BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah...

16
41 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010 b ). Data berupa angka tersebut berasal dari pengukuran dengan menggunakan skala terhadap peubah-peubah yang ada dalam penelitian. 3.1 Identifikasi Peubah Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu akan dilakukan identifikasi peubah-peubah yang akan dipakai dalam penelitian ini, yaitu: Peubah gayut : Stres Akulturatif Peubah tak gayut : 1) Hardiness 2) Dukungan Sosial Teman Peubah moderator : Jenis Kelamin 3.2 Definisi Operasional Peubah Penelitian Upaya dalam menghindari salah pengertian mengenai data yang akan dikumpulkan, maka batasan operasional peubah penelitian perlu dikemukakan. Batasan operasional masing-masing peubah akan dikemukakan di bawah ini: 1. Stres Akulturatif Stres akulturatif adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis terhadap peristiwa yang dipersepsikan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

41

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data

numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

2010b). Data berupa angka tersebut berasal dari pengukuran dengan

menggunakan skala terhadap peubah-peubah yang ada dalam

penelitian.

3.1 Identifikasi Peubah Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu akan dilakukan

identifikasi peubah-peubah yang akan dipakai dalam penelitian ini,

yaitu:

Peubah gayut : Stres Akulturatif

Peubah tak gayut : 1) Hardiness

2) Dukungan Sosial Teman

Peubah moderator : Jenis Kelamin

3.2 Definisi Operasional Peubah Penelitian

Upaya dalam menghindari salah pengertian mengenai data yang

akan dikumpulkan, maka batasan operasional peubah penelitian perlu

dikemukakan. Batasan operasional masing-masing peubah akan

dikemukakan di bawah ini:

1. Stres Akulturatif

Stres akulturatif adalah suatu keadaan tertekan, baik secara

fisik maupun psikologis terhadap peristiwa yang dipersepsikan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

42

sebagai ancaman potensial terhadap kesehatan fisik atau emosional,

yang bersumber dari adanya perbedaan budaya. Stres akulturatif

dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Acculturative Stress

Scales for International Student (ASSIS). ASSIS merupakan alat

ukur yang menilai stres akulturatif siswa internasional, terdiri dari

36 aitem yang meliputi tujuh faktor yaitu persepsi diskriminasi (8

aitem), kerinduan (4 aitem), menerima kebencian (5 aitem), takut (4

aitem), stres karena perubahan/ culture shock/ kekagetan budaya (3

aitem), rasa bersalah (2 aitem), dan kekhawatiran nonspesifik (10

aitem). Setiap aitem dinilai pada skala Likert 7 poin mulai dari 1

(sangat tidak setuju) sampai 7 (sangat setuju).

Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres

akulturatif, dan sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan

semakin rendah stres akulturatif.

2. Hardiness

Hardiness adalah ciri kepribadian yang menunjukkan bahwa

individu memiliki daya tahan yang ditandai dengan adanya komiten,

tantangan, dan pengendalian. Hardiness ini diungkap melalui skala

yang disusun berdasarkan aspek hardiness yang meliputi aspek

pengendalian, keterlibatan, dan tantangan.

Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi hardiness

mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan

semakin rendah hardiness mahasiswa.

3. Dukungan Sosial Teman

Dukungan sosial teman adalah hubungan atau transaksi

interpersonal yang dapat dipercaya (berupa pemberian bantuan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

43

dalam bentuk informasi, instrumental, dukungan emosional, dan

dukungan penghargaan) yang berarti bagi individu sehingga

individu merasa diperhatikan oleh temannya. Dukungan sosial

teman dalam penelitian ini diukur menggunakan skala yang disusun

berdasarkan pada empat jenis dukungan sosial, yaitu dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan

dukungan informatif.

Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi dukungan

sosial teman, dan sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan

semakin rendah dukungan sosial teman.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian

mempunyai tujuan mengungkap fakta mengenai peubah yang diteliti.

Tujuan untuk mengetahui haruslah dicapai dengan menggunakan

metode atau cara-cara yang efisien dan akurat (Azwar, 2010b).

Metode pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh

data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode skala. Arikunto

(2010a) mengatakan bahwa skala menunjuk pada sebuah instrumen

pengumpul data yang bentuknya seperti daftar cocok tetapi alternatif

yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Skala banyak

digunakan untuk mengukur aspek-aspek kepribadian atau aspek

kejiwaan yang lain.

Adapun skala yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

44

3.3.1 Stres Akulturatif

Stres akulturatif dalam penelitian ini diukur menggunakan skala

Acculturative Stress Scales for International Student (ASSIS). ASSIS

merupakan alat ukur yang menilai stres akulturatif siswa internasional,

terdiri dari 36 aitem yang meliputi tujuh faktor yaitu persepsi

diskriminasi (8 aitem), kerinduan (4 aitem), menerima kebencian (5

aitem), takut (4 aitem), stres karena perubahan/ culture shock/

kekagetan budaya (3 aitem), rasa bersalah (2 aitem), dan kekhawatiran

non spesifik (10 aitem). Setiap aitem dinilai pada skala Likert 7 poin

mulai dari 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai 7 (Sangat Setuju). Daftar

sebaran aitem stres akulturatif disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Daftar Sebaran Aitem Skala Stres Akulturatif

Peubah Subskala AITEM Nomor

Aitem

Stres

Akulturatif

Persepsi

diskriminasi

Saya diperlakukan berbeda dalam

situasi sosial. 3

Orang lain memandang saya dengan

penuh prasangka. 9

Banyak peluang yang menolak saya. 11

Saya merasa menerima perlakuan

yang tidak sama. 14

Orang-orang menunjukkan kebencian

terhadap saya melalui tindakan. 23

Saya merasa sedih ketika menyadari

masalah yang dialami oleh teman-

teman sekampung saya.

26

Orang-orang menunjukkan kebencian

terhadap saya secara lisan. 29

Saya merasa sedih meninggalkan

keluarga saya di kampung halaman. 32

Kerinduan

Saya merasa tidak nyaman untuk

menyesuaikan diri dengan nilai-nilai

budaya baru.

21

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

45

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Peubah Subskala AITEM Nomor

Aitem

Rindu kampung halaman mengganggu saya

1

Saya merasa bersalah karena saya hidup dengan gaya hidup yang berbeda di sini.

30

Saya tidak merasa sebagai bagian dari masyarakat di sini.

35

Menerima

kebencian

Orang-orang menunjukkan kebencian terhadap saya secara non-verbal.

15

Orang lain berkomentar tidak baik terhadap nilai-nilai budaya saya.

4

Beberapa tekanan di tempatkan pada saya setelah pindah ke sini.

13

Saya merasa bahwa status saya dalam masyarakat ini rendah karena latar belakang budaya saya.

24

Saya khawatir tentang masa depan saya karena tidak mampu untuk memutuskan apakah akan tinggal di sini atau kembali ke kampung halaman.

33

Takut

Saya merasa terintimidasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

7

Saya sering pindah tempat karena takut pada orang lain.

18

Orang lain tidak menghargai niai-nilai budaya saya.

31

Saya biasanya bersikap rendah hati karena takut.

27

Stres karena

perubahan/

culture shock/

kekagetan budaya

Saya merasa bahwa orang-orang mendiskriminasikan saya.

22

Saya merasa tidak nyaman untuk menyesuaikan diri dengan makanan baru.

2

Saya merasa sedih hidup di lingkungan yang tidak saya kenal.

6

Rasa bersalah

Saya merasa bersalah meninggalkan keluarga dan teman-teman saya di kampung halaman.

10

Saya diperlakukan berbeda karena ras saya.

34

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

46

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Peubah Subskala AITEM Nomor

Aitem

Kekhawatiran

Non spesifik

Saya merasa gugup untuk

berkomunikasi dalam bahasa Jawa. 5

Saya takut akan keselamatan pribadi

saya karena latar belakang budaya

saya yang berbeda.

8

Saya merasa marah karena di sini

orang-orang menganggap saya

rendah.

12

Sungguh menyakitkan ketika orang

lain tidak memahami nilai-nilai

budaya saya.

16

Saya menolak apa yang saya pantas

miliki. 17

Saya merasa rendah karena latar

belakang budaya saya. 19

Saya rindu orang-orang dan daerah

asal saya. 20

Saya merasa tidak aman di sini. 25

Saya merasa beberapa orang tidak

mau bergaul dengan saya karena

etnis saya.

28

Saya diperlakukan berbeda karena

warna kulit saya. 36

Total Aitem 36

3.3.2 Hardiness

Skala hardiness disusun berdasarkan pada aspek hardiness yang

meliputi aspek pengendalian, keterlibatan, dan tantangan.

Skala yang akan disajikan tersebut terdiri dari dua kelompok

aitem (pernyataan), yaitu aitem favourable dan aitem unfavourable.

Azwar (2010) mengatakan bahwa aitem favourable adalah aitem yang

isinya mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

47

yang diukur, sedangkan aitem yang unfavourable adalah aitem yang

isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang

diukur.

Setiap aitem disediakan tujuh jawaban. Sistem penilaian mulai

dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 sedangkan alternatif jawaban adalah Sangat

Sesuai (SS), sampai dengan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan

yang tergolong favourable, subjek akan memperoleh skor 7 jika

menjawab Sangat Sesuai (SS) sampai dengan skor 1 Sangat Tidak

Sesuai (STS). Pernyataan yang tergolong unfavourable, subjek akan

memperoleh skor 1 jika menjawab sangat sesuai (SS) sampai dengan

skor 7 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS). Daftar sebaran aitem

skala hardiness disajikan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Daftar Sebaran Aitem Skala Hardiness

Peubah Aspek AITEM

Nomor

Aitem

F UF

Hardiness Pengendalian

Berhasil dan tidaknya saya,

tergantung pada diri saya. 1

Saya merasa mampu

mengendalikan setiap masalah yang

ada.

7

Saya yakin dapat mencapai apa

yang saya cita-citakan dengan

potensi saya sendiri.

13

Kebahagiaan hidup saya ditentukan

oleh diri saya sendiri. 19

Saya lebih percaya diri dalam

berusaha ketika mendapat bantuan

dari orang lain.

6

Saya meragukan kemampuan saya

ketika mengerjakan tugas yang

sulit.

12

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

48

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Peubah Aspek AITEM

Nomor

Aitem

F UF

Apa yang terjadi dalam kehidupan

saya sebagian besar ditentukan oleh

nasib atau takdir.

18

Saya masih membutuhkan orang

lain untuk meminta pendapat

tentang suatu hal yang berkaitan

dengan keberhasilan saya.

24

Keterlibatan

Saya melibatkan diri sepenuhnya dalam setiap tugas.

5

Saya tetap semangat dalam menjalani perkuliahan meskipun teman-teman banyak yang membolos.

11

Saya tidak mudah menyerah ketika menjumpai kesulitan dalam mengerjakan tugas.

17

Saya bekerja keras demi mencapai apa yang saya cita-citakan.

23

Saya menjadi malas jika harus menyelesaikan tugas yang menumpuk.

2

Saya sering meminta tolong orang lain ketika mengalami kesulitan tugas.

8

Saya mudah meninggalkan pekerjaan yang sulit.

14

Saat mengalami kegagalan, saya merasa sulit untuk bangkit kembali

20

Tantangan

Saya memandang kesulitan bukan sebagai hambatan tetapi sebagai tantangan yang semestinya dapat dipecahkan.

3

Saya menganggap persaingan dengan teman sebagai motivator dalam berprestasi.

9

Ketika menghadapi masalah yang sulit, saya justru tertantang untuk menyelesaikannya.

15

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

49

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Peubah Aspek AITEM

Nomor

Aitem

F UF

Kegagalan yang saya alami merupakan bagian dari proses menuju kesuksesan.

21

Ketika mengalami kendala saya merasa terhambat dalam menyelesaikannya.

4

Kesulitan yang ada merupakan

hambatan saya dalam meraih suatu

tujuan.

10

Saya memandang masalah sebagai

hal yang merugikan. 16

Masalah yang saya hadapi membuat

saya menjadi putus asa dalam

menjalani hidup.

22

Total Aitem 24

3.3.3 Dukungan Sosial Teman

Skala dukungan sosial teman disusun berdasarkan pada jenis

dukungan sosial yang meliputi dukungan emosional, dukungan

penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif.

Skala yang akan disajikan tersebut terdiri dari dua kelompok

aitem (pernyataan), yaitu aitem favourable dan aitem unfavourable.

Setiap aitem disediakan tujuh jawaban. Sistem penilaian mulai dari 1,

2, 3, 4, 5, 6, dan 7 sedangkan alternatif jawaban adalah sangat sesuai,

sampai dengan sangat tidak sesuai. Pernyataan yang tergolong

favourable, subjek akan memperoleh skor 7 jika menjawab Sangat

Sesuai (SS) sampai dengan skor 1 Sangat Tidak Sesuai (STS).

Pernyataan yang tergolong unfavourable, subjek akan memperoleh skor

subjek akan memperoleh skor 1 jika menjawab sangat sesuai (SS)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

50

sampai dengan skor 7 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS). Daftar

sebaran aitem skala dukungan sosial teman disajikan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Daftar Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial Teman

Peubah Jenis AITEM Nomor Aitem

F UF

Dukungan

Sosial

Teman

Emosional

Teman-teman mengerti kondisi

saya apabila sedang mengalami

masalah

1

Teman-teman kurang dapat

memahami kondisi saya 9

Teman-teman memperhatikan

kesehatan saya. 17

Teman-teman kurang dapat

memahami kondisi saya 8

Keluh kesah saya tidak

ditanggapi secara serius oleh

teman-teman.

16

Teman-teman enggan memberi

respon positif ketika saya

menyampaikan permasalahan.

24

Penghargaan

Prestasi yang saya capai

mendapat pujian dari teman-

teman.

7

Teman-teman memberi

semangat ketika saya sedang

tidak bergairah.

15

Keputusan yang saya ambil

mendapat dukungan dari teman-

teman.

23

Teman-teman menganggap

sepele tugas yang saya lakukan. 2

Ketika saya memiliki keinginan

untuk maju, teman-teman malah

mengatakan saya sok hebat.

10

Pendapat saya sering diabaikan

teman-teman. 18

Instrumental Teman-teman mau

meminjamkan barangnya untuk

menunjang keberhasilan saya.

3

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

51

Tabel 3.3 (Lanjutan)

Peubah Jenis AITEM Nomor Aitem

F UF

Ketika saya membutuhkan

pertolongan, teman saya

bersedia membantu dengan suka

rela

11

Teman-teman bersedia

membantu saya berpikir dalam

memecahkan permasalahan

tugas.

19

Teman saya hanya mau

membantu saya ketika diminta

terus menerus.

6

Teman-teman terkesan setengah

hati ketika membantu saya. 14

Ketika saya akan meminta

bantuan, teman-teman

menyibukkan diri.

22

Informatif

Teman-teman bersedia

memberikan informasi

mengenai kendala permasalahan

saya.

5

Teman saya memberi cara

pemecahan jika saya mengalami

masalah.

13

Pendapat saya mendapat respon

atau umpan balik dari teman-

teman.

21

Teman saya ketika memberi

saran tidak secara maksimal. 4

Teman-teman tidak mau

menjawab dengan jelas ketika

saya bertanya mengenai hal

yang dia tahu.

12

Teman-teman saya cuek

terhadap apa yang saya lakukan. 20

Total Aitem 24

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

52

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Cozby

(2009) mengatakan bahwa populasi terdiri dari semua individu yang

diminati oleh si peneliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Papua

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga semester awal (I dan II)

yang sebelumnya tidak pernah tinggal di Jawa Tengah. Jumlah

mahasiswa aktif kuliah pada semester awal (I dan II) tahun ajaran

2015-2016 asal Papua berjumlah 190 orang, dengan mahasiswa

berjenis kelamin wanita berjumlah 96 orang dan berjenis kelamin pria

berjumlah 94 orang.

Azwar (2010b) mengatakan bahwa apabila subjek penelitiannya

terbatas dan masih dalam jangkauan sumber daya peneliti, maka dapat

dilakukan studi populasi, yaitu mempelajari seluruh subjek secara

langsung. Sebaliknya, apabila subjek penelitian sangat banyak dan

berada di luar jangkauan sumber daya peneliti, atau apabila batasan

populasinya tidak mudah untuk didefinisikan, maka dapat dilakukan

studi sampel.

Mengingat karena tersedianya waktu, dana, dan tenaga yang

terbatas, mungkin saja peneliti terpaksa membatasi jumlah subjek

penelitian yang diambil yakni melaksanakan penelitian sampel, yaitu

menggunakan sebagian dari populasi sebagai subjek penelitiannya

(Arikunto, 2010). Menurut Supramono dan Haryanto (2005) untuk

menentukan jumlah sampel yang representatif dari populasi yang

diketahui jumlahnya, dapat menggunakan rumus Yamane :

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

53

N

n =

Nd2 + 1

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

d = presisi yang ditetapkan atau prosentase kelonggran

ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditoleransi atau diinginkan

Diperoleh :

190

n =

190 * 0,12 + 1

n = 65,52 66 orang

Dengan demikian jumlah sampel yang diambil dari populasi

penelitian adalah 66 orang mahasiswa.

Setelah alat ukur selesai disusun, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alut ukur dengan sampel

sebanyak tiga puluh orang yang terdiri dari lima belas orang mahasiswa

Papua laki-laki dan lima belas orang mahasiswa Papua perempuan.

Setelah skala uji coba terkumpul, penulis memberi skor untuk

setiap jawaban pada masing-masing aitem kemudian mengolah data

tersebut dengan menggunakan program SPSS, termasuk melakukan

seleksi aitem dengan menghitung nilai validitas aitem dan reliabilitas

alat ukur pada masing-masing skala. Hasil uji coba tersebut diketahui

nomor-nomor aitem yang tidak valid dan valid dari masing-masing

peubah penelitian. Kemudian nomor-nomor aitem yang tidak valid

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

54

dihilangkan, sehingga data aitem yang valid dapat digunakan sebagai

data penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menyusun alat ukur yang akan

digunakan sebagai alat ukur penelitian dengan membuang atau

menghilangkan aitem yang tidak valid yang akan dibagian kepada

responden penelitian sehingga jumlah sampelnya menjadi 66

responden. Untuk mendapatkan 66 responden tersebut, penulis

menggunakan teknik simple random sampling berdasarkan data

mahasiswa semester II asal Papua sebagai populasi penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data

berdistribusi normal. Selain itu hasil pengujian normalitas juga dapat

menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau

hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2010a). Pengujian normalitas

dilakukan dengan melihat One Sample Kolmogorov Smirnov dengan

ketentuan bila angka signifikansi > 0,05 maka dikatakan berdistribusi

normal demikian sebaliknya jika angka dignifikansi < 0,05 maka data

dikatakan tidak berdistribusi normal.

3.5.1.2 Uji Linieritas

Uji lineritras merupakan uji prasyarat yang biasanya dilakukan

jikan akan melakukan analisis korelasi. Uji ini bertujuan untuk

mengetahui apakah dua peubah secara signifikan mempunyai hubungan

yang linier atau tidak. Untuk uji linieritas pada SPSS digunakan Test

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

55

for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua peubah dikatakan

mempunyai hubungan yang linier jika nilai signifikansi pada F Test for

Linearity kurang dari 0,05.

3.5.1.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan salah satu uji prasyarat yang

dilakukan untuk uji beda. Ghozali (2011) menyatakan uji homogeneity

of variance yaitu peubah dependen harus memiliki varian yang sama

dalam setiap kategori peubah independen. Kriteria pengujian ini

menggunakan nilai Levene Test dengan nilai signifikansi lebih dari

0,05.

3.5.2 Uji Hipotesis

3.5.2.1 Analisis Korelasi Multivariat

Analisis korelasi dilihat dari koefisien korelasi. Untuk melakukan

interpretasi kekuatan hubungan antar dua peubah atau lebih dilakukan

dengan melihat angka korelasi hasil perhitungan. Hasil analisis tersebut

meliputi : kekuatan hubungan antar peubah, signifikansi hubungan, dan

arah hubungan.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis

statistik untuk menguji hubungan antar peubah. Analisis data yang

digunakan untuk menguji hubungan antara hardiness dan dukungan

sosial teman dengan stres akulturatif menggunakan teknik korelasi

berganda dua prediktor untuk menguji hubungan antara hardiness dan

dukungan sosial teman dengan stres akulturatif. Pengujian hubungan

antara hardiness dengan stres akulturatif, serta hubungan antara

dukungan sosial teman dengan stres akulturatif adalah dengan

menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dari Pearson,

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 12. 11. · Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ... Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi stres akulturatif, dan sebaliknya

56

melalui alat bantu komputer dengan program Statistical Packages for

Social Sciences (SPSS) Versi 17.0. dengan menggunakan perhitungan

analisis regresi dua prediktor. Hal ini juga berfungsi untuk

mendapatkan informasi mengenai besarnya hubungan antara peubah

tak gayut dengan peubah gayut, taraf signifikansi, dan sumbangan

efektif dari peubah tak gayut terhadap peubah gayut.

3.5.5.2 Analisis Independent Sample t-test

Uji beda t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dari

dua group yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, apakah

kedua group tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak

secara signifikan (Santoso, 2000).