BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang...
47
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2017:2).
Metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan
kemudian menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok –
pokok permasalahan sehingga akan menghasilkan suatu kebenaran berdasarkan
data – data yang akan diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
penelitian, data dalam penelitian ini berupa angka – angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2017:7). Adapun metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian Deskriptif dan penelitian Komparatif.
Nazir (2009:54), menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penelitian
deskriptif serta tujuannya adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
48
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana tanggapan konsumen terhadap
atribut produk Matte Lip Cream pada merek Wardah, Revlon dan Pixy serta
mengetahui dimensi yang paling unggul dari atribut produk ketiga merek Matte
Lip Cream tersebut.
Sementara penelitian komparatif (Sugiyono, 2017:36) yaitu penelitian
yang membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua sampel
yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Menurut Nazir (2009:54), yang
dimaksud dengan jenis penelitian komparatif digunakan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta – fakta dan sifat – sifat objek
yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Metode penelitian ini
digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu apakah terdapat perbedaan
antara atribut produk pada Matte Lip Cream merek Wardah, Revlon dan Pixy.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh informasi yang diperlukan melalui metode survei. Menurut
Suliyanto (2006:68) dalam riset survei, data dikumpulkan melalui tanggapan
responden baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui metode ini,
informasi bisa didapatkan melalui penyebaran kuisioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya. Selanjutnya data dikelompokan dan diberi
keterangan secara jelas yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan
metode kuantitatif dengan alat bantu statistik.
49
3.2 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel bebas (independen), yaitu
atribut produk, dimana berdasarkan paradigma penelitian yang telah dibahas
sebelumnya bahwa variabel tersebut terdiri dari lima buah dimensi, yaitu
kualitas, fitur, merek, kemasan dan harga. Setiap dimensi memiliki indikator –
indikator dan tingkat pengukuran tersendiri.
Pada tabel berikut akan dijelaskan mengenai operasionalisasi variabel,
dimensi, indikator – indikator dan tingkat pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel Atribut Produk
Variabel dan Konsep
Atribut Produk (X)
Atribut produk adalah unsur – unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2008: 103). Atribut produk meliputi kualitas, fitur, merek,
kemasan dan harga.
Sub Variabel dan
Konsep
Indikator Satuan
Ukuran
Skala Item Kuisioner Nomor
Kuisioner
Kualitas (X1)
Kualitas produk
adalah
kemampuan suatu
produk untuk
menjalankan
fungsi – fungsinya
yang meliputi
kesesuaian,
kinerja, daya
tahan, dan nilai
lain yang
Kesesuaian
klaim tekstur
yang lembut
Kesesuaian
klaim rasa yang
ringan
Tingkat
kelembutan
Tingkat
keringanan
Ordinal
Ordinal
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki tekstur yang
lembut saat diaplikasikan
ke bibir.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
terasa ringan saat
digunakan di bibir.
1.1
1.2
50
bermanfaat dari
sebuah atribut
secara
keseluruhan.
Kinerja lip
cream yang
tidak menempel
ke objek lain
Kinerja
pigmentasi
warna
Kinerja formula
lip cream yang
cepat kering
Daya tahan
terhadap air
Daya tahan
warna lip cream
Tingkat
kemudahan
Tingkat
pigmentasi
Tingkat
kecepatan
kering
Tingkat daya
tahan
Tingkat daya
tahan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini tidak
menempel ke objek lain,
seperti gelas ataupun
makanan saat digunakan
untuk makan dan minum
(Transferproof).
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki warna yang
mudah keluar saat
diaplikasikan ke bibir
(Pigmented).
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini cepat
kering setelah
diaplikasikan di bibir.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini tahan
air meskipun sudah
dipakai untuk minum
ataupun berwudhu
(Waterproof).
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki daya tahan
warna yang tahan lama/
awet meskipun sudah
dipakai untuk beraktivitas
seharian.
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
51
Fitur (X2)
Fitur adalah fungsi
tambahan pada
produk untuk
menambah nilai
dari suatu produk
dibandingkan
dengan produk
sejenisnya.
Melembabkan
bibir
Tidak membuat
bibir kering
Mengandung
vitamin yang
menutrisi
Memiliki
aroma/ wangi
Keanekaragama
n warna
Pilihan warna
yang pas
dengan kulit
Tingkat
kelembaban
Tingkat
kekeringan
Tingkat
kandungan
vitamin
Tingkat
aroma/ wangi
Tingkat
keanekaraga
man warna
Tingkat
kesesuaian
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
melembabkan bibir.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini tidak
membuat bibir kering.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
mengandung vitamin yang
menutrisi bibir.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki aroma/ wangi
yang tidak menyengat.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki varian warna
yang beragam.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki pilihan warna
yang sesuai dengan warna
kulit saya.
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Merek (X3)
Merek adalah
sebuah nama,
istilah, tanda,
Ingatan
konsumen
terhadap merek
Tingkat
ingatan
terhadap
merek
Ordinal
Saya akan mengingat
merek ini, apabila ingin
membeli sebuah Matte Lip
Cream.
3.1
52
simbol atau
kombinasi hal –
hal tersebut yang
dimaksudkan
untuk
megidentifikasi
barang/jasa dari
seseorang/
sekelompok
penjual dan untuk
membedakannya
dari produk
pesaing.
Popularitas
merek
Reputasi merek
Kepercayaan
merek
Loyalitas merek
Prestise merek
Tingkat
popularitas
merek
Tingkat
reputasi
merek
Tingkat
Kepercayaan
Tingkat
Loyalitas
Tingkat
kepercayaan
diri
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Menurut saya, merek dari
produk Matte Lip Cream
ini terkenal.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki reputasi merek
yang baik.
Saya sudah percaya
dengan merek ini.
Saya selalu menggunakan
Matte Lip Cream dengan
merek ini.
Saya lebih percaya diri
apabila menggunakan
Matte Lip Cream dengan
merek ini.
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Kemasan (X4)
Kemasan
merupakan proses
yang berkaitan
dengan
perancangan dan
pembuatan wadah
(container) dan
pembungkus
(wrapper) untuk
suatu produk.
Kemasan yang
innovatif dapat
Kemasan yang
tidak mudah
rusak
Daya tarik
kemasan
Tingkat daya
tahan
kemasan
Tingkat daya
tarik
Ordinal
Ordinal
Menurut saya, kemasan
pada produk Matte Lip
Cream ini tidak mudah
rusak.
Menurut saya, kemasan
pada produk Matte Lip
Cream ini memiliki daya
tarik bagi konsumen untuk
membelinya.
4.1
4.2
53
memberikan
keunggulan bagi
perusahaan
terhadap
pesaingnya.
Kemasan yang
informatif
Bentuk
kemasan yang
mengikuti
perkembangan
jaman (up to
date)
Prestise
kemasan
Aplikator yang
mudah
digunakan
Tingkat
kejelasan
informasi
produk
Tingkat up to
date kemasan
Tingkat
kepercayaan
diri
Tingkat
kemudahan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Menurut saya, kemasan
pada produk Matte Lip
Cream ini memberikan
informasi seputar produk
dengan jelas.
Menurut saya, kemasan
pada produk Matte Lip
Cream ini memiliki
bentuk yang mengikuti
perkembangan jaman (up
to date).
Menurut saya, kemasan
pada produk Matte Lip
Cream ini membuat
penggunanya menjadi
lebih percaya diri saat
memakainya.
Menurut saya, aplikator
pada produk Matte Lip
Cream ini memudahkan
saya saat
mengaplikasikannya pada
bibir.
4.3
4.4
4.5
4.6
Harga (X5)
Harga adalah
jumlah uang yang
harus dibayarkan
oleh pelanggan
untuk suatu produk
yang diinginkan.
Kesesuaian
harga dengan
manfaat
Tingkat
kesesuaian
harga dengan
manfaat
Ordinal
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
menawarkan harga yang
sesuai dengan manfaat
yang diberikan.
5.1
54
Kesesuaian
harga dengan
kualitas
Harga yang
terjangkau
Potongan harga
(diskon)
Daya tarik
potongan harga
(diskon)
Tingkat
kesesuaian
harga dengan
kualitas
Tingkat
keterjangkau
an harga
Tingkat
keseringan
Tingkat daya
tarik
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
menawarkan harga yang
sesuai dengan kualitas
yang diberikan.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
memiliki harga yang
terjangkau.
Menurut saya, produk
Matte Lip Cream ini
sering mengadakan
potongan harga (diskon).
Potongan harga (diskon)
yang diberikan membuat
saya tertarik untuk
membeli Matte Lip Cream
ini.
5.2
5.3
5.4
5.5
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data
3.3.1 Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari dua sumber, yaitu
berdasarkan hasil penelitian langsung dilapangan dengan menyebarkan
kuisioner secara online maupun hasil wawancara langsung dengan responden
(data primer) dan berdasarkan data yang telah tersedia sebelum adanya
penelitian ini (data sekunder). Mengenai dua sumber data tersebut, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
55
1. Data primer (Primary Data)
Data primer diperoleh langsung dari sumber utama, yaitu didapatkan dari
hasil penyebaran kuisioner secara online kepada responden. Menurut
Malhotra (2010:73) data primer merupakan data yang dikumpulkan untuk
menjawab masalah penelitian tertentu. Untuk memperoleh data dari
konsumen maka penyebaran kuesioner ini dilakukan dan ditujukan kepada
para konsumen yang sedang menggunakan produk Matte Lip Cream dari
masing – masing merek yang berbeda yaitu Wardah, Revlon dan Pixy.
Kuisioner ini akan dibuat melalui Google Forms dengan tiga link yang
berbeda berdasarkan merek Matte Lip Cream Wardah, Revlon dan Pixy.
Sehingga responden yang menggunakan salah satu dari merek Matte Lip
Cream tersebut dapat mengisi kuisioner tersebut berdasarkan merek Matte
Lip Cream pada link kuisioner online yang telah disediakan.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Aaker et al. (2011:93) menyatakan data sekunder adalah data yang diperoleh
dari studi kepustakaan yang terdiri dari literatur, artikel, jurnal dan buku –
buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Data sekunder
merupakan suatu jenis data yang digunakan untuk penelitian yang
dahulunya dikumpulkan untuk suatu tujuan yang lain. Data sekunder
digunakan untuk tujuan sebagai suatu pendukung kebenaran data primer
yang didapatkan sebagai referensi dalam penelitian ini.
56
3.3.2 Cara Penentuan Data
Menentukan sebuah populasi dalam penelitian merupakan langkah yang
penting. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek maupun
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Karakteristik yang
dimaksud adalah karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan
(Sugiyono, 2017:80). Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang berdomisili di Kota Bandung.
Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki suatu populasi. Sampel merupakan sebagian dari
jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Selain itu
populasi digunakan sebagai ukuran sampel dimana ukuran sampel tersebut
merupakan langkah untuk mengetahui besarnya sampel yang akan diambil
dalam suatu penelitian.
Selain itu, Sugiyono (2017:81) menegaskan bahwa apabila populasi
memiliki ukuran yang besar dan peneliti tidak mampu mempelajari semua
aspek yang terdapat pada populasi karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu
maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut. Sebuah
sampel harus memiliki karakteristik yang merepresentasikan atau mewakili dari
keseluruhan populasi yang akan diteliti karena apa yang dipelajari dari sampel,
kesimpulannya akan berlaku untuk populasi.
Unit sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia 15 – 29 tahun yang
tinggal di wilayah Kota Bandung yang saat ini sedang menggunakan lipstik
57
dengan jenis Matte lip cream dari merek Wardah, Revlon ataupun Pixy. Agar
keakuratan penelitian dapat dioptimalkan dan meminimalisir bias guna
mencegah generalisasi yang terlalu luas sehingga sampel lebih homogen maka
menggunakan metode penarikan sampel purposive sampling. Dijelaskan oleh
(Sugiyono, 2017:85) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu yang dianggap mewakili sejumlah populasi yang
dipilih. Pengambilan sampel dibuat karakteristik sebagai berikut :
1. Wanita, Usia 15 – 29 Tahun
2. Berdomisili di Kota Bandung
3. Saat ini sedang menggunakan lipstik dengan jenis Matte Lip Cream
dari merek Wardah, Revlon ataupun Pixy
Penelitian ini memilih sampel wanita di kota Bandung dengan rentang
usia 15 – 39 tahun karena pada usia tersebut banyak wanita yang menggunakan
lipstik terutama pada jenis Matte Lip Cream, serta berdasarkan pra – survei yang
telah dilakukan dengan menyebar kuisioner online pada 206 responden bahwa
mayoritas pengguna Matte Lip Cream Wardah, Revlon dan Pixy berada pada
rentang usia 15 – 29 tahun.
Untuk menentukan jumlah sampel maka digunakan rumus dari Slovin
yang dikutip dari Djalaludin Rakhmat (2001:51)
𝑛 = 𝑁
(𝑁. 𝑑2 ) + 1
Keterangan:
n = Ukuran sampel minimum
N = Ukuran populasi
58
d = Tingkat presisi. Tingkat presisi yang digunakan sebesar 10%
Gambar 3. 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kota Bandung 2016
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung pada tahun
2016 jumlah wanita yang tinggal di kota Bandung yang berada pada rentang
usia 15-29 tahun adalah sebanyak 345.342 jiwa. Maka dari itu dapat ditentukan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:
𝑛 = 348.342
(348.342 𝑥 0,12 ) + 1
𝑛 = 99,9713008 → dibulatkan menjadi 100
Jadi, total sampel atau responden yang diambil berdasarkan rumus dari
Slovin tersebut adalah minimal sebanyak 100 responden. Menurut Roscoe
59
dalam buku Research Methods For Business (1982 : 253) dikutip oleh Sugiyono
(2017 : 90) memberikan saran tentang ukuran sampel, yakni ukuran sampel
yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Pada
penelitian ini ingin membuktikan apakah terdapat perbedaan atau tidak
mengenai atribut produk Matte Lip Cream dari merek Wardah, Revlon dan Pixy
berdasarkan tanggapan dari konsumen wanita pengguna Matte Lip Cream dari
Wardah, Revlon ataupun Pixy yang berdomisili di Kota Bandung. Karena total
sampel minimal sebanyak 100 responden terlalu sedikit apabila diproporsikan
menjadi tiga bagian, maka total responden yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 180 responden yang akan diproporsikan menjadi
tiga bagian, yakni 60 Responden untuk pengguna Wardah, 60 Responden untuk
pengguna Revlon dan 60 Responden untuk pengguna Pixy.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Skala Pengukuran
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2017:137) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data untuk menjawab rumusan masalah yang
berhubungan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah melalui Field Research dan Library Research.
1. Field Research (Penelitian Lapangan)
Field research dilakukan melalui penyebaran kuisioner secara online kepada
responden pengguna Matte Lip Cream jenis Matte Lip Cream Wardah, Pixy
ataupun Revlon yang menjadi sampel penelitian. Kuisioner berisi sejumlah
60
pertanyaan dan pernyataan yang bersifat tertutup, artinya dalam kuisioner
tersebut telah disediakan alternatif jawaban yang akan dipilih oleh
responden. Penggunaan kuisioner secara online dapat mempermudah
jalannya penelitian, sehingga lebih cepat dan tanpa menggunakan kertas
sebagai bahan penyebar kuisioner (paperless). Untuk menilai jawaban
kuisioner penulis menggunakan skala likert. Menurut Aaker et al, (2011:29)
skala likert adalah skala yang mengindikasikan pernyataan setju atau tidak
setuju dengan keberagaman pernyataan yang berhubungan dengan sikap
atau objek.
2. Library research atau studi kepustakaan dilakukan melalui membaca,
mempelajari dan menelaah literatur – literatur yang berkaitan dengan
variabel – variabel dalam penelitian ini, yakni atribut produk dan mengenai
atribut produk lipstik.
3.4.2 Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala
ordinal dengan metode likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2017:93).
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item – item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Berikut ini merupakan penjabaran dari penggunaan skala likert
dalam kuisioner (Sugiyono, 2017:94) :
61
Tabel 3. 2
Skala Model Likert
Alternatif Jawaban Pernyataan
Positif
Sangat Setuju/ selalu/ sangat positif diberi skor 5
Setuju/ sering/ positif diberi skor 4
Cukup Setuju/ kadang – kadang/ netral diberi skor 3
Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negative diberi skor 2
Sangat tidak setuju/ tidak pernah diberi skor 1
Sumber : Sugiyono (2017:94)
Jumlah skala likert yang digunakan adalah 4 skala saja agar jumlah
skala menjadi genap. Hal ini dilakukan agar responden menjawab sesuai dengan
keadaan yang dirasakan saat ini dengan jelas sehingga dimungkinkan hasil
penelitian lebih akurat dan tidak ada jawaban netral ataupun cukup setuju dari
responden. Nilai rata – rata dari pengukuran dengan skala ini dapat dipetakan
pada rentang skala (1 : sangat tidak setuju, 2 : tidak setuju, 3 : setuju, dan 4 :
sangat setuju).
3.5 Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas
Suatu penelitian dikatakan valid jika penelitian tersebut menjalankan
fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan
penelitian tersebut. Dalam penelitian ini kuisioner digunakan sebagai alat ukur,
maka pernyataan – pernyataan yang disusun pada kuisioner merupakan alat
62
ukur yang harus dapat mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian. Menurut
Sugiyono (2017:267) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item – item pertanyaan yang
terdapat dalam kuisioner sudah sesuai atau sudah tepat dalam mewakili variabel
yang diukur.
Adapun langkah – langkah untuk melakukan uji validitas adalah
sebagai berikut (Sugiyono, 2013:10)
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
Konsep yang akan diukur hendaknya dijabarkan terlebih dahulu
sehingga operasionalnya dapat dilakukan.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
Responden diminta untuk menjawab pertanyan-pertanyaan yang ada.
Disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang
(small sample) dengan jumlah minimal 30 orang ini, distributor skor
(nilai) akan lebih mendekati kurva normal.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing – masing pernyataan
dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Pearson dengan
rumus sebagai berikut :
63
𝑟 = 𝑛 ( 𝑋𝑌) − ( 𝑋) ( 𝑌)
√[𝑛 ( 𝑋2) − (𝑋)2][𝑛 𝑌2 − (𝑌)2]
Keterangan Notasi:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
X = Jumlah hasil pengamatan variabel X
Y = Jumlah hasil pengamatan variabel Y
XY = Jumlah dari hasil kali pengamatan variabel X dan variabel Y
X2 = Jumlah hasil pengamatan variabel X setelah dikuadratkan
Y2 = Jumlah hasil pengamatan variabel Y setelah dikuadratkan
n = Banyaknya responden
Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan maupun
pernyataan yang tercantum di kuisioner. Menurut Sugiyono (2017:126), standar
menentukan valid atau tidaknya suatu instrument penelitian adalah dengan
membandingkan angka r hasil korelasi pearson dengan nilai kritis, yaitu 0.30
dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
Jika rhasil bernilai positif dan rhasil nilai kritis, maka butir pertanyaan
dalam kuisioner tersebut valid.
Jika rhasil bernilai negatif dan rhasil ≤ nilai kritis, maka butir pertanyaan
dalam kuisioner tersebut tidak valid.
64
Bila korelasi dari suatu pertanyaan berada dibawah angka kritis 0.30
maka dinyatakan bahwa pertanyaan tersebut tidak valid dan perlu disisihkan
dari kuisioner.
Pada penelitian ini uji validitas dilakukan terhadap masing – masing 60
responden pada setiap objek penelitian (Wardah, Revlon dan Pixy). Berikut ini
adalah hasil uji validitas terhadap variabel atribut produk pada Matte Lip Cream
Wardah, Revlon dan Pixy dengan menggunakan IBM SPSS versi 23.0 :
Tabel 3. 3
Hasil Uji Validitas Atribut Matte Lip Cream
Dimensi Butir
Pernyataan
Matte Lip Cream
R Kritis
Pixy
R Kritis
Revlon
R Kritis
Wardah
Titik
Kritis Keterangan
Kualitas
Item 1 0,605 0,470 0,594 0,300 Valid
Item 2 0,656 0,500 0,553 0,300 Valid
Item 3 0,711 0,727 0,602 0,300 Valid
Item 4 0,620 0,534 0,633 0,300 Valid
Item 5 0,461 0,582 0,677 0,300 Valid
Item 6 0,610 0,694 0,692 0,300 Valid
Item 7 0,659 0,774 0,519 0,300 Valid
Fitur
Item 8 0,632 0,724 0,691 0,300 Valid
Item 9 0,645 0,744 0,474 0,300 Valid
Item 10 0,568 0,730 0,573 0,300 Valid
Item 11 0,645 0,601 0,673 0,300 Valid
Item 12 0,662 0,606 0,754 0,300 Valid
Item 13 0,688 0,473 0,704 0,300 Valid
Merek
Item 14 0,646 0,789 0,793 0,300 Valid
Item 15 0,651 0,553 0,634 0,300 Valid
Item 16 0,783 0,592 0,577 0,300 Valid
Item 17 0,827 0,791 0,772 0,300 Valid
Item 18 0,663 0,619 0,757 0,300 Valid
Item 19 0,800 0,704 0,686 0,300 Valid
Kemasan
Item 20 0,617 0,616 0,611 0,300 Valid
Item 21 0,841 0,774 0,654 0,300 Valid
Item 22 0,696 0,681 0,569 0,300 Valid
65
Dimensi Butir
Pernyataan
Matte Lip Cream
R Kritis
Pixy
R Kritis
Revlon
R Kritis
Wardah
Titik
Kritis Keterangan
Item 23 0,743 0,696 0,794 0,300 Valid
Item 24 0,703 0,745 0,699 0,300 Valid
Item 25 0,454 0,398 0,666 0,300 Valid
Harga
Item 26 0,751 0,715 0,841 0,300 Valid
Item 27 0,762 0,777 0,705 0,300 Valid
Item 28 0,730 0,705 0,802 0,300 Valid
Item 29 0,692 0,572 0,605 0,300 Valid
Item 30 0,709 0,686 0,652 0,300 Valid
Sumber : Data primer yang diolah kembali
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan
untuk mengukur variabel tersebut valid, karena nilai korelasi masing – masing
item dengan skor total lebih besar daripada 0.30. Dengan demikian seluruh item
pernyataan yang dirancang untuk mengukur atribut produk Matte Lip Cream
sudah tepat dalam melakukan fungsi ukurnya.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur
konsisten atau memiliki kemantapan dalam penggunaannya, baik ditinjau dari
waktu ke waktu maupun dari kondisi satu dengan kondisi yang lain (Sumarni
dan Wahyuni, 2005: 66). Semakin konsisten suatu pengukuran maka semakin
tinggi reliabilitas dan semakin kecil tingkat kesalahan yang mengganggu
pengukuran. Reliabilitas menyangkut aspek penting, yaitu alat ukur yang
digunakan harus stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan
(predictability) sehingga alat ukur tersebut mempunyai reliabilatas yang tinggi
atau dapat dipercaya.
66
Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh angka yang disebut
dengan koefisien reliabilitas (alpha cronbach). Untuk menghitung koefisien
reliabilitas digunakan rumus Alpha cronbach:
𝑅 = 𝛼 = 𝑛
𝑛 − 1(𝑆 − 𝑆𝑖
𝑆)
Keterangan:
α = koefisien reliabilitas/keandalan cronbach’s alpha
n = jumlah item dalam tes
S = varians skor keseluruhan
Si = varians masing-masing item
Maholtra (2010:319-320) mengungkapakan metode cronbach’s alpha
diukur berdasarkan skala cronbach’s alpha nol sampai satu. Jika skala tersebut
dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, ukuran
kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Nilai cronbach alpha < 0,60 berarti tidak reliable.
Nilai cronbach alpha 0,60 s.d. 0,69 berarti marginal reliable.
Nilai cronbach alpha 0,70 s.d. 0,79 berarti reliable.
Nilai cronbach alpha 0,80 s.d. 0,90 berarti sangat reliable.
Nilai cronbach alpha > 0,90 berarti amat sangat reliable.
Hasil Uji reliabilitas dilakukan pada setiap dimensi dari masing –
masing atribut produk Matte Lip Cream Wardah, Revlon dan Pixy, hal ini
dilakukan karena nantinya akan dilakukan perbandingan diantara ketiga merek
Matte Lip Cream ini pada setiap dimensinya. Berikut ini merupakan hasil uji
67
reliabilitas terhadap variabel atribut produk pada Matte Lip Cream Wardah,
Revlon dan Pixy dengan menggunakan IBM SPSS versi 23.0 :
Tabel 3. 4
Hasil Uji Reliabilitas Atribut Matte Lip Cream
Merek Dimensi Koefisien
Reliabilitas
Nilai
Kritis Keterangan
Matte Lip
Cream Pixy
Kualitas 0,726 0,7 Reliabel
Fitur 0,711 0,7 Reliabel
Merek 0,821 0,7 Reliabel
Kemasan 0,772 0,7 Reliabel
Harga 0,758 0,7 Reliabel
Matte Lip
Cream Revlon
Kualitas 0,729 0,7 Reliabel
Fitur 0,727 0,7 Reliabel
Merek 0,761 0,7 Reliabel
Kemasan 0,731 0,7 Reliabel
Harga 0,711 0,7 Reliabel
Matte Lip
Cream
Wardah
Kualitas 0,721 0,7 Reliabel
Fitur 0,715 0,7 Reliabel
Merek 0,797 0,7 Reliabel
Kemasan 0,746 0,7 Reliabel
Harga 0,763 0,7 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah kembali
Nilai reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner masing – masing
dimensi yang sedang diteliti lebih besar dari 0.70. Hasil ini menunjukkan
bahwa item yang digunakan dalam kuisioner akan menciptakan konsistensi
antar waktu karena responden memahami maksud dari item kuisioner tersebut.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian ini bisa dilakukan
kembali dimasa mendatang. Seperti yang dinyatakan oleh Malhotra (2010:318)
bahwa item tiap variabel yang telah reliabel, sudah konsisten untuk diteliti dari
waktu ke waktu.
68
3.6 Metode Analisis Data
Data yang akan dianalisis merupakan data hasil survei penelitian
kepustakaan dan penelitian lapangan. Menurut Sugiyono (2017: 244) Analisis
data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan serta dapat dijadikan alat pengambil keputusan.
Adapun metode untuk menganalisis masing – masing variable yang digunakan
dalam penelitian ini yakni :
1. Metode Deskriptif
Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui nilai variable, baik satu variable atau lebih dan tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu
dengan variable lain, adalah :
a. Bagaimana tanggapan konsumen atas atribut produk yang terdiri
dari kualitas, fitur, merek, kemasan dan harga pada Matte Lip Cream
Wardah, Revlon dan Pixy ?
b. Dimensi mana dari atribut produk lipstik yang terdiri dari kualitas,
fitur, merek, kemasan dan harga yang paling unggul pada Matte Lip
Cream Wardah, Revlon dan Pixy ?
c. Metode Komparatif
Metode penelitian komparatif merupakan metode penelitian yang
bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis adakah perbedaan pada
kedua objek penelitian. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan
yakni apakah terdapat perbedaan antara atribut produk yang terdiri dari
69
kualitas, fitur, merek, kemasan dan harga pada Matte Lip Cream
Wardah, Revlon dan Pixy berdasarkan tanggapan dari wanita yang
sedang menggunakan Matte Lip Cream dengan merek tersebut di kota
Bandung. Perbandingan ini dilakukan sebanyak tiga kali yaitu,
perbandingan antara atribut Matte Lip Cream Wardah dan Revlon,
perbandingan antara atribut Matte Lip Cream Revlon dan Pixy, lalu
perbandingan antara atribut Matte Lip Cream Wardah dan Pixy.
3.7 Rancangan Analisis Data
3.7.1 Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Pertama
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang pertama yakni mengenai
tanggapan konsumen atas atribut produk yang terdiri dari kualitas, fitur, merek,
kemasan dan harga pada Matte Lip Cream Wardah, Revlon dan Pixy, maka dari
itu untuk menganalisis rumusan masalah tersebut digunakan metode deskriptif
dengan menggunakan data primer yang dihasilkan dari kuisioner. Menurut
Malhotra (2010:486) untuk analisis deskriptif pada data berskala ordinal dapat
dilakukan dengan metode modus dan median, sementara mean dapat digunakan
untuk data yang minimal berskala interval. Data yang berasal dari jawaban
kuisioner yang telah diisi oleh responden kemudian diolah, selanjutnya jawaban
dari masing-masing elemen dicari rata-ratanya dengan menggunakan rumus :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (𝑓𝑟ekuensi ∗ bobot)
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙e (n)
Nilai rata-rata atribut produk Matte Lip Cream dari Wardah, Revlon
dan Pixy menggambarkan tanggapan responden berkisar antara :
70
0,00 s.d 1,00 dikategorikan Sangat Tidak Baik
1,01 s.d 2,00 dikategorikan Tidak Baik
2,01 s.d 3,00 dikategorikan Baik
3,01 s.d 4,00 dikategorikan Sangat Baik
3.7.2 Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Kedua
Rumusan masalah kedua yakni mengetahui dimensi mana dari atribut
produk lipstik yang terdiri dari kualitas, fitur, merek, kemasan dan harga yang
paling unggul pada Matte Lip Cream Wardah, Revlon dan Pixy, maka dari itu
untuk menganalisis rumusan masalah tersebut digunakan metode deskriptif
dengan menggunakan data primer yang dihasilkan dari kuisioner. Jawaban
mengenai dimensi atribut produk yang paling unggul dari Matte Lip Cream
Wardah, Revlon dan Pixy didapatkan dari jumlah hasil nilai rata – rata setiap
dimensi yang paling tinggi nilainya dibandingkan dengan dimensi lainnya pada
setiap merek Matte Lip Cream, yakni Wardah, Revlon dan Pixy.
3.7.3 Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Ketiga
Rumusan masalah yang ketiga dalam penelitian ini adalah “Apakah
terdapat perbedaan atribut produk yang terdiri dari kualitas, fitur, merek,
kemasan dan harga pada Matte Lip Cream Wardah, Revlon dan Pixy?”. Untuk
menganalisisnya maka digunakan analisis komparatif berdasarkan data primer
yang diperoleh dari kuisioner. Teknik analisis komparatif yakni teknik analisis
kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk
menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antar variabel atau sampel
yang sedang diteliti. Jika perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu
71
merupakan perbedaan yang berarti signifikan, ataukah bahwa perbedaan itu
hanyalah secara kebetulan saja (by chance).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik terlebih guna
membuktikan adanya perbedaan kedua sampel yang diteliti pada penelitian ini.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Parametrik untuk
dua sampel tidak berhubungan (two independent samples) dengan
menggunakan t-test. Sugiyono (2017: 196).
Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua
kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus
diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya berbeda
(unequal variance). Maka perlu diuji homogenitas variannya terlebih dulu
dengan uji F. Homogenitas varian diuji berdasarkan rumus :
𝐹 = 𝑆12
𝑆22
Keterangan :
F = Nilai F hitung
S12 = Nilai Varian Terbesar
S22 = Nilai Varian Terkecil
Terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian, dan
berikut ini diberikan pedoman penggunaannya:
a. Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hitung
< F-Tabel, dan sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal
variance) bila F-Hitung > F-Tabel.
72
b. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian homogen (σ12 = σ22) maka
dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian.
Untuk melihat t tabel digunakan dk = n1 + n2 – 2.
Penelitian ini diprediksi akan mempunyai sampel yang sama dan varian
yang homogen, maka dari itu menggunakan rumus t-test pool varian. Rumus
polled varian:
𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2
√((𝑛1 − 1) 𝑆12) + ((𝑛1 − 1 ) 𝑆22)𝑛1 + 𝑛2 − 2 (
1𝑛1 +
1𝑛2)
Keterangan :
X1 = Rata – rata sampel 1
X2 = Rata – rata sampel 2
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
𝑆12 = Varians sampel 1
𝑆22 = Varians sampel 2
Selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan dk =
n1 + n2 – 2 bila t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel, maka Ho diterima.
Apabila t hitung > t table maka Ho ditolak.