83 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode ...
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek
penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut.
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Tengaran 01 Kecamatan Tengaran,
Kabupaten Semarang. Alasan tempat ini dipilih oleh penulis karena penulis sudah
mengenal guru dan kepala sekolah dengan baik, sehingga memudahkan dalam
mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai
dengan target penelitian.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
3.1.3 Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI, SDN Tengaran 01, Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 41
siswa diantaranya; 19 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
3.1.4 Karakteristik Subyek Penelitia
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Tengaran 01 tahun
pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil pengamatan pada pra penelitian, siswa
kelas IV SDN Tengaran 01 kurang memiliki motivasi dalam belajar khususnya
pada mata pelajaran matematika. Karakteristik siswa kelas IV ini adalah berumur
35
antara 9 tahun sampai 11 tahun dimana pada tahap ini merupakan periode
operasional konkrit yaitu anak mulai dapat memecahkan masalah secara logis.
Iklim kelasnya sangat dipengaruhi oleh beberapa siswa yang menjadi pemicu
keributan di dalam kelas.
Pada siswa kelas IV nilai mata pelajaran matematika relatif rendah jika
dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lainnya. Dari 41 siswa hanya 9 siswa
yang nilainya mencapai KKM, sebanyak 32 siswa nilainya belum mencapai
KKM. Hal ini menunjukkan lebih dari 78% siswa kelas IV belum tuntas dalam
mata pelajaran matematika. Nilai rata-rata mata pelajaran matematika pada
semester I adalah 54,15. Dalam penelitian ini penulis ingin meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika melalui
metode Kumon sehingga jenis penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Slameto (2012:138) variabel penelitian adalah “faktor yang apabila
diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Dalam penelitian ini ada dua jenis
variable yang akan dipakai, yaitu variable bebas (x) dan variable terikat (y).
3.2.1 Variabel Bebas (x)
Menurut Slameto (2012:140) variabel bebas adalah “variabel yang
diduga sebagai penyebab timbulnya variablel lain”. Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah metode Kumon. Metode pembelajaran kumon adalah metode
pembelajaran dengan mengaitkan antar konsep, keterampilan, kerja individual dan
menjaga suasana nyaman dan menyenangkan. Bahan pelajarannya dirancang
sehingga siswa dapat mengerjakan dengan kemampuannya sendiri, bahkan
memungkinkan bagi anak untuk mempelajari bahan pelajaran di atas tingkatan
kelasnya di sekolah. Aspek yang diukur adalah siswa mampu mampu mencapai
skor kemajuan individu, siswa mampu menjawab soal pada lembar kerja siswa.
36
3.2.2 Variabel Tergantung (y)
Menurut Slameto (2012:140) variabel tergantung merupakan variabel yang
timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas.
Variabel (Y) Motivasi belajar matematika adalah dorongan untuk melakukan
tindakan belajar matematika yang timbul dari dalam diri siswa maupun kondisi
yang diciptakan didalam lingkungan belajar siswa, sehingga siswa semangat
untuk belajar matematika. Motivasi belajar matematika dalam penelitian ini aspek
yang diukur adalah aspek intrinsik meliputi; perasaan senang terhadap
matematika, keinginan siswa memperoleh nilai baik dalam pembelajaran
matematika, tingginya rasa ingin tahu siswa tentang matematika, sedangkan aspek
ekstrinsik meliputi; belajar matematika demi kewajiban, belajar matematika demi
mendapat pujian atau hadiah, belajar karena gengsi, belajar untuk menghindar dari
hukuman, belajar matematika untuk memenuhi syarat tertentu seperti kenaikan
kelas atau mendapatkan pemberian yang dikehendaki. Dalam penelitian ini
disediakan alternatif jawaban “ya” diberikan skor 1 dan “tidak” diberikan skor 0.
Skor motivasi belajar dikelompokkan dalam kategori motivasi belajar rendah
yaitu skor antara 21-40, motivasi belajar sedang yaitu skor antara 41-60 dan
motivasi belajar tinggi yaitu skor antara 61-80. Sedangkan variabel Y2 adalah
hasil belajar dimaksud hasil belajar matematika adalah munculnya perubahan
perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik setelah siswa belajar matematika.
Hasil belajar siswa ditandai dengan kemampuan berfikir tingkat tinggi (analisis),
memiliki sudut pandang baru, membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman
belajar yang dinyatakan dalam kemampuan akademis matematika.
3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan data
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai, diperlukan teknik dan alat pengumpul
data yang tepat agar data yang didapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu digunakan beberapa tenik pengumpul data:
3.3.1.1 Dokumen
37
Menurut Arikunto (2010:201), “ dokumentasi dari asal katanya dokumen
yang artinya barang-barang tertulis”. Peneliti mengumpulkan data-data tertulis
yang berupa daftar nilai yang berasl dari daftar nilai matematika kelas IV.
3.3.1.2 Angket
Menurut Slameto (2012:156) angkat adalah “kuisioner yang diisi oleh
subyek yang diteliti.” Teknik ini akan diisi oleh siswa kelas IV dan akan
digunakan sebagai pengukuran motivasi belajar matematika siswa kelas IV.
Dalam penelitian ini, metode angket digunakan untuk mengumpulkan data
tentang motivasi belajar yang dinilai dari aspek indikator yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup dan
langsung. Dikatakan lansung karena individu yang diberi angket tersebut adalah
subjek yang diinginkan langsung datanya, yaitu siswa. Sedangkan dikatakan
tertutup karena dalam angket tersebut telah disediakan alternatif jawaban sehingga
siswa hanya tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan kondisinya. Angket ini
terdiri atas butir pernyataan yang jawabannya dikelompokkan pada 2 tingkatan
yaitu “ya” dan “tidak” yang memiliki aturan skoring sebagaimana menurut
Purwanto (2010:196) yang menjelaskan bahwa pengukuran dilakukan
menggunakan aturan-aturan tertentu, aturan ditaati dalam peneraan angka pada
objek-objek yang diukur.
3.3.1.3 Observasi
Menurut Slameto (2012:156) observasi adalah “pengamatan dengan melakukan
aktifitas mencatat fenomena yang dilakukan secara sistematis“. Pada penelitian
ini, yang menjadi pihak pelaku observasi adalah guru dari kelas lain sebagai pihak
pengamat. Dalam penelitan ini akan dilaksanakan dua bentuk observasi yaitu:
a) Observasi terhadap subjek penelitian yaitu siswa dengan tujuan untuk
mengetahui aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran saat
38
dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode
pembelajaran kumon
b) Observasi terhadap terhadap guru sebagai pengajar yang bertujuan untuk
mengetahui aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika
dengan menerapkan metode pembelajaran kumon.
3.3.1.4 Tes Tertulis
Hakikat tes adalah sebagai alat ukur. Tes adalah prosedur pengukuran
yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indicator/ kompetensi
tertentu (Slameto,2012:167). Tes dilakukan setelah proses pembelajaran. Tes yang
digunakan peneliti adalah tes tertulis. Soal tes tertulis berupa pemberian soal tes
yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
pembelajaran dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus
I dan siklus II.
3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi
belajar, tes dan lembar observasi.
3.3.2.1 Angket Motivasi Belajar
Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Angket
disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Kisi-kisi tersebut akan dijelaskan
dalam table kisi-kisi motivasi belajar.
Tabel 3
Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
No Unsur Indikator Nomor
Item
Jumlah
Item
1. Intrinsik 1.1 siswa senang mengikuti
pembelajaran Matematika
1, 2 2
1.2 siswa senang terhadap guru
Matematika
3,11,14,
18
3
1.3 siswa memiliki kemauna 12 1
39
mengerjakan tugas matematika
2. Ekstrinsik 1.4 siswa belajar untuk memenuhi
kewajiban
8, 15 2
1.5 siswa belajar untuk menghindari
hukuman
4, 5, 10 3
1.6 siswa belajar untuk meningkatkan
prestasi belajar
16, 17, 2
1.7 siswa belajar matematika untuk
mendapat pujian atau hadiah
6, 7 2
1.8 siswa belajar untuk memenuhi
syarat atau tuntutan tertentu
9,13,
Jumlah 20
Skala yang digunakan dalam angket motivasi belajar adalah skala menurut
Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi sedang dan rendah dengan patokan
sebagai berikut:
Nilai = ∑
∑ X100%
Dengan ketentuan sebagai berikut:
21-40 motivasi belajar rendah
41-60 motivasi belajar sedang
61-80 motivasi belajar tinggi
3.3.2.2 Tes Hasil Belajar siswa
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari kenaikan nilai siswa. Kenaikan ini
dapat di ukur menggunakan tes. Berikut ini akan dipaparkan kisi-kisi tes hasil
belajar siswa.
Tabel 5
Kisi-Kisi Pengukuran Hasil Belajar Matematika Siklus 1
SDN 01 Tengaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Tes Jumlah
Soal
6.
Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan
masalah
6.3 Menjum-
lahkan pecahan
Melakukan
operasi hitung
penjumlahan
pecahan
berpenyebut
sama
1,2,3,5,7 5
6.4 Mengurang-
kan pecahan
Melakukan
operasi hitung
4, 6,8,9,
10,11,
10
40
pengurangan
pecahan
berpenyebut
sama
12,13,14,
15
Jumlah 15
Tabel 6
Kisi-Kisi Pengukuran Hasil Belajar Matematika Siklus 2
SDN 01 Tengaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Tes Jumlah
Soal
6.
Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan
masalah
6.3 Menjum-
lahkan pecahan
Melakukan
operasi hitung
penjumlahan
pecahan
berpenyebut
sama
1,2,7 5
6.4 Mengurang-
kan pecahan
Melakukan
operasi hitung
pengurangan
pecahan
berpenyebut
sama
3,4,10,13,14 5
6.5
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan pecahan
Memecahkan
masalah sehari-
hari yang
melibatkan
pecahan
6,8,9,11,
12,15
5
41
Jumlah 15
Kriteria Penilaian hasil belajar ditentukan dengan rumus berikut :
Nilai =
Nilai maksimal = 100
Nilai Minimal = 0
3.3.2.3 Lembar observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui langkah pembelajaran
Kumon. Aspek yang diukur adalah siswa mampu mencapai skor kemajuan
individu, siswa dan guru mampu menjalankan metode kumon.
Tabel 6
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Matematika dengan Metode Kumon
SD N Tengaran 01 No. Indikator Aspek Yang Diamati
1. Tahap Persiapan 1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Mempersiapkan lembar kerja siswa
3) Mempersiapkan soal tes evaluasi
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pendhuluan
4) Memberikan apersepsi dan motivasi
5) Mengemukakan tujuan pembelajaran*
Eksplorasi 6) Menjelaskan langkah pembelajaran model Kumon
7) Memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran*
8) Menyampaikan materi yang diajarkan*
9) Membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan melakukan
Tanya jawab
10) Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa
11) Membimbing siswa untuk mencari bahan dari sumber
belajar yang lain
Elaborasi 12) Membimbing mengerjakan contoh soal yang diberikan guru
dipapan tulis*
13) Membimbing jalanya diskusi tentang cara baru
menyelesaikan soal dengan membuat lagu
14) Memberikan lembar kerja yang telah dipersiapkan guru*
15) Membimbing Siswa mengerjakan latihan soal analisis*
16) Memeriksa Lembar KerjaSiswa*
17) Mengembalikan Lembar Kerja Siswa dan menunjukan
keselahan dalam pengerjaan*
18) Membimbing siswa untuk mempresentasikan rumus baru
yang mereka temukan didepan kelas dalam bentuk
pembacaan puisi.
Konfirmasi 19) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
20) Memberika apresiasi kepada siswa
21) Memberikan ucapan selamat kepada siswa yang sudah
42
tuntas mengikuti kegiatan pembelajaran*
22) Memberikan motivasi kepada siswa yang belum tuntas
mengikuti kegiatan pembelajaran*
3. Tahap Penutup 23) Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung
24) Memberikan tindak lanjut kepada siswa*
25) Guru menutup pembelajaran
Keterangan:
* Merupakan langkah-langkah metode Kumon
Tabel 7
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran
Matematika dengan Metode Kumon
SD N Tengaran 01
No. Indikator Aspek Yang Diamati
1. Tahap Persiapan 1) Siswa duduk tenang dan siap mengikuti pelajaran
2) Siswa mempersiapkan sumber dan alat belajar
seperti buku pelajaran matematika
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pendahuluan
3) Siswa mengikuti apersepsi dengan baik
4) Mendengarkan dengan seksama saat guru
mengemukakan tujuan pembelajaran*
Eksplorasi 5) Siswa mendengarkan penjelasan langkah
pembelajaran model Kumon*
6) Siswa termotivasi untuk terlibat kegiatan
pembelajaran*
7) Siswa memperhatika guru saat menyampaikan
materi yang diajarkan
8) Siswa merasa aktif dalam kegiatan Tanya jawab*
9) Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa
10) Siswa mampu menemukan bahan dari sumber
belajar yang lain
Elaborasi 11) Siswa dapat mengerjakan contoh soal yang
diberikan guru dipapan tulis*
12) Siswa mengikuti diskusi tentang cara baru
menyelesaikan soal dengan membuat lagu
13) Siswa mengambil Lembar Kerja Siswa*
14) Siswa mengerjakan latihan soal analisis*
15) Siswa mengembalikan Lembar Kerja Siswa
membimbing siswa untuk di koreksi guru*
16) Siswa mengerjakan kembali soal yang masih salah
sampai benar*
17) Siswa mempresentasikan rumus baru yang mereka
temukan didepan kelas dalam bentuk lagu
18) Ada interaksi positif antara siswa dan guru
Konfirmasi 19) Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya*
20) Siswa menerima apresiasi dari guru
21) Siswa menrima ucapan selamat dan motivasi dari
43
guru*
22) Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan
materi pembelajaran
3. Tahap Penutup 23) Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah berlangsung
24) Siswa Menerima tindak lanjut*
25) Siswa mengakhiri pembelajaran dengan tertib Keterangan:
* Merupakan langkah-langkah metode Kumon
3.4 Uji Prasyarat
3.4.1 Uji Validitas Instrumen
Uji validitas merupakan langkah pengujian untuk mengetahui ketepatan
instrument tes yang digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahu validitasnya,
terlebih dahulu instrument soal tes diujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri
01 Tengaran yang berjumlah 38 siswa. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitasnya
dengan melihat angka pada correct item total correlation. Suatu item instrumen
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation
≥ 0,2. Jadi jika nilai korelasi antara butir soal dengan skor total kurang dari 0,2,
maka butir soal dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Suharsimi
Arikunto, 2006 : 154).
3.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan
jawaban siswa terhadap pertanyaa. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin
instrumen yang digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Dalam
pengukuran ini, menggunakan SPSS 20 for windows dengan menggunakan
analisis Cronbach’s Alpha. Besarnya koefien Alpha menjadi tolok ukur dari
tingkat reliabilitasnya. Suatu instrumen dapat dikatakn reliabel jika koefisien
Alpha menunjukkan niali ≤ 07. Instrumen yang nilainya kurang dari 0,7 dinyatan
tidak reliabel
44
3.4.3 Indeks Kesukaran Instrumen Tes
Indeks kesukaran item tes digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran
tiap item soal. Indeks kesukaran ini untuk mengetahui soal pada Prasiklus, Siklus
I dan Siklus II setara tingkat kesukarannya. Jika sudah setara, maka instrument
tersebut dapat digunakan untuk instrument pengukuran hasil belajar. Cara
melakukan penghitungannya adalah sebagai berikut :
P =
(Suharsimi Arikunto,2005:205)
dimana:
P = Indeks Kesukaran
B= Banyaknya siswa yang menjawab soal benar
Js= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan adalah semakin kcil indeks yang diperoleh maka
semakin sulit soal tersebut, sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh maka
semakin mudah soal tersebut.
Tabel 8
Table Kriteria Kesukaran
No Rentang Nilai Kesukaran Kategori
1. 0,0 – 0,30 Sukar
2. 0,31 - 0,70 Sedang
3. 0,71 – 1,00 Mudah
3.4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 1
Tabel 9
Uji Reliabilitas Siklus 1
45
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 9
Tabel 10
Uji Validitas Instrumen Siklus 1
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SOAL1 19.8158 16.317 .451 .882
SOAL2 19.5526 13.876 .806 .852
SOAL3 19.3947 14.516 .758 .858
SOAL5 19.3947 14.462 .667 .865
SOAL7 19.5526 13.876 .806 .852
SOAL10 19.5263 15.283 .477 .883
SOAL11 19.3947 14.462 .667 .865
SOAL12 19.3947 14.516 .758 .858
SOAL14 19.3421 17.420 .239 .894
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada soal yang akan digunakan
untuk siklus 1, soal yang valid adalah soal nomor 1,2,3,5,7,10,11,12 dan14.
Sehingga soal tersebutlah yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa. Sedangkan untuk nilai reliabilitasnya di dapat 0.882 dari 9 item yang
diteliti, maka dapat dikatakan bahwa soal-soal yang nantinya akan dipakai untuk
mengukur hasil belajar siswa sudah reliable.
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar Siklus 2
46
Tabel 11
Uji Reliabilitas Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.834 12
Tabel 12
Uji Validitas Instrumen Siklus 2
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SOAL1 26.7895 19.576 .744 .800
SOAL2 26.6316 20.942 .500 .821
SOAL3 26.6316 20.617 .638 .811
SOAL5 26.8421 22.461 .276 .838
SOAL6 26.7632 22.834 .209 .843
SOAL7 26.7895 19.576 .744 .800
SOAL8 26.7632 22.078 .325 .835
SOAL9 26.6316 22.023 .386 .829
SOAL10 26.8421 20.028 .636 .809
SOAL12 26.6316 20.617 .638 .811
SOAL14 26.6053 21.813 .424 .826
SOAL15 26.8158 21.127 .453 .825
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada soal yang akan digunakan
untuk siklus 1, soal yang valid adalah soal nomor 1,2,3,5,6,7,8,9,10,12,14,15.
Sehingga soal tersebutlah yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa. Sedangkan untuk nilai reliabilitasnya di dapat 0.834 dari 12 item yang
47
diteliti, maka dapat dikatakan bahwa soal-soal yang nantinya akan dipakai untuk
mengukur hasil belajar siswa sudah reliable.
3. Uji validitas dan reliabilitas angket motivasi belajar siswa
Tabel 13
Uji Reliabilitas Ang ket Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.862 18
Tabel 14
Uji Validitas Angket Motivasi Siswa
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00003 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00004 11.0526 13.078 .370 .859
VAR00005 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00006 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00007 11.2105 12.657 .396 .859
VAR00008 11.6316 12.077 .622 .847
VAR00009 11.4737 11.661 .671 .844
VAR00010 11.6316 12.077 .622 .847
VAR00011 11.4737 11.661 .671 .844
VAR00012 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00014 11.0526 13.078 .370 .859
VAR00015 11.6316 12.077 .622 .847
VAR00016 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00017 11.2105 12.657 .396 .859
VAR00018 11.2105 12.657 .396 .859
VAR00019 11.4737 11.661 .671 .844
48
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00003 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00004 11.0526 13.078 .370 .859
VAR00005 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00006 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00007 11.2105 12.657 .396 .859
VAR00008 11.6316 12.077 .622 .847
VAR00009 11.4737 11.661 .671 .844
VAR00010 11.6316 12.077 .622 .847
VAR00011 11.4737 11.661 .671 .844
VAR00012 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00014 11.0526 13.078 .370 .859
VAR00015 11.6316 12.077 .622 .847
VAR00016 10.9211 13.750 .356 .860
VAR00017 11.2105 12.657 .396 .859
VAR00018 11.2105 12.657 .396 .859
VAR00019 11.4737 11.661 .671 .844
VAR00020 11.6316 12.077 .622 .847
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada soal yang akan digunakan
untuk siklus 1, soal yang valid adalah soal nomor
2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,14,15,16,17,18,19 dan 18. Sehingga soal tersebutlah yang
dapat digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Sedangkan untuk nilai
reliabilitasnya di dapat 0.862 dari 18 item yang diteliti, maka dapat dikatakan
bahwa soal-soal yang nantinya akan dipakai untuk mengukur hasil belajar siswa
sudah reliable.
4. Tingkat Kesukaran
Tabel 15
49
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siswa
Soal Pada
Siklus
Kategori Nomor Soal
Mudah Sedang Sukar
1 1,3,7 2,5,10 11,12,14
2 1,2,3,8,9 5,6,7,10 12,14,15
3.5 Analisis Data
Pada penelitian ini, data dideskripsikan sesuai dengan banyaknya variabel
penelitian. Analisis terhadap data hasil penelitian dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah. Adapun teknik analisis data yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.5.1 Motivasi Belajar
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik
deskriptif. Sugiyono (2008:147) mendefinisikan statistik deskriptif sebagai
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Pada penelitian ini, penulis akan mengukur motivasi belajar matematika siswa
pada tiap siklus menggunakan teknik non test yaitu observasi dan kuesioner
(angket). Kemudian hasil pengukuran motivasi belajar siswa pada siklus I dan
siklus II dibandingkan untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan
motivasi belajar siswa.
3.5.2 Hasil Belajar
Selanjutnya analisis data juga dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
belajar siswa pada tiap siklus. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah
mencapai nilai KKM (70). Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa
dianalisis dengan cara menghitung persentase ketuntasan belajarnya sebagai
berikut.
50
Hasil belajar (%) =
x 100%
Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas
belajar dan ada kenaikan nilai antara prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.
3.5.3 Langkah pembelajaran Kumon yang meningkatkan motivasi belajar
Selain mendeskripsikan hasil observasi dan angket motivasi belajar, hasil
belajar siswa dan hasil uji hubungan antara motivasi dan hasil, statistik deskriptif
dalam penelitian ini juga digunakan untuk mendeskripsikan hasil analisis angket
dengan menghitung persentase masing-masing indikator untuk mengetahui
langkah mana yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajran
Kumon dapat dikatan telah berjalan jika 80% langkah dalam Model Kumon telah
dijalankan.
3.6 Prosedur Penelitian
Berdasarkan skema alur PTK diatas menunjukkan bahwa penelitian
dilakukan minimal dalam dua siklus. Dimulai dengan siklus I yaitu perencanaan
yang berisi langkah-langkah guru ketika akan memulai tindakan, pelaksanaan
yaitu implementasi dari perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya,
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan dan
Observasi
Refleksi
Perencanaan Pelaksanaan
Tindakan dan
Observasi
Siklus II Refleksi
Siklus I
51
pengamatan adalah proses mencermati jalanya KBM, yang terakhir adalah
refleksi dimana siswa dan guru bersama-sama merenungkan kembali kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperbaiki dalam siklus II. Untuk siklus II pelaksanaannya sama dengan siklus I,
tujuan diadakan siklus II adalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ada pada siklus I untuk dapat mencapai tingkat keberhasilan yang sudah
ditetapkan.
3.6.1 Tahap Penelitian Siklus 1
3.6.1.1 Perencanaan
Pada tahap penelitian ini, setelah diperoleh informasi pada tahap observasi,
maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang
akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum
melakukan pembelajaran, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang
menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP), lembar kerja siswa, lembar
observasi, peralatan untuk melakukan penelitian, buku pelajaran, serta ruang yang
akan digunakan saat pelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas IV
dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental.
3.6.1.2 Tindakan dan Observasi
1. Tindakan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan tiga kali
pertemuan. Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan
pembelajaran menggunakan metode kumon secara individu. Proses
pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas IV
SD N Tengaran 01. Materi yang Adapun tindakan yang dilakukan pada tiap
siklus yaitu:
Pertemuan 1 (2 jpx35 menit)
52
1. Kegiatan Awal
Pendahuluan (5 menit)
Salam dan doa
Absensi siswa
Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan dan latihan tentang pokok
bahasan yang akan diajarkan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
Siswa mengingat kembali materi yang diajarkan di kelas yang lalu
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan
Siswa mengumpulkan data tentang pokok bahasan yang akan
dipelajari
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang konsep materi
Elaborasi
Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan guru tentang
penjumlahan pecahan campuran
Siswa berdiskusi tentang cara cara baru menyelesaikan soal
pecahan campuran melalui pemikirannya sendiri dan
menuangkannya dalam bentuk nyanyian
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas
Konfirmasi
Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang masih kurang
jelas
Siswa yang berani mempresentasikan hasil penemuan rumus
barunya diberikan apresiasi
Siswa diberikan motivasi agar belajar dengan giat dan akan
dibimbing untuk dapat maju ke pokok bahasan yang selanjutnya
53
3. Kegiatan Penutup
Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan tentang materi
Siswa menulis tugas pendalaman untuk dipelajari lebih lanjut di
rumah
Guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan
memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada hari
berikutnya.
Guru menutup kegiatan belajar mengajar
PERTEMUAN 2
1. Kegiatan Awal
Pendahuluan (5 menit)
Salam dan doa
Absensi siswa
Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan dan latihan tentang pokok
bahasan yang akan diajarkan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (55menit)
Eksplorasi
Mengulas materi yang telah disampaikan selama pertemuan 1
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang hal yang belum dimengerti
Elaborasi
Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan guru tentang
penguragan pecahan dengan penyebut sama dipapan tulis
Siswa mengambil lembar kerja yang telah dipersiapkan guru untuk
dikerjakan siswa pada hari tersebut
Siswa mengerjakan latihan analisis soal berbentuk LKS dengan
waktu yang terbatas dan menggunakan cara yang telah mereka
temukan sendiri
54
Setelah selesai mengerjakan, siswa menyerahkan lembar kerja pada
guru untuk diperiksa dan diberi nilai.
Konfirmasi
Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang masih kurang jelas
Siswa dan guru berdiskusi tentang soal yang diberikan
(untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa mengerjakan
soal)
4. Kegiatan Penutup
Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan tentang materi
Siswa menulis tugas pendalaman untuk dipelajari lebih lanjut di
rumah
Guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan
memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada hari
berikutnya.
Guru menutup kegiatan belajar mengajar
PERTEMUAN 3
3. Kegiatan Awal
Pendahuluan (5 menit)
Salam dan doa
Absensi siswa
Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan dan latihan tentang pokok
bahasan yang akan diajarkan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Kegiatan Inti (55menit)
Eksplorasi
Mengulas materi yang telah disampaikan selama pertemuan 1
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang hal yang belum dimengerti
Elaborasi
55
Guru mengembalikan lembar jawab yang telah dikoreksi pada
pertemuan lalu
Bila ada bagian yang masih salah, siswa membetulkan bagian
tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100.
Tujuannya, agar siswa menguasai pelajaran dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS, guru membimbing
siswa untuk mempresentasikan rumus baru yang mereka temukan
didepan kelas dalam bentuk nyanyian.
Konfirmasi
Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang masih kurang jelas
Siswa yang berani mempresentasikan hasil penemuan rumus
barunya diberikan apresiasi
Siswa yang telah tuntas diberikan ucapan selamat dan dapat
mengikuti pokok bahasan selanjutnya
Siswa yang belum tuntas diberikan motivasi agar belajar dengan
giat dan akan dibimbing untuk dapat maju ke pokok bahasan yang
selanjutnya
5. Kegiatan Penutup
Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan tentang materi
Siswa menulis tugas pendalaman untuk dipelajari lebih lanjut di
rumah
Guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan
memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada hari
berikutnya.
Guru menutup kegiatan belajar mengajar
56
2. Observasi
Dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan model kumon
dilaksanakan dengan menggunakan lember observasi yang telah disiapkan. Hal-
hal yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran dan
aktivitas guru maupun siswa selama pelaksanaan pembelajaran.
3. Angket
Angket motivasi belajar siswa diberikan pada saat setelah selesai
kegiatan belajar mengajar pada setiap siklusnya. Angket motivasi belajar ini
diberikan untuk mengetahui kenaikan motivasi belajar matematika siswa selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan metode Kumon.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi dari pelaksanaan
tindakan pada siklus I, yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan
pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai, maka
dilakukan perbaikan dan peningkatan yang dilaksanakan pada siklus dua dan
seterusnya.
3.6.2 Tahap Penelitian Siklus II
Rencana tindakan siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi dan
perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Tahapan pelaksanaan
tindakan pada siklus II mengikuti tahapan tindakan siklus I.
3.6.2.1 Perencanaan
Pada tahap penelitian ini, setelah diperoleh informasi pada tahap observasi,
maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang
akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum
melakukan pembelajaran, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang
menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP), lembar kerja siswa, lembar
observasi, peralatan untuk melakukan penelitian, buku pelajaran, serta ruang yang
57
akan digunakan saat pelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas IV
dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental.
3.6.2.2 Tindakan dan Observasi
a. Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus dua dilakukan dua kali pertemuan.
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan pembelajaran
menggunakan model kumon. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan
jadwal pelajaran matematika kelas IV SD N 01 Tengaran. Materi yang Adapun
tindakan yang dilakukan pada tiap siklus yaitu:
Pertemuan 1 (2 jpx35 menit)
6. Kegiatan Awal
Pendahuluan (5 menit)
Salam dan doa
Absensi siswa
Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan dan latihan tentang pokok
bahasan yang akan diajarkan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
Siswa mengingat kembali materi yang diajarkan di kelas yang lalu
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan
Siswa mengumpulkan data tentang pokok bahasan yang akan
dipelajari
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang konsep materi
Elaborasi
Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan guru tentang
penjumlahan pecahan campuran
58
Siswa berdiskusi tentang cara cara baru menyelesaikan soal
pecahan campuran melalui pemikirannya sendiri dan
menuangkannya dalam bentuk nyanyian
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas
Konfirmasi
Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang masih kurang
jelas
Siswa yang berani mempresentasikan hasil penemuan rumus
barunya diberikan apresiasi
Siswa diberikan motivasi agar belajar dengan giat dan akan
dibimbing untuk dapat maju ke pokok bahasan yang selanjutnya
8. Kegiatan Penutup
Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan tentang materi
Siswa menulis tugas pendalaman untuk dipelajari lebih lanjut di
rumah
Guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan
memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada hari
berikutnya.
Guru menutup kegiatan belajar mengajar
PERTEMUAN 2
5. Kegiatan Awal
Pendahuluan (5 menit)
Salam dan doa
Absensi siswa
Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan dan latihan tentang pokok
bahasan yang akan diajarkan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Kegiatan Inti (55menit)
Eksplorasi
59
Mengulas materi yang telah disampaikan selama pertemuan 1
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang hal yang belum dimengerti
Elaborasi
Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan guru tentang
penguragan pecahan dengan penyebut sama dipapan tulis
Siswa mengambil lembar kerja yang telah dipersiapkan guru untuk
dikerjakan siswa pada hari tersebut
Siswa mengerjakan latihan analisis soal berbentuk LKS dengan
waktu yang terbatas dan menggunakan cara yang telah mereka
temukan sendiri
Setelah selesai mengerjakan, siswa menyerahkan lembar kerja pada
guru untuk diperiksa dan diberi nilai.
Konfirmasi
Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang masih kurang jelas
Siswa dan guru berdiskusi tentang soal yang diberikan
(untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa mengerjakan
soal)
9. Kegiatan Penutup
Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan tentang materi
Siswa menulis tugas pendalaman untuk dipelajari lebih lanjut di
rumah
Guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan
memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada hari
berikutnya.
Guru menutup kegiatan belajar mengajar
PERTEMUAN 3
7. Kegiatan Awal
Pendahuluan (5 menit)
Salam dan doa
60
Absensi siswa
Pengkondisian kelas (mempersiapan kelangkapan belajar)
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan dan latihan tentang pokok
bahasan yang akan diajarkan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
8. Kegiatan Inti (55menit)
Eksplorasi
Mengulas materi yang telah disampaikan selama pertemuan 1
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang hal yang belum dimengerti
Elaborasi
Guru mengembalikan lembar jawab yang telah dikoreksi pada
pertemuan lalu
Bila ada bagian yang masih salah, siswa membetulkan bagian
tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100.
Tujuannya, agar siswa menguasai pelajaran dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS, guru membimbing
siswa untuk mempresentasikan rumus baru yang mereka temukan
didepan kelas dalam bentuk nyanyian.
Konfirmasi
Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang masih kurang jelas
Siswa yang berani mempresentasikan hasil penemuan rumus
barunya diberikan apresiasi
Siswa yang telah tuntas diberikan ucapan selamat dan dapat
mengikuti pokok bahasan selanjutnya
Siswa yang belum tuntas diberikan motivasi agar belajar dengan
giat dan akan dibimbing untuk dapat maju ke pokok bahasan yang
selanjutnya
10. Kegiatan Penutup
61
Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan tentang materi
Siswa menulis tugas pendalaman untuk dipelajari lebih lanjut di
rumah
Guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan
memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada hari
berikutnya.
Guru menutup kegiatan belajar mengajar
3.5.4 Observasi
Dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan model kumon
dilaksanakan dengan menggunakan lember observasi yang telah disiapkan. Hal-
hal yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran dan
aktivitas guru maupun siswa selama pelaksanaan pembelajaran.
3.5.5 Angket
Angket motivasi belajar siswa diberikan pada saat setelah selesai
kegiatan belajar mengajar pada setiap siklusnya. Angket motivasi belajar ini
diberikan untuk mengetahui kenaikan motivasi belajar matematika siswa selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan model Kumon.
3.5.6 Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi dari pelaksanaan
tindakan pada siklus I, yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan
pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai, maka
dilakukan perbaikan dan peningkatan yang dilaksanakan pada siklus dua dan
seterusnya.
62
3.7 Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil dapat dilihat dari beberapa aspek. Indicator
keberhasilan ini dijadikan acuan untuk menyimpulkan apakah penelitian ini
berhasil atau tidak. Indikator keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Indikator Proses
Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari prosesnya. Penelitian ini
dikatan berhasil apabila langkah dalam metode Kumon sudah dijalankan dengan
baik. Indicator keberhasilannya jika ≥ 85% langkah-langkah dalam metode
Kumon telah dijalankan sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa dan
motivasi belajar ini membuat hasil belajar meningkat.
b. Indikator Hasil
Selain dilihat dari prosesnya, dalam penelitian ini juga dikatakan berhasil
jika ada peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dikatan
berhasil jika ≥ 85% dari jumlah siswa memiliki motivasi tinggi dalam mengikuti
pembelajaran matematika. Motivasi belajar yang tinggi ini akan menumbuhkan
semangat siswa untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi. Hasil belajar yang
tinggi ini juga menjadi acuan keberhasilan penelitian ini. Jika ≥ 85% dari jumlah
siswa mendapat nilai diatas KKm (≥70), maka penelitian ini dapat dikatakn
berhasil.