BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Rancangan Penelitianetheses.uin-malang.ac.id/904/7/10410040 Bab...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Rancangan Penelitianetheses.uin-malang.ac.id/904/7/10410040 Bab...
56
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Rancangan Penelitian
Ilmu pengetahuan atau science adalah sekelompok pengetahuan yang
terorganisir dan sistematis, yang mempelajari gejala-gejala alam dan sosial lewat
observasi dan eksperimen. Ilmu pengetahuan dapat pula dinyatakan sebagai
metode pendekatan terhadap keseluruhan dunia empiris (Kartono, 1996, hal.1).
Sama halnya dengan ilmu pengetahuan sebuah penelitian perlu adanya rancangan
dan desain penelitian tersebut secara sistematis. Menurut Lexy (2000, hal.236)
desain atau rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dimana penelitian
ini dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut dan penampilan hasilnya. Demikian juga pemahaman dan
kesimpulan ini juga disertai dengan tabel, grafik, atau bagan (Arikunto, 2002,
hal.10).
Menurut Azwar, (2007, hal.5) penelitian dengan pendekatan kuantitatif
menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan
metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian
inferensial (dalam rangka pengujian hepotesis) dan menyandarkan kesimpulan
hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif regresi. Pendekatan
kuantitatif regresi ini peneliti banyak menggunakan data terhadap variabel-
57
variabel yang diteliti dan adanya pengujian hipotesa (Singarimbun & Efendi,
1989, hal.5). Penelitian regresu bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
pengaruh antar variabel (Arikunto, 2002, hal.239). penelitian ini berusaha
mengetahui pengaruh dukungan sosial dengan terhadap motivasi berprestasi.
3.2.Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi penelitian sangat penting dalam suatu penelitian, untuk itu dalam
sebuak penelitian perlu adanya variable penelititian. Menurut Kerlinger, (1973)
dalam Sugiono, (2008, hal.38) variable adalah konstruk (constructs) atau sifat
yang dipelajari. Arikunto, (2002, hal.116) berpendapat variabel adalah hal-hal
yang menjadi objek penelitian yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian (Point
to be Notice) yang menunjukkan variasi baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Penelitian ini menggunalan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
1. Variabel bebas (Independent Variable) atau variabel X adalah variable
yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang
diduga sebagai akibatnya (Kerlinger, 1992, hal.58).
2. Variabel terikat (Dependent Variable) atau variabel Y adalah variable
(akibat) yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan dari
variabel-variabel bebas. Umumnya merupakan kondisi yang ingin kita
ungkapkan dan jelaskan (Kerlinger, 1992, hal.59).
Adapun variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini sebagai
berikut.
58
1. Variabel Bebas (X) : Dukungan Sosial
2. Variabel terikat (Y) : Motivasi Berprestasi.
Gambar 3.1. Kerangka Teori
3.3.Definisi Operasional
Definisi operasional penelitian adalah suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati
(Azwar, 2007:74). Definisi operasional pada setiap variabel sebagai berikut.
1. Dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi dari orang lain bahwa
seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai dan dinilai dan bagian dari
jaringan komunikasi dan hubungan timbal-balik dari orang tua, teman,
sosial, dan masyarakat. Indikator dari variabel dukungan sosial sebagai
berikut Bantuan nyata (tangible assistence), Dukungan informasi
(Informational Support), Dukungan emosional (Emotional support),
Dukungan tidak terihat (invisible support), dan Dukungan penghargaan
(Appraisal support) (Taylor, 2006, hal.199-200).
2. Motivasi berprestasi didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan
yang terbaik, menjadi sukses, dan merasa mampu atau memiliki
kompetensi. Sebagaimana motivasi pada umumnya, motivasi berprestasi
diasumsikan akan mendorong dan memberi energi tertentu sesuai dengan
situasi yang ada. Indikator dari motivasi berprestasi adalah tantangan
yang moderat (moderate challenges),tanggung jawab (personal
Dukungan sosial
teman sebaya
Motivasi berprestasi siswa
SMKN II Malang
59
responsibility), dan umpan balik (feedback) (McClelland, 1985, dalam
Larsen & Buss, 2005: 346).
3.4.Populasi dan Sampel
Populasi menurut Arikunto (2006, hal.108) adalah keseluruan subyek
penelitian. Populasi adalah kumpulan dari individu yang kualitas dan ciri-cirinya
telah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan menurut Azwar (2007, hal.77)
populasi didefinisikan sebagai suatu kelompok subjek yang akan dikenai
generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMKN II
Malang yang ada di kelas X, XI, dan XII. Jumlah seluruh populasi dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 3.1. Jumlah Siswa Setiap Kelas SMKN II Malang
Kelas Jumlah
X 590
XI 680
XII 670
Total 1940
Penelitian ini mengambil sampel sebagian dari jumlah seluruh siswa SMKN
II Malang dari kelas X, XI, dan XII yang berjumlah 1940 siswa.
Sampel menurut Arikunto (2006, hal.112) adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik
diambil semua, tetapi jika subyeknya besar atau lebih dari 100 maka dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Secara umum semakin besar sampel maka
semakin representative. hal ini tergantung pada kemapuan peneliti dengan
mempertimbangkan,
60
1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, dana, dan tenaga.
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal itu
menyangkut banyak sedikitnya dana.
3. besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 2006:134).
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara klaster
(cluster random sampling). Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terdiri atas
beberapa kelompok. Pengambilan sampel dengan cara klaster adalah melakukan
randomisasi terhadap kelompok bukan terhadap subyek secara individual
(Arikunto, 2006, hal.87). Teknik random dalam pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan bantuan SPSS 17 for windows. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini yaitu 10% dari jumlah populasi yang ada dan ditentukan perkelasnya
yaitu kelas X dengan jumlah 59 siswa, kelas XI 69 siswa, dan kelas XII 67 siswa
jumlah keseluruhan sampel 195 siswa.
Tabel 3.2. Jumlah Populasi dan Sampel Setiap Kelas SMKN II Malang
Kelas Populasi Sampel
X 590 59
XI 680 69
XII 670 67
Jumlah 1940 195
3.5.Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitinya. Adapun metode yang digunakan itu bermacam-
macam, seperti metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi (Arikunto,
2002, hal.136).
61
1. Metode Observasi
Arikunto (2006, hal.156) menjelaskan observasi adalah kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera Menurut
Rahayu dan Ardani (2004, hal.1) merupakan kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam fenomena tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi
non sistematis metode ini adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan
tidak menggunakan instrumen pengamatan (Arikunto, 2006, hal.156).
Metode ini dilakukan dengan tujuan mencari data awal. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui lebih dekat subjek penelitian dan keadaan sekitar subjek
penelitian, sehingga peneliti dapat mencatat langsung data lapangan yang
berkaitan dengan masalah dan fenomena di lokasi penelitian. Observasi dilakukan
pada subjek penelitian yaitu siswa yang ada di SMKN II Malang berkaitan dengan
pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi berprestasi.
2. Angket (Kuisioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Keuntungan
penggunaan teknik angket adalah sebagai berikut (Arikunto, 2006, hal.129).
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden
c. Dapat dijawab responden menurut kecepatannya masing-masing, dan
menurut waktu senggang responden
62
d. Dapat di buat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malumalu
menjawab
e. Dapat di buat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama
Angket dikatakan baik, efektif dan efisien apabila memenuhi komponen-
komponen berikut :
a. Ada subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.
b. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk
turut serta mengisi secara aktif dan obyektif pertanyaan maupun
pernyataan yang tersedia.
c. Ada petunjuk pengisian angket yang mudah dimengerti dan tidak bias.
3. Wawancara
Menurut Rahayu dan Ardani (2004, hal.63) wawancara adalah
perbincangan yang menjadi sarana untuk mendapatkan informasi tentang orang
lain, dengan tujuan penjelasan. Wawancara yang dipakai adalah jenis wawancara
bebas terpimpin atau semi structured interviews. Wawancara bebas terpimpin
adalah wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara tetapi tidak
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mengikat. Catatan-catatan pokok
masih diperlukan, oleh karenanya jalannya tanya jawab tidak menyimpang dari
garis-garis yang telah disiapkan dengan seksama. Sedangkan kebebasan bertanya
diserahkan kepada pewawancara. Wawancara digunakan untuk mencari data awal
dari penelitian atau pemahaman tentang orang tersebut dalam hal tertentu.
63
4. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya merupakan barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku- buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan,
notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2006, hal.158).
3.6.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data agar penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik.
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah
(Singarimbun, 1989, hal.175). skala dalam penelitian ini merupakan data primer,
atau data tangan pertama, yang merupakan data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2007, hal.91). Penelitian
ini menggunakan dua instrument penelitian yaitu skala dukungan sosial untuk
mengukur tingkat dukungan sosial siswa dan skala motivasi berprestasi untuk
mengukur tingkat motivasi berprestasi siswa.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang
merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi
respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 2011, hal.139).
Skala dalam penelitian ini berupa pilihan ganda dengan empat alternatif
jawaban dengan menghilangkan jawaban Ragu-Ragu (R) supaya tidak terjadi bias.
Adapun jawaban yang harus dipilih oleh responden, yaitu Dalam skala yang
diberikan pada responden terdapat dua pernyataan yaitu favorable dan
unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang
64
positif atau yang mendukung terhadap obyek sikap, sedangkan pernyataan
unfavorable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif yakni tidak
mendukung atau kontra terhadap obyek yang hendak diungkap (Azwar, 2011,
hal.26).
Skala dalam penelitian ini menggunakan empat klasifikasi jawaban dengan
alasan agar tidak terjadi bias yaitu kategori Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian atau pemberian skor
berdasarkan pernyataan yang favourable dan unfavourable sebagai berikut.
Untuk pernyataan favourable
1. Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju
2. Skor 3 untuk jawaban Setuju
3. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju
4. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju
Untuk pernyataan unfavourable
1. Skor 1 untuk jawaban Sangat Setuju
2. Skor 2 untuk jawaban Setuju
3. Skor 3 untuk jawaban Tidak Setuju
4. Skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju
Adapun skala yang akan dipakai ada dua skala yaitu skala dukungan sosial
dan skala motivasi berprestasi, yang akan dijelaskan sebagai berikut.
a) Skala dukungan sosial
Blueprint dukungan sosial didasarkan aspek-aspek dukungan sosial menurut
Selly E Taylor yang terdiri dari empat aspek yaitu, Bantuan nyata (tangible
assistence), Dukungan informasi (Informational Support), Dukungan emosional
65
(Emotional support), Dukungan tidak terihat (invisible support), dan Dukungan
penghargaan (Appraisal support) (Taylor, 2006, hal.199-200). Blueprint
dukungan sosial bisa dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3. Blueprint Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
Aspek Indikator Aitem Jumlah
F UF
Bantuan nyata
(tangible assistence) Disediakan dukungan
materiil, seperti
dilayani, dibantu
keuangan, atau barang
1, 2, 3 19, 20,
21
6
Dukungan informasi
(Informational
Support)
Diberi saran 4 22
6 Diberi informasi untuk
menghadapi masalah
5, 6 23, 24
Dukungan emosional
(Emotional support) Diperhatikan dan
dikasih sayangi
7, 8, 9 25, 26,
27
10 Dipedulikan
10, 11 28, 29
Dukungan tidak
terihat (invisible
support)
dibantu yang tidak
disadari namun sangat
berguna
12, 13 30, 31
8
Dibantu dengan tepat
dan bermanfaat
14, 15 32, 33
Dukungan
penghargaan
(Appraisal support)
Pemahaman terhadap
seseorang
16 34
6 Diapresiasi / dinilai
positif
17, 18 35, 36
Jumlah 18 18 36
66
Blueprint motivasi berprestasi didasarkan aspek-aspek teori motivasi
berprestasi menurut McClelland (1985), dalam Larsen & Buss, (2005: 346) yang
terdiri atas tiga aspek yaitu, tantangan yang moderat (moderate
challenges),tanggung jawab (personal responsibility), dan umpan balik
(feedback).
Tabel 3.4. Blueprint Skala Motivasi Berprestasi
Aspek Indikator Aitem Jumlah
F UF
Tantangan
yang
moderat
Menyukai tantangan yang
memiliki resiko sedang (moderat)
1, 2 21, 22
12
menjadi yang terbaik dari orang
lain
3, 4 23, 24
target keberhasilan sesuai dengan
kemampuan
5, 6 25, 26
Tanggung
jawab
pribadi
keberhasilan atas usaha sendiri
dan tidak bersifat kebetulan
7 27
12
Melakukan pekerjaan dengan
serius
8 28
Inovatif dan kreatif 9, 10 29, 30
merasa puas serta menerima
kegagalan atas tugas-tugas yang
telah dilakukan.
11, 12 31, 32
Umpan balik melaksanakan tugas dengan
efisien
13, 14 33, 34
16
Melakukan feedback (umpan
balik)
15, 16 35, 36
Evaluasi terhadap pekerjaan yang
dilakukan
17, 18 37, 38
Tidak mengulangi kesalahan 19, 20 39, 40
Jumlah 20 20 40
67
3.7.Validitas dan Reliabilitas
Pengertian validitas menurut bahasa validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukuran dapat mempunyai validitas yang
tingi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur, sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang
menghasilkan data yang tidak relevan denga tujuan pengukuran dikatakan sebagai
tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2010, hal.4).
Pengujian variabel instrumen penelitian dilakukan dengan cara melakukan
analisis butir, yaitu: dengan mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir
pernyataan dengan skor total pada setiap faktor, skor butir dipandang sebagai nilai
X, dan skor total pada setiap faktor dipandang sebagai nilai Y. Dengan
diperolehnya indeks variabel tiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir
manakah yang tidak memenuhi syarat penelitian. Rumus uji validitas yang
digunakan adalah rumus korelasi Product Moment angka kasar dari Karl Pearson
Sebagai berikut:
r ᵪᵧ = N . ∑XY- (∑X) (∑ Y)
√{N ( ∑X²) - (∑ X)²} { N ( ∑Y²) - ( ∑Y)²}
Keterangan:
r ᵪᵧ = Koefisien Korelasi Product Moment
N = Jumlah Subyek
X = Jumlah nilai tiap butir
Y = Jumlah nilai total batir
68
Perhitungan validitas ini menggunakan komputer seri program SPSS
(statistical product and service solution) 17.0 for windows. Dari hasil analisis
butir instrument dinyatakan valid apabila dari hasil Korelasi diperoleh r hitung >
dari r tab pada taraf signifikansi 5 %. Atau adalah rxy ≥ 0,300. Apabila jumlah
item yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka
dapat menurunkan sedikit kriteria dari rxy ≥ 0,300 menjadi rxy ≥ 0,250 atau rxy ≥
0,200 (Azwar, 2004, hal.153). Selanjutnya standart validitas item yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah rxy ≥ 0,300. Dalam penelitian ini, uji validitas
menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution) 17.0 for
windows.
Rumus Korelasi Part Whole adalah:
r pq = (r xy ) (SB y ─ SB x )
√{N (SB x) + (SB y) - 2 (r xy) - (SB x) + (SB y)
Keterangan:
rpq = Koefisien Korelasi bagian total
rxy = Koefisien validitas Product Moment
SBx = Simpangan baku skor butir
SBy = Simpangan baku skor total
Reliabilitas adalah terjemahan kata reliability mempunyai asal kata rely
dan ability (Azwar, 2010,,hal.4). menurut pengertiannya reliabilitas adalah tingkat
kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuruan yang memiliki reliabilitas
tinggi dapat menghasilkan data yang reliabel. keterpercayaan, keterandalan,
keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang
terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya (Azwar, 2010, hal.14). Penghitungan ini menggunakan rumus :
69
= koefisien reliabilitas alpha
= jumlah butir
= jumlah varians butir
= jumlah varians total
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx) yang angkanya berada
dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang
semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. Dalam
pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai rxx = 1,00 tidak
pernah dapat dijumpai (Azwar, 1999, hal.83).
1. Hasil Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Azwar, 2004, hal.153).
Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas item
adalah rxy ≥ 0,300. Apabila jumlah item yang valid ternyata masih tidak
mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari
rxy ≥ 0,300 menjadi rxy ≥ 0,250 atau rxy ≥ 0,200 (Azwar, 2004, hal.153).
Selanjutnya standart validitas item yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
70
adalah rxy ≥ 0,300. Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan bantuan
SPSS (statistical product and service solution) 17.0 for windows.
Hasil uji validitas dukungan sosial teman sebaya yang terdiri dari 36 aitem
dan diujikan pada 195 subjek, menghasilkan 36 aitem valid dan 0 aitem gugur.
Perinciannya sebagai berikut :
Tabel 3.5. Komponen dan Distribusi Item pada Skala Dukungan Sosial
Aspek Indikator Aitem Jumlah Aitem
Gugur F UF
Bantuan nyata
(tangible
assistence)
Disediakan
dukungan materiil,
seperti dilayani,
dibantu keuangan,
atau barang
1, 2, 3 19, 20,
21
6
0
Dukungan
informasi
(Informational
Support)
Diberi saran 4 22
6
0 Diberi informasi
untuk menghadapi
masalah
5, 6 23, 24
Dukungan
emosional
(Emotional
support)
Diperhatikan dan
dikasih sayangi
7, 8, 9 25, 26,
27
10
0 Dipedulikan
10, 11 28, 29
Dukungan tidak
terihat (invisible
support)
dibantu yang tidak
disadari namun
sangat berguna
12, 13 30, 31
8
0
dibantu dengan
tepat dan
bermanfaat
14, 15 32, 33
Dukungan
penghargaan
(Appraisal
support)
Pemahaman
terhadap seseorang
16 34
6
0 Diapresiasi / dinilai
positif
17, 18 35, 36
Jumlah 18 18 36 0
71
Dalam skala dukungan sosial teman sebaya diatas, dari 36 aitem yang
valid peneliti terpaksa menghapus aitem dari aspek bantuan nyata yang dianggap
mempunyai makna yang abstrak sehingga mengakibatkan aitem tersebut tidak
mengukur apa yang akan peneliti ukur. Aitem yang dihapus tersebut ada 8 aitem
yaitu aitem 12, 13, 14, 15, 30, 31, 32, dan 33. Jadi jumlah aitem yang valid dan
digunakan dalam penelitian ini adalah 28 aitem.
72
Sedangkan hasil validitas skala motivasi berprestasi terdiri dari 40 aitem
dan diujikan pada 195 subjek mengkasilkan 30 aitem valid dan 10 aitem gugur.
Perinciannya sebagai berikut :
Tabel 3.6 Komponen dan Distribusi Item pada Skala Motivasi Berprestasi
Aspek Indikator Aitem Jumlah Aitem
gugur F UF
Tantangan
yang
moderat
Menyukai tantangan
yang memiliki resiko
sedang (moderat)
1, 2 21, 22
12
1, 2, 25,
26
menjadi yang terbaik dari
orang lain
3, 4 23, 24
target keberhasilan sesuai
dengan kemampuan
5, 6 25, 26
Tanggung
jawab
pribadi
keberhasilan atas usaha
sendiri dan tidak bersifat
kebetulan
7 27
12
11, 12,
31, 32
Melakukan pekerjaan
dengan serius
8 28
Inovatif dan kreatif 9, 10 29, 30
merasa puas serta
menerima kegagalan atas
tugas-tugas yang telah
dilakukan.
11, 12 31, 32
Umpan balik melaksanakan tugas
dengan efisien
13, 14 33, 34
16
19, 21
Melakukan feedback
(umpan balik)
15, 16 35, 36
Evaluasi terhadap
pekerjaan yang dilakukan
17, 18 37, 38
Tidak mengulangi
kesalahan
19, 20 39, 40
Jumlah 20 20 40 10
Tabel 3.7 tersebut dijelaskan bahwa keseluruhan aitem motivasi berprestasi
sebanyak 40 aitem yang terdiri dari 20 aitem favourable dan 20 aitem
73
unfavourable. Hasil uji validitas ditemukan 10 aitem yang gugur yaitu pada
nomor 1, 2, 11, 12, 19, 21, 25, 26, 31, dan 32. Hal ini bisa terjadi karena
pertanyaan yang sulit pada aitem sehingga mempunyai pemahaman yang berbeda
dan tidak dapat mengungkap keadaan yang sesuai dengan diri subjek yang
mengakibatkan tidak dapat mengungkan informasi yang akan diungkap, atau
subjek kurang serius untuk menjawab skala motivasi berprestasi. Dari hasil
pengujian validitas didapat 30 aitem valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Menurut Azwar, (2010, hal.4) reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil
suatu pengukuran. Pengukuruan yang memiliki reliabilitas tinggi dapat
menghasilkan data yang reliabel. keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam
konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx) yang angkanya berada
dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang
semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. Dalam
pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai rxx = 1,00 tidak
pernah dapat dijumpai (Azwar, 1999, hal.83).
Uji reliabilitas menggunakan program SPSS 17.0 for window. Dari hasil uji
coba reliabilitas didapatkan sebagai berikut,
Hasil uji reliabilitas pada skala dukungan sosial teman sebaya sebesar 0,920
dan motivasi berprestasi 0,869, hasil ini menunjukkan bahwa kedua sklala tersebut
reliabel. Dengan perincian sebagai berikut :
74
Tabel 3.7. Hasil Reliabilitas Skala Dukungan Sosial dan Motivasi
Berprestasi
Skala Koefisien r Jumlah aitem Kategori
Dukungan sosial teman
sebaya 0,920 28 Reliabel
Motivasi berprestasi 0,869 30 Reliabel
Berdasar tabel diatas hasil pengujian reliabilitas skala dukungan sosial teman
sebaya dan motivasi berprestasi berada pada kategori reliabel, dengan koefisien r
dukungan sosial teman sebaya 0,920 dan motivasi berprestasi 0,869. Sehingga
koefisien tersebut dapat dikategorikan reliabel karena sudah mendekati 1,00.
3.8.Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian kuantitatif yaitu diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan
(Sugiono, 2008, hal.243). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan
analisis inferensial. Analisis data dilakukan menggunakan computer programe
SPSS 17 for Window.
1. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiono, (2008, hal.147) Analisis deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan secara umum hasil penelitian yang dilakukan utnuk mengetahui
kategorisasi tingkatan pada variabel X dan Y. Pendeskripsian ini dilakukan
pengklasifikasikan skor subyek berdasarkan norma yang ditentukan.
Penghitungan norma dilakukan untuk melihat tingkat pengaruh dukungan sosial
terhadap motivasi berprestasi, sehingga dapat diketahui tingkatannya apakah
tinggi, sedang, atau rendah. Adapun rumus nya sebagai berikut :
75
SD= √ ( )
Keterangan:
SD = standar deviasi
x = nilai responden
n = jumlah responden
Untuk pengkatagorian tingkat hubungan kepercayaan diri dengan
penampilan puncak selain digunakan nilai standar diviasi juga memerlukan nilai
mean, dengan rumus:
Dengan:
x = nilai responden
n = jumlah responden
Setelah didapatkan nilai mean dan standar deviasi, maka diperoleh
tingkatan katagori dengan pembagian tinggi, sedang dan rendah berdasarkan
rumus yang dikemukakan oleh Azwar, yaitu:
Tabel 3.8. Rumus Kategorisasi
Tinggi x + 1.SD < x
Sedang x – 1.SD < x ≤ x + 1.SD
Rendah x ≤ x – 1 SD
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial dimaksudkan untuk mengambil kesimpulan dengan
pengujian hipotesis. Analisis inferensial digunakan untuk pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2008, hal.148) Rancangan statistik
yang digunakan untuk menganalisis data pengaruh dukungan sosial teman sebaya
terhadap motivasi berprestasi adalah dengan menggunakan tehnik analisis regresi
berganda.
76
Pada analisis inferensial ini peneliti menggunakan teknik analisis regresi
berganda untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Jika koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-
prediktornya telah ditemukan, maka digunakan rumus F yang bertujuan untuk
mengetahui taraf signifikansi dari koefisien korelasi Fha (r empirik) harus
dibandingkan dengan koefisien korelasi (r teoritik) yang terdapat pada tabel nilai-
nilai Fha. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan
variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut, maka hasil perhitungan
dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, atau dapat disebutkan bahwa kriteria
penolakan hipotesis atau signifikan pada taraf 0,05 (taraf kepercayaan 95%)
adalah sebagai berikut: jika F hitung > F tabel, H1 diterima, H0 ditolak, dan jika F
hitung < F tabel, H1 ditolak, H0 diterima.