BAB III ANALISA JARINGAN BERJALAN 3.1. Tinjauan … · Dari hasil analisa jaringan pada...
Transcript of BAB III ANALISA JARINGAN BERJALAN 3.1. Tinjauan … · Dari hasil analisa jaringan pada...
59
BAB III
ANALISA JARINGAN BERJALAN
3.1. Tinjauan Perpustakaan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) adalah Lembaga
Pemerintah Nonkementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang
perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan,
perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat
jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. Perpustakaan
Nasional berada di Jakarta dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden.
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Perpustakaan nasional dalam kepustakawanan modern mencakup sejumlah
perpustakaan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain menyangkut masalah
dan sifat aktivitasnya. Di antara para ahli belum ada kesepakatan mengenai definisi
perpustakaan nasional. Karena itu mereka menekankan pada cirinya dan mereka
sepakat bahwa perpustakaan nasional lebih baik dilihat dari definisinya. Maka
disepakati cirinya sebagai penyimpanan publikasi nasional. Fungsi ini disepakati
karena berkat fungsi ini muncul perpustakaan yang menjadi perpustakaan nasional.
Perkembangan perpustakaan nasional sangat erat kaitannya dengan
perkembangan perpustakaan di negara berdaulat yang bersifat borjuis.
Pengembangan perpustakaan nasional merupakan upaya konsolidasi ilmu
pengetahuan dan kebudayaan nasional di negara tersebut. Perpustakaan nasional
60
didirikan untuk mengumpulkan dan melestarikan publikasi sebagai pengejawanta
han keberhasilan intelektual di negara yang bersangkutan.
Proses berdirinya perpustakaan nasional dimulai tahun 1795, ketika
Konvensi Nasional Prancis mengumumkan bahwa perpustakaan, yang sebelumnya
merupakan milik raja, menjadi milik nasional serta memberikan hak kepada
Konvensi Nasional untuk memperoleh kopi deposit semua publikasi tercetak yang
diterbitkan di Prancis. Menyusul terbentuknya perpustakaan nasional di Prancis
tersebut terdapat 20 perpustakaan nasional yang terbentuk pada abad 19. Pada abad
20 lebih dari 30 perpustakaan nasional terbentuk dan lebih banyak lagi setelah
Perang Dunia II usai dengan lahirnya berbagai negara baru yang lahir berkat
berlangsungnya dekolonialisasi dan proses demokrasi.
Tidak semua perpustakaan nasional memiliki status resmi sebagai
perpustakaan nasional. Banyak juga yang statusnya tidak resmi. Sepanjang sejarah
eksistensinya, perpustakaan nasional sebagai sebuah konsep tipologis mengalami
evolusi yang signifikan. Perkembangan perpustakaan nasional hingga menjadi
bentuk seperti yang ada sekarang memerlukan proses yang memakan waktu sekitar
satu setengah abad, berlangsung diam-diam dan harmonis.
Pada tahun 1950an, 1960an dan 1970an masalah perpustakaan nasional
menjadi masalah kontroversial. Ada beberapa anggapan yang pernah muncul
sebagaimana yang diuraikan berikut ini. Salah satunya adalah bahwa
“Perpustakaan nasional adalah salah satu bagian terpenting dari sistem
perpustakaan sebuah negara.” Ada juga anggapan yang nadanya pesimistis, yaitu
bahwa “Perpustakaan nasional adalah fenomena kuno, organisasi yang inefektif dan
61
sekarat.” “masa depan perpustakan nasional ialah spesialisasi.” Pendapat yang
berlawanan: “Kekuatan perpustakaan nasional terletak pada sifat umum koleksiny
a. ” Kesenjangan pendapat dikarenakan oleh kondisi kompleksitas yang tidak lazim
pada masa kini pada masa perpustakaan nasional beroperasi serta berbagai faktor
yang menentukan perkembangannya.
Salah satu faktor yang paling menentukan ialah sifat khas ilmu pengetahuan
modern tercermin dalam subjek publikasi tercetak serta isi permintaan pemakai
yang mencerminkan ciri tujuan utama sistem perpustakaan. Perkembangan
perpustakan nasional sebagai sebuah bentuk perpustakaan penelitian diintegrasikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sebaliknya. Perkembangan ini
semakin nyata dengan perkembangan zaman.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Berdasarkan Keppres No.103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Non Departeman, dan SK Kepala Perpusnas No.3 Tahun 2001 Tentang Organsisasi
dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI, dan Peraturan Kepala Perpusnas No.1
Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional
Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional.
62
Sumber Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Gambar III.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI
Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan hal wajib yang harus ada sehing
ga seorang atasan dapat mengontrol kinerja dari bawahannya agar tujuan dari sebu
ah organisasi dapat tercapai dengan baik maka dukungan dan kerja keras dari setia
pm sumber daya yang terlibat dalam organisasi tersebut. Perpustakaan Nasional RI
menempatkan sumber daya yang ada sesuai dengan keahlian dan keterampilannya,
sehingga hasil kerja dari sumber daya yang ada menjadi maksimal.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap organisasi Perpustakaan Nasional
RI adalah:
63
1. Kepala Perpustakaan Nasional RI
Surat Keputusan Kepala Perpusnas No.03 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perpustakaan Nasional RI.
a. Memimpin Perpustakaan Nasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas
Perpustakaan Nasional.
c. Menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas Perpustakaan Nasional
yang menjadi tanggungjawabnya.
d. Membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi dan organisasi lain.
2. Inspektorat
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di
lingkungan PERPUSNAS. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Inspektorat secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris
Utama.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116B,
Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern.
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala.
d. penyusunan laporan hasil pengawasan.
64
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat.
3. Sekretariat Utama
Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan
Perpustakaan Nasional RI.
Fungsi
a. Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi di lingkungan Perpustakaan
Nasional RI.
b. Pengkoorninasian perencanaan kebijakan teknis Perpustakaan Nasional RI.
c. Pembinaan dan layanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga Perpustakaan Nasional RI.
d. Pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan tugas Perpustakaan Nasional RI.
e. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan Perpustakaan Nasional RI.
4. Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi
Deputi I mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan
pelaksanaan di bidang di Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi,
Dalam melaksanakan tugas, secara administrasi Deputi I dikoordinasikan oleh
Sekretaris Utama.
Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan
pembinaan dibidang pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi.
65
b. Pengendalian terhadap kebijakan teknis dibidang pengembangan bahan
pustaka dan jasa informasi.
c. Pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.
5. Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi
Melaksanakan Layanan perpustakaan layanan perpustakaan dan informasi
Fungsi
a. Pelaksanaan koleksi umum dan rujukan.
b. Pelaksanaan layanan terjemahan dan konsultasi perpustakaan.
6. Bidang Kerjasama Perpustakaan dan Otomasi
Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi mempunyai tugas
melaksanakan kerja sama perpustakaan dalam dan luar negeri, pengelolaan
pangkalan data nasional, pelaksanaan dan pengembangan sistem otomasi
perpustakaan.
Fungsi
a. Pelaksanaan kerja sama perpustakaan dalam dan luar negeri.
b. Pengelolaan pangkalan data perpustakaan lingkup nasional.
c. Pembinaan dan pengembangan otomasi perpustakaan di lingkungan
Perpustakaan Nasional.
d. Pengelolaan website dan jaringan intranet.
e. Pengembangan format komunikasi Indonesia Machine Readable Cataloging
(INDOMARC).
7. Sub Bidang Kerjasama Perpustakaan
66
Subbidang Kerja Sama Perpustakaan mempunyai tugas penyiapan bahan
dan melakukan kerja sama perpustakaan dalam dan luar negeri.
8. Sub Bidang Otomasi
Subbidang Otomasi Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaa
n pangkalan data perpustakaan lingkup nasional, pembinaan dan pengembangan
otomasi perpustakaan, pengelolaan website dan jaringan intranet serta mengemba
ngankan format komunikasi Indonesia Machine Readable Cataloging ( INDOMA
RC).
9. Bidang Layanan Koleksi Khusus
Bidang Layanan Koleksi Khusus mempunyai tugas melaksanakan layanan
koleksi khusus.
Fungsi
a. Pelaksanaan layanan koleksi bahan pustaka manuskrip, buku langka dan
audio visual.
b. Pelaksanaan layanan terjemahan dan transliterasi (alih aksara) dan
konsultasi perpustakaan.
10. Bidang Layanan Koleksi Umum
Melaksanakan layanan koleksi umum
Fungsi
a. Pelaksanaan layanan koleksi umum dan rujukan.
b. Pelaksanaan layanan terjemahan dan konsultasi perpustakaan.
3.2. Skema Jaringan Berjalan
67
Adapun penjelasan secara menyeluruh dari sistem jaringan yang sedang
berjalan, maka penulis mencoba menggambarkan keadaan jaringan komputer yang
ada di perpusnas dan beberapa perangkat lainnya yang digunakan pada
Kementerian Sosial Republik Indonesia.
3.2.1. Topologi Jaringan
Topologi Jaringan merupakan sebuah pola rancang bangun untuk membuat
sebuah arsitektur jaringan, topologi yang digunakan Perpustakaan Nasional RI
adalah topologi star, dimana setiap switch yang berada diruang server berfungsi
sebagai koneksi ke computer-komputer kerja maupun server.
Sumber Micro (2012)
Gambar III.2 Prinsip Koneksi Topologi Star
3.2.2. Arsitektur Jaringan
Koneksi internet Perpustakaan Nasional RI menggunakan 2(dua) provider
internet, yaitu Telkomsel dan biznet Setelah mendapat koneksi jaringan masuk
melalui router dengan menggunakan eth0 10.10.x.x kemudian masuk melalui
68
keamanan yaitu firewall ASA yang digunakan oleh Perpustakaan Nasional RI,
dimana dari firewall internet masuk lagi ke dhcp server setelah di dhcp server di
bagi ke beberapa switch pertama terhubung ke jajaran server application website,
switch kedua terhubung ke jajaran server database, switch ketiga terhubung ke
jajaran server publik, antispam dan mail server, switch ke emapat sampai ke
sepuluh sebagai switch distribution lantai satu sampai lantai tujuh, dari dhcp server
terhubung dengan wireless controller selanjutnya di hubungkan akses point layanan
mulai dari lantai satu sampai tujuh. Masing-masing switch dilantai untuk koneksi
internet dari user dan untuk koneksi ke access point. Pada lantai tujuh terdapat
server sebagai tempat penyimpanan data Perpustakaan Nasional RI.
3.2.3. Skema Jaringan
Skema jaringan pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia terdapat
firewall yang menjamin keamanan akases internet pada Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia dengan melakukan pembagian wilayah koneksi menggunakan
dhcp server. Pada gedung perpustakaan terdapat server-server yang mendukung
segala aktifitas pekerjaan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Untuk
lebih jelas bisa di lihat pada gambar di bawah ini:
69
Sumber Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Gambar III.3 Skema Jaringan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
3.2.4. Keamanan Jaringan
Sistem keamanan yang diterapkan pada jaringan yang sedang berjalan
menggunakan firewall dari Cisco ASA dan komputer client yang dipasang software
antivirus Kaspersky dari sistem operasi yang dignakan.
a. Firewall
Merupakan suatu system proteksi untuk melakasanakan pengawasan lalu
lintas paket data yang menuju atau meninggalkan sebuah jaringan komputer
sehingga paket data yang telah diperiksa dapat diterima dengan baik dan yang
terpenting harus dapat mengimplementasikan kebijakan security di jaringan (site
security policy). Jika aksi tertentu tidak diperbolehkan, oleh kebijakan ini, maka
70
firewall harus meyakinkan bahwa semua usaha yang mewakili operasi tersebut
harus digagalkan. Dengan demikian akses illegal antar jaringan akan ditolak.
b. Antivirus
Antivirus berfungsi untuk mencegah penyebaran virus yang datangnya dari
internet maupun antar server dan client. Antivirus yang di pakai server
perpustakaan nasional republik indonesia menggunakan symantec dan buat
komputer client menggunakan antivirus Kaspersky untuk melindungi komputer
client dari Penyebaran virus melalui USB flasdisk dan internet.
3.2.5. Spesifikasi Hardware dan Software Jaringan
Tabel III.1
Spesifikasi Hardware
Server Client
Spesifikasi hardware Spesifikasi hardware
Prosesor 4 core 2.1Ghz CPU,
16GB RAM,
2x500GB Raid 1
Core i3 2,1GHz CPU,
4GB RAM,
1 Terabyte
Sumber: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Tabel III.2
Spesifikasi Software
Server Client
Spesifikasi software Spesifikasi software
Ubuntu Server 16.04
windows server 2012 R2
Windows 7 professional 32/64 bit
Sumber: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
71
3.3.Permasalahan Sistem Jaringan
Dari hasil analisa jaringan pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Masalah jaringan yang sering dialami adalah seringnya downtime (lambatnya
waktu akses) pada jaringan computer dan Performance server seperti (Hard disk,
memory, CPU, disk space) belum adanya software yang dapat melakukan
monitoring perangkat server.
3.4. Alternatif Pemecahan Masalah
Adapun alternatif pemecahan masalah diatas, penulis mencoba memberi
solusi saran untuk memecahkan masalahan di perpustakaan nasional republik
indonesia yang dapat diterapkan untuk menjawab masalah yang ada di
perpustakaan nasional republik Indonesia dengan melakukan monitoring perangkat
server menggunakan software zabbix sehingga membantu admin untuk
menonitoring jaringan yang akan memberikan informasi notifikasi kepada user.