BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8)...

28
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Latihan a. Pengertian Latihan Sukadiyanto (2010: 7) mengatakan bahwa latihan berasal dalam kata bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practice, exercises, dan training. Di dalam istilah bahasa Indonesia kata- kata tersebut semuanya mempunyai arti yang sama yaitu latihan. Namun, dalam bahasa Inggris kenyataanya setiap kata tersebut memiliki maksud yang berbeda-beda. Beberapa istilah tersebut setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya, yaitu aktivitas fisik. Menurut Giriwijoyo, dkk (2005: 43) bahwa berlatih merupakan proses latihan yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, dan yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah. Menurut Sukadiyanto (2010: 7) pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Artinya, selama dalam kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung. Sebagai contoh, apabila seseorang pemain sepakbola agar dapat menggiring bola dalam penguasaan penuh maka perlu practice dalam menggiring bola. Untuk itu diperlukan alat bantu

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8)...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Latihan

a. Pengertian Latihan

Sukadiyanto (2010: 7) mengatakan bahwa latihan berasal dalam

kata bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti:

practice, exercises, dan training. Di dalam istilah bahasa Indonesia kata-

kata tersebut semuanya mempunyai arti yang sama yaitu latihan. Namun,

dalam bahasa Inggris kenyataanya setiap kata tersebut memiliki maksud

yang berbeda-beda. Beberapa istilah tersebut setelah diaplikasikan di

lapangan memang nampak sama kegiatannya, yaitu aktivitas fisik.

Menurut Giriwijoyo, dkk (2005: 43) bahwa berlatih merupakan proses

latihan yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, dan yang

kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah.

Menurut Sukadiyanto (2010: 7) pengertian latihan yang berasal

dari kata practice adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan

(kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai

dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Artinya, selama dalam

kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai keterampilan

gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai

peralatan pendukung. Sebagai contoh, apabila seseorang pemain

sepakbola agar dapat menggiring bola dalam penguasaan penuh maka

perlu practice dalam menggiring bola. Untuk itu diperlukan alat bantu

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

13

seperti pancang yang disusun berjarak 1 meter sebanyak 10 pancang.

Pemain tersebut berusaha lari sambil menggiring bola dengan cara zig-

zag melewati pancang-pancang. Dalam proses berlatih melatih practice

sifatnya sebagai bagian dari proses latihan yang berasal exercise. Artinya,

dalam setiap proses latihan yang berasal dari kata exercises pasti ada

bentuk latihan practice.

Selain pendapat di atas, ada beberapa pendapat para ahli di

antaranya McMorris et al. (2006: 97) juga mengemukakan hal yang

berkaitan dengan kata practice, yaitu practice is essential if learning is to

take place. To the congnitivists, practice follows instruction. It is the

keyfactor in the intermediate and autonomous stages of fits and posner,

would see it as being when we move from declarative knowledge

(knowing what to do) to procedural knowledge (developing the ability to

perform the task). Maksud dari pernyataan McMorris et al, praktik adalah

hal yang penting untuk mengembangkan pengetahuan dengan mengikuti

instruksi-instruksi yang diberikan yang akan mengubah pengetahuan

deklaratif (mengetahui apa yang harus dilakukan) hingga pengetahuan

prosedural (mengembangkan kemampuan untuk melakukan tugas).

To achieve excellence in any domain, individuals have to spend a

considerable amount of time trying to improve performance through

practice related activities (Ericsson et al. 1993: 363). Maksud pendapat

tersebut yaitu untuk mencapai berbagai domain yang baik, individu

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

14

menggunakan banyak waktu mencoba untuk meningkatkan kemampuan

melalui aktivitas yang berhubungan dengan latihan (practice).

Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal

dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian

untuk meningkatkan kualitas fungsi organ tubuh manusia, sehingga

mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Latihan

exercises merupakan materi latihan yang dirancang dan disusun oleh

pelatih untuk satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan.

Birch et al. (2005: 1) mengemukakan latihan yang berasal dari kata

exercise yaitu exercise is defined as repetitive physical activity or

movement aimed at improving or maintaining fitness or health. Maksud

dari pernyataan Birch et al, latihan didefinisikan sebagai aktivitas fisik

yang berulang atau gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan atau

mempertahankan kebugaran maupun kesehatan.

Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah

penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan

berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, metode, dan aturan

pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai (Nossek

1982 cit Sukadiyanto 2010: 8). Sedangkan menurut Sukadiyanto (2010:

8) latihan yang berasal dari kata training adalah suatu proses

penyempurnaan kemampuan berolahraga dengan pendekatan ilmiah,

memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga dapat

meningkatkan kesiapan dan kemampuan olahragawan. Menurut Reilly

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

15

(2005: 1) training is an essential part of preparing for sports

competition. If training for soccer is to be effective it must be related to

the demands of the game. Latihan merupakan bagian penting dari

persiapan menuju kompetisi olahraga. Apabila latihan sepakbola, yang

efektif seharusnya berhubungan dengan kebutuhan dalam permainan.

Berdasarkan berbagai pendapat mengenai pengertian latihan

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa latihan merupakan aktivitas

fisik yang dilakukan secara sistematis, dalam jangka waktu yang panjang,

dilakukan berulang-ulang, meningkat, dan dengan sebuah metode

tertentu sesuai tujuan yang diinginkan. Proses berlatih yang dilakukan

secara teratur, terencana, berulang-ulang dan semakin lama semakin

bertambah beban, serta dimulai dari yang sederhana ke yang kompleks.

b. Ciri-Ciri Latihan

Salah satu ciri latihan yang baik yang dikemukakan oleh

Sukadiyanto (2010: 9) berasal dari kata practice, exercises, maupun

training, adalah adanya beban latihan. Oleh karena diperlukanya beban

latihan selama proses berlatih melatih agar hasil latihan dapat

berpengaruh terhadap peningkatan kualitas fisik, psikis, sikap, dan sosial

olahragawan, sehingga puncak prestasi dapat dicapai dalam waktu yang

singkat dan dapat bertahan relatif lebih lama.

Menurut Reilly (2007: 4) the effects of training depend on the

physiological stimulus provided by the exercise undertaken. Efek dari

latihan tergantung pada stimulus fisiologis yang diterima dari bentuk

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

16

latihan yang dilakukan. Menurut Weinberg et al. (2007: ) bahwa proses

latihan adalah lebih banyak lebih baik, yang harus memulai tahapan

awal, dan kemudian dilakukan secara berkelanjutan untuk bersaing di

tingkat yang lebih tinggi.

Menurut Sukadiyanto (2010: 10) beban latihan merupakan

rangsang motorik (gerak) yang dapat diatur dan dikontrol oleh pelatih

maupun olahragawan untuk memperbaiki kualitas fungsional berbagai

peralatan tubuh. Ada dua macam beban latihan, yaitu beban luar dan

beban dalam. Beban luar dilakukan dengan cara memvariasikan

komponen-komponen latihan (intensitas, volume, recovery dan interval).

Sedangkan beban dalam adalah perubahan fungsional yang terjadi pada

peralatan tubuh sebagai akibat dari pengaruh beban luar.

Menurut Sukadiyanto (2010: 11) proses latihan selalu bercirikan

antara lain :

1) Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih

baik dalam berolahraga, yang memerlukan waktu tertentu

(pentahapan), serta memerlukan perencanaan yang tepat dan

cermat.

2) Proses latihan harus teratur dan bersifat progresif. Teratur

maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan

berkelanjutan (kontinyu). Sedang bersifat progresif maksudnya

materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari

yang sederhana ke yang lebih sulit (kompleks), dan dari yang

ringan ke yang lebih berat.

3) Pada setiap kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan) harus

memiliki tujuan dan sasaran.

4) Materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek, agar

pemahaman dan penguasaan keterampilan menjadi relatif

permanen.

5) Menggunakan metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang

direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan faktor

kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekanan pada sasaran

latihan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

17

c. Tujuan dan Sasaran Latihan

Tujuan latihan secara umum adalah membantu para pembina,

pelatih, guru olahraga agar dapat menerapkan dan memiliki kemampuan

konseptual serta keterampilan dalam membantu mengungkap potensi

olahragawan mencapai puncak prestasi Sedangkan sasaran latihan secara

umum adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan

olahragawan dalam mencapai puncak prestasi (Sukadiyanto 2010: 12).

Harsono (1988: 37) mengemukakan tujuan serta sasaran utama dari

latihan atau training adalah untuk meningkatkan keterampilan dan

prestasi atlet dengan maksimal.

Menurut Sukadiyanto (2010: 9) sasaran dan tujuan latihan secara

garis besar adalah: (1) meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum

dan menyeluruh; (2) mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik

yang khusus; (3) menambah dan menyempurnakan teknik; (4)

mengembangkan dan menyempurnakan strategi; (5) meningkatkan

kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding.

Tujuan utama latihan adalah untuk membantu atlet meningkatkan

keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk dapat

mencapai hal itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan

dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu:

1) Latihan Fisik (physical training), tanpa kondisi fisik yang baik atlet

tidak bias mengikuti latihan-latihan dengans empurna. Latihan fisik

hendaklah menunjang perkembangan fisik secara menyeluruh.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

18

2) Latihan Teknik (technical training), latihan untuk mempermahir

teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk melakukan cabang

olahraga yang dilakukan atlet. Latihan teknik juga bermanfaat untuk

membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik atau

perkembangan neuromuscular.

3) Latihan Taktik (tactical training), bertujuan untuk menunjukan

perkembangan interpreatative atau daya tafsir pada atlet. Teknik

gerakan-gerakan yang sudah dikuasai dengan baik harus dituangkan

dan diorganisir dalam pola-pola permainan, bentuk-bentuk dan

formasi permainan, serta strategi-strategi dan taktik-taktik pertahanan

serta penyerangan, sehingga berkembang menjadi satu kesatuan gerak

yang sempurna.

4) Latihan Mental (psychological training), untuk mempertinggi efisiensi

mental atlet terutama apabila atlet dalam situasi stress yang komplek.

Latihan mental adalah latihan-latihan yang lebih menekan pada

perkembangan kedewasaan atlet serta perkembangan emosional.

Menurut Sukadiyanto (2010: 15) dalam setiap unit (satu tatap

muka atau satu sesi) latihan pembebanan yang diberikan harus mencakup

pembebanan terhadap unsur-unsur fisik, teknik, dan psikis. Hal itu

didasari oleh karena manusia merupakan satu totalitas sistem psiko-fisik

yang kompleks. Sasaran latihan harus mencakup seluruh unsur yang

mendukung pencapaian prestasi olahragawan (baik fisik maupun psikis),

tidak boleh hanya menekankan pada salah satu unsur saja. Jadi proses

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

19

latihan harus komprehensif sasarannya, bukan lagi bagian per bagian.

Untuk membedakan skala prioritas sasaran pembebanan terletak pada

penyusunan materi dalam latihan inti dan latihan suplemen (tambahan

sebagai pendukung).

Berdasarkan dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan dan sasaran latihan adalah untuk mengaktualisasikan potensi yang

dimiliki atlet agar dapat meraih prestasi yang maksimal.

d. Prinsip Latihan

Menurut Furqon (1995: 4) prinsip-prinsip latihan adalah garis

pedoman suatu latihan terorganisasi dengan baik yang harus digunakan.

Prinsip-pinsip semacam itu menunjuk pada semua aspek dan kegiatan

latihan, prinsip-prinsip itu menentukan isi, cara dan metode serta

organisasi latihan. Menurut Harsono (1988: 102) bahwa dengan

pengetahuan tentang prinsip-prinsip latihan, atlet akan lebih cepat dalam

meningkatkan prestasi karena akan memperkuat kekayaan akan tujuan

dan tugas latihan.

Prinsip-prinsip latihan adalah garis pedoman suatu latihan

terorganisasi dengan baik yang harus digunakan. Prinsip-pinsip semacam

itu menunjuk pada semua aspek dan kegiatan latihan, prinsip-prinsip itu

menentukan isi, cara dan metode serta organisasi latihan. Menurut

Sukadiyanto (2010: 14) macam-macam prinsip latihan adalah sebagai

berikut: 1) prinsip kesiapan (readiness); 2) prinsip individual; 3) prinsip

adaptasi; 4) prinsip beban berlebih (overload); 5) prinsip progresif

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

20

(peningkatan); 6) prinsip spesifikasi (kekhususan); 7) prinsip variasi; 8)

prinsip pemanasan dan pendinginan (warm-up and COOL-Down); 9)

prinsip latihan jangka panjang (long term training); 10) prinsip

berkebalikan (reversbillity); 11) prinsip tidak berlebihan (moderat); 12)

prinsip sistematik.

Latihan yang sistematis adalah dilakukan secara teratur, latihan

tersebut berlangsung beberapa kali dalam satu minggu, tergantung pada

standar atlet dan periode latihan. Selanjutnya latihan tersebut dilakukan

berdasarkan suatu sistem yang mengikuti prinsip-prinsip latihan yang

bersikap dasar. Dalam penelitian ini latihan dilaksanakan tiga kali

pertemuan dalam satu minggu yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu.

2. Metode Latihan Massed Practice

Massed practice is generally defined as practice that occurs without

rest between trials (Burdick cit Murray et al. 2003: 19). Maksud pendapat

tersebut bahwa massed practice secara umum didefinisikan sebagai bentuk

latihan yang terjadi tanpa istirahat ketika melakukannya. Schmidt cit

Murray et al. 2003: 19) defines massed practice more loosely as, a practice

schedule in which the amount of rest between trials is short relative to the

trial length. Maksud pendapat tersebut yaitu definisi massed practice adalah

sebuah bentuk latihan yang mana jumlah istirahat di antara percobaan relatif

sedikit atau singkat dari pada panjang percobaannya. Massed practice can

be defined as practice in which work is longer than rest periods. In weight

training this would entail 1 minute sets, with only 30 seconds of rest

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

21

between sets (Schmidt 1999 cit. Wilson 2005: 95). Maksud pendapat

Schmidt yaitu massed practice dapat didefinisikan sebagai kerja lebih

panjang dari pada istirahat. Misalnya di latihan beban melakukan kerja 1

menit setiap set, dengan hanya 30 detik istirahat antar set.

Massed practice adalah suatu bentuk pembelajaran motorik, dimana

bentuk gerakan yang dipelajari akan dilakukan tanpa berhenti. Sesuai

dengan pendapat Schmidt (1991: 58) yang menyatakan bahwa yang

dimaksud dengan massed practice adalah kegiatan dengan alokasi istirahat

diantara percobaan yang relatif pendek atau tanpa istirahat sama sekali

apabila dibandingkan dengan panjang atau lamanya percobaan (latihan).

Massed practice selalu diartikan sebagai latihan yang dilakukan

dalam beberapa menit sampai beberapa jam atau sejumlah bentuk latihan

yang dilakukan puluhan bahkan sampai ratusan kali percobaan untuk setiap

unit latihannya. Bila dilihat dari kegiatan yang dilakukan, maka massed

practice memiliki ciri yang sama dengan kegiatan yang bersumber energi

aerobik, karena untuk setiap kegiatan yang dilakukan tidak diberikan atau

diselingi dengan masa istirahat. Ini berarti bahwa untuk jumlah satu tugas

gerak harus dilaksanakan sekaligus. Kegiatan ini memiliki konsekuensi lain

yaitu terkurasnya glikogen, alat sebagai cadangan energi yang dapat

menimbulkan rasa lelah pada alat yang bersangkutan. Kelelahan ini dapat

merusak koordinasi sistem syaraf itu sendiri.

Di dalam penelitian yang menggunakan rotary pursuit, Digman cit

Murray et al. 2003: 19) melaporkan bahwa unjuk kerja dibawah kondisi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

22

massed practice lebih jelek dibandingkan dengan distributed practice.

Selanjutnya ditambahkan bahwa beberapa sesi unjuk kerja menjadi rusak di

bawah massed practice, ini disebabkan karena kelehan yang dialami pada

saat latihan yang dilakukan. Namun bila melihat dari unjuk kerja yang

diberikan kepada atlet yang sudah terlatih dan mempunyai motivasi yang

tinggi, dikemukakan bahwa kelompok massed practice lebih baik

dibandingkan distributed practice. Pada kelompok massed practice lebih

baik ketika tingkat keterampilan atlet tinggi dan ketika kinerja puncak pada

belajar keterampilan lebih baik digunakan.

Massed practice mungkin lebih disukai bila keterampilan sangat

bermakna, ketika motivasi tinggi, dan bila ada dukungan dari tugas gerak

yang baru. Sejauh tugas gerak yang lama bisa diimbangi tanpa mengurangi

jumlah pembelajaran, efisiensi dari sesi latihan dapat ditingkatkan (Murray

et al. 2003: 19). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

kelompok massed practice lebih tepat digunakan pada saat awal sesi latihan

dan bagi atlet yang telah terlatih. Suatu keterbiasaan terhadap tugas gerak

yang dilakukan akan tercipta pada massed practice karena kegiatannya

dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang.

Setiap gerakan yang dilatih harus dapat dilakukan secara berulang-

ulang untuk memperoleh hasil yang optimal. Karena dengan melalui

pengulangan yang relatif lebih banyak, pelaksanaan gerak dapat ditampilkan

lebih efektif dan efisien, apakah itu berkaitan dengan waktu, ruang, tenaga

dan segala penggunaan sesuatu yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

23

yang optimal (Kiram 1992: 49). Dari pendapat di atas dapat dikemukakan

bahwa segala sesuatu gerakan yang pelaksanaanya dilakukan secara

berulang-ulang atau terus menerus akan dapat memudahkan gerakan itu

dilakukan sehingga akan menciptakan suatu keterbiasaan dan bukan

merupakan suatu beban dari pelaksanaannya.

Latihan massed practice ini lebih cenderung kepada upaya

meningkatkan ketepatan dari tembakan. Hal ini terlihat dari gerakannya

yang dilakukan secara terus menerus atau tanpa berhenti setiap unit

gerakannya. Demikian akan tercipta suatu keterbiasaan dan sudah

mempunyai keyakinan yang kuat terhadap arah tembakan, sehingga bisa

memperkirakan posisi tubuh atau posisi tangan yang strategis, yang lebih

baik agar tembakan bisa masuk ke dalam ring. Kesimpulan yang dapat

diambil dari tugas gerak ini adalah bahwa latihan melalui Massed Practice

lebih cocok untuk mencapai tingkat peak performance, keterampilan yang

dipelajari memiliki arti yang sangat penting atau keterampilan yang dimiliki

atlet memang tinggi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena

pengkondisian, maupun program motorik sudah terbentuk sebelum tugas itu

sendiri dilakukan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode latihan massed practice merupakan metode aktivitas latihan yang

dilakukan dengan alokasi istirahat diantara percobaan yang relatif singkat

apabila dibandingkan dengan panjang atau lamanya percobaan. Teknis

pelaksanaan massed practice dapat dilakukan dengan prinsip pengaturan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

24

giliran latihan dimana siswa melakukan gerakan secara terus-menerus dalam

satu set dan di antara set hanya diselingi istirahat yang singkat. Pelaksanaan

latihan massed practice yang akan diterapkan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada penjabaran berikut :

a) Sikap awal: sampel berdiri memegang bola pada garis dan berhadapan

dengan temannya pada jarak 2 meter, siap untuk melakukan passing.

b) Pelaksanaan: sampel melakukan passing ke teman, kemudian siap

menerima bola dari teman dan melakukan passing kembali. Gerakan ini

dilakukan berulang-ulang mulai dari 20-30 kali passing.

3. Metode Latihan Distributed Practice

Distributed practice merupakan ciri berlatih yang lebih singkat dan

interval istirahat yang lebih banyak/sering. Bila melihat dari gerakan yang

dilakukan, bentuk ini identik dengan bentuk latihan fisik untuk

meningkatkan kapasitas daya tahan anaerobik yaitu interval training.

Distributed practice memiliki tugas gerak dengan cara membagi dalam

beberapa pengulangan disertai istirahat sela di antara bagian pengulangan.

Hal yang senada juga dikemukakan oleh Schmidt dalam Murray et al.

(2003: 19) yang dimaksud dengan distributed practice adalah kegiatan

latihan dengan alokasi jumlah istirahat yang relatif lama antara setiap

percobaan dibandingkan dengan lamanya percobaan yang dilakukan.

Hull (1943: 34) was the first to formally examine the effect of

practice distribution on performance and learning. He found that given an

equal number of trials, distributed practice for both cognitive and motor

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

25

tasks produced better performance and skill acquisition than massed

practice (Wilson, et al. 2005: 96). Hull (1943: 35) adalah yang pertama kali

pertama meneliti pengaruh dari distributed practice terhadap penampilan

dan pembelajaran. Hull menemukan bahwa memberikan percobaan latihan

kognitif dan tugas gerak dengan cara distributed practice menghasilkan

penampilan dan penguasaan keterampilan yang lebih baik dari pada massed

practice.

Beberapa hasil penelitian tentang latihan yang menggunakan bentuk

ini menyebutkan tidak semua kemampuan motorik sesuai dengan cara ini.

Distributed practice kelihatannya lebih sesuai dengan bentuk-bentuk

gerakan yang bersifat fine motorik. Penelitian yang dilakukan oleh Lorge &

Thorndike dalam Wilson (2005: 97) menyebutkan bahwa penelitian tentang

menggambar melalui cermin, menulis melalui cermin dan code substitution

task, menyimpulkan bahwa subjek yang berlatih dengan memanfaatkan

periode istirahat satu menit atau satu hari di antara percobaan, menghasilkan

unjuk kerja yang lebih baik. Sehingga pada waktu istirahat yang ada pada

kelompok distributed practice dapat melakukan koreksi terhadap tugas

gerak yang dilakukan sebelumnya dan dapat menghela atau mengatur nafas

untuk melakukan tugas gerak berikutnya.

Hakkinen & Kallinen cit. Wilson (2005: 98) investigated the effect of

distribution of volume on neuromuscular adaptations in 10 strength

athletes. The athletes participated in two 3 week conditions. In both

conditions volume was held constant; however, in condition one the volume

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

26

was distributed in one session. In condition two, the volume was divided

into two sessions, at separate times in the same day. No significant strength

or cross sectional area gains were found in condition one. However, in

condition two, both an increase in strength and cross sectional area were

found. They concluded that the present results with female athletes suggest

that the distribution of the volume of intensive strength training into smaller

units, such as two daily sessions, may create more optimal conditions not

only for muscular hypertrophy but by producing effective training stimuli

especially for the nervous system. These kinds of training conditions may

lead to further strength development in athletes being greater than obtained

during "normal" strength training of the same duration. Penelitian yang

dilakukan oleh Hakkinen & Kallinen mengenai pengaruh dari distribusi

adaptasi volume neueomuskular pada 10 kekuatan atlet tersebut

menghasilkan kondisi yang lebih optimal tidak hanya pada pembesaran otot

saja, tetapi dengan menghasilkan latihan stimuli yang efektif khususnya

pada sistem saraf. Kondisi latihan semacam ini dimungkinkan lebih baik

untuk perkembangan kekuatan pada atlet lebih lanjut.

Walaupun hanya sedikit perbedaan, distributed practice ternyata

menghasilkan unjuk kerja yang lebih unggul dibandingkan dengan massed

practice. Sedangkan apabila dikaitkan dengan sistem energi atau dalam

artian pengerahan tenaga, distributed practice lebih cocok apabila energi

yang dibutuhkan dari tugas gerak tinggi, rumit, tugas dilakukan dalam

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

27

waktu yang relatif lama, tugas tidak memberikan arti khusus, dan motivasi

berlatih rendah (Wilson, 2005: 98).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode latihan distributed practice adalah metode aktivitas latihan dengan

berlatih yang lebih singkat dan interval istirahat yang lebih banyak/sering.

Dapat juga dilakukan dengan prinsip pengaturan giliran latihan, teknisnya

yaitu siswa melakukan gerakan dengan diberikan waktu istirahat secara

berselang-seling. Pelaksanaan gerakan latihan distributed practice yang

akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada penjabaran berikut:

a. Sikap awal: satu kelompok sampel yang terdiri dari 6 orang berbaris

berbanjar membentuk huruf I pada garis yang menghadap tembok

sasaran. Sampel yang berada di barisan paling depan atau pada posisi

tempat melakukan passing yang memegang bola, sedangkan urutan

seterusnya masing-masing mengatur jarak untuk melakukan gerakan atau

passing berikutnya.

b. Pelaksanaan: sampel yang berdiri di depan yang melakukan passing ke

dinding pertama, setelah melakukan passing pindah keurutan paling

belakang dan sampel yang kedua siap untuk melakukan passing ke

dinding, begitu seterusnya sampai seluruh sampel melakukan passing.

4. Hakikat Permainan Bola voli

Menurut Suhadi (2004: 7) permainan bola voli pada hakikatnya

adalah memvoli bola dengan menggunakan seluruh anggota badan dan

menyeberangkan melalui net ke lapangan lawan. Permainan bola voli

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

28

dimainkan dengan menggunakan bola besar oleh dua regu. Tiap regu hanya

boleh memvoli bola tiga kali dan tiap pemain tidak melakukan sentuhan dua

kali berturut-turut, kecuali ketika melakukan blocking.

Permainan bola voli adalah olahraga permainan beregu yang

dimainkan oleh dua regu pada setiap lapangan dengan dipisahkan oleh net,

dengan tujuan dapat menjatuhkan bola ke lantai atau lapangan lawan dan

mencegah adanya usaha yang sama dari lawan (PBVSI 2004: 7). Menurut

Ramesh (2011: 40) bola voli adalah olahraga yang telah mendunia dan bisa

diterima disemua kalangan. Bola voli dapat dijadikan olahraga yang

kompetitif dan juga sebagai olahraga rekreasi. Dalam permainan bola voli

untuk mencapai prestasi optimal tidak hanya komponen teknik dan taktik

saja yang dilatih tetapi komponen fisik juga harus dilatihkan yang meliputi,

ketahanan, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas dan koordinasi.

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

permainan bola voli adalah olahraga beregu yang memainkan bola dengan

memvoli bola dengan menggunakan seluruh anggota badan kemudian

menyeberangkan melalui net ke lapangan lawan, dan tujuanya adalah

menjatuhkan bola di lapangan lawan untuk mendapatkan nilai.

Dalam permainan bola voli terdapat beberapa macam teknik dasar,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Servis

Menurut Ahmadi (2007: 20) servis adalah pukulan pertama yang

dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

29

ke daerah lawan. Servis juga merupakan serangan pertama yang

dilakukan dalam permainan bola voli. Pukulan servis dilakukan pada

permulaan dan setiap terjadinya kesalahan. Karena pukulan servis sangat

berperan memperoleh poin, maka pukulan servis harus menyakinkan,

terarah, keras dan menyulitkan lawan. Dalam permainan bola voli

terdapat berbagai jenis servis, diantaranya servis bawah, servis atas, dan

servis loncat.

b. Passing

Passing adalah upaya seorang pemain yang menggunakan teknik

tertentu untuk mengoper bola yang dimainkan kepada teman satu regu

untuk dimainkan di lapangan sendiri (Ahmadi 2007: 20). Sedangkan

menurut Yunus (1992: 79) passing adalah mengumpan bola teman

sendiri dalam satu regu dengan teknik tertentu sebagai langkah awal

untuk menyusun serangan kepada regu lawan. Passing merupakan salah

satu teknik dalam permainan bola voli yang sangat menentukan

permainan suatu tim voli. Dalam permainan bola voli terdapat dua

macam passing, yaitu passing atas dan passing bawah. Berdasarkan

bermacam-macam teknik dasar passing dalam permainan bola voli,

maka teknik passing dibedakan menjadi passing atas dan passing bawah.

c. Umpan

Menurut Yunus (1992: 101) umpan adalah menyajikan bola

kepada teman dalam satu regu, yang kemudian diharapkan bola tersebut

dapat diserangkan ke daerah lawan dalam bentuk smash.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

30

d. Smash

Menurut Ahmadi (2007: 20) smash adalah pukulan bola yang

keras dari atas kebawah, jalanya bola menukik. Menurut Muhajir (2006:

23) teknik smash dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara

memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peratutarn

permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang maksimal.

Dari berbagai macam pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

smash adalah salah satu teknik permainan bola voli dengan cara

memainkan bola secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan

permainan untuk melakukan pukulan keras yang biasanya mematikkan

ke daerah lawan.

e. Block

Block merupakan benteng pertahan utama untuk menangkis

serangan lawan (Yunus 1992: 119). Dalam permainan bola voli block

sangat menentukan hasil pertahanan suatu regu. Basic skill block

merupakan inti dari seluruh pertahanan. Hanya dengan block yang kuat

pemain dapat bertahan dari serangan-serangan lawan.

5. Hakikat Fleksibilitas

a. Pengertian Fleksibilitas

Flexibility is the most neglected physical skill but one of the most

important. Increases in flexibility will help an athlete improve

performance in just about every other physical skill (Reynaud 2011: 15).

Fleksibilitas merupakan keterampilan fisik paling penting. Meningkatkan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

31

fleksibilitas akan membantu atlet meningkatkan penampilan dalam setiap

keterampilan fisik yang lainnya.

Flexibility adalah luas gerak satu persendian atau beberapa

persendian. Dalam bahasa Indonesia istilah flexibility sering disebut

fleksibilitas (Suharjana 2013: 109). Menurut Fox (1988) cit Suharjana

(2013: 109) fleksibilitas mencakup dua hal yang saling berhubungan,

yaitu kelentukan dan kelenturan. Kelentukan berhubungan dengan

keadaan fleksibilitas antara tulang dan persendian, sedangkan kelenturan

terkait erat dengan keadaan fleksibilitas antara tingkat elastisitas otot,

tendo dan ligament.

Ismaryati (2009: 41) kelentukan atau fleksibilitas dapat

didefinisikan sebagai kapasitas fungsional dari tulang sendi dalam satu

jarak gerakan, panjangnya ligament, otot dan luasnya tendon kebanyakan

menentukan banyaknya gerakan yang mungkin pada setiap sendinya.

Menurut Barteck (1998) cit Suharjana (2013: 109) fleksibilitas diartikan

sebagai kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh dalam satu

ruang gerak yang seluas-luas mungkin dari satu atau beberapa

persendian. Menurut Sajoto (1995: 9), kelenturan adalah efektivitas

seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan

pengukuran tubuh yang luas.

Sukadiyanto (2010: 207) mengemukakan bahwa fleksibilitas

mengandung pengertian, yaitu luas gerak satu persendian atau beberapa

persendian. Ada dua macam fleksibilitas, yaitu (1) fleksibilitas statis, dan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

32

(2) fleksibilitas dinamis. Pada fleksibilitas statis ditentukan dari ukuran

luas gerak (range of motion) satu persendian atau beberapa persendian.

Sedangkan pada fleksibilitas dinamis adalah kemampuan seseorang

dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa fleksibilitas adalah kemampuan melakukan gerakan tubuh dalam

suatu gerak persendian atau beberapa persendian yang merupakan

kapasitas fungsional dari tulang sendi dalam satu jarak gerakan,

panjangnya ligamen, otot dan luasnya tendon. Ada dua macam

fleksibilitas, yaitu pada fleksibilitas statis ditentukan dari ukuran luas

gerak (range of motion) satu persendian atau beberapa persendian.

Sedangkan pada fleksibilitas dinamis adalah kemampuan seseorang

dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi.

Flexibility is difficult to measure, but the classic sit-and-reach test

provides a reasonable indication of an athlete’s range and gives her a

standard to improve on (Reynaud 2011: 15). Fleksibilitas sulit untuk

diukur, namun sit-and-reach test menyediakan alasan yang dapat

diterima untuk memprediksi fleksibilitas atlet dan memberikan standar

pengukurannya.

Pelaksanaan sit-and-reach test menurut Reynaud (2011: 15)

adalah sebagai berikut, this test involves sitting on the floor with legs

stretched out straight ahead. The heels of the feet are placed on each side

of a line, with a tape measure stretched out in front and the heels placed

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

33

at the 12-inch (30 cm) mark. Both knees should be kept flat on the floor

(the tester may assist by holding them down). With the palms facing

downward and the hands on top of each other or side by side, the player

reaches forward over the legs and feet and along the tape measure as far

as possible. Ensure that the hands remain at the same level, not one

reaching farther forward than the other. After some practice reaches, the

subject reaches out and holds that position for one or two seconds while

the distance is recorded. Make sure there is no bouncing movement—the

stretch must be slow, steady, and held. The measurement can be either a

plus or a minus from the 12-inch mark. If the athlete reaches past her

toes, the measurement is plus X inches; if she can’t reach her toes, the

measurement is minus X inches.

b. Faktor yang Mempengaruhi Fleksibilitas

Sukadiyanto (2010: 206) jika tidak dipengaruhi oleh faktor

latihan, maka tingkat fleksibilitas seseorang hukumnya berbanding

terbalik dengan umur. Artinya semakin bertambah umur seseorang, maka

tingkat fleksibilitasnya akan semakin berkurang atau menurun. Oleh

karena itu fleksibilitas harus selalu dilatihkan minimal dua kali setiap sesi

latihan, yaitu pada saat pemanasan (warm-up) dan pada saat pendinginan

(cooling-down).

Menurut Sukadiyanto (2010: 208) secara garis besar faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan fleksibilitas seseorang

antara lain adalah (1) elastisitas otot, (2) tendo dan ligamenta, (3)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

34

susunan tulang, (4) bentuk persendian, (5) suhu atau temperatur tubuh,

(6) umur, (7) jenis kelamin, dan bioritme. Tingkat elastisitas tendo, tendo

dan ligamenta sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu tubuh dan

temperatur lingkungan. Semakin panas suhu tubuh dan suhu lingkungan

maka kondisi otot akan relatif lebih elastis daripada suhu tubuhnya

normal. Untuk itu sebelum aktivitas fisik dalam olahraga harus didahului

dengan pemanasan agar suhu tubuh naik, sehingga kondisi otot relatif

fleksibel.

Although volleyball players are mostly on their feet, they often

need to extend their bodies to dig a ball or play a deflected ball. Good

flexibility will help keep an athlete from sustaining injuries such as a

strained groin or hamstring muscle and hopefully protect the joints from

more serious injuries (Reynaud 2011: 15). Walaupun pemain bola voli

ketika bermain lebih banyak berdiri, namun sering juga membungkukkan

badan untuk melakukan passing bola (diging) atau meraih bola hasil

deflected. Fleksibilitas yang baik akan membantu atlet menjaga dari

resiko cedera, misalnya otot hamstring tertarik dan melindungi lutut dari

cedera serius.

6. Hakikat Ekstrakurikuler

a. Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut Saputra (1998: 6) kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa, yang dilakukan di sekolah

atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa,

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

35

mengenai hubungan antara mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat

serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah

atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan

ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai

universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat

mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai

bidang di luar akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari

pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di

luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ini sendiri dapat

berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan

kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu

sendiri (Wikipedia 2012: 1).

Berdasarkan beberapa pendapat tentang kegiatan ekstrakurikuler

tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan

kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang menekankan kepada

kebutuhan siswa agar mengembangkan wawasan, sikap dan keterampilan

siswa diluar akademik serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya.

b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelaskan oleh

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 2) sebagai berikut:

1) Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan

keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata

pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi

upaya pembinaan manusia seutuhnya yang beriman dan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

36

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat rohani dan

jasmani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, memilki

rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2) Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta

mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program

kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan

Menurut Saputra (1998: 16) kegiatan ekstrakurikuler bertujuan

memberikan sumbangan pada perkembangan kepribadian anak didik,

khususnya bagi mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Bahkan Depdikbud menetapkan susunan program tersebut sebagai

peningkatan kualitas siswa pada seluruh jenjang pendidikan. Jadi

perkembangan anak didik tersebut, intelektual dan juga perilaku,

merupakan tujuan mendasar untuk dicapai melalui ekstrakurikuler.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran

yang dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah yang bertujuan

untuk menambah wawasan dan keterampilan siswa menurut kegiatan

ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa. Pada hakikatnya tujuan kegiatan

ekstrakurikuler yang ingin dicapai adalah untuk kepentingan siswa.

Dengan kata lain, kegiatan ekstrakurikuler memiliki nilai-nilai

pendidikan bagi siswa dalam upaya pembinaan manusia seutuhnya.

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori dan penelitian yang relevan di atas, maka

akan dilanjutkan dengan kerangka berpikir peneliti sebagai berikut:

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

37

1. Pengaruh antara metode latihan massed practice dan distributed practice

terhadap keterampilan dasar passing bola voli

Metode latihan massed practice yang dilakukan terus menerus tanpa

istirahat akan cepat mendatangkan kelelahan dan kemungkinan kebosanan.

Latihan yang dilakukan dengan frekuensi yang tinggi akan cepat

mendatangkan kelelahan sehingga peluang menimbulkan cedera semakin

besar. Tetapi latihan dengan metode massed practice pada keterampilan

dasar passing akan lebih cepat menghasilkan gerakan yang otomatis, karena

akan mempengaruhi otot-otot melakukan adaptasi terhadap rangsangan yang

diberikan secara berulang-ulang.

Metode latihan distributed practice ditinjau dari segi kemampuan

tubuh hasilnya akan efektif karena disaat melakukan aktivitas latihan

terdapat waktu istirahat. Kondisi tubuh menjadi memiliki kesempatan untuk

pemulihan dan menyiapkan energi untuk melakukan aktivitas gerakan

selanjutnya. Metode distributed practice tentunya akan menghasilkan

peningkatan keterampilan yang baik.

2. Perbedaan peningkatan keterampilan dasar passing bola voli siswa

yang memiliki fleksibilitas tinggi dan fleksibilitas rendah

Keterampilan dasar passing bola voli yang dilaksanakan oleh atlet

biasanya dilaksanakan dengan ketepatan yang baik dan bola dapat

dimanfaatkan untuk serangan ke daerah permainan lawan. Namun terkadang

pemain kurang hati-hati dalam pelaksanaan keterampilan dasar passing bola

voli secara baik dan benar yang kemudian mengakibatkan bola kurang

terarah, tidak melampaui net, bahkan serangan menjadi mudah dibendung

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

38

oleh lawan. Selain itu pemain juga bisa terkena cedera pada saat melakukan

keterampilan dasar bermain bola voli karena teknik yang kurang tepat.

Kemampuan seseorang dalam bergerak dengan kecepatan yang tinggi

dipengaruhi oleh fleksibilitas. Semakin tinggi fleksibilitas seseorang akan

semakin baik kemampuan geraknya, sebaliknya semakin rendah fleksibilitas

maka kemampuan geraknya semakin jelek.

3. Pengaruh interaksi antara metode latihan dan fleksibilitas sendi

punggung dan tungkai terhadap keterampilan dasar passing bola voli

Fleksibilitas merupakan salah satu komponen biomotor utama yang

berperan mempengaruhi baik tidaknya keterampilan. Seseorang yang

memiliki fleksibilitas tinggi secara logika akan lebih baik ketika melakukan

suatu gerak keterampilan. Sebaliknya, seseorang yang memiliki fleksibilitas

rendah tentu kurang terdukung ketika melakukan suatu gerak keterampilan.

Namun faktor untuk meningkatkan suatu hasil keterampilan tidak hanya

sebatas dari komponen biomotor saja, melainkan ada faktor lain yang turut

berperan. Salah satu faktornya adalah metode latihan. Pemilihan metode

latihan yang digunakan oleh pelatih harus memperhatikan karakteristik yang

dimiliki masing-masing siswa atau atletnya, dikarenakan metode latihan

akan mempengaruhi hasilnya.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritik dan kerangka berpikir diatas maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh metode latihan massed practice dan distributed

practice terhadap keterampilan dasar passing bola voli pada siswa

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret University · Menurut Sukadiyanto (2010: 8) pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan

39

ekstrakurikuler bola voli. Metode latihan massed practice lebih berpengaruh

dalam meningkatkan keterampilan dasar passing bola voli.

2. Ada perbedaan keterampilan dasar passing bola voli pada siswa

ekstrakurikuler bola voli yang memiliki fleksibilitas tinggi dan fleksibilitas

rendah. Fleksibilitas tinggi lebih berpengaruh dalam meningkatkan

keterampilan dasar passing bola voli.

3. Ada interaksi metode latihan dengan fleksibilitas sendi punggung dan

tungkai terhadap keterampilan dasar passing bola voli pada siswa

ekstrakurikuler bola voli. Fleksibilitas tinggi lebih baik dilatih dengan

metode massed practice, sedangkan fleksibilitas rendah lebih tepat dilatih

dengan metode distributed practice.