BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan
tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research.
Ruswandi, dalam Mujono dan Ayi Suherman (2007, hlm.79) mendefinisikan PTK
sebagai berikut:
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas
secara lebih profesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan-
persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.”
Ciri khas dari PTK yaitu dengan adanya siklus-siklus. Dalam tiap siklus
terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan (planning), melakukan tindakan
(acting), mengamati (observing), dan merefleksikannya (reflecting).
Alasan memilih metode ini karena dilihat dari tujuan PTK itu sendiri adalah
untuk meningkatkan mutu atau kualitas proses dan hasil pembelajaran. Metode
penelitian ini dirasa cocok untuk guru yang senantiasa meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. Fokus penelitian
tindakan kelas adalah pada siswa atau proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari
penelitian tindakan kelas adalah meningkatkan atau perbaikan tehadap kinerja
belajar siswa di sekolah; peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses
pembelajaran; peningkatan atau perbaikan tehadap kualitas penggunaan media,
alat bantu belajar dan sumber belajar lainnya; peningkatan atau perbaikan tehadap
masalah-masalah pendidikan anak di sekolah; dan peningkatan atau perbaikan
terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah yang dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tahun
2004
Tujuan PTK menurut Suhardjono (2012. hlm. 61) adalah meningkatkan mutu
proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan
profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik. Seperti yang telah
dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari PTK adalah untuk mengatasi masalah
yang ada dalam pembelajaran. masalah utama dalam penelitian ini adalah
bagaimana meningkatan kerjasama siswa dengan menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam
pembelajaran IPA. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah perubahan,
perbaikan dan peningkatan pada hasil belajar siswa di kelas.
B. Model Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis kualitatif yaitu penelitian tindakan
kelas.Adapun model PTK yang akanpeneliti adopsi pada penelitian ini adalah
Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & McTaggart. Berikut ini adalah
bagan dari kegiatan PTK Model Kemmis & Mc Taggart.
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 PTK Model Spiral Kemmis Taggart (Arikunto 2012)
Adapun Tahapan yang tedapat dalam PTK model Kemmis dan Mc Taggart,
yaitu:
1. Rancangan Tindakan (Planning)
Rancangan tindakan dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap
menyusun rancangan ini ditentukan fokus peristiwa atau masalah yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, dalam hal ini berfokus
pada peningkatan keterampilan kerjasama siswa dalam pembeljaran IPA.
Kemudian membuat berbagai instrument yang diperlukan untuk merekam
fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Dalam tahap ini rancangan penelitian diimplementasikan atau
melaksanakan isi, pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan
peneliti dalam meningkatkan, memperbaiki atau mengobati masalah dalam
pembelajaran yang ada yang berpedoman pada rancangan penelitian
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Planning). Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK didasarkan pada
pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa
peningkatan kinerja dan hasil belajar diperoleh secara optimal.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam tahap ini dicatat atau direkam semua hal yang diperlukan dan
terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti dan observer
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang diberikan kepada siswa
dalam penelitian. Hasil catatan atau rekaman tersebut dipakai sebagai
bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.
4. Refleksi (Reflecting)
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan untuk mengkaji
secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang
telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan
tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika ditemukan masalah
maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya hingga
permasalahan dapat teratasi.
C. Subjek Penelitian Sasaran penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) SDN
Cibeunying yang terdiri dari dua puluh empat (24) orang siswa, 10 orang terdiri
dari siswa laki-laki dan 14 orang terdiri dari siswa perempuan.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan kegiatan penelitian di SDN Cibeunying yang berlokasi di
Jl. Cibeunying Ds. Cibodas Kab Bandung Barat pada semester genap Tahun
Ajaran 2013/2014
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV
terhadap materi kenampakan benda langit dengan menggunakan model siklus
belajar. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) tahap penelitian
tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksidalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal. Tahap
tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planing)
a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Cibeunying.
b. Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal
mengenai kondisi dan situasi Sekolah Dasar Negeri Cibeunying secara
keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subyek
penelitian.
c. Identifikasi permasalahan
Kegiatan ini dilakukan mulai dari:
1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA dan model-model
pembelajaran IPA.
2) Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa,
bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada
pembelajaran IPA. Dalam hal ini peneliti memilih menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament karena dilihat dari
karakteristiknya model pembelajaran ini di kembangkan untuk meningkatkan
kerjasama siswa dalam pembelajaran
3) Merumuskan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA dengan
model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.
2. Pelaksanaan(Acting)
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat
sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar
mengajar.
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, dilakukan persiapan
perencanaan diantaranya sebagai berikut :
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Wawancara keadaan kelas dan siswa kepada guru.
b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah
pembelajaran yang sesuia dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams
games tournament.
c) Membuat format penilaian RPP untuk observer, hal ini ditujukan untuk
mengukur sejauh mana perencanaan pelaksanaan pembelajaran di rencanakan
dengan baik atau tidak.
d) Pembuatan media pembelajaran.
e) Membuat lembar observasi untuk mengukur keterampilan kerjasama siswa
dalam pembelajaran.
f) Membuat lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
g) Membuat lembar wawancara untuk siswa.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya (RPP). Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau
kegiatan belajar mengajar dengan alokasi waktu selama 4 jam pelajaran yaitu
4 x 35 menit dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams
games tournament dengan langkah lngkah pembelajran sebagai berikut.
a) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok heterogen, dimana setiap kelompoknya
terdiri dari 4-5 orang siswa.
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Guru (peneliti) menyampaikan materi pelajaran dan topik diskusi yang akan
didiskusikan dalam pembelajaran.
c) Setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi dengan kelompoknya
tentang materi yang telah di ajarkan
d) Siswa dibimbing oleh guru untuk berdiskusi dan tanya jawab dalam kelompok
dan mengarahkan siswa yang berkemampuan lebih (pandai) untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya.
e) Selama proses diskusi kelompok guru (peneliti) dan observer mengobservasi
keterampilan kerjasama siswa dalam kelompok.
f) Guru memberikan kuis tentang kenampakan matahari dan rasi bintang.
g) Kelompok siswa yang memperoleh nilai tertinggi diberikan Star Reward atau
penghargaan.
h) Observer mengobservasi keterlaksanaan langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament
1) Siklus II
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1) Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
pada siklus pertama.
2) Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya (RPP). Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau
kegiatan belajar mengajar dengan alokasi waktu selama 3 x 35 menit dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament
dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
a) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok heterogen, dimana setiap kelompoknya
terdiri dari 4-5 orang siswa.
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Guru (peneliti) menyampaikan materi pelajaran dan topik diskusi yang akan
didiskusikan dalam pembelajaran.
c) Setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi dengan kelompoknya
tentang materi yang telah di ajarkan
d) Siswa dibimbing oleh guru untuk berdiskusi dan tanya jawab dalam kelompok
dan mengarahkan siswa yang berkemampuan lebih (pandai) untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya.
e) Selama proses diskusi kelompok guru (peneliti) dan observer mengobservasi
keterampilan kerjasama siswa dalam kelompok.
f) Guru memberikan kuis tentang fase bulan dan penanggalan kalender.
g) Kelompok siswa yang memperoleh nilai tertinggi diberikan Star Reward atau
penghargaan.
h) Observer mengobservasi keterlaksanaan langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament
3) Pengamatan (Observation)
Observasi di siklus II sama halnya dengan observasi yang dilakuakn pada
siklus I. Pengamatan atau observasi dilakukan selama proses pembelajaran
dari awal sampai akhir dari pembelajaran. Terdapat dua jenis observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini yakni observasi dalam mengukur aktivitas
kerjasama siswa dalam kelompok dan observasi aktivitas guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournament yang tertuang dalam lembar
observasi.
4) Refleksi (Reflecting)
Peneliti menganalisis dan mengevaluasi dari data yang di peloleh saat
proses pembeljaran berlangsung, field notes peneliti selama proses
pembelajaran pada siklus I, hasil wawancara dengan observer dan hasil
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawancara siswa. Hasil keseluruhan data pada siklus II dijadikan kesimpulan
seberapa besar peningkatan atau perkembangan keterampilan kerjasama siswa
kelas IV SDN Cibeunying dari siklus I dan II sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan pada siklus II, penelitian pada siklus pertama
dianggap berhasil apabila Sebagian besar 80% dari siswa dapat bekerjasama
dengan baik sesuai ketuntasan belajaran yang terdapat pada kurikulum KTSP
2006.
F. Instrumen Penelitian Instrument penelitian dalam penelitian ada dua hal yaitu tes dan nontest
(observasi, dokumentasi dan wawancara).
a. Tes
Tes adalah salah satu cara untuk dapat memperoleh data dalam penelitian,
menurut Nana Sudjana (2012, hlm.35) menyatakan bahwa, “tes pada
umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran”. Teknik ini
dilakukan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dengan menggunakan
butir-butir soal/instrumen soal yang mengukur hasil belajar siswa secara
kognitif sesuai dengan materi kenampakan benda langit yang diteliti secara
individu atau kelompok.
b. Nontes
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini tidak hanya berupa tes yang
berbentuk uraian ataupun tes objektif, tetapi dilakukan juga penilaian nontes
yaitu sebagai berikut.
1) Lembar Observasi Kerjasama
Melalui kegiatan observasi ini dapat memperoleh data kerjasama antar
siswa dan data ini digunakan untuk melihat peningkatan kerjasama setiap
siswa.
2) Dokumentasi
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dokumentasi adalah sebuah gambaran atau bukti kongkrit yang terjadi
dari setiap pelaksanaan penelitian. Dengan adanya dokumentasi, peneliti
memiliki gambaran untuk membuat laporan penelitian dan dapat melihat bukti
secara berulang-ulang jika diperlukan
3) Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan
menggunakan instrumen pedoman wawancara. Dalam penelitian ini alat yang
digunakan dalam mewanwancara siswa dan observer adalah lembar
wawancara.
G. TeknikAnalisis Data
1. Kualitatif
Setelah melaksanakan penelitian, data – data yang terkumpul kemudian
diolah dan dianalisis agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan
menyeluruh.
Teknik analisis yang digunakan merupakan teknik analisis kualitatif
digunakan pada data hasil observasi, wawancara dan angket dengan
triangulasi. Triangulasi berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang
guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti
yang melakukan pengamatan (Kunandar, 2008: 108).
a. Analisis Pengukuran persentase keterlaksanaan Pembelajaran
Dalam lembar keterlaksanaan pembelajaran terdapat 14 poin yang harus
dilaksanakan maka penghitungan dapat dilakukan dengan:
PKP =
Keterangan :
PKP : Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
%KK = ∑
X : Jumlah langkah-langkah pembeljaran yang terlaksana
Y : Jumlah seluruh Langkah-langkah pembelajaran
Bila keterlaksanaan pembelajaran ≥ 70, maka dikategorikan “baik”.
Bila keterlaksanaan pembelajaran < 70, maka dinyatakan “Kurang”.
b. Berikut ini adalah cara untuk menganalisis Persentase keterampilan
kerjasama siswa
Dalam mengukur persentase keterampilan kerjasama terdapat 2 aspek
yang dihitung yaitu keaktifan dan kerjasama dalam diskusi, dalam lembar
observasi ini mempunyai skor maksimal 6 maka hasil dalam observasi ini
dapat di hitung dengan cara:
Keterangan :
% KK : presentase dari keterampilan kerjasama siswa
∑x : total skor dari keseluruhan aspek kerjasama siswa
y : skor maksimal aspek kerjasama siswa (6)
Bila persentase keterampilan kerjasama siswa ≥ 70, maka dikategorikan
“baik”.
Bila persentase keterampilan kerjasma siswa < 70, maka dinyatakan
“Kurang” dan harus dilaksanakan siklus kembali.
2. Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari tes tulis siswa mengenai pembelajaran IPA
materi mengenal tokoh pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Setelah
data diperoleh, kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Penyekoran hasil tes.
b. Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus: (Purwanto, dalam
Nurlela, 2011:41)
X = ∑
∑
Ket:
𝑥 = nilai rata − rata
Σ𝑋 = jumlah semua nilai siswa
Σ𝑁 = jumlah siswa
Bila rata-rata siswa ≥ 75, maka dikategorikan “baik”.
Bila rata-rata siswa < 70, maka dinyatakan “Kurang” dan harus
dilaksanakan siklus kembali.
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal (Nurlela,
2011:41)
TB = ∑
x 100%
Ket:
TB = Ketuntasan Belajar
ΣS ≥ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65
n = banyak siswa
100 = bilangan tetap
Bila persentase hasil belajar siswa ≥ 80, maka dikategorikan “baik”.
Bila persentase hasil belajar siswa < 70, maka dinyatakan “Kurang” dan
harus dilaksanakan siklus kembali.
29
Syaeful Maulana Akhmad, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Unt Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Materi Kenampakan Benda Langit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu