BAB III

9
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Cairan Rem Sistem rem pada kendaraan memiliki fungsi yang amat vital. Sitem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan atau memperlambat dan menghentikan kendaraan. Prinsip dasar dari sistem rem kendaraan adalah memanfaatkan tenaga hydraulic untuk menggerakkan master cylinder kemudian akan mengaktifkan rem pada roda. Fluida yang digunakan untuk sistem rem adalah oli yang khusus dan bukan sekedar berfungsi sebagai pelumas saja. Tugas oli rem yang utama adalah menjadi media perantara yang mentransmisikan tenaga hydraulic ke seluruh sistem rem. Kita mengenalnya dengan brake fluid. 3.2 Fungsi Cairan Rem Fungsi cairan rem adalah sebagai pelumas pada komponen logam yang bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi. Fungsi cairan rem yang lain adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.

Transcript of BAB III

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

3.1Cairan RemSistem rem pada kendaraan memiliki fungsi yang amat vital. Sitem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan atau memperlambat dan menghentikan kendaraan. Prinsip dasar dari sistem rem kendaraan adalah memanfaatkan tenaga hydraulic untuk menggerakkan master cylinder kemudian akan mengaktifkan rem pada roda.Fluida yang digunakan untuk sistem rem adalah oli yang khusus dan bukan sekedar berfungsi sebagai pelumas saja. Tugas oli rem yang utama adalah menjadi media perantara yang mentransmisikan tenaga hydraulic ke seluruh sistem rem. Kita mengenalnya dengan brake fluid.3.2Fungsi Cairan RemFungsi cairan rem adalah sebagai pelumas pada komponen logam yang bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi. Fungsi cairan rem yang lain adalah sebagai berikut:1. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.2. Mengontrol kecepatan selama berkendara.3. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.4. Sebagai penyalur tenaga hidrolik tak lain karena memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya.3.3Cara Kerja Cairan RemKetika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram. Tenaga hidraulik ini disalurkan kesemua sistem melalui cairan rem. Cairan rem memiliki sifat seperti fluida dalam sistem tertutupnya. Kerja dari sistem rem, dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan menghasilkan panas dari gesekan cairan rem dengan permukaan salurannya.3.4Kandungan Cairan remKandungan cairan rem yang sering digunakan biasanya adalah Polyalkylene Glycol Ether. Cairan rem yang berbahan dasar Polyalkylene Glycol Ether lebih populer termasuk dalam dunia racing. Bahan kimia sebagai bahan dasar cairan rem ini serupa dengan bahan anti beku pada radiator coolant (ethylene glicol) dan bahkan bahan dasar ini termasuk bahan beracun dan perlu seratus tahun bagi alam untuk menguraikannya. Polyalkylene Glycol Ether yang sering digunakan adalah Tri-Ethylene Glycol. Senyawa ini merupakan bahan dasar dari cairan rem. Senyawa ini merupakan senyawa organik, berbentuk cairan dan tidak berwarna dengan bau seperti ether. Memiliki nama IUPAC 2 Methoxyethanol atau lebih dikenal dengan nama Methyl Cellosolve. Senyawa ini dibuat dari serangan nukleofilik metanol pada oksiran terprotonosi melalui proses transfer proton. Senyawa ini bersifat beracun terhadap tulang dan otot. Biasanya cairan rem yang terbuat dari Glycol Ether ditambahi senyawa aditif seperti asam borat yang berfungsi mengikat air agar cairan rem tetap dalam keadaan kering. Cairan rem berbahan dasar glycol, yang digunakan bersama zat aditif tertentu, memberikan keuntungan berupa titik beku yang rendah dan titik didih yang tinggi, dan mempunyai viskositas tetap (kekentalan) terhadap temperatur yang berubah drastis. Cairan rem harus cocok dengan peralatan dari logam dan seal karet yang digunakan oleh sistem ini.3.5Klasifikasi cairan RemCairan rem berdasarkan titik didihnya diklasifikasikan dalam empat kategori: DOT 3 DOT 4 DOT 5.1 DOT 5DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA). Department Of Transportation (USA) ini menentukan tingkat klasifikasi cairan rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi pula titik didihnya. Karakter dari masing masing cairan rem tersebut adalah sebagai berikut:1. DOT-3Cairan rem berspesifikasi DOT 3, 4 dan 5.1 mengandung Polyglycol ether yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur atau tercampur air, cairan rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah silikon dalam menerima tekanan. Untuk mobil racing, dry boiling point menjadi penting. Saat balap, sistem rem bekerja keras, tak jarang cakram rem terlihat merah membara. Meski air akan membuat titik didih cairan rem menurun, namun hal tersebut tidak menjadi penting dalam kendaraan harian. Karena setelah pemakaian beberapa bulan, performa cairan rem kemungkinan hanya mendekati titik didih wet saja. Bila air tercampur atau dicampurkan dengan minyak maka cairan rem tersebut tetap berwujud sama meskipun sifatnya berubah. Saat ini mobil- mobil standar semisal mobil keluaran Jepang, umumnya menggunakan cairan rem klasifikasi DOT-3. Mobil-mobil keluaran eropa atau Amerika Serikat umumnya telah menggunakan DOT-4. Cairan rem DOT-3 merupakan cairan rem konvensional yang digunakan secara luas. Kelebihan dan kekurangan dari tipe ini adalah sebagai berikut:Kelebihan: Cairan rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.Kekurangan: DOT-3 dapat merusak karet alami, sehingga tidak dapat digunakan pada kendaraan yang menggunakan karet alami. DOT-3 merusak cat. DOT-3 menyerap cat (hidroskopik). Jika penutup kemasannya telah dibuka, sebaiknya digunakan pada periode 1 minggu setelah kemasan tersebut dibuka. Oleh karena cairan rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, maka dapat menimbulkan korosi.2. DOT-4DOT-4 merupakan tipe cairan rem yang banyak digunakan pada mobil model lama. Kelebihan dan kekurangan pada cairan rem tipe ini adalah sebagai berikut.Kelebihan: DOT-4 cukup mudah diperoleh. DOT-4 tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air. Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu tinggi.Kekurangan: DOT-4 merusak cat. Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3. Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat kemungkinan menimbulkan korosi.3. DOT-5DOT-5 juga dikenal sebagai cairan rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5 berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic), dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi. Cairan rem ini umumnya digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan yang merupakan hal yang penting dalam penyamaran. Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar sistem rem bekerja. Untuk itu sering diistilahkan rem keras atau bagel.Kelebihan: DOT-5 tidak merusak cat. DOT-5 tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang lembab. DOT-5 sesuai dengan semua jenis karet rem.Kekurangan: DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT-3 ataupun 4. Untuk mengganti tipe cairan rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan ulang sistem hidrolik pada kendaraan. Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi terlokalisasi pada rem tersebut. Pengisian cairan rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar. Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4. Harga cairan rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain itu, cairan rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa.4. DOT-5.1Cairan rem tipe DOT-5.1 merupakan cairan rem tipe baru. Sebelumnya, cairan rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, cairan rem tipe ini lebih menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai DOT-5. Oleh karena itu DOT-5.1 lebih cocok disebut DOT-4.1 atau DOT-6.Kelebihan: Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain. Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering, jika dibandingkan DOT-3 maupun 4. Pada keadaan kering, titik didihnya adalah kira-kira 275C, sedangkan dalam keadaan basah titik didihnya berkisar antara 175 hingga 200C. DOT-5.1 kompatibel dengan formulasi karet rem.Kekurangan: Bahan utama cairan rem ini bukan silicon, sehingga akan menyerap air. Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, cairan rem ini akan merusak cat.