BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
62
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini terbagi menjadi dua variabel, yaitu variabel terikat
(dependent) dan variabel bebas (independent). Variabel terikat pada penelitian ini
adalah kinerja manajerial, dan variabel yang mempengaruhinya yaitu partisipasi
penyusunan anggaran dan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel bebasnya.
Objek penelitian juga dapat berupa tempat yang akan diteliti yaitu PT. Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian adalah suatu usaha berupa kegiatan atau pencarian informasi
mengenai kebenaran akan sesuatu hal. Dalam penelitian dikenal apa yang
disebut metodelogi penelitian dan metode penelitian. Sujoko Efferin et.al.
(2008: 10) menjelaskan tentang metodelogi dan metode penelitian.
Metodelogi penelitian adalah strategi umum dalam melakukan penelitian
termasuk tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian.
Metode penelitian merupakan bagian dari metodelogi yang secara khusus
mendeskripsikan tentang teknik pengumpulan dan analisis data.
Menurut Moh Nazir (2013: 84) “Desain penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Desain penelitian mencakup proses-proses berikut Menurut Moh Nazir
(2013: 84) yaitu:
62
63
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-
hubungan dengan penelitian sebelumnya.
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari
tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis yang diuji.
4. Membangun penyelidikan atau percobaan.
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.
6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.
7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
Penelitian ini akan menggunakan desain kausal, Husein Umar (2008: 8)
“Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel
penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lain”. Mengukur adanya hubungan antara variabel
independen dan dependen. Hubungan antar variabel ini adalah antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial, ketidakpastian
lingkungan dengan kinerja manajerial, serta partisipasi penyusunan anggaran
dan ketidakpastian lingkungan dengan kinerja manajerial.
Jika dilihat dari penjelasannya, maka metode penelitian yang digunakan
ini termasuk penelitian deskriptif analitis. Menurut Nur Indriantoro dan
Bambang Supomo (2012: 88) “studi deskriptif (descriptive study) merupakan
penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti
dari subjek berupa: individu, organisasional, industri, atau perspektif yang
64
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain”. Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini salah
satunya yaitu dengan metode survei. Peneliti merasa cocok menggunakan
metode survei ini untuk menguji sejauh mana hubungan antara variabel yang
ditimbulkan.
3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel
3.2.2.1 Definisi Variabel
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012: 58) adalah “segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.”
Berdasarkan judul yang diteliti yaitu “Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran dan ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial”.
Terdapat dua variabel penelitian yaitu: variabel bebas (independent variable)
dan variabel terikat (dependent variable).
1. Variabel independen atau bebas (X)
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2012: 63) adalah tipe
variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Pada
penelitian ini, variabel independen (bebas) atau variabel yang
mempengaruhi variabel yang lainnya yaitu partisipasi penyusunan
anggaran (X1) dan ketidakpastian lingkungan (X₂).
2. Variabel dependen atau terikat (Y)
65
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2012: 63) adalah tipe
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel dependen (terikat) atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lainnya yaitu kinerja manajerial (Y).
3.2.2.2 Operasional Variabel
Definisi operasional menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo
(2012: 69) penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat
diukur. Operasional variabel menurut Jogiyanto (2008: 62) yaitu
menjelaskan karakteristik dari objek (properti) ke dalam elemen-elemen
(elements) yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur
dan dioperasionalkan di dalam riset.
Variabel-variabel didefinisikan secara operasional yang disajikan dalam
tabel berikut, dengan tujuan akan mempermudah penulis dalam merancang
pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada responden.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala No
Partisipasi
Penyusunan
Anggaran (X₁)
Milani (1975)
Keterlibatan
dan Pengaruh
Individu
1. Keikutsertaan dalam
penyusunan anggaran
2. Kepuasan yang
dirasakan dalam
penyusunan anggaran
3. Kebutuhan memberikan
pendapat
4. Kerelaan dalam
memberikan pendapat
5. Besarnya pengaruhnya
terhadap penetapan
anggaran final
Ordinal
1, 2
3, 4
5, 6
7, 8
9, 10
66
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Seringnya atasan
meminta pendapat
ketika penyusunan
anggaran
11,
12
Ketidakpastian
Lingkungan
(X₂)
Stephen
Robbins dan
Mary Coulter.
(2010: 84)
Lingkungan
Internal
1. Pemilik
Organisasi
2. Tim
Manajemen
3. Para Staf dan
Pekerja
4. Lingkungan
Fisik
Organisasi
Lingkungan
Ekstenal
1. Pelanggan
2. Pesaing
3. Pemasok
4. Patner
Strategis
5. Regulator
1. Keterlibatan pemilik
organisasi.
2. Pentingnya tim
manajemen.
3. Pengaruh para pekerja.
4. Lingkungan fisik seperti
sumber daya manusia,
keuangan, daya alam,
dan informasi.
1. Kepuasan pelanggan.
2. Adanya persaingan
sehat.
3. Kelancaran aliran input
pasokan ke organisasi.
4. Hubungan dengan
mitra bisnis.
5. Aturan-aturan dalam
penciptaan bisnis yang
fair dan aman.
Ordinal
Ordinal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mengelola
hubungan
dengan para
pemangku
kepentingan
(stakeholders)
1. pengaruh stakeholder
dalam lingkungan
organisasi.
2. Dampak dari keputusan
dan tindakan organisasi
Ordinal
10
11
Kinerja
Manajerial (Y)
Aktivitas Manajerial
1. Perencanaan
2. Investigasi 3. Koordinasi
4. Evaluasi
Ordinal
1,2
3,4 5,6
7,8
67
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 115) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.
Populasi pada penelitian ini adalah organisasi. PT. Krakatau Steel
(Persero) Tbk memiliki 6 (enam) direktorat pada organisasinya yang akan
dijadikan sebagai populasi dalam penelitian ini.
Tabel 3.2
Daftar Direktorat PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk
No Direktorat
1 Logistic Directorat
2 Production Directorat
3 Marketing Directorat
4 Finance Directorat
5 HR & GA Directorat
6 Technology & Business Development Directorat
Populasi dalam penelitiaan ini sebanyak 87 orang, yang terdiri dari:
1. Logistic: Inventory (Ware House & PSC), Master Data, Procurement
(18 Orang)
Mahoney dkk
(1963)
5. Pengawasan
6. Pemilihan staf
7. Negosiasi
8. Perwakilan
9,10
11,12
13,14
15,16
68
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Production: Quality Assurance, Iron & Steel Making, Cold Rolling Mill
(CRM), Hot Strip Mill (HSM), Billet Mill (BM). (20 Orang)
3. Marketing: Sales, Marketing. (14 Orang)
4. Finance: Accounting, Subsidiaries Comp, Investor Relation. (19 Orang)
5. HR & GA: Human Capital Planning & Development, Human Capital
Adm & General Affair. (7 Orang)
6. Technology & Business Development: Research & Technology, Project
Management. (9 Orang)
3.2.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
“Sample adalah bagian dari populasi (elemen) yang memenuhi syarat
untuk dijadikan sebagai objek penelitian” (Sujoko Efferin, et.al,. 2008: 74).
Sampel dalam penelitian ini adalah manajer tingkat menengah (manajer
tiap divisi) dan manajer tingkat bawah (superintendent) pada tiap-tiap
departemen yang terbagi lagi ke dalam divisi.
Teknik sampling dalam penelitian ini akan menggunakan
nonprobabilistik sampling dengan teknik sampling jenuh menurut Sugiyono
(2012: 120-122)
1. Nonprabability Sampling
69
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
2. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
Total sampel yang digunakan yaitu berjumlah 87 orang dari seluruh
departemen pada PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan manajer
tingkat menengah dan bawah (superintendent).
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.2.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer berupa hasil survei yaitu kuisioner dan data
sekunder berupa data dokumentasi yaitu laporan tahunan (annual report)
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Penelitian ini akan menggunakan
kuesioner dalam pengumpulan datanya.
Informasi yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner
Sugiyono (2012: 142) menjelaskan apa itu kuesioner “kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data ang dilakukan dengan cara member
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulus kedapa responden
70
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk dijawab”. Tujuan dari penyebaran kuesioner adalah untuk
mendapatkan data primer/langsung dari lapangan yang berkaitan
langsung dengan objek penelitian.
Pada penelitian ini, kuisioner akan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
kuesioner dengan pertanyaan yang berkaitan dengan partisipasi
penyusunan anggaran sebagai variabel X1, ketidakpastian lingkungan
sebagai variabel X₂, dan kinerja manajerial sebagai variabel Y. Ketiga
bagian kuesioner tersebut akan disebarkan kepada para manajer tingkat
menengah dan manajer tingkat bawah (superintendet) yang terlibat
dalam objek penelitian yang diteliti pada PT. Krakatau Steel (Persero)
Tbk.
3.2.4.2 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian dapat berupa alat ukur penelitian, serta skala yang
digunakan oleh peneliti. “Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2012:
146).
Alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati pada
penelitian ini yaitu berupa kuesioner. Indikator setiap pertanyaan akan
diberikan secara ordinal dengan menggunakan skala likert. Data yang
diperoleh melalui hasil kuisioner, selanjutnya akan melalui proses analisis
dengan menghitung skor pada setiap pertanyaan yang telah penulis berikan,
71
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang kemudian akan diambil menghasilkan kesimpulan atas objek yang
diteliti.
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala
likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan” (Sugiyono, 2012: 132).
Jawaban dari setiap pertanyaan mempunyai penilaian sangat positif
sampai negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat
diberi skor:
Tabel 3.3
Skor Pertanyaan
No Kategori Skor
1 Selalu/ Sangat Positif 5
2 Sering/ Positif 4
3 Kadang-kadang / Netral 3
4 Jarang/ Rendah 2
5 Tidak Pernah/ Sangat Rendah 1
(Sumber: Sugiyono, 2012: 133 data diolah)
Data yang diperoleh dari skala tersebut adalah berupa data interval.
Untuk menentukan kriteria pengklasifikasian variabel X dan variabel Y
menurut Husein Umar (2008: 201), rentang skor dicari dengan rumus
sebagai berikut:
Gambar 3.1
Rumus Rentang Skor
Keterangan:
RS = Rentang Skor
72
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
M = Skor tertinggi item
n = Skor terendah item
b = Jumlah kelas
Menurut Sugiyono (2012: 133) kriteria interpretasi skor berdasarkan
hasil jawaban dari responden adalah “skor maksimal setiap kuisioner adalah
5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antar 20% - 100%, maka jarak
antara skor yang berdekatan adalah 16% ((100%-20%)/5).
Peneliti akan menggunakan pertanyaan dengan skala ordinal. Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo (2012: 98) skala ordinal adalah skala
pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan
peringkat construct yang diukur. Peringkat nilai menunjukkan suatu urutan
penilaian atau tingkat preferensi.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner menurut Husein Umar (2008:
52) yaitu:
1. Tetapkan subjek penelitian (nama peneliti dan asal institusi).
2. Tuliskan permohonan pengisian kuesioner.
3. Tetapkan isian pertanyaan dalam kuesioner, yang terdiri dari dua bagian,
yaitu: karakteristik responden dan item-item pertanyaan yang dilengkapi
dengan kolom isian untuk jawabannya (terbuka)
4. Ujilah validitas dan reliabilitas kuesioner.
3.2.5 Teknik Analisis Data & Rancangan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Teknik Analisis Data
73
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Moh Nazir (2013: 127) „Pengukuran adalah penetapan /
pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu‟.
(Stevens, 1951).
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini yaitu statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisa
statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai
demografi responden seperti umur, jenis kelamin, pendidikan terkahir dan
lamanya responden bekerja.
3.2.5.2 Perubahan Data dari Skala Ordinal ke Interval
Dalam pengolahan data secara statistik dan data nonmetrik
menggunakan skala nonparametrik, sedangkan data metrik menggunakan
statistik parametrik. Penelitian ini menggunakan penelitian kuesioner yang
alternative jawaban dalam skala ordinal, sedangkan penulis menggunakan
statistik parametrik. Oleh karena itu, data yang digunakan pada skala ordinal
harus dinaikkan menjadi skala interval. Metode ini bernama method
succesice interval (MSI). Setelah melakukan proses penyusunan kuesioner
lengkap dengan item-item pertanyaan yang akan diberikan kepada
responden, penulis akan menguji kuesioner secara kuantitaif dengan uji
validitas dan uji reliabilitas.
3.2.5.3 Uji Validitas
74
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Maka valid disini berarti bahwa pertanyaan dalam kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas Husein Umar (2008: 54-57) berguna untuk mengetahui
apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang/
diganti karena dianggap tidak relevan. Menghitung korelasi antar data pada
masing-masing penyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi
product moment pearson, dengan rumus:
Gambar 3.2
Rumus korelasi product moment pearson
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]
Keterangan:
r = Koefisien Korelasi
∑XY = Jumlah Hasil kali skor X dan Y
∑X = Jumlah skor X
∑Y = Jumlah skor Y
(∑X)² = Kuadrat jumlah skor X
(∑Y)² = Kuadrat julah skor Y
N = Jumlah responden
Selanjutnya, nilai korelasi yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu
untuk menyatakan apakah nilainya signifikan atau tidak. Caranya, dengan
Husein Umar (2008: 54)
75
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
uji korelasi. Bila ternyata semua nilai korelasi yang ada adalah signifikan,
pertanyaan-pertanyaan yang ada memiliki validitas konstruksi, yang berarti
terdapat konsistensi internal dalampertanyaan-pertanyaan tersebut. Jadi,
pertanyaan-pertanyaan tersebut memang mengukur aspek yang sama. Bila
ternyata ada pertanyaan yang tidak signifikan, harus diganti atau dibuang.
3.2.5.4 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas Husein Umar (2008: 54-57) berguna untuk menetapkan
apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari
satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Misalnya, seseorang yang
telah mengisi kuesioner dimintakan mengisi lagi karena kuesioner pertama
hilang. Isian kuesioner pertama dan kedua haruslah sama atau dianggap
sama. Uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua yaitu
menggunakan Cronbach’s Alpha, dengan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.3
Rumus Cronbach’s Alpha
(
) (
∑
)
Keterangan:
r₁₁ = Reliabilitas instrument
k = Banyak butir pertanyaan
Varian Total
Husein Umar (2008: 58)
76
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑ Jumlah varian butir
Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap
butir, kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus
varians yang digunakan:
Gambar 3.4
Rumus Varians
∑
∑
Keterangan:
n = Jumlah responden
X = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir
pertanyaan
3.2.5.5 Uji Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-
asumsi klasik. Peneliti menggunakan alat bantu program statistik untuk
menguji hasil penelitian. Sehingga nilai koefisien regresi yang dihasilkan
baik atau tidak bias, asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Husein Umar (2008: 60)
)))))))
77
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Husein Umar (2008: 79) uji normalitas berguna untuk
mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya
berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak
berdistribusi normal, analisis nonparametrik dapat digunakan. Jika data
berdistribusi normal, analisis parametrik termasuk model-model regresi
dapat digunakan. Dalam penelitian ini, uji normalitas akan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila signifikansi > 5%, maka data bersifat
distribusi normal dan sebaliknya jika data < 5%, maka data tidak
berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Husein Umar (2008: 82) uji multikolinieritas berguna untuk
mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan
korelasi kuat antar variabel independen jika terjadi korelasi kuat, terdapat
masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Mengukur multikolenieritas
dapat diketahui dari besaran VIF (variance inflation factor). Dengan
demikian, besar VIF yang mendekati angka 1 mencerminkan tidak ada
multikolineritas. Mengukur multikolinieritas juga dapat diketahui
berdasarkan besaran TOLERANCE (TOL).
Husein Umar (2008: 81), multikolinearitas dapat diukur dengan
menggunakan coefficient Correlations SPSS dan juga dari besaran Variance
Inflation Factor (VIF).
Gambar 3.5
Rumus Variance Inflation Factor (VIF)
78
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.6
Rumus Tolerance (TOL)
Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF dan
menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Dasar pengambilan keputusan
bila dilihat dari tolerance > 0,1 atau sama dengan VIF < 10, ini
menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model
regresi.
3. Uji Autokorelasi
Menurut Husein Umar (2008: 86) uji autokorelasi berguna untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan
yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-
variabel penelitian. Mengukur tingkat autokerelasi dapat menggunakan uji
Durbin-Watson.
Tabel 3.7
Durbin-Watson
Nilai d Keterangan
<1.10 Ada autokorelasi
1,10 – 1,54 Tidak ada autokorelasi
1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi
Husein Umar (2008: 81)
Husein Umar (2008: 81)
79
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2,46 – 2,90 Tidak ada autokorelasi
>2,90 Ada autokorelasi
(Sumber: Tony wijaya, 2009: 123)
4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Husein Umar (2008: 84) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SPRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
distudentized.
Dasar analisis yang digunakan untuk menentukan heterokedastisistas
antara lain:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
80
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
5. Uji Linearitas
Uji linearitas berfungsi untuk melihat apakah model regresi yang
dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Pada penelitian ini, uji
linearitas akan dilakukan dengan menggunakan uji F. Untuk mempermudah
dalam melakukan perhitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan
akan diolah menggunakan software statistic SPSS 20.0 for Windows.
3.2.5.6 Analisis Regresi Berganda
“Pada analisis regresi berganda, seringkali peneliti membutuhkan
analisis yang lebih akurat, dengan cara memperbanyak faktor-faktor (X)
atau variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap suatu
variabel dependen (Y), sehingga dapat memprediksi nilai variabel
dependen tersebut secara lebih akurat” (Sujoko Efferin, 2008: 211)
Model dari regresi berganda dengan dua variabel independen adalah
sebagai berikut:
Gambar 3.8
Rumus Regresi Berganda
₁ ₁ ₂ ₂
Keterangan:
Y = Kinerja Manajerial
a = Nilai Konstan
(Sugiyono, 2013: 277)
277)213)
81
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b₁ = Koefisien regresi partisipasi penyusunan anggaran
b₂ = Koefisien regresi ketidakpastian lingkungan
X₁ = Partisipasi penyusunan anggaran
X₂ = Ketidakpastian lingkungan
3.2.5.7 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel
yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu
pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis
tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak. (Suharyadi dan
Purwanto, 2009: 82).
1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menguji apakah partisipasi penyusunan anggaran dan
ketidakpatian lingkungan secara simultan berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial. Adapun hipotesis statistik yang diajukan adalah
sebagai berikut:
H₀ : ρ < 0
Artinya: partisipasi penyusunan anggaran dan ketidakpastian lingkungan
secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
pada PT. Krakatau Steel Tbk Persero.
H₁ : ρ > 0
82
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Artinya: partisipasi penyusunan anggaran dan ketidakpastian lingkungan
secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada PT.
Krakatau Steel Tbk Persero.
2. Hipotesis Kedua
Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif secara parsial
terhadap kinerja manajerial.
Adapun hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai berikut:
H₀ : ρ < 0
Artinya: partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial PT. Krakatau Steel Tbk Persero.
H₁ : ρ > 0
Artinya: partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial PT. Krakatau Steel Tbk Persero.
3. Hipotesis Ketiga
Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif secara parsial terhadap
kinerja manajerial.
Adapun hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai berikut:
H₀ : ρ < 0
Artinya: Ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial PT. Krakatau Steel Tbk Persero.
H₁ : ρ > 0
83
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Artinya: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial PT. Krakatau Steel Tbk Persero.
3.2.5.8 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui tinggi rendahnya
pengaruh suatu variabel lainnya. Koefisian determinasi merupakan kuadrat
dari koefisien korelasi (r²). Hal ini muncul dari anggapan bahwa semakin
tinggi derajat hubungan yang ada cenderung diakibatkan oleh adanya
pengaruh dari salah satu atau beberapa yang kuat pula. Sehingga
kecenderungannya, semakin kuat derajat hubungan akan semakin kuat pula
pengaruh yang ada. Sudjana (2001: 246) menjelaskan koefisien determinasi
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.9
Rumus Koefisien Determinasi
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r² = Koefisien korelasi yang dikuadratkan
Nilai Kd berada antara 0 sampai 1 (0 ≤ Kd ≤1) :
84
Audri Utaminingsih, 2014 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Jika nilai Kd = 0, berarti tidak ada pengaruh variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y).
2) Jika nilai Kd = 1, berarti variasi (naik-turunnya) variabel dependen (Y)
adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (X).
Jika nilai Kd berada antara 0 sampai 1 (0 ≤ Kd ≤ 1), maka besarnya
pengaruh variabel independen adalah sesuai dengan nilai Kd itu sendiri, dan
selebihnya berasal dari faktor-faktor lain.
Menurut Sugiono (2013:218) nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari pernyataan tersebut
dapat dilihat bahwa nonprobability sampling tidak dapat dilakukan
generalisasi kepada populasi. Penelitian ini menggunakan teknik sampling
jenuh yang merupakan jenis dari nonprobability sampling sehingga tidak
perlu dilakukan uji signifikansi (uji t dan uji f) guna generalisasi sampel.