BAB III METODE PENELITIAN -...
-
Upload
truongtruc -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang
bertujuan untuk memberi jawaban atas perta-nyaan
mengapa dengan menjelaskan alasan terjadinya suatu
fenomena (Supramono & Utami 2003). Sedang-kan dalam
penelitian ini jawaban atas pertanyaan mengapa mencoba
menghubungkan dengan variabel- varibel penelitian untuk
menguji korelasinya.
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana,
terletak di Jalan Diponegoro 60-65 Salatiga. Adapun alasan
penulis memilih Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana sebagai tempat penelitian
untuk memper-mudah pengambilan data karena peneliti
adalah mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin,
hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif
maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang
32
ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2002:6). Dalam
penelitin ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan
mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga. Sampel adalah sebagian
dari populasi (Hadi, 1988: 220). Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002: 109).
Dengan demikian sampel lebih kecil dari populasi. Teknik
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling aksidental (accidental sample) teknik ini
berdasarkan faktor spontanitas artinya siapa saja yang
secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai
dengan karakteristiknya maka orang tersebut dapat
digunakan sebagai sampel (Riduwan,2003), sampel diambil
dari mahasiswa Program Pascasarjana Magister Manajemen
Pendidikan Univer-sitas Kristen Satya Wacana, yang
bertemu dengan peneliti di saat mahasiswa secara
langsung dan bersedia menjadi responden dalam penelitian
ini, baik ketika berada di dalam kelas maupun ketika
berada di luar kelas menunggu pergantian jam
perkuliahan.
Responden merupakan mahasiswa yang tercatat aktif
sebagai mahasiswa PPs. MMP UKSW. Sedangkan yang
dimaksud aktif menurut penelitian ini adalah mahasiswa
yang telah melakukan registrasi sebagai mahasiswa per
Januari 2012 dengan jumlah keselu-ruhan 114 orang
mahasiswa. Karena dalam penelitian ini menggunakan
analisis Structural Equotion Model (SEM) menyatakan
minimum menggunakan rentang sampel antara 100-200
sampel dan paling sedikit membutuhkan 5 kali jumlah
33
variabel yang digunakan (Sekaran, 2003 dalam Wijaya,
2009).
3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah data primer. Yang dimaksud dengan data primer
yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang
dikumpulkan secara khusus dan berhu-bungan langsung
dengan permasalahan yang diteliti (Cooper & Emory, 1995).
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh langsung dari penye-baran kuesioner atau daftar
pertanyaan kepada responden. Kuisioner yang diajukan
disusun berdasar-kan variabel yang telah ditentukan
dengan menye-diakan beberapa alternatif jawaban.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggu-
nakan metode angket atau kuesioner. Angket adalah cara
pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau
daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun
sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal mengisi
atau menandainya dengan mudah dan cepat (Sudjana,
1992). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua
bagian, bagian pertama merupakan isian tentang nama,
jenis kelamin, pekerjaan, tahun angkatan, dan pada bagian
kedua berisi pertanyaan sesuai dengan variabel penelitan
yaitu sikap, norma subjektif, niat, perilaku.
Dari 114 angket yang diberikan kepada respon-den,
kesemuanya dapat dikumpulkan. Tetapi dari 114 angket
34
yang kembali terdapat 4 eksemplar yang tidak dapat
digunakan karena pengisiannya tidak meme-nuhi standar
pengisisan atau tidak lengkap pada bagian pengisian
identitas dan pada bagian respon jawaban. Sehingga yang
dapat digunakan dalam penelitian ini berjumlah 111
eksemplar.
3.4 Intrumen Penelitian dan Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan untuk meni-lai
jawaban responden dalam kuesioner adalah Skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
atau persepsi seseorang terhadap variabel penelitian yang
telah dijabarkan dalam item-item pertanyaan. Jawaban
setiap item pertanyaan yang menggunakan Skala Likert
merupakan gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif (Sugiyono, 2004). Kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan lima skala yang diberi bobot tertentu sesuai
dengan tingkat skalanya. Selanjutnya bobot ini akan
dihitung untuk memperoleh skor nilai jawaban-jawaban
res-ponden. Niat mahasiswa akan diukur dari pengaruh
sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku. Untuk masing-
masing responden mempunyai 5 alternatif jawaban (Skala
Likert). Masing-masing prioritas dari kelima point tersebut,
yaitu:
1. Sangat setuju (SS) : diberi nilai 5
2. Setuju (S) : diberi nilai 4
3. Cukup Setuju (CS) : diberi nilai 3
4. Tidak setuju (TS) : diberi nilai 2
5. Sangat tidak setuju (STS): diberi nilai 1
35
Adapun contoh kuesioner dan pilihan jawaban pada
penelitian ini:
1. Tindakan mereferensi Program Pascasarjana Magister
Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa
merupakan suatu yang baik
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Skala ini meminta responden menunjukkan tingkat
persetujuan atau ketidak setujuannya terha-dap
serangkaian pernyataan tentang suatu tindakan.
Yang digunakan untuk menilai jawaban responden
dalam kuesioner adalah mengadopsi skala pengukuran
sikap. Dari Fishbein & Ajzen diketahui ukuran sikap,
norma subjektif dengan cara mengukur kepercayaan-
kepercayaan, baik itu sikap maupun norma subjektif yang
merupakan penentu kedua dari niat, sedangkan niat juga
diasumsikan sebagai fungsi-fungsi kepercayaan-
kepercayaan normatif (normative beliefs).
Sikap yang dipahami sebagai sikap terhadap perilaku
(Atittut toward behavior) merupakan Koper-cayaan-
kepercayan yang kuat tentang perilaku yang disebut
(Behavior belief)
3.5 Pengukururan Model
Secara umum dalam model persamaan struk-tural
(SEM) terdapat dua bagian utama permodelan,
36
measurement model dan persamaan strukturalnya Gambar
3.1 sebagai serikut:
Gambar 3.1 Measurement Model Dan Persamaan Struktural
3.5.1 Measurement Model
Satu variabel latent haruslah dijelaskan dengan
menggunakan beberapa variabel manifes atau indika-
tornya dan yang dimaksud dengan measurement model
adalah bagian dari model SEM yang menggambarkan
hubungan variabel latent dan indikator-indikatornya atau
ingin melihat hubungan antara indikator dengan variabel
latent Ghozali (2004).
37
= variabel latent eksogen, = variabel latent
endogen, = nilai loading dari indikator ke kontruk latent.
Pada peneli-tian ini dapat diaplikasi persamaan matematik
model pengukuran sebagai berikut :
= variabel laten eksogen = variabel laten eksogen
= variabel laten endogen = variabel laten endogen
Penjelasan notasi variabel penelitian, terdapat 2 variabel
eksogen dan juga terdapat 2 variabel endogen dan
. Sedangkan adalah sikap mereferensi, adalah
norma subyektif mereferensi.
dan adalah niat mereferensi, adalah tindakan
mereferensi. Hubungan antar variabel eksogen dengan
simbol φ sedangkan koefisien regresi antara variabel
eksogen dengan variabel endogen diberi simbol γ dan
38
koefisien regresi antara variabel endogen dengan variabel
endogen lainnya diberi simbol β.
Selanjutnya dalam menganalisis menggunakan
analisis faktor atau factor analisis, karena tampilan
modelnya merupakan tampilan hubungan faktor dengan
indikator-indikatornya.
3.5.2 Structural Model
Jika di dalam measurement model menggam-barkan
hubungan variabel latent dan indikatornya, maka dalam
struktural model menggambarkan hubungan antar
variabel-variabel latent atau variabel-variabel eksogen
dengan variabel endogen. Tampilan modelnya dinamakan
path diagram, yakni tampilan model hubungan dengan
tanda hubungan antar variabel yang diobservasi.
Tujuannya mencari keku-atan dari hubungan yang ada
antara variabel-variabel. Struktural model penelitian sikap
mereferensi, norma subjektif mereferensi, niat mereferensi
dan tindakan mereferensi.
Koefisien regresi antara variabel latent eksogen
dengan variabel latent endogen dengan menggunakan
simbol gama ( ), selanjutnya notasi persamaan seba-gai
berikut:
Dari ke
Dari ke
Dari ke
Dari ke
39
Dan model persamaan structural merupakan model
yang menghubungkan antar variabel laten dengan
persamaan sebagai berikut:
…………………………
………………
Dalam penelitian ini terdapat variabel eksogen yang
juga merupakan variabel bebas yaitu variabel sikap
mereferensikan dan norma subjektif mereferen-sikan
program studi MMP, diukur dengan menggu-nakan
masing-masing dimensi empat indikator. Sedangkan
variabel yang lainnya adalah variabel endogen merupakan
variabel terikat, yaitu niat mere-fernsikan dan tindakan
mereferensikan program studi MMP UKSW kepada calon
mahasiswa yang juga diukur degan masing-masing dimensi
empat indikator. masing-masing variabel, sub variabel, dan
indikator penelitian sebagai berikut:
40
Tabel 3.1
Variabel, Sub Variabel, Indikator Sikap
Variabel Sub Variabel Indikator
Sikap.
Adalah
evaluasi
kepercayaan-
kepercayaan
atau perasaan-
perasaan
positif atau
negatif dari
seseorang jika
harus
melakukan
perilaku yang
akan
ditentukan
Jogiyanto,
2008:36
Sikap terhadap
perilaku
Adalah sikap yang
lebih mengarah
kepada perilaku
bukan obyeknya
(Attituet concerning
behaviors)
1. Tindakan mereferensi Program
Pasca Sarjana Magister
Manajemen Pendidikan UKSW
kepada calon mahasiswa
merupakan suatu yang baik
2. Tindakan mereferensi Program
Pasca Sarjana Magister
Manajemen Pendidikan UKSW
kepada calon mahasiswa
merupakan suatu
membanggakan
3. Tindakan mereferensi Pasca
Sarjana Magister Manajemen
Pendidikan UKSW kepada
calon mahasiswa merupakan
suatu tanggung jawab
4. Tindakan mereferensi Pasca
Sarjana Magister Manajemen
Pendidikan UKSW kepada
calon mahasiswa merupakan
suatu kepedulian
41
Tabel 3.2
Variabel, Sub Variabel, Indikator Norma subjektif
Variabel Sub Variabel Indikator
Norma
subyektif
Adalah
persepsi atau
pandangan
seseorang
terhadap
kepercayaan –
kepercayaan
orang lain
yang akan
mempengaru
hi niatuntuk
melaku-kan
atau tidak
melakukan
perilaku yang
sedang
dipertimbang
akan.
Jogiyanto
2008:42
Kekuatan dari
kepercayan
normatif
Kepercayaan-
kepercayaan
(normatif beliefs)
adalah kepercayan
yang mendasari
norma-norma
subyektif
1. Kebanyakan mahasiswa
dengan senang hati
mengajak orang lain jika
ingin melanjutkan studi
pada program studi
Magister Manajemen
Pendidikan UKSW
2. Dosen didalam kelas
meminta mempromosikan
Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
3. Selama ini saya sering
menyebar brosur program
studi Magister Manajemen
Pendidikan UKSW kepada
calon mahasiswa
4. Staff administrasi dengan
senang hati memberikan
informasi tentang Program
Studi Magister Manajemen
Pendidikan UKSW kepada
calon mahasiswa pada saat
mendaftar
42
Tabel 3.3
Variabel, Sub Variabel, Indikator Niat
Variabel Sub Variabel Indikator
Niat
Didefin
isikan sebagai
keinginan
untuk
melakukan
sesuatu.
(Jogianto,
2008: 29)
Niat/keinginan
terhadap perilaku
(behavior intention)
niat berperilaku akan
menentukan
perilakunya.
1. Selama ini saya
berkeinginan tinggi
untuk mereferensikan
Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
2. Selama ini saya sangat
berminat untuk
mempromosikan
Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
3. Selama ini saya
berkeinginan
memberikan informasi
yang positif Program
Studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
4. Selama ini saya tidak
berkeberatan
mengambilkan brosur
Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW jika ada fihak lain
yang membutuhkan
43
Tabel 3.4
Variabel, Sub Variabel, Indikator Tindakan Mereferensi
Variabel Sub Variabel Indikator
Tindakan merefe-
rensi atau peri-
laku (behavior)
Adalah tidakan
dari kegiatan nyata
yang dilakukan
(Yogianto,2008:24)
Volitional behavior
perilaku atas
kemauan sendiri,
atau keinginan
untuk melakukan
perilaku (willful
behavior)
1. Selama ini saya sering
mereferensikan program
studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
2. Selama ini saya sering
mempromosikan
program studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
3. Selama ini saya sering
menyebar brosur
program studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
4. Selama ini saya sering
memberikan informasi
program studi Magister
Manajemen Pendidikan
UKSW kepada calon
mahasiswa
44
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskripsi
Analisis deskripsi dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran tentang perilaku maha-siswa
dalam mereferensikan Program Studi Magister Manajemen
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,
menggunakan tingkatan skala interval sebagai berikut:
Interval =
= = 0,8
Dalam menentukan rata-rata skor, total skor dibagi
dengan jumlah responden dan sedangkan skor total adalah
nilai dikalikan jumlah masing-masing kategori jawaban.
Berdasarkan pada hasil perhitungan interval di atas
maka kategori jawaban dapat diintervalkan seperti pada
gambar Tabel 3.5, sebagai berikut:
45
Tabel 3.5
Interval kategori jawaban responden
Tingkatan skala Interval Kategori jawaban
1 1,00-1,79 Sangat rendah
2 1,80-2,60 Rendah
3 2,61-3,40 Cukup
4 3,41-4,20 Tinggi
5 4,21-5,00 Sangat tinggi
Sumber: diolah sendiri
3.7 Analisis pada Structural Equation
Modelling
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis model SEM (Structural Equation Modelling) dengan
software AMOS (Analysis of Moment Structure) versi 18.0.
Model persamaan struktural (SEM) adalah sekumpulan
teknik-teknik statistikal yang memung-kinkan pengujian
sebuah rangkaian hubungan secara simultan (Ferdinand,
2000). Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian karena
kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi
dari sebuah konsep atau faktor untuk mengukur pengaruh
hubungan-hubungan yang secara teoritis.
(SEM) Structural Equation Modelling merupakan alat
analisis yang menggabungkan dua analisis yaitu analisis
faktor dan analisis jalur atau analsisis regresi yang cara
46
kerjanya mencari metode untuk penyusun-an model yang
dapat menjelaskan hubungan di antara variabel, karena
banyak variabel yang bersifat latent dan hanya dapat
diukur dengan menggunakan sejum-lah indikator atau
manifes variabel, dan hubungan diantara keduanya serta
antar variabel latent (Ghozali, 2008)
Karena dalam model persamaan struktural terdapat
dua model maka di dalam analisisnya juga terdapat dua
model alat analisis.
3.7.1 Confirmatory Factor Analisis
Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel latent dan variabel manifes atau
indikator-indikator, artinya apakah indikator-indikator
yang digunakan dapat mengukur atau menjelaskan sebuah
konstruks.
3.7.2 Multiple Regretion Analisis (structural model)
Alat analisis ini digunakan untuk menguji sebuah
struktur model. Dengan alat ini dapat diketa-hui apakah
ada hubungan yang disignifikasikan di antara variabel-
variabel eksogen (independen) dengan variabel endogen
(dependen). Ingin mengetahui sebera-pa besar, seberapa
kuat hubungan yang ada. Uji hipotesis dalam SEM
merupakan model pengujian struktural hubungan
kausalitas, dengan mambanding-kan nilai regresi pada
layout colom C.R dengan nilai kritisnya sebesar 2,00
47
dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika hasil nilai C.R lebih
besar dari 2,00 dan tingkat signifikansinya p 0,05.
3.7.3 Uji Normalitas
Data awal yang telah didapat selanjutnya uji
normalitas, apabila data yang dapat dikategorikan normal
jika c.r (Critical ratio) dalam critical ratio skewnees value
memiliki syarat sebesar -2,58<c.r> 2,58 pada tingkat
signifikansi 1 atau 0,01(Wijaya, 2009).
3.7.4 Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit)
Evaluasi kriteria goodness of fit pada tahap ini
dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model ter-hadap
berbagai kriteria goodness of fit. Disebutkan oleh Ferdinand
(2000: 52), beberapa indeks kesesuai-an dan cut of value
untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau
ditolak antara lain:
a. X² - Chi-Square statistik, di mana model dipandang baik
atau memuaskan bila nilai Chi-Square-nya rendah.
Semakin kecil nilai Chi-Square, semakin baik model
itu dan diterima berdasarkan probabilitas dengan
cutoff value sebesar p>0.05 atau p>0.10;
b. RMSEA (The Root Mean Square Error of -), yang
menunjukkan goodness of fit yang diharapkan bila
model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang
lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan
indeks untuk dapat diterimanya model yang
48
menunjukkan close fit dari model itu berdasarkan
degrees of freedom;
c. GFI (Goodness of fit Index), adalah ukuran non statistikal
yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit)
sampai dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi
dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit”;
d. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), di mana tingkat
penerimaan yang direkomendasiakan adalah bila
AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar
dari 0.90;
e. CMIN/DF, adalah The Minimum Sample Discrepancy
Function yang dibagi dengan Degree of Freedom.
CMIN/DF tidak lain adalah statistic Chi-Square, X²
dibagi DF-nya, disebut X² relatif. Bila nilai X² reltif
kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari
acceptable fit antara model dan data.
f. TLI (Tucker Lewis Index), merupakan incremental index
yang membandingkan sebuah model yang diuji
terhadap sebuah base line model, di mana nilai yang
direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya
sebuah model adalah ≥0.95 dan nilai yang mendekati
1 menunjukkan a very good fit.
Dengan demikian indeks-indeks untuk menguji
kelayakan sebuah model dapat dilihat dalam Tabel 3.6
berikut ini.
49
Tabel 3.6
Asumsi-asumsi dalam Pengujian SEM
Goodness of Fit Index Cut of Value
X² Chi Square Statistics Diharapkan kecil
Significance probability ≥ 0,05
CMIN/DF ≤ 2,00
GFI ≥ 0,90
RMSEA ≤ 0,08
AGFI ≥ 0,90
TLI ≥ 0,95
Sumber: Ferdinand, 2002.
3.7.6 Uji Kesahihan Konvergen
Pada uji kesahihan konvergen diperoleh lewat
pengukuran model pada setiap variabel, yang bertu-juan
untuk mengetahui sejauh mana kesahihan setiap indikator
yang diestimasikan, dengan mengukur dimensi konsep
yang di uji pada penelitian. Menggu-nakan standar
pengujian apabila nilai C.r (critical ratio) lebih besar dua
kali lipat standar error yang berarti butir pada setiap
variabel penelitian dinyatakan sahih (Ferdinan, 2002 dalam
Wijaya, 2009).
3.7.7 Uji Kausalitas Model
Program analisis AMOS dapat menghitung hasil dari
bobot regresi antar variabel laten atau estimasi laoding
factors atau nilai lamda. Selain itu dapat juga di ketahui
50
nilai dari derajat kebebasan dan nilai C.R atau t- hitung.
(Wijaya, 2009).
3.7.8 Uji Validitas dan Reabilitas Data
Data yang baik akan mementukan hasil pengu-jian
dan analisisnya sehingga meyakinkan untuk digunakan
dalam mengukur data penelitian. Menurut Hair et al (2006)
bahwa data yang baik dapat di-evaluasi dengan uji validitas
dan uji reliabilitasnya.
Dalam uji validitas dapat diketahui apakah alat
pengumpulan data dapat digunakan sebagai alat yang sah
atau tidaknya suatu kuesioner dalam mengukur konstruk.
Hal ini dapat dilihat lewat nilai laoding factor yang dalam
standart signifikan, yaitu harus ≥ 0,50 (Ghozali, 2008)
Uji dari reliabilitas sesunguhnya ingin menge-tahui
sejauhmana indikator-indikator dari variabel memiliki
konsistensi sebagai alat pengumpulan data dan
mengidentifikasikan bentukan variabel. Menurut Ghozali
(2008), uji reliability memiliki nilai konstruk-nya Composite
construct reability dan cut of value minimal sebesar 0,70.