mempunyai kedudukan yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten. Dalam penelitian ini nara sumber adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru.
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2008: 208). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan setting data yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga pendidikan.
Berdasarkan sumbernya menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumen laporan pelaksanaan pembelajaran, dan berdasarkan teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi yang merupakan gabungan dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2008: 226), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi meliputi studi lapangan, dan analisis isi, dan beberapa studi lain. Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat, dan terinci tentang keadaan lapangan, keberadaan, dan kohesi struktur organisasi formal dan non formal (Harsono, 2008: 164). Observasi dapat dilakukan secara partisiptif ataupun non partisipatif. Dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipatif, yaitu bahwa pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan dan hanya berperan mengamati kegiatan, serta tidak ikut kegiatan (Sukmadinata, 2007: 220).
Observasi dipakai untuk memahami persoalan-persoalan yang ada di sekitar pelaku dan narasumber (Harsono, 2008: 165). Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran data mengenai strategi peningkatan kualitas lulusan SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan tiga tahap.
a. Pengamatan deskriptif; pengamatan untuk mengeksplorasi data secara umum. Dalam tahap ini peneliti mengamati secara umum saja tentang kegiatan pembelajaran;
b. Pengamatan terfokus; pengamatan untuk menunjang analisis. Peneliti secara seksama mengamati praktik pembina dalam mengajar;
c. Pengamatan terseleksi; pengamatan untuk menunjang komponen. Peneliti mengambil beberapa kegiatan yang dijadikan contoh secara detail sehingga kegiatan tersebut patut dijadikan contoh dan masih mengandung beberapa kelemahan.
2. Wawancara Mendalam
Menurut Mantja (dalam Harsono, 2008: 162), wawancara mendalam merupakan percakapan terarah yang tujuannnya untuk mengumpulkan informasi etnografi. Wawancara mendalam dapat diberi makna kombinasi antara pertanyaan-pertanyaan deskriptif, struktural dan kontras. Informan yang diwawancarai adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru. Data yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pelaksanaan pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut. Metode dokumentasi dipakai untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber dokumen yang mungkin mendukung atau bahkan berlawanan dengan hasil wawancara (Harsono, 2008: 165). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau arsip tentang pengendalian kualitas pembelajaran.
3.4.4 Teknik Analisis Data
Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala tertentu terjadi. Prinsip dasarnya adalah kronologi. Berikut tahapan dalam analisis data tertata, Pertama, Membangun sajian, pada tahap ini cara yang mudah bergerak maju adalah memecah-mecah inovasi ke dalam komponen-komponen atau aspek-aspek khusus, dengan menggunakan ini sebagai baris matriks. Kolom matriks adalah jangka-jangka waktu, dari penggunaan awal sampai penggunaan nanti. Jika terjadi perubahan dalam komponen selama jangka waktu itu, kita dapat memasukkan deksripsi singkat dari perubahan itu (Miles dan Huberman, 2007: 173-174).
Kedua, Memasukkan data. Pada tahap ini, penganalisis sedang mencari perubahan-perubahan dalam inovasi itu, komponen demi komponen. Perubahan-perubahan itu dapat ditempatkan dalam catatan-catatan lapangan wawancara dengan para pengguna inovasi yang sudah terkode, yang ditanyai secara khusus apakah mereka telah membuat suatu yang sudah terkode dalam format buku inovasi. Kelanjutan penyelidikan menurut adanya bagian-bagian yang telah ditambah, didrop, diperbaiki, digabungkan, atau diseleksi untuk digunakan. Dalam beberpa hal dapat mengacu pada bukti-bukti dokumenter (Miles dan Huberman, 2007: 174).
Ketiga, Menganalisis data. Pada tahap ini, penganalisis dapat memahami lebih dalam mengenai apa yang terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-aspek lain dari catatan lapangan, khususnya apa lagi yang dikatakan orang mengenai perubahan itu atau alasan-alasannya (Miles dan Huberman, 2007: 177).
Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions).
Penjelasan keempat langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penjelasan keempat teknik tersebut telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya (Sugiyono, 2008: 247).
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan akhir atau verifikasi. Reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.
3. Penyajian Data
Penyajian data/display data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta memberikan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif. Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2008: 249).
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan setelah analisis data. Selama pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai dilakukan analisis data untuk menarik suatu simpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu pola tentang peristiwa yang terjadi. Analisis data yang terus menerus dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurangan dan atau penambahan data yang dibutuhkan.
Hubungan langkah-langkah tersebut bersifat interaktif yang dapat digambarkan sebagai berikut:
3.4.5 Draf langkah - langkah Metode Penelitian
No
Pembuatan Pokja Guru
Data
Isi
Sumber
1
Perencanaan
Profil SD
Data- data Sekolah
Dokumen
2
Study Pendahuluan
Wwancara KS&guru
Pendalaman Profil SD
Dokumen Sekoalh
3
Desain Pengembangan
Struktur Sekolah
Di Desain menjadi Pokja Guru sesuai keahlian guru
Kepala Sekolah Guru
4
Pelaksanaan
Team Work Teacher
Pengelompokan jenis guru sesuai keahliannya di sampaikan dalam pembelajaran
Desain Pengembangan yang dirancang
5
Evaluasi
Hasil KBM
Capaian belajar anak ( nilai )
Semua Komponen SD
6
Tindak Lanjut
Nilai akhir capaian.
Peningkatan dilanjutkan
Ditambah masukan.
3.4.6 Keabsahan Data
Data yang diperoleh dikatakan valid apabila temuan dan interpretasi data memiliki kredibilitas. Hal ini dicapai apabila data dan penafsirannya diterima oleh subjek penelitian. Reliabilitas ini dicapai melalui persamaan hasil observasi yang konsisten, bahwa keterandalan penelitian terletak pada kredibilitas, transferabilitas, konfirmabilitas, dan dependabilitas (Guba dalam Sutama, 2010: 71)
1. Kredibilitas
Untuk menguji kredibilitas temuan penelitian di lapangan, guba lebih jauh menyarankan tiga cara, yaitu memperpanjang waktu tinggal bersama di lapangan agar memperoleh peluang untuk memperluas ruang lingkup, melakukan pengamatan lebih tekun agar dapat memberi peluang kepada peneliti menghayati lebih dalam, dan menguji temuan itu dengan metode triangulasi, termasuk menggunakan sumber ganda metode ganda, peneliti ganda, teori yang berbeda (Sutama, 2010: 71).
2. Transferabilitas
Hasil penelitian sosial yang bermutu juga didukung oleh peluang atau kemampuannya untuk diterapkan dalam berbagai kondisi dan latar waktu, tempat, dan konteks yang berbeda.. Oleh sebab itu, ternferabilitas penelitian perlu dilakukan orang lain yang telah mempelajari laporan peneliti.
3. Dependabilitas
Paradigma naturalistik memnadang bahwa realitas itu bekaitan langsung dengan konteks, tempat, dan waktu, maka paradigma itu menganggap sesuatu yang tidak mungkin untuk melakukan replikasi temuan kajian dari lapangan. Keeratan suatu penelitian dengan penelitian lain pada tempat yang sama akan tergantung pada berbagai faktor.
4. Konfirmabilitas
Konfirmabilitas dapat menjamin bahwa hasil penelitian merupakan kebulatan dan jauh dari hal-hal yang saling bertentangan. Konfirmabilitas perlu didukung oleh jejak audit (Audit trail) yang sekaligus berkiblat pada proses, maka konfrimabilitas lebih berkiblat pada hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, yang dapat dilakukan oleh peneliti terbatas pada kredibilitas dengan mengusahakan semaksimal mungkin peneliti tinggal di lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi berkali-kali sehingga diperoleh dan konsisten. Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data melalui pengamatan kinerja guru dan kegiatan siswa.
Menurut Moleong (2006: 330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut Denzim dalam Moleong (2006:330) membedakan empat triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
a. Sumber
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dan membandingkan wawancara dengan dokumen yang berkaitan.
b. Metode
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
c. Penyidik
Membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainnya.
d.Tujuan Model Manajemen Pembelajaran Melalui Metode “Stop and Stop”
Model manajemen pembelajaran melalui metode “stop and stop” berbasis pendidikan karakter untuk mengatur proses belajar mengajar, dalam rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Tujuan dalam model manajemen pembelajaran melalui metode “stop and stop” yang dilakukan oleh para guru atau pengajar antara lain :
1. Planning (Perencanaan) dalam proses pembelajaran pada pembuatan RPP dan sudah tercantum metode yang diterapkan dan disusun secara jelas.
2. Organizing (Pengorganisasian) dalam penyediaan media atau alat peraga, pengelompokan SK dan KD, perumusan dan penetapan metode serta prosedur pembelajaran dapat dilakukan secara tepat.
3. Actuating (Penggerakan/Pelaksanaan) dalam proses pembelajaran dapat dilakukan secara runtut dan baik berdasar pada RPP.
4. Controlling (Pengawasan) untuk memantau proses pembelajaran agar sesuai dengan apa yang dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
C.Manfaat Model Manajemen Pembelajaran Melalui Metode “Stop and Stop”
1. Model manajemen pembelajaran melalui metode “Stop and Stop” berbasis pendidikan karakter pada setiap sekolah akan mengoptimalkan proses belajar mengajar atau pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Model manajemen pembelajaran melalui metode “Stop and Stop” pendidikan karakter di sekolah ini akan meningkatkan potensi kegiatan belajar mengajar.
3. Model manajemen pembelajaran melalui “Stop and Stop” berbasis pendidikan karakter di sekolah ini dapat memudahkan guru untuk memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam pembelajaran.