BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...
-
Upload
phamnguyet -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...
18
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat akan sangat berguna,
karena akan membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu
tujuan. Tujuan dalam sebuah penelitian menggambarkan cara menyelesaikan atau
memecahkan masalah dengan menggunakan cara-cara tertentu. Metode yang
digunakan harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Oleh karena itu,
penentuan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang diteliti dan tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sugiyono (2012, hlm. 2): “pada
dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”. Oleh karena itu, penentuan metode harus
disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Sama halnya yang disebutkan oleh
Arikunto (2010, hlm. 203) bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Pengambilan
metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah proses
penelitian yang mengungkapkan, mengambarkan, dan menyimpulkan hasil
pemecahan masalah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm. 147) berikut:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul kemudian dibuatkan kesimpulan setelah penelitian selesai, tanpa
melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang
sudah ada.
19
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian dan Variabel Penelitian
Pola atau desain penelitian merupakan hal yang penting di dalam sebuah
penelitian, karena desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang
harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu
pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel
yang terkandung dalam penelitian. Definisi variable menurut Arikunto (2010,
hlm. 161) adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian’’. Adapun variable-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel X = Motif
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh oleh penulis prosedurnya
mengacu pada rancangan LR Gay yang diadaptasi oleh Sutresna (2002, hlm.
125) adalah sebagai berikut :
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian Secara keseluruhan langkah-
langkah penelitian inilah yang penulis pakai mulai dari tahap awal sampai pada
simpulan penelitian.
Penelusuran permasalahan real di lapangan, sehingga memunculkan
beragam masalah penelitian (selection and definition of a problem)
Penelusuran beragam data empirik dan teoritik sebagai landasan kerangka
berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literatur)
Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berfikir dan kajian
empirik serta teoritik
Penentuan metode penelitan berkenaan dengan; sampel,
instrumen, desain dan prosedure penelitian (method; subject,
instruments, design & procedure)
Analisis dan Interpretasi data (Data analysis)
penarikan kesimpulan, implikasi dan saran berdasarkan hasil
penelitian
20
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Pengambilan Sampel
Setiap penelitian terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang
dijadikan sebagai sumber data untuk penelitiannya. Populasi dapat berbentuk
manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.
Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah “keseluruhan objek dalam
penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah member wanita di Kembar Gym
Bandung. Dengan total 22 orang.
Sedangkan sampel penelitian menggunakan keseluruhan member wanita
Urban Gym Dago. Hal ini penulis tempuh karena peminat (jumlah) wanita yang
berlatih fitness masih digolongkan sedikit/rendah dibandingkan peminat fitness
pria yaitu 35 orang.
D. Alat Pengumpul Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang
disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat
pengumpul data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, sumber,
dan cara. Sugiono (2012, hlm. 193) berpendapat bahwa “ pengumpulan data dapat
dilakukan dengan wawancara (interview), angket (kuesioner), pengamatan
(observasi) dan gabungan ketinganya”.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
kuesioner (angket). Menurut Sugiono (2012, hlm. 199) “ kuesioner merupakan
alat pengumpul data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya”.
Mengenai angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87) sebagai
berikut: “ Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis”.
Menyimak penjelasan di atas penulis dapat menjelaskan bahwa angket memiliki
ciri, yaitu mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan atau pernyataan yang
tetulis dan tersusun serta disebarkan dengan tujuan untuk memperoleh data dan
informasi dari sumber data berupa orang atau responden.
Mengenai jenis angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87)
sebagai berikut: “Kuesioner, dilihat dari jenis penyusunan itemnya dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu angket terbuka dan angket tertutup”. Jenis
21
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup.
Mengenai angket tertutup dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm 87) sebagai berikut:
Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek,
atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu. Daftar
pertanyaan disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden
diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif yang
sudah disediakan.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa angket tertutup merupakan angket dimana didalamnya terdapat
sebuah pertanyaan/pernyataan yang menghendaki jawaban pendek dan alternatif
jawabannya sudah disediakan. Beberapa alasan penulis menggunakan angket
tertutup dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Responden lebih mudah untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang
terdapat dalam angket.
2. dalam pengisian pertanyaan atau pernyataan angket lebih cepat dan efesien,
sehingga menghemat dalam hal tenaga dan waktu.
3. Kehadiran peneliti secara langsung relatif tidak diperlukan.
Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pertanyaan atau
pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya
diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang
dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal
yang dialaminya. Angket untuk 35 orang ini terdiri dari sejumlah pernyataan dari
penjabaran kelima jenis kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow yaitu sebagai
berikut :
1. Kebutuhan fisiologis.
2. Kebutuhan akan rasa aman.
3. Kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan prestise (harga diri).
5. Kebutuhan akan perwujudan diri.
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran, maka setiap
instrumen harus memiliki skala pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan skala Likert sebagai skala pengukuran instrumen yang dipakai.
Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap. Sugiyono (2012, hlm. 93)
22
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan
menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam angket, peneliti menetapkan kisi-
kisi angket sebagaimana dipaparkan dalam Tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2
KISI-KISI ANGKET MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN
DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (Fitness Center)
DI URBAN GYM BANDUNG
No Kebutuhan Sub Komponen Indikator No Butir
Pernyataan
1. Fisiologis
a. Kesehatan
- Menjaga kondisi tubuh.
- meningkatkan daya tahan.
- mengurangi rasa sakit.
2
11
21
b. Keindahan
- Memperindah bentuk tubuh.
- membentuk tubuh yang
menarik.
- keluwesan gerak.
22
10
12
c. Rekreasi
- hiburan dengan berlatih
sendiri
- waktu luang yang tersedia
- keseriusan dalam berlatih
31
32
33
d. gaya hidup
- Kepribadian yang
memperhatikan linkungan
- Memperhatikan keadaan
tubuh
- Ketertarikan terhadap
penampilan
34
35
52
e. membentuk tubuh
- berpenampilan menarik
- prestasi dalam membentuk
Tubuh
50
34
23
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
- Keinginan dalam yang
ingin dicapai
- Ketidak pastian dalam hasil
latihan
49
51
2. Rasa Aman
a. Keselamatan
- Tempat berolahraga /
fitness yang memenuhi
syarat keamanan.
- Tersedianya instruktur atau
pembina fitness yang ahli.
- Peralatan fitness yang
digunakan tidak
membahayakan.
3
23
13
b. Jaminan
- Tidak ada perselisihan
paham antara instruktur
atau member wanita.
- Tertib dalam pelaksanaan
latihan atau kegiatan.
- Jadwal latihan atau
olahraga yang teratur.
14
24
4
c. Tuntutan
ekonomi
- Kendala dalam suatu target
- Pentingnya berlatih bagi
tubuh
- Keadaan dalam berolahraga
36
38
37
3. Sosial
a. Bergaul
- Mendapat teman baru yang
sejenis
- Mendapat teman baru yang
lain jenis
- Mempererat persaudaraan
9
25
15
b. Mengisi waktu
luang
- Menyalurkan hobi
- Memperdalam latihan
dalam waktu kosong
- Bersantai saat senggang
40
39
41
c. Situasi yang
menarik
- Saling koreksi
- Membentuk kelompok
26
16
24
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
- Dilakukan secara bersama-
sama
1
4. Harga Diri
a. Pengakuan
- Mencari perhatian
- Mencari popularitas
- Untuk mendapatkan
pengakuan
27
8
17
b. Tuntutan
prestasi
- Prestasi dalam setiap
keinginan
- Keberhasilan dalam latihan
- Peluang dalam mencapai
target
42
43
44
c. Kehormatan
- Memperlihatkan
kemampuan
- Dilakukan sampai selesai
- Menghindari kesalahan
dalam melakukan setiap
gerakan
7
18
28
5. Perwujudan Diri
a. Jasmani /
Fisik
- Dilakukan sampai batas
maksimum
- Menetapkan sasaran
- Mengukur kemampuan
19
29
5
b. Objectif
- Menyalurkan hobi
- Keturunan
- Keluarga hobi berolahraga
46
47
45
c. Rohani /
Psikis
- Mendapat kepuasan
- Mengurangi persoalan
- Menambah pengalaman
6
20
30
25
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif (+) Negatif (-)
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Berdasarkan penjelasan di atas maka kuesioner (angket) yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) tertutup yang berbentuk Ratting-
scale yaitu menggunakan skala Likert dengan tingkatan dari sangat setuju ke
sangat tidak setuju, dengan cara membubuhkan tanda Check (√), pada kolom
tingkatan tersebut. Pemilihan angket tertutup tersebut dengan pertimbangan agar
jawaban lebih terarah pada masalah penelitian yang sudah ditetapkan.
E. Uji Coba Angket
Sebelum angket ini disebar luaskan kepada sampel yang sebenarnya,
terlebih dahulu angket ini penulis uji cobakan. Uji coba ini bermaksud untuk
mengukur sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas dari angket yang akan
dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sehingga nantinya akan diperoleh
sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat dipergunakan sebagai alat
pengumpul data dalam penelitian ini. Mengenai validitas dijelaskan oleh
Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi validitas
adalah tingkat keandalan suatu alat ukur. Sedangkan reliabilitas dijelaskan oleh
Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “Instrumen yang reliabel adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama”. Jadi reliabilitas adalah keterandalan atau
tingkat kepercayaan suatu instrument.
26
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan uji coba angket, yaitu pada tanggal 09 Juli 2015 di Kembar
Gym Bandung. Uji coba angket diberikan kepada 22 member fitness wanita yang
melakukan kegiatan olahraga / latihan di Kembar Gym Bandung.
1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara
skor tertinggi dan terendah.
2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut
kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang
memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.
3. Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai
rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan : : nilai rata-rata yang dicari
xi : Jumlah skor
n : Jumlah responden
4. Mencari Simpangan Baku (S) setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan
kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
S =
Keterangan :
S : Simpangan Baku
∑ (xi- x)2
: Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan
n - 1 : Jumlah responden dikurangi satu
5. Mencari variansi gabungan (S2) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan
kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
=
Keterangan :
: Variansi gabungan
: Simpangan baku kelompok satu
: Simpangan baku kelompok dua
: Jumlah sampel
27
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
6. Mencari t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
: Nilai t yang dicari
1 : Skor rata-rata kelompok atas
2 : Skor rata-rata kelompok bawah
: Simpangan baku gabungan
1 : Jumlah sampel kelompok atas
2 : Jumlah sampel kelompok bawah
7. Selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel dalam taraf nyata 0,05 /
5% atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrument penelitian ini memiliki
tingkat kebebasan n = 22, nilai t-tabel menunjukkan angka 0,432 dan nilai t-
hitung menunjukkan angka 0,611.
8. Berdasarkan hasil uji coba angket motif keterlibatan wanita berlatih fitness
yang penulis lakukan di dalam penelitian ini. Dengan 52 soal telah diujikan
yang selanjutnya diolah menggunakan program SPSS 64.0, di dapatkan hasil
pengolahan data sebanyak 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan valid
dan terdapat 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan tidak valid. Hasil soal
yang valid tersebut dijadikan sebagai angket penelitian penulis, kemudian
soal yang tidak valid penulis hilangkan.
Dalam menentukan valid atau tidaknya sebuah butir tes dapat melalui
pendekatan signifikasi daya pembeda. Jika nilai t-hitung lebih besar atau sama
dengan t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi, apabila sebaliknya nilai t-hitung lebih
kecil dari nilai t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Berdasarkan hasil penghitungan,
maka diperoleh nilai t-hitung sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.
28
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
No No
Soal
t-hitung Keterangan No No
Soal
t-hitung Keterangan
1. 1 0.611 Valid 28 28 0.299 Tidak Valid
2. 2 0.836 Valid 29 29 0.821 Valid
3. 3 0.576 Valid 30 30 0.334 Tidak Valid
4. 4 0.433 Valid 31 31 0.651 Valid
5. 5 0.396 Tidak Valid 32 32 0.530 Valid
6. 6 0.207 Tidak Valid 33 33 0.688 Valid
7. 7 0.309 Tidak Valid 34 34 0.348 Tidak Valid
8. 8 0.389 Tidak Valid 35 35 -0.050 Tidak Valid
9. 9 0.020 Tidak Valid 36 36 -0.153 Tidak Valid
10. 10 0..169 Tidak Valid 37 37 0.312 Tidak Valid
11. 11 0.527 Valid 38 38 0.621 Valid
12. 12 0.892 Valid 39 39 0.556 Valid
13. 13 0.299 Tidak Valid 40 40 0.069 Tidak Valid
14. 14 0.260 Tidak Valid 41 41 0.621 Valid
15. 15 0.100 Tidak Valid 42 42 0.367 Tidak Valid
16 16 0.197 Tidak Valid 43 43 0.495 Valid
17 17 0.653 Valid 44 44 -0.001 Tidak valid
18 18 0.611 Valid 45 45 0.537 Valid
19 19 -0.203 Tidak Valid 46 46 0.674 Valid
20 20 0.598 Valid 47 47 0.207 Tidak Valid
21 21 -0.010 Tidak Valid 48 48 0.631 Valid
22 22 0.442 Valid 49 49 -0.131 Tidak Valid
23 23 0.016 Tidak Valid 50 50 0.521 Valid
24 24 0.303 Tidak Valid 51 51 0.754 Valid
25 24 -0.375 Tidak Valid 52 52 0.739 Valid
26 26 0.622 Valid
27 27 0.692 Valid
Berdasarkan hasil penghitungan validitas dari tiap-tiap butir tes pada tabel
di atas, maka diperoleh sejumlah 26 pernyataan yang dinyatakan valid, sehingga
butir tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.
Akan tetapi dari 26 pernyataan yang valid tersebut hanya 30 pernyataan yang
penulis jadikan alat ukut dalam penelitian ini. Disamping itu juga terdapat 26 butir
29
Risa Stephanie Gurning, 2014 MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
tes yang dinyatakan tidak valid dan pernyataan itu tidak diikutsertakan semua
dalam pelaksanaan pengumpulan data ini, hanya diambil 4 butir pernyataan dari
yang tidak valid. Sedangkan butir-butir pernyataan yang dinyatakan sudah valid,
penulis susun kembali secara acak dengan nomor urut 1 sampai dengan 30.
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pernyataan yang telah dinyatakan valid, sehingga pernyataan tersebut sah
untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, penulis perbanyak untuk
disebarluaskan kepada sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini.
Kemudian angket tersebut penulis sebarkan kepada member wanita yang
melakukan latihan fitness di Urban Gym Dago. Dalam penyebarannya saya
dibantu oleh staf-staf instruktur fitness Urban Gym Dago. Penelitian ini penulis
lakukan pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 dari jam 12.00 sampai dengan jam
20.00 Wib.