BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian...
25
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian kali ini
yaitu di SMK Negeri 6 Bandung kelas X Jurusan Teknik Bangunan Tahun
Ajaran 2012/2013. Yang berada di Jalan Soekarno Hatta Riung Bandung,
dengan alasan sekolah tersebut merupakan sekolah tempat penulis
melakukan PPL sehingga akan memudahkan penulis untuk melakukan
penelitian.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian kurang lebih tiga (3) bulan dan kegiatan
penelitian dilakukan pada bulah April 2013 sampai Juni 2013. April Minggu
ketiga peneliti melakukan pemberitahuan kepada kepala sekolah dan
observasi di tempat penelitian. Mei minggu pertama koordinasi dengan guru
mata pelajaran produktif, minggu kedua sampai minggu keempat penulis
melaksanakan penelitian. Juni minggu pertama menganalisa hasil data
penelitian, Juni minggu kedua mulai menyusun laporan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Arikunto (2010 : 173) mengemukakan “populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Sedangkan Sugiyono (2010 : 215) mengemukakan
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat diartikan bahwa
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki karakteristik yang
26
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
sama. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada siswa kelas X
SMK Negeri 6 Bandung Jurusan Teknik Bangunan Tahun Pelajaran
2012/2013, yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 179 siswa.
2. Sampel
Jika jumlah subjek atau populasi kurang dari 100, maka lebih baik diambil
semua, tetapi apabila jumlahnya besar maka diambil sebanyak 10%-15% atau
20%-25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 2002 : 107). Sugiyono (2010 : 215)
mengemukakan “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan Arikunto (2010 : 174)
mengemukakan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Jadi, sampel penelitian adalah objek yang dilibatkan langsung dalam penelitian
sesungguhnya yang dapat menjadi wakil populasi.
a) Besarnya Sampel yang Digunakan
Jumlah yang ditetapkan oleh peneliti dari populasi sebanyak 179 siswa di
kelas X, diambil masing-masing kelas sebanyak 35% siswa sehingga dianggap
sudah mewakili keseluruhan wakil populasi:
Tabel 3.1.
Daftar Tabel Sampel Siswa Bila Dijadikan 35 %
Kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran
2012/2013
Kelas Jumlah Siswa 35%
X-TKK 1 33 siswa 35% x 33 = 10
X-TKK 2 35 siswa 35% x 34 = 11
X-TGB 1 37 siswa 35% x 37 = 13
X-TGB 2 37 siswa 35% x 37 = 13
X-TGB 3 37 siswa 35% x 37 = 13
Jumlah 179 siswa 60 siswa
Jadi sampel yang digunakan peneliti di kelas X diperoleh sampel sebanyak 60
siswa sebagai sampel penelitian. penulis menggunakan metode Proportionate
Stratified Random Sampling. Pengambilan sampel ini akan dilakukan secara
27
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
random disetiap kelasnya. Dan penulis akan melakukan ujicoba penelitian kepada
10 orang siswa.
B. Metode Penelitian
Pada penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu metode yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu. Disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono , 2010 : 7)
1. Hubungan Antar Variabel
Veriabel dalam penelitian ini memiliki variabel ganda, maka
varibel yang satu mempunyai hubungan atau pengaruh dengan variabel yang
lainnya. Yaitu variabel X (variabel bebas atau variabel independen)
mempengaruhi variabel Y (variabel terikat atau variabel dependen).
Dalam penelitian ini, layanan bimbingan belajar sebagai variabel
bebas (independen) diberikan dengan tujuan untuk mengetahuti pengaruh
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hubungan antar variabel X (bebas atau independen) dan variabel Y
(terikat atau dependen) dapat dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai
berikut :
Gambar 3.1.
Hubungan antar Variabel
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah positif, di
mana semakin berpengaruh layanan bimbingan belajar maka motivasi
belajas siswa akan semakin meningkat.
Layanan
bimbingan
belajar
Motivasi
siswa
28
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
C. Teknik dan Pendekatan Penelitian
1. Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian layanan bimbingan belajar terhadap motivasi belajar siswa
adalah menggunakan teknik deskriptif. Teknik deskriptif yaitu
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang
merupakan pendukung terhadap kualitas belajar mengajar, kemudian
menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari peranannya terhadap
motivasi belajar siswa
Mc Millan mengemukakan desain penelitian adalah rencana dan
struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti
empiris untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun desain penelitian
hubungan antar variabel X (bebas) dan variabel Y (terikat) dapat dilihat
dalam bentuk gamber sebagai berikut :
Gambar 3.2.
Hubungan antar Variabel
Keterangan : X = layanan bimbingan belajar
Y = motivasi belajar siswa
2. Pendekatan Penelitian
Arikunto (2002 : 85) mengemukakan pendekatan penelitian hanya
dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya variabel, tetapi sebaliknya jenis
variabel juga dipengaruhi oleh jenis pendekatan.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, karena sistem penulisan penelitian ini dalam bentuk
korelasi antar variabel, yaitu variabel X (layanan bimbingan belajar) dan
variabel Y (motivasi belajar). Artinya, variabel X memberikan peranan
X Y
29
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
terhadap variabel Y. Dalam hal ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan
belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Pengembangan Insrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati, (Sugiyono, 2010 : 222).
a) Instrumen yang digunakan dan alasan penggunaannya
Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan angket tertutup yang
telah disediakan alternatif jawabannya, sehingga responden tinggal
memilih jawaban yang sesuai dengan kepribadian mereka masing-
masing.
b) Rencana pengembangan instrumen dalam bentuk kisi-kisi
Dalam penelitian ini perlunya disusun sebuah rancangan istrumen
dikenal dengan istiliah “kisi-kisi”. Kisi-kisi penyusunan instrument
menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari
mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrument yang
disusun. Arikunto, 2010 : 205. Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel kisi-
kisi yang menjabarkan mengenai variable penelitian, definisi operasional,
indikator, jenis instrumen, dan item soal yang akan digunakan.
Tabel 3.2.
Tabel Kisi – kisi instrumen
No Variabel
Penelitian
Aspek yang
Diungkap Indikator
Jenis
Instrumen Item Soal
1 Layanan
Bimbinga
n Belajar
Tujuan Layanan
Bimbingan Belajar
Memiliki
intensitas
belajar secara
rutin
Melakukan
Angket
Angket
1,16,31,46
2,17,32,47
30
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Fungsi Layanan
Bimbingan Belajar
belajar secara
kelompok
Melakukan
belajar sesuai
jadwal
Memilih
waktu belajar
yang tepat
Memiliki jam
belajar di
rumah
Mengerjakan
PR dan tugas
Membuat
ringkasan
Membaca
ulang catatan
pelajaran
Mendatangi
perpustakaan
Angket
Angket
Angket
Angket
Angket
Angket
Angket
3, 18,33,48
4, 19.34,49
5, 20,35,50
6, 21,36,51
7, 22,37,52
8, 23,38,53
9, 24,39,54
2 Motivasi
Belajar
Siswa
Motivasi
Instrinsik
Membuat
perjanjian
pada diri
sendiri akan
selalu rajin
belajar
Tidak
meninggalkan
kelas sebelum
Angket
Angket
10, 25,40,55
15, 30,45,60
31
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Motivasi
Ekstrinsik
pelajaran
berakhir
Membiasakan
siswa selalu
mengatur
jadwal belajar
dengan baik
Mendapat
dukungan dari
guru
Mendapat
perhatian guru
Mendapatkan
sanksi atau
hukuman
Angket
Angket
Angket
Angket
11, 26,41,56
12, 27,42,57
13, 28,43,58
14, 29,44,59
c) Indikator pengembangan instrumen ini terdiri dari 15 indikator dan
dijabarkan kedalam 60 pernyataan
d) Teknik skoring dari tiap-tiap instrumen dalam penelitian ini yang
terdapat dalam angket adalah menggunakan rating 1 – 5 (rating scale)
Pengujian instrumen penelitian dilakukan agar alat ukur penelitian
yang digunakan dapat mencapai keberhasilan atau setidaknya mendekati
kebenaran data yang diharapkan, karena pada penelitian ini instrumen
yang digunakan untuk mendapatkan data varibel X dan variabel Y
menggunakan angket maka diperlukan uji validitas dan reliabilitas guna
memperoleh hasil data yang mendekati kebenaran.
Sugiyono (2009: 173) mengemukakan instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
32
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Ujicoba instrument penelitian bisa dilihat di lampiran halaman 62,
sedangkan instrument penelitian yang sudah valid bisa dilihat di lampiran
halaman 66.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
a) Teori Uji Validitas
Furqon menjelaskan ”... validitas hasil penelitian berada pada suatu garis
kontinum yang terbentang dari mulai yang sangat tidak valid sampai dengan yang
sangat valid” (Tanireja dan Mustafidah, 2011: 42). Pengujian validitas tiap butir
digunakan analisis item dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan
skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (Suheri, 2013: 68).
Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus
diukur oleh alat itu. Arikunto (Tanireja dan Mustafidah, 2011: 42)
mengemukakan, ”... validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen”. Arikunto (2011: 42)
mengemukakan, bahwa secara mendasar ”... validitas adalah keadaan yang
menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa
yang akan diukur”. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi dan
instrumen yang tidak valid memiliki validitas yang rendah. Instrumen layanan
bimbingan belajar yang valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur.
Suheri (2013: 68) menyatakan bahwa skala-skala yang setiap itemnya
diberi skor pada level interval dapat digunakan formula koefisien korelasi
Pearson Product Moment. Langkah-langkah untuk menghitung validitas item,
adalah sebagai berikut:
Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi
Pearson Product Moment (r).
33
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
r XY =
2222 ...
.
YYnXXn
YXXYn
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
(Riduwan & Akdon, 2008: 124)
Untuk menetapkan kevalidannya digunakan pedoman sebagai berikut:
t hitung < t tabel, maka butir soal tidak valid
t hitung ≥ t tabel, maka maka butir soal valid.
b) Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari
Pearson dengan kriteria pengujian pada taraf signifikasi 95% dan dk = n – 2,
dalam hal ini ditentukan nilai ttable = 1,860 (diperoleh dari tabel distribusi t). Item
soal dikatakan valid dan signifikan jika thitung > ttabel. Uji validitas ini dilakukan
guna memperoleh hasil jawaban yang sah dalam artian ketepatan data yang
diperoleh dari responden.
Setelah dilakukan uji tersebut maka didapat beberapa jawaban yang tidak valid.
Pada variabel X terdapat 11 item pernyataan yang tidak valid dari 36 pernyataan
yang telah disiapkan yaitu item nomor 2, 3, 5, 8, 13, 14, 19, 27, 28, 31 dan 32.
Uji validitas variable X bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.3.
Pada varibel Y terdapat 1 item pernyataan yang tidak valid atau signifikan yaitu
item nomor 6. Item-item yang tidak valid tersebut tidak digunakan lagi pada uji-
uji selanjutnya.
Uji validitas variable Y bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.4.
1. Uji Reliabilitas
a) Teori Uji Reliabilitas
34
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
”... suatu alat dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala
pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi, alat
yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama” (Nasution
Tanireja dan Mustafidah, 2011: 42).
Sudjana (Tanireja dan Mustafidah, 2011:43) memberikan definisi bahwa
”... reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajekan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya. Artinya kapanpun alat penilaian tersebut akan
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.”
Pengujian uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha. Arikunto
(2006: 196) mengemukakan uji reliabilitas merupakan rentangan antara beberapa
nilai atau berbentuk skala.
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai
berikut.
1) Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:
Di mana:
Si = Varians skor tiap-tiap item
Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi
(Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan
N = Jumlah responden
2) Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
Di mana:
Si = Jumlah Varians semua item
S1, S2, S3…..n = Varians item ke-1,2,3…...n
3) Menghitung Varians total dengan rumus:
NN
XX
S
ii
i
22 )(
ni SSSSS ........321
NN
XX
S
tt
t
22 )(
35
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Di mana:
St = Varians total
Xt2 = Jumlah kuadrat X total
(Xt)2 = Jumlah X total dikuadratkan
N = jumlah responden
4) Masukkan nilai Alpha dengan rumus
Di mana:
r11 = Nilai Reliabilitas
Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
Untuk menetapkan reliabilitasnya digunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.3. Pedoman Reliabilitas
0.000 - Sangat Rendah
0.200 - Rendah
0.400 - Sedang
0.600 - Tinggi
0.800 - Sangat Tinggi
b) Hasil Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas dilakukan pada kedua variabel penelitian tanpa
mengikut sertakan item-item yang telah dinyatakan tidak valid. Taraf kesalahan
yang ditetapkan dalam penelitian ini untuk variabel X dan Y adalah 5% (Taraf
Kepercayaan 95%) dengan dk = n – 2, yaitu dk = 10 – 2 = 8, maka harga rtabel =
0,707.
Pada variabel X hasil perhitungan r11= 0,9499 > rtabel = 0,707, dengan
demikian maka semua data yang dianalisis pada variabel X ini adalah Reliabel.
Selanjutnya nilai r11 tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria
penafsiran. Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa r11 = 0,9499 berada
pada indeks korelasi antara 0,80 – 1,00 yang termasuk dalam kategori derajat
kepercayaan sangat tinggi.
t
i
S
S
k
kr 1.
111
36
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Uji reliabilitas variable X bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.5.
Pada variabel Y hasil perhitungan r11= 0,9421 > rtabel = 0,707, dengan
demikian maka semua data yang dianalisis pada variabel Y ini adalah Reliabel.
Selanjutnya nilai r11 tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria
penafsiran. Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa r11 = 0,9421 berada
pada indeks korelasi antara 0,80 – 1,00 yang termasuk dalam kategori derajat
kepercayaan sangat tinggi.
Uji reliabilitas variable Y bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.6.
G. Teknik Analisis Data
Data yang sudah diperoleh dari lapangan terdiri dari dua data yaitu data
layanan bimbingan dan data motivasi belajar siswa. Analisis data penelitian
dilakukan menggunakan teknik statistik sesuai dengan masalah dan tujuan
penelitian. Data tersebut diolah dan dianalisis berdasarkan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan jumlah angket
yang disebar sebelum dan setelah pelaksanaan. Selain itu, untuk memeriksa
identitas siswa yaitu nama lengkap, kelas, nomor absen, dan kelengkapan
jawaban.
2. Pemberian Skor
Skor untuk setiap alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah
ini.
Tabel 3.4.
Skor Instrumen
Pertanyaan Skor Alternatif Jawaban
Positif (+)
Negatif (-)
5
1
4
2
3
3
2
4
1
5
37
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Konversi skor berdasarkan skor yang diperoleh jumlah responden pada
setiap aspek maupun skor total.
3. Konversi z Skor dan T Skor
Dari data dapat dibentuk data baru yang diperoleh dari penyimpangan
data dari rata-rata yang dinyatakan dalam satuan simpangan baku dan
bilangan tersebut dinamakan dengan bilangan baku atau sekor baku dan
dilambangkan dengan z. Distribusi yang dibentuk dari sekor baku
dinamakan distribusi normal baku atau distribusi z yang memiliki rata-rata =
0 dan simpangan baku = 1. (Susetyo, 2011: 37).
Rumus untuk menghitung sekor baku (z) dan T skor adalah sebagai berikut:
z = S
XX
Di mana:
X = Skor
X = Skor rata-rata
S = Simpangan Baku
T skor = 50 + 10z
Di mana: z = sekor baku
Sumber: Susetyo, (2011: 37)
Hasil data yang sudah dikonversi menggunakan z skor dan T skor dapat
dilihat di Lampiran 2.3. dan lampiran 2.4.
4. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui jenis sebaran data
penelitian yang diperoleh. Hal ini dapat menentukan penggunaan metode statistik
yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika sebaran data berdistribusi
normal maka perhitungan selanjutnya menggunakan statistik parametis dan jika data tidak
berditribusi normal maka digunakan statistik non-parametris. Uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Berikut di bawah ini hasil pengujian
normalitas untuk kedua variabel penelitian.
38
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Untuk menetapkan kevalidannya digunakan pedoman sebagai berikut:
𝜒2 hitung < 𝜒2 tabel, variable berdistribusi normal
𝜒2 hitung ≥ 𝜒2 tabel, variable berdistribusi tidak normal
a) Hasil Uji Normalitas Variabel X
Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel X didapat harga Chi - Kuadrat (χ2) =
3,96. Setelah nilai Chi - Kuadrat (2) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel
𝜒2 dengan dk = bk-1 = 7-1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ2tabel diperoleh
2
(95%)(5) = 12,592 dan ternyata χ2
hitung < χ2
tabel, yakni 3,96 < 12,592.
Karena χ2
hitung < χ2
tabel maka dapat disimpulkan bahwa data variabel X
berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) =
bk – 1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat di lampiran perhitungan uji normalitas
variabel X.
b) Hasil Uji Normalitas Variabel Y
Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel Y didapat harga Chi - Kuadrat (χ2) =
7,67. Setelah nilai Chi - Kuadrat (2) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel
𝜒2 dengan dk = bk-1 = 7 - 1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ2tabel diperoleh
2
(95%)(5) = 12,592 dan ternyata χ2
hitung < χ2
tabel, yakni 7,67 < 12,592.
Karena χ2
hitung < χ2
tabel maka dapat disimpulkan bahwa data variabel Y
berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) =
bk – 1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat di lampiran perhitungan uji normalitas
variabel Y.
Berdasarkan tabel perhitungan bahwa pada masing-masing data variabel
penelitian berdistribusi normal. Karena hasil uji normalitas data variabel X dan
dan variabel Y berdistribusi normal, maka pengolahan data menggunakan statistik
parametrik dilanjut dengan menggunakan regresi.
Uji normalitas bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 2.5 dan 2.6.
5. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menggunakan program Microsoft excel 2007. Uji
homogenitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok
39
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Pada analisis
regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah setiap pengelompokkan
variabel terikatnya memiliki variansi yang sama.
H0 : Variansi pada tiap kelompok sama (homogen)
H1 : Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen)
Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut:
X2 hitung < X2 tabel, maka variansi setiap sampel sama (homogen)
X2 hitung ≥ X2 tabel, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak
homogen).
a) Hasil Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas layanan bimbingan belajar menggunakan uji
Microsoft excel 2007dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5.
Uji Homogenitas Layanan Bimbingan Belajar
Varian gabungan (s2) 102.473 Kesimpulan :
log s2 2.011
Karena X2 hitung < X
2 tabel, maka Varians
HOMOGEN
B 110.584
χ2 hitung 8.527
χ2 tabel (0,95)(1) 9.488
Dari tabel di atas diperoleh nilai χ2 hitung = 8.527 , karena nilai χ2
hitung <
χ2 tabel (0,95)(4) maka variansi untuk layanan bimbingan belajar homogen.
Artinya, memungkinkan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik
parametrik.
Tabel 3.6.
Uji Homogenitas Motivasi Belajar Siswa
Varian gabungan (s2) 100.710 Kesimpulan :
log s2 2.003
Karena X2 hitung < X
2 tabel, maka Varians
HOMOGEN
B 110.169
χ2 hitung 7.929
χ2 tabel (0,95)(1) 9.488
40
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Dari tabel di atas diperoleh nilai χ2 hitung = 7.929, karena nilai χ2
hitung <
χ2 tabel (0,95)(4) maka variansi untuk motivasi belajar siswa homogen. Artinya,
memungkinkan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik.
Uji homogenitas bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 2.7 dan 2.8.
6. Uji Kecenderungan
a) Uji Kecendrungan Variabel X
Uji kecenderungan ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu
data guna mendaptkan gambaran umum mengenai variabel-variabel dalam
penelitian ini.
Dengan diketahuinya kecenderungan jawaban responden tersebut peneliti
dapat menemukan jawaban masalah penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya
yaitu mendapatkan gambaran umum mengenai Layanan Bimbingan Belajar.
b) Uji Kecendrungan Variabel Y
Data pada variabel Y berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Sehingga
dengan diketahuinya tingkat atau kriteria kecenderungan jawaban responden
tersebut peneliti dapat menemukan jawaban masalah penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya yaitu mendapatkan gambaran umum mengenai Motivasi
Belajar Siswa.
Uji kecendrungan bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 2.11.
7. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi digunakan bertujuan untuk memprediksi berubahnya nilai
variabel tertentu jika variabel lain berubah, dan dilakukan jika secara konseptual
terdapat hubungan kausal/sebab akibat antar variabel yang satu dengan yang lain.
Menurut Sugiyono (2011 : 260) “Manfaat dari hasil regresi adalah untuk membuat
keputusan apakah naik dan menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui
peningkatan variabel independen atau tidak.”
41
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pada umumnya setiap analisis regresi selalu didahului oleh analisis
korelasi, tetapi setiap analisis korelasi belum tentu dilanjutkan dengan analisis
regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan analisis regresi, adalah korelasi
antara dua variabel yang tidak memiliki hubungan kausal/sebab akibat atau
hubungan fungsional (Sugiyono, 2011: 236).
Perhitungan regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Persamaan umum regresi linier tunggal adalah :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥 (Sugiyono, 2011:261)
Di mana:
𝑌 = subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga Y bila X = 0 (konstant)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi
penurunan.
X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Di mana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
𝑎 = ∑𝑌 ∑𝑋2 − ∑𝑋 ∑𝑋𝑌
𝑛 ∑𝑋2 − (∑𝑋)2
𝑏 =𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌)
𝑛 ∑𝑋2 −(∑𝑌)2 (Sugiyono, 2011:262)
Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat
dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X
telah diketahui.
Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat dari
perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah
diketahui.
Langkah-langkah menjawab regresi sederhana adalah sebagai berikut ini:
1. Menbuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
42
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.
4. Berdasarkan tabel penolong tersebut maka dapat menghitung nilai a dan b.
5. Membuat persamaan regresi sederhana 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥
6. Membuat tabel ANAVA untuk pengujian signifikansi dan pengujian
linieritas.
Tabel 3.7 Tabel Ringkasan ANAVA Variabel X dan Y Uji Linieritas
dan Keberartian Regresi
Keterangan:
JKReg a =
n
Y2
JKReg (b/a) =
n
YXXYb
JKRes = (ΣY)2 – JKReg (b/a) – JKReg (a)
RJKReg a = JKReg a
RJKReg b/a = JKReg b/a
RJKRes = 2
Re
n
JK s
RJKTC = 2k
JKTC
RJKE =kn
JKE
7. Menentukan keputusan pengujian linieritas
Jika Fhitung< Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier dan
Fhitung ≥ Ftabel, artinya terima Ho artinya data berpola tidak linier.
Dengan taraf kepercayaan 95% (α =0,05)
Mencari Ftabel dengan rumus:
Ftabel = F(1-α) (dk Tc, dk E)
= F (1-0,05) (dk = k-2, dk = n-k)
= F (0,95) (dk = k-2, dk = n-k)
Cara mencari Ftabel, dk = k-2 = sebagai angka pembilang
Sumber
Variansi Dk JK RJK F hitung
F
tabel
Total N Σ Y2 signifikan
Regresi (a) 1 JKReg(a) RJKReg(a) Linier
Regresi (b/a) 1 JKReg(bIa) RJKReg(bIa) Keterangan:
Perbandingan
Fhitung dengan
Ftabel
Residu n-2 JKRes RJKRes
Tuna Cocok k-2 JKTC RJKTC
Kesalahan(Error) n-k JKE RJKE
43
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dk = n-k = sebagai angka penyebut
8. Menentukan keputusan pengujian signifikansi (Hipotesis)
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan
Jika Fhitung< Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05)
Ftabel = F(1 - α) (dk Reg[bIa], (dk res)
= F(1 – 0,05) (dk Reg[bIa], (dk res)
= F (0,95) (dk Reg[bIa], (dk res)
Cara mencari Ftabel = dk Reg[bIa] = sebagai angka pembilang
= dk res = sebagai angka penyebut
9. Membuat kesimpulan.
(Riduwan, 2011:148-154)
a. Uji Keberartian Regresi
Kriteria pengujian keberartian regresi adalah dengan membandingkan
Fhitung terhadap Ftabel, apabila Fhitung≥ dari F(1- α) (1, n-2) maka dapat disimpulkan
bahwa arah regresi nyata pada taraf kepercayaan yang digunakan dan sebaliknya
8. Analisis dan Uji Hipotesis
Adapun langkah yang ditempuh dalam analisa korelasi adalah :
Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
yaitu :
a. Analisis Uji Korelasi
Data pada penelitian ini berdistribusi normal dan regresi liner diterima
maka digunakan teknik statistik parametrik yaitu korelasi rumus yang digunakan
adalah rumus koefisien korelasi PearsonProduct Momen yaitu:
).(2222 yynxxn
yxxynr
(Riduwan. 2011: 138)
Keterangan :
44
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
r hitung =Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan
X =Skor tiap item dari tiap responden
Y = Skor total dari seluruh item dari tiap responden
ΣX =Jumlah skor tiap item dari seluruh responden
ΣY =Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden
N =Jumlah responden
Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai :
r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna
r = 0 artinya tidak ada korelasi
r = 1 artinya korelasinya sangat kuat
Sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisian korelasi harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 3.8Koefisien Korelasi Nilai r
(Riduwan, 2011: 138)
b. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase
kontribusi antar variabel, kontribusi tersebut dihitung dengan koefisien
determinasi. Untuk menghitung derajat uji koefisien determinasi menggunakan
rumus:
100).( 2rKD
(Riduwan, 2011: 139)
Keterangan :
Besarnya nilai r Interpretasi
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,59 Cukup kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
45
Gian Fahmi, 2013 Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di Smk Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
KD = Nilai Koefisien Determinan
r = Nilai Koefisien Korelasi
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang
diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis
digunakan rumus statistik, sebagai berikut :
2
2.
rn
nrt
(Riduwan, 2011: 139)
Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf
kepercayaan 95 %. Kriteria pengujian adalah diterima Ho dan koefisien korelasi
tidak berarti, jika t hitung< t tabel pada dk = n-2 (Asyifah, 2013:48).