BAB III Konsul 13 0kt Kamis

13
67 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimen (eksperimen research) adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan (Arikunto, 2006). A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB dan yang menjadi subyek penelitian adalah penderita skizofrenia yang mengalami kecemasan di ruang rehabilitasi. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti (Wasis, 2008). Populasi dalam penelitian ini

description

uyye

Transcript of BAB III Konsul 13 0kt Kamis

Page 1: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

67

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan penelitian yang bersifat eksperimen (eksperimen

research) adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab

akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja

ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau

mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang

mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk

melihat akibat suatu perlakuan (Arikunto, 2006).

A. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa

Provinsi NTB dan yang menjadi subyek penelitian adalah

penderita skizofrenia yang mengalami kecemasan di ruang

rehabilitasi.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan

diteliti (Wasis, 2008). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh penderita skizofrenia yang mengalami

kecemasan di ruang rehabilitasi, di Rumah Sakit Jiwa

Provinsi NTB yang berjumlah 25 orang.

60

Page 2: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

2. Sampel dan sampling

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini yang

akan menjadi sampel adalah penderita skizofrenia yang

mengalami kecemasan di ruang rehabilitasi yaitu

sebanyak 25 orang.

Tehnik sampling pada penelitian ini menggunakan

total sampling / sampling jenuh yaitu teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel (Sugiyono, 2010). Hal ini dilakukan jika jumlah

populasi relatif kecil.

C. Rancangan atau desain penelitian

Rancangan penelitian adalah suatu rancangan yang

biasa digunakan oleh peneliti sebagai petunjuk dalam

merencanakan dan melaksanakan penelitian untuk mencapai

tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian (Nursalam,

2003).

Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian Pra-Eksperimental dengan rancangan penelitian

“one group pre test-post test design” yaitu untuk

mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan satu

kelompok subyek. Dalam rancangan ini, kelompok subyek

diobservasi sebelum dilakukan perlakuan, kemudian

diobservasi lagi setelah dilakukan perlakuan (Nursalam,

2003).

61

Page 3: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

D. Rencana pengumpulan dan pengolahan data

1. Intsrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi dan wawancara.

Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang

antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan

aktifitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah

yang diteliti. Pengumpulan data dengan observasi

digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan pasien

skizofrenia sebelum dan sesudah pemberian terapi

perilaku (relaksasi). Wawancara merupakan suatu metode

yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana

peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara

lisan dari seorang sasaran penelitian (responden), atau

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut

(Notoatmodjo, 2002).

Wawancara digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan

sebelum maupun sesudah diberikan terapi prilaku

(relaksasi).

2. Tehnik Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti

membuat informed concent atau lembar persetujuan

menjadi responden agar responden mengetahui maksud dan

tujuan penelitian, jika responden bersedia maka harus

menandatangani atau cap jempol lembar persetujuan

62

Page 4: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

tersebut. Selanjutnya dilakukan observasi dan wawancara

dengan menggunakan instrumen skala HRS-A untuk

mengetahui tingkat kecemasan responden selama 30 menit

dilakukan pre test 1 hari sebelum diberikan terapi

perilaku (relaksasi), kemudian responden diberikan

terapi perilaku (relaksasi) 1 kali sehari selama 3

hari, setiap perlakuan dilakukan selama 30 menit setiap

pemberian terapi perilaku (relaksasi) yang dilakukan di

ruang rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram

dengan jumlah pasien 25 orang. Setelah itu, peneliti

dan asisten mengukur kembali tingkat kecemasan

responden (post test) setelah diberikan terapi perilaku

(relaksasi) yang dilakukan pada hari ke 5 di ruang

rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Pusat Mataram.

a. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya masing-

masing gejala diberikan penilaian, apabila saat

diobservasi dan wawancara terdapat gejala maka

diberi nilai 1, jika tidak terdapat gejala maka

diberikan nilai 0. Jika skor berjumlah lebih dari

atau sama dengan 4 maka nilainta tetap 4, data yang

sudah diberikan penilaian kemudian diskor (Hawari,

2008) yaitu:

14 – 20 = kecemasan ringan

21 – 27 = kecemasan sedang

28 – 41 = kecemasan berat

63

Page 5: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

42 – 56 = kecemasan berat sekali (Hawari, 2008)

Pengolahan data dengan cara manual melalui

beberapa tahap, sebagai berikut :

1) Editing

Editing dilakukan untuk mengetahui apakah

data sudah diisi dengan benar sesuai

petunjuk pengisian. Pada tahap ini semua data

diperiksa, sehingga apabila ada lembar observasi

yang belum diisi atau kesalahan penulisan,

masalah tersebut dapat ditanyakan kepada

responden.

2) Coding

Langkah selanjutnya adalah memberi kode

pada setiap varibel untuk mempermudah peneliti

dalam melakukan tabulasi dan analisa data.

3) Tabulating

Merupakan kegiatan pengolahan data, agar

dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata

untuk disajikan dan dianalisis.

E. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel

Variabel adalah prilaku atau karakteristik yang

memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda,

manusia, dll) (Soeprapto, dkk 2000: 54, dalam

Nursalam, 2003).

64

Page 6: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

a. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel independen adalah variabel yang

nilainya menentukan variabel yang lain (Nursalam,

2003). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

independen adalah terapi perilaku (relaksasi).

b. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel terikat adalah variabel yang

nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam,

2003).  Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel

Dependen ialah tingkat kecemasan pada pasien

skizofrenia.

65

Page 7: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

66

Page 8: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

67

2. DEFENISI OPERASIONAL

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Pengaruh Terapi Perilaku (Relaksasi)Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia Di Ruang Rehabilitasi RSJP Mataram

VariabelDefinisi

OperasionalParameter Alat Ukur Skala Skor

Independent

Terapi perilaku (relaksasi)

Suatu tindakan yang bertujuan untuk mengendurkan ketegangan pada jasmaniah yang pada akhirnya mengakibatkan mengendurnya ketegangan jiwa.

Pelaksanaan terapi perilaku

Pedoman pemberian terapi perilaku

(relaksasi)

- -

Dependent

Tingkat kecemasan pada pasien Skizofrenia

Suatu keadaan khawatir, gelisah yang dialami oleh skizofrenia yang di bagi menjadi empat tingkatan yaitu ringan, sedang, berat dan berat sekali.

Tanda-tanda kecemasan

1. Fisioligis

2. Perilaku

3. Kognitif

4. Afektif

Observasi dan

wawancara

Interval Dikategorikan penilaian derajat tingkat kecemasan sebagai berikut: 14-20= Ringan 21-27 = Sedang 28-41= Berat 42-56= Berat skali

66

Page 9: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

67

F. ANALISA DATA

Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji

statistik t-test dengan rumus :

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pre test dengan post test

(pre test-post test ).

Xd = Deviasi masing-masing subjek (d-Md)

∑X²d = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subyek pada sampel

d.b. = Ditentukan dengan N-1

Page 10: BAB III Konsul 13 0kt Kamis

G. KERANGKA KERJA

Bagan 3.2 Kerangka Kerja (Frame Work) Pengaruh Terapi perilaku (relaksasi) terhadap tingkat kecemasan.

Pasien Skizofrenia

Sampel penelitian

Hasil penelitian

Analisa statistik T-test

Tabulasi

Terapi perilaku (relaksasi)

Sampling Jenuh

Pre test tingkat kecemasan

Post test tingkat kecemasan

Informed concent

Popuasi : semua pasien Skizofrenia

6868