BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Researh (CAR) yaitu
sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebauh kelas bersama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, yaitu peneliti bersama dengan guru kelas
3 SD Mangunsari 5 Salatiga berdiskusi tentang masalah yang terjadi dan menentukan
rencana tindakan untuk mengatasinya.
3.2 Setting dan Karakteristik Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Mangunsari 5 Salatiga yang bertempat
didesa Banjaran kelurahan Mangunsari kecamatan Sidomukti propinsi Jawa Tengah.
Sekolah yang terletak sangat strategis ditengah desaa ini sangat mudah dijangkau.
Terletak dekat dengan jalan raya dan ditengah pemukiman warga dan satu komplek
dengan SD Mangunsari 1 Salatiga.
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus PNS sebanyak 9
orang, sedangkan yang belum berstatus PNS sebanyak 3 orang. Semua saling
bekerjasama demi terselenggaranya proses pembelajaran. SD Mangunsari 5
mempunyai 135 peserta didik yang terdiri dari 63 peserta didik laki-laki dan 72
peserta didik perempuan. Sebagian mereka berasal dari desa Banjaran, Ngawen dan
Karangalit yang letaknya tidak jauh dari lokasi sekolah.
Subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas 3 yang berjumlah 32 siswa
yang terdiri 19 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Secara umum subjek penelitian
berada pada lingkungan sekolah yang kurang kondusif karena berada dekat dengan
18
jalan raya. Hal ini menjadikan siswa sering terganggu dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu model pembelajaran
talking stick merupakan variabel bebas (independent), sedangkan hasil belajar Bahasa
Indonesia merupakan variabel terikat (dependent).
3.3.2 Definisi Operasional
Model pembelajaran talking stick adalah model pembelajaran yang dilakukan
dengan bantuan tongkat yang digunakan sebagai sarana bagi siapa yang memegang
tongkat wajib menjawab pertanyaan yang diberikan guru setelah siswa mempelajari
materi pokoknya.
Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar.
Hasil belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian kelas. Penilaian kelas
merupakan proses dan penggunaan informasi untuk pemberian keputusan terhadap
hasil belajar pengumpulan siswa, berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga
didapat potret atau profil kemampuan siswa sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan dalam kurikulum
3.4 Rencana Tindakan
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini
menggunakan model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart
melaui minimal 2 siklus yang masing-masing tediri dari 3 tahap yakni rencana (plan)
tindakan dan observasi (act and observe), dan refleksi (reflect) seperti ditunjukan
pada gambar berikut :
19
Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas
Menurut C.Kemmis dan Mc. Taggart
Selanjutnya perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi dapat
diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut:
a) Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah mengidentifikasi
permasalahan belajar Bahasa Indonesia kelas 3 semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015. Hasil dari identifikasi masalah belajar dipergunakan
untuk penyusunan RPP dengan menerapkan model pembelajaran talking
stick. Selain itu peneliti juga menyusun lembar observasi yang digunakan
untuk mengamati kegiatan selama proses pembelajaran yang dilakukan
guru. berlangsung dengan menerapkan model talking stick. Dalam
pelaksanaan pembelajaran disiapkan juga media tongkat sebagai sarana
untuk menerapkan model pembelajaran talking stick.
b) Pelaksanaan Tindakan dan observasi
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan
rancangan yang telah ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas.
Pelaksanaan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya yaitu
20
pembelajaran dengan menerapkan model talking stick. Pada siklus kedua
dilaksanakan untuk melakukan tindakan perbaikan siklus pertama.
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengamat . Kegiatan
observasi ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas 3 SD
Mangunsari 5 Salatiga untuk mengamati kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model talking stick dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kinerja
guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi
atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus
berikutnya.
c) Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah terjadi dan sudah dilakukan. Pada tahapan ini dilakukan analisis
hasil observasi. Kemudian dilakukan refleksi apakah tindakan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil analisis digunakan sebagai
pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya dan dilanjutkan
sampai penelitian dinyatakan tuntas atau berhasil. Kegiatan ini dilakukan
setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
3.4.1 Rencana Tindakan Siklus 1
Dari pengamatan peneliti pada tahap prasiklus, peneliti mendapatkan solusi
dari tahap refleksi prasiklus yang digunakan sebagai suatu tindakan untuk mengatasi
permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Adapun tindakan perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan adalah
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti mengambil materi dengan pokok bahasan
kegemaran tentang drama. Peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
21
a. Melakukan analisis materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 yang akan
dilakukan penelitian tindakan dengan menelaah indikator-indikator materi
pelajaran tentang unsur drama (latar, ekspresi, penokohan)
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran talking stick.
c. Menyiapkan media tongkat dalam rangka penerapan model talking stick
d. Menyiapkan lagu sebagai sarana untuk menerapkan model pembelajaran
talking stick
e. Menyusun serangkaian pertanyaan lisan mengenai penokohan, latar, dan
ekspresi dalam drama
f. Menyiapkan instrumen pengamatan aktivitas guru
g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa
b. Pelaksanaan tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari RPP yang telah disusun.
Melaksanakan tindakan sesuai dengan persiapan atau perencanaan dengan
menggunakan rancangan pembelajaran model pembelajaran talking stick melalui
materi pokok kegemaran tentang drama. Dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari
tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal
dilaksanakan pada awal pembelajaran yang meliputi doa dan salam, presensi,
apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti adalah kegiatan
yang menjadi fokus pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan dengan mengikuti
langkah-langkah talking stick yaitu dengan mendengarkan penjelasan guru
tentang pengertian drama dan mendengarkan drama anak tentang jam wajib
belajar, kemudian siswa memahami kembali materi yang disampaikan, setelah
siswa memahami materi tentang drama siswa akan diminta menutup bukunya dan
akan melaksanakan model pembelajaran talking stick. Siswa menyanyikan sebuah
lagu sesuai judul yang sudah disiapkan guru. Tongkat akan bergulir dan berhenti
saat guru mengucapkan aba-aba "stop". Bagi siswa yang mendapat tongkat
mendapat kesempatan untuk maju kedepan kelas dan menjawab pertanyaan secara
22
lisan dan melakukan perintah dari guru untuk bermain drama. Pada kegiatan
penutup guru dan siswa bertanya jawab seputar materi yang belum dipahami ndan
menyimpulkan materi pembelajaran.
Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan format pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
secara tuntas dalam konteks pembelajaran.
c. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil pengamatan tentang
pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil refleksi ini merupakan dasar untuk
pelaksanaan siklus berikutnya.
3.4.3 Rencana Tindakan Siklus 2
Adapun tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2 yang peneliti lakukan
adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti mengambil materi dengan pokok bahasan
kegemaran tentang peristiwa. Peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
a. Melakukan analisis materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 yang akan
dilakukan penelitian tindakan dengan menelaah indikator-indikator materi
pelajaran tentang peristiwa
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus
1
c. Menyiapkan media tongkat dalam rangka penerapan model talking stick
d. Menyiapkan lagu sebagai sarana untuk menerapkan model pembelajaran
talking stick
e. Menyusun serangkaian pertanyaan lisan
f. Menyiapkan instrumen pengamatan aktivitas guru
g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
23
Melaksanakan tindakan sesuai dengan persiapan atau perencanaan dengan
menggunakan rancangan pembelajaran yang telah disiapkan sebagai perbaikan
siklus 1 dengan materi pokok kegemaran tentang peristiwa. Dalam kegiatan
pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Kegiatan awal dilaksanakan pada awal pembelajaran yang
meliputi doa dan salam, presensi, apersepsi dan penyampaian tujuan
pembelajaran. Kegiatan inti adalah kegiatan yang menjadi fokus pembelajaran.
Pembelajaran dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah talking stick yaitu
dengan mendengarkan penjelasan guru tentang peristiwa dan cerita peristiwa
kecelakaan, kemudian siswa memahami kembali materi yang disampaikan,
setelah siswa memahami materi tentang peristiwa siswa akan diminta menutup
bukunya dan akan melaksanakan model pembelajaran talking stick. Siswa
menyanyikan sebuah lagu sesuai judul yang sudah disiapkan guru. Tongkat akan
bergulir dan berhenti saat guru mengucapkan aba-aba "stop". Bagi siswa yang
mendapat tongkat mendapat kesempatan untuk maju kedepan kelas dan menjawab
pertanyaan dari guru secara lisan. Pada kegiatan penutup guru dan siswa bertanya
jawab seputar materi yang belum dipahami dan menyimpulkan materi
pembelajaran.
Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan format pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
secara tuntas dalam konteks pembelajaran.
c. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil pengamatan tentang
pembelajaran yang dilaksanakan. Peneliti melakukan refleksi siklus 2 setelah
pembelajaran berlangsung untuk menilai keberhasilan mengajarnya.
24
3.5 Jenis Data
a. Data Primer
Pengumpulan data yang bersumber dari masing-masing siswa sebagai
responden, berupa hasil penilaian lembar kerja setelah ada tindakan, baik
tindakan pada siklus 1 maupun pada siklus 2.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan melihat hasil ulangan siswa kelas 3 SD
Mangunsari 5 Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data Keterlaksanaan Sintak
Teknik pengumpulan data keterlaksanaan sintak adalah teknik nontes atau
observasi. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan
sintak penerapan model pembelajaran talking stick. Observasi dilakukan
dengan mengamati dan menilai apakah penerapan model pembelajaran
talking stick sudah sesuai sintak atau belum. Dalam penelitian ini, peneliti
meminta bantuan observer atau guru lain untuk melakukan pengamatan.
b. Teknik Pengumpulan Data Hasil Belajar
Teknik pengumpulan data untuk hasil belajar adalah teknik tes. Tes
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah menerapkan model
pembelajaran talking stick. Tes diberikan kepada siswa pada pertemuan
ketiga pada setiap siklus.
3.6.2 Alat Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data menurut Trianto (2011:54) adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes.
25
3.6.2.1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan
kegiatan siswa mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran sedang berlangsung
sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati
pada intinya adalah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran
sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi di bawah ini.
Tabel 3
Lembar Observasi Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran
Talking Stick
No. Kegiatan Indikator
Pelaksanaan
Ya Tidak
1. Awal a. Guru menyiapkan siswa agar siap
mengikuti pembelajaran
b. Guru memberi apersepsi yang terkait
dengan materi yang akan diajarkan
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
d. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran talking stick kepada
siswa
2. Inti Eksplorasi
a. Guru menjelaskan materi kepada
siswa.
b. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.
Elaborasi
c. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memahami
kembali materi yang telah diajarkan
d. Guru mengarahkan siswa untuk
memahami materi dengan seksama
e. Guru memerintahkan untuk menutup
dan menyimpan buku setelah
mempelajari materi
f. Guru menyiapkan media tongkat
g. Guru mengajak siswa bernyanyi
dalam menjalankan estafet tongkat
26
h. Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa yang mendapat tongkat
i. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa lain untuk menjawab
pertanyaan yang tidak terjawab
Konfirmasi j. Guru memberikan sangsi bagi siswa
yang tidak dapat menjawab
pertanyaaan
k. Guru memberikan penghargaan bagi
siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dengan benar
l. Guru meluruskan kesalah pahaman
dan memberi penguatan
3. Akhir a. Guru membimbing siswa untuk
menarik kesimpulan dan melakukan
refleksi dari hasil pembelajaran yang
telah dilakukan
b. Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
3.6.2.2 Instrumen Hasil Belajar
Untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran talking
stick adalah dengan memberikan soal tes pada pertemuan ketiga tiap siklus. Soal tes
disusun berdasarkan kisi-kisi soal tiap siklus. Berikut ini adalah kisi-kisi soal siklus 1
dan siklus 2:
Tabel 4
Kisi–Kisi Instrumen Evaluasi Bahasa Indonesia Siklus 1 Kelas 3 SD
Mangunsari 5 Salatiga
Standar Kompetensi :
5. Memahami cerita dari teks drama anak yang disalinkan
Kompetensi Dasar :
5.2 Mengidentifikasi ekspresi, latar dan penokohan dari dialog teks drama anak
yang didengarnya
27
No. Indikator Nomor Soal
1 Memahami cerita dari teks drama yang
dibacakan
1, 2, 3,4
2 Melengkapi percakapan dari penggalan
teks drama
5,6,7,8,9,10
3 Mengomentari tokoh-tokoh cerita dalam
drama
11
4 Menyimpulkan ekspresi dari penggalan
dialog drama
12,13,14,15
Jumlah 15
Tabel 5
Kisi–Kisi Instrumen Evaluasi Bahasa Indonesia Siklus 2 Siswa Kelas 3
SD Mangunsari 5 Salatiga
Standar Kompetensi :
6. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dengan
bertelepon dan bercerita
Kompetensi Dasar
6.2 Menanggapi peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar
No. Indikator Nomor Soal
1 Memahami peristiwa yang pernah dialami,
dilihat dan didengar
1, 2, 3,4
2 Menyimpulkan suatu peristiwa yang
pernah dialami, dilihat, dan didengar
5,6,7,8
3 Menyatakan pendapat terhadap suatu
pernyataan
9,10,11
4 Mengomentari suatu peristiwa yang pernah
dialami, dilihat, dan didengar
12,13,14,15
Jumlah 15
28
Untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa, digunakan
teknik menilai hasil tes evaluasi siswa sebagai berikut :
Nilai = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 × 6) + 10
3.6.2.3 Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan lapangan, transkip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah,
prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206).
Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto dalam berlangsungnya
kegiatan pembelajaran Siklus I dan Siklus II sebagai bukti bahwa peneliti sudah
melakukan penelitian. Dari data tersebut akan dapat diketahui proses-proses yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran talking stick..
3.7 Uji Instrumen : Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Uji Validitas
Validitas menurut Sudjono (2001) dalam Wardani Naniek Sulistya dan
Slameto (2012:85), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk
mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas
yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki
kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya. Skor total disini berkedudukan
sebagai variabel terikat, dan skor soal berkedudukan sebagai variabel bebas. Validasi
item hasil belajar Bahasa Indonesia dibantu dengan menggunakan software program
SPSS 22. Validitas ditunjukan dengan korelasi product moment. Kriteria untuk
koefisien validitas instrumen Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:86)
memberikan rentang indeks validitas yang secara rinci disajikan dalam tabel 6 berikut
29
Tabel 6
Rentang Indeks Validitas
No Indeks Kriteria
1 0,81 - 1,00 sangat tinggi
2 0,61 - 0,80 Tinggi
3 0,41 - 0,60 Cukup
4 0,21 - 0,40 Rendah
5 0,00 - 0,20 sangat rendah
Sumber: Wardani NS dan Slameto (2012:86)
Sebelum instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus 2) digunakan dalam
penelitian, maka perlu dilakukan uji coba terlbih dahulu. Uji coba instrumet tes
formatif dilakukan kepada 28 siswa kelas 4 SD Mangunsari 5 Salatiga semester 2
tahun pelajaran 2014/4015. Setelah selesai uji coba instrument tes formatif dan
dilakukan penskoran tes hasil, kemudian dilakukan input data untuk pengujian
validitas instrumen. Hasil uji validitas butir soal pada siklus 1 disajikan melalui tabel
7 berikut :
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No Soal
Valid Tidak Valid
Memahami
cerita dari
teks drama
anak yang
disalinkan
Menidentifikas
i ekspresi, latar
dan penokohan
dari dialog teks
drama anak
yang
didengarnya
Memahami cerita
dari teks drama
yang dibacakan
1-4 -
Melengkapi
percakapan dari
penggalan teks
drama
5-10 8
Mengomentari
tokoh-tokoh cerita
dalam drama
11 -
Menyimpulkan
ekspresi dari
penggalan dialog
drama
12-17 14
Dari tabel 7 nampak bahwa dari 17 soal yang diuji, terdapat 2 soal yang
masuk kategori tidak valid yaitu soal nomor 8 dan 14. Soal yang masuk kategori valid
30
terdapat 15 butir dan soal tersebut digunakan sebagai soal evaluasi siklus 1. Hasil uji
validitas soal evauasi siklus 2 akan diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Butir Soal Evaluasi Siklus 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No Soal
Valid Tidak Valid
Mengungka
pkan
pikiran,
perasaan
dan
pengalaman
secara lisan
dengan
bertelepon
dan
bercerita
Menanggapi
peristiwa yang
pernah
dialami, dilihat
atau didengar
Memahami
peristiwa yang
pernah dialami,
dilihat dan
didengar
1-4 -
Menyimpulkan
suatu peristiwa
yang pernah
dialami, dilihat
dan didengar
5-8 -
Menyatakan
pendapat terhadap
suatu pernyataan
9-11 9
Mengomentari
suatu peristiwa
yang pernah
dialami, dilihat
dan didengar
12-17 14
Dari tabel 8 nampak bahwa dari 17 soal yang diuji, terdapat 2 soal yang
masuk kategori tidak valid yaitu soal nomor 9 dan 14. Soal yang masuk kategori valid
terdapat 15 butir dan soal tersebut digunakan sebagai soal evaluasi siklus 2.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran
yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk
mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.
Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam
pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil
(Wardani, Naniek Sulistya dkk, 2012:90).
31
Reliabilitas instrumen dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai
rtabel dengan alpha (α). Pernyataan dikatakan reliable dengan ketentuan bila rhitung
atau alpha lebih besar daripada rtabel (Hastono, 2001)
Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan IBM SPSS
Windows Version 22, dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan
dalam Cronbach’s Alpha, terdapat dalam buku Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
yang ditulis oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88) seperti tersaji
melalui tabel 9. berikut:
Tabel 9
Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,80 – 1,00 sangat reliabilitas
2 0,60 - 0,80 Reliabilitas
3 0,40 - 0,60 cukup reliabel
4 0,20 – 0,40 agak reliabel
Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88)
Hasil pengukian reliabilitass untuk instrument tes siklus 1 dan 2 secara rinci
disajikan melalui tabel 10 berikut :
Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus Cronbach’s Alpha N of Items
1 ,915 17
2 ,962 17
Berdasarkan table 3.5 terlihat besarnya Cronbach’s Alpha tes untuk siklus 1
sebesar 0,915 dan siklus 2 sebesar 0,962, artinya reliabilitas tes baik pada siklus 1
maupun siklus 2 adalah sangat tinggi. Hal ini ditunjukan oleh range alpha sebesar
0,81-1,00. Dengan demikian instrumen tes untuk siklus 1 dan siklus 2 dapat
digunakan dalam penelitian.
32
3.8 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia melalui penerapan model pembelajaran
talking stick siswa kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga semester 2 tahun pelajaran
2014/2015, apabila ≥ 80% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan dengan KKM ≥
70.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan uji ketuntasan dan analisis deskriptif
komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan skor yang
diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan niali
tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data kuantitatif yaitu berbentuk
angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan.
Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan
nilai sebelum tindakan, siklus 1 dan nilai siklus 2. Kemudian membuat kesimpulan
bedasarkan hasil deskripsi data.