BAB III A. Konsep Ide - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab3.pdf ·...
-
Upload
nguyenthuy -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of BAB III A. Konsep Ide - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab3.pdf ·...
26
BAB III
PROSES PENCIPTAAN
A. Konsep Ide
Penulis mengangkat tema “Aktivitas sehari-hari di rumah” sebagai wujud
visualisasi dari pengalaman yang pernah dilakoni bahkan khayalan yang ada
dalam pikiran, bagi penulis keluarga merupakan subjek dalam karya. Figur
seperti Ayah, Ibu, Kakak, Adik diwujudkan dalam bentuk karya lukis dengan
nuansa dekoratif. Aktivitas yang pernah dilakoni adalah wujud kehangatan
keluarga seperti bermain di halaman rumah, bermain dan memberi makan hewan
peliharaan, mandi bersama, bermain dan mendengarkan musik, berpelukan,
hadirnya anak dalam pasangan suami istri, menyajikan buah dan membaca buku.
Penulis mengangkat karya berjudul menyajikan buah berawal dari tidak rutin
mengkonsumsi buah yang berkualitas baik dalam keseharian walaupun sangat
ingin rutin mengkonsumsi tapi karena harga yang tidak terjangkau menjadi
penyebab tidak rutinnya mengkonsumsi buah, di lain waktu saat penulis
menghadiri acara penikahan, buah menjadi seserahan pengantin yang penulis
maksud adalah buah yang kualitasnya baik, tidak layu masih segar, warnanya
cemerlang. Pengalaman seperti inilah yang menyebabkan penulis mengangkat
tema Aktivitas sehari-hari di rumah. Penulis merasa keinginan beraktivitas di
rumah dengan anggota keluarga selalalu di dasari cinta kasih yang ada dalam hati
nurani setiap manusia.
Setiap manusia mempunyai cinta kasih yang ada dalam hati nuraninya
merupakan fitrah yang diberikan Tuhan. Dalam beraktivitas di rumah sangat
diperlukan kejujuran, tanggung jawab, pengertian agar tercipta nuansa hangat
dalam keluarga, menjaga hati dari nafsu yang merugikan diri ataupun orang lain
tentunya amat penting pengendalian diri menjadi benteng dari nafsu angkara
murka. Cinta kasih dalam keluarga adalah saling mengasihi, menyayangi,
27
menjaga satu sama lain. Apabila setiap aktivitas didasarkan cinta kasih sangatlah
indah dan bermakna dalam kehidupan ini, secara tidak langsung penulis
mengangkat tema ini terinspirasi oleh cinta kasih yang ada dalam diri setiap
manusia.
B. Konsep Visual
Melalui proses pengamatan, perenungan serta pemikiran yang matang,
mendorong penulis untuk mengekspresikan ke dalam bentuk figur manusia
dengan objek-objek lain yang mendukung dalam penciptaan karya seni lukis
dengan gaya naif atau kekanak-kanakan. Penulis menggunakan sketsa terlebih
dahulu untuk mendapatkan sebuah gambar dengan imajinasi dan kreativitas
penulis membuat objek figur manusia dan objek pendukung.
Penulis mengangkat karya seni lukis dengan gaya naif atau kekanak-kanakan
karena ingin memberi keceriaan dan nuansa yang berbeda, dan berusaha agar
dapat mudah dipahami walaupun dengan gaya kekanak-kanakan, menggambarkan
aktivitas keluarga di rumah dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah karya seni pada umumnya ditanggapi oleh persepsi dari masing-
masing subjek (orang). Penulis menjelaskan karya tugas akhir ini dalam unsur-
unsur karya seni lukis dimana diuraikan beberapa tentang garis, bidang, warna
dan komposisi.
Garis yang ditorehkan berupa garis lurus dan lengkung. Garis tersebut
digunakan dalam membentuk outline, batas bentuk serta objek visual yang lain.
Dalam karya lukis penulis, garis merupakan unsur visual pendukung untuk
mempertegas figur.
Bidang yang digunakan dalam karya penulis yaitu bidang geometris dan non
geometris. Bidang geometris dipakai dalam membuat bangun-bangun seperti
lingkaran, segitiga, persegi. Sedangkan bidang non geometris digunakan untuk
membuat bidang bebas seperti bentuk hati, bunga, daun dan bentuk lainnya sesuai
dengan kebutuhan yang diinginkan penulis.
28
Warna yang dipakai adalah wana-warna yang cenderung soft sesuai konsep
lukisan yaitu gaya naif. Pemilihan warna soft seperti hijau tosca, merah muda,
coklat susu, putih tulang, biru muda yang bertujuan membangun suasana tema
aktivitas sehari-hari di rumah yakni ceria dan ramai. Dengan latar belakang yang
berwarna-warni dan outline hitam bertujuan agar dapat memberi batas bentuk
figur dengan background.
Penulis menggunakan komposisi keseimbangan dengan informal balance.
Karya-karya penulis mempunyai kecenderungan menyebar antara objek maupun
figurnya. Dengan menerapkan komposisi informal balance, penulis dapat leluasa
mengaplikasikan figur pada bidang gambar, karena sesuai dengan judul karya
tugas akhir yaitu Aktivitas sehari-hari di rumah sebagai sumber ide dalam
penciptaan seni lukis.
Gambar 3. Sketsa karya ke 1
Sumber : Dwi Rizky Fauziah, 2015
29
Spirit bermain divisualisasikan menurut persepsi penulis, diawali dengan
membuat sketsa-sketsa. Proses sketsa diawali dengan rancangan di kertas ukuran
A4. Pertimbangan bentuk, komposisi maupun figur penting dalam penciptaan
karya seni lukis. Figur yang terwujud ke dalam bidang gambar nantinya akan
dijadikan karya. Figur yang terwujud pada karya yaitu dua orang anak yang
sedang bermain bersama ikan-ikan kecil di air. Latar belakang pemilihan figur
tersebut yaitu penulis terkesan atas bentuk fisik yang khas dari masing-masing
figur dengan gaya naif dan dekoratif. Nuansa ramai dengan isian dekoratif pada
setiap bidang menunjukkan keceriaan masa anak dengan hewan peliharaan yaitu
ikan.
1. Konsep Bentuk
Pada karya Lukis ini banyak memunculkan figur ayah, ibu, kakak serta
kegiatan keluarga dalam beraktivitas di rumah. Figur manusia dalam karya lukis
dibentuk distorsi dengan sentuhan dekoratif, mencerminkan gaya naif dalam
melukis. Bentuk dikombinasikan dengan warna yang bermacam-macam, yang
mengekspresikan keanekaragaman dalam setiap karya. Karya-karya tersebut
ungkapan interaksi anggota keluarga dalam rumah. Adapun unsur tambahan
bentuk seperti tetumbuhan, hewan, air, awan guna mendukung suasana di sekitar
rumah. Dalam konsep bentuk, penulis melewati beberapa tahap dalam proses
pembuatan karya lukis diantaranya :
a. Distorsi
Karya tugas akhir penulis berupa figur yang didistorsikan yakni dengan
bentuk yang dihadirkan dengan nuansa dekoratif. Hal ini sengaja dilakukan oleh
penulis karena gagasan dari penulis untuk mengambarkan figur manusia, hewan
dan tetumbuhan dengan figur yang naif.
Distorsi selanjutnya adalah suasana rumah dan di luar rumah seperti taman.
Pada karya seni lukis penulis suasana rumah dan di luar rumah seperti taman
didistorsikan menjadi tempat dengan suasana yang ramai. Nampak dari
banyaknya figur hewan, benda-benda yang lucu dan tanaman yang unik walaupun
tetap terlihat bentuk yang realistik.
30
b. Simplifikasi
Bentuk yang dihadirkan dalam karya seni lukis tugas akhir penulis berbeda
dari bentuk aslinya. Penulis membuat penyederhanaan dari bentuk asli tersebut
seperti menerapkan bidang geometris dengan bloking pewarnaan flat.
c. Imajinasi dan fantasi
Imajinasi dan fantasi menjadi dominan dalam pembentukan objek-objek karya
seni lukis tugas akhir ini. Penulis dalam proses penciptaannya memakai daya
imajinasi dan fantasi untuk membuat makhluk atau benda dengan gaya naif sesuai
ide penulis.
2. Medium dan Teknik
Media yang digunakan adalah kanvas dalam ukuran 60x80 cm. Memilih
ukuran tersebut agar lebih total dalam berkarya dan menguasai setiap detail
bidang. Dalam karya Seni Lukis ini menggunakan teknik blok dengan
menerapkan warna soft yang cenderung kekanak-kanakan. Media yang dipilih
adalah cat minyak diatas kanvas. Menggunakan teknik ini karena lebih menguasai
teknik cat minyak dari pada cat acrylic ataupun lainnnya. Jika dibandingkan
dengan cat acrylic, cat minyak warnanya lebih mengkilat dan penulis
menginginkan warna mengkilat tersebut pada karyanya. Menggunakan kanvas
yang seratnya vertical dan horizontal karena lebih menyerap cat minyak dengan
sempurna dan memiliki tekstur yang lembut, sehingga ketika menerapkan teknik
blok dapat menutup semua pori-pori kanvas.
31
3. Deskripsi karya
Gambar 4. Karya ke – 1
“Ciblon banyu”.Cat minyak pada kanvas. 60x80 cm.2015
Karya pertama berjudul “Ciblon banyu” dalam bahasa indonesia artinya
bermain air. Pada karya ini dua orang anak bermain air bersama ikan. Air diberi
warna biru melambangkan kedalaman, percikan-percikan air pada background
berwarna kuning muncul disebabkan pergerakan ikan dalam air. Gelombang
dalam air digambarkan dengan gulungan melingkar pada bawah dan samping
tubuh kedua ikan bagian kanan. Gelembung udara berwarna biru muda dalam air
keluar dari mulut ikan akibat pernafasan ikan, tubuh ikan yang diberi motif bunga
berwarna merah muda menunjukkan kecantikan dan kefeminiman. Figur kedua
anak merentangkan tangan kanan dan kiri ke atas serta rambut yang berkibar
mengartikan keceriaan bermain air dengan ikan-ikan, figur anak perempuan
memakai kaos singlet berwarna orange kuning dengan isian lingkaran berwarna
32
merah. Bentuk hati berwarna merah pada pipi kedua figur anak melambangkan
cinta kasih, perwujudan kasih sayang diterapkan pada anak dengan hewan
peliharaan untuk belajar mengasihi dan menyayangi sesama mahkluk hidup
ciptaan Tuhan, serta belajar bertanggung jawab dengan apa yang dimiliki.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi warna
pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi batas garis
kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang diberi hiasan
motif-motif ornamentik secara detail.
Gambar 5. Karya ke – 2.
“Pelukan Mama” cat minyak pada kanvas. 60x80 cm.
Karya kedua ini menggambarkan seorang ibu dan anak saling berpelukan.
Bibir ibu diberi warna merah melambangkan keberanian seorang ibu yang
melindungi anaknya. Kegembiraan terlihat dari wajah si anak tersenyum lebar.
Motif dan warna hijau pada daun mengartikan kesejukan. Background berwarna
33
ungu kebiruan terinspirasi dari karya fotografi studio potret keluarga, warna ungu
kebiruan pada background melambangkan ikatan mesra, simpatik dan harmonis,
bentuk hati berjumlah tiga, dua diantaranya berwarna merah dengan motif garis
dan satu bermotif lingkaran yang berada diatas kepala anak melambangkan rasa
cinta yang diperoleh dari pelukan ibu, pelukan seorang ibu adalah tempat
ternyaman di dunia ini, kasih sayangnya tiada habis sepanjang masa adalah bukti
nyata ketulusan hati. Nabi pun berkata “surga di bawah telapak kaki ibu”. Saat
anak masih kecil, anak adalah pusat perhatian seorang ibu, setelah ibu lanjut usia
seharusnya ibulah pusat perhatian seorang anak.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
34
Gambar 6. Karya ke-3
“Bermain Alat Musik” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm.
Karya ketiga ini menggambarkan dua pria sedang bermain terompet
berwarna coklat dan biru, keduanya memakai sepatu pantofel hitam terlihat
bergaya klasik diperjelas lagi salah satu pemain terompet memakai kacamata retro
di iringi alunan piano dan gendang, piano dibuat meliuk dari wajah pemain
terompet sebelah kanan menuju kanan atas mengartikan alunan irama piano
sedangkan gendang seolah terbang mengartikan alunan irama gendang, di kanan
bawah terdapat pria dan perempuan bermain gitar, wanita yang memainkan kunci
gitar dan pria yang memetik senar gitar, senar gitar divisualkan dengan satu
bidang dengan motif garis miring ke kiri berwana biru muda dan biru tua, rambut
wanita terkesan bergelombang dengan warna merah, kuning-orange, ungu, merah
muda dan biru, sedangkan rambut pria bergelombang hanya pada belahan kiri
dengan warna biru tua dan biru muda. Background didominasi warna merah
melambangkan semangat dan hasrat manusia.
35
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
Gambar 7. Karya ke-4
“Alunan Musik” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm
Karya keempat ini adalah lanjutan dari karya “bermain alat musik” figur
wanita dan pria sedang menikmati alunan musik. Figur wanita memakai rok
berwarna kuning melambangkan kesenangan yang spontan diisi motif bunga
warna merah muda melambangkan feminim, memakai kaos kaki sebelah kanan
berwarna biru motif lingkaran berwarna merah dan memakai sepatu pantofel
berwarna hitam. Figur pria memakai hem lengan pendek berwana kuning dan
ungu, celana panjang yang didominasi warna biru dan sepatu berwarna ungu, dua
figur itu berdiri diatas satu bukit yang ditengahnya ada simbol hati berwarna
36
merah muda berisi motif lingkaran berwarna merah yang artinya cita kasih, di
bukit yang terpecah bidang terdapat motif lingkaran dan garis pada setiap bidang
diberi warna yang bermacam-macam, ada biru, kuning, orange, hijau, merah dan
ungu yang berisi repetisi garis dan lingkaran. Lambang cinta kasih dipertegas
dengan not balok bagian atas yang di stilasi. Background berwarna biru muda
melambangkan kedaan tenang damai dan harmonis yang memberi kepuasan dan
rasa kebersamaan.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
37
Gambar 8. Karya ke-5
“Menyajikan buah” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm
Karya kelima ini menggambarkan seorang anak perempuan sedang
menyajikan buah di atas meja berwarna coklat. Figur anak perempuan memakai
kaos berwarna merah muda dengan motif bunga melambangkan feminim, rambut
di kepang dengan pecahan bidang yang didominasi warna kuning orange, senyum
lebar menghiasi wajah dengan mata indah berwarna biru berbulu mata lentik, hati
berwarna merah pada pipi melambangkan cinta kasih. Objek hati bersayap adalah
wujud kupu-kupu yang di stilasi. Bermacam-macam buah tersaji pada wadah
berwarna orange kuning mengartikan keceriaan. Ada buah anggur dengan warna
ungu tua, ungu muda dan biru muda, semangka, cery merah dan apel merah.
Kupu-kupu bersayap ungu yang distilasi terbang mencari madu bunga, dua bunga
di atas semangka berwarna kuning dan merah, dua bunga bertangkai dengan
warna biru dan merah diatas buah sebagai penghias, disamping meja sebelah kiri
bawah tumbuh daun berwarna hijau sebagai simbol awal kehidupan manusia.
Background berwarna biru-hijau melambangkan elastisitas keinginan untuk
38
menyantap buah-buah segar, sedangkan background paling kanan berwarna coklat
melambangkan manusia berasal dari tanah, makan dari hasil tanah, dan mati
kembali ke tanah.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
Gambar 9. Karya ke-6
“Read book, not blog” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm.
Karya keenam ini menggambarkan dua anak yang sedang membaca satu
buku yang sama disekitar pekarangan rumah, buku yang sampulnya berwarna biru
dengan motif hati merah dan warna kuning dengan motif lingkaran berwarna biru,
mereka bersila di atas tanah hijau setengah lingkaran. Bentuk hati pada pipi figur
anak melambangkan cinta kasih setiap insan manusia, rambut pada anak motif
39
garis berwarna biru muda dan biru tua terinspirasi dari patung spinx, sedangkan
celana motif garis coklat terinspirasi dari buah labu. Pada atap rumah terdapat
cerobong asap yang asapnya berwarna biru dan ungu, samping rumah terdapat
tiga pohon cemara berwarna hijau,ungu dan soft pink melambangkan kesejukan
alam semesta, diatasnya langit berwarna kuning terang melambangkan spontanitas
dan langit kanan berwarna ungu melambangkan sensitifitas. Membaca buku itu
lebih berisi, jelas sumbernya dan bisa dipertanggung jawabakan daripada blog
yang semua orang bisa menulis dan sedikit sekali pertanggung jabwabannya.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
40
Gambar 10. Karya ke-7
“Makani pitik” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm
Makani pitik dalam bahasa indonesia artinya memberi makan ayam.
Nuansa Adat Jawa, pada karya ketujuh ini diperjelas dengan seorang ibu yang
masih memakai baju kebaya berwarna merah tua dengan motif bunga berwarna
merah dan bawahan warna coklat motif batik lurik. Ayam ini jenis ayam betina
karena tidak mempunyai cengger dengan bulu pada leher berwarna merah artinya
keberanian dan kuning artinya keceriaan kemudian sayap ayam ekor ayam yang
kebawah hampir menyentuh tanah hijau. Pada samping ibu terdapat pohon dengan
daun-daun yang didominasi warna hijau menjulang keatas mempunyai makna
kehidupan yang terus berkembang, samping paling kiri terdapat batang pohon
beras berwarna coklat. Samping kanan kiri figur ibu dan seekor ayam ada banyak
tetumbuhan beraneka ragam warna memperkuat suasana pekarangan rumah.
Langit diberi warna biru gradasi pada kanan atas melambangkan kedalaman dan
ketenangan semesta berbeda-beda tiap waktu.
41
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
Gambar 11. Karya ke-8
“Mandi bersama” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm.
Karya kedelapan ini menggambarkan mandi bersama memakai shower
(pancuran air) terasa menyegarkan. Percikan air dari shower berwarna biru tua,
biru muda, ungu yang membasahi badan. Pria dalam karya ini masih memakai
celana dalam sedang perempuan tidak. Celana dalam pria divisualisasikan supaya
lebih ada motif dekoratif dari pada wujud vulgarnya. Figur wanita berambut
panjang dengan pecahan bidang yang didominasi warna coklat, kedua figur ini
mempunyai hati warna merah muda di pipi melambangkan cinta dan hasrat
sepasang suami-istri. Tiang shower divisualkan dengan kayu coklat terlihat
42
seratnya agar bernuansa alam, karena air adalah sumber kehidupan. Background
pada bagian bawah berwujud genangan air mendramatisir visual mandi bersama
sedangkan warna oranye melambangkan keinginan besar untu terlihat baik
sebagai pasangan suami istri.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
Gambar 12. Karya ke-9
“Selamat datang buah hati” Cat minyak pada kanvas
Karya kesembilan ini menggambarkan kehadiran anak adalah anugerah
yang tak ternilai setiap pasangan suami istri. Sentuhan pertama bayi adalah
payudara ibu tetapi disini tidak divisualkan secara vulgar tetapi masih dengan
baju, tangan ibu mendekap bayinya dan sang ayah merangkul bayi dan isterinya
43
dengan senyuman penuh kasih, mereka berada diatas satu kasur. Di sudut kanan
atas terdapat kupu-kupu yang telah di stilasi memakai mahkota melambangkan
anak adalah raja dalam kehidupan pasangan suami istri, anak adalah nomer satu.
Backgrouund berwarna ungu kebiruan terinspirasi dari karya fotografi studio
potret keluarga, warna ungu kebiruan pada background melambangkan ikatan
mesra, simpatik dan harmonis.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
44
Gambar 13. Karya ke-10
“Jilatan kucing” Cat minyak pada kanvas
Karya kesepuluh ini menggambarkan kucing yang menjilat pipi seorang
anak memakai kopyah berwarna biru dan dasi kupu dengan dominasi motif
lingkaran . air liur kucing yang bercecer warna biru di sekitap pipi kucing, kucing
berwarna kuning melambangkan kecerian dengan kumis tipis berwarna biru
muda, lidah berwana merah gelap dengan garis melingkar-lingakar berwarna
merah menyala wujud visual dari pori-pori lidah kucing. Belajar mengasihi
sesama makhluk hidup salah satunya dengan membelai kucing, kucingpun akan
merespon dengan memberi jilatan yaitu bentuk kasih sayang kucing. Background
memecah bidang dengan bermacam warna pada setiap garis dan lingkaran.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
45
Gambar 14. Karya ke-11
“Bermain bola” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm
Karya kesebelas ini menggambarkan seorang anak laki-laki sedang
menendang bola dengan gulungan tanah berwarba hijau dan biru seolah kekuatan
tendangan dari kaki kanan, figur anak memakai celana olahraga pendek berwarna
biru muda dan biru tua, kedua tangan merentang keatas seperti sirip ikan
melambangkan kebebasan, pipi blonteng warna biru dan kuning melambangkan
suka cita, dua rumput hijau melambangkan kesuburan dari alam yang asri, langit
biru melambangkan keadaan tenang, damai dan harmonis.
Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi
warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi
batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang
diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.
46
4. Penyajian
Penyajian karya tidak memakai figura karena lukisan sudah banyak memecah
bidang, penyajian dengan menggunakan figura hanya akan membatasi visual
dalam menikmati karya. Karena visual karya sudah terbatasi dengan figur-figur
geometris yang memframe center of interest visual dari karya. Kanvas dibuat
minimalis dengan lebar samping 4-5 cm, dalam ruang samping itu diberi warna
solid (satu warna) blok warna putih sehingga tidak perlu lagi untuk menambahkan
figura. Semua unsur-unsur implisit menjadi satu dengan perubahan bentuk, lewat
deformasi, distorsi, fantasi, imajinasi, simplifikasi dan stilasi. Secara keseluruhan
unsur-unsur seni yang terdiri dari garis, bidang, warna dan komposisi terwujud
secara keseluruhan dalam setiap karya.