BAB III KAJIAN LAPANGAN - abstrak.ta.uns.ac.id fileBudaya Jakarta merupakan budaya mestizo, ......
Transcript of BAB III KAJIAN LAPANGAN - abstrak.ta.uns.ac.id fileBudaya Jakarta merupakan budaya mestizo, ......
15
BAB III
KAJIAN LAPANGAN
3.1 TINJAUAN TENTANG JAKARTA
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu
kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang
memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa.
Dahulu pernah dikenal juga dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),
Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta
(1942-1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk
berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang
berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau
urutan keenam dunia.
Gambar 3.1 lokasi kota Jakarta
Sumber : http://mapjakarta.blogspot.com . 2015
Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya
dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia
yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami
Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk
16
Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti
budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.
Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan
berbagai suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang
biasa digunakan dalam perdagangan yaitu Bahasa Melayu. Penduduk asli yang
berbahasa Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa
Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa
Melayu dialek Betawi. Untuk penduduk asli di Kampung Jatinegara Kaum, mereka
masih kukuh menggunakan bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Sunda.
Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah
lain, seperti Jawa, Sunda, Minang, Batak, Madura, Bugis, Inggris dan Tionghoa. Hal
demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu. Untuk
berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan Bahasa Indonesia.
Jumlah penduduk dan komposisi etnis di Jakarta, selalu berubah dari tahun ke
tahun. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, tercatat bahwa setidaknya terdapat
tujuh etnis besar yang mendiami Jakarta. Suku Jawa merupakan etnis terbesar
dengan populasi 35,16% penduduk kota. Etnis Betawi berjumlah 27,65% dari
penduduk kota. Pembangunan Jakarta yang cukup pesat sejak awal tahun 1970-an,
telah banyak menggusur perkampungan etnis Betawi ke pinggiran kota. Pada tahun
1961, orang Betawi masih membentuk persentase terbesar di wilayah pinggiran
seperti Cengkareng, Kebon Jeruk, Pasar Minggu, dan Pulo Gadung.
Tabel 3.1 : Etnis di Jakarta tahun 1930, 1961 dan 2000
Sumber : www.wikepedia.com . 2007
17
Sebagaimana umumnya kota megapolitan, kota yang berpenduduk di atas 10
juta ini, Jakarta memiliki masalah stress, kriminalitas, dan kemiskinan.
Penyimpangan peruntukan lahan dan privatisasi lahan telah menghabiskan
persediaan taman kota sehingga menambah tingkat stress warga Jakarta. Kemacetan
lalu lintas, menurunnya interaksi sosial karena gaya hidup individualistik juga
menjadi penyebab stress. Tata ruang kota yang tidak partisipatif dan tidak humanis
menyisakan ruang-ruang sisa yang mengundang tindak laku kriminal. Penggusuran
kampung miskin dan penggusuran lahan usaha informal oleh pemerintah DKI adalah
penyebab aktif kemiskinan di DKI.
3.2 OBSERVASI
Gambar 3.2 :Gandaria City Mall
Sumber gambar : Google image search.
GANDARIA CITY MALL. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Gandaria City adalah salah satu mall terbesar di Jakarta denga luas 336,279
meter persegi (termasuk area parkir) dan 93,840 meter persegi area yang disewakan.
Gandaria City diposisikan sebagai sarana penunjang gaya hidup dengan 12 anchor
tenant, yang meliputi: Metro department Store, Lotte Mart, Informa perabot rumah,
Ace Hardware, Eat & Eat foodcourt, Cinema XXI, Electronic Solution, Celebrity
Fitness, Amazone pusat hiburan, Gramedia toko buku, toko alat tulis dan Paperclip
18
Toys Kingdom serta lebih dari 400 toko-toko khusus. Gandaria City ini kemudian
disempurnakan dengan 6.200 meter persegi pusat konvensi.
Dirancang oleh Cadiz International, seorang arsitek yang diakui dunia
internasional yang portofolionya termasuk beberapa pusat perbelanjaan dinamis di
Dubai, Manila, Cina dan Amerika Serikat, Gandaria City menggabungkan gaya
kontemporer modern dengan interior bertema. Mal ritel berada di tenga-tengah
Superblock Gandaria City dan dapat diakses langsung dari Gandaria 8 office tower,
Gandaria Heights.
Gambar 3.3 : Interior Gandaria City Mall.
Sumber gambar : Google image search.
Di dalam mal gandaria city ada banyak gerai mainan yang punya segmen
pasaran yang berbeda dan desain yang menarik sesuai dengan cirri khas gerai, berikut
adalah beberapa gerai yang dikunjungi:
19
Gambar 3.4 : Toys Kingdom.
Sumber gambar : dokumen pribadi
3.2.1 TOYS KINGDOM
Seperti yang dapati dilihat toys kingdom merupakan tempat penjualan
mainan yang besar, merupakan francise dari luar negeri. Tempat ini punya
system penataan linear di kebanyakan ruangan, beberapa penyedia mainan
yang sudah terikat kontrak dengan Toys Kingdom sudah mengusahakan
tampilan yang lebih baik dengan tambahan dekorasi menurut kebijakan
masing – masing namun bagi sebagian penyedia yang belum menanggapi
hal ini dengan serius penataan barangnya akan ditangani oleh pihak Toys
Kingdom dengan penataan umum, hal ini sebetulnya sudah cukup efektif
asalkan ada pengkategorian tatanan yang baik sehingga bisa memudahkan
pengunjung untuk mencari mainan yang diinginkan, tanpa harus serba
bertanya pada karyawan. Penataan bisa bedasarkan umur atau harga,
namun hal ini tidak dilakukan, mainan ditata bedasarkan pengkategorian
lain yang penulis tidak mengerti.
Dari sisi displaynya sendiri bookself umum yang cenderung untuk
menjadi berantakan karena ulah anak dibawah umur yang dengan atau
tanpa dampingan orang tua. Hal ini menyebabkan kebanyakan waktu
20
tenaga karywan dipakai hanya untuk merapikan kembali mainan- mainan
yang berantakan.
Gambar 3.5 : Interior Toys Kingdom.
Sumber gambar : dokumen pribadi
21
Gambar 3.6 : Kids Station.
Sumber gambar : dokumen pribadi
3.2.2 KIDZ Station
Kidz Stasion merupakan retail shop yang tidak hanya menjual mainan
tapi juga perlengkapan sekolah anak. Tempat ini sudah cukup baik dengan
memberikan area pajang yang range pandangnya sesuai dengan range
pandang anak – anak, yang disayangkan pada toko ini adalah penataan
barang yang terlalu padat sehingga orang dewasa yang mendampingi anak
akan merasa kurang nyaman jika harus berlama- lama menermani anak.
Seharusnya bisa diprioritaskan bagaimana anak – anak bisa memilih
tampilan yang disuka, sedangkan orang tua bisa memutuskan kualitas atau
kebutuhan yang lebih tepat dengan nyaman.
22
Gambar 3.7 : Familia.
Sumber gambar : dokumen pribadi
3.2.3 FAMILIA
Familia merupakan toko retail khusus anak yang menyediakan
berbagai jenis kebutuhan sekolah anak dan juga menjual banyak pernak-
pernik khusus anak. Hal yang cukup baik yang bisa dipelajari di toko ini
adalah peletakan barang pecah belah yang cenderung diletakan diatas
untuk menghindari rusak atau pecah karena perbuatan pengunjung anak -
anak yang kurang hati – hati. Hal yang bisa ditingkatkan pada tempat ini
adalah masalah keamanan yang kurang dan penataan yang terlalu sesak.
23
Gambar 3.8 : Interior Familia.
Sumber gambar : dokumen pribadi
3.2.4 Anime Machi
Gambar 3.9 : Anime Machi.
Sumber gambar : dokumen pribadi
24
Gambar 3.10 : Interior Anime Machi.
Sumber gambar : dokumen pribadi
Anime Machi adalah toko mainan khusus hobi yang menyediakan
berbagai macam action figure, plastic model, kartu permainan dan
berbagai mainan koleksi lain yang berkaitan dengan dunia game dan
anime.
Untuk plastic model dan action figure disediakan dari berbagai
produsen mainan terkemuka seperti Bandai, Revoltech, Figma, Sic, dan
lain lain.
Hal yang kurang pada toko ini adalah jenis display yang kurang cocok.
Etalase umum menyulitkan komunikasi antara karyawan dan pengunjung
untuk memilih mainan yang ingin diamati. Hal lain yang kurang baik pada
toko ini adalah penataan mainan yang dijual dalam dus yang ditata secara
vertical, hal ini tidak hanya menyulitkan karyawan atau pengunjung yang
mendak mengambil bagian tengah dari tumpukan, tapi juga kurang baik
bagi kondisi dus yang seharusnya tidak ditumpuk demikian.
25
3.2.5 Matryoshka
Gambar 3.11 : Matryoshka.
Sumber gambar : dokumen pribadi
Matryoshka merupakan souvenir khas dari Russia yang berbentuk mainan
dengan banyak lapisan yang semakin mengecil bila dibuka. Yang diamati dari counter
mainan ini adalah desain dan system pemajangannya yang terlihat kurang maksimal.
Hal ini mungkin dikarenakan counter ini merupakan bagian proyek pengenalan
budaya yang arah utamanya bukan meraup keuntungan tapi memperkenalkan budaya
Russia ke Indonesia.