BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/20319/6/T_PD_1302666_Chapter...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/20319/6/T_PD_1302666_Chapter...
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Bagian ini akan memaparkan pembahasan tentang 1) Desain penelitian, 2)
variabel penelitian dan instrumen penelitian, 3) sumber data penelitian, 4)
hipotesis penelitian, 5) populasi dan sampel penelitian, 6) prosedur penelitian, 7)
teknik pengumpulan data, 8) teknik analisis data.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi
eksperimen dengan desain nonrandomized control-group pretest-posttest design,
di mana sekelompok subjek diambil dari populasi tertentu dan dilakukan pretest
kemudian dikenai treatment secara berturut-turut. Setelah diberikan treatment,
subjek tersebut diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar pada kelompok
tersebut. Evaluasi yang diberikan mengandung bobot yang sama. Perbedaan
antara hasil pretest dengan posttest tersebut menunjukkan hasil dari perlakuan
yang telah diberikan.
Desain penelitian yang dipakai pada penelitian ini yaitu nonrandomized
control-group pretest-posttest design (Isaac dan Michael, 1971: 43), skemanya
adalah:
Tabel. 3.1. Skema Nonrandomized Control-Group Pretest-Posttest Design
Experimental = kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan
model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
Control = kelompok siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran model
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
T1 = hasil prates kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan
T2 = hasil pascates kelompok eksperimen setelah diberikan
perlakuan
T1 = hasil prates kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan
T2 = hasil pascates kelompok kontrol
37
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X = treatment yang diberikan pada kelompok eksperimen
. = Tidak adanya perlakuan pada kelompok kontrol
Seperti telah dipaparkan pada bab pertama, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui keefektifan Teams Games Tournament (TGT) dalam
pembelajaran apresiasi puisi anak pada siswa kelas V SD Labschool UPI
Bandung. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V (lima). Pemilihan siswa
tersebut karena mata pelajaran bahasa Indonesia materi “puisi” diberikan dikelas
V (lima). Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan pemilihan subjek
penelitian secara random, tetapi menerima kondisi subjek penelitian seperti apa
adanya. Desain penelitian ini menempatkan siswa dalam kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, kemudian kedua kelompok diberi tes awal. Selanjutnya
kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) sedangkan kelompok kontrol bukan model tersebut. Setelah
pembelajaran berakhir, kedua kelompok diberi tes akhir.
B. Variabel Penelitian
Berdasarkan kedudukannya variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya
mempengaruhi variabel terikat. Sebaliknya variabel terikat adalah variabel yang
nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas (Purwanto, 2008, hlm. 88).
Penelitian ini mengandung tiga variabel. Adapun variabel penelitian ini
adalah :
1. Variabel bebas (independent), adapun variabel bebas pada penelitian ini
yaitu Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT)
2. Variabel terikat (dependent), adapun variabel terikat pada penelitian ini
adalah Kemampuan menulis puisi merupakan rangkaian kata yang indah
hasil kreativitas seseorang berdasarkan pengalaman imajinatif, emosional
dan intelektual yang mampu membangkitkan perasaan dan panca indera
yang kemudian disusun secara berirama dengan teknik tertentu sehingga
memberi kesan keindahan kepada pembaca. dan kemampuan kosakata
Kemampuan kosakata adalah kemapuan anak dalam memahami dan
mengekspreikan kata-kata.
38
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional Penelitian
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami variabel penelitian ini, maka perlu
penulis jelaskan istilah-istilah yang menjadi kata kunci dalam penelitian, yang
tertuang
1. Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah
sebuah pola atau rencana pembelajaran yang menekankan pada proses kerja
sama dalam kelompok, dengan memposisikan guru sebagai fasilitator. Dalam
TGT semua anggota kelompok mendapatkan kesempatan yang sama untuk
melakukan permainan dengan kelompok lain guna mendapatkan skor bagi
kelompoknya masing-masing. Langkah-langkah pembelajaran model
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah membentuk
kelompok kooperatif memberi informasi materi atau bahan ajar, bekerja
kelompok dan games, persentasi kelompok, melaksanakan tournament, dan
memberikan reward.
2. Kemampuan menulis puisi merupakan rangkaian kata yang indah hasil
kreativitas seseorang berdasarkan pengalaman imajinatif, emosional dan
intelektual yang mampu membangkitkan perasaan dan panca indera yang
kemudian disusun secara berirama dengan teknik tertentu sehingga memberi
kesan keindahan kepada pembaca. Adapun ukuran kemampuan menulis puisi
seseorang siswa meliputi faktor-faktor sebagai berikut : (1) kepaduan makna
antar baris dan bait, (2) kesesuaian judul dan tema dengan isi, (3) diksi, (4)
gaya bahasa, (5) rima, (6) amanat/pesan,
3. Kemampuan kosakata adalah kemampuan anak dalam memahami dan
mengekspreikan kata-kata. Adapun ukuran kemampuan kosakata seseorang
meliputi faktor-faktor sebagai berikut : (1) ketepatan ucapan, (2) penempatan
tekanan dan nada yang sesuai, (3) pilihan kata, (4) ketepatan sasaran
pembicaraan.
D. Instrumen penelitian
39
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian yang digunakan adalah istrumen tes, berupa tes
bentuk uraian untuk mengukur kemampuan menulis puisi dan kosakata.
1. Instrumen kemampuan menulis puisi dan kosakata
Soal tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan menulis puisi dan
kosakata yang berbentuk petunjuk dalam pembuatan soal puisi di awali perintah
soal yang dilanjutkan dengan membuat soal dan aturan pemberian skor untuk
masing-masing butir soal. Adapun skor peniliaan kemampuan menulis puisi dan
kosakata yaitu:
tabel 3.1 skor penilaian menulis puisi
no. indikator skor kriteria
1. kepaduan 4 sangat baik: gagasan tiap bait jelas-susunan baris
teratur-ada kepaduan makna dalam
makna antar tiap baris dan tiap bait puisi.
baris dan bait 3 baik: gagasan tiap bait jelas-susunan baris kurang
teratur-ada kepaduan makna dalam
tiap baris dan tiap bait puisi.
2 cukup baik: gagasan tiap bait kurang jelas-susunan
baris kurang teratur-kurang ada
kepaduan makna dalam tiap baris dan tiap bait puisi.
1 kurang baik: gagasan tiap bait tidak jelas-susunan
baris tidak teratur- tidak ada
kepaduan makna dalam tiap baris dan tiap bait puisi.
2. kesesuaian 4 sangat baik: isi sangat sesuai dengan tema yang
ditentukan-isi sangat sesuai dengan
judul dan
tema judul puisi-pemilihan judul kreatif.
dengan isi 3 baik: isi sesuai dengan tema yang ditentukan-isi
sesuai dengan judul puisi-pemilihan
judul kurang kreatif.
2 cukup baik: isi kurang releven dengan tema yang
ditentukan-isi kurang releven
dengan judul puisi-pemilihan kurang judul kreatif.
1 kurang baik: isi tidak releven dengan tema yang
ditentukan-isi tidak releven dengan
judul puisi-pemilihan judul tidak kreatif.
3. Diksi 4 sangat baik: pemilihan kata tepat-tidak bersifat
40
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keseharian-penggunaan kata efektif.
3 baik: pemilihan kata tepat-tidak bersifat keseharian-
penggunaan kata kurang efektif.
2 cukup baik: pemilihan kata tepat-bersifat keseharian-
penggunaan kata efektif.
1 kurang baik: pemilihan kurang kata tepat-bersifat
keseharian-penggunaan kata
kurang efektif.
4. gaya bahasa 4 sangat baik: penggunaan minimal 3 variasi
gaya bahasa-tepat-sangat
mengekspresikan pikiran yang diungkapkan.
3 baik: penggunaan minimal 2 variasi gaya bahasa-
tepat- mengekspresikan pikiran yang
diungkapkan.
2 cukup baik: penggunaan minimal 1 variasi gaya
bahasa-tepat-cukup mengekspresikan
pikiran yang diungkapkan.
1 kurang baik: tidak menggunakan gaya bahasa.
5. Rima 4 sangat baik: adanya penggunaan minimal 3 variasi
rima-memunculkan irama yang
sangat menarik dalam puisi.
3 baik: adanya penggunaan minimal 2 variasi rima-
memunculkan irama yang menarik
dalam puisi.
2 cukup baik: adanya penggunaan minimal 1 variasi
rima-memunculkan irama yang
cukup menarik dalam puisi.
1 kurang baik: tidak menggunakan variasi rima-tidak
memunculkan irama yang
menarik dalam pusi.
6. amanat/pesan 4 sangat baik: adanya penyampaian amanat-jelas-dapat
dimengerti.
3 baik: adanya penyampaian amanat-kurang jelas-
kurang dapat dimengerti.
2 cukup baik: adanya penyampaian amanat-tidak jelas-
tidak dapat dimengerti.
1 kurang baik: tidak ada penyampaian amanat.
41
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel. 3.2 Skor Penilaian Kemampuan Kosa Kata
No Indikator Skor Kriteria
1 kemampuan kosa
kata baru terkait
langsung dengan
aspek perceptual,
asosiasi, sensori dan
gagasan dari menulis
puisi
4
Anak mampu menyampaikan
pesan/amanat yang terkait dengan menulis
puisi
3 Dapat memilih kata dengan tepat dan
sesuai ketika menulis puisi.
2 Dapat menuliskan sebuah kata dengan
penuh kenyakinan dan benar.
1
Anak mampu menuliskan kata benda, kata
kerja, kata sifat, kata keterangan, kata
Ganti, kata perangkai didalam menulis
puisi.
2 Kemampuan
explorasi dan
pengembangan
makna kosa kata
khusus: waktu,
ukuran emosi
4 Dapat mengetahui tentang makna kata-kata
tersebut.
3
Dapat menentukan pilihan kata dan
diungkapkan kembali dengan bahasa tulis
dengan baik.
2
Dapat menuliskan 2-4 kalimat sederhana
yang dapat dimengerti oleh teman-
temannya.
1
Dapat menuliskan kembali pengalaman
Games (permainan) turnamen bersama
teman-teman secara lebih detail kepada
gurunya.
E. Populasi dan Sampel Penelitian.
1. Populasi
Sugiyono (dalam Purwanto, 2008. Hlm. 241), mengemukakan populasi
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sementara Hadjar (dalam Purwanto, 2008. Hlm. 241) menyatakan bahwa
populasi adalah suatu kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik
umum yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD
Labschool UPI Bandung yang terdiri dari dua kelas yang berjumlah 66 siswa.
Pembagian kelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
42
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. Daftar Jumlah Siswa per Kelas
No Kelas Jumlah Siswa
1 VA 33
2 V B 33
Jumlah 66
2. Sampel
Sampel berarti contoh. Soenarto (dalam Purwanto, 2008. Hlm. 242)
menyatakan bahwa sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu
untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi. Sampel yang diambil dari
populasi bukan semata-mata sebagian dari populasi, tetapi haruslah representatif,
sampel diambil sebagian dari populasi dengan cara tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Populasi penelitian ini langsung dijadikan sampel penelitian yakni kelas
VA yang terdiri 33 orang siswa dan kelas VB yang terdiri dari 33 orang siswa.
Pada kelas VA, diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe TGT dijadikan
kelas eksperimen, sedangkan kelas VB tidak diberikan pembelajaran kooperatif
tipe TGT atau kelas kontrol. Pada setiap kelas baik kelas VA maupun kelas VB
diberikan pembelajaran oleh guru, untuk menjaga agar langkah-langkah setiap
pembelajaran dapat terlaksana dikelas. Penentuan tersebut berdasarkan
pertimbangan guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut dengan mengambil kelas
yang sudah ada. Alur teknik pengambilan sampel dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 1. Alur Teknik Pengambilan Sampel
Dari pengundian tersebut kemudian dihasilkan kelompok V B sebagai
kelompok kotrol dan kelas V A sebagai kelompok eksperimen.
Siswa Kelas
V SD
Labschool UPI
Bandung
SAMPEL
Kelas V A
Dan Kelas V B V B Kelompok
Kontrol
V A Kelompok
Eksperimen
43
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Prosedur Penelitian.
Rancangan penelitian merupakan pola aktivitas proses penelitian dari awal
hingga akhir. Penelitian ini dimulai dari aktivitas studi pendahuluan hingga
diperoleh hasil akhir penelitian, sesuai dengan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan.
Tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini dapat
dipaparkan sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini ada beberapa komponen yang harus disusun dan
direncanakan sebagai berikut.
a. Pengumpulan data awal di lapangan. Ada dua jenis data yang
dikumpulkan pada tahap ini, yakni data tentang kegiatan pembelajaran
sastra, khususnya puisi dan data tentang materi pembelajaran bahasa yang
terdapat dalam silabus SD Labschool UPI Bandung. Data awal tentang
pembelajaran bahasa di SD diperoleh melalui kegiatan pengamatan
langsung. Pengamatan difokuskan pada proses pembelajaran “Puisi”.
Kegiatan pengamatan dilakukan selama tiga kali pertemuan pelajaran
tersebut. Untuk melengkapi data tersebut, peneliti melakukan wawanacara
dengan beberapa siswa dan guru pelajaran bahasa “Puisi”. Selanjutnya
informasi dari hasil pengamatan langsung dan wawancara tersebut akan
dikaji sebagai salah satu dasar pemikiran dalam Teams Games
Tournament (TGT) dalam pembelajaran puisi.
Kajian silabus mata pelajaran bahasa di SD Labschool UPI Bandung
dilakukan untuk memperoleh informansi tentang keberadaan materi puisi
anak dan Teams Games Tournament (TGT). Kedua data tersebut
dibutuhkan untuk menyusun materi pelajaran yang akan disampaikan
selama proses penelitian.
b. Kajian pustaka. Kajian pustaka meliputi: 1) model-model mengajar, 2)
pengembangan konsep berpikir, dan 3) pengkajian dan apresiasi puisi.
Dari hasil kajian pustaka selanjutnya disusun Teams Games Tournament
(TGT).
44
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pemilihan materi pembelajaran. Dalam hal ini penulis telah memilih
sejumlah puisi anak. Materi puisi terbagi dua, yakni pertama materi puisi
sebagai contoh yang kata kuncinya telah disediakan oleh guru dan kedua
materi yang akan dianalisis secara sepenuhnya oleh siswa. Disamping itu
dipersiapkan juga materi teori tentang Teams Games Tournament (TGT)
makna asosiatif, dan puisi anak.
d. Pengembangan awal model, dalam hal ini penulis menggunakan konsep
awal Teams Games Tournament (TGT) untuk pembelajaran puisi.
e. Instrument penelitian, dalam hal ini penulis menyusun pedoman observasi
dan angket untuk menggali sejumlah data dari proses dan hasil penerapan
model pembelajaran, aktivitas guru dan siswa, serta tanggapan siswa dan
guru yang diperoleh melalui angket.
f. Jenis observasi dan angket, observasi yang digunakan adalah observasi
yang digunakan adalah observasi partisipatif. Peneliti hanya berperan
sebagai observer, sedangkan penerapan model mengajar (guru) adalah
rekan sejawat. Angket yang digunakan jenis tertutup dengan empat pilihan
jawaban.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Tahap Prates
Prates yaitu tes awal yang diberikan sebelum pelajaran dimulai. Prates ini
diberikan baik kepada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol,
sehingga diketahui sejauh mana hasil belajar siswa tersebut sebelum diberikan
materi pelajaran.
b. Tahap Pembelajaran
Tahap pembelajaran adalah tahapan yang menjadi acuan dalam penelitian
ini. Tahapan pembelajaran untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
telah dibedakan. Kelompok eksperimen dalam kegiatan belajar mengajarnya
menggunakan treatment berupa penggunaan media modul menggunakan mesin
untuk operasi dasar untuk penyampaian materinya. Sedangkan untuk kelompok
kontrol dalam kegiatan belajarnya menggunakan media papan tulis dalam proses
penyampaian materinya.
45
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Tahap Pascates
Tahap terakhir dalam proses pembelajaran ini yaitu pemberian pascates.
pascates diberikan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari kelompok
eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan media modul
menggunakan mesin untuk operasi dasar dengan kelompok kontrol yang dalam
proses pembelajarannya tidak menggunakan perlakuan media.
3. Tahap Evaluasi dan Pembuatan Laporan
Tahap evaluasi yaitu tahapan penelitian mengenai pengolahan data terhadap hasil
belajar siswa. Dalam tahap evaluasi ini dibandingkan antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol untuk penyusunan laporan penelitian
tersebut.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan guna menjawab permasalahan
yang telah dirumuskan. Penelitian ini menggunakan soal berupa petunjuk untuk
membuat sebuah puisi yang dimana penilaiannya berdasarkan tabel skor penilaian
kemampuan menulis puisi dan kemampuan kosakata (terlampir)
H. Teknik Analisis Data
Menurut Arikunto (2006, hlm. 314) sebelum menganalisis data harus
dilakukan dahulu penyajian normalitas dan homogenitas. Dengan demikian maka
uji normalitas dan uji homogenitas adalah uji prasyarat sebelum uji analisis
dilakukan.
1. Prosedur atau teknik pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Data hasil menulis puisi yang dibuat oleh siswa diolah secara kualitatif.
Analisis secara kualitatif tersebut dilakukan terhadap aspek:
a. Penggunaan landasan satuan bahasa dalam proses penafsiran (data 1);
b. Pemanfaatan karakteristik puisi anak dalam hasil penafsiran (data 2);
c. Kelengkapan cerita hasil penafsiran (data 3);
d. Ketepatan hasil penafsiran (data 4)
46
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya, data kualitatif tersebut diubah menjadi data kuantitatif yang
didapat dari hasil tes diolah melalui penskoran dalam bentuk data
ordinal.Penskoran dilakukan berdasarkan kriteria skor yang telah penulis
susun.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada peningkatan
masing-masing aspek antara siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol,
data diolah dengan bantuan Microsoft Excel XP (2007) dan SPSS Statistics
16.0 (2008) melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Uji normalitas data gain masing-masing aspek dari kedua kelas
menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk Test.
b. Apabila pasangan data aspek yang sama keduanya berdistribusi normal
dilanjutkan dengan uji homogenitas varians dengan menggunakan
Levene’s Test
c. Apabila diketahui kedua data berdistribusi normal dan varians homogeny,
signifikani perbedaan rata-rata gain kedua kelompok dihitung dengan uji t
menggunakan uji statistik Compare Mean Independent Sampeles Test.
d. Apabila salah satu atau kedua data pada aspek yang sama tidak
berdistribusi normal, signifikansi perbedaan rata-rata gain diuji
menggunakan Wilcoxon Test.
e. Kesimpulan mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis dapat
disimpulkan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel.
Nilai dk ditentukan berdasarkan ketentuan di atas dengan taraf kesalahan
5% untuk uji dua fihak. Bila harga t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung
< t tabel), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui homogen atau tidaknya
distribusi dua kelompok data. Jika kedua kelompok distribusi data mempunyai
varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Untuk menguji
kesamaan varians, rumus uji homogenitas (Sugiyono, 2010: 140) yang digunakan
adalah sebagai berikut:
........................................................(8)
47
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Harga F hasil perhitungan dikonsultasikan dengan harga F tabel pada taraf
signifikansi 5%, dengan dk pembilang = banyaknya data yang variansinya lebih
besar – 1 dan dk penyebut = banyaknya data, yang variansinya lebih kecil – 1.
Apabila Apabila F hitung ≤ Ftabel maka kedua kelompok data mempunyai varians
yang homogen.
4. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi
suatu data. Untuk data yang berdistribusi normal maka teknik analisis statistik
parametris dapat digunakan. Sedangkan untuk data tidak berdistribusi normal
maka digunakan teknik stastitik nonparametris untuk pengujian hipotesisnya.
Teknik uji normalitas data menggunakan harga Chi Kuadrat (Sugiyono,
2010: 107).
...................................................................(9)
Keterangan :
= Chi Kuadrat
fo = Frekuensi observasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
Harga Chi Kuadrat hasil perhitungan dikonsultasikan dengan harga
Chi Kuadrat tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika harga Chi Kuadrat hitung
( ) < harga Chi Kuadrat tabel ( ), maka data berdistribusi normal.
5. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah mengetahui tingkat homogenitas
sampel dan normalitas distribusi datanya. Untuk data yang berdistribusi normal
maka menggunakan statistik parametris dengan uji t-test. Rumus t-test ini
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen (Sugiyono
2010: 138).
48
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus tersebut yaitu :
Separated Varians
2
t X
1 X ……….. .......................................... ........... (10)
s1 2 s2
2
n1 n2
Polled Varians
1
t X X 2
……………….. (11)
2
2
(n1 n2 )s1 (n2 1)s2
1
1
n1 n2 2
n1
n2
Keterangan :
T : Nilai t hitung
: Rata-rata nilai sampel 1
X 1
2 : Rata-rata nilai sampel 2
X
n1 : Jumlah sampel 1
n2 : Jumlah sampel 2
s 2 : Varians sampel 1
1
s2 2 : Varians sampel 2
Petunjuk pemilihan rumus t-test menurut Sugiyono (2010: 139) ada
beberapa pertimbangan, antara lain:
a. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen (σ12 = σ2
2), maka
dapat digunakan rumus t-test, baik untuk Sparated maupun Polled Varians,
49
SUKMAH RAHMATDANI, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK DAN KOSAKATA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n1 + n2 – 2.
b. Bila n1 ≠ n2 dan varians homogen (σ12 = σ2
2) dapat digunakan t-test dengan
Polled Varians, besarnya dk = n1 + n2 – 2.
c. Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen (σ12 ≠ σ2
2) dapat digunakan rumus
Sparated maupun Polled Varians, dengan dk = n1 – 1 atau dk = n2 – 1.
d. Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen (σ12 ≠ σ2
2), untuk ini digunakan rumus
Separated Varians. Harga t tabel dengan dk = n1 – 1 dan dk = n2 – 1, dibagi dua
kemudian ditambah dengan harga t terkecil.
Kesimpulan mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis dapat
disimpulkan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Nilai dk
ditentukan berdasarkan ketentuan di atas dengan taraf kesalahan 5% untuk uji dua
fihak. Bila harga t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel), maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
Sedangkan untuk data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka
digunakan statistik non-parametris dengan tes kolmogorov-smirnov dua sampel.
Tes ini digunakan untuk menguji hipotesis yang datanya telah tersusun pada tabel
distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas.
Rumus tes kolmogorov-smirnov (Sugiyono 2010: 156) yaitu:
D = maksimum [Sn1 (X) – Sn 2 (X)] ……………………..……(12)
Keterangan :
Sn1 = Jumlah sampel 1
Sn2 = Jumlah sampel 2
X = Frekuensi
Harga KD merupakan harga KD yang diperoleh dari pembilang pada perhitungan
tabel penolong pada tes kolmogorov-smirnov. Harga KD hitung tersebut kemudian
dibandingkan dengan harga KD tabel dengan uji satu fihak, taraf kesalahan 5%, dan
n (jumlah sampel) tertentu. Ho diterima apabila KD hitung ≤ KD tabel, dan Ha
diterima apabila KD hitung ≥ KD tabel.