BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Nelayanrepository.ump.ac.id/2414/3/Wahyu Wulandari_BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Nelayanrepository.ump.ac.id/2414/3/Wahyu Wulandari_BAB...
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Nelayan
Nelayan dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan sebagai orang-
orang yang secara aktif melakukan penangkapan ikan, baik secara langsung
maupun tidak langsung sebagai mata pencaharian. M.Khalil Mansyur (dalam
Imron :2012) mengartikan nelayan dengan artian yang lebih luas lagi, yaitu
masyarakat nelayan bukan berarti mereka yang dalam mengatur hidupnya
hanya mencari ikan di laut untuk menghidupi keluarganya akan tetapi juga
orang-orang yang interal dalam lingkungan itu.
Nelayan atau kelompok nelayan sesuai UU No 9 tahun 1985 adalah
perorangan atau badan hukum yang melakukan usaha perikanan yang
mencakup, menangkap, membudidayakan, mendinginkan atau mengawetkan
ikan dengan tujuan komersial.
Klasifikasi nelayan berdasarkan kelompok kerja yaitu (Mukhtar : 2014):
1. Nelayan Perorangan
Nelayan perorangan merupakannelayan yang memiliki peralatan tangkap
ikan sendiri, dalam pengoprasiannya tidak melibatkan orang lain.
2. Nelayan Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Nelayan KUB merupakan gabungan dari minimal 10 orang nelayan yang
kegiatan usahanya terorganisir dan tergabung dalam kelompok usaha
bersama non-badan hukum.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
5
3. Nelayan Perusahaan
Melayan perusahaan merupakan nelayan pekerja atau pelaut perikanan
yang terkait dengan perjanjian kerja kelautan dengan badan usaha
perikanan.
Pada daerah penelitian, sebagian besar merupakan nelayan kecil.
Perikanan tangkap skala kecil dapat diklasifikasikan ke dalam
kondisi/karakter usaha dimana nelayan sebagai operator usahanya. Dengan
kata lain operator usaha perikanan tangkap skala kecil diklasifikasikan
sebagai nelayan kecil (Hermawan, 2006 dalam Sembiring 2015). Nelayan
kecil menurut UU No.45 Tahun 2009 adalah orang yang mata pencahariannya
melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
yang menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar lima grosston
(GT).
Perikanan tangkap skala kecil menurut Smith (1983) dalam
Sembiring (2015) adalah diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kegiatan dilakukan dengan unit penangkapan skala kecil, kadang-kadang
menggunakan perahu bermesin atau tidak sama sekali.
2. Aktivitas penangkapan merupakan paruh waktu, dan pendapatan
keluarga adakalanya ditambah dari pendapatan lain dari kegiatan di luar
penangkapan.
3. Kapal dan alat tangkap biasanya dioperasikan sendiri.
4. Alat tangkap dibuat sendiri dan dioperasikan tanpa bantuan mesin.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
6
5. Investasi rendah dengan modal pinjaman dari penampung hasil
tangkapan.
6. Hasil tangkapan per unit usaha dan produktivitas pada level sedang
sampai sangat rendah.
7. Hasil tangkapan tidak dijual kepada pasar besar yang terorganisir dengan
baik tapi diedarkan di tempat-tempat pendaratan atau dijual di laut.
8. Sebagian atau keseluruhan hasil tangkapan dikonsumsi sendiri bersama
keluarganya.
9. Komunitas nelayan kecil seringkali terisolasi baik secara geografis
maupun sosial dengan standar hidup keluarga nelayan yang rendah
sampai batas minimal.
B. Pengertian Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan social,
material, maupun spiritual yang meliputi rasa keselamatan, kesusilaan dan
ketentraman lahir batin yang memungkinkan setiap warga negara untuk
mengadakan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial
yang sebaik-baiknya bagi diri, rumah tangga serta masyarakat (Rambe, 2001
dalam Sunarti, 2006).
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
7
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota antar keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan. (UU RI Nomor 52 tahun 2009).
Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja,
melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang
berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan ketentraman
hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga :
1. Faktor intern keluarga
a. Jumlah anggota keluarga
Saat ini tuntutan keluarga semakin meingkat tidak hanya
mencakup kebutuhan primer (sandang, pangan, papan, pendidikan dan
sarana pendidikan) tetapi juga kebutuhan lainnya seperti hiburan,
rekreasi, sarana ibadah, sarana untuk transportasi dan lingkungan yang
serasi. Kebutuhan tersebut akan terpenuhi jika jumlah anggota
keluarganya kecil.
b. Tempat tinggal
Keadaan tempat tinggal yang diatur sesuai dengan selera
keindahan penghuninya, akan lebih menimbulkan ketenangan dan
kegembiraan serta menyejukkan hati. Sebaliknya tempat tinggal yang
tidak teratur, tidak jarang akan menimbulkan kebosanan untuk
menempati. Kadang-kadang sering terjadi ketegangan antar anggota
keluarga yang disebabkan oleh kekacauan pikiran karena tidak dapat
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
8
memperoleh kenyamanan dan ketentraman akibat tidak teraturnta
tempat tinggal.
c. Keadaan sosial ekonomi keluarga
Untuk mendapatkan kesejahteraan keluarga alasan yang paling
kuat adalah keadaan sosial dalam keluarga.Keadaan soisal dalam
keluarga dapat dikatakan baik atau harmonis apabila ada hubungan
yang baik dan didasari oleh ketulusan hari dan rasa penuh kasih
sayang, saling menghormati, toleransi bantu-membantu dan saling
mempercayai antar anggota keluarga.
d. Keadaan ekonomi keluarga
Ekonomi dalam keluarga meliputi keuangan dan sumber-sumber
yang dapat meningkatkan taraf hidup anggota keluarga. Jadi semakin
banyak sumber-sumber keuangan/ pendapatan yang diterima, maka
akan meningkatkan pula taraf hidup keluarga.
2. Faktor ekstern
Kesejahteraan keluarga perlu dipelihara dan dikembangkan agar
tidak terjadi kegoncangan dan ketegangan jiwa diantara anggota keluarga.
Hal tersebut akan mengganggu ketentraman dan kenyamanan kehidupan
dan kesejahteraan keluarga.
Faktor yang dapat mengakibatkan kegoncangan jiwa dan
ketentraman batin anggota keluarga yang datangnya dariluar anggota
keluarga anatara lain :
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
9
a. Faktor manuasia : iri hati dan fitnah, ancaman fisik, pelanggaran
norma.
b. Faktor alam : bahaya alam, kerusuhan dan berbagai macam penyakit
c. Faktor ekonomi : pendapatan rendah (BKKBN,1994)
Fungsi keluarga sejahtera terdiri dari :
a. Fungsi keagaman
Agama adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang ada sejak
dalam kandungan. Dalam keluarga sejahtera, keluarga dan anggotanya mau
dan mampu mengembangkan kehidupan keluarga sebagai wahana untuk
menanamkan nilai agama dan nilai luhur budaya bangsa, yang akan
menjadikan manusia yang agamis, penuh iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Fungsi sosial budaya
Manusia adalah makhluk sosial. Ia bukan hanya membutuhkan orang
lain. Setiap keluaraga tinggal disuatu daerah dengan memiliki kebudayaan
sendiri. Keluraga sebagian dari masyarakat diharapkan mampu menggali,
mempertahankan dan mengambangkan sosial budaya setempat. Disamping
itu keluarga juga mampu menanamkan rasa memiliki terhadap budaya
daerahnya tetapi berlebih-berlebihan, sehingga ia mampu menghargai
berbagai budaya harus dijadikan rahmat bukan dijadikan bahan ejekan yang
menyebabkan terjadinya permusuhan dan perpecahan.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
10
c. Fungsi cinta dan kasih sayang
Mendapatkan cinta dan kasih sayang adalah hak anak dan kewajiban
orang tua untuk memenuhinya. Dengan kasih sayang orang tua, anak
belajar bukan hanya menyayangi yang lainya tetapi belajar menghargai
orang lain. Membimbing dan mendidik anak dengan penuh cinta kasih akan
membuat anak berkambang menjadi anak yang lembut, penuh kasih sayang
dan bijaksana sehingga tercipta keharmonisan.
d. Fungsi perlindungan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota
keluaraga. Dalam hal ini dimaksudkan keluarga harus memberikan rasa
aman, tenang dan tentram bagi anggota keluarganya. Dalam ajaran islam
bahwasalah satu tujuan pernikahan adalah diperolehnya rasa aman, tenang
dan tentram.
e. Fungsi reproduksi
Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena
itu perkembangan suatu keturunan bagi suatu keluarga akan mengurangi
kebahagian bahkan menjadi sebab penderitaan batin bagi keluarga.Keluarga
sejahtera dapat melaksanakan mekanisme untuk melanjutkan keturunan
sesuai dengan rencana dan dapat terciptanya kesejahteraan manusia di
dunia yang penuh iman dan taqwa.
f. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Orang tua adalah menpendidik pertama dan utama bagi anaknya.
Keluaraga diharapkan mampu menumbuhkan dan mengembangkan
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
11
kekuatan fisik, mental, sosial dan spiritual secara serasi dan selaras serta
seimbang. Orang tua bertanggung jawab dan akan menjadi contoh, pemberi
inisiatif dan mendorong bagi anak dalam menerapkan nilai kebaikan,
kebenaran dan kemanusiaan.
g. Fungsi ekonomi
Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah
kewajiban setiap orang tua, tetapi selain itu adalah bagaimana mendorong
anggota keluarganya untuk dapat hidup sederhana tidak berlebihan-lebihan
sehingga anak dapat menghargai setiap jerih payah yang telah dilakuakan
orang tuanya.
h. Fungsi lingkungan
Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan
langkah yang positif. Penempatan untuk keluarga sejahtera dalam
lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi,
selaras dan seimbang. Upaya pengembangan fungsi keluarga ini dimaksud
sebagai wahana bagi keluarga agar dapat mengaplikasikan diri dalam
membangun dirinnya menjadi keluarga sejahtera dengan difasilitasi oleh
institusi masyarakat sebagai lingkuang sosialnya dan dukungan dari
pemerintah. (BKKBN, 1996)
C. Aspek-aspek Kesejahteraan
Menurut Badan Pusat Statistik (2002), pendapatan per kapita sering
digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
12
Ekonomi masyarakat yang makmur ditunjukkan oleh pendapatan per kapita
yang tinggi, dan sebaliknya ekonomi masyarakat yang kurang makmur
ditunjukan oleh pendapatan per kapita yang rendah. Tingkat kesejahteraan
sosial pada penelitian diukur dengan pendekatan pengamatan terhadap kondisi
Pendidikanorangtua, pendapatan, konsumsi dan pengeluaran.
1. Aspek Yang Mempengaruhi Kesejahteraan
Dalam keluarga sejahtera secara minimal kebutuhan dasarnya dapat
terpenuhi, menurut (BKKBN,1995) antara lain:
a. Pendapatan Rumah Tangga
Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan riil dari
seluruh anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga.
Tingkat pendapatan keluarga merupakan pendapatan atau
penghasilan keluarga yang tersusun mulai dari rendah, sedang,
hingga tinggi. Tingkat pendapatan setiap keluarga berbeda-beda.
Terjadinya perbedaan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain jenis pekerjaan, jumlah anggota keluarga yang bekerja.
b. Pangan
Pangan adalah makanan sehari-hari yang sangat penting
untuk pertumbuhan kesehatan jasmani dan rokhani dalam
membentuk kelurga yang sehat, cerdas dan kuat. Ditinjau dari
pangan keluarga sejahtera adalah keluaraga yang mampu memenuhi
kebutuhan pangan, yaitu pada umumnya satu hari mkan dua kali atau
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
13
lebih dan paling kurang seminggu sekali keluarga menyediakan
daging, ikan, telur sebagai lauk pauk. Jadi dalam keluarga sejahtera
dibutuhkan mutu pangan untuk menjamin status kesehatan keluarga.
c. Sandang
Sandang merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi
dan merupakan kelengkapan hidup manusia maka perlu selalu
diusahakan adanya sandang dalam jumlah yang cukup terpelihara
dan sehat. Bagi keluarga kecil usaha pemenuhan kebutuhan sandang
ini tidak begitu sulit bila dibandingkan keluarga yang banyak
anakanya, maka keluarga sejahtera ditinjau dari segi sandang adalah
keluarga yang mampu memenuhi sandang secara baik, yaitu
memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja, sekolah dan
berpergian.
d. Perumahan
Perumahan berfungsi sebagai tempat berteduh dan
berlindung serta dapat memberikan rasa hidup tentram, aman dan
bahagia. Oleh sebab itu perlu diusahakan perumahan yang
memenuhi kesehatan teratur lingkuangan untuk meningkatkan rasa
bahagia, tentram dan mutu hidup. Keluarga sejahtera adalah keluarga
yang memenuhi kebutuahan perumahan ini sesuai dengan
persyaratan yang memadai yaitu setiap rumah ditempati kurang dari
8 orang.
e. Kesehatan
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
14
Kesehatan adalah syarat untuk kebahagian hidup, karena itu
perlu dihayati bagaimana cara memelihara kesehtan itu baik pribadi
maupun keluraga sampai kesehatan lingkuangan. Keluarga sejahtera
secara kesehatan adalah keluraga yang mampu memenuhi kebutuhan
kesehatan dengan mandiri.
f. Pendidikan
Untuk membentuk manusia seutuhnya berdasarkan
pancasila, meliputi pendidikan dalam lingkungan keluarga,
merupakan kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya. Mendidik
anak yang sedikit lebih mudah dari pada mendidik anak banyak.
Keluarga yang mampu menempuh pendidikan dasar 9 tahun,
merupakan standar terendah dari keluarga sejahtera. Karena
keluarga tersebut baru memiliki syarat minimum pendidikan
2. Indikator Keluarga Sejahtera menurut BKKBN (2012)
a) Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS)
Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan
spiritual, pangan, sandang papan, dan kesehatan.
(1) Indikator Keluarga Pra Sejahtera (sangat miskin)
Belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang
meliputi:
i. Makan dua kali sehari atau lebih
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
15
ii. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk
aktivitas (misalnya di rumah, bekerja/sekolah dan berpergian)
iii. Rumah yang ditempati memiliki atap, lantai dan dinding yang
baik
iv. Bila sakit di bawa ke sarana kesehatan
v. Pasangan usia subur ingin ber KB di bawa ke sarana kesehatan
vi. Anak umur 7-15 tahun sekolah
b) Keluarga Sejaktera I (KS I)
Keluarga Sejahtera I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga,
interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
(1) Indikator Keluarga Sejahtera 1 (KS I)
i. Makan dua kali sehari atau lebih
ii. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk
aktivitas (misalnya di rumah, bekerja/sekolah dan berpergian)
iii. Rumah yang ditempati memiliki atap, lantai dan dinding yang
baik
iv. Bila sakit di bawa ke sarana kesehatan
v. Pasangan usia subur ingin ber KB di bawa ke sarana kesehatan
vi. Anak umur 7-15 tahun sekolah
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
16
c) Keluarga Sejahtera II (KS II)
Keluarga Sejahtera II yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah
memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi.
(1) Indikator Keluarga Sejahtera II (KS II)
i. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau
ikan atau telor
ii. Setahun terakhir seluruh anggota kelurga memperoleh paling
kurang satu stel pakaian baru
iii. Luas lantai rumah paling kurang 8 𝑚2 untuk tiap penghuni
iv. Ibadah teratur
v. Sehat tiga bulan terakhir
vi. Punya penghasilan tetap
vii. Usia 10-60 tahun dapat baca tulis huruf latin
viii. Anak lebih dari 2 orang, ber-KB
d) Keluarga Sejahtera III (KS III)
Keluarga Sejahtera III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan dasar, sosial-psikologis, dan pengembangan keluarganya,
tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi
masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam
kegiatan masyarakat.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
17
(1) Indikator Keluarga Sejahtera II (KS III)
i. Memiliki tabungan keluarga
ii. Makan bersama sambil berkomunikasi
iii. Mengikuti kegiatan masyarakat
iv. Rekreasi bersama (6 bulan sekali)
v. Meningkatkan pengetahuan agama
vi. Memperoleh berita dari surat kabar,radio,TV dan majalah
vii. Menggunakan sarana transportasi
e) Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus)
Tingkat Sejahtera III Plus yaitu keluarga-keluarga yang dapat
memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial-psikologis, dan
pengembangan serta telahdapat memberikan sumbangan yang teratur
dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
(1) Indikator Keluarga Sejahtera III Plus(KS III Plus)
i. Aktif memberikan sumbangan secara teratur
ii. Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
18
D. Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang
Peneliti/
Tahun
Hendrik (2011) Dwi Novi Arzaqa
Hadi Praja (2014)
Wahyu Wulandari
(2016)
Judul Analisis Pendapatan Dan
Tingkat Kesejahteraan
Masyarakat Nelayan
Danau Pulau Besar Dan
Danau Bawah Di
Kecamatan Dayun
Kabupaten Siak Propinsi
Riau
Kajian Tingkat
Kesejahteraan Buruh
Penambang Pasir
Serayu di Desa
Kaliori Kecamatan
Kalibagor Kabupaten
Banyumas
Kajian Tingkat
Kesejahteraan Nelayan
Kecil di Kelurahan
Donan Kecamatan
Cilacap Tengah
Kabupaten Cilacap
Tujuan 1. Menganalisis
pendapatan rumah
tangga nelayan baik
yang berasal dari sektor
perikanan maupun diluar
sektor perikanan.
2. Menganalisis distribusi
pengeluaran rumah
tangga nelayan.
3. Menganalisis tingkat
kesejahteraan
masyarakat nelayan
dengan menggunakan
kriteria UMR, Bappenas
dan BPS
1.Untuk mengetahui
tingkat
kesejahteraan buruh
penambang pasir
Serayu di Desa
Kaliori Kecamatan
Kalibagor
Kabupaten
Banyumas.
2. Untuk mengetahui
perbedaan
pendapatan pada
musim hujan dan
musim kemarau.
Untuk mengetahui
kondisi tingkat
kesejahteraan nelayan
di Kelurahan Donan
Kecamatan Cilacap
Tengah Kabupaten
Cilacap.
Hasil Hasil analisis berdasarkan
kriteria UMR didapatkan
seluruh nelayan
mempunyai pendapatan
diatas UMR, berdasarkan
Bappenas sebanyak 4
rumah tangga nelayan
tidak sejahtera dan
menurut BPS sebanyak 6
rumah tangga responden
termasuk kedalam rumah
tangga tidak sejahtera.
Tingkat
Kesejahteraan Buruh
Penambang Pasir
Serayu di Desa
Kaliori Kecamatan
Kalibagor Kabupaten
Banyumas >80%.
Terdapat perbedaan
pendapatan pada
musim hujan dan
musim kemarau.
Tingkat Kesejahteraan
Nelayan di Kelurahan
Donan Kecamatan
Cilacap Tengah
Kabupaten Cilacap
56,52% Termasuk
Dalam Kategori Pra
Sejahtera.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
19
E. Landasan Teori
Nelayan
Nelayan adalah perorangan atau badan hukum yang melakukan
usaha perikanan yang mencakup, menangkap, membudidayakan,
mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan komersial.
Kesejahteraan
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang terbentuk karena adanya
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan materil yang layak dan
memiliki hubungan yang selaras, seimbang anatara anggota keluarga dengan
masyarakat dan lingkungannya. Fungsi keluarga sejahtera yaitu terdiri dari
fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih saying, perlindungan, reproduksi,
sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan lingkungan.
Aspek-aspek kesejahteraan keluarga diantaranya yaitu pendapatan,
sandang, pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan. Semua itu akan menjadi
penentu kesejahteraan. Kesejahteraan dibagi menjadi 5 indikator
kesejahteraan, yaitu Pra KS, KS I, KS II, KS III, dan KS III plus.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
20
F. Kerangka Pikir
Dari landasan teori di atas penulis dapat menyusun kerangka pikir sebagai
berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Pikir
Perairan : laut dan sungai
Hasil Tangkapan Nelayan
Nelayan di Kel. Donan
Aspek Kesejahteraan:
1. Pendapatan
2. Sandang
3. Pangan
4. Perumahan
5. Kesehatan
6. Pendidikan
7. Peribadatan
8. Penghasilan
9. Komunikasi
10. Informasi
11. Kemasyarakatan
Pendapatan
Tingkat Kesejahteraan Nelayan Kecil
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016
21
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas maka disusun hipotesis sebagai
berikut:
Tingkat kesejahteraan nelayan di Kelurahan Donan >50% termasuk
dalam Pra Sejahtera.
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Wahyu Wulandari, FKIP UMP, 2016