BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

11
7 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Susu Berkalsium Tinggi Susu berkalsium tinggi adalah susu yang telah diformulasikan secara khusus dengan penambahan kalsium dari luar sehingga kandungan kalsiumnya lebih banyak dibanding dengan susu biasa. Kalsium merupakan mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi: 1. Metabolisme tubuh 2. Penghubung antar syaraf 3. Kerja jantung 4. Pergerakan otot, 5. Daya tahan tubuh 6. Mempertahankan struktur normal sel. Kalsium sangat penting bagi tubuh manusia, 99 persen kalsium berada di tulang dan gigi, sedangkan 1 persen sisanya bersirkulasi dalam darah dan sangat penting untuk kehidupan dan kesehatan (www.calsiuminfo.com ). Osteoporosis adalah penyusutan yang terjadi pada tulang karena kekurangan kalsium yang dibutuhkan oleh organ- organ tubuh yang dapat diberikan oleh darah, dan apabila kalsium dalam darah tersebut tidak memenuhi untuk diberikan pada organ- organ tubuh seperti jantung, paru- paru, liver, usus, otak dan lainnya, maka darah akan mengambil kalsium yang ada pada tulang sehingga kadar kalsium pada tulang akan menyusut. Akibat kekurangan asupan kalsium tidak hanya menimbulkan penyakit osteoporosis, tetapi dapat terjadi pada seluruh organ tubuh manusia, sehingga menimbulkan banyak sekali penyakit, antara lain: Hipertensi, stoke, jantung koroner, diabetes dan pengapuran tulang. Dampak dari kekurangan kalsium ini salah satunya yang sering dialami adalah kurangnya kepadatan tulang yang akan mengakibatkan penyakit kerapuhan tulang yang biasa disebut dengan osteoporosis. Penyakit osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai masa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Gejala awal kekurangan kalsium antara lain, yaitu lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,

Transcript of BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

Page 1: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

7

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Susu Berkalsium Tinggi

Susu berkalsium tinggi adalah susu yang telah diformulasikan secara

khusus dengan penambahan kalsium dari luar sehingga kandungan kalsiumnya

lebih banyak dibanding dengan susu biasa. Kalsium merupakan mineral yang

amat penting bagi manusia, antara lain bagi:

1. Metabolisme tubuh

2. Penghubung antar syaraf

3. Kerja jantung

4. Pergerakan otot,

5. Daya tahan tubuh

6. Mempertahankan struktur normal sel.

Kalsium sangat penting bagi tubuh manusia, 99 persen kalsium berada di

tulang dan gigi, sedangkan 1 persen sisanya bersirkulasi dalam darah dan sangat

penting untuk kehidupan dan kesehatan (www.calsiuminfo.com). Osteoporosis

adalah penyusutan yang terjadi pada tulang karena kekurangan kalsium yang

dibutuhkan oleh organ- organ tubuh yang dapat diberikan oleh darah, dan apabila

kalsium dalam darah tersebut tidak memenuhi untuk diberikan pada organ- organ

tubuh seperti jantung, paru- paru, liver, usus, otak dan lainnya, maka darah akan

mengambil kalsium yang ada pada tulang sehingga kadar kalsium pada tulang

akan menyusut. Akibat kekurangan asupan kalsium tidak hanya menimbulkan

penyakit osteoporosis, tetapi dapat terjadi pada seluruh organ tubuh manusia,

sehingga menimbulkan banyak sekali penyakit, antara lain: Hipertensi, stoke,

jantung koroner, diabetes dan pengapuran tulang. Dampak dari kekurangan

kalsium ini salah satunya yang sering dialami adalah kurangnya kepadatan tulang

yang akan mengakibatkan penyakit kerapuhan tulang yang biasa disebut dengan

osteoporosis. Penyakit osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai masa

tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas

jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Gejala awal

kekurangan kalsium antara lain, yaitu lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,

Page 2: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

8

menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, insomnia, kram dan

sebagainya. Oleh karena itu tubuh kita sangat membutuhkan kalsium, adapun

manfaat dari kalsium bagi tubuh manusia antara lain:

1. Mengaktifkan saraf

2. Melancarkan peredaran darah

3. Melenturkan otot

4. Menormalkan tekanan darah

5. Menyeimbangkan tingkat keasaman darah

6. Menjaga keseimbangan cairan tubuh

7. Mencegah osteoporosis (keropos tulang)

8. Mencegah penyakit jantung

9. Menurunkan resiko kanker usus

10. Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik

11. Mengatasi keluhan saat haid dan menopause

12. Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui

13. Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi

14. Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan

15. Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah

16. Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

Dengan menkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup akan sangat

efektif maka dapat menghindari penyakit kerops tulang atau osteoporosis. Asupan

kalsium dapat diperoleh dari mengkonsumsi susu berkalsium yang ada dipasaran.

Di Indonesia susu masih dianggap barang mahal dan masih sulit dijangkau oleh

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari konsumsi susu yang masih rendah, yaitu

hanya 5,10 kilogram/orang/tahun (Khomsan 2004). Sementara itu, ukuran per saji

untuk konsumsi susu sampai saat ini di Indonesia belum baku. Ukuran per saji

secara komersial yang ada saat ini adalah berkisar antara 180 mililiter dan 250

mililiter. Di dalam anjuran jumlah per saji menurut kecukupan energi, juga belum

tercantum untuk kelompok umur 16-18 tahun dan 19-26 tahun untuk bahan

pangan susu (Depkes 2002). Masyarakat Indonesia, menyadari pentingnya

manfaat susu sejak dahulu, tetapi sebagian dari masyarakat Indonesia tidak terlalu

suka mengkonsumsi susu karena rasa yang kurang enak. Hal ini dapat diatasi

Page 3: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

9

dengan mencampur susu dengan makanan lain, misalnya es krim yang

mengandung susu, puding, cake, kue- kue kering dan makanan lainnya.

Hal yang paling baik minum susu adalah dua gelas per prang per hari.

Apabila dihitung per bulan, maka 60 gelas susu maka setiap keluarga yang terdiri

dari dua anak dan dua orang tua, dalam mengkonsumsi susu sekitar 240 gelas

yang dibutuhkan dalam sebulan. Masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap,

susu dianggap mahal. Misalnya, kemasan 400 gram harganya sekitar Rp 15.000,

paling lama habis dikonsumsi selama dua pekan. Excutive Director Gabungan

Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) mengatakan,

rendahnya angka konsumsi susu di Indonesia disebabkan harga susu cenderung

tinggi, dan rakyat Indonesia sebagian memiliki alergi terhadap laktosa. “Laktosa

merupakan gula yang terkandung dalam susu”. Oleh karena hal tersebut maka

kalsium sangat penting bagi tubuh manusia, dengan cara meminum susu

berkalsium dapt dilakukan pencegahan penyakit osteoporosis.

Konsumsi susu di Indonesia selalu mengalami perubahan, contohnya

adalah pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi. Jumlah konsumen susu

turun drastis. Hal itu, dikarenakan mahalnya biaya kemasan yang dipakai dalam

pengolahan susu, terutama susu impor. Konsumsi per kapita Indonesia pada tahun

1997 cuma mencapai 474 gram. Tetapi di tahun 1998 merosot sampai 375 gram.

Tahun 2000 konsumsi susu meningkat lagi hingga mencapai 80,788 ton. Angka

tersebut terus meningkat, dan pada tahun 2003 diperkirakan bisa mencapai

100,565 ton. Diharapkan konsumsi per kapita akan meningkat kembali diiringi

meningkatnya pendapatan masyarakat.

1. Pasar susu

Produk susu nasional pada tahun 1999 mencapai 436 ribu ton, pada tahun

2000 mengalami peningkatan sebesar 497,87 ribu ton. Dan di tahun 2009,

produksi susu nasional diharapkan mencapai 1331,87 ribu ton. Dari berbagai jenis

susu yang telah diproses di pabrik, susu bubuk menempati urutan pertama dalam

tingkat produksinya dibanding jenis susu lainnya, seperti susu kental manis, atau

susu murni. Tingginya tingkat produksi susu bubuk disebabkan luasnya jaringan

Page 4: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

10

pasar yang dikuasai oleh susu bubuk. Selain itu, jenis susu ini dapat dikonsumsi

oleh semua umur dari bayi, orang dewasa, dan manula. Sedangkan pada urutan

kedua adalah susu lanjutan atau susu formula. Susu jenis ini memiliki tingkat

produksi 20,079 ton pada tahun 1997, namun tahun 1998 turun, karena adanya

gejolak ekonomi yang menyebabkan meningkatnya harga. Pada tahun tersbut

produksi susu lanjutan mencapai angka 15,367 ton dan kembali mengalami

peningkatan pada tahun 2000 dengan angka 15,858 ton. Sementara produksi susu

bayi hanya 1,842 ton pada 1997 dan untuk susu lanjutan mencapai 7,329 ton pada

tahun yang sama.

2. Indonesia Tetap impor

Konsumsi susu di Indonesia masih rendah, yaitu cuma 1,391 ton di tahun

1996, namun untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, impor susu masih

dilakukan dalam jumlah cukup besar. Karena produksi susu dalam negeri di tahun

yang sama hanya mencapai 380 ribu ton. Impor susu juga cenderung meningkat

karena konsumsi susu di Indonesia juga terus meningkat, kecuali ketika krisis

moneter mengalami penurunan. Pada tahun 1997-1999, produksi susu turun, yaitu

1,275 ton, kemudian mengalami penurunan lagi sebesar 1,030 ton, dan pada tahun

1999 produksi susu mengalami penurunan kembali sebesar 1,258 ton. Pada tahun

2000 meningkat menjadi 1,537 ton dan pada tahun 2001 meningkat menjadi 1,869

ton. Sementara untuk produksi susu mengalami penurunan, pada tahun 2000 dan

2001 naik menjadi 395 ribu ton dan 435 ribu ton. Hal ini dapat dilihat pada hasil

produksi susu dalam negeri tidak mencukupi jumlah konsumsi susu nasional.

Oleh karena itu Indonesia masih membutuhkan impor susu.

Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah impor susu bubuk tahun

1997 mencapai 45,681 ton dengan harga US$91,8 juta. Jumlah impor pada tahun

1998 mengalami penurunan dengan angka 37,589 ton, kemudian pada tahun yang

sama jumlah harga yang harus dibayar Indonesia kepada negara importir

mengalami kenaikan yaitu US$121,6 juta. Pada tahun 1999 tercatat 55,048 ton

dengan harga US$80,7 juta susu yang diimpor dari luar negara lain harus diolah

kembali. Negara yang menjadi pemasok kebutuhan susu Indonesia menurut data

Page 5: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

11

yang tercatat di BPS adalah Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

Australia pada tahun 1998 mengekspor 11,433 ton dengan harga US$18,57 juta

dan pada tahun 1999 mengalami kenaikan sampai 13,913 ton dengan harga

US$18,6 juta. Sedangkan impor dari Selandia Baru mencapai 14,449 ton dengan

harga US$26,19 juta pada tahun 1998-1999 jumlahnya sama dengan harga

US$20,8 juta. Amerika Serikat mengekspor 2,265 ton pada tahun 1998 dengan

harga US$3,3 juta, dan pada tahun 1999 meningkat jadi 6,125 ton dengan harga

US$8,28 juta. Susu impor dari Selandia Baru dan Australia selama ini masih harus

diolah lagi oleh perusahaan susu lokal. Sedangkan impor dari Amerika Serikat

sudah dalam kemasan siap minum. Selain mengimpor susu, Indonesia juga

mengekspor susu ke Australia, Bangladesh, Belgia, Belize, Chile, dan beberapa

negara di Asia. Menurut BPS, tahun 1997 jumlah ekspor Indonesia mencapai 704

ton dan menjadi 1,190 ton di tahun 1999 dan jenis susu yang diekspor adalah susu

bubuk.

Pemerintah sejak Januari 1998 melalui peraturan no.4/1998 telah mengatur

koordinasi, bimbingan, dan pengembangan perusahaan susu di Indonesia.

Peraturan tersebut termasuk mengatur pengendalian susu impor, obligasi

pengemasan susu di dalam negeri yang kini berada di luar tanggung jawab

pemerintah. Peraturan tersebut membebaskan pasar susu, pihak pemerintah hanya

melakukan pengawasan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kepuasan konsumen telah banyak dilakukan

sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian

tentang Analisis Hubungan kepuasan dan Loyalitas Konsumen Restoran Waroeng

Taman Kota Bogor. Penelitian dilakukan melalui survey lapang dengan

menyebarkan kuisioner kepada responden. Metode analisis yang digunakan

adalah analisis deskriptif dan SEM. Analisis deskriptif digunakan untuk

menjelaskan karakteristik konsumen yang terdiri dari karakteristik demografi dan

karekteristik umum pembelian. Analisis SEM digunakan untuk mengidentifikasi

hubungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas

konsumen. Dalam penelitian ini berdasarkan Kotler (2005) yang menyatakan

Page 6: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

12

bahwa untuk membangun hubungan pelanggan yang langgeng adalah menciptkan

nilai dan kepuasan pelanggan, pelanggan membentuk harapan mengenai nilai dan

bertindak berdasarkan harapan itu.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa sebagian

konsumen yang mengunjungi Waroeng Taman memiliki karakteristik sebagai

berikut berjenis kelamin laki-laki, berusia 17-25 tahun, memiliki status belum

menikah, pendidikan terakhir adlah SMA, rataan pendapatan perbulan sebesar

kurang dari Rp 1.000.000, bekerja sebagai mahasiswa, dan bertempat tinggal di

Bogor. Variable yang membentuk kepuasan konsumen adalah variable produk,

pelayanan, karyawan dan citra. Berdasarkan analisis SEM, variable yang terbukti

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Waroeng Taman adalah

variable produk dan variable citra. Loyalitas konsumen Waroeng Taman dibentuk

oleh variable kesediaan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang, sikap

pelanggan jika ada restoran lain dengan produk yang sejenis menawarkan harga

yang lebih murah, sikap pelanggan jika ada kebijakan kenaikan harga menu yang

ada di Waroeng Taman, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan kepada

orang lain untuk datang ke Waroeng Taman. Semua indicator tersebut signifikan

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Waroeng Taman. Model kepuasan dan

loyalitas konsumen Waroeng Taman menunjukkan bahwa kepuasan konsumen

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen Waroeng Taman. Hubungan

dengan penelitian yang saya lakukan adalah bahwa pada penelitian yang terdahulu

diatas melakukan analisis deskriptif dan untuk mengetahui kepuasan konsumen,

sedangkan perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu bahwa pada penelitian

yang saya lakukan yaitu dengan menggunakan metode IPA dan CSI.

Karina (2009), Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Ayam Geprek

Istimewa Bogor. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konsumen yang pada saat penelitian mengkonsumsi makanan di restoran Ayam

Geprek Istimewa. Jumlah responden adalah 110 orang dan telah mengkonsumsi

ayam geprek minimal tiga kali. Pengambilan sampel responden dalam penelitian

ini menggunakan teknik judgement sampling. Penelitian ini menggunakan alat

analisis Struktural Eqauation Modelling (SEM). Konsumen merasa puas dengan

kinerja Restoran Ayam Geprek Istimewa. Hal ini terlihat nilai total kuesioner

Page 7: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

13

yang berada pada rentang skala puas dengan nilai 4.153 dan dari 11 variabel yang

diteliti terdapat tujuh variabel responden (kandungan rempah, rasa gurih, garing,

empuk, harga produk, kebersihan restoran, dan kemudahan mencapai lokasi

terbanyak pada kategori puas, empat variabel (kecepatan pelayanan, kemudahan

memperoleh tempat parkir, kemudahan memperoleh tempat duduk, kesigapan

pelayan) pada kategori biasa saja.

Berdasarkan hasil SEM, dari keempat variabel laten yang digambarkan

dalam diagram alur (path diagram), hanya dua variabel yang dapat diterima

sebagai variabel indikator yaitu kualitas produk dan harga. Kualitas produk dan

harga bersama-sama menghasilkan kepuasan konsumen, sedangkan service

quality dan kemudahan tidak mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan

konsumen terhadap kualitas produk memiliki kontribusi yang paling tinggi

daripada kepuasan terhadap harga. Implikasi strategi yang dapat diberikan untuk

meningkatkan kenerja restoran serta kepuasan konsumen adalah menjga kualitas

produk ayam geprek. Kualitas pelayanan dan kemudahan tidak mempengaruhi

kepuasan konsumen.

Titik Hidayati (2009) yang berjudul Analisis Kepuasan Konsumen

Terhadap Restoran Etnik Khas Timur Tengah Restoran Ali Baba, Kota Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen restoran Ali

Baba, menganalisis proses keputusan pembelian dan tingkat kepuasan konsumen

terhadap produk restoran Ali Baba serta memberikan rekomendasi implikasi

manajerial yang dapat dilakukan oleh restoran Ali Baba. Penarikan sampel

dilakukan dengan metode convenience sampling, yaitu sampel berdasarkan

kemudahan dan kenyamanan untuk mendapatkannya. Jumlah responden yang

diambil adalah 90 orang. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini

adalah metode deskriptif, Customer Satisfaction Index (CSI), dan Importance

Performance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tidak semua

konsumen berasal dari kalangan menengah ke atas, tetapi ada juga yang berasal

dari kalangan menengah ke bawah. Atribut yang dipertimbangkan dalam

melakukan pembelian adalah rasa makanan dan produk shisha (53 persen) dan

biasanya pembelian dilakukan dengan terencana (44 persen). Sebagian besar

responden tidak akan berkunjung kembali apabila terdapat kenaikan harga

Page 8: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

14

sebesar 10-40 persen akan tetapi secara keseluruhan pengunjung sudah merasa

puas dengan pembeliannya dan ingin melakukan pembelian kembali. Atribut yang

perlu dipertahankan berdasarkan analisis Importance Performance Analysis (IPA)

yaitu atribut pada kuadran II (rasa, halal, kesigapan pramusaji, kecepatan

merespon keluhan pengunjung, keramahan dan kesopanan pramusaji, kemampuan

pramusaji berkomunikasi dengan konsumen dan kenyamanan restoran) dan atribut

yang harus diperbaiki yaitu atribut pada kuadran I (keragaman menu, harga

dibanding kualitas, paket promosi, kebersihan dan kerapihan restoran dan

pendingin restoran (AC), kecepatan pelayanan), dan pengukuran mengenai

kepuasan konsumen terhadap atribut restoran Ali Baba sebesar 87,50 persen

melalui analisis Customer Satisfaction Index (CSI), berarti konsumen sangat puas

terhadap pelayanan yang telah diberikan dari pihak restoran Ali Baba.

Annisa Nur Maulidiyanti, Analisis kepuasan konsumen Minuman Sari

Buah Jeruk Minute Maid Pulpy Orange (Studi Kasus di Giant Botani Square,

Bogor). Penelitian ini dilakukan melalui survey lapang dengan menyebar

kuesioner kepada responden. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan

data adalah analisis deskriptif dan Structual Equation Model atau SEM. Analisis

deskripif digunakan untuk menjelaskan karakteristik konsumen yang terdiri dari

karakteristik demografi dan karakteristik umum pembelian dan tingkat kepuasan

konsumen. Analisis persamaan struktual atau dikenal dengan Structual Equation

Model (SEM) digunakan untuk mengidentifikasikan faktor- faktor yang

mempengaruhi kepuasan konsumen. SEM bertujuan untuk menguraikan variabel

dan data untuk menguji model persamaan struktual yang melibatkan variabel

observasi dan variabel yang tidak dapat diobservasi. Syarat penyusunan struktur

modelnya harus berdasarkan landasan teori yang kuat.

Dalam penelitian ini penyusunan struktur modelnya berdasarkan teori

yang menyatakan bahwa tujuan dari pemasaran adalah kepuasan konsumen, dan

kepuasan konsumen dipengaruhi oleh bauran pemasaran yang terdiri ndari empat

variabel (4P), yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan

tempat distribusi (place). Agar penilaian kepuasan konsumen lebih mudah

dilakukan, masing- masing variabel 4P disusun oleh beberapa variabel indikator

sebagai penjelas karakteristik Minute Maid Pulpy Orange. Berdasarkan hasil dan

Page 9: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

15

pembahasan, konsumen telah merasa puas dengan kinerja Minute Maid Pulpy

Orange secara keseluruhan. Hal ini terlihat dari nilai total kuesionar yang berada

pada rentang skala puas dengan nilai 6.670. Dari 13 variabel yang diteliti terdapat

7 variabel responden pada kategori rasa manis, warna minuman, kemasan, image

merek, informasi halal, tanggal kadaluarsa, daftar BPOM RI dan layanan

konsumen pada kemasan, iklan dan promosi, kemudahan mendapatkan produk.

Selain itu, terdapat pula variabel yang terdapat dalam kategori cukup puas yaitu

bulir- bulir jeruk, aroma minuman, komposisi produk, kandungan vitamin C,

ukuran dan volume dan harga. Berdasarkan hasil SEM pada penelitian ini, dari

keempat variabel bauran pemasaran, hanya variabel produk yang diterima sebagai

variabel yang menbangun kepuasan konsumen Minute Maid Pulpy Orange secara

nyata atau signifikan, sedangkan variabel harga, distribusi dan promosi tidak

secara signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen Minute Maid Pulpy Orange.

Lini Antinia Dewi. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Susu

Kedelai Cair Murni Tanpa Merek di Kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah

mengidentifikasi karakteristik umum konsumen susu kedelai cair tanpa merek di

kota Jakarta, mengidentifikasi proses eputusan pembelian susu kedelai cair tanpa

merek di kota Jakarta dan mengidentifikasi sikap konsumen khususnya di kota

Jakarta terhadap susu kedelai cair. Data yang digunakan adalah data primer dan

sekunder. Jumlah responden sebanyak 100 orang. Pengambilan contoh dilakukan

dengan Convenience Sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk

mengidentifikasi tujuan penelitian. Pengolahan data menggunakan analisis

deskriptif alat analisis model multiatribut Fishbein. Dalam melakukan keputusan

pembelian konsumen melalui beberapa tahap keputusan pembelian. Pada tahap

pengenalan kebutuhan sebanyak 71 persen responden termotivasi oleh kesadaran

akan pentingnya dan manfaat protein nabati. Setelah mengenal kebutuhannya

responden memiliki tingkat kepentingan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebanyak 51 persen menyatakan bahwa mengkonsumsi susu kedelai cair adalah

penting. Motivasi 50 persen responden dalam mengkonsumsi susu kedelai cair

adalah untuk pemenuhan gizi. Menurut 86 persen responden menyatakan bahwa

susu kedelai mampu menjadi alternatif pengganti susu sapi. Pada proses pencarian

informasi, 49 persen responden memperoleh informasi dari media cetak. Pada

Page 10: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

16

informasi tersebut 64 persen responden memfokuskan perhatian pada manfaat

susu kedelai cair. Pada proses evaluasi alternatif, 35 persen responden menjadikan

atribut manfaat sebagai pertimbangan awal dalam membeli susu kedelai cair. Pada

proses pembelian, 47 persen responden membeli di toko terdekat atau stan yang

tersedia di pusat perbelanjaan. Proses pembelian dilakukan secara terencana oleh

48 persen responden. Sebanyak 43 persen responden mengkonsumsi pada waktu

yang tidak tentu. Sebanyak 38 persen responden menyatakan cukup dipengaruhi

oleh keluarga dan 37 persen menyatakan dipengaruhi oleh gaya hidup back to

nature dalam mengkonsumsi susu kedelai cair. Sebanyak 43 persen responden

mengeluarkan biaya Rp 10.001 hingga Rp 30.000 tiap bulan untuk membeli susu

kedelai cair. Pada proses pasca pembelian, 79 persen responden puas atas atribut

susu kedelai cair murni tanpa merek dan 96 persen menyatakan bahwa mereka

akan melakukan pembelian kembali. Sebanyak 85 persen responden akan tetap

membeli susu kedelai cair meskipun harga naik dan 91 persen menyatakan tidak

akan mengganti susu kedelai cair dengan susu lainnya.

Analisis sikap (Ao) dilakukan pada produk susu kedelai cair sebagai

produk utama penelitian dan susu sapi cair sebagai pembanding. Responden

menilai positif pada 10 atribut susu kedelai cair murni. Hal tersebut berarti

konsumen memiliki sikap yang mendukung terhadap produk susu kedelai cair.

Hanya sembilan atribut susu sapi yang dinilai positif, sedangkan atribut aroma

dinilai negatif oleh responden. Hasil analisis skor sikap (Ao) terhadap susu

kedelai cair sebesar 14,05 sedangkan susu sapi 8,18. Kategori tingkat kesukaan

responden pada susu kedelai cair dinilai sangat baik dan susu sapi dinilai baik

oleh konsumen. Hal-hal yang direkomendasikan bagi produsen adalah

memperbaiki atribut informasi yang kadaluarsa dengan cara mencantumkan

informasi batas waktu kadaluarsa pada produk atau menyampaikan secara lisan

pada saat dilakukan konsumen melakukan pembelian. Atribut kadar perbandinagn

kadar air dan kedelai juga perlu diperhatikan agar kualitas susu kedelai tetap

terjaga dan bermanfaat bagi konsumen. Produsen perlu mempertahankan atribut-

atribut yang sudah dianggap baik oleh konsumen seperti kandunag gizi dalam

susu, rasa, aroma dan kesegaran produk, ketersediaan produk. Selain itu, perlu

dilakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan konsumen terhadap produk susu

Page 11: BAB II Tinjauan Pustaka 2.pdf

17

kedelai cair murni tanpa merek namun sebaiknya tidak dilakukan di pusat

perbelanjaan atau mal.

Tujuan melakukan penelitian terdahulu yaitu sebagai acuan untuk

melakukan penelitian yang akan dilakukan dalam menggunakan suatu produk dan

metode yang akan digunakan.