BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. First Aidrepository.ump.ac.id/9313/3/Toni Haryanto BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. First Aidrepository.ump.ac.id/9313/3/Toni Haryanto BAB...
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. First Aid
Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan
penanganan/pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat,
tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu
maka korban akan mati atau cacat/ kehilangan anggota tubuhnya seumur
hidup. (Saanin, 2012). Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya
mendadak, sewaktu-waktu/ kapan saja terjadi dimana saja dan dapat
menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses
medic atau perjalanan suatu penyakit (Saanin, 2012).
First aid adalah memberikan pertolongan dan pengobatan darurat
dengan sementara yang dilakukan secara cepat dan tepat. Tujuan utama
bukan untuk memberikan pengobatan, tapi suatu usaha untuk mencegah
dan melindungi korban dari keparahan yang lebih lanjut akibat kecelakaan.
(Lutfiasari, 2016)
a. Tujuan First aid
Menurut Tilong (2014) pertolongan pertama dilakukan berdasarkan
tujuan-tujuan berikut :
1) Dasar utama dilakukannya pertolongan pertama adalah untuk
menyelamatkan nyawa korban. Jadi pertolongan pertama
8
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
ditunjukan supaya kondisi korban tidak menjadi semakin parah
yang bisa berujung pada kematian.
2) Pertolongan pertama juga bertujuan untuk mencegah, lebih
tepatnya meminimalisir terjadinya cacat pada korban seperti pada
kasus kecelakaan, luka gigitan binatang dan lain-lain.
3) Pertolongan pertama dapat memberikan rasa nyaman pada korban
dan penderita. Sebab, pertolongan pertama yang diberikan akan
sangat membantu meringankan penderitaan korban.
4) Pertolongan pertama juga dimaksudkan untuk membantu proses
penyembuhan korban. Sebab pertolongan pertama yang diberikan
hakikatnya, tidak hanya memberikan rasa nyaman pada korban tapi
juga menjadi salah satu media agar penderita bisa sembuh dengan
lebih cepat.
b. Kewajiban Seorang Penolong
Swasanti & Putra (2014) menyatakan bahwa kewajiban seorang
penolong adalah:
1) Menjaga keselamatan diri, dalam melakukan tindakan pertolongan,
seorang penolong wajib memperhitungkan resiko dan
mengutamakan keselamatan diri.
2) Meminta bantuan, upaya meminta bantuan, terutama pada tenaga
medis .
3) Memberikan pertolongan sesuai kondisi, kondisikaan tindakan
pertolongan sesuai dengan kebutuhan dan keseriusan kondisi.
4) Mengupayakan trasportasi menuju fasilitas medis terdekat.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
c. Kejadian kegawatdaruratan dan cara menolongnya
1) Pertolongan Pertama Pada Tersedak
Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran napas
akibat benda asing secara total atau sebagian, sehingga
menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen,
bahkan dapat segera menimbulkan kematian (Bagian Diklat
RSCM, 2015).
Penanganan tersedak pada anak-anak dan orang dewasa
berbeda. Terdapat beberapa manuver yang terbukti efektif untuk
menangani tersedak untuk dewasa, antara lain back blow (tepukan
di punggung), abdominal thrust (hentakan pada perut) disebut juga
dengan manuver Heimlich, dan chest thrust (hentakan pada dada)
(Berg, et al., 2010 dalam TBM, 2015).
a) Tepukan di punggung (back blow)
Tepukan di punggung (back blow) dilakukan dengan
memberikan lima kali tepukan di punggung korban. Berikut
cara melakukan tepukan di punggung (back blow):
(1) Berdiri di belakang korban den sedikit bergeser kesamping.
(2) Miringkan korban sedikit ke depan dan sangga dada korban
dengan salah satu tangan.
(3) Berikan lima kali tepukan di punggung bagian atas di
antara tulang belikat menggunakan tangan bagian bawah.
b) Manuver hentakan pada perut (abdominal thrust)/manuver
Heimlich
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Manuver hentakan pada perut hanya boleh dilakukan untuk
anak berusia diatas 1 tahun dan dewasa. Manuver hentakan
pada perut dapat membuat korban batuk yang diharapkan
cukup kuat untuk menghilangkan sumbatan pada saluran napas.
Manuver hentakan pada perut membuat tekanan (penekanan)
pada paru-paru dan memaksa udara keluar. Udara yang dipaksa
keluar juga akan memaksa keluar benda yang membuat korban
tersedak. Berikut cara melakukan manuver hentakan pada
perut:
(1) Miringkan korban sedikit ke depan dan berdiri di belakang
korban dan letakkan salah satu kaki di sela kedua kaki
korban.
(2) Buat kepalan pada satu tangan dengan tangan lain
menggenggam kepalan tangan tersebut. Lingkarkan tubuh
korban dengan kedua lengan kita.
(3) Letakkan kepalan tangan pada garis tengah tubuh korban
tepat di bawah tulang dada atau di ulu hati.
(4) Buat gerakan ke dalam dan ke atas secara cepat dan kuat
untuk membantu korban membatukkan benda yang
menyumbat saluran napasnya. Manuver ini terus diulang
hingga korban dapat kembali bernapas atau hingga korban
kehilangan kesadaran.
(5) Jika korban kehilangan kesadaran, baringkan korban secara
perlahan sehingga posisinya terlentang dan mulai lakukan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
RJP. Setiap saluran napas dibuka saat RJP, penyelamat
harus memeriksa apakah terdapat benda asing pada mulut
korban dan mengambilnya apabila menemukannya.
c) Manuver hentakan pada dada (chest thrust)
Apabila korban tersedak sedang hamil atau mengalami
kegemukan, manuver hentakan pada perut mungkin tidak
efektif. Pada keadaaan-keadaan tersebut, dapat dilakukan
manuver hentakan pada dada.
(1) Letakkan tangan di bawah ketiak korban
(2) Lingkari dada korban dengan lengan kita
(3) Letakkan bagian ibu jari pada kepalan di tengah-tengah
tulang dada korban (sama seperti tempat melakukan
penekanan dada pada RJP)
(4) Genggam kepalan tangan tersebut dengan tangan satunya
dan hentakan ke dalam dan ke atas.
Penanganan tersedak pada bayi. Perlu diketahui bahwa
manuver hentakan pada perut tidak direkomendasikan untuk bayi
dengan usia di bawah 1 tahun karena dapat menyebabkan cedera
pada organ dalamnya sehingga untuk mengatasi tersedak dilakukan
manuver tepukan di punggung dan hentakan pada dada
(Pusponegoro, et al., 2012). Berikut langkah-langkah manuver
tepukan punggung dan hentakan dada pada bayi:
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a) Posisikan bayi menelungkup dan lakukan tepukan di punggung
dengan menggunakan pangkal telapak tangan sebanyak lima
kali.
b) Kemudian, dari posisi menelungkup, telapak tangan kita yang
bebas menopang bagian belakang kepala bayi sehingga bayi
berada diantara kedua tangan kita (tangan satu menopang
bagian belakang kepala bayi dan satunya menopang mulut dan
wajah bayi).
c) Lalu, balikan bayi sehingga bayi berada pada posisi
menengadah dengan telapak tangan yang berada di atas paha
menopang belakang kepala bayi dan tangan lainnya bebas.
d) Lakukan manuver hentakan pada dada sebanyak lima kali
dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk tangan yang
bebas di tempat yan sama dilakukan penekanan dada saat RJP
pada bayi.
e) Jika korban menjadi tidak sadar, lakukan RJP
f) Jika penyelamat tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan,
segera aktivasi SPGDT, jangan ditunda. Penyelamat mungkin
dapat berhasil menghentikan korban tersedak sebelum bantuan
datang namun akan lebih baik jika korban ditangani oleh tenaga
medis. Jika masih terdapat benda asing pada saluran napas,
tenaga medis yang datang dapat melakuka penanganan segera
dan membawa korban ke rumah sakit untuk penanganan lebih
lanjut.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Perdarahan
Perdarahan adalah rusaknya dinding pembuluh darah yang
diakibatkan oleh luka paksa atau penyakit sehingga darah keluar
dari tubuh melalui luka. Seperti luka robek, luka sayatan, luka
tusuk, dan lain-lain.
a) Jenis perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
(1) Perdarahan luar (Terbuka)
Perdarahan yang dapat dilihat dengan jelas dengan adanya
darah yang keluar dari luka. Perawatan untuk perdarahan luar,
antara lain: 1) Tekanan langsung, 2) Elevasi, 3) Titik tekan, 4)
Imobilisasi
(2) Perdarahan dalam ( tertutup)
Perdaarahan ini tidak tampak terlihat dan darah pun tidak
keluar banyak dari luka, ciri-ciri perdarahaan Dalam seperti
memar. Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil
hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah
tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.
b) Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi.
Beberapa adalah sebagai berikut : 1) Bentuk darah berwarna
merah muda, 2) Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti
ampas kopi), 3) Terdapat memar, 4) Bagian abdomen terasa
lunak.
c) Perawatan pada perdarahan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Perlindungan terhadap infekai pada penanganan perdarahan
(1) Pakai Alat Peelindung Diri (APD) agar tidak terkena darah
atau cairan tubuh korban.
(2) Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu
memberi perawatan.
(3) Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
(4) Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda
dengan darah atau cairah tubuh korban.
Pada perdarahan besar
(1) Jangan buang waktu mencari penutup luka
(2) Tekan langsung denga tangan (sebaiknya menggunakan
sarung tangan) atau dengan bahan lain.
(3) Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih
tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak) bila masih
belum berhenti maka lakukanlah penekanaan pada titik-titik
tekan.
(4) Pertahankan dan tekan cukup kuat
(5) Pasang pembalutan penekanan
Pada perdarahan ringan atau terkendali
(1) Gunakan tekanan langsung pada penutup luka
(2) Tekan sampai perdarahan terkendali
(3) Pertahankan penutup luka dan balut
(4) Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan
pertama
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Perdarahan dalam atau curiga perdarahan dalam
(1) Baringkaan dan istirahatkan penderita
(2) Buka jalan napas dan pertahankan
(3) Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
(4) Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi
syok
(5) Jangan beri makan atau minum
(6) Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
(7) Rujuk pe pelayanan kesehatan. (Public Health zone, 2013)
3) Keracunan makanan noncorosive agent
Noncorosive agent adalah bahan yang bukan berasal dari zat kimia
yang mengandung zat korosif (Sumardjo, 2006). Secara konvensional
zat korosif dianggap sebagai zat yang dapat menghancurkan logam
atau menyebabkan oksidasi bahan, Pertolongan pertama keracunan
makanan noncorosive agent yang dapat dilakukan adalah dengan
mengupayakan penderita untuk memuntahkan makanan yang telah
dikonsumsi penderita. Cara yang bisa dilakukan untuk merangsang
muntahan adalah dengan memberikan minuman susu. Selain itu, cara
yang bisa dilakukan adalah dengan meminum segelas air yang telah
dicampur dengan satu sendok teh garam dan berikan minuman teh
pekat (Junaidi, 2011).
Hardisman (2014) menyatakan pertolongan pertama keracunan
makanan adalah dengan minum air putih yang banyak, pemberian
larutan air yang telah dicampur dengan garam. Pertolongan pertama
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti cairan dan elektrolit
yang hilang akibat muntah atau diare. Menghindari terjadinya
dehidrasi pada korban segera berikan air minum dan larutan elektrolit
yang banyak untuk korban (Sentra informasi keracunan nasional &
Badan pemeriksaan Makanan dan obat SIKERNAS & BPOM, 2012).
Menurut Bahri, Sigit, dkk. (2012) cairan elektrolit dapat diperoleh dari
air kelapa. Air kelapa murni tanpa tambahan gula sedikit menginduksi
urinisasi, sedangkan air kelapa yang ditambah dengan gula banyak
menginduksi urinisasi. Penyebab banyaknya menginduksi urinisasi
adalah karena konsentrasi gula yang tinggi, sehingga absobsi air
menjadi lambat dan urinisasi meningkat.
4) Sprain (Keseleo)
Sprain adalah cedera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada
ligamentum. (Giam & Teh 1993: 92). Sprain adalah cedera struktur
ligament di sekitar sendi, akibat gerakan menjepit serta memutar.
(Keperawatan Medikal Bedah). Sprain trauma pada sendi biasanya
berkaitan dengan cedera ligament (Elizabeth, 2009).
Penanganannya dapat dilakukan dengan RICE : R – Rest :
diistirahatkan adalah pertolongan pertama yang penting untuk
mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. I – Ice : terapi dingin,
gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri. C –
Compression : membalut gunanya membantu mengurangi
pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut. E – Elevasi :
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
peninggian daerah cedera gunanya mengurangi oedema
(pembengkakan) dan rasa nyeri.
5) Gigitan Ular
Biasanya ular menggigit pada senja hari atau fajar, yaitu ketika ular
keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa. Ukar juga akan
menggigit ketika merasa terganggun atau diganggu.
Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat memberi
petunjuk tentang jenis ularnya.gigitan ular berbisa meninggalkam
bekas taring yang nyata. Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti
lebih baik ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk
mengenali jenios bisa yang telah dimasukannya bersama gigitan.
Bisa ular ada yang bersifat merusak dinding pembuluh darah (ular
pohon), dan ada yang bersifat merusak jaringan saraf (ular kobra, ular
laut).Tanda dan gejala termasuk:
a) Pusing, kebingungan, pingsan, dan syok
b) Perdarahan dari mulut, hidung, dan area luka
c) Muntah darah atau terdapat darah dalam urin atau tinja
d) Kelumpuhan otot yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas
Tindakan pertolongan:
a) Ketika digigit ular korban harus diam, jangan bergerak,
terutama bagian tubuh yang digigit.
b) Segera baringkan penderita dan letakan bagian yang tergigit
lebih rendah dari letak jantung.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
c) Usahakan agar korban tetap tenang karena kegelisahan akan
mempercepat penjalaran bisa.
d) Kenakan tourniquet diatas tempat luka yang digigit,jangan
terlalu keras untuk menghindari terhentinya aliran darah dan
yang penting ada penekanan. Utuk ular kobra tourniquet
dipasang cukup kencang.
6) Perdarahan hidung (mimisan)
Mimisan dapat terjadi pada penderita-penderita tekanan darah
tinggi, penyakit darah, influenza, atau karena kelainan di hidung saja.
Hal-hal yang dapat mengakibatkan perdarahan hidung ialah:
bersin, membuang ingus terlalu keras, mencukil-cukil hidung, atau
karena tekanan udara merendah (misalnya di pegunungan), atau
kekurangan vitamin C, dan vitamin K.
Tindakan pertolongan:
a) Korban duduk dengan kepala agak menunduk. Hal ini untuk
mencegah agar darah tidak terhisap ke paru-paru.
b) Caranya, duduk dengan nyaman, lalu tekan lubang hidung
sekitar 5 menit sampai mimisan berhenti. Saat ditekan,
pernafasan dilakukan melalui mulut. Bisa juga hidungnya
ditekan cukup kuat namun masih bisa bernafas.
c) Kadang-kadang hanya dengan menekan hidungnya, perdarahan
akan berhenti.
d) Dapat pula dengan memasukan segulung kain kasa (pembalut
atau kasa steril) ke dalam lubang hidung.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
7) Luka bakar
Luka bakar adalah sejenis luka pada daging atau kulit akibat panas,
listrik, bahan kimia, gesekan atau radiasi. Membakar diri memiliki
jenis dan derajat. Luka bakar dapat dibagi dengan penyebab (panas,
listrik, kimia, gesekan atau radiasi), derajat (kedalaman kulit yang
terkena), intensitas (ringan sampai parah pada permukaan kulit yang
terpapar).
Gejala pada luka bakar:
a) Kulit memerah
b) Kulit mengelupas
c) Luka melepuh
d) Kulit hangus
e) Pembengkakan
Pertolongan pertama luka bakar kena knalpot:
a) Langsung alirkan air dingin (bukan air es) selama kira-kira 20
menit pada kulit yang luka sebelum kulit mulai melepuh. Air
akan mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam
lagi.
b) Siapkan kain lembut atau kasa yang sudah dibasahi dengan air
dingin. Tepukkan kain tersebut pada luka bakar secara
perlahan. Hati-hati saat menempelkan kain pada luka karena
biasanya luka bakar akan terasa perih menyengat.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
c) Untuk meregenerasi jaringan kulit dan menghindari infeksi,
tuangkan larutan salin yang bisa Anda beli di apotek pada
kapas dan tepuk pelan pada kulit yang luka.
d) Jangan biarkan luka bakar Anda terbuka lebar atau terkena
gesekan dengan kain atau benda-benda lainnya. Balut luka
bakar dengan penutup luka steril dan pembalut yang longgar.
8) Pertolongan Pertama Pada Patah Tulang
Patah tulang adalah terputusnya kontinuintas jaringan, tulang
rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial
ang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan, sering diikuti
oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat,
mengenai pembuluh darah, otot, dan persarafan. Kemungkinan patah
tulang harus selalu dipikirkan pada setiap kecelakaan akibat dari
benturan yang keras. Patah tulang terdapat dalam beberapa bentuk,
yaitu patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Patah tulang
terbuka yaitu tulang yang patah mencuat keluar melalui luka terbuka.
Oleh karena itu, tindakan pertolongan harus lebih hati-hati. Karena
selain bahaya infeksi, gerakan tulang yang patah dapat melukai
pembuluh darah di sekitar sehingga terjadi perdarahan. Pada patah
tulang tertutup, tidak terjadi robekan kulit di sekitar tulang yang patah.
Tanda dan Gejala Fraktur
a) Bunyi kertak ketika cedera terjadi
b) Bengkak, kemerahan, dan memar di area yang terluka
c) Kesulitan menopang berat badan dengan area luka
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
d) Kelainan bentuk terlihat di area cedera
a) PatahTulang Lengan Atas
Tindakan pertolongan pada patah tulang lengan atas adalah :
1) Pasanglah bidai di sepanjang lengan atas dan berikan balutan
untuk mengikatnya. Kemudian dengan siku terlipat dan lengan
bawah merapat ke dada, lengan digantungkan ke leher.
2) Apabila patah tulang terjadi didekat sendi siku, biasanya siku
tidak bisa dilipat.
3) Dalam hal ini, pasanglah bidai yang juga meliputi lengan
bawah. Lalu biarkan lengan dalam keadaan lurus tanpa perlu
digantungkan di leher.
b) Patah Tulang Lengan Bawah
Lengan bawah memiliki dua batang tulang panjang, satu yang
searah dengan ibu jari dan sebatang lainnya di sisi yang searah dengan
kelingking. Apabila salah satu ada yang patah yang lain akan bertindak
sebagai bidai sehingga tulang uang patah itu tidak pindah dari
tempatnya. Meskipun demikian, tanda-tanda patah tulang tetap ada.
Apabila cedera terjadi didekat pergelangan tangan maka bidainya
kedua-duanya akan patah.
Tindakan pertolongan pada patah tulang lengan bawah adalah :
memasangkan sepasang bidai di sepanjang lengan bawah. Bidai ini
dapat dibuat dari dua bilah papan atau dapat pula bahan lain misanya
tumpukan kertas atau kertas koran. Apabila menggunakan 2 papan
maka sebilah dipasang di sisi luar lengan dan sebilahnya lagi di sisi
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
dalamnya. Ikat bidai-bidai itu dengan pembalut, lalu gantungkan
lengan yang patah itu ke leher. Selanjutnya bawa penderita ke rumah
sakit.
c) Patah Tulang Paha
Seperti juga tulang lengan atas, paha juga hanya memiliki satu
tulang pipa. Gejala dan tanda patah tulang paha sama seperti patah
tulang lengan atas.
Tindakan pertolongan yang dapat dilajukan pada patah tulang paha
adalah: membidai dipasang memanjang dari pinggul hingga ke kaki.
Harus dipastikan bidai telah terpasang sebelum korban dipindahkan
atau diusung ke tempat lain.
2. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat sesuatu termasuk kejadian
yang pernah dialami secara sengaja atau tidak sengaja yang terjadi setelah
melakukan kontak dengan orang lain hasil dari pengamatan suatu objek
(Mubarok, dkk, 2007). Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010 dalam Yusuf
2014).
a. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa pengetahuan
yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: 1)
Tahu (Know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkatan ini yaitu mengingat
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
kembali (recall). 2) Memahami (comprehension), merupakan suatu
kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application), merupakam kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi
real (sebenarnya). 4) Analisis (analysis), merupakan kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen,
tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain. 5) Sintesis (synthesis), merupakan kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (evaluation), merupakan
kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi atau objek.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2010) dalam Rohmaniah (2014)
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan terbagi menjadi
dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal
a) Pendidikan, mempengaruhi pola hidup seseorang terutama
dalam hal motivasi dan bersikap. Semakin tinggi tingkat
pendidikan semakin mudah menerima informasi.
b) Usia, semakin dewasa umur manusia, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan, kondisi disekitar manusia yang dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku.
b) Informasi, banyaknya sumber informasi akan menambah
pengetahuan.
c) Budaya manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap
dan kepercayaan
3. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan
(Azwar, 2008). Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah
upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat
mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan
taraf kesehatannya.
a. Tujuan pendidikan kesehatan
Tujuan utama pendidikan kesehatan menurut Mubarak dan
Chayati, (2009) adalah untuk menetapkan masalah dan kebutuhan
mereka sendiri, memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah
dengan dukungan dari luar dan memutuskan kegiatan yang paling tepat
guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan
masyarakat.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
b. Sasaran pendidikan kesehatan
Menurut Notoadmojo (2003) sasaran pendidikan kesehatan dibagi
dalam 3 kelompok, yaitu: 1) Sasaran primer, masyarakat pada
umumnya menjadi sasaran langsung promosi kesehatan. 2) Sasaran
sekunder, yang termasuk dalam sasaran ini adalah para tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder, karena kelompok ini nantinya setelah diberi pendidikan
kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan kembali kepada
masyarakat. 3) Sasaran tersier, yang termasuk dalam kelompok ini
yaitu para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat
pusatr, maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan
yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak
langsung terhadap perilaku tokoh masyarakat dan kepada masyarakat
umum.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan
dapat mencapai sasaran (Saragih, 2010) yaitu: 1) Tingkat pendidikan,
pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang
menerima informasi yang didapatnya. 2) Tingkat Sosial Ekonomi,
semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula
dalam menerima informasi baru. 3) Adat Istiadat, masyarakat kita
masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
sesuatu yang tidak boleh diabaikan. 4) Kepercayaan Masyarakat,
masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh
orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan
masyarakat dengan penyampai informasi. 5) Ketersediaan waktu di
masyarakat, waktu penyampaian informasi harus memperhatikan
tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran
masyarakat dalam penyuluhan.
d. Metode pendidikan kesehatan
1) Metode ceramah
Ceramah ialah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara
lisan dan penjelasan langsung pada kelompok peserta didik.
2) Metode diskusi kelompok
Diskusi kelompok ialah percakapan uang direncanakan atau
dipersiapkan antara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu
dengan seorang pemimpin untuk memecahkan suatu permasalahan
serta membuat suatu keputusan.
3) Metode panel
Panel adalah pembicara yang sudah direncanakan di depan
pengunjung tentang sebuah topik yang diperlukan tiga panelis atau
lebih serta diperlukan seorang pemimpin. Dalam diskusi panel
audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan sebagai
peninjau para panelis yang sedang berdiskusi.
4) Metode forum panel
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Forum panel adalah panel yang didalamnya pengunjung
berpartisipasi dalam diskusi, misalnya audiens disuruh untuk
memutuskan hasil pembahasan dalam diskusi.
5) Metode permainan peran
Bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari
simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa-peristiwa
aktual atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa
mendatang.
6) Metode symposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu
persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan
keahlian. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang
masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan
pembacaan kesimpulan.
7) Metode demonstrasi
Demonstrasi adalah metode penyajian pembelajaran dengan
memperasakan dan menunjukkan kepada peserta didik tentang
suatu proses, simulasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekedar tiruan. (Sanjaya, 2008)
e. Media pendidikan kesehatan
Berdasarkan fungsinya menurut Notoatmojo (2012) sebagai
penyaluran pesan-pesan kesehatan (media), media ini dibagi menjadi 3
(tiga) yaitu Media Cetak, Media Elektronik, dan Media Papan (Bill
board).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
1) Media cetak
a) Leaflet, merupakan bentuk penyampaian informasi kesehatan
melalui lembaran yang dilipat.\
b) Booklet, adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar. Booklet sebagai
saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya pendukungnya
untuk menyampaikan pesan harus menyesuaikan dengan isi
materi yang akan disampaikan. Menurut Ewles dalam Aini
(2010), media booklet memiliki keunggulan yaitu klien dapat
menyesuaikan dari belajar mandiri, pengguna dapat melihat
isinya pada saat santai, informasi dapat dibagi dengan keluarga
dan teman, mudah dibuat, diperbanyak dan diperbaiki serta
mudah disesuaikan, mengurangi kebutuhan mencatat, dapat
dibuat secara sederhana dengan biaya relatif murah, awet, daya
tampung lebih luas, dapat diarahkan pada segmen tertentu.
c) Flip chart (lembar balik), merupakan media penyampaian
pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk buku di mana
tiap lembar berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya
berisi kalimat sebagai pesan kesehatan yang berkaitan dengan
gambar. Flyer (selebaran) seperti leaflet tetapi tidak dalam
bentuk lipatan
d) Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah,
mengenai bahasan suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
e) Poster merupakan suatu bentuk media cetak berisi pesan-
pesan/informasi kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-
tembok, di tempat-tempat umum, atau di kendaraan umum.
f) Foto: digunakan untuk mengungkapkan informasi-informasi
kesehatan
2) Media elektronik
a) Video dan film strip, Keunggulan penyuluhan dengan media ini
adalah dapat memberikan realita yang mungkin sulit direkam
kembali oleh mata dan pikiran sasaran, dapat memicu diskusi
mengenai sikap dan perilaku, mudah digunakan dan tidak
memerlukan ruangan yang gelap.
b) Slide, Keunggulan media ini yaitu dapat memberikan berbagai
realita walaupun terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya
relatif besar, dan pembuatannya relatif murah, serta
peralatannya cukup ringkas dan mudah digunakan. Sedangkan
kelemahannya memerlukan sambungan listrik, peralatannya
beresiko mudah rusak dan memerlukan ruangan sedikit lebih
gelap. (Lucie, 2005)
c) Media papan (bill board), Papan/bill board yang dipasang di
tempat-tempat umum dapat dipakai diisi dengan pesan-pesan
atau informasi – informasi kesehatan. Media papan di sini juga
mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang
ditempel pada kendaraan umum (bus/taksi).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
B. Kerangka Teori Penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Hawari (2001), Kurniawan (2016), Maramis (2010), Notoatmodjo
(2012), Nursalam (2008), Wawan dan Dwi (2010), Yusuf (2015)
C. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
: Diteliti
Gambar 2.2 kerangka konsep
Pendidikan
kesehatan
PP tersedak
PP perdarahan
PP patah tulang
PP tergigit ular
PP sprain
PP luka bakar
PP keracunan
PP mimisan
Pengetahuan
Tingkat
Pengetahuan
Tahu
Memahami
Aplikasi
Analisis
Sintesis
Evaluasi
Faktor internal
Faktor eksternal
First Aid (pertolongan
pertama)
Kegawatdaruratan
Media
pendidikan
kesehatan:
Leaflet
Power Point
ceramah
Variabel bebas:
Pendidikan kesehatan Variabel terikat:
Tingkat pengetahuan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
D. Hipotesis Penelitian
1. Ha: Ada perbedaan efektifitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan mengenai first aid kader Posyandu di Sokaraja Kulon.
2. Ho: Tidak ada perbedaan efektifitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan mengenai first aid kader Posyandu di Sokaraja Kulon.