BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitianeprints.umm.ac.id/61094/2/02 BAB III.pdf29...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitianeprints.umm.ac.id/61094/2/02 BAB III.pdf29...
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Penelitian ini dilaksanakan di UD Andalas yang beralamat di jl.
Joyoboyo kelurahan kalipuro kecamatan kalipuro kabupaten
banyuwangi.
2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai selesai.
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan data yang berupa angka dan
sistem statistik, maka dari itu penelitian ini merupakan penelitian
kuanitatif hal ini juga didukung pendapat Sugiyono (2014) yaitu metode
kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka
dan analisisnya menggunakan statistik. Pendekatan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang
menekankan pada data-data angka dan diolah dengan metode statistika
untuk memperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.
Pada penelitian ini juga akan mencari hubungan atau pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Penelitian ini mencari
hubungan atau pengaruh sebab-akibat, antara variabel bebas (X) insentif,
(X) motivasi terhadap variabel terikat (Y) produktivitas karyawan. Maka
dari itu peneliian ini dapat disebut sebagai penelitian asosiatif.
30
C. Populasi dan Sampel
Adapun populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi secara langsung
mengenai produktivitas karyawan di UD Andalas Banyuwangi.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan dari UD. Andalas Banyuwangi yang
berjumlah 150 karyawan yang dibagi menjadi empat bagian seperti
yang tertera pada tabel dibawah. Berikut ini jumlah sumber daya
manusia atau karyawan yang ada di UD. Andalas Banyuwangi dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Jumlah karyawan pada UD. ANDALAS Banyuwangi tahun 2018
No Jabatan Jumlah
1. Administrasi 1 karyawan
2. Pembuat ragi 2 karyawan
3. Karyawan produksi (pengurus
ikan, pengukus, pencetak, dll)
139 karyawan
4. Packaging 8 karyawan
Jumlah 150 karyawan
Sumber : UD Andalas Banyuwangi, tahun 2018
2. Sampel
Sampel yang di ambilpenelitian ini sebanyak 60 orang, dihitung
dengan rumus slovin. Dalam menentukan sample menggunakan rumus
31
Slovin. Rumus Slovin dalam Sugiyono (2011) untuk menarik sample
dengan jumlah yang representative agar hasil dapat digeneralisasikan
dan perhitungan tidak memerlukan tabel jumlah sampel.
Dengan rumus Slovin sebagai berikut :
Keterangan :
n = Ukuran sample/jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan
Dengan nilai e = 0,10 yang berarti tingkat kesalahan sebesar 10%.
Dengan hitungan sebagai berikut :
32
Sehingga dengan perhitungan rumus di atas dapat ditemukan jumlah
sample sebanyak 60 reponden. Jumlah anggota sampel bertingkat
(berstrata) dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara
proporsional random sampling yaitu menggunakan rumus alokasi
proporsional :
.n
Dimana :
ni = jumlah anggota sampel menurut stratum
n = jumlah anggota sampel seluruhnya
Ni = jumlah anggota populasi menurut stratum
N = jumlah anggota populasi seluruhnya
Maka jumlah anggota sampel berdasarkan bagian-bagian karyawan di
UD. Andalas banyuwangi adalah :
Bagian administrasi =
.60 = 0,4 = 0
Bagian pembuat ragi =
.60 = 0,8 = 1
Bagian produksi =
.60 = 55,6 = 56
Bagian packaging =
.60 = 3,2 = 3
Penentuan anggota sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh
sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan.
33
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan petunjuk tentang
bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik
buruknya pengukuran tersebut. seperti yang dijelaskan sebelumnya
penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu produktivitas sebagai variabel
dependen, insentif dan motivasi kerja sebagai variabel independen.
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Produktivitas (Y)
Devinisi operasional produktivitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki karyawan UD. Andalas
Banyuwangi dalam menghasilkan barang atau jasa secara produktif
dengan waktu yang singkat dan hasil sesuai dengan yang diharapkan
dengan mempertimbangkan kuantitas yang dihasilkan karyawan, waktu
yang ditempuh karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan kualitas
produk yang dihasilkan karyawan.
Untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawan terdapat
beberapa indiktor yaitu dilihat dari :
1. Tingkat perolehan hasil/kuantitas adalah jumlah produk yang dapat
dihasilkan karyawan UD Andalas sesuai dengan target yang
ditetapkan perusahaan.
2. Waktu yang ditempuh adalah ketepatan waktu karyawan UD
Andalas untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang
ditetapkan perusahaan.
34
3. Kualitas yang dihasilkan karyawan adalah kesesuaian kualias
produk yang dihasilkan karyawan UD Andalas sesuai dengan
standar yang ditentukan oleh peusahaan.
2. Pemberian Insentif (X1)
Devinisi operasional pemberian insentif yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bagian dari kompensasi dan tambahan benefit
secara finansial dan non finansial yang diberikan kepada karyawan
yang produksinya melampaui standar yang telah ditentukan
sebelumnya, yang memicu semangat dan membantu karyaan dalam
bekerja, tercermin dari tunjangan yang diberikan oleh perusahaan,
fasilitas kantor yang terdapat pada perusahaan dan penghargaaan yang
diberikan oleh perusahaan pada karyawannya.
Dalam penelitian ini pada variabel insentif terdapat beberapa
indikator, yaitu :
a. Tunjangan adalah pemberian tunjangan kepada karyawan UD
Andalas yang produksinya melebihi standart dapat memicu
karyawan untuk bekerja lebih keras. Bentuk tunjangannya yaitu,
bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan,
tunjangan hari besar, pemberian hadiah umroh dengan cara lotre.
b. Fasilitas kantor adalah pemberian fasilitas kantor kepada
karyawan UD Andalas yang produksinya melebihi standart dapat
membantu karyawan dalam bekerja. Misalnya pemakaian
kendaraan perusahaan.
35
b. Penghargaan adalah pemberian penghargaan kepada karyawan UD
Andalas yang produksinya melebihi standart dapat memicu
semangat dalam bekerja. Yaitu pemberian gelar karyawan terbaik
dalam 1 minggu dan mendapatkan hadiah berupa alat-alat rumah
tangga seperti panci, ember, dll.
3. Motivasi Kerja (X2)
Devinisi operasional motivasi kerja yang digunakan dalam
penelitian ini adalah suatu keinginan pemenuhan kebutuhan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang yang diarahkan pada tujuan
untuk memperoleh kepuasan dari apa yang dibutuhkannya dengan
mempetimbangkan kebutuhan untuk berprestasi bagi karyawannya,
kebutuhan akan afiliasi dengan sesama karyawan dan kebutuhan akan
kekuasaan.
Terdapat tiga indikator dari variabel motivasi kerja yaitu :
a. Kebutuhan untuk berprestasi
Adalah suatu keinginan memenuhi kebutuhan untuk
karyawan UD Andalas agar dapat lebih berprestasi dari karyawan
lain, setidaknya dapat mencapai standar sebagai karyawan yang
baik untuk mencapai kesuksesan, dengan mengharapkan umpan
balik terhadap hasil kerja mereka.
b. Kebutuhan akan afiliasi
Adalah suatu keinginan memenuhi kebutuhan bagi
karyawan UD Andalas untuk menjalin hubungan dengan karyawan
lain yang akrab atau erat.
36
c. Kebutuhan akan kekuasaan
Adalah suatu keinginan memenuhi kebutuhan bagi
karyawan UD. Andalas untuk membuat orang lain berperilaku suka
rela akan sesuatu, atau suatu bentuk ekspresi dari karyawan UD
Andalas untuk dapat mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data yang
sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh peneliti
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan melalui
kegiatan survey, observasi dan penyebaran angket/kuesioner pada UD
Andalas Banyuwangi. Selain itu juga terdapat data sekunder, yaitu data
yang didapatkan dari pembukuan yang sudah ditulis atau diterbitkan
oleh perusahaan tersebut yang meliputi data karyawan, dll.
2. Teknik Pengukuran Data
Untuk teknik pengukuran item dalam angket menggunakan skala
likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2014). Variabel yang diukur
dijabarkanmenjadi indikator variabel. Kemudian indikator dijadikan
titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan. Masing-masing jawaban memiliki bobot skor yang
berbeda dari proses pemberian skor ini dihasilkan 5 kategori, yaitu:
37
Tabel 3.2 Jawaban Item Pertanyaan dan Skor
Pilihan Jawaban
Skor
Insentif
Skor Motivasi
Kerja
Skor
Produktivitas
Sangat Tidak
Setuju
1 1 1
Tidak Setuju 2 2 2
Netral 3 3 3
Setuju 4 4 4
Sangat Setuju 5 5 5
Skor jawaban sangat setuju diberi skor 5 yang menunjukkan
bahwa Insentif, motivasi kerja dan produktivitas karyawan masuk
dalam kategori sangat tinggi. Skor jawaban setuju diberi skor 4 yang
menunjukkan bahwa Insentif, motivasi kerja dan produktivitas
karyawan masuk dalam kategori tinggi. Jawaban responden cukup
setuju diberi skor 3 yang menunjukkan bahwa Insentif, motivasikerja
dan produktivitas karyawan masuk dalam kategori cukup tinggi. Skor
jawaban tidak setuju diberi skor 2 yang menunjukkan bahwa Insentif,
motivasikerja dan produktivitas karyawan masuk dalam kategori
rendah. Skor jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1 yang
menunjukkan bahwa Insentif, motivasi kerja dan produktivitas
karyawan masuk dalam kategori sangat rendah.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu proses atau upaya pengolahan
data menjadi sebuah informasi baru agar karakteristik data tersebut
38
menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna untuk solusi suatu
perusahaan.
1. Uji Instrumen
Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang
disusun berpengaruh pada besar tidaknya dan sangat menentukan
bermutu tidaknya hal penelitian. Baik buruknya instrumen penelitian
ditunjukkan oleh tingkat kesalahan (validity) dan keandalan (reability).
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
reabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak tidaknya
digunakan untuk pengumpulan data pada karyawan UD Andalas.
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2006). Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan semua variabel yang terkait. Rumus yang
digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product
Momen dari Karl Pearson, sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy : Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n : Jumlah responden
∑xy : Jumlah perkalian antara variabel X dan variabel Y
∑x : Jumlah dari nilai X
∑x2
: Jumlah dari kuadrat nilai X
39
∑y : Jumlah dari nilai Y
∑y2
: Jumlah dari kuadrat nilai Y
Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel, jika r hitung > r tabel dan bernilai positif,
maka variabel tersebut valid sedangkan jika r hitung < r tabel,
maka variabel tersebut tidak valid (Ghozali, 2016).
b) Uji reliabilitas
Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2006). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan
uji statistik Cronbach Alpha (a) sebagai berikut:
[
] [
∑
]
Keterangan :
: Koefisien reliabilitas
: Jumlah butir pertanyaan
∑ : Jumlah varians butir
: Varians total
Adapun kriteria hasil pengujian sebagai berikut:
1) Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,7 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian adalah reliabel.
2) Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,7 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian tidak reliabel (Ghozali, 2016)
40
G. Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi
berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang
diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier
Unbiased Estimator (BLUE). Beberapa asumsi klasik regresi yang harus
dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda
sebagai alat utuk menganalis pengaruh variabel-variabel yang diteliti
terdiri atas :
1) Uji Normalitas
Normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah model regresi
variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
datanya normal atau mendekati normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Analisis grafik dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya.Dasar pengambilan keputusannya adalah:
a) Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
41
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
c) Normalitas data juga dapat dilihat melalui uji statistik yaitu dengan
uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov pada aplha sebesar
5%. Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogrov-Smirnov
lebihbesar dari 0,05 berarti data normal (Ghozali, 2016).
2) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2016) uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi pada penelitian
ini menggunakan besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan
Tolerance. Untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan
secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam yang dilakukan
dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software statistik
SPSS23.0 for Windows (Ghozali, 2016).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam
regresi ini menggunakan scatter plot dan metode glejser dengan
42
menggunakan bantuan software statistik SPSS 23.0 for Windows
(Ghozali, 2016).
4) Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji adanya korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model
regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya
autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering
digunakan adalah uji Durbin-Watson (Uji DW).
H. Alat Analisis
Alat analisis merupakan suatu media untuk pengolahan data menjadi
sebuah informasi baru. Alat analisis yang digunakan sebagai berikut:
i. Rentang Skala
Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan
menilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini rentang skala
digunakan untuk mengetahui hasil dari perhitungan dengan
menggunakan rumus rentang skala (umar,2001), sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
m = jumlah alternatif tiap item pertanyaan
Rs = rating scale (skala penilaian)
43
Maka rentang skala dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
Berdasarkan perhitungan rentang skala diperoleh sebesar 48dengan
demikian skala penelitian setiap kriteria adalah
Tabel 3.3 Rentang skala dan Alat Ukur Variabel Insentif, Motivasi,
dan Produktivitas Karyawan
Rentang
Skala
Insentif Motivasi Kerja Produktivitas
Karyawan
60-107 Sangat buruk Sangat rendah Sangat rendah
108-155 Buruk Rendah Rendah
156-203 Cukup Cukup Cukup
204-251 Baik Tinggi Tinggi
252-300 Sangat Baik Sangat Tinggi Sangat Tinggi
ii. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiono (2014) Analisis regresi linier berganda
digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naikturunnya) variabel dependen (kriterium) bila
dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis regresi ganda
akandilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.
Dengan rumus persamaan regresi untuk dua predikor adalah
sebagai berikut:
44
Y = a + b1X1 + b2X2 + ei
Dimana:
a = Konstanta
b1& b2 = Koefisien regresi variabel independen
Y = Produktivitas Karyawan
X1 =Pemberian Insentif
X2 = Motivasi Kerja
ei = Standart error/variabel pengganggu lain yang mempengaruhi Y
I. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ditujukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis
dalam penelitian ini dengan menggunakan beberapa alat yaitu sebagai
berikut :
a. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama-
sama antara Insentif dan Motivasi kerja terhadap Produktivitas
karyawan UD.Andalas Banyuwangi. (Ghozali, 2016)
Dengan rumus:
Fhitung = k)-(n / )R - (1
1)-(k/ R2
2
Di mana:
R2 = koefisien determinasi
k = jumlah variabel bebas
n = banyaknya sampel
45
Penolakannya hipotesa atas dasar signifikasi pada taraf nyata 5% (taraf
kepercayaan 95%) dengan kriteria:
Ho : Tidak ada pengaruh Insentif dan Motivasi kerja secara simultan
terhadap Produktivitas karyawan UD.Andalas Banyuwangi.
Ha : Ada pengaruh Insentif dan Motivasi kerja secara simultan
terhadap Produktivitas karyawan UD.Andalas Banyuwangi.
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada
pengaruh secara simultan antara Insentif dan Motivasi kerja
terhadap Produktivitas karyawan UD.Andalas Banyuwangi
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak
ada pengaruh secara simultan antara Insentif dan Motivasi kerja
terhadap Produktivitas karyawan UD.Andalas Banyuwangi
Gambar 3.1 kurva normal
Ho Ditolak dan
Ha Diterima
Ho Diteima dan
Ha Ditolak
F tabel F hitung
46
b. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh insentif dan
motivasi kerja secara parsial (setiap variabel) terhadap produktivitas
karyawan UD. Andalas Banyuwangi. (Ghozali, 2016)
Dengan rumus:
thitung = Sb
b
di mana:
b = koefisien regresi
Sb = standart deviasi dari variabel bebas
Sedangkan pada uji t mempunyai kriteria sebagai berikut:
Ho : Tidak ada pengaruh insentif dan motivasi kerja secara parsial
terhadap produktivitas karyawan UD. Andalas Banyuwangi
Ha : Ada pengaruh insentif dan motivasi kerja secara parsial terhadap
produktivitas karyawan UD. Andalas Banyuwangi
Jika t hitung < t tabel atau–t hitung < -t tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara
parsial antara insentif dan motivasi kerja secara parsial terhadap
produktivitas karyawan UD. Andalas Banyuwangi
PJika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≥ - t tabel,maka Ho ditolak dan
Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan secara
parsial antara insentif dan motivasi kerja secara parsial terhadap
produktivitas karyawan UD. Andalas Banyuwangi.
47
Gambar 3.2 kurva normal
Ho Ditolak dan
Ha Diterima
Ho Diteima dan
Ha Ditolak
t tabel t hitung
c. Uji Dominan
Untuk mengetahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh
paling kuat terhadap variabel terikat maka digunakan uji Standardized
Coefficient Beta dengan melihat nilai Standardized Coefficient Beta
yang paling besar (Gujarati, 2012). Semakin besar nilai beta, maka
semakin besar pengaruhnya terhadap variabel dependen.