BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek...
-
Upload
nguyenthien -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek...
29
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
3.1.1. Populasi
Populasi penelitian merupakan manusia yang dijadikan sebagai
sumber data (Sutedi, 2009:179). Iqbal Hasan menjelaskan bahwa populasi
adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (2002:58).
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat 3
jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2012/2013.
3.1.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang
dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002:58).Sampel merupakan
sebagian dari populasi yang dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari
populasi yang ada (Sutedi, 2009:179).
Sampel dalam penelitian ini yaitu 30 orang dari seluruh mahasiswa
tingkat 3 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran
2012/2013.
30
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
3.1.3. Teknik Penyampelan
Teknik penyampelan merupakan proses penentuan sampel dari
sejumlah populasi yang ada.
Teknik penyampelan yang diambil adalah teknik random yang
merupakan teknik secara acak. Penulis bisa mengambil sampel dari
populasi secara acak namun tetap berada dalam karakter yang sama yaitu
mahasiswa tingkat 3.
3.2. Metode Penelitian
Dedi Sutedi menjelaskan bahwa penelitian dapat didefinisikan
sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan pada langkah kerja
ilmiah secara teratur, sistematis dan logis dalam upaya mengkaji,
memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah (2009:16).
Sedangkan metode penelitian dapat diartikn sebagai cara atau prosedur
yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian.
Tentunya ada banyak jenis metode yang digunakan dalam
penelitian. Namun, dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Menurut Dr. Ir. Masyhuri, MP. dan Drs. M.
Zainuddin, MA didalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian
Pendekatan Praktis dan Aplikatif penelitian deskriptif yaitu penelitian
yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang
berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan
menginterprestasi. Ia juga bersifat komperatif dan korelatif. Penelitian
31
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
deskriptif banyak membantu terutama dalam penelitian yang bersifat
longitudinal, genetic dan klinis. Penelitian survey biasanya termasuk
dalam penelitian ini.
Didalam buku Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik
yang ditulis oleh Winarno Surakhmad, pada umumnya persamaan sifat
dari segala bentuk penyelidikan deskriptif ini ialah menuturkan dan
menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu
hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu
proses yang sedang berlangsung pengaruh yang sedang bekerja, kelainan
yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang
meruncing, dsb.
Mayer dan Greenwood membedakan dua jenis deskriptif, yakni
deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Deskripsi kualitatif semata-
mata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan atau
karakteristik sekelompok manusia, benda, atau peristiwa. Pada dasarnya,
deskripsi kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan menghasilkan
pembentukan skema-skema klasifikasi. Deskripsi seperti ini
melambangkan tahap permulaan dari perkembangan suatu disiplin.
Deskripsi kuantitatif, sebaliknya, menyajikan tahap yang lebih lanjut dari
observasi . setelah memiliki seperangkat skema klasifikasi seperti itu,
penyelidik kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu di antara
angota-anggota kelompok tertentu. Dalam hal ini muncul peranan teknik-
teknik statisik seperti distribusi frekuensi, tendensi central, dan dipersi.
32
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Surakhmad (1990) juga menjelaskan bahwa dengan analisis
kuantitatif akan diperoleh gambaran sistematik mengenai isi suatu
dokumen. Dokumen tersebut diteliti isinya, kemudian di klasifikasi
menurut criteria atau pola tertentu dan dianalisis atau dinilai. Biasanya
penyelidikan serupa ini menitikberatkan pengumpulan data pada data yang
di kuantifikasi, misalnya dengan menghitung frekuensi, perbandingan atau
intensitas factor tertentu yang terdapat dalam dokumen itu.
Oleh sebab itu, penulis menganggap bahwa metode deskriptif
kuantitatif merupakan metode yang paling tepat untuk menjawab
permasalahan dari penelitian ini.
3.3. Definisi Operasional
3.3.1. Analisis
Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan
dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebabnya, bagaimana duduk
perkaranya dan sebagainya (Poerwadarminta, 1984: 40). Yang dimaksud
analisis dalam penelitian ini adalah untuk menguraikan kemampuan
mahasiswa dalam membaca cepat dan memahami bacaan.
3.3.2. Kemampuan
Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan dan kekuatan (KBBI,
2005:70). Yang dimaksud kemampuan dalam penelitian ini adalah
33
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
kemampuan mahasiswa tingkat 3 JPBJ dalam membaca cepat beserta
pemahaman bacaannya.
3.3.3. Membaca
Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat
melisankan apa yang tertulis itu (KBBI:2005). Sementara itu, Tarigan
(1986:8) menjelaskan bahwa membaca adalah memetik serta memahami
arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tertulis.
3.3.4. Membaca Cepat
Membaca cepat merupakan jenis membaca yang mengutamakan
kecepatan membaca dan pemahamannya (Nurhadi, 2005:39). Dalam tes
kemampuan membaca cepat ini, penulis menggunakan teks bacaan yang
memiliki level Chuukyuu atau level menengah.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau menyediakan berbagai data yang diperlukan
dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian pendidikan, instrumen
penelitian secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
yang berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang berupa tes terdiri dari tes
tulisan, tes lisan, dan tes tindakan. Instrumen non tes dapat berupa angket,
pedoman observasi, pedoman wawancara, skala, sosiometri, daftar
(checklist) dan sebagainya.
34
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Penulis mengambil instrumen tes berupa tes tulisan sedangkan
untuk instrumen non tes penulis menggunakan angket.
3.4.1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006:150).
Penulis menggunakan 2 jenis tes dalam penelitian ini. Yang
pertama adalah tes baca untuk mengukur kemampuan membaca cepat
mahasiswa. Dalam tes ini, mahasiswa akan membaca teks lalu akan
dihitung jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan bacaan
tersebut. Teks bacaan yang digunakan adalah teks yang memiliki level
chuukyuu atau level menengah.
Tes yang kedua adalah tes tulisan. Tes tulisan digunakan untuk
mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap teks yang
diberikan. Untuk kemampuan pemahaman teks, penulis menggunakan 15
soal isianyang berkaitan dengan bacaan.
3.4.2. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan yang diisi oleh responden.Responden
adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atas-atau, menjawab-
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Hasan, 83-85).
35
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada
sudut pandang (Arikunto, 2007:151) :
a. Dipandang dari cara menjawab
1) Angket terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2) Angket tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan
1) Angket langsung, yaitu responden menjawab langsung tentang
dirinya.
2) Angket tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang
orang lain.
c. Dipandang dari bentuknya
1) Angket pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan angket
tertutup.
2) Angket isian, yang dimaksud adalah angket terbuka.
3) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan
tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti
oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya mulai
dari sangat setuju sampai ke tingkat sangat tidak setuju.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket sesuai dengan
jenis-jenis angket di atas, yaitu angket tertutup, angket terbuka, angket
36
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
langsung, pilihan ganda, dan isian.Jumlah pertanyaan yang digunakan
dalam angket ini ada 9 soal dengan bentuk pilhan ganda dan 1 soal dengan
bentuk isian.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-
keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yag
dianggap atau anggapan atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka,
symbol, kode dan lain-lain. Pengumpulan data adalah pencatatan
peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau
karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang
akan menunjang atau mendukung penelitian (Hasan, 82-83).
Teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah :
1. Studi literatur (kepustakaan) yaitu data-data yang diperoleh dari
data jitsurei seperti kamus, buku, dan lain-lain. Data ini digunakan
untuk untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan dalam
penelitian. Seperti landasan-landasan teori dari kemampuan kanji,
kemampuan membaca cepat, ataupun teori dalam metode penelitian.
Studi literatur merupakan data penunjang yang penulis gunakan
dalam merencanakan langkah-langkah kerja penelitian.
2. Data kuantitatif yaitu data berupa angka. Data-data ini diambil dari
hasil tes kemampuan kanji dan juga tes kemampuan membaca
37
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
cepat dari sampel penelitian. Hasil dari tes ini merupakan data
utama yang penulis gunakan dalam penelitian. Teknik dalam
mengolah data akan dilakukan dengan menggunakan statistik dan
kemudian akan penulis deskripsikan sehingga dapat ditarik
kesimpulan akhir.
Dan berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengumpulkan
data :
1. Membuat soal-soal yang diperlukan dalam penelitian (mencari teks
berbahasa Jepang dengan level chuukyuu, membuat soal esai, dan
membuat angket).
2. Mendiskusikan soal dengan dosen pembimbing.
3. Melakukan uji validitas soal.
4. Melaksanakan penelitian
3.6. Analisis Data
Analisis data dilaksanakan setelah semua tes selesai
dilaksanakan.Data-data hasil tes disusun kemudian diolah dengan
menggunakan rumus yang telah dijelaskan dalam Bab II pada penelitian
ini dan juga perhitungan statistik lainnya agar bisa mendapatkan jawaban
dari masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian ini.
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisisdata :
1. Menghitung waktu rata-rata sampel dalam membaca teks.
2. Menghitung kecepatan rata-rata sampel dalam membaca teks.
38
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Untuk mengukur kecepatan membaca dari hasil penelitian, penulis
mengkategorikannya ke dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Klasifikasi Kecepatan Membaca
Kecepatan Klasifikasi
< 200 kpm sangat lambat
201 - 300 kpm lambat
300 – 400 kpm rata-rata
401-500 kpm cepat
> 500 kpm sangat cepat
3. Menghitung hasil dari tes pemahaman sampel terhadap bacaan.
Untuk menafsirkan hasil dari tes pemahaman yang telah diperoleh,
penulis menggunakan standar penilaian UPI yaitu :
Tabel 3.2
Standar Penilaian UPI
Angka Keterangan
86 - 100 Baik sekali
76 - 85 Baik
66 - 75 Cukup
56 - 65 Kurang
45 - 55 Kurang sekali
0 - 45 Gagal
39
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
4. Menganalisis butir soal
5. Membandingkan hasil kecepatan membaca dengan hasil tes
terhadap pemahaman membaca.
6. Menganalisis hasil angket
Penulis menganalisis hasil angket yang terdiri dari dari 9
pertanyaan pilihan berganda dan 1 pertanyaan terbuka.Untuk
mengolah hasil angket, penulis menggunakan rumus sebagai
berikut :
P = 𝑓
𝑛 𝑥 100%
Keterangan :
P = persentase hasil angket
f = frekuensi dari setiap jawaban
n = jumlah responden
40
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Berikut ini merupakan penafsiran dari hasil angket :
Tabel 3.3
Klasifikasi Hasil Angket
Persentase Jawaban (%) Keterangan
P = 0 Tak seorang pun
0<P<25 Sebagian kecil
25≤P<50 Hampir setengahnya
P = 50 Setengah
50<P<75 Lebih dari setengah
75≤P<100 Hampir seluruhnya
P = 100 Seluruhnya
7. Menarik kesimpulan dari hasil data.
Berikut ini merupakan klasifikikasi penilaian untuk kemampuan
membaca cepat dan tes pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini :
3.7. Uji Validitas
Dalam penelitian, instrumen penelitian dituntut untuk memiliki
tingkat kesahihan atau valid.Sehingga uji validitas diperlukan untuk
mengetahui valid tidaknya suatu instrumen penelitian.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengukur validitas adalah
dengan mencari t hitung dengan rumus sebagai berikut :
𝑡 =My − Mx
𝑆𝑑𝑥2+𝑆𝑑𝑦2
𝑁−2
41
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Keterangan :
Mx : Mean variabel X
My : Mean variabel Y
Sdx2 : Standar deviasi variabel X
Sdy2 : Standar deviasi variabel Y
Sebelum mencari nilai t hitung, terlebih dahulu harus diketahui
nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel. Berikut
rumus sederhana untuk mencari nilai-nilai tersebut :
Rumus untuk mencari nilai rata-rata variabel X dan Y
Mx = ∑𝑋
𝑁
My = ∑𝑌
𝑁
Rumus untuk mencari standar deviasi variabel X dan Y
Sdx = ∑𝑋2
𝑁−𝑀𝑥2
Sdy = ∑𝑌2
𝑁−𝑀𝑦2
Berikut adalah hasil uji validitas instrumen setelah dilakukan uji
coba terhadap 10 orang sampel :
42
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Tabel 3.4
Tabel Persiapan Perhitungan Uji Validitas
N X Y X2 Y
2
1 93 100 8649 10000
2 87 90 7569 8100
3 87 90 7569 8100
4 87 85 7569 7225
5 87 80 7569 6400
6 80 80 6400 6400
7 77 75 5929 5625
8 60 60 3600 3600
9 60 55 3600 3025
10 60 50 3600 2500
Σ 778 765 62054 60975
Mx = 778
10 = 77.8 My =
765
10 = 76.5
Sdx = 62504
10− 77.82 = 12.35
Sdy = 60975
10− 76.52 = 15.66
𝑡 =My − Mx
𝑆𝑑𝑥2+𝑆𝑑𝑦2
𝑁−2
43
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
𝑡 =77.8 − 76.5
12.352+15.662
10−2
𝑡 =77.8 − 76.5
152.5+242.25
10−2
𝑡 =1.3
397,75
8
𝑡 =1.3
49.7
𝑡 =1.3
7.05
𝑡 = 𝟎,𝟏𝟖
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang
diperoleh dari soal adalah 0,18. Nilai tersebut dibandingkan dengan derajat
kebebasan (db) 9, diperoleh angka 2,26 untuk taraf signifikasi 5% dan 3.25
untuk taraf signifikasi 1%. Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t
tabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perangkat tes memenuhi
validitas dan layak dijadikan sebagai instrumen untuk mengambil data
dalam penelitian.
44
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
3.8. Uji Reliabilitas
Selain validitas, syarat lain yang harus dimiliki oleh instrumen
yang berupa tes adalah reliabilitas, yaitu memiliki keajegan atau
keterpercayaan. Artinya suatu alat tes kapan pun dan di mana pun
digunakan akan memiliki hasil yang relatif sama, kalaupun ada perbedaan
atau perubahan, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Menurut Nurgiantoro (dalam Sutedi, 2009:225), untuk menguji
reliabilitas soal bentuk esai digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
𝑟 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝛴𝑆𝑖2
𝑆𝑡2
Keterangan :
r : angka koefisien reliabilitas yang dicari
k : jumlah butir soal
𝛴𝑆𝑖2 : jumlah varian seluruh butir soal
𝑆𝑡2 : varian total
Penafsiran hasil data yang digunakan adalah sebagai berikut :
0,00 – 0,20 : kurang reliabel
0,21 – 0,40 : agak reliabel
0,41 – 0,70 : cukup reliabel
0,71 – 0,90 : reliabel
0,91 – 1,00 : sangat reliabel
45
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Tabel 3.5
Tabel Persiapan Perhitungan Uji Reliabilitas
Nomor
Soal
Sampel ΣX Σ(X
2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000
2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000
3 10 10 10 0 0 0 0 0 0 0 30 300
4 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 50 500
5 10 10 10 0 0 0 5 0 0 0 35 325
6 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90 900
7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000
8 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 900
9 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 800
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000
11 10 0 0 10 10 10 10 10 10 10 80 800
12 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 70 700
13 10 0 0 10 10 10 0 0 0 0 40 400
14 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000
15 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000
Skor
Total
(ST)
140 130 130 130 130 120 115 90 90 90 1165 11625
Kuadrat
Skor
Total
(ST2)
19600 16900 16900 16900 16900 14400 13225 8100 8100 8100 139125
46
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
Selanjutnya, kita perlu mencari angka Si2 tiap butir soal dari nomor
1 sampai dengan nomor 15 dengan menggunakan rumus berikut ini :
𝑆𝑖2 = 𝛴(𝑋)2 −𝛴𝑋
𝑁 ∶ 𝑁
Dengan menggunakan rumus tersebut maka dapat diperoleh Si2
tiap butir soal sebagai berikut :
Tabel 3.6
Tabel Angka Si2
Nomor Soal Si2
1 0
2 0
3 21
4 25
5 20.25
6 9
7 0
8 9
9 16
10 0
11 16
12 21
13 24
14 0
15 0
ΣSi2 161.25
Kemudian untuk mencari nilai St2dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
𝑆𝑡2 = 𝛴𝑆𝑇2 −𝛴(𝑆𝑇)2
𝑁 : N
Berikut ini merupakan perhitungan nilai St2setelah data-dat ayng
dimasukkan ke dalam rumus :
47
Dea Ratnaeulan, 2012 Analisis Kemampuan Membaca Cepat Teks Berbahasa Jepang (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang) Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu
𝑆𝑡2 = 139125 −11652
10 ∶ 10
= 139125 − 135722.5 ∶ 10
= 3402.5 ∶ 10
= 340.25
Setelah diketahui nilai ΣSi2dan St
2 maka angka-angka tersebut
dimasukkan ke dalam rumus untuk mencari reliabilitas :
𝑟 = 15
14 1 −
161.25
340.25
= 1.07 1 − 0.47
= 1.07 (0.53)
= 0.57
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa koefisien
reliabilitas soal bagian I yaitu 0,57. Jika diinterpretasikan, nilai tersebut
menunjukkan reliabel.Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal layak
dijadikan sebagai instrumen tes dalam penelitian.