BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan...
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Data penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh melalui
situs www.idx.co.id, Indonesia Capital Market Directory (ICMD),
www.bi.go.id, dan www.yahoo.finance.com. Berdasarkan hipotesis
penelitian yang diajukan, diidentifikasi empat variabel yang digunakan
dalam penelitian ini dimana corporate social responsibilty (CSR) sebagai
variabel independen, cost of equity capital (CEC) sebagai variabel dependen,
daya informasi akuntansi sebagai variabel pemoderasi, sedangkan size,
profile dan leverage sebagai variabel kontrol.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs
www.idx.co.id, Indonesia Capital Market Directory (ICMD), www.bi.go.id,
dan www.yahoo.finance.com kecuali perusahaan keuangan. Hal ini
disebabkan sektor industri ini memiliki sifat kepemilikan dan struktur
laporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan disektor
industri lain (Feliana, 2007). Menurut La Porta dkk (2002) dalam Feliana
(2007) menyatakan rasio penilaian untuk perusahaan keuangan tidak dapat
diperbandingkan dengan perusahaan diselain keuangan. Waktu penelitian
menggunakan lima tahun pengamatan yaitu tahun buku 2008-2012, karena
dalam penelitian-penelitian terdahulu waktu penelitian relatif sempit yaitu
berkisar antara 2 sampai 3 tahun. Dengan menggunakan masa pengamatan
selama 5 tahun dari tahun 2008-2012 diharapkan dapat mewakili dan hasil
yang diperoleh akan lebih valid.
24
3.3 Jenis Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder atau kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka
atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan corporate social responsibility (CSR), jumlah
lembar saham yang beredar, laba perusahaan tahunan, total kewajiban, total
aset dan total modal yang diperoleh dari laporan tahunan untuk tahun buku
2008-2012.
3.4 Sumber Data
Menurut sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh oleh peneliti dari
www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory (ICMD), www.bi.go.id
dan www.yahoo.finance.com.
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun buku 2008-2012, kecuali perusahaan keuangan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan purposive sampling, dimana sampel yang digunakan adalah
sampel yang memenuhi kriteria tertentu yang dikehendaki peneliti dan
kemudian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian sebagai berikut:
a. Perusahaan yang mempublikasikan annual report tahun buku 2008-
2012.
b. Perusahaan mencantumkan CSR dalam annual report tahun buku
2008-2012.
c. Perusahaan memiliki data yang digunakan untuk perhitungan
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu jumlah
25
lembar saham beredar, total aset, total kewajiban, laba perusahaan
tahunan dan total modal yang diperoleh dari laporan tahunan untuk
tahun buku 2008-2012.
3.6 Variabel Penelitian
3.6.1 Identifikasi Variebel
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas
maka terdapat empat variabel dalam penelitian ini :
1. Variabel terikat/dependen
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah cost of equity capital yang diukur menggunakan
capital asset pricing models (CAPM).
2. Variabel bebas/independen
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah corporate social responsibilty
(CSR) yang diukur menggunakan proksi CSR Indeks ( CSRI).
3. Variabel pemoderasi
Variabel pemoderasi adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat/memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah daya
informasi akuntansi yang diukur menggunakan book value of equity
(BVE) dan laba akuntansi (Eit)
4. Variabel kontrol
Penggunaan variabel tambahan dimaksudkan untuk semakin
memperjelas atau mengendalikan hasil regresi (Nugroho, 2012).
26
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan
(size), jenis usaha (profile) dan laverage.
3.6.2 Definisi Operasional Variabel
1. Variabel terikat/dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah cost of equity capital
(CEC), dalam penelitian ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menyediakan informasi bagi publik. Pengukuran CEC
pada penelitian ini menggunakan pendekatan CAPM. Data yang digunakan
adalah data sekunder berupa harga penutup saham bulanan (monthly closing
price), Indeks Harga Saham Gabungan bulanan, dan suku bunga SBI
bulanan. Untuk menghitung cost of equity capital dilakukan pengamatan 3
tahun atau 36 bulan untuk masing-masing perusahaan. Menurut Albright
(2011 ) “ The user can choose any of these companies, a period time
containing at least 36 months (such as January 2000 to December 2004),
and one of criteria to minimize: sum of squered errors, weighted sum of
squered errors, sum of absolute errors, or maximum absolute errors”.
Adapun persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam persamaan
CAPM yaitu : (Yohantin, 2009).
CEC = Rft+ßi( Rmt-Rft)
Keterangan :
Rft : Return bebas risiko yang diproksikan dengan tingkat suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia.
Rmt : Return pasar rata-rata.
ßi : Risiko tidak sistematis untuk setiap saham perusahaan i.
2. Variabel Bebas/Independen
Variabel bebas pada penelitian ini adalah corporate social
responsibilty (CSR). Instrumen pengukuran CSR indeks (CSRI) yang akan
27
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang digunakan
oleh Sayekti dan Wondabio (2005), yang mengelompokkan informasi CSR
ke dalam kategori : Lingkungan, energi, tenaga kerja, produk, keterlibatan
masyarakat dan umum. Total item CSR adalah 78. CSRI dihitung melalui
dua tahap, pertama semua skor pada item CSR dengan memberikan nilai 1
jika mengungkapkan dan nilai 0 jika tidak mengungkapkan untuk setiap
perusahaan. Kedua membandingkan total skor untuk setiap perusahaan
dengan nilai total maksimum yang dapat dicapai. Rumus perhitungan CSRI
adalah sebagai berikut (Haniffa dan Cooke , 2005):
Keterangan :
CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j
n j : jumlah item perusahaan j, n j≤ 78
: jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j
3. Variabel Pemoderasi
Variabel pemoderasi dalam penelitian ini adalah daya informasi
akuntansi. Menurut Feliana (2007) kualitas laporan keuangan dapat diukur
salah satunya dengan melihat daya informasi angka-angka yang disajikan
dalam laporan keuangan. Daya informasi akuntansi dapat ditunjukkan dalam
laba akuntansi dan nilai buku ekuitas. Laba akuntansi memberikan informasi
dan bermanfaat dalam penilaian sekuritas. Namun demikian, peran nilai
buku tidak dapat diabaikan karena nilai buku juga merupakan faktor yang
relevan dalam menjelaskan nilai ekuitas. Nilai buku merupakan ukuran
neraca atau aktiva bersih yang menghasilkan laba. Nilai buku yang berasal
dari neraca memberikan informasi tentang nilai bersih sumber daya
perusahaan (Naimah dan Utama, 2006). Dalam penelitian ini daya informasi
28
akuntansi diukur menggunakan book value of equity (nilai buku ekuitas) dan
laba akuntansi (Ely dan Waymire, 1999; Aboody et al, 2002).
4. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dimaksudkan untuk semakin memperjelas atau
mengendalikan hasil regresi. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah :
a. Ukuran perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan (size) banyak digunakan sebagai variabel kontrol
untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan keuangan
tahunan perusahaan. Menurut Solechan (2009) ukuran perusahaan
(size) diproksikan berdasarkan total aset yang terdapat didalam
laporan keuangan perusahaan sampel.
b. Jenis usaha (profile)
Jenis usaha dimasukkan dalam persamaan model sebagai variabel
dummy, 1 untuk industri high profile dan 0 untuk industri low profile.
Klasifikasi tipe industri oleh banyak peneliti sifatnya sangat subjektif
dan berbeda-beda. Penelitian ini mengelompokkan pertanian,
pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, barang
konsumsi, infrastruktur, utilitas, dan transportasi sebagai high profile.
Sementara industri properti dan real estate serta perdagangan, jasa
dan investasi dikelompokkan menjadi industri low profile.
c. Lavarage
29
Rasio hutang atau leverage merupakan istilah yang sering digunakan
perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam
memenuhi seluruh kewajiban finansialnya apabila perusahaan
dilikuidasi, secara umum leverage dapat dihitung dengan membagi
total hutang dengan total ekuitas (Solechan, 2009). Dalam penelitian
ini, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage
adalah debt to equity ratio (DER).
Adapun pengukurannya dengan menggunakan rumus :
3.7 Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif
yaitu analisis yang bersifat objektif dengan berdasarkan angka-angka dalam
melakukan pengujian pengaruh daya informasi akuntansi pada hubungan
corporate social responsibilty (CSR) dengan cost of equity capital (CEC).
Metode analisis yang digunakan adalah:
3.7.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui tingkat
pengungkapan CSR, CEC dan daya informasi akuntansi pada perusahaan
yang terdaftar di BEI. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai maksimum, minimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan model regresi berganda untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas/independen dengan variabel
terikat/dependen. Agar hasil analisis dapat diintrepretasikan dengan lebih
akurat, efisien dan terbebas dari kesalahan-kesalahan yang terjadi karena
adanya gejala-gejala asumsi klasik menghasilkan nilai parametrik, maka
30
perlu dilakukan uji asumsi klasik. Menurut Ghozali (2006), uji asumsi klasik
yang dilakukan meliputi :
1. Uji Normalitas
Asumsi klasik yang pertama diuji adalah normalitas, yang bertujuan
untuk menguji apakah pada model regresi, variabel penganggu atau
residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah model yang datanya memiliki distribusi normal atau
mendekati normal. Uji normalitas data dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov. Residual berdistribusi normal bila tingkat
signifikansinya lebih besar dari 0,05.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance atau
Variance Inflation Factor (VIF). Jika ada tolerance lebih dari 10
persen atau VIF kurang dari 10 persen maka dapat dikatakan tidak
ada gejala multikolinieritas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t
dengan kesalahan periode t-1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
autokorelasi digunakan metode Durbin-Watson (Dw Test). Jika nilai
Dw test sudah ada maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai
tabel dengan tingkat keyakinan sebesar 95 persen.
a) Bila du<dw< (4-du), maka tidak terjadi autokorelasi.
31
b) Bila dw<d₁, maka terjadi autokorelasi positif.
c) Bila dw> (4-dt), maka terjadi autokorelasi negatif.
d) Bila d₁< dw < du atau (4-du) < dw < (4-dt), maka tidak dapat
ditarik kesimpulan mengenai ada tidaknya autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas digunakan uji Glejser. Metode ini dilakukan
dengan meregresi nilai absolut residual (AbUt) terhadap variabel
bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh
signifikan pada absolute residual, maka terjadi heteroskedastisitas.
3.7.3 Uji Interaksi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel moderasi
yaitu daya informasi akuntansi pada hubungan corporate social responsibilty
disclosure dengan cost of equity capital. Pengujian pengaruh variabel
moderasi dalam hipotesis penelitian ini diuji dengan uji interasksi atau sering
disebut moderated regression analysis (MRA), merupakan aplikasi khusus
regresi liner berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung
unsur interakasi (perkalian dua atau lebih variabel independen) Ghozali
(2006). Variabel interaksi pada penelitian ini yakni perkalian antara variabel
corporate social responsibilty disclosure yang menggunakan proksi
corporate social responsibilty index (CSRI) dengan daya informasi akuntansi
yang menggunakan proksi book value of equity (BVE) dan earnings (Eit).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan persamaan sebagai berikut :
32
CEC= α+ß₁CSRI+e......(1) (simple regresion analysis, tanpa variabel
kontrol).
CEC=α+ß₁CSRI+ß₂BVE+ß₃CSRI*BVE+ß₄Ln_Size+ß5Profile+ß6Lev+ɛ..(2)
CEC= α+ß₁CSRI+ß₂Eit+ß₃CSRI*Eit+ß₄Ln_Size+ß5Profile+ß6Lev+ɛ....(3)
Keterangan:
CEC = Cost of equity capital diproksikan dengan CAPM
α = Konstanta
ß1-ß5 = Koefisien regresi
CSRI = Standardize corporate social responsibilty disclosure index.
BVE = Book value of equity (nilai buku ekuitas) yang merupakan
proksi dari daya informasi akuntansi yang diukur dengan membagi modal
dengan jumlah lembar saham yang beredar.
Eit = Laba akuntansi yang merupakan proksi dari daya informasi
akuntansi yang diukur dengan membagi laba tahunan dibagi jumlah saham
yang beredar.
Size = Variabel kontrol, ukuran perusahaan diukur menggunakan
Ln total aset.
Profile = Variabel dummy, 1 jika industri high profile, 0 jika industri
low profile.
Lev = Variabel kontrol, membagi total kewajiban dengan total
modal.
€ = error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam
penelitian.
Bila dalam persamaan 2 dan 3 nilai koefisien ß3 memiliki tingkat
signifikansi lebih kecil dari α=0,05, maka daya informasi terbukti sebagai
variabel pemoderasi yang mempengaruhi hubungan corporate social
responsibility dengan cost of equity capital.
3.7.4 Uji Kelayakan Model
Menurut Ghozali (2006) ketepatan fungsi regresi sampel dalam
menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistik
ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai
statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
33
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana Ho diterima.
1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar
penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan dalam model. Setiap
tamabahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², nilai
Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan ke dalam model.
2. Uji Statistik F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan
fit. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan melihat nilai
signifikan F pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan
signifikansi level 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari
α maka hipotesis ditolak, yang berarti model regresi tidak fit. Jika
nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima, yang
berati bahwa model regresi fit.
34
3. Uji Statistik t
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen. Dasar pengambilan keputusannya yang
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing-masing variabel
pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan signifikansi
level 0,05 (α=5%). Jika nilai signififikansi lebih kecil dari α maka
hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan), berarti secara
individual variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α
maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan), berarti secara
individual variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.