Bab II Tinjauan Pustaka -...

27
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1. Proses Desinfeksi Desinfeksi adalah suatu proses dalam pengolahan air yang bertujuan untuk menginaktivasi mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan protozoa. Desinfeksi dapat dilakukan secara fisik maupun kimia. Bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan pada umumnya merupakan oksidator yang dapat bereaksi dengan bahan organik maupun anorganik (USEPA,1999). Selain untuk menginaktivasi mikroorganisme, fungsi desinfektan adalah untuk (USEPA,1999) : Mengoksidasi besi dan mangan, Menghilangkan rasa dan bau, Meningkatkan efisiensi proses koagulasi dan filtrasi, Menyisihkan warna. Mekanisme utama proses inaktivasi mikroorganisme patogen adalah (USEPA,1999): Proses perusakan struktur sel melalui perusakan dinding sel atau merusak fungsi dari membran semi-permeabel pada mikroorganisme, Menganggu fungsi enzim, Mempengaruhi proses biosintesis dan pertumbuhan dengan mencegah sintesis dari protein, nucleic acid, koenzim serta dinding sel. 2.1.1. Jenis Desinfektan A. Klorin Klor dapat berasal dari gas klor, kaporit, atau larutan asam hipoklorit. Hal yang harus diperhatikan pada desinfeksi dengan klor adalah breakpoint chlorination. Pada titik breakpoint chlorination menandakan (Alaerts dan Sumestri,1984): Semua zat yang dapat dioksidasi teroksidasi, Amoniak hilang sebagai gas N 2, Masih terdapat residu klor aktif terlarut yang konsentrasinya dianggap perla untuk pembasmian kuman-kuman. 4

Transcript of Bab II Tinjauan Pustaka -...

Page 1: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1. Proses Desinfeksi

Desinfeksi adalah suatu proses dalam pengolahan air yang bertujuan untuk

menginaktivasi mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan protozoa. Desinfeksi

dapat dilakukan secara fisik maupun kimia. Bahan kimia yang digunakan sebagai

desinfektan pada umumnya merupakan oksidator yang dapat bereaksi dengan bahan

organik maupun anorganik (USEPA,1999).

Selain untuk menginaktivasi mikroorganisme, fungsi desinfektan adalah untuk

(USEPA,1999) :

⇒ Mengoksidasi besi dan mangan,

⇒ Menghilangkan rasa dan bau,

⇒ Meningkatkan efisiensi proses koagulasi dan filtrasi,

⇒ Menyisihkan warna.

Mekanisme utama proses inaktivasi mikroorganisme patogen adalah (USEPA,1999):

⇒ Proses perusakan struktur sel melalui perusakan dinding sel atau merusak fungsi

dari membran semi-permeabel pada mikroorganisme,

⇒ Menganggu fungsi enzim,

⇒ Mempengaruhi proses biosintesis dan pertumbuhan dengan mencegah sintesis

dari protein, nucleic acid, koenzim serta dinding sel.

2.1.1. Jenis Desinfektan

A. Klorin

Klor dapat berasal dari gas klor, kaporit, atau larutan asam hipoklorit. Hal yang harus

diperhatikan pada desinfeksi dengan klor adalah breakpoint chlorination. Pada titik

breakpoint chlorination menandakan (Alaerts dan Sumestri,1984):

⇒ Semua zat yang dapat dioksidasi teroksidasi,

⇒ Amoniak hilang sebagai gas N2,

⇒ Masih terdapat residu klor aktif terlarut yang konsentrasinya dianggap perla untuk

pembasmian kuman-kuman.

4

Page 2: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Jika klor sebagai gas Cl2 dilarutkan dalam air, maka akan terjadi reaksi hidrolisa yang

cepat seperti dibawah ini (USEPA,1999):

Cl2 (g) + H2O HOCl + H+ + Cl- (II.1)

Dari reaksi 1 dapat dilihat, proses klorinasi dapat mengakibatkan penurunan pH

larutan dengan terbentuknya H+ . Selanjutnya asam hipoklorit terdisosiasi menjadi ion

hidrogen dan ion hipoklorit, seperti dapat dilihat pada reaksi dibawah ini. +− +⇔ HOClHOCl (II.2)

Bahan yang aktif berfungsi sebagai desinfektan adalah HOCl, OCl- dan Cl2. HOCl

yang tidak terdisosiasi merupakan bahan desinfektan yang paling efisien diantara bahan

aktif tersebut.

B. Ozon

Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan merupakan bahan

kimia yang paling efektif untuk mendesinfeksi semua mikroorganisme.

Dalam proses desinfeksi mikroorganisme umumnya proses inaktifasi dilakukan

oleh ozon. Peranan OH radikal sebagai produk dekomposisi ozon dalam proses

desinfeksi masih terus diperdebatkan, namun berdasarkan penelitian bahwa OH radikal

tidak memiliki efek pada desinfeksi, karena itu efek OH radikal dalam desinfeksi dapat

diabaikan. (von Gunten, 2003; Hoigne dan Bader, 1978; Finch et al., 1992; Nimrata et al.,

1996).

Target utama inaktivasi mikroorganisme adalah DNA bukan dinding sel. OH

radikal hanya dapat menembus dinding sel dan akan tertahan oleh konstituen sel lainnya

untuk mencapai DNA. Sementara ozon dapat melakukan penetrasi pada membrane sel

dan bereaksi dengan subtansi sitoplasma, karena itu DNA merupakan target dari

degradasi oleh ozon, sehingga mikroorganisme dapat mati (Ishizaki et al., 1986).

Beberapa kemungkinan yang dapat menjelaskan respon mikroorgasnisma terhadap

waktu pemaparan ozon adalah:

⇒ Adanya pengaruh dari proses transfer O3 dalam fase gas ke O3 dalam fase cair.

Transfer ozon dari bentuk gas ke bentuk cair terjadi dengan lambat, bahkan lebih

lambat dari proses desinfeksi yang terjadi. Selain itu di dalam larutan terjadi

kompetisi untuk bereaksi dengan ozon antara mikroorganisma dan kandungan

5

Page 3: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

lainnya dalam air (seperti TOC). Kondisi tersebut diilustrasikan sebagai berikut (

K.Bancroft et al., 1983):

Transfer gas :

O3 (g) O3 (aq) (II.3)

Kompetisi Reaksi :

O3 + TOC Produk (II.4)

O3 + bakteri disenfeksi (II.5)

⇒ Adanya populasi bakteri yang memiliki individu yang lebih resisten terhadap

disinfeksi (Home, dalam Finch, 1988). Sementara Chick menyebutkan bahwa

distribusi umur organisme dalam kultur dapat menghasilkan sensitivitas yang

berbeda terhadap desinfeksi.

⇒ Adanya fenomena shielding yang disebabkan gumpalan (clumped) bakteri yang

dapat menyebabkan efek ozonisasi berkurang (Finch, Gordon et al., 1988), dari

hasil percobaan yang dilakukan oleh Finch didapatkan hasil tidak ada peningkatan

efek pengurangan mikroorganisme pada peningkatan 400% dosis ozon, sementara

Hoigne menduga bahwa efek shielding sebagai akibat adanya kompetisi reaksi

untuk bereaksi dengan ozon seperti telah dijelaskan oleh K.Bancroft.

2.1.2. Produk Samping Desinfeksi

Produk samping desinfeksi akan tergantung dari jenis desinfektan yang

digunakan, adanya bahan organik sebagai prekursor, adanya ion brom, serta faktor

lingkungan lainnya (USEPA,1999).

USEPA menglompokan produk samping desinfeksi kedalam 4 kategori yaitu:

disinfectant residuals; inorganic byproducts; organic oxidation byproducts; dan

halogenated organic byproducts. Seperti terlihat pada Tabel II.1.

6

Page 4: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Tabel II.1. Daftar Produk samping desinfeksi

Sumber: USEPA,1999.

Produk samping desinfeksi berupa halogenated organic byproducts terbentuk ketika

bahan organik bereaksi dengan klorin bebas atau bromine bebas. Klorin bebas terdapat

dalam air akibat proses desinfeksi dengan klor, sedangkan bromine bebas dihasilkan dari

oksidasi ion bromide dari air permukaan. Faktor yang mempengaruhi pembentukan

halogenated organic adalah tipe dan konsentrasi dari bahan organik, tipe oksidator yang

digunkan, konsentrasi ion bromine, pH, konsentrasi nitrogen organik dan temperatur.

Produk samping ini diduga dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia.

Produk samping desinfeksi berupa non-halogenated terbentuk ketika oksidator yang

kuat bereaksi dengan senyawa organik dalam air. Desinfeksi dengan ozon dapat

menyebabkan terbentuknya aldehid, aldo-dan keto-acid, dan ketika terdapat kandungan

7

Page 5: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

brom dalam air maka dapat menghasilkan brominated organic (Singer,1982). Produk

samping dari jenis ini berupa bahan biodegradable dissolved organic carbon (BDOC)

dan assimilable organic carbon (AOC) pada air terolah (USEPA,1999).

Ion bromide memegang peranan penting dalam pembentukan produk samping. Ozon

ataupun klor mengoksidasi brom menjadi ion hypobromate/hyporomous acid, yang akan

membentuk produk samping desinfeksi. Brominated organic byproducts termasuk

senyawa seperti bromoform, brominated acetic acid , acetonitriles, bromopicrin, dan

cyanogen bromide hanya satu pertiga dari produk samping yang ditimbulkan akibat ion

bromida yang telah teridentifikasi (USEPA,1999)

2.2. Ozon

Ozon merupakan gas berwarna biru pucat, dengan bau yang menyengat terlihat di air

dengan konsentrasi dibawah 1 ppm. Meskipun ozon lebih mudah larut 10 kali dari pada

oksigen namun jumlah aktual yang dapat beroperasi dalam kondisi larut sangatlah kecil.

Ozon memiliki berat molekul 48, densitas pada 0oC adalah 2,14 g/l, titik didih -111,9 oC

dan titik cair pada -251oC (Donald,1975).

Karena dianggap efektif sebagai desinfektan maka penggunaan ozon semakin

meningkat. Bentuk molekul ozon dan resonansi dari molekul ozon dapat dilihat pada

Gambar II.1. dibawah ini (Beltrand, J Fernando, 1995).

Gambar II.1. Struktur dan Resonansi Molekul Ozon (Beltrand, J Fernando, 1995)

8

Page 6: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Ozon merupakan salah satu bahan dengan potensial redoks yang cukup tinggi,

karena itu molekul ozon dapat bereaksi dengan beberapa senyawa. Pada Tabel II.2.

dibawah ini dapat dilihat nilai potensial redok ozon dibandingkan species lainnya

(Beltrand, J Fernando, 1995).

Tabel.II.2. Relatif Potensial Ozon Terhadap Spesies Lain.

Sumber: Beltrand,1995

2.2.1. Stabilitas Ozon Dalam Air

Ozon merupakan bahan yang tidak stabil dalam air. Peluruhan ozon pada air alami

sangat cepat, kemudian diikuti oleh fase kedua dimana ozon meluruh dengan orde reaksi

pertama. Stabilitas dari ozon sangat tergantung pada karakteristik air yang diozonisasi

terutama pH, tipe dan kandungan natural organic matter (NOM) serta alkalinitas dari air.

Reaksi yang diinisiasi ozon dalam suatu larutan sangatlah komplek, dimana

hanya sebagian ozon terlarut yang bereaksi dan sisa ozon lainnya akan terdekomposisi

sebelum dapat bereaksi membentuk OH radikal seperti pada skema dalam Gambar

II.2. dibawah ini (Hoigne, at all 1983).

9

Page 7: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Gambar II.2. Skema reaksi ozon dalam larutan (Hoigne at all., 1983).

Dari Gambar II.2. dapat dilihat keunikan dari ozon adalah dekomposisinya dapat

membentuk OH radikal yang merupakan oksidator terkuat dalam air. Ozon merupakan

oksidator yang selektif sedangkan OH radikal oksidator yang tidak selektif, karena itu

jika ada bahan yang tahan terhadap ozon maka akan dioksidasi oleh OH radikal (von

Gunten, 2003) .

Dalam air pH menjadi parameter penting karena ion hydroxide dapat menginisiasi

dekomposisi ozon menurut reaksi berikut ini (von Gunten, 2003):

O3 + OH- HO2- + O2 (II. 6)

O3 + HO2- OH* + O2* + O2 (II. 7)

O3 + O2* O3*- + O2 (II.8)

O3* - + H+ ↔ HO3 * (II.9)

HO3 * OH* +O2 (II.10)

O*- + OH* OH- (II.11)

OH* + O3 HO2 *+ O2 (II.12)

Menurut reaksi 1 dan 2 diatas dekomposisi ozon dapat dipercepat dengan menaikan

pH atau dengan penambahan hydrogen peroxide. Reaksi 7 berlangsung dengan cepat dan

penting bagi air dengan kandungan scavenger yang sedikit (kandungan DOC dan

alkalinitas yang rendah), reaksi tersebut akan menyebabkan konsumsi ozon dan OH

radikal secara berlebih sehingga kapasitas oksidasi akan terbatas.

10

Page 8: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

NOM dapat mempengaruhi stabilitas ozon dengan cara: reaksi langsung dengan ozon

pada reaksi 8 dan 9, atau secara tidak langsung melalui OH radikal, pada reaksi 10 dan 11

(von Gunten, 2003).

O3 + NOM 1 NOM 1 ox (II.13)

O3 + NOM 2 NOM2+* + O3* - (II.14)

Reaksi diatas biasanya terjadi pada ikatan rangkap dua, sistem aromatik. Sedangkan

reaksi yang melibatkan OH radikal dapat dilihat dibawah ini (von Gunten, 2003).

OH* + NOM3 NOM3 *+ H2O atau NOM3 + OH- (II.15)

NOM3* + O2 NOM-O2* NOM3 + O2*- (II.16)

Reaksi antara OH radikal dan NOM dapat menyebabkan efek terhadap stabilitas

ozon. Setelah reaksi antara OH radikal dan NOM terjadi maka fraksi dari NOM menjadi

carbon center radical (persamaan 10). Reaksi carbon center radical dengan oksigen

akan menyebabkan pembentukan superoxide radical (persamaan 11), yang akan bereaksi

dengan ozon membentuk OH radikal kembali, menurut reaksi 3 sampai 6.

Reaksi berantai diatas dapat mempercepat penurunan ozon, dan hanya dapat dicegah

dengan inhibitor (persamaan 12 -15). Inhibitor merupakan entiti yang tidak melepaskan

superoxide setelah bereaksi dengan OH radikal. Pada air alami entiti tersebut adalah

fraksi dari NOM dan karbonat atau bikarbonat (von Gunten, 2003). Bahan organik yang

dapat bertindak sebagai inhibator adalah alkohol primer kecuali MeOH (Acero dan von

Gunten, 2000).

OH* + NOM4 NOM4* + H2O (II.17)

NOM4 * + O2 NOM4*-O2 (II.18)

OH* + CO3 CO3* + OH- (II.19)

OH* + HCO3 CO3* + H2O (II.20)

Reaksi radikal tersebut dapat dikelompokan menjadi reaksi inisiasi, propagasi,

dan terminasi (Beltrand, J Fernando, 1995), seperti tampak pada Tabel II.3.

11

Page 9: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Tabel II.3. Reaksi dekomposisi ozon

Sumber: Hoigne dalam Beltrand,1995

2.2.2. Pembentukan Produk Samping Desinfeksi dengan Ozon

Desinfeksi dengan ozon pada air yang mengandung bahan organik tidak

menghasilkan halogenated DBPs (TTHMs and HAA5s), namun demikian hasil samping

proses desinfeksi dengan ozon atau disinfection by-products (DBPs) akibat reaksi antara

ozon dengan bahan organik alami akan membentuk produk seperti bahan organik dengan

berat molekul rendah, serta dengan adanya ion brom akan terbentuk DBPs berupa bahan

halogen yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan (USEPA,1999). Skema

reaksi pembentukan produk samping dengan ozon dapat dilihat pada Gambar II.3.

dibawah ini

12

Page 10: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Gambar II.3. Skema pembentukan produk samping desinfeksi dengan ozon

(USEPA,1999)

.

Dari Gambar II.3. ozonisasi pada air minum menghasilkan pembentukan by

product berupa Low Molekular Weight (LMW) organic. LMW dapat digunakan atau

dimanfaatkan oleh mikroorganisme sehingga air terolah yang sudah mengalami proses

desinfeksi dapat kembali mengalami ketidakstabilan secara biologi (Kruithof CJ, 2002).

LMW dihasilkan dari oksidasi senyawa organik komplek yang terpecah menjadi

LMW seperti asam organik, aldehid dan keton yang merupakan senyawa yang mudah

didegradasi dan merupakan fraksi dari AOC (Assimilable organic compound) (Hammes,

2006). AOC sendiri merupakan fraksi dari Dissolved Organic Carbon (DOC), yang akan

dengan mudah dikonsumsi dan digunakan untuk perkembangan mikroorganisme

(Hammes, 2006). Meskipun AOC merupakan fraksi yang sangat kecil (0,1-9%) dari

TOC pada air minum, AOC dikenal sebagai parameter penting yang mempengaruhi

stabilitas biologi pada pengolahan air minum, penyimpanan air terolah dan sistem

distribusi air minum (Hammes, 2006). Sementara menurut von Gunten (2003) alkohol

merupakan salah satu produk ozonisasi, produk tersebut cenderung lebih polar dan lebih

biodegradable dibandingkan senyawa kompleks terutama yang memiliki berat molekul

lebih besar dari 1000 Dalton.

13

Page 11: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Studi identifikasi DBPs berupa LMW secara menyeluruh telah mengidentifikasi

beberapa jenis LMW berupa aldehid, keton dan asam karboksilat (Richardson et al.,

1999), yaitu:

⇒ Aldehid : formaldehyde, acetaldehyde, propanal, butanal, 2-methyl propenal,

pentanal, 3-methyl butanal, hexanal, heptanal, octanal, nonanal, decanal, undecanal,

dodecanal, tridecanal, benzaldehyde, 3-methoxy-4-hydroxybenzaldehyde, -

cyanoformaldehyde

⇒ Keton: acetone, 2-butanone, 3-methyl-2-butanone, 2-pentanone, 3-hexanone, 2-

hexanone, 3-methyl cyclopentanone, C7-ketone (2 isomers), 6-methyl-5-hepten-2-

one, 6-hydroxy-2-hexanone dicarbonyls: glyoxal, 2-ketopropanal (methylglyoxal),

2,3-butanedion (dimethylglyoxal), isomer of 2,3-butanedione,C5-dicarbonyl, 5-

ketohexanal

⇒ Asam karboksilat: 2-methylpropanoic acid, butanoic acid, 3-methylbutanoic acid,

pentanoic acid, hexanoic acid, heptanoic acid, octanoic acid, nonanoic acid, decanoic

acid, undecanoic acid, dodecanoic acid, tridecanoic acid, tetradecanoic acid,

pentadecanoicacid, hexadecanoic acid, heptadecanoic acid, octadecanoic acid,

phenylacetic acid, benzoic acid, ethanedioicacid, propanedioic acid, butanedioic acid,

2-ethyl-3-methylmaleic acid, tert-butylmaleic acid, pentanedioic acid,

hexanedioicacid, heptanedioic acid, octanedioic acid, nonanedioic acid, decanedioic

acid, undecanedioic acid, tridecanedioic acid, phthalic acid, isophthalic acid,

terephthalic acid, 1,2,4-benzenetricarboxylic acid, 1,3,5-benzenetricarboxylic acid,

1,2,4,5-benzenetetracarboxylic acid, 1,2,3,4-benzenetetracarboxylic acid, 1,2,3,5-

benzenetetracarboxylic acid .

2.2.3. Mekanisme Pembentukan Low Molekular Weight (LMW) Organik

LMW merupakan produk hasil reaksi antara ozon dan bahan organik komplek,

batasan berat molekul bagi bahan organik komplek dan bahan organik dengan berat

molekul rendah belum terdefinisi dengan jelas, namun berdasarkan penelitian Nowrocki

(2002), diperoleh kesimpulan bahwa bahan organik dengan berat molekul 1600 Dalton

cenderung lebih mudah terdisosiasi dibandingkan dengan bahan organik dengan berat

14

Page 12: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

molekul 500 Dalton. Sementara von Gunten (2003) menyebutkan bahwa bahan organik

komplek yang mudah terdisosiasi memiliki berat molekul lebih besar dari 1000 Dalton.

Pemaksapisahan (cleavege) dengan ozon merupakan reaksi yang komprehensif,

melalui reaksi pararel yaitu reaksi pemaksapisahan polymer secara segera dan

pemaksapisahan dengan hidrolisis (Siddiqui et al.,1996). A. Reaksi Ozon Dengan Senyawa Aromatik

Jika terdapat senyawa aromatik dalam air maka akan terjadi reaksi inisiasi, propagasi

dan terminasi (Hoigne dalam Yunzheng et al.,2004).

Pada tahap inisiasi reaksi antara ozon dan OH- akan menghasilkan hydroperoxyl

radikal (HO2*) dan superoxide anion (O2-), kedua molekul ini akan bereaksi membentuk

OH radikal, dan menjadi inisiator reaksi berantai (Yunzheng et al.,2004).

Pada tahap propagasi OH* akan menyerang senyawa aromatik sehingga akan

membentuk senyawa olefinic. Olefinic merupakan senyawa tak jenuh dengan ikatan

karbon rangkap 2.

Reaksi olefinic dengan ozon akan membentuk hidrogen peroxide yang akan

terdisosiasi kembali membentuk HO2- sehingga akan kembali membentuk OH*, karena

HO2- lebih kuat menginisiasi dibandingkan dengan OH (Yunzheng et al.,2004).

Akibatnya ozon akan terdekomposisi dengan cepat, dan merubah reaksi berantai menjadi

jalur terputus pada Gambar II.4.

Pada tahap terminasi, reaksi berantai terputus dengan adanya scavenger yang akan

menghentikan pemutusan senyawa aromatik. Namun pemecahan senyawa aromatik

masih dimungkinkan dengan reaksi langsung ozon tanpa OH*, reaksi antara ozon dan

senyawa aromatik masih memungkinkan untuk terjadi (Yunzheng et al.,2004).

Dari penjelasan diatas maka sangatlah jelas bahwa senyawa aromatik dapat

mempercepat dekomposisi ozon (Yunzheng et al.,2004). Reaksi diatas diilustrasikan

dalam Gambar II.4. berikut ini:

15

Page 13: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Gambar II.4. Asumsi reaksi antara ozon dan senyawa aromatik (A) dengan

pembentukan produk (P) dan kehadiran scavenger (S).

(Yunzheng et all., 2004)

B. Reaksi Ozon Dengan Senyawa Olefinic dengan mekanisme Criegge

Mekanisme pembentukan aldehid diawali dari reaksi antara ozon dengan senyawa

olefinic mengikuti mekanisme Criegge seperti terlihat pada Gambar II.5. Mekanisme

Criegge terjadi dalam 3 tahapan. Pada tahap pertama lima bagian cincin yang tidak stabil

atau primary ozonide terbentuk, lalu terpecah untuk memberikan zwitterions, pada

akhirnya zwitterions ini bereaksi dengan beberapa cara yang berbeda tergantung

karakteristik atau kandungan air.

Gambar II.5. Mekanisme Criegge(Beltrand, J Fernando, 1995).

16

Page 14: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Reaksi lanjutan pada pelarut yang innert maka akan terdekomposisi untuk

menghasilkan peroxide, keton dan polymer seperti pada Gambar II.6.

Gambar II.6. Dekomposisi ozon pada pelarut innert (Beltrand, J Fernando, 1995).

Reaksi lanjutan ketika reaksi melibatkan solvent (protonic atau nuclephilic)

beberapa oxy-hydroperoxide terbentuk seperti pada Gambar II.7.

Gambar II.7. Dekomposisi ozon yang melibatkan pelarut

(Beltrand, J Fernando, 1995).

Akhirnya kemungkinan ke-3 disebut abnormal ozonolysis, dimana terjadi dengan

adanya atau tanpa melibatkan solvent, sehingga akan terbentuk ketone, aldehid atau

asam karboksilat, seperti tampak pada Gambar II.8.

17

Page 15: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Gambar II.8. Abnormal ozonisasi (Beltrand, J Fernando, 1995).

Mekanisme tersebut dijelaskan lebih sederhana oleh von Gunten (2003), yang

dapat dilihat pada Gambar II.9:

Gambar II.9. Mekanisme reaksi pemecahan alkena (von Gunten,2003)

Pada skema pada Gambar II.9, pada reaksi antara ozon dan alkana diawali dengan

pembentukan ozonida (reaksi 1), rantai siklik trioksida yang tidak stabil, dan segera

terdekomposisi menjadi senyawa karbonil (reaksi 2) dan hidroxyhidroperoxide (reaksi 3).

Selanjutnya hidroxyhidroperoxide terdekomposisi menjadi senyawa karbonil (reaksi 4)

18

Page 16: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

dan hydrogen peroxide (reaksi 5). Dengan terbentuknya hydrogen peroxide maka akan

mempercepat proses dekomposisi ozon, menjadi OH radikal.

Sementara pembentukan alkohol melalui mekanisme Criegge dapat dilihat pada

Gambar II.10. (Kleiser et al.,2000)

Gambar II.10. Mekanisme pemecahan bahan organik oleh ozon (Kleiser et al.,2000)

C. Reaksi pemisahpaksaan secara segera (immediate polymer cleavage)

Atom oksigen akan meningkat seiring dengan proses dekomposisi ozon ketika

menyerang polymer NOM, menghasilkan hidroksil dan karbon radikal. Karbon bereaksi

secara cepat dengan oksigen, menghasilkan peroksi radikal (Siddiqui et al.,1996):

[ ]•+•→+ OHROOORH 3 (II.21)

Bagian dari peroksi radikal, menghasilkan hidroperokside, bagian lain dari

peroksi radikal memberi subtansi seperti keton dan alkohol (Siddiqui et al.,1996):

[ ]→•+→+• RROOHRHROO

[ ][ ]222 OROHROROOROOOR ++→•→•→+• (II.22)

Alkohol lebih jauh dioksidasi oleh ozon menjadi aldehid, dan tipe aldehid yang

terbentuk tergantung dari tipe alcohol yang terlibat dalam reaksi (Siddiqui et al.,1996):

[ ]2232 OOHRCHOOOHRCH ++→+ (II.23)

19

Page 17: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan LMW Organik

2.2.4.1. Konsentrasi Sisa Ozon (C) dan Waktu Kontak (T)

Konsep CT menurut USEPA, C merujuk kepada konsentrasi sisa ozon dan T

adalah waktu kontak desinfektan. Saat ini tabel CT telah dibuat pada berbagai macam

desinfeksi untuk mencapai tingkat inaktivasi tertentu pada berbagai kondisi waktu dan

pH (Porter, 2003).

Inaktifasi mikroorganisme dapat dinyatakan dengan: xNatauNX −−=−−= 101...)....1(log10 (II.24)

Dimana:

X = level inaktivasi mikroorganisme

N = Jumlah mikroorganisme yang disisihkan.

Nilai CT yang dianjurkan oleh EPA untuk mendisenfeksi Giardia dapat dilihat pada

Tabel II.4. Data tersebut mengindikasikan nilai CT yang direkomendasikan untuk

inaktifasi pada kondisi temperature 0,50C, 50C, 100C, 150C dan 200C.

Tabel II.4. Nilai CT (mg.min/L) untuk Menginaktivasi Giardia Pada beberapa

Temperatur Ozon dengan pH 6 sampai 9.

Temperatur (0C) Inaktivasi 0,5 5 10 15 20 25 0,5 log 1 log 1,5 log 2 log 2,5 log 3 log

0,48 0,97 1,5 1,9 2,4 2,9

0,32 0,63 0,93 1,3 1,6 1,9

0,23 0,48 0,72 0,93 1,2 1,4

0,16 0,32 0,48 0,63 0,79 0,95

0,12 0,24 0,36 0,48 0,60 0,72

0,08 0,16 0,24 0,32 0,40 0,46

Sumber: USEPA,1999

Data pada Tabel II.5 terdapat nilai CT yang direkomendasikan untuk 99% inaktivasi

4 mikroorganisme yang berbeda oleh beberapa desinfektan. Secara umum nilai CT

dengan ozon lebih rendah daripada desinfektan lainya. Ini merupakan fakta bahwa ozon

merupakan desinfektan yang kuat.

20

Page 18: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Tabel II.5. Nilai CT (mg.min/L) untuk 99 % inaktivasi mikroorganisme pada suhu

5oC

Desinfektan

Mikroorganisme Free Chlorine (pH 6 -7)

Preformed Chlorine

(pH 8 – 9)

Chloride Dioxide (pH 6-7)

Ozon (pH 6-7)

E.coli Polio 1 Rotavirus Phage f2

0,034-0,05 1,1-2,5 0,01-0,05 0,08-0,18

95-180 770-3740 3810-6480 -

0,4-0,75 0,2-6,7 0,2-2,1 -

0,02 0,1-0,2 0,006-0,06 -

Sumber: USEPA,1999

Waktu kontak dapat ditentukan dengan persamaan orde pertama yaitu (Porter,

2003):

C= Co Exp(-k’T) (II.25)

T= -ln(C/Co) /k’ (II.26)

Dimana:

C = Konsentrasi sisa ozon (mg/L) pada saat (T)

Co= Konsentrasi awal ozon (mg/L) pada saat (T=0)

T = Waktu kontak (menit)

2.2.4.2. Senyawa Organik

NOM secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu: Particulat organic carbon

(POC), dengan ukuran diatas 0.45 µm, biasanya kurang dari 10% NOM; dan Dissolved

organic carbon (DOC). DOC merupakan bagian dari NOM yang sangat mempengaruhi

kualitas air. DOC sebagian besar (80%) terdiri dari materi hidrophobik dan hidrophilik

(Shon et al.,2006). Hidrophobic Organic acid merupakan bagian yang paling dominan,

sekitar 40 % sampai dengan 60% dalam DOC pada beberapa daerah (Thurman dalam

Westerhoff,1985).

Selain dari bahan hidrophobik dan hidrophilik, DOC terdiri dari materi transphilik,

simple compound dan trace compound, yang dapat dilihat pada Gambar II.11.

21

Page 19: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

DOC

Hidropobik Transphilik Hidropilik SimpleCompound

TraceCompound

Fulvic

Humic

Alkylmonocarboxylic

Hidroksil

Sugar Acid

Sulfonic acid

Polisakarida

Alkil alkohol

Amida

Alkil amine

Amino acid

Karbohidrat

Hidrokarbon

Pestisida

Aldehide

Keton

Klorofil

Phenol

Gambar II.11. Konstituen utama dari DOC (Shon et al.,2006)

Humic subtances (HS) berdasarkan tingkat kelarutannya dibagi kedalam tiga kelas

(Shon et al.,2006):

⇒ Humin, merupakan materi bahan yang tidak larut dalam air dan berasal dari bahan

yang terbawa oleh run off,

⇒ Humic acid, merupakan bahan yang larut pada kondisi pH 2, memiliki berat molekul

antara 100 sampai 100000 Dalton, mengandung bahan aromatik dan karbosilik.

⇒ Fulvic Acid, memiliki range berat molekul 600 sampai 1000 Dalton, memiliki lebih

sedikit bahan aromatik dan lebih banyak mengandung karboksilik.

Bahan organik seperti lignin, humus dan senyawa aromatik, pada umumnya dapat

diserap oleh radiasi UV (APHA, Westerhoff,1999). Panjang gelombang yang digunakan

untuk menyerap bahan organik tersebut biasanya 254 nm (APHA, Westerhoff,1999). UV

254 dapat menyatakan kuantitas bahan organik aromatic dan senyawa tak jenuh dalam

air, sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan precursor dalam air

(Beltrand, J Fernando, 1995).

22

Page 20: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

TOC merupakan parameter yang dapat digunakan untuk memperkirakan bahan

organik yang ada. Kandungan TOC yang rendah mengindikasikan tidak adanya bahan

organik kimia yang berbahaya. TOC juga sangat penting dalam pengolahan air minum

karena berkaitan dengan pembentukan by product dalam proses desinfeksi (standard

methode).

TOC adalah semua karbon dengan atom karbon yang terikat pada molekul organik.

TOC terdiri dari (Roosmini, 1991):

Dissolved Organic Carbon (DOC) : TOC yang lolos melalui filter Ø 0,45µm

Non Dissolved Organic Carbon (NDOC) : TOC yang tertahan pada filter Ø

0,45µm

Purgeable Organic Carbon (POC) : TOC yang dapat dihilangkan dari larutan cair

dengan cara striping dalam keadaan tertentu.

Non Purgeable Organic Carbon (NPOC) : TOC yang tidak dapat dihilangkan dari

larutan cair dengan cara striping.

Metode yang digunakan untuk mengukur TOC yaitu dengan menyisihkan karbon

anorganik terlebih dahulu kemudian mengukur karbon yang tersisa. Metode ini

melibatkan pemurnian dan pengasaman sampel dengan karbon bebas atau nitrogen

sehingga dikenal sebagai non-purgeable organic carbon (Roosmini, 1991).

2.2.4.3. PH

pH memiliki efek pada lifetime ozon, hal tersebut disebabkan oleh reaksi protonation

yaitu fraksi hydroxide anion dan deprotonated H2O2, keduanya berpengaruh pada

dekomposisi ozon yang akan menurun pada setiap penurunan pH (Hoigne et al., 1994).

pH air merupakan parameter penting karena ion hydroxide menginisiasi dekomposisi

ozon .

2.2.4.4. Temperatur

Reaksi ozon dengan reaktan yang spesifik pada temperatur ambient biasanya

meningkat sebesar 5-7% setiap peningkatan suhu per 0C. Dekomposisi ozon pada air

alami terjadi dengan reaksi berantai dan efek dari temperatur berbeda untuk setiap

karakteristik air (Hoigne et al., 1994).

23

Page 21: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

2.2.4.5. Alkalinitas

Ion karbonat dan bikarbonat merupakan bagian paling penting selain NOM dalam

reaksi dengan ozon.

Pada proses ozonisasi karbonat dan bikarbonat bertindak sebagai inhibitor dalam

degradasi ozon (Acero dan Von Gunten,2000).

Pada danau mesotrophic atau dari air tanah dengan pH 7,7 dekarbonisasi mengurangi

half-life ozon dari 20 sampai 2 menit meskipun pH dijaga tetap konstan.

Pada air dengan kandungan DOC rendah maka bikarbonat dan karbonat akan menjadi

dominan bereaksi dengan OH radikal sehingga melindungi mikropolutan untuk

dioksidasi (Hoigne et al., 1994).

2.3. Aldehid

Aldehid merupakan kelompok senyawa organik yang mengandung gugus

karbonil, suatu aldehid memiliki gugus alkil atau aril dan sekurangnya satu atom

hidrogen yang terikat pada karbon karbonilnya (Fessenden,1982). Struktur suatu aldehid

dapat dilihat pada Gambar II.12 dibawah ini.

R-C-H

O

Gambar II.12. Struktur Aldehid (Fessenden,1982)

Aldehid lazim terdapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan hormon betina

progesteron merupakan dua contoh aldehid yang penting secara biologis.

2.3.1. Sifat Fisis Aldehid

Aldehid merupakan senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Gugus

karbonil bersifat polar, dimana terdapat ikatan sigma dan ikatan pi, tertarik kepada

oksigen yang lebih elektronegatif (Fessenden,1982). Oksigen gugus karbon memiliki

24

Page 22: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

dua pasang elektron menyendiri, seperti terlihat pada Gambar II.13. Semua sifat

struktural tersebut sangat mempengaruhi kereaktifan gugus tersebut.

.. C==O:

Gambar II.13. Gugus karbonil (Fessenden,1982)

2.3.2. Sifat Kimia Aldehid

Aldehid dapat mengalami reaksi adisi, sifat kimia ini disebabkan oleh ikatan rangkap

antara karbon dan oksigen. Reaksi adisi yang terjadi dapat dilihat pada Gambar II.14 dan

II.15 dibawah ini.

Gambar II.14. Reaksi adisi yang dikatalis oleh basa (Thomson dalam Mcmury,2004)

25

Page 23: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Gambar II.15. Reaksi adisi yang dikatalis oleh asam (Thomson dalam Mcmury,2004)

2.3.3. Aldehid Sebagai Produk Samping Desinfeksi dengan Ozon

Aldehid merupakan LMW yang tergolong Biodegradable Organic Carbon (BOC)

selain asam karboksilat, namun aldehid dan asam karboksilat hanya 25-30% dari BOC

dan sisanya masih belum teridentifikasi dengan jelas (Nawrocki et al., 2001).

Pembentukan aldehid proporsional dengan konsentrasi TOC yang banyak mengandung

bahan organik hidropobik (Schechter DS dan Singer PC, 1994).

Ketika ozon bereaksi dengan prekursor maka hasil samping desinfeksi diantaranya

adalah aldehid (Krasner SW dalam Porter,1993). Pembentukan aldehid sangat

dipengaruhi oleh nilai TOC, pH (pada range 5,5-8,5 jika kandungan bromide dan

alkalinitas rendah) dan dosis ozon (Schechter DS dan Singer PC, 1994). Efek kesehatan

jika aldehid yang terbentuk adalah Formaldehid dan asetildehid diketahui dapat

menyebabkan kanker, selain itu hexanal diketahui dapat menyebabkan ikan menjadi

hiperaktif dan memiliki nilai LC 50 sebesar 17,5 mg/L (USEPA,1999).

Aldehid dapat juga menyebabkan bau yang diantaranya disebabkan oleh

Formaldehid, asetildehid, glyoxal dan methyl gloyoxal (Paode dalam Porter, 1997).

Penelitian lain yang dilakukan Hammes (2006) menyebutkan bahwa asam organik

merupakan DBPs yang dominan terbentuk selain aldehid dan keton.

26

Page 24: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

2.4. Strategi Untuk Mengendalikan DBPs

Terdapat 3 strategi pengendalian DBPs menurut USEPA diantaranya:

⇒ Pengendalian kualitas sumber air, termasuk upaya menjaga kandungan NOM

dan prekursor lain seperti bromate,

⇒ Penyisihan prekursor,

⇒ dan pemilihan strategi desinfeksi.

Pada sistem pengolahan konvensional penyisihan prekursor dilakukan dengan

koagulasi-flokulasi, sedimentasi serta filtrasi. Pada sistem tersebut penyisihan prekursor (

TOC) dilakukan dengan koagulasi. Pada Tabel II.6. dibawah ini dapat dilihat penyisihan

TOC yang dibutuhkan pada proses koagulasi untuk meminimalkan DBPs.

Tabel II.6. Penyisihan TOC yang dianjurkan pada proses koagulasi (dalam persen)

Sumber: USEPA,1999.

Ozon dapat diterapkan dalam strategi penyisihan prekursor, yang dikombinasikan

dengan koagulasi, dan filtrasi. Berdasarkan hasil penelitian Siddiqui (1997) efisinesi

penyisihan prekursor dalam berbagai kombinasi, dapat dilihat dalam Gambar II.16. Pada

gambar diatas dapat dilihat bila rangkaian pengolahan hanya terdiri dari proses biofiltrasi

dapat menyisihkan DOC sebesar 13%, Bila ozonisasi ditempatkan sebelum biofiltrasi,

maka DOC turun sebesar 53%. Pada rangkaian ozon-koagulasi/flokulasi-biofiltrasi DOC

turun sebesar 54%. Pada gambar 2.16 dapat dilihat bahwa , alternatif terbaik dalam

penyisihan precursor pada alternatif: Koagulasi-Ozonisasi-dan Filtrasi dengan total

penyisihan 64% BDOC. Penelitian Siddiqui dikuatkan penelitian yang dilakukan Bose.

Keuntungan dari penyisihan BDOC selain meminimumkan pembentukan DBPs, juga

27

Page 25: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

akan semakin meminimumkan konsentrasi dan waktu kontak desinfektan yang akan

diberikan pada post-desinfeksi.

Gambar II.16. Efek berbagai alternatif dalam penyisihan prekursor

(Siddiqui, 1997)

Proses koagulasi-flokulasi dalam air yang banyak mengandung bahan humic akan

menurunkan DOC sebesar 70%, persentase tersebut akan menurun pada air yang

kandungan bahan organik hidrophiliknya lebih besar. Penelitian lain menyebutkan bahwa

koagulasi secara konvensional, dapat menyisihkan 70% materi organik hidrophobik dan

hidrophilic acid, sementara penyisihan organik hidrophilic non acid hanya tersisihkan

sebesar 16% (Fearing at al dalam Bose, 2004). Sementara penelitian lain menyebutkan

bahwa bahan organik hidrophobik lebih mudah disisihkan dibandingkan bahan hidrophilik,

jika hanya dilakukan koagulasi secara konvensional (Kim dan Yu dalam Bose,2005).

Bahan hidrophilik yang bermuatan netral sangat sukar untuk disisihkan dengan tawas,

sementara bahan hidrophobik sangat mudah untuk disisihkan dengan tawas (Chow et al.,

dalam Bose,2004).

28

Page 26: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Kombinasi proses koagulasi-flokulasi dan ozonisasi pada air yang mengandung

bahan humic dan non humic akan menghasilkan penyisihan yang paling baik, dimana

bahan humic disisihkan terlebih dahulu dengan koagulasi-flokulasi, sehingga ozonisasi

akan secara khusus menyisihkan bahan yang non humic, seperti terlihat pada Gambar II.17

dibawah ini (Bose et al., 2007).

Gambar II.17. Efek ozonisasi pada penyisihan DOC dan SUVA (A) dan (B) pada air

baku, (C) dan (D) pada air yang telah dikoagulasi (Bose et al., 2007)

29

Page 27: Bab II Tinjauan Pustaka - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3... · Ozon merupakan desinfektan yang efektif, umum dan diperkirakan

Pada gambar II.17. (A) dan (B) efek ozonisasi jika dilakukan langsung pada air

baku, maka tidak begitu baik dalam menyisihkan DOC jika dibandingkan proses

koagulasi, namun pada Gambar 2.17 (C) dan (D) terlihat jika ozonisasi dilakukan pada

air yang sebelumnya telah mengalami koagulasi flokulasi, maka kandungan DOC dan

SUVA akan turun dengan lebih baik.

30