BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pada bulan Maret. Bulan January
peneliti membuat proposal beserta instrumennya. Bulan Maret pelaksanaan
penelitian PTK di SD.
3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah.
3.1.3 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 tahun
pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 21 anak, laki-laki 12 anak dan
perempuan 9 anak. Dalam pembelajaran hasil mata pelajaran IPA hasil yang
diperoleh masih belum memuaskan sehingga perlu diambil tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi (Suharsimi Arikunto,
2006:118).
3.2.1 Jenis Variabel
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu
a. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar kelas 4.
Hasil belajar diartikan sebagai usaha pencapaian proses belajar siswa yang
merupakan bukti dari keberhasilan siswa dalam menempuh suatu pengajaran
18
yang diukur dengan menggunakan tes tertentu. Hasil belajar siswa di dapat
melalui soal tes tertulis pada setiap siklus.
b. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
mind mapping dan pemanfaatan media buku lks
Mind mapping dalam penelitian ini adalah sebuah metode yang dipilih
untuk pembelajaran IPA yang telah disesuaikan dengan materi ajar. Bentuk
mind mapping adalah bagan – bagan yang diisi materi atau topik yang sesuai
dengan materi yang diajarkan sesuai kreasi siswa dengan memanfaatkan
LKS.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan
menggunakan model spiral dari Kemmis dan Targat. Yang terdiri dari 2 (dua)
siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap
implementasi dan observasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan dalam
gambar di bawah ini :
Gambar 3.1
Model Spiral Dari Kemmis dan Targgat
19
Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus Penelitian ini adalah jenis
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah tindakan yang akan digunakan dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan Model Spiral Dari Kemmis dan
Targgat dengan melalui 3 Tahapan yaitu :
(a) Planning (Perencanaan)
(b) Acting (Tindakan) dan Observasing (Pengamatan)
(c) Reflecting ( Refleksi)
(a) Rencana Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Membuat skenario pembelajaran IPA berupa RPP.
b. Sebelum melaksanakan kegiatan guru membuat lembar observasi sesuai
dengan indikator yang sudah ditentukan yang bertujuan untuk meneliti
seberapa jauh pengajar melakukan pembelajaran.
c. Selain membuat RPP dan lembar observasi, guru membuat alat bantu
pembelajaran berupa alat peraga. Alat peraga ini menggunakan media visual
yaitu gambar peta konsep.
d. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa menerima
pelajaran.
e. Menyiapkan jurnal untuk refleksi diri.
(b) Pelaksanaan
Kegiatan pendahuluan
a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai RPP.
b. Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar.
c. Guru memotivasi siswa agar siswa lebih senang dan berminat mengikuti
pembelajaran.
d. Memberikan apersepsi.
20
Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Guru melakukan penjelasan materi ajar menggunakan mind mapping,
bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa pembuatan mind mapping.
b. Guru melakukan tanya jawab materi yang akan diajarkan, untuk menggali
kemampuan siswa.
c. Siswa di bagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 anggota untik
membuat mind mapping.
d. Guru memberikan penjelasan cara membuat mind mapping.
e. Siswa membuat gambar atau simbol sesuai dengan imajinasinya dengan
menggunakan pensil warna sebagai ide sentral dengan menulis topik
pembelajaran.
f. Membuat cabang-cabang sesuai dengan sup topik pembelajaran dengan
menggunakan symbol gambar atau kata kunci yang dipahami oleh siswa.
g. Menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide sentral
atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga ke
tingkat selanjutnya.
h. Membuat garis melengkung dengan warna tebal dari topik pembelajaran ke
sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.
i. Siswa melakukan aktivitas membuat mind mapping sesuai materi dengan
berkelompok.
Elaborasi
a. Hasil peta konsep siswa di presentasikan di depan kelas.
b. Siswa lain memberi tanggapan tentang hasil kerja kelompok presentasi.
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi setiap kelompok
b. Guru memberikan pengayaan berupa tanya jawab kepada siswa
Kegiatan penutup
a. Guru memberi evaluasi atau tugas lain untuk dikerjakan dirumah.
21
(c) Refleksi
a. Melakukan evaluasi pembelajaran setelah melakukan tindakan,
b. Melakukan refleksi agar mengetahui kelemahan – kelemahan saat melakukan
tindakan
1.1 Rencana Pelaksanaan Siklus 1
Rencana pelaksanaan pada siklus 1 terdiri dari tahap-tahap:
a. Perencanaan
1. Peneliti merancang dan merencanakan pembelajaran IPA di kelas IV dengan
cara menyusun RPP, dengan menggunakan metode mind mapping sebagai
usaha untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
2. Menentukan bahan dan peralatan yang sesuai dengan bahan pelajaran
3. Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang
dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan atau tindakan siklus I sesuai dengan
perencanaan yang diprogramkan sebelumnya, yaitu:
Kegiatan pendahuluan
1. Guru menyampaikan apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi dengan model mind mapping yang sudah dibawa.
2. Guru membagi kelompok menjadi kelompok kecil.
Elaborasi
1. Guru membacakan tugas kelompok.
2. Guru membagikan kertas kosong pada setiap kelompok.
3. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan memanfaatkan media LKS
yang tersedia
22
4. Siswa kerjasama dalam kelompok untuk penentuan topik/konsep dan sub
unit.
5. Siswa membuat gambar menggunakan pensil warna sebagai ide sentral
dengan menulis topik.
6. Siswa membuat cabang-cabang sub topik.
7. Siswa menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide
sentral atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga
ke tingkat selanjutnya.
8. Siswa membuat garis melengkung dengan warna tebal dari topik
pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.
9. Siswa mempresentasikan hasil di depan kelas.
10. Guru memberian fasilitas untuk bertanya pada kelompok yang maju.
Konfirmasi
1. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui.
2. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
Kegiatan penutup
1. Guru mengakhiri dengan salam penutup.
2. Guru memberikan tes evaluasi siklus I.
c. Observasi dan evaluasi
Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah observasi
dilakukan, peneliti bersama dengan guru mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti bersama dengan guru
mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan pada saat pelaksanaan
tindakan siklus sebelumnya untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.
1.2 Rencana Pelaksanaan Siklus 2
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang
yang meliputi :
23
1. Identifikasi masalah
Masalah siklus I yang belum berhasil pada pokok bahasan diverifikasi
kemudian dianalisis.
2. Rencana tindakan
Menyusun strategi belajar mengajar mengajar dengan metode mind
mapping dengan penekanan yang lebih baik lagi terutama minat siswa dalam
proses belajar mengajar.
3. Menyusun RPP, alat dan bahan percobaan, LKS, alat evaluasi akhir siklus.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang
diprogramkan, yaitu:
Kegiatan pendahuluan
1. Memberikan apersepsi.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi dengan model mind mapping yang sudah dibawa.
2. Guru membagi kelompok menjadi kelompok kecil.
Elaborasi
1. Guru membacakan tugas kelompok.
2. Guru membagikan kertas kosong pada setiap kelompok.
3. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan memanfaatkan media LKS
yang tersedia
4. Siswa kerjasama dalam kelompok untuk penentuan topik/konsep dan sub
unit.
5. Siswa membuat gambar menggunakan pensil warna sebagai ide sentral
dengan menulis topik.
6. Siswa membuat cabang-cabang sub topik.
24
7. Siswa menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide
sentral atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga
ke tingkat selanjutnya.
8. Siswa membuat garis melengkung dengan warna tebal dari topik
pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.
9. Siswa mempresentasikan hasil di depan kelas.
10. Guru memberian fasilitas untuk bertanya pada kelompok yang maju.
Konfirmasi
1. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui.
2. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
Kegiatan penutup
1. Guru mengakhiri dengan salam penutup.
2. Guru memberikan tes evaluasi siklus II.
c. Observasi dan evaluasi
Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah observasi
dilakukan, peneliti bersama dengan guru mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti bersama dengan guru
mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan pada saat
pelaksanaan tindakan siklus sebelumnya untuk diperbaiki pada siklus
berikutnya.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang akan diambil adalah data hasil belajar dan data proses
pembelajaran. Data hasil belajar dapat diambil melalui tes sedangkan data
proses pembelajaran diambil melalui observasi.
25
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes merupakan alat penilaian yang dimana sebuah lembar evaluasi setelah
pembelajaran dilaksanakan dan digunakan untuk menilai dan mengukur hasil
belajar peserta didik terutama pada aspek kognitif yang mengukur tingkat
penguasaan materi peserta didik. Dalam tes peserta didorong untuk menunjukkan
penampilan maksimalnya dalam memberikan respons atas pertanyaan dalam
instrumen. Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan atau
latihan atau lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 1988:29). Instrumen berupa tes berhubungan dengan pengukuran
variabel performansi maksimal yang dalam hal ini yang dimaksudkan berupa hasil
belajar siswa. Tes diperlukan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi
yang disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Berikut adalah kisi-kisi
intrumen soal evaluasi.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi instrumen soal evaluasi siklus 1
SK KD Indikator
Item Soal
No Item Juml
ah
Item
10.Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
bumi dan
benda langit
10.2 Menjelaskan
Pengaruh
perubahan fisik
lingkungan fisik
terhadap daratan
10.2.1 Menyebutkan
perubahan faktor-faktor
perubahan lingkungan
fisik.
1, 3, 6,
8, 14, 15
6
10.2.2 Menyebutkan
pengaruh perubahan
lingkungan fisik terhadap
daratan.
2, 4, 7,
9, 10,
12, 13
7
10.2.3 Membuat mind
mapping dengan
pemanfaatan LKS pada
materi perubahan
lingkungan fisik.
5, 11 2
26
Untuk kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus 1 membahas tentang
menjelaskan pengaruh lingkungan fisik dan soal evaluasi berjumlah 15 soal. Dan
kisi-kisi soal validitas siklus 2 sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kisi-kisi instrumen evaluasi siklus 2
SK KD Indikator
Item Soal
No
Item
Juml
ah
Item
10.Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
bumi dan
benda langit
10.3
mendeskripsikan
cara pencegahan
kerusakan alam
10.3.1 menyebutkan
dampak dari kerusakan
lingkungan.
1, 4, 9,
10, 12,
14
6
10.3.2 Menyebutkan cara
mencegah kerusakan
lingkungan
2, 3, 6,
7, 11,
13, 15
7
10.3.3Membuat mind
mapping dengan
pemanfaatan LKS pada
materi perubahan
lingkungan fisik.
5, 8 2
Untuk kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus 2 membahas tentang
mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan dan soal evaluasi
berjumlah 15 soal.
2. Observasi
Observasi sebagai alat pengamatan yang banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
(Sudjana, 2008). Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003:122).
Dari hasil observasi tersebut nantinya dapat diketahui bahwa pembelajaran
berlangsung dengan baik sesuai langkah-langkah pembelajaran metode mind
mapping. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati tingkah laku
siswa dan guru dalam kegiatan belajar, pada waktu mengajar dengan menerapkan
27
metode pembelajaran mind mapping yang dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri
Tlompakan 01.
Dalam lembar observasi peneliti dapat mengetahui apakah langkah-
langkah mind mapping sudah diterapkan oleh guru dengan benar ataupun belum.
Lembar observasi merupakan data tertulis yang harus dilampirkan oleh peneliti.
Tabel 3.3
Kisi-kisi lembar observasi
No Aspek Indikator Item
1. Pembentukan
kelompok
a. Menerangkan materi dengan metode
mind mapping.
b. Membentuk kelompok.
1a, 1b
2. Penentuan
topik/konsep dan sub
unit topik
c. Pembacaan tugas kelompok
d. Pembagian kertas kosong
e. Pemanfaatan LKS
f. Kerjasama dalam kelompok untuk
penentuan topik/konsep dan sub unit.
g. Membuat gambar menggunakan pensil
warna sebagai ide sentral dengan
menulis topik.
h. Membuat cabang-cabang sub topik.
2b, 2c
,2d ,2e,
2f, 2g
3. Menghubungkan
topik/konsep dan sub
unit
i. Menghubungkan cabang-cabang atau sub
topik pembelajaran dari ide sentral atau
topik pembelajaran ke sub topik
pembelajaran tingkat dua, tiga ke tingkat
selanjutnya.
j. Membuat garis melengkung dengan
warna tebal dari topik pembelajaran ke
sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.
3h, 3i
4. Presentasi k. Hasil dipresentasikan di depan kelas.
l. Pemberian fasilitas untuk bertanya pada
kelompok yang maju.
4j, 4k
5. Pemberian
Kesimpulan
m. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui.
n. Bersama-sama menyimpulkan
pembelajaran.
5l 5m
28
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kuantitatif dan kualitatif.
1. Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar dianalisis menggunakan teknik analisis
deskriptif. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa
hasil belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan
ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai
skor minimal 67 dan dihitung dengan menggunakan rumus : Analisis tersebut
dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual
Persentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa
di SDN 01 Tlompakan dalam pelajaran IPA yang dikelompokkan ke dalam dua
kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
< 65 Tidak tuntas ≥ 65 Tuntas
2. Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa,
keterampilan siswa, keterampilan guru dan kualitas dalam pembelajaran. Data
kualitatif dipaparkan dalam bentuk kalimat yang dipisah-pisahkan menurut
kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dalam penelitian ini data kualitatif
diperoleh dari hasil observasi terhadap keaktifan guru dan siswa.
3.6 Uji Validitas dan Realibilitas
Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat
sesuatu yang diinginkan diukur. Menurut Anastasi dan Urbina (1997: 113),
validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang diukurnya dan
seberapa baik dia melakukannya. Validitas merupakan derajad sejauh mana tes
mengukur apa yang ingin diukur (Borg dan Gall, 1983: 275; Poppham, 1981: 98).
29
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa
cermat suatu instrumen dalam mengkur apa yang ingin diukur, Dwi Priyatno
(2010). Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya ada dua model yaitu
menggunakan batasan r tabel dari (Azwar, 1999) dalam Priyatno (2010). Jika nilai
korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika
kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Pengujian
validitas melibatkan perhitungan statistik korelasi. Sebuah instrument soal
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
dengantepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana
data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation ≥ 0,2 (Hidayati, 2011: 42).
Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukan hasil-hasil yang
mantap. Antara validitas dan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk
memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid dulu (Daryanto, 2011:187).
Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang tidak teruji validitas dan
reliabilitasnya bila digunakan untuk penulisan akan menghasilkan data yang sulit.
Uji reliabilitas penelitian menggunakan teknik Alpha (George and Mallery,
1995), dengan kriteria sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas soal menggunakan SPSS16.
Dalam SPSS16 ini peneliti bisa mendapatkan hasil realibilitas dan uji validitas
dengan benar.
Tabel 3.5
Lembar Uji Validitas Siklus I
Valid Tidak Valid
6, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 26, 27, 28, 30.
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 17, 24,
25, 29.
30
Dalam uji validitas siklus 1 dari 30 soal yang diujikan soal yang valid hanya
16 soal dari 30 soal yang telah diujikan.
Tabel 3.6
Lembar Uji Validitas Siklus 2
Valid Tidak Valid
1, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18,
19, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
2, 3, 4, 5, 6, 14, 15, 20, 21, 24.
Dalam uji validitas siklus 2 dari 30 soal yang telah diujikan soal yang valid
hanya 20 soal dari 30 soal yang telah diujikan.
3.7 Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dengan metode Mind Mapping dan pemanfaatan LKS dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kls 4 SD Negeri Tlompakan 01
pada pembelajaran IPA Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini
ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :
a. 70% siswa kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 memperoleh ketuntasan belajar
≥ 65 dalam pembelajaran IPA.
b. Kemampuan guru kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 meningkat dengan
memperoleh skor ≥ 3 dalam pembelajaran IPA.