BAB III

18
BAB III PEMBAHASAN 3.1. PT. PUTINDO Bintech Pada tanggal 27 Desember 2014 perjalanan kami lanjutkan ke PT. PUTINDO Bintech yaitu salah satu perusahaan pengolah aspal di Buton. Tempat ini berlokasi di pegunungan dengan udara sejuk khas pegunungan dan bau khas aspal. 3.1.1. Profil Perusahaan PT. Putindo Bintech PT. Putindo Bintech merupakan perusahaan yang berbisnis di bidang Industri Pertambangan Aspal Buton. Yang kepemilikan sahamnya 100% di miliki oleh swasta. 1. Deskripsi Bisnis PT. Putindo Bintech a. Mengadakan penyelidikan, eksplorasi,eksploitasi, pengolahan batuan aspal alam di Pulau Buton b. Perdagangan hasil produksi Aspal tersebut dan mengembangkan jaringan distribusi untuk pasar dalam maupun luar negeri c. Meproduksi Aspal untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. 2. Tujuan PT. Putindo Bintech Tujuan Bisnis PT. Putindo Bintech yaitu menyediakan Aspal Olahan yang bermutu tinggi 11

description

hasil knjungan

Transcript of BAB III

BAB IIIPEMBAHASAN3.1.PT. PUTINDO Bintech Pada tanggal 27 Desember 2014 perjalanan kami lanjutkan ke PT. PUTINDO Bintech yaitu salah satu perusahaan pengolah aspal di Buton. Tempat ini berlokasi di pegunungan dengan udara sejuk khas pegunungan dan bau khas aspal.3.1.1. Profil Perusahaan PT. Putindo BintechPT. Putindo Bintech merupakan perusahaan yang berbisnis di bidang Industri Pertambangan Aspal Buton. Yang kepemilikan sahamnya 100% di miliki oleh swasta.1. Deskripsi Bisnis PT. Putindo Bintecha. Mengadakan penyelidikan, eksplorasi,eksploitasi, pengolahan batuan aspal alam di Pulau Butonb. Perdagangan hasil produksi Aspal tersebut dan mengembangkan jaringan distribusi untuk pasar dalam maupun luar negeric. Meproduksi Aspal untuk kebutuhan dalam dan luar negeri.2. Tujuan PT. Putindo BintechTujuan Bisnis PT. Putindo Bintech yaitu menyediakan Aspal Olahan yang bermutu tinggi dan siap pakai untuk keperluan Konstruksi jalan dan lainnya yang berkaitan dengan pemakaian Aspal3. Misi PT. Putindo BintechMisi PT. Putindo Bintech adalah sebagai Agen pembangunan3.1.2. Sambutan oleh Humas PT. Putindo BintechTak lama kami tiba, kami pun langsung menuju kantor PT. Putindo Bintech. Disana kami disambut oleh pihak humas PT. Putindo dan segera menuju ruang pertemuan. Di ruang pertemuan kami pun diberikan pemaparan singkat tentang cara pengolahan aspal yang mereka lakukan. Mulai dari awal sampai saat siap dipasarkan. Adapun proses pengolahan aspal yang mereka lakukan dapat dilihat pada bagan alir berikut :Aspal Kabungka

Cagemill

Drying

Cooling

Screeming

Packing

Aspal produk olahan PT. Putindo Bintech

Gambar 3.1. Bagan alir proses pengolahan aspal PT. Putindo Bintech3.1.3. Kunjungan ke pabrik PT. Putindo BintechSetelah diberi penjelasan singkat mengenai proses pengolahan aspal, kami dibawa ke pabrik untuk melihat-lihat proses produksi aspal. Namun pihak PT. Putindo Bintech menyaratkan untuk tidak mengambil gambar selama di pabrik untuk menjaga kerahasiaan produksi mereka.Letak pabriknya tidak jauh dari kantor PT. Putindo Bintech. Terlihat dump truck yang mengangkut aspal keluar masuk pekarangan pabrik. Aspal yang akan diolah oleh PT. Putindo Bintech merupakan aspal kabungka yang berbentuk bongkahan-bongkahan besar. Dalam proses pengolahannya, aspal ini melewati serangkaian alat yang dihubungan oleh saluran-saluran berjalan. Awalnya aspal melewati proses pengecilan ukuran bongkahan aspal yang disebut cagemill. Kemudian aspal yang sudah seragam bentuknya itu masuk kedalam alat pengeringan. Ini dilakukan untuk menguragi kadar air pada aspal. Proses pendinginan pada saat musim hujan lebih lama dilakukan dibandingkan saat musim kemarau. Hal ini disebabkan kadar airnya lebih banyak. Setelah itu, aspal melalui proses pendinginan yang disebut cooling. Proses ini dilakukan untuk menurunkan suhu aspal sebelum masuk proses selanjutnya. Pada proses ini, aspal dimasukan pipa silinder yang berputar dengan kecepatan tertentu secara konstan. Di ujung pipa tersebut terdapat bak air yang berfungsi menangkap debu aspal yang keluar saat proses pendinginan. Yang kemudian menjadi limbah dan akan dibuang apabila sudah penuh. Selanjutnya aspal olahan akan masuk ke proses penyaringan (screeming). Pada proses ini aspal dengan ukuran yang telah ditentukan akan menuju proses pengemasan (packing). Inilah proses akhir di pabrik pengolahan PT. Putindo. Aspal yang telah diolah dikemas dalam karung dengan kapasitas 25 kg.

Gambar 3.2. Foto bersama direksi PT. Putindo Bintech

3.1.4. Pembahasan Hasil Kunjungan Ke PT. Putindo BintechBerdasarkan data PT. Putindo Bintech, potensi aspal buton (asbuton) berjumlah sekitar 184 juta ton dengan kadar aspal 15 35%. Secara umum keterdapatan aspal buton terletak hanya antara 1,5 - 10 meter di bawah permukaan tanah. Lokasi aspal buton ini terdapat pada lima daerah yang dianggap ekonomis yaitu Waisiu, Kabungka, Winto, Wariti dan Lawele (Tabel 1), meliputi areal seluas 70.000 Ha yang membujur dari Teluk Sampolawa di sebelah selatan sampai Teluk Lawele di sebelah utara dalam suatu graben di selatan.Saat ini aspal buton telah dikelola oleh PT. Putindo Bintech dengan kuasa pertambangan eksploitasi aspal dengan wilayah konsesi seluas 8.000 Ha dengan produksi kurang dari 500 ribu ton per tahun. Produk aspal buton yang dihasilkan oleh PT. Putindo Bintech meliputi aspal buton biasa (ukuran maksimum 12,7 mm) dan aspal buton halus (lolos saringan 4,7 mm).1. KEGUNAAN ASPAL BUTONAspal buton dapat digunakan antara lain untuk : Perkerasan/lapisan permukaan sebagai pengganti aspal minyak. Asbuton Tile (Tegel Asbuton) Block Asbuton antara lain untuk trotoar. Mengekstraksi bitumen dari asbuton. Melapis bendung/embung agar kedap air. Asbuton cocok untuk konstruksi berat karena aspal hasil ekstraksi dari asbuton tidak mengandung parafin dan sedikit kadar sulfur sehingga kualitasnya lebih tinggi Pengolahan dengan pemanas putar dengan hasilnya berupa aspal butiran (BGA/Buton Granule Asphalt) dengan kandungan bitumen antara 20 hingga 25%. Aspal Buton dapat digunakan sebagai lapis permukaan jalan, fondasi atas jalan (asphalt treated base) dan fondasi bawah jalan (asphalt treated sub base) yang dapat dilakukan dengan cara campuran panas (hot mix) atau campuran dingin (cold mix).2. Campuran dingin (Cold Mix)Aspal + bahan peremaja + aggregat/pasir dicampur secara dingin di dalam Concrete Mixer, kemudian dihamparkan dan dipadatkan di jalan. Lapis Asbuton campuran dingin telah digunakan di seluruh Indonesia sebagai lapis asbuton aggregat dan lapis tipis asbuton pasir.

3. Campuran Panas (Hot Mix).Asbuton + Bahan Perekat + agrergat dicampur dengan pemanasan di dalam Asphalt Mixing Plant (AMP). Pertama kali dicoba untuk pengaspalan ruas jalan Cimahi Padalarang di tahun 1956/1957, pada tahun 1972 di ruas jalan Jakarta Cikampek dan tahun 1973 di ruas jalan Banyudono Kartosuro. Untuk ruas jalan Cimahi Padalarang baru pada tahun 1978 direhabilitasi. Produk PT. Sarana Karya terbaru adalah Buton Granular Asphalt (BGA) yaitu produk aspal alam yang siap pakai dengan mutu yang terjaga serta telah diproses sedemikian rupa sehingga bitumennya keluar ke permukaan butiran. BGA tersedia dalam kemasan karung plastik 40 kg. BGA degan kemasan kantong jumbo ukuran 1 hingga 2 ton juga tersedia atas permintaan khusus. BGA mengandung 25% bitumen dan berbentuk butiran halus dengan ukuran maksimum 1,2 mm.BGA mengatasi berbagai kekurangan yang dijumpai pada asbuton seperti : Kehilangan (loose) yang tinggi. Kadar air yang tidak terjaga. Ukuran butiran yang relatif tidak terjaga. Adanya material asing (lump). Mutu produk dapat berubah sewaktu diangkut (kadar air, ukuran butiran, cemaran).BGA memiliki keunggulan-keunggulan dibanding produk asbuton sebelumnya yaitu : Kadar aspal lebih tinggi (25%). Kadar air konstan di bawah 2%. Bitumen telah termobilisasi keluar. Kehilangan (loose) sangat rendah. Material asing telah dihilangkan dalam proses. Produk ini dapat digunakan sebagai aditif maupun sebagai substitusi aspal. Mutu campuran aspal menjadi jauh lebih baik dengan harga yang ekonomis. Pengiriman lebih mudah. Perencanaan campuran mengikuti standar Hotmiks.BGA mempunyai kelebihan, yaitu ketahanan yang lebih baik terhadap deformasi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan BGA di dalam campuran beraspal akan memperbaiki mutu aspal minyak sehingga perkerasan akan menjadi lebih tahan terhadap deformasi akibat beban lalu lintas.Ketahanan terhadap temperatur tinggi. BGA di dalam campuran aspal akan meningkatkan titik lembek (dapat mencapai 50 60 o C ) bitumen sehingga campuran akan lebih tahan terhadap temperatur tropis yang tinggi.BGA dapat dipergunakan antara lain untuk pembuatan jalan raya, lapangan terbang, lapangan kontainer, seal coat, lapis penetrasi dan slurry seal.BGA dapat digunakan untuk campuran panas (Hotmix) maupun campuran dingin (coldmix). Perencanaan campuran BGA sama dengan perencanaan campuran hotmix atau coldmix yang standar dan dikenal luas oleh material engineer. Untuk campuran panas, bahan BGA dimasukkan ke dalam Mixer Asphalt Mixing Plant (AMP) melalui elevator filler. Metode pelaksanaan sama dengan hotmix dan menghasilkan mutu campuran yang lebih baik. Untuk campuran dingin BGA dicampur deengan agregat bersama cutback (MC 800) atau aspal emulsi dengan menggunakan pan mixer.4. Penambangan Pembukaan lahan dilakukan secara bertahap, dengan perhitungan bahwa lahan yang dibuka tidak terlalu luas agar dapat mencegah erosi. Tanah pucuk yang mempunyai kandungan unsur hara (humus) yang sangat dibutuhkan tanaman dikupas terlebih dahulu dengan bulldozer sesuai dengan ketebalannya sehingga tidak tercampur dengan material lain, kemudian ditimbun di lokasi tersendiri yang selanjutnya dimanfaatkan untuk penimbunan kembali lahan bekas tambang. Lapisan tanah penutup relatif tipis pada kisaran 1,7 m 8,7 m.Pengupasan tanah penutup dilakukan menggunakan bulldozer yang selanjutnya ditimbun di tempat penimbunan yang telah disiapkan atau langsung ditimbun di daerah bekas tambang (back filling). Reklamasi pada bekas tambang dilakukan dengan menimbun kembali dan penanaman kembali pada bekas timbunan dengan tanaman keras yang mudah tumbuh dan tahan terhadap kekeringan, seperti Akasia. Untuk mengatasi longsoran yang terjadi pada daerah yang dikupas maupun bekas timbunan, dibuat jenjang sesuai dengan kondisi batuannya. Ketebalan lapisan aspal yang sudah ditambang antara 1,0 m 10 m, menurut hasil pemboran ketebalan lapisan aspal di semua lapangan bervariasi 2,5 m sampai dengan 11 m. Stripping ratio pada kisaran 0.39 : 1. Rata-rata Stripping Ratio penambangan yaitu 0,48 : 1. Hal menunjukkan bahwa penambangan aspal relatif mudah.3.2.PLTM WinningPembangkit listrik tenaga minihodro (PLTM) Winnng merupakan perusahan dibawah naungan PLTD Baubau. PLTM Winning yaitu pembangkit listrk setingkat di bawah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Di sisi kiri kantor terdapat air terjun yang merupakan sumber energi bagi PLTM Winning tersebut.

Gambar 3.3. Air terjun winning

3.2.1. Profil Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) WiningPLTM Wining merupakan salah satu dari 3 pusat listrik tenaga minihidro yang dibangun oleh PLN Pikitring Sulawesi secara bersamaan. Ketiga pusat listrik itu adalah PLTM Wamena di Irian Jaya, PLTM Poigor di Sulawesi Utara, dan PLTM Wining di Sulawesi Tenggara. Secara geografis PLTM Wining terletak di desa Wining Kecamatan Pasar Wajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Atau 50 km sebelah timur kota Baubau ibu kota Kabupaten Buton. PLTM Wining dengan kapasitas 2 x 800 kW melalui 2 buah turbinnya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 10 gWh per tahun. Pembangunan fisiknya dilaksanakan dari tahun 1994 hingga akhir tahun 1997. Dan mulai beroperasi pada bulan Januari 1998.Pusat listrik ini dilengkapi dengan bangunan-bangunan utama. Antara lain : bending pengelak (weir), pintu pengambilan air (intake), kolam olak, 2 buah talang saluran (syphon), pipa pesat, dan gedung pusat pembangkit (power house). Wining juga memiliki sistem saluran air (water way) sepanjang 1.700 m yang mampu mengalirkan air sebanyak 4,2 m3/detik. Selain itu PLTM Wining dilengkapi pula dengan beberapa prasarana seperti : sarana jalan (acces road) sepanjang 2.700 meter dan jalan intake sepanjang 1.600 meter. Ditambah beberapa jalan temporer dan juga sarana tempat tinggal (rumah instalasi) bagi petugas operator pembangkit. Kondisi pembangkit PLTM Wining sebagai salah satu pemasok listrik di sistem Baubau mengalami kerusakan selama 1.5 tahun sejak tahun 1999. Kondisi ini mengakibatkan sistem Baubau kritis dan terpaksa mengalami pemadaman bergilir.Sejak beroperasinya pada tahun 1998 hingga saat ini PLTM Wining sudah 2 kali mengalami kebanjiran hebat yang menyebabkannya tenggelam. Yang pertama pada tanggal 2 Juli 1999 sedangkan yang kedua pada tanggal 30 Mei 2000. Kebanjiran ini terjadi disebabkan karena Sungai Winto yang meluap. Pasca banjir dilakukan perbaikan mulai pada tanggal 14 Agustus 2000.

3.2.2. Sambutan dari pihak PLTM WinningPeserta kunjungan praktek lapangan disambut oleh pihak humas PLTM Winning. Di sana kami dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan dan aturan standar masuk ke kawasan PLTM Winning. Di teras kantor terdapat lemari helm pengaman dan kartu identitas yang diperuntukkan untuk tamu. Peralatan itu wajib dikenakan oleh tamu saat mengadakan kunjungan ke area PLTM Winning

3.2.3. Kunjungan ke kolam penenang PLTM WinningSetelah melihat-lihat kondisi mesin, kami menuju kolam penenang yang berada di medan yang lebih tinggi dari mesin pembangkit. Kami harus melewati tangga yang cukup sulit untuk didaki mengingat medan yang ditempuh sangat curam.

Gambar 3.4. Sifon

Gambar 3.5. Kolam penenang

3.2.4. Kunjungan ke mesin pembangkit.Di depan kantor PLTM Winning terdapat bangunan tempat mesin pembangkit listrik berada. Di tempat itu terdapat berbagai macam peralatan pembangkit listrik. Gedung terdiri dari 2 lantai, yaitu lantai dasar dan lantai basement. Lantai dasar diperuntukkan untuk ruang operasional yakni ruangan operator, papan informasi wilayah kerja PLTM Winning Pasarwajo, beberapa mesin, mushalla, WC, dll. Sedang di lantai basement terdapat mesin turbin, generator, dan panel-panel control.

Gambar 3.6.Mesin pembangkit listrik PLTM Winning

Gambar 3.7. Sistem operasi wilayah kerja PLTM Winning Gambar 3.8. Ruang control PLTM Winning

Gambar 3.9. Foto Bersama Direksi PLTM Wining17