BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan
sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan
dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta
didik. Maka, pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme
pendidikan yang sulit diterapkan dalam kehidupan (Sugiyono, 2019:11).
Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,
yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
menghasilkan produk baru melalui pengembangan. Berdasarkan pengertian
pengembangan yang telah diuraikan yang dimaksud dengan pengembangan adalah
suatu proses untuk menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan
berguna sedangkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk
yang telah ada menjadi produk yang dapat dipertanggungjawabkan (Majid dalam
Sugiyono, 2019:13).
8
B. Pengertian Materi Ajar
Widodo dan Jasmadi dalam Suryani dkk (2019: 19) menyatakan bahwa bahan
ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
mencapai kompetensi dan sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Pengertian ini menggambarkan bahwa bahan ajar hendaknya dirancang dan ditulis
sesuai dengan kaidah pembelajaran, yakni disesuaikan materi pembelajaran, disusun
berdasarkan atas kebutuhan pembelajaran, terdapat bahan evaluasi, serta bahan ajar
tersebut menarik untuk dipelajari oleh siswa.
Berdasarkan kajian di atas, istilah bahan ajar yang digunakan dalam penelitian
ini adalah suatu bahan/ materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang
digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
C. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari si pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada si
penerima (komunikan atau audience/receiver). Sedangkan menurut KBBI, media
dapat diartikan sebagai perantara, penghubung; alat (sarana) komunikasi seperti koran,
9
majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak diantara dua pihak
(orang, golongan, dan sebagainya).
Jadi, secara umum bisa diartikan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu
proses belajar mengajar. Artinya, segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik (siswa/murid).
Adapun manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya media pembelajaran, maka proses pembelajaran akan lebih
menarik perhatian peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
bagi peserta didik. Motivasi yang tinggi pada peserta didik akan membuat peserta
didik lebih semangat dalam belajar, sehingga diharapkan hasil belajar peserta didik
juga akan meningkat.
2. Bahan materi pembelajaran yang banyak dengan adanya media pembelajaran
maka akan lebih jelas maknanya, sehingga peserta didik dapat lebih dipahami dan
menguasaan materi secara maksimal dengan demikian mencapaian tujuan
pembelajaran lebih mudah. Materi pelajaran yang banyak dan sulit dijelaskan oleh
guru akan membuat sisiwa tidak memahami materi, peran media pembelajaran
misalnya video dalam materi pembelajaran akan membuat peserta didik lebih
memahami materi.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi dengan menggunakan model-model
pembelajaran, mengajar tidak hanya dengan metode ceramah yaitu dengan
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, dengan adanaya media
10
pembelajaran akan membuat peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga karena terus menerus menjelaskan, apalagi bila guru dalam sehari mengajar
lebih dari lima jam pelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa manfaat media
pembelajaran sebagai alat bantu guru dalam menyampikan materi, dan sebagai
variasi guru dalam menyampaikan materi.
4. Manfaat berikutnya dengan adanya media pembelajaran peserta didik dapat lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan
guru secara konvensional, tetapi peserta didik juga dituntut untuk ada aktivitas lain
seperti mengamati, mensimulasikan, memerankan, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media mempunyai
manfaat sebagai berikut:
1. Menumbuhkan motivasi belajar;
2. Pembelajaran akan lebih bermakna;
3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu;
4. Meningkatkan aktivitas peserta didik
D. Media Compact Disc (CD)
Pembelajaran Berbasis Komputer dalam era sekarang ini bukanlah menjadi hal
yang asing, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Sudah banyak sekolah yang
memiliki sarana komputer, baik pemakaian untuk administrasi maupun untuk
pembelajaran. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan
nama pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer Assisted Instruction-CAI)
11
atau Computer Assisted Learning (CAL). Materi pelajaran dapat disajikan program
CAI berbasis CD melalui berbagai metode seperti tutorial:
a. Guru/Instruktur (Tutorial)
Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor
yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu konsep
disajikan di layar komputer dengan suara, teks, gambar, atau grafik. Siswa dapat
mendengar, membaca, menginterpretasi, dan menyerap konsep. Suatu pertanyaan
yang diajukan, jika jawaban siswa benar, komputer akan melanjutkan penyajian
informasi atau konsep berikutnya. Jika jawaban siswa salah, komputer dapat kembali
ke informasi sebelumnya.
b. Latihan dan Praktik
Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat pemahaman
konsep dapat dilakukan dengan latihan dan praktik. Komputer menyiapkan
serangkaian soal atau pertanyaan. Soal yang diajukan dapat dijawab langsung oleh
siswa, kemudian akan diberikan jawaban. Jika jawaban itu benar akan terdengar
bunyi betul disertai gambar/animasi, sebaliknya jika jawaban itu salah akan terdengar
jawaban salah, juga disertai gambar/animasi.
c. Permainan
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan instruksional yang
berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan menggunakan
papan ketik pada komputer. Siswa dapat menjadi terampil mengetik karena dalam
12
permainannya siswa dituntut untuk mengimput data dengan mengetik
jawaban-jawaban yang benar.
Pembelajaran dengan komputer menggunakan metode tutorial, komputer
berperan layaknya sebagai seorang guru, karena bahan ajar berbentuk CD telah
dipersiapkan sebelumnya. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajarnya
dengan berinteraksi melalui komputer. Materi pembelajaran dalam satu sub-topik
disajikan lebih dulu kemudian diberikan soal latihan. Respon siswa kemudian
dianalisis komputer dan peserta didik diberi umpan balik sesuai dengan jawabannya.
Dengan CD pembelajaran ini siswa akan lebih aktif.
Adapun manfaat komputer dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban dalam menerima pelajaran,
karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang
lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam
menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan;
b. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan
kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan
musik yang dapat menambah realisme;
c. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat
disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain komputer dapat
berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya dan
menilai jawaban;
13
Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program
pembelajaran memberikan kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara
perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
E. Pengertian Dongeng dan Jenis-Jenis Dongeng
1. Pengertian Dongeng
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dongeng diartikan sebagai cerita
yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng adalah suatu kisah fiktif yang bisa juga
diambil dari kisah asli atau sejarah kuno yang ibentuk dari unsur teetentu.
Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran
seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia
fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang
disampaikan.
Dongeng biasanya disampaikan kepada anak-anak yang masih kecil oleh ayah,
ibu, nenek dan kakek. Biasanya dongeng disampaikan sebelum tidur kepada anak
hingga anak tertidur pulas. Biarpun terlihat begitu sederhana, namun anak-anak
biasa sangat senang dan serius untuk mendengarkan dongeng jika dongeng itu
dianggap menarik. Jadi, dongeng yang disampaikan harus bersifat positif agar baik
untuk perkembangan mental anak.
14
Dongeng dapat digunakan sebagai media mendidik serta membentuk karakter
positif pada anak oleh orang tua maupun guru. Dalam dongeng ditanamkan
nila-nilai yang baik bagi anak melalui penghayatan terhadap maksud dari dongeng.
Oleh karena itu dari pengertian dongeng sendiri, dongeng dapat melatih
kognisi, afeksi secara imajinatif. Anak akan lebih kreatif, selain itu melalui dongeng
anak akan terlatih komunikasi dengan mendengarkan kosa kata dari pendongeng.
Lewat pesan dongeng yang disampaikan dengan tema-tema tertentu, anak menjadi
lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya baik itru teman, orang tua dan guru.
2. Jenis-Jenis Dongeng
Menurut Yanti (2015:9) membagi jenis dongeng menjadi empat yaitu (1)
dongeng binatang, (2) dongeng biasa, (3) anekdot dan lelucon, dan (4) dongeng
berumus.
Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan
binatang liar, seperti binatang menyusui, binatang melata, burung, replika, ikan, dan
serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita dapat berbicara dan berakal budi
seperti manusia. Suatu bentuk khusus pada dongeng binatang adalah fabel. Fabel
adalah binatang yang mengandung moral, yakni ajaran baik, buruk, perbuatan, dan
kelakuan.
Dongeng biasa adalah dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah
kisah suka duka seseorang. Macam-macam dongeng biasa adalah (1) Dongeng
15
mengenai ilmu sihir contohnya Oki dan Nirmala, (2) Dongeng keagamaan contoh
Raja Bijak Menguji Rakyatnya, dan (3) Cerita-cerita roman, contoh Cinderella.
Anekdot atau lelucon adalah dongeng yang dapat menimbulkan tertawa bagi
yang mendengarkan maupun yang menceritakannya, walaupun dapat menimbulkan
rasa sakit hati, contoh Si Kabayan.
Dongeng-dongeng berumus mempunyai beberapa subbentuk, yakni (1)
dongeng bertimbun banyak, (2) dongeng untuk mempermainkan orang, (3) dongeng
yang tidak mempunyai akhir contoh Alice di Negeri Ajaib. Jenis dongeng yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dongeng yang biasa ditokohi oleh binatang
yaitu fabel.
F. Pengembangan Bahan Ajar Dongeng
Pengembangan bahan ajar berasal dari kata pengembangan dan bahan ajar.
Pengembangan bahan ajar adalah apa yang dilakukan penulis, guru, atau siswa
untuk memberikan sumber masukan berbagai pengalaman yang dirancang untuk
meningkatkan belajar bahasa. Penyusunan bahan ajar yang bermutu dilakukan
melalui serangkaian kegiatan pengembangan bahan ajar. Penyiapan bahan ajar yang
efektif sebenarnya mirip dengan proses kegiatan pembelajaran.
Ada tiga manfaat bahan ajar bagi peserta didik yaitu (1) kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menarik, (2) kemampuan untuk belajar secara mandiri
16
dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru, dan (3) mendapatkan
kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
Bahan ajar disusun dengan tujuan: (1) menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik,
yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial
peserta didik, (2) membentuk peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar
di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, dan (3) memudahkan
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Jenis-jenis bahan ajar meluputi: (1) bahan ajar pandang (visual) terdiri atas
bahan cetak seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar. Dan non cetak (non printed), seperti model/maket, (2)
bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc
audio, (3) bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disc, film,
dan (4) bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(computer Assisted Instrument), Compact Disc (CD) multimedia pembelajaran
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Salah satu upaya untuk mengembangkan pembelajaran dongeng di sekolah
adalah dengan melaksanakan perbaikan proses pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memenuhi hal tersebut,
diperlukan adanya perangkat pembelajaran dongeng yang dapat menciptakan sistem
belajar menarik dan menyenangkan.
17
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar
dongeng adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan bahan ajar baru, selama kegiatan
pengembangan berlangsung dilakukan penilaian dan penyempurnaan terhadap bahan
ajar tersebut.
Pengembangan bahan ajar bagi guru akan mendatangkan manfaat yaitu:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa;
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh;
c. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi;
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan
ajar.
Pengembangan materi ajar dilakukan baik oleh penulis, pendidik, peserta
didik untuk memberikan sumber masukan berbagai pengalaman yang dirancang
untuk meningkatkan belajar bahasa. Penyusunan bahan ajar yang bermutu dilakukan
melalui serangkaian kegiatan pengembangan bahan ajar. Penyiapanan bahan ajar
yang efektif sebenarnya mirip dengan proses penyiapan kegiatan pembelajaran.
Tindakan utama pembelajaran dapat diaplikasikan untuk proses pengembangan
bahan ajar. Ada tahapan pengembangan meliputi: (1) identifikasi kebutuhan
pendidik dan peserta didik, (2) penentuan kegiatan eksplorasi kebutuhan materi, (3)
18
realisasi kontekstual dengan mengajukan gagasan yang sesuai, pemilihan teks dan
konteks bahan ajar, (4) realisasi pedagogis melalui tugas dan latihan dalam bahan
ajar, (5) produksi bahan ajar, (6) penggunaan bahan ajar oleh peserta didik, dan (7)
evaluasi bahan ajar.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Sugiyono (2019:297) menerangkan
bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya reserch
and development adalah metode penelitian yang diguanakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan menurut
Sukamadinata (dalam Akmal, 2017:20), penelitian dan pengembangan adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam pengembangan ini, peneliti mengacu pada model penelitian dan
pengembangan (R&D) Model ADDIE “Model rancangan ADDIE merupakan model
prosedural yang sederhana dan mudah untuk mengembangkan bahan ajar, untuk
pelatihan jangka pendek dan berkesinambungan” (Hasyim dalam Dewi dkk,
2019:184). Langkah desain ADDIE dapat disesuaikan dengan langkah R&D adalah
Analisis, Desain, Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan
Evaluation (Evaluasi).
20
B. Prosedur Pengembangan
Langkah-langkah dalam pengembangan ini menurut Branch (dalam
Sugiyono, 2019:38) adalah sebagai berikut:
1. Analisis
Analisis merupakan langkah awal peneliti dalam mengembangkan CD
Pembelajaran yaitu mengidentifikasi penyebab masalah. Peneliti menganalisis
kurikulum yang digunakan SMP Daarul Aitam Palembang. Peneliti menganalisis
kompetensi yang meliputi analisis terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang dimuat dalam media ini. Selanjutnya analisis instruksional yang
meliputi penjabaran Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipilih pada tahap analisis
kompetensi menjadi indikator pembelajaran yang memungkinkan disajikan dalam
Media Pembelajaran berupa CD Pembelajaran dengan menggunakan Software
Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint. Media Pembelajaran ini
memiliki konsep bahwa belajar dapat juga menyenangkan melalui penerapan
animasi dan dapat lebih mempermudah peserta didik untuk melaksanakan
pembelajaran Daring.
2. Desain
a. Menyusun Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran
Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas Media Pembelajaran
adalah angket yang berisi penilaian terhadap Media Pembelajaran berupa CD
Pembelajaran dengan menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software
21
Microsoft Powerpoint ini. Dalam tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi instrumen
angket penilaian produk. Instrumen penilaian produk dari penelitian ini berupa
angket daftar isian (check list) untuk ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa.
b. Perancangan Produk (Storyboard)
Proses perancangan produk media pembelajaran CD Pembelajaran dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint perlu
adanya sketsa rancangan yang digunakan untuk menggambarkan pembuatan media.
Sketsa tersebut dibentuk dalam sebuah storyboard. Storyboard adalah rancangan
untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi yang digunakan, storyboard pengembangan
media ini dapat dilihat pada Bab IV.
c. Penyusunan Materi
Pada tahap ini dikemukakan dasar pemilihan mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi mengenai Dongeng untuk dikembangkan. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia dipilih peneliti karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
peneliti. Selain itu, ketika peneliti berada di lapangan mengajar Bahasa Indonesia,
banyak pendidik dan peserta didik yang menemukan kesulitan dalam proses
pembelajaran dan kurangnya penggunaan Media Pembelajaran dalam penyusunan
teks materi, soal, dan jawaban.
d. Pengumpulan Backsound, Background, Gambar dan Tombol
Pengumpulan backsound, background, gambar dan tombol merupakan
langkah untuk menunjang kemenarikan pada Media Pembelajaran CD
22
Pembelajaran dengan menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software
Microsoft Powerpoint.
3. Development (Pengembangan)
a. Membuat Produk Media Pembelajaran Berupa CD Pembelajaran dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft
Powerpoint
Pada tahap ini produk Media Pembelajaran dibuat sesuai format yang
sudah ditentukan sebelumnya.
b. Validasi Ahli Materi, Ahli Media, dan Ahli Bahasa
Proses validasi dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Hasilnya
berupa saran, komentar dan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk melakukan analisis dan revisi terhadap media yang dikembangkan dan
sebagai dasar untuk melakukan uji coba produk pada peserta didik.
c. Uji Coba Kelompok Kecil
Produk akan diujicobakan kepada 6 peserta didik pada uji coba
kelompok kecil dari SMP Daarul Aitam Palembang. Pada tahap ini juga
dibagikan angket untuk mengukur dan mengetahui pendapat/respon peserta
didik mengenai Media Pembelajaran berupa CD Pembelajaran dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint
untuk pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai Dongeng. Bila diperlukan
maka dilakukan revisi berdasarkan masukan dan saran dari peserta didik.
23
Namun, dalam revisi ini dipertimbangkan masukan dan saran dari validator
sebelumnya agar tidak bertentangan dengan perbaikan-perbaikan sebelumnya.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Daarul Aitam Palembang. Penelitian dilakukan di laboratorium komputer SMP
Daarul Aitam Palembang. Pemilihan lokasi ini karena berdasarkan pada judul
proposal yang harus menggunakan media pembelajaran yakni komputer. Peneliti
memilih lokasi penelitian ini dikarenakan adanya ketersediaan media yang lengkap
agar bisa terlaksana dengan baik proses pengembangan materi ajar yang berbentuk
Compact Disc (CD).
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian pengembangan, instrumen yang digunakan lebih mengarah
pada penilaian hasil produk yang dikembangkan. Berikut adalah beberapa
instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti:
1. Uji Coba Produk
a. Lembar Validasi
Lembar validasi digunakan mendapatkan data mengenai penilaian para
ahli terhadap bahan ajar berbasis Compact Disc (CD) yang dikembangkan oleh
peneliti. Dengan adanya instrumen lembar validasi ini sebagai dasar acuan bagi
peneliti dalam memperbaiki bahan ajar berbasis Compact Disc (CD) Learning
24
yang dibuat sampai dikatakan valid/layak untuk diuji cobakan ke lapangan.
Lembar validasi dibuat dengan skala likert dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria Penilaian Lembar Validasi
Skor Kriteria
1 Sangat Kurang (SK)
2 Kurang (K)
3 Cukup (C)
4 Baik (B)
5 Sangat Baik (SB)
(Sumber: Siregar dalam Akmal, 2017:25)
Setelah dilakukan analisis dan revisi berdasarkan penilaian peserta didik
pada uji coba perorangan kemudian dilakukan uji coba kelompok kecil. Uji
coba kelompok kecil dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalahan awal
yang terjadi ketika Media Pembelajaran digunakan. Melalui uji coba ini
diharapkan saat uji coba lapangan tidak ditemukan permasalahan yang
mendasar yang dapat mengganggu proses pembelajaran jika produk digunakan.
2. Kuisioner/Angket
Menurut Ari Kunto (dalam Nurlaela, 2014: 25), “Kuisioner adalah sejumlah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responsen
terhadap suatu hal”.
25
Peneliti menggunakan instrumen kuisioner meliputi kuisioner respon peserta
didik. Instrumen kuesioner respon peserta didik digunakan untuk mengetahui
respon bahan ajar.
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan uji coba
perorangan serta kelompok kecil berdasarkan lembar angket dianalisis
menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan
dengan menggunakan statistik deskriptif. Untuk menganalisis tentang kelayakan
Media Pembelajaran berupa CD Pembelajaran dengan menggunakan Software
Adobe Flash CS6 dan Software Microsoft Powerpoint.
a. Data Proses Pengembangan Produk
Data proses pengembangan produk merupakan data deskriptif. Data tersebut
diperoleh dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan peserta didik berupa koreksi
dan masukan. Koreksi dan masukan tersebut digunakan sebagai acuan revisi
produk.
b. Data Penilaian Kelayakan Produk Oleh Ahli dan Peserta Didik
Data penilaian kualitas produk diperoleh dari hasil isian validasi oleh ahli
media, ahli materi, ahli bahasa, dan hasil isian angket peserta didik. Berikut tabel
validasi untuk ahli materi, ahli media, ahli bahasa, serta peserta didik
26
Tabel 2
Ketentuan Pemberian Skor Validator
Kategori Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Buruk 2
Sangat Buruk 1
(Sumber: Sugiyono, 2019:165)
Tabel 3
Ketentuan Pemberian Skor Kuisioner/Angket
Pilihan Skor
A 4
B 3
C 2
D 1
(Sumber: Sugiyono, 2019:165)
a. Menghitung nilai rerata skor tiap indikator dengan rumus:
N
XX
=
_
Keterangan: _
X = skor rata-rata, X = jumlah skor, N = jumlah subjek uji coba
b. Menjumlahkan rerata skor tiap aspek
c. Menginterpretasikan secara kualitatif jumlah rerata skor tiap aspek dengan
dengan menggunakan rumus konversi skor skala 5 berikut:
27
Tabel 4
Rumus Konversi Jumlah Rerata Skor pada Skor Lima (Validator Ahli)
Skor Rumus Nilai Klasifikasi
5 SBiXX 8,1__
+ A Sangat Baik
4 SBiiXXSBiiX 8,16,0___
++ B Baik
3
C Cukup
2
D Kurang
1
E Sangat Kurang
Keterangan:
Skor Maksimal = 5
Skor Minimal = 1
Skor Maksimal Ideal = jumlah indikator x skor tertinggi
Skor Minimal Ideal = jumlah indikator x skor terendah
_
X = skor yang diperoleh
iX_
= 2
1(skor maks ideal+skor min ideal)
SBi (simpangan baku ideal) = 6
1(skor maks ideal-skor min ideal)
Sumber: Eko Putro Widyoko (2011:245)
SBiiXXSBiiX 6,06,0___
+−
SBiiXXSBiiX 6,08,1___
−−
SBiiXX 8,1__
−
28
Tabel 5
Rumus Konversi Jumlah Rerata Skor pada Skor Empat (Kuisioner/Angket)
Skor Rumus Klasifikasi
4 SBiXX 8,1__
+ Sangat Bagus
3
Bagus
2
Tidak Bagus
1
Sangat Tidak Bagus
Keterangan:
Skor Maksimal = 4
Skor Minimal = 1
Skor Maksimal Ideal = jumlah indikator x skor tertinggi
Skor Minimal Ideal = jumlah indikator x skor terendah
_
X = skor yang diperoleh
iX_
= 2
1(skor maks ideal+skor min ideal)
SBi (simpangan baku ideal) = 6
1(skor maks ideal-skor min ideal)
Sumber: Eko Putro Widyoko (2011:245)
d. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif yang
disajikan dalam distribusi skor dan persentase terhadap kategori dengan
skala penilaian yang telah ditentukan.
SBiiXXSBiiX 8,16,0___
+
SBiiXXSBiiX 6,06,0___
+−
SBiiXXSBiiX 6,08,1___
−−
29
Persentase Kelayakan Tiap Aspek (%) %100
x
idealskorrerata
diperolehyangskorrerata
=
Tabel 6
Penilaian Kelayakan
Persentase Penilaian Interpretasi
81%-100% Sangat Layak
61%-80% Layak
41%-60% Cukup
21%-40% Kurang Layak
0%-20% Tidak Layak
Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:44)
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Daarul Aitam Palembang yang beralamat di Jalan
Telaga Swidak Kelurahan 14 ulu Kecamatan seberang ulu II Palembang 30264.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah peserta didik kelas VII
SMP Daarul Aitam Palembang, satu Ahli Materi, Satu Ahli Media, dan satu ahli
Bahasa.
Tabel 7
Daftar Subjek Penelitian Pengembangan
No. Keterangan Nama
1 Ahli Materi Fatimah, S.Pd.
2 Ahli Media Luvi Antari, S.Pd., M.Pd.
3 Ahli Bahasa Supriatini, S.Pd., M.Pd.
4 Peserta didik 6 peserta didik kelas VII di SMP Daarul
Aitam Palembang sebagai uji coba kelompok
kecil
31
3. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari Senin, 14 September 2020 bertempat di Kelas
VII SMP Daarul Aitam Palembang. Prosedur penelitian pengembangan terdiri atas
beberapa tahapan yang dijelaskan dalam tabel 8 berikut ini.
Tabel 8
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pengembangan
No. Prosedur
Pengembangan
Nama
Kegiatan
Waktu
Pelaksanaan
1 Analisis (Analysis) a. Analisis kurikulum
b. Analisis kebutuhan
c. Analisis mata pelajaran
d. Perumusan tujuan
25 --
30 Mei 2020
2 Desain/Perancangan
(Design)
a. Perancangan produk
b. Penyusunan materi, soal,
dan jawaban
c. Pengumpulan backsound,
gambar, dan tombol
d. Pembuatan CD
Pembelajaran
1 Juni -- 25 Juli
2020
3 Pengembangan
(Development)
a. Validasi I
b. Revisi I
c. Validasi II
d. Revisi II
e. Validasi III
f. Revisi III
g. Uji coba kelompok kecil
3 Agustus --
14 September 2020
32
B. Hasil Penelitian
Pada Bab III, peneliti telah memaparkan pengembangan materi ajar dongeng
berbentuk Compact Disc (CD) berdasarkan model ADDIE, yang meliputi lima tahap,
yakni tahap Analisis (Analysis), Desain/Perancangan (Design), Pengembangan
(Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Tetapi,
peneliti hanya menerapkan tiga tahapan dari model ADDIE, yakni tahap Analisis
(Analysis), Desain/Perancangan (Design), dan Pengembangan (Development).
1. Tahap Analisis (Analysis)
Pada tahap analisis, peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran
yang dilakukan melalui proses Daring di SMP Daarul Aitam Palembang pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Observasi dilakukan pada bulan Mei 2020. jumlah
peserta didik yang mengikuti pembelajaran melalui daring sebanyak 32 peserta didik
per kelas. Proses pembelajarannya sama seperti biasa yakni diawali dengan
mengucapkan salam, berdoa, dan masuk ke pembelajaran inti, hanya saja
pembelajarannya dilakukan melalui daring atau tidak tatap muka.
Ketika pembelajaran berlangsung, pendidik menugaskan peserta didik dalam
mencatat isi buku pelajaran yang telah diarahkan. Kemudian, pendidik menyuruh
peserta didik untuk menjawab soal-soal yang ada di buku paket tersebut. Peserta
didik diharapkan mampu memperdalam suatu materi pelajaran dongeng. Kelemahan
pembelajaran proses pembelajaran daring yakni peserta didik banyak yang tidak
memahami materi dan juga peserta didik memliki kendala seperti kehabisan baterai
33
pada gawai, kuota yang minim dan bergantian dengan saudara yang juga bersekolah
daring, serta sistem pembelajarannya kurang dimengerti peserta didik.
Dari observasi tersebut, peneliti berasumsi bahwa pembelajaran di sekolah
perlu adanya pengembangan dalam pembelajaran berbasis IT. Salah satunya yaitu
media pembelajaran yang berbentuk Compact Disc (CD) yang berisikan tentang
materi dan video interaktif, serta kuis yang akan diisi oleh peserta didik melalui
media pembelajaran tersebut. Kemudian, hasil jawaban para peserta didik
dikumpulkan kepada guru bertempat di sekolah dan bisa diwakilkan oleh wali murid
peserta didik. Oleh karena itu, peserta didik bisa fokus ke CD Interaktif (berupa CD
atau Soft File) yang dibagikan oleh pendidik ke masing-masing peserta didik, baik
melalui E-mail, Whatsapp Group, Telegram, dan sosial media lainnya yang
mendukung proses pembelajaran daring.
Peneliti juga melakukan wawancara melalui kirim pesan ke Whatsapp kepada
peserta didik kelas VII di SMP Daarul Aitam Palembang setelah proses pembelajaran
daring selesai. Hasil wawancara peneliti kepada peserta didik dapat disimpulkan
bahwa:
a. Sumber belajar yang dimiliki peserta didik kurang efektif dan masih monoton,
sehingga membuat peserta didik menjadi malas belajar dan mengerjakan soal
terkait pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Tidak ada pengawasan dari pendidik karena pembelajarannya dilakukan di rumah,
bukan di sekolah.
34
c. Peserta didik mengalami habis kuota, memori penyimpanan gawai yang minim,
dan memiliki gangguan pada jaringan.
d. Peserta didik kurang memahami materi karena pendidik jarang menjelaskan
materi pelajaran, dan pendidik juga terkadang langsung memberikan latihan soal
kepada peserta didik tanpa menjelaskan materi terlebih dahulu.
Setelah dilakukan observasi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam tahap
analisis, yaitu:
a. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang digunakan di SMP Daarul Aitam Palembang yaitu Kurikulum
2013 (K13). Kurikulum 2013 adalah kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik. Penyesuaian isi materi dalam media disesuaikan dengan buku dan
mengarahkan siswa aktif dalam pembelajaran.
b. Analisis Kebutuhan Peserta Didik
Peserta didik membutuhkan sumber belajar yang bervariasi, seperti media
pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada buku pelajaran, tetapi juga pendidik
mampu memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah yakni komputer. Dalam proses
pembelajaran daring, pendidik masih menggunakan metode ceramah dan belum
menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Pendidik seharusnya dapat
memanfaatkan situasi saat ini dengan menerapkan metode ceramah yang
menggunakan teknologi komputer berbasis IT. Berdasarkan analisis ini, peneliti
mengembangkan materi ajar Dongeng berbentuk CD Pembelajaran dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Microsoft Powerpoint yang dapat
35
dioperasikan melalui komputer atau gawai untuk diterapkan pada proses
pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya materi ajar Dongeng.
c. Analisis Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
Belajar Bahasa Indonesia dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan di Perguruan
Tinggi juga ada mata kuliah Bahasa Indonesia Umum. Bahasa Indonesia merupakan
salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap peserta didik. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia memiliki materi yang cukup diminati oleh peserta didik, salah
satunya adalah materi Dongeng. Dongeng memiliki beberapa sub materi yang
membutuhkan penjelasan serta latihan soal.
d. Merumuskan Tujuan
Compact Disc (CD) Pembelajaran dengan menggunakan Software Adobe Flash
CS6 dan Microsoft Powerpoint, yang dibuat peneliti sebagai alternatif media
pembelajaran, baik secara daring maupun secara tatap muka antara pendidik dengan
peserta didik di SMP Daarul Aitam Palembang. Oleh karena itu, peserta didik dapat
meningkatkan pemahamannya mengenai Dongeng.
Berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis materi pelajaran, pendidik
membutuhkan media pembelajaran yang variatif dan menarik untuk dijadikan media
pembelajaran di sekolah. Pendidik hanya menggunakan metode ceramah tanpa
memanfaatkan media pembelajaran berbasis IT yang bisa digunakan melalui gawai
dan komputer.
36
Media pembelajaran yang dikembangkan berupa CD Pembelajaran dengan
menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Microsoft Powerpoint. Berdasarkan
analisis terhadap kurikulum yang memberikan informasi bahwa materi yang dapat
dikembangkan sesuai dengan silabus pada Lampiran adalah sebagai berikut.
Tabel 9
Silabus Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Dongeng
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
1.1 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
untuk mempersatukan bangsa
Indonesia di tengah keberagaman
bahasa dan budaya
1.2 Menghargai dan mensyukuri kebe-
radaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami infor-
masi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri kebe-
radaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi
lisan dan tulis
2. Menghargai dan menghayati peri-
laku jujur disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam ber-
2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung
jawab, dan santun dalam menang-
gapi secara pribadi hal-hal atau
kejadian berdasarkan hasil obser-
37
interaksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan kebe-
radaannya.
vasi.
2.2 Memiliki perilaku percayadiri dan
tanggung jawab dalam membuat
tanggapan pribadi atas karya budaya
masyarakat Indonesia yang penuh
makna.
2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung
jawab, dan santun dalam men-
debatkan sudut pandang tertentu
tentang suatu masalah yang terjadi
pada masyarakat.
2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif
dalam memaparkan langkah- langkah
suatu proses berbentuk linear.
2.5 Memiliki perilaku percaya diri,
peduli, dan santun dalam merespon
secara pribadi peristiwa jangka
pendek.
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) ber-
dasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan ke-
jadian tampak mata
3.1 Memahami pengertian dan jenis-
jenis dongeng, baik melalui lisan
maupun tulisan.
3.2 Mengklasifikasi teks dongeng, baik
melalui lisan maupun tulisan.
3.3 Mengapresiasi dongeng yang di-
perdengarkan baik melalui lisan
maupun tulisan.
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks
dongeng berdasarkan kaidah-kaidah
38
teks, baik melalui lisan maupun
tulisan.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (mengguna-
kan, mengurai, merangkai, memo-
difikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, meng-
hitung, menggambar, dan menga-
rang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
4.1 Menangkap makna cerita dongeng,
baik secara lisan maupun tulisan.
4.2 Menelaah cerita dongeng sesuai
dengan struktur dan kaidah teks, baik
secara lisan maupun tulisan
4.3 Menceritakan kembali tentang cerita
pendek yang diperdengarkan, baik
secara lisan maupun tulisan
2. Tahap Desain/Perancangan (Design)
Pada proses perancangan (design) CD Pembelajaran yang di dalamnya
menggunakan Software Adobe Flash CS6 dan Microsoft Powerpoint, sedangkan
untuk label CD dan cover wadah CD menggunakan Software Adobe Photoshop CS6.
Desain tampilan perlu adanya sketsa desain yang digunakan untuk menggambarkan
pembuatan media. Sketsa tersebut dituangkan dalam sebuah sketsa gambar
(storyboard). Sketsa gambar (storyboard) adalah rancangan untuk mendeskripsikan
fungsi-fungsi yang digunakan, Sketsa gambar (storyboard) pengembangan media ini
dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pembuatan Instrumen Penilaian CD Pembelajaran
39
Instrumen penilaian CD Pembelajaran berupa angket kelayakan produk. Angket
kelayakan produk ini menghasilkan data yang bersumber dari ahli materi, ahli
media, ahli bahasa, dan peserta didik. Instrumen penilaian CD Pembelajaran
diambil dari buku yang berjudul “Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya” karya Nunuk Suryani dan Achmad Setiawan. Angket untuk
kelayakan ini tidak divalidasi, namun langsung diujicobakan.
b. Perancangan Produk CD Pembelajaran
Berikut adalah bagan alir (flowchart) dari CD Pembelajaran
Bagan Alir (flowchart) CD Pembelajaran 1
Gambar 1
Rancangan Bagan Alir (Flowchart) CD Pembelajaran 1
Bagan Alir (flowchart) CD Pembelajaran 2
Tampilan Halaman Awal
Masuk ke Menu Utama
Kompetensi
Inti dan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Tujuan
Pembelajaran Materi
Pembelajaran Dongeng
tentang
“Semut dan
Belalang”
40
Gambar 2
Rancangan Bagan Alir (Flowchart) CD Pembelajaran 2
Setiap soal ada pilihan jawabannya, jika jawaban salah terdapat animasi yakni
simbol ekspresi menangis dan berbunyi bom yang meledak. Peserta didik tidak boleh
ke soal berikutnya jika jawabannya salah, sedangkan jika jawabannya benar terdapat
animasi yakni simbol ekspresi bertepuk tangan dan berbunyi orang yang sedang
bertepuk tangan, serta ada tombol next agar peserta didik menuju soal berikutnya,
begitu pun seterusnya sampai soal terakhir. Setelah peserta didik menjawab semua
soalnya, ada tulisan ingin mencoba kembali. Jika peserta didik ingin mengingat
kembali materi yang tidak dipahami oleh peserta didik terhadap materi yang
disampaikan.
Sebelum menjelaskan rincian pada bagan alir (flowchart), baik pada CD
Pembelajaran 1 maupun pada CD Pembelajaran 2, peneliti akan menunjukkan
terlebih dahulu bentuk-bentuk CD, baik pada label CD maupun pada wadah CD
Pembelajaran yang peneliti rancang dengan menggunakan Adobe Photoshop CS6.
Berikut hasil rancangan pada label CD dan wadah CD Pembelajaran, yaitu:
Tampilan Halaman Awal
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10
41
Gambar 3 Hasil Rancangan Label CD 1 dan CD 2
Gambar 4 Hasil Rancangan Wadah CD
Gambar 4 Hasil Rancangan Wadah CD
Setelah menunjukkan hasil rancangan peneliti pada label CD dan wadah CD,
peneliti dapat menjabarkan bagan alir (flowchart) menjadi beberapa pemetaan pikiran
(mind mapping) sebagai berikut:
42
Bagan Alir (Flowchart) CD Pembelajaran 1
1. Halaman Awal
a. Latar halaman awal gambar berwarna biru tua.
b. Pada halaman awal berisikan tulisan tentang “Selamat Datang di Media
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbentuk Compact Disc (CD) ada Materi
Dongeng di SMP Kelas 7”.
c. Nama perancang pada media ini terdapat di bawah judul.
d. Pada sisi sebelah kiri dan kanan bawah terdapat logo Tut Wuri Handayani dan
logo Universitas Muhammadiyah Palembang.
e. Apabila peserta didik ingin melanjutkan ke halaman Menu Utama, peserta
didik perlu menekan tombol Mulai.
Gambar 5
Gambar Rancangan Halaman Awal
43
2. Halaman Menu Utama
a. Latar halaman awal gambar berwarna hijau.
b. Terdapat musik/backsound yang dapat meningkatkan semangat para peserta
didik untuk belajar.
c. Di layar atas pada halaman menu utama terdapat logo dan nama Universitas
Muhammadiyah Palembang, serta materi pelajarannya.
d. Di layar kanan bawah terdapat tombol on/off untuk menghidupkan atau
mematikan musik.
e. Nama perancang pada media ini terdapat di bawah materi.
f. Di sisi bagian tengah pada halaman layar terdapat 5 tombol yaitu tombol
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, tombol Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK), tombol Tujuan Pembelajaran, tombol Materi
Pembelajaran, dan tombol Dongeng tentang “Semut dan Belalang”.
g. Apabila peserta didik ingin kembali ke halaman awal, maka peserta didik
harus menekan tombol Keluar di sisi sebelah kiri bawah.
Gambar 6
Gambar Rancangan Halaman Menu Utama
44
3. Halaman Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar, apabila peserta didik menekan tombol tersebut,
maka halaman tersebut akan muncul.
b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan
tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.
c. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke
halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.
d. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.
Gambar 7
Gambar Rancangan Halaman Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
4. Halaman Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), apabila peserta didik menekan tombol
tersebut, maka halaman tersebut akan muncul.
45
b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan
tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.
c. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke
halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.
d. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.
Gambar 8
Gambar Rancangan Halaman Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
5. Halaman Tujuan Pembelajaran
a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol tujuan
pembelajaran, apabila peserta didik menekan tombol tersebut, maka
halaman tersebut akan muncul.
b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan
tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.
c. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke
halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.
d. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.
46
Gambar 9
Gambar Rancangan Halaman Tujuan Pembelajaran
6. Halaman Materi Pembelajaran
a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol materi
pembelajaran, apabila peserta didik menekan tombol tersebut, maka
halaman tersebut akan muncul.
b. Memiliki latar belakang gambar yang cukup menarik karena terlihat papan
tulis yang dihiasi oleh pemandangan alam.
c. Halaman ini terdapat beberapa halaman, halaman pertama berisi tentang
pengertian dan jenis dongeng yaitu fabel, halaman kedua berisi tentang jenis
dongeng yaitu dongeng biasa, dan halaman ketiga berisi tentang lanjutan dari
jenis dongeng yaitu dongeng anekdot dan dongeng berumus. Setiap halaman
ada tombol dan . Apabila menekan tombol , maka akan menuju
halaman berikutnya. Apabila menekan tombol , maka akan kembali ke
halaman sebelumnya, tetapi hanya di ruang lingkup menu Materi Pelajaran
saja.
47
d. Di sisi sebelah kiri dan kanan terdapat tombol Keluar untuk kembali ke
halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.
e. Di antara tombol Menu dan tombol Keluar terdapat nama perancangnya.
Gambar 10, 11, & 12
Gambar Rancangan Halaman Materi Pembelajaran
48
7. Halaman Dongeng Tentang “Semut dan Belalang”
a. Pada halaman Menu Utama terdapat tombol yaitu tombol Dongeng Tentang
“Semut dan Belalang”, apabila peserta didik menekan tombol tersebut,
maka halaman tersebut akan muncul.
b. Memiliki latar belakang gambar dan warna yang sama dengan halaman menu
utama.
c. Penulis menampilkan terlebih dahulu nama pengunggah dan nama komunitas
pengunggah film “Semut dan Belalang”
d. Di sisi sebelah kiri terdapat 2 tombol yaitu tombol Keluar untuk kembali ke
halaman awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.
e. Terdapat tombol dengan simbol play, apabila tombol itu ditekan maka
filmnya langsung dimainkan.
f. Di dalam film tersebut terdapat tombol Keluar untuk kembali ke halaman
awal dan tombol Menu untuk kembali ke halaman Menu Utama.
49
Gambar 13 & 14
Gambar Rancangan Halaman Dongeng Tentang “Semut dan Belalang”
Flowchart CD Pembelajaran 2
1. Halaman Awal
a. Latar halaman awal gambar berwarna hijau.
b. Berisikan tulisan tentang “Kuis Interaktif Materi Dongeng”
c. Terdapat satu tombol yaitu tombol Mulai. Apabila peserta didik ingin
memulai mengerjakan latihan soal, maka peserta didik harus menekan
tombol Mulai.
Gambar 15
Gambar Rancangan Halaman Awal
50
2. Soal Pertama
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal pertama pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 2. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
Gambar 16, 17, & 18
Gambar Rancangan Soal Pertama
3. Soal Kedua
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal kedua pilihan ganda.
51
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 3. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
Gamber 19, 20, & 21
Gambar Rancangan Soal Kedua
4. Soal Ketiga
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal ketiga pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
52
melanjutkan soal nomor 4. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
Gamber 22, 23, & 24
Gambar Rancangan Soal Ketiga
5. Soal Keempat
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal keempat pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 5. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
53
Gamber 25, 26, & 27
Gambar Rancangan Soal Keempat
6. Soal Kelima
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal kelima pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 6. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
54
Gamber 28, 29, & 30
Gambar Rancangan Soal Kelima
7. Soal Keenam
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal kelima pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 7. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
55
Gamber 31, 32, & 33
Gambar Rancangan Soal Keenam
8. Soal Ketujuh
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal ketujuh pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 8. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
56
Gamber 34, 35, & 36
Gambar Rancangan Soal Ketujuh
9. Soal Kedelapan
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal kedelapan pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 9. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
57
Gamber 37, 38, & 39
Gambar Rancangan Soal Kedelapan
10. Soal Kesembilan
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal kesembilan pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik dapat
melanjutkan soal nomor 10. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
58
Gamber 40, 41, & 42
Gambar Rancangan Soal Kesembilan
11. Soal Kesepuluh
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Berisikan soal kesepuluh pilihan ganda.
c. Memiliki animasi jawabaan pada benar atau salah. Jika jawaban benar maka
terdapat animasi tepuk tangan serta ada tombol supaya peserta didik ingin
ke halaman berikutnya. Jika jawaban salah maka terdapat animasi yang
berbunyi bom meledak.
59
Gamber 43, 44, & 45
Gambar Rancangan Soal Kesepuluh
12. Halaman Akhir
a. Latar belakang gambarnya yaitu anak-anak yang sedang belajar kelompok
dengan bernuansa warna kuning.
b. Tulisannya berisikan tentang “Terima Kasih yang Telah Menyelesaikan
Soal-Soal Tersebut”
c. Terdapat tombol Coba Lagi. Apabila peserta didik ingin kembali
mengerjakan soal-soal, maka peserta didik perlu menekan tombol itu.
60
Gamber 46
Gambar Rancangan Halaman Akhir
3. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap selanjutnya dalam model pengembangan ADDIE adalah
development.
a. Pembuatan Media CD Pembelajaran
Tahap pengembangan adalah memproduksi CD Pembelajaran yang
dijadiikan media dalam pembelajaran. Development dalam model
pengembangan ADDIE berisi mengenai kegiatan realisasi produk. Pada
tahap ini, materi Dongeng yang dijadikan materi dan video edukatif disusun
pada Adobe Flash CS6, serta soal dan jawaban disusun pada Microsoft
Powerpoint. Materi didapatkan dari sumber belajar yang menjadi acuan
pendidik ketika melakukan proses pembelajaran, misalnya buku sekolah dan
buku khusus untuk materi yang diajarkan. Video edukatif didapatkan dari
youtube, serta dipilih sesuai dengan materi dan terdapat pesan moral yang
terkandung di dalamnya. Soal dan jawaban diambil dari materi dan video
61
edukatif. Wadah CD dan label CD, baik CD 1 maupun CD 2 didesain dengan
Adobe Photoshop CS6.
b. Validasi Kelayakan Produk
Data yang dikumpulkan dari penelitian pengembangan media CD
Pembelajaran adalah kuantitatif sebagai data primer dan data kualitatif
berupa saran dan masukan dari para validator. Validasi adalah tahap
penelitian media sebelum diujicobakan kepada peserta didik. Validasi CD
Pembelajaran ini dilakukan oleh satu guru Ahli Materi dan dua dosen Ahli
Media dan Ahli Bahasa.
1) Validasi Ahli Materi
Ahli materi untuk CD Pembelajaran pada materi dongeng yaitu Ibu Fatimah,
S.Pd. Validasi yang dilakukan ahli materi terkait dengan aspek penyajian dan
aspek evaluasi/latihan soal yang dikembangkan dengan pengisian angket
berskala 1--5. Validasi oleh Materi selain penilaian kelayakan, Ahli Materi
juga memberikan komentar dan saran untuk memperbaiki media. Hasil
Rekapitulasi Validasi oleh Ahli Materi secara lengkap dapat dilihat pada
halaman Lampiran. Rekapitulasi nilai disajikan dalam tabel sebagai berikut.
62
Tabel 10
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Penyajian Materi
Aspek Penyajian Materi
No Indikator Penilaian
Kategori Dosen
1.
Relevansi antara materi dengan
KD, Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran.
4 Baik
2. Keruntutan penyajian materi. 4 Baik
3. Dukungan cara penyajian media
terhadap keterlibatan siswa
dalam pembelajaran.
4 Baik
4. Penyajian tokoh. 4 Baik
Jumlah 16 Baik
Persentase 80% Layak
Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek
penyajian materi diperoleh angka 16.00 termasuk ke dalam kategori baik dan
diperoleh angka 80%, sehingga termasuk ke dalam kriteria layak.
Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui penilaian aspek penyajian materi pada
diagram:
63
Gambar 47
Penilaian Ahli Materi pada Aspek Penyajian materi
Tabel 11
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Evaluasi/Latihan Soal
Aspek Evaluasi/Latihan Soal
No Indikator Penilaian
Kategori Dosen
1.
Relevansi antara evaluasi
dengan materi dan tujuan
pembelajaran.
5 Sangat Baik
2. Faktual kunci jawaban. 5 Sangat Baik
3. Kebenaran konsep soal 5 Sangat Baik
4. Kejelasan jawaban 5 Sangat Baik
Jumlah 20 Sangat Baik
Persentase 100% Sangat Layak
Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek
penyajian materi diperoleh angka 20.00 termasuk ke dalam kategori sangat
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK PENYAJIAN MATERI
Guru
64
baik dan diperoleh angka 100%, sehingga termasuk ke dalam kriteria sangat
layak. Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui penilaian aspek penyajian materi
pada diagram:
Gambar 48
Penilaian Ahli Materi pada Aspek Evaluasi/Latihan Soal
2) Validasi Ahli Media terhadap CD Pembelajaran Interaktif
Pada penelitian pengembangan ini, Ahli Media terlibat satu dosen. Ahli
Media tersebut adalah satu dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yaitu Ibu Luvi Antari, S.Pd., M.Pd. Validasi dilakukan terkait
dengan aspek efek media terhadap strategi pembelajaran dan aspek tampilan
menyeluruh dari CD Pembelajaran Interaktif yang dikembangkan dengan
pengisian angket berskala 1--5. Rekapitulasi hasil Validasi oleh Ahli Media
selain penilaian kelayakan, Ahli media juga memberikan komentar dan
ssaran untuk memperbaiki media. Rekapitulasi tersebut dilihat dalam tabel di
bawah ini..
012345
1 2 3 4
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK EVALUASI/LATIHAN
SOAL
Guru
65
Tabel 12
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Efek Media terhadap Strategi Pembelajaran
Aspek Efek Media terhadap Strategi Pembelajaran
No Indikator Penilaian
Kategori Dosen
1. Kemudahan penggunaan. 4 Baik
2.
Dukungan media bagi
kemandirian belajar peserta
didik.
4 Baik
3. Kemampuan media untuk
meningkatkan motivasi. 4 Baik
4. Kemampuan media menambah
pengetahuan . 5 Sangat Baik
5
Kemampuan media
memperluas wawasan peserta
didik.
5 Sangat Baik
Jumlah 22 Sangat Baik
Persentase 88% Sangat Layak
Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek efek
media terhadap strategi pembelajaran diperoleh angka 22.00 termasuk ke
dalam kategori sangat baik dan diperoleh angka 88%, sehingga termasuk ke
dalam kriteria sangat layak. Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui penilaian
aspek efek media terhadap strategi pembelajaran pada diagram:
66
Gambar 49
Penilaian Ahli Materi pada Aspek Efek Media terhadap Strategi Pembelajaran
Tabel 13
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Tampilan Menyeluruh
Aspek Tampilan Menyeluruh
No Indikator Penilaian
Kategori Dosen
1. Kemenarikan tampilan awal
media. 4 Baik
2. Keteraturan desain media. 4 Baik
3.
Pemilihan jenis dan ukuran
huruf mendukung media
menjadi lebih menarik.
4 Baik
4. Kesesuaian video dengan
materi. 5 Sangat Baik
5. Kemudahan untuk membaca
teks/tulisan. 5 Sangat Baik
6. Pemilihan warna. 4 Baik
7. Kesesuaian cerita, gambar, dan 5 Sangat Baik
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK EFEK MEDIA TERHADAP STRATEGI PEMBELAJARAN
Dosen
67
materi.
8. Operasional 4 Baik
Jumlah 35 Sangat Baik
Persentase 87.5% Sangat Layak
Berdasarkan tabel 13 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek
tampilan menyeluruh diperoleh angka 35.00 termasuk ke dalam kategori
sangat baik dan diperoleh angka 87,5%, sehingga termasuk ke dalam kriteria
sangat layak. Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui penilaian aspek tampilan
menyelurh pada diagram:
Gambar 50
Penilaian Ahli Materi pada Aspek Tampilan Menyeluruh
3) Validasi Ahli Bahasa
Pada penelitian pengembangan ini, Ahli Bahasa terlibat satu orang dosen.
Ahli Bahasa tersebut adalah satu dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yaitu Ibu Supriatini, S.Pd., M.Pd. Validasi dilakukan terkait
dengan aspek kebahasaan yang dikembangkan dengan pengisian angket
berskala 1--5. Rekapitulasi hasil Validasi oleh Ahli Bahasa selain penilaian
0
2
4
6
1 2 3 4 5 6 7 8
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK TAMPILAN MENYELURUH
Dosen
68
kelayakan, Ahli bahasa juga memberikan komentar dan ssaran untuk
memperbaiki media. Rekapitulasi tersebut diringkas dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 14
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kebahasaan
Aspek Kebahasaan
No Indikator Penilaian
Kategori Dosen
1. Kejelasan petunjuk
penggunaan. 4 Baik
2. Kesesuaian bahasa dengan
tingkat berpikir peserta didik. 4 Baik
3.
Kesesuaian bahasa dengan
tingkat pengembangan sosial
emosional peserta didik.
4 Baik
4. Kemampuan mendorong rasa
ingin tahu peserta didik. 3 Cukup
5 Kesantunan penggunaan
bahasa. 5 Sangat Baik
6 Ketepatan dialog/teks dengan
cerita/materi. 5 Sangat Baik
Jumlah 25 Baik
Persentase 83.3% Sangat Layak
Berdasarkan tabel 14 di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa aspek
kebahasaan diperoleh angka 25.00 termasuk ke dalam kategori baik dan
diperoleh angka 83,3%, sehingga termasuk ke dalam kriteria sangat layak.
69
Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui penilaian aspek kebahasaan pada
diagram:
Gambar 51
Penilaian Ahli Bahasa pada Aspek Kebahasaan
c. Revisi dan Penyusunan Draf
Revisi atau bisa juga disebut sebagai Penyuntingan bertujuan untuk
meminimalisir kesalahan-keslahan dan menjadikan CD Pembelajaran layak
digunakan. Revisi dilakukan setelah produk awal CD Pembelajaran dilkukan
validasi oleh Ahli Materi, Ahli Media, dan Ahli Bahasa. Berikut ini adalah
hal-hal yang perlu direvisi berdasarkan saran dari para ahli.
1) Revisi Ahli Materi
Indikator dalam angket yang menjadi pusat perhatian Ahli MAteri adalah
relevansi materi dengan KD, kelengkapan materi Relevansi materi dengan
KD pada CD Pembelajaranyang memerlukan revisi adalah penyesuaian
materi dengan KD yang terdapat di silabus pembelajaran Bahasa Indonesia
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK KEBAHASAAN
Dosen
70
Kelas VII di SMP Daarul Aitam Palembang. Begitupula dengan
kelengkkapan materi.poin KD pada materi dongeng masih kurang tepat
karena tidak sesuai dengan silabus pembelajaran Bahasa Indonesia,
sedangkan pada materinya sudah sesuai dengan KD. Ahli Materi, Ibu Fatmah,
S.Pd., dalam lembar angket validasi beliau menuliskan pada komentar agar
KD 5.1 harus diganti menjadi KD 3.3 karena harus sesuai dengan peraturan
Kurikulum 2013. Adapun saran telah dilakukan sehingga dapat terlihat
perbedaannya.
Tabel 15
Hasil Revisi Ahli Materi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
71
2) Revisi Ahli Media
Revisi selanjutnya dari Ahli Media, Ibu Luvi Antari, S.Pd., M.Pd. sebagai
ahli media dari CD Pembelajaran. Ahli media ini menyoroti aspek efek
media terhadap strategi pembelajaran dan efek tampilan menyeluruh pada
CD Pembelajaran. Di kolom jenis kesalahan Ahli Media menitikberatkan
pada gambar dan video interaktif. Adapun saran telah dilakukan sehingga
dapat terlihat perbedaannya.
Tabel 16
Hasil Revisi Ahli Media
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
72
3) Revisi Ahli Bahasa
Revisi selanjutnya dari Ahli Bahasa, Ibu Supriatini, S.Pd., M.Pd. sebagai ahli
bahasa. Ahli bahasa ini menyoroti aspek kebahasaan. Di kolom jenis
kesalahan Ahli Bahasa menitikberatkan pada materi yakni contoh pada salah
satu jenis dongeng seharusnya memberikan contoh yang terdapat di
Indonesia, bukan diambil dari dongeng barat dan pemberian animasi pada
evaluasi/soal latihan. Adapun saran telah dilakukan sehingga dapat terlihat
perbedaannya.
Tabel 17
Hasil Revisi Ahli Bahasa
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
73
d. Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok dilakukan setelah produk CD Pembelajaran direvisi
berdasarkan penilaian Ahli Materi, Ahli Media, dan Ahli Bahasa. Tujuan uji coba
perorangan adalah untuk mengetahui kelayakan media secara terbatas. Pada uji
coba kecil dilakukan oleh 6 peserta didik. Pemilihan peserta didik tersebut
dilakukan oleh guru berdasarkan kemampuan peserta didik yang berbeda.
Keenam peserta didik tersebut terdiri dari peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi dan sedang maupun rendah. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui dampak penggunaan CD Pembelajaran dari berbagai tingkat
kemampuan peserta didik.
Uji coba kelompok kecil dilakukan pada hari Senin, 14 September 2020. Pada
pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB. Pada uji coba ini, peserta
74
didik diminta membuka CD Pembelajaran di laptop masing-masing. Setelah
peserta didik selesai belajar melalui CD Pembelajaran, peserta didik diminta
untuk mengisi angket/kuisioner yang telah dibagikan oleh peneliti.
Hasil penilaian pada uji coba kelompok kecil diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 18
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kemudahan Pemakaian
No Indikator Rerata Kategori
1. Kemudahan pengoperasian 4 Sangat Bagus
Jumlah 4 Sangat Bagus
Persentase 100% Sangat Layak
Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek kemudahan
diperoleh jumlah nilai 4.00 untuk 1 indikator yang tersedia di angket/kuisioner
sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila dinilai berdasarkan persentase
kelayakan diperoleh 100% sehingga termasuk kriteria sangat layak. Penilaian
aspek kemudahan pemakaian dapat dilihat pada gambar 52.
Gambar 52
Gambar Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Kemudahan Pemakaian
01234
1
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK KEMUDAHAN PEMAKAIANPeserta Didik
75
1234
1 2 3 4 5 6 7
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK KEMENARIKAN TAMPILAN
Peserta Didik
Tabel 19
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kemenarikan Tampilan
No Indikator Rerata Kategori
2.
Kualitas tampilan
4 Sangat Bagus
3. 3.83 Sangat Bagus
4. 3.83 Sangat Bagus
5. 4 Sangat Bagus
6. Memberikan daya tarik pada
peserta didik
4 Sangat Bagus
7. 4 Sangat Bagus
8. 4 Sangat Bagus
Jumlah 27.66 Sangat Bagus
Persentase 98.78% Sangat Layak
Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek
kemenarikan tampilan diperoleh jumlah nilai 27.66 untuk 7 indikator yang
tersedia di angket/kuisioner sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila
dinilai berdasarkan persentase kelayakan diperoleh 98.78% sehingga termasuk
kriteria sangat layak. Penilaian aspek kemenarikan tampilan dapat dilihat pada
gambar 53.
Gambar 53
Gambar Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Kemenarikan Tampilan
76
Tabel 20
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Kebermanfaatan
No Indikator Rerata Kategori
9. Menambah keterampilan
belajar bagi peserta didik
3.83 Sangat Bagus
10. 3.83 Sangat Bagus
11. Menambah keterampilan
belajar bagi peserta didik 4 Sangat Bagus
Jumlah 11.66 Sangat Bagus
Persentase 97.16% Sangat Layak
Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek
kebermanfaatan diperoleh jumlah nilai 11.66 untuk 3 indikator yang tersedia di
angket/kuisioner sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila dinilai
berdasarkan persentase kelayakan diperoleh 97.16% sehingga termasuk kriteria
sangat layak. Penilaian aspek kebermanfaatan dapat dilihat pada gambar 54.
Gambar 54
Gambar Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Kebermanfaatan
1
2
3
4
1 2 3
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK
KEBERMANFAATAN
Peserta Didik
77
Tabel 21
Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel di atas dan perhitungan pada lampiran, maka aspek motivasi
belajar diperoleh jumlah nilai 15.83 untuk 4 indikator yang tersedia di
angket/kuisioner sehingga termasuk kategori sangat bagus. Apabila dinilai
berdasarkan persentase kelayakan diperoleh 98.93% sehingga termasuk kriteria
sangat layak. Penilaian aspek motivasi belajar dapat dilihat pada gambar 55.
Gambar 55
Penilaian Peserta Didik Terhadap Aspek Motivasi Belajar
3.73.75
3.83.85
3.93.95
44.05
1 2 3 4
NIL
AI
BUTIR PENILAIAN
ASPEK MOTIVASI BELAJAR
Peserta Didik
No Indikator Rerata Kategori
12.
Minat belajar peserta didik
4 Sangat Bagus
13. 4 Sangat Bagus
14. 3.83 Sangat Bagus
15. 4 Sangat Bagus
Jumlah 15.83 Sangat Bagus
Persentase 98.93% Sangat Layak
78
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Compact Disc (CD)
Prosedur penelitian dan pengembangan ini diadaptasi dari rangkuman aktivitas
model ADDIE menurut Dick dan Carey (dalam Suryani dan Achmad Setiawan,
2018:125-143). Model ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu 1) Analisis (Analysis), 2)
Desain/Perancangan (Design), 3) Pengembangan (Development), 4) Implementasi
(Implementation), dan 5) Evaluasi (Evaluation). Tetapi, peneliti hanya menerapkan
tiga tahapan dari model ADDIE, yakni 1) Analisis (Analysis), 2) Desain/Perancangan
(Design), dan 3) Pengembangan (Development).
Pengembangan media berbentuk Compact Disc (CD) dimulai dari tahap
analisis terhadap kurikulum yang digunakan di SMP Daarul Aitam Palembang.
Observasi dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2020. Selain melakukan analisis
terhadap kurikulum, peneliti juga melakukan analisis terhadap kebutuhan peserta
didik dan analisis mata pelajaran. Dari hasil wawancara bersama pendidik, SMP
Daarul Aitam Palembang masih menggunakan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil
pengamatan, pendidik kurang memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
yang disediakan di sekolah, seperti penggunaan laboratorium komputer yang hanya
digunakan untuk pembelajaran TIK.
79
Selama daring, pendidik juga kurang memaksimalkan gawai sebagai alat
elektronik yang mendukung proses pembelajaran daring. Selain bisa digunakan untuk
media sosial, gawai juga bisa digunakan untuk membuka aplikasi yang bisa dijadikan
sumber pembelajaran daring. Peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang
variatif dan menarik untuk dijadikan media pembelajaran alternatif.
Peneliti merancang instrumen yang digunakan untuk penilaian kelayakan CD
Pembelajaran Interaktif. Instrumen penilaian kelayakan CD Pembelajaran Interaktif
adalah angket kelayakan. Aspek kelayakan untuk ahli media, ahli materi, dan ahli
bahasa yang dinilai terdiri dari aspek penyajian materi, evaluasi/latihan soal, efek
media terhadap strategi pembelajaran, tampilan menyeluruh, dan kebahasaan,
sedangkan aspek kelayakan untuk peserta didik yang dinilai terdiri dari aspek
kemudahan pemakaian, kemenarikan tampilan, kebermanfaatan, dan motivasi belajar.
Kemudian, peneliti merancang CD Pembelajaran mulai dari bagan alir (flowchart)
CD Pemelajaran 1 dan CD Pembelajaran 2. Tampilan media pembelajaran pada CD
Pembelajaran 1 terdiri dari halaman awal, halaman menu utama, halaman kompetensi
inti dan kompetensi dasar, halaman indikator pencapaian kompetensi, halaman tujuan
pembelajaran, halaman materi pembelajaran, dan halaman dongeng tentang “semut
dan belalang”. Tampilan media pembelajaran pada CD Pembelajaran 2 terdiri dari
halaman awal dan soal 1--10.
Pembuatan media pembelajaran CD Interaktif dilakukan pada 1 Juni--25 Juli
2020. Untuk mengetahui kelayakan media, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah
validasi oleh para ahli. Para validator, yaitu seorang guru ahli materi, dua dosen ahli
80
media dan ahli bahasa. Peneliti melakukan revisi terhadap media pembelajaran CD
Interaktif, sehingga diperoleh media yang layak untuk diujicobakan kepada subjek uji
coba.
Media pembelajaran CD Interaktif diimplementasikan kepada subjek uji coba
kelompok kecil di kelas VII SMP Daarul Aitam Palembang. Jumlah subjek penelitian
pada kelompok kecil adalah 6 peserta didik dengan kemampuan akademik yang
berbeda.
B. Kelayakan Media Pembelajaran Berbentuk Compact Disc (CD)
Kelayakan media pembelajaran diketahui melalui tahap validasi oleh para ahli.
Validator yang dipilih oleh peneliti terdiri dari seorang guru ahli materi, dua dosen
ahli media dan ahli bahasa, dan 6 peserta didik pada uji coba kelompok kecil.
Instrumen pengumpulan data menggunakan angket kelayakan media dengan skala
1--5 untuk para validator dan skala 1--4 untuk para peserta didik.
Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut.
a. Ahli Materi
Ahli materi adalah satu guru Bahasa Indonesia dari SMP Daarul Aitam
Palembang. Hasil validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan media dari segi
materi yang disajikan. Berdasarkan hasil validasi yang dapat dilihat pada Bab IV,
media dinilai dari aspek penyajian materi dan aspek evaluasi/latihan soal.
1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek penyajian materi dengan jumlah
indikator 4. Skor yang diperoleh adalah 16.00 dari skor maksimum 20.00.
81
Aspek penyajian materi memperoleh persentase skor 80% atau termasuk
kategori Sangat Layak.
2) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek evaluasi/laihan soal dengan jumlah
indikator 4 merupakan penilaian tertinggi dari penilaian aspek penyajian
materi yang dinilai oleh ahli materi. Skor yang diperoleh sama dengan skor
maksimum adalah 20.00. Aspek evaluasi/laihan soal memperoleh persentase
skor sebesar 100% termasuk ke dalam kategori Sangat Layak.
b. Ahli Media
Ahli media adalah seorang dosen Matematika dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang, yang terbiasa melakukan
penilaian terhadap media yang dikembangkan mahasiswa. Media dinilai dari
aspek efek media terhadap strategi pembelajaran dan aspek tampilan menyeluruh.
1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek efek media terhadap strategi
pembelajaran dengan jumlah indikator 5. Skor yang diperoleh adalah 22.00
dari skor maksimum 25.00. Aspek efek media terhadap strategi pembelajaran
memperoleh persentase skor 88% atau termasuk kategori Sangat Layak.
2) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek tampilan menyeluruh dengan jumlah
indikator 8. Skor yang diperoleh adalah 35.00 dari skor maksimum 40.00.
Aspek tampilan menyeluruh memperoleh persentase skor 87.5% atau
termasuk kategori Sangat Layak.
82
c. Ahli Bahasa
Ahli bahasa adalah satu dosen Bahasa Indonesia dari Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Media dinilai dari
aspek kebahasaan.
1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kebahasaan dengan jumlah indikator
6. Skor yang diperoleh adalah 25.00 dari skor maksimum 30.00. Aspek
kebahasaan memperoleh persentase skor 83.3% atau termasuk kategori
Sangat Layak.
d. Uji Coba Kelompok Kecil
Pada uji coba kelompok kecil, media diujicobakan pada 6 peserta didik kelas VII
SMP Daarul Aitam Palembang. 6 peserta didik tersebut memiliki kemampuan
akademik yang berbeda. Pemilihan peserta didik dilakukan oleh pendidik.
1) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kemudahan pemakaian dengan
jumlah indikator satu penilaian tertinggi dari ketiga aspek lainnya. Aspek ini
memperoleh skor rerata sama dengan skor rerata maksimum adalah 40.00.
Aspek kemudahan pemakaian memperoleh persentase skor 100% atau
termasuk kategori Sangat Layak.
2) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kemenarikan tampilan dengan
jumlah indikator 7. Aspek ini memperoleh skor rerata adalah 27.66 dari skor
83
rerata maksimum 28.00. Aspek kemenarikan tampilan memperoleh
persentase skor 98.78% atau termasuk kategori Sangat Layak.
3) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek kebermanfaatan dengan jumlah
indikator 3. Aspek ini memperoleh skor rerata adalah 11.66 dari skor rerata
maksimum 12.00. Aspek kebermanfaatan memperoleh persentase skor
97.16% atau termasuk kategori Sangat Layak.
4) Kelayakan CD Pembelajaran pada aspek motivasi belajar dengan jumlah
indikator 4. Aspek ini memperoleh skor rerata adalah 15.83 dari skor rerata
maksimum 16.00. Aspek motivasi belajar memperoleh persentase skor
98.93% atau termasuk kategori Sangat Layak.
C. Batasan Pengembangan
Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan mengenai media
pembelajaran CD Interaktif pada materi Dongeng terdapat beberapa keterbatasan.
Beberapa keterbatan tersebut antara lain:
a. Produk media pembelajaran CD Interaktif yang dihasilkan masih termasuk hasil
pengembangan tingkat pemula yang hanya mencakup satu materi yaitu Dongeng.
b. Produk media pembelajaran CD Interaktif materi Dongeng hanya digunakan di
SMP Daarul Aitam Palembang Kelas VII.
c. Produk media pembelajaran CD Interaktif materi Dongeng hanya dapat
digunakan dengan menggunakan komputer atau laptop sehingga belum dapat
dioperasikan menggunakan gawai, kecuali untuk latihan soal yaitu peserta didik
bisa mengerjakan soal melalui gawai.
84
Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dick dan
Carey yang disebut model ADDIE dengan 5 tahapan, yakni Analisis (Analysis),
Desain/Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi
(Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Tetapi, peneliti hanya menerapkan tiga
tahapan dari model ADDIE, yakni tahap Analisis (Analysis), Desain/Perancangan
(Design), dan Pengembangan (Development).
85
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV dan V, maka
penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran berbentuk Compact Disc (CD) melalui tiga
tahap, yaitu:
a. Analisis/Analysis, merupakan tahap awal berupa analisis kurikulum, analisis
kebutuhan peserta didik, dan analisis mata pelajaran.
b. Desain/Design, merupakan tahap perancangan produk yang terdiri dari
perancangan produk media (sketsa gambar/storyboard), penyusunan materi,
soal, dan jawaban, juga pengumpulan backsound, gambar, dan tombol, dan
pembuatan CD.
c. Pengembangan/Development, merupakan tahap pengembangan produk media
dari validasi I, revisi I, validasi II, revisi II, validasi III, revisi III, dan uji
coba kelompok kecil.
2. Tingkat kelayakan CD Interaktif diketahui berdasarkan penilaian kelayakan pada
aspek penyajian materi, aspek evaluasi/latihan soal, aspek efek media terhadap
strategi pembelajaran, aspek tampilan menyeluruh, dan aspek kebahasaan yang
divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa sebagai berikut:
86
a. Penilaian kelayakan oleh ahli materi diperoleh rerata skor 4.50 (Sangat Baik)
dan 90% (Sangat Layak).
b. Penilaian kelayakan oleh ahli media diperoleh rerata skor 4.38 (Sangat Baik)
dan 87.75% (Sangat Layak).
c. Penilaian kelayakan oleh ahli bahasa diperoleh rerata skor 4.16 (Sangat Baik)
dan 83.3 % (Sangat Layak).
3. Berdasarkan aspek kemudahan pemakaian, kemenarikan tampilan,
kebermanfaatan, dan motivasi belajar pada respon peserta didik kelas VII SMP
Daarul Aitam Palembang dengan uji coba kelompok kecil diperoleh rerata skor
3.94 (Sangat Bagus) dan 98.71% (Sangat Layak).
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan, dapat disarankan
hal-hal sebagai berikut:
1. Peserta didik, diharapkan lebih giat memanfaatkan media pembelajaran yang
tersedia, karena media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman peserta
didik terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, mengingat
adanya beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh media pembelajaran ini,
siswa diharapkan menggunakan sumber-sumber belajar lain yang relevan,
sehingga pengetahuan yang dimiliki akan semakin bertambah.
87
2. Pendidik, diharapkan lebih kreatif dalam mengembangkan media
pembelajaran, karena media pembelajaran dapat membantu peserta didik
dalam meningkatkan pemahaman dan mengoptimalkan proses belajar
mengajar.
3. Sekolah, hendaknya menerapkan media pembelajaran CD Interaktif, karena
terbukti dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.