BAB III

8
BAB III METODE PENELITIAN III.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional komparatif dengan metode survei dan dengan pendekatan case control. Penelitian analitik adalah penelitian yang ditujukan untuk mencari hubungan antar variabel dengan melakukan pengujian hipotesis. Sedangkan metode survei merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya (Sudigdo, 2011). . III.2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Depok Jaya, Kota Depok pada tahun 2011. III.3. Subjek Penelitian III.3.1. Populasi Populasi untuk kelompok kasus maupun kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah semua pasien yang ada wilayah Puskesmas Depok Jaya Kelurahan Depok Jaya. III.3.2. Sampel Kelompok Kasus Semua pasien yang datang dan tercatat sebagai pasien di Puskesmas Depok Jaya menjadi sampel penelitian dan mempunyai kadar gula darah sewaktu 200 mg/dl disertai gejala Diabetes Melitus, terdiagnosa penyakit Diabetes Melitus dan berumur 30-65 tahun. III.3.3. Sampel Kelompok Kontrol Semua pasien yang datang dan tercatat sebagai pasien di Puskesmas Depok Jaya menjadi sampel penelitian dan mempunyai kadar gula darah sewaktu 70-140 mg/dl (Normal) tidak disertai gejala Diabetes Melitus, tidak terdiagnosa penyakit Diabetes Melitus dan berumur 30-65 tahun. 33

description

BAB III

Transcript of BAB III

  • 33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    III.1. Desain Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional

    komparatif dengan metode survei dan dengan pendekatan case control. Penelitian

    analitik adalah penelitian yang ditujukan untuk mencari hubungan antar variabel

    dengan melakukan pengujian hipotesis. Sedangkan metode survei merupakan

    studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar

    jumlahnya (Sudigdo, 2011).

    .

    III.2. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Depok Jaya, Kota Depok pada tahun

    2011.

    III.3. Subjek Penelitian

    III.3.1. Populasi

    Populasi untuk kelompok kasus maupun kelompok kontrol dalam

    penelitian ini adalah semua pasien yang ada wilayah Puskesmas Depok Jaya

    Kelurahan Depok Jaya.

    III.3.2. Sampel Kelompok Kasus

    Semua pasien yang datang dan tercatat sebagai pasien di Puskesmas

    Depok Jaya menjadi sampel penelitian dan mempunyai kadar gula darah sewaktu

    200 mg/dl disertai gejala Diabetes Melitus, terdiagnosa penyakit Diabetes

    Melitus dan berumur 30-65 tahun.

    III.3.3. Sampel Kelompok Kontrol

    Semua pasien yang datang dan tercatat sebagai pasien di Puskesmas

    Depok Jaya menjadi sampel penelitian dan mempunyai kadar gula darah sewaktu

    70-140 mg/dl (Normal) tidak disertai gejala Diabetes Melitus, tidak terdiagnosa

    penyakit Diabetes Melitus dan berumur 30-65 tahun.

    33

  • 34

    III.4. Sampel

    Subjek penelitian ini adalah semua pasien DM di Kelurahan Depok Jaya

    yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

    1. Riwayat keturunan

    Inklusi 2. IMT: 18-30 kg/m2

    Sampel Kasus 3. Umur: 30-65 tahun

    Pasien dengan

    DM Tipe 2 4. Bersedia dijadikan objek penelitian

    5. Laki-laki dan perempuan

    1. DM tipe 2 yang tidak mau

    menjadi responden

    Eksklusi 2. Riwayat DMG

    3. Riwayat DM BBL > 4000 Gram

    4. Kurangnya akifitas fisik

    5. Hipertensi (>140/90 mmHg)

    1. Riwayat keturunan

    2. IMT: 18-30 kg/m2

    Inklusi 3. Umur: 30-65 tahun

    Sampel Kontrol Pasien Non DM 4. Bersedia dijadikan objek

    5. Laki-laki dan Perempuan

    Eksklusi Non DM Tipe 2 yang tidak mau

    menjadi responden

    III.5. Rumus Besar Sampel

    Metode pengambilan yaitu dengan menggunakan rumus analitik kategorik

    tidak berpasangan dengan rumus :

    2

    21

    2211

    21

    2

    pp

    qpqpZpqZnn

  • 35

    + 10% drop-out

    = 35 + 3,5

    = 35 + 4

    = 39 40 sampel

    n1 = jumlah sampel kelompok 1; n2 = jumlah sampel kelompok 2;

    = alpha = tingkat kesalahan I; = beta= tingkat kesalahan II;

    Z = (1,64) deviat baku alpha ; Z = (0,89) deviat baku beta;

    p2 = (0,102) proporsi pd kelompok yg sudah diketahui nilainya

    (Riskesdas, 2007);

    q2 = 1-p2;

    p1 = (0,352) Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan

    judgement peneliti;

    q1 = 1-p1;

    p1-p2 = Selisih Proporsi minimal yang dianggap bermakna;

    p = (0,227) Proporsi total = (p1+p2)/2; q = 1 - p

    Dari penghitungan di atas, diketahui jumlah sampel kejadian diabetes

    melitus yang akan diteliti dengan nilai proporsi 0,102 (Riskesdas, 2007), derajat

    kepercayaan 95% adalah sebanyak 35 responden. Sebagai antisipasi untuk

    kemungkinan terjadinya sampel yang drop-out ketika pelaksanaan penelitian,

    maka besar sampel ditambah 10%, sehingga jumlah sampel seluruhnya yang harus

    dipilih untuk penelitian ini sekarang totalnya menjadi 40 responden. Dengan

    2

    102,0352,0

    )898,0)(102,0()648,0)(352,0(89,0)773,0)(227,0(264,1

    288,5

    57,34

    2

    25,0

    5,097,0

  • 36

    perbandingan jumlah kasus dengan kontrol 1:1, sehingga subjek penelitian

    menjadi 80 responden.

    III.6. Teknik Sampling

    Metode sampling yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode

    simple random sampling merupakan cara pengambilan sampel yang memberikan

    kesempatan yang sama untuk diambil menjadi sampel. Syaratnya adalah Anggota

    populasi tidak memiliki strata (relatif homogen) dan adanya kerangka sampel

    yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk

    pengambilan sampel (Sopiyudin, 2009).

    Untuk pengambilan kelompok kasus dengan metode simple random

    sampling memiliki tiga tahapan. Tahapan yang pertama adalah peneliti

    menentukan sampel dari suatu populasi yang bersifat homogen, yaitu pasien yang

    mempunyai kadar gula darah sewaktu 200 mg/dl disertai gejala diabetes

    Melitus, terdiagnosa penyakit diabetes melitus dan berumur 30-65 tahun disuatu

    populasi yang homogen tersebut tepatnya di Puskesmas Depok Jaya Kelurahan

    Depok Jaya. Kemudian tahapan yang kedua peneliti menyeleksi populasi yang

    bersifat homogen tersebut dengan mengambil sampel secara acak yang sudah

    diberi nomor pasien 1-40 untuk dijadikan sampel kasus yang berjumlah 40

    responden. Tahapan yang ketiga adalah hasil pengumpulan dan seleksi sampel

    kasus yang berjumlah 40 responden nantinya akan diolah untuk dijadikan

    kelompok kasus dan akan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

    Sedangkan cara pengambilan sampel kontrol dengan metode simple

    random sampling memiliki tiga tahapan. Tahapan yang pertama adalah peneliti

    menentukan sampel dari suatu populasi yang bersifat homogen, yaitu pasien yang

    mempunyai kadar gula darah sewaktu 70-140 mg/dl (normal) tidak disertai gejala

    diabetes melitus, tidak terdiagnosa penyakit diabetes melitus dan berumur 30-65

    tahun disuatu populasi yang homogen tersebut tepatnya di Puskesmas Depok Jaya

    Kelurahan Depok Jaya. Kemudian tahapan yang kedua peneliti menyeleksi

    populasi yang bersifat homogen tersebut dengan mengambil sampel secara acak

    yang sudah diberi nomor pasien 1-40 untuk dijadikan sampel kelompok kontrol

    yang berjumlah 40 responden. Tahapan yang terakhir adalah hasil pengumpulan

    dan seleksi sampel kelompok kontrol yang berjumlah 40 responden nantinya akan

  • 37

    diolah untuk dijadikan data kelompok kontrol dan akan dibandingkan dengan data

    kelompok kasus.

    III.7. Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian case control desain ini dimulai

    dengan menentukan/menyeleksi populasi penderita/ kasus dan populasi

    pembandingnya (orang sehat atau orang dengan penyakit lain) yang disebut

    populasi kontrol. Setiap kelompok kasus dan kontrol diselidiki/ digali informasi

    tentang pajanan/ faktor risiko tertentu. Arah penyelidikan retrospektif dari

    penyakit menuju pajanan/determinan. Case control merupakan salah satu dari

    studi observasional analitik yang dirancang untuk melihat hubungan (asosiasi)

    atau menguji hipotesa hubungan (Sudigdo, 2011).

    Pemilihan subjek berdasarkan status penyakit, untuk kemudian dilakukan

    pengamatan apakah subjek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau

    tidak. Subjek yang didiagnosis menderita penyakit disebut kasus (insiden). Subjek

    yang tidak menderita penyait di sebut kontrol.Untuk kepentingan inferensi kausal,

    kedua populasi harus setara (Sudigdo, 2011).

    Bagan 3.1 Rancangan Penelitian.

    III.8. Identifikasi Variabel Penelitian

    Variabel dependen : Kejadian diabetes melitus tipe 2

    Variabel independen : - Umur

    - Indeks massa tubuh

    - Riwayat keturunan

    Penelitian mulai

    di sini

    Kelompok

    kasus

    Kelompok

    kontrol

    Adakah

    faktor risiko?

    Faktor risiko (+)

    Faktor risiko (-)

    Faktor risiko (+)

    Faktor risiko (-)

    Ditelusuri

    retrospektif

  • 38

    III.9. Definisi Operasional

    Tabel 3.1 Definisi Operasional

    Variabel Definisi Alat Ukur Hasil ukur Skala

    Umur Umur adalah

    rentang

    kehidupan yang

    diukur dengan

    tahun

    Wawancara 1.45

    tahun

    2.

  • 39

    III.11. Protokol Penelitian

    Pra-Penelitian

    Mengajukan surat izin atau permohonan kepada Dinas Kesehatan Kota

    Depok, badan penelitian masyarakat (Linmas Kota Depok), Puskesmas Depok

    Jaya sebagai tempat penelitian dimana responden untuk menjadikan para

    anggotanya menjadi sampel penelitian dengan cara melakukan pengukuran berat

    badan, tinggi badan, kadar gula darah dan mengisi lembar kuesioner berupa data

    seperti nama, alamat, umur, riwayat keturunan DM, tinggi badan dan berat badan

    yang telah disiapkan. Pada akhirnya ditentukan sebagai responden dan diminta

    menandatangani lembar informed consent.

    Bagan 3.2 Alur Penelitian

    Alokasi Subyek

    Subyek yang akan diteliti adalah masyarakat yang didiagnosis

    Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Depok Jaya

    pada bulan November-Desember 2011

    Desain Penelitian:

    Case Control

    Teknik Pengambilan Sampel

    Simple random sampling, dengan cara pengambilan sampel

    diberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap

    elemen populasi yang bersifat relatif homogen.

    Pengumpulan Data:

    Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer berupa kuesioner

    dan alat ukur yang sudah disiapkan.

    Pengolahan dan analisis Data: Data hasil kuesioner tersebut kemudian diolah dengan program

    statistik.

  • 40

    III.12. Analisis Data

    III.12.1. Analisis Univariat

    Digunakan untuk mengetahui distribusi data yaitu umur, IMT, riwayat

    keturunan pada setiap kelompok kasus dan kelompok kontrol.

    III.12.2. Analisis Bivariat

    Digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap

    variabel dependen. Analisis yang digunakan uji chi square. Uji chi square

    digunakan apabila jenis hipotesis komparatif tidak berpasangan dan jika

    menggunakan skala pengukuran kategorik berupa nominal /ordinal (Sopiyudin,

    2009). Tujuan analisis ini adalah untuk melihat hubungan dan besarnya hubungan

    antara variabel independen dan variabel dependen. Karena desain penelitian ini

    adalah case control, maka digunakan output ratio (OR). Dengan OR dapat

    diperkirakan tingkat risiko dari masing-masing variabel yang diteliti terhadap

    terjadinya diabetes melitus. OR ini merupakan ratio antara Odds pada kelompok

    kasus dan Odds pada kelompok kontrol.

    III.13. Etika Penelitian

    Informed consent didapat dengan meminta persetujuan subyek penelitian

    dengan cara mengisi dan menandatangini formulir kuesioner yang telah diberikan.

    Subyek penelitian berhak menolak untuk diikutsertakan, boleh berhenti sewaktu-

    waktu, dan biaya yang berhubungan dengan penelitian akan ditanggung oleh

    peneliti.