BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola...
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Pola Menyusui
2.1.1 Klasifikasi Pola Menyusui
Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori
yaitu :
1. Menyusui Eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman
lain, termasuk air putih, selain menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin
atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan.
2. Menyusui Predominan adalah menyusui bayi tetapi pernah memberikan
sedikit air atau minuman berbasis air, misalnya teh, sebagai
makanan/minuman prelakteal sebelum ASI keluar.
3. Menyusui Parsial adalah menyusui bayi serta diberikan makanan buatan
selain ASI, baik susu formula, bubur atau makanan lainnya sebelum bayi
berumur enam bulan, baik secara kontinyu maupun diberikan sebagai
prelakteal.
2.1.2 Definisi Menyusui
Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004, menyusui adalah suatu cara yang
tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan
yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi. Menyusui merupakan proses alamiah
yang keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya mahal, namun
10
10
membutuhkan kesabaran, waktu, dan pengetahuan tentang menyusui serta
dukungan dari lingkungan, terutama suami (Roesli, 2004).
Menyusui adalah suatu proses alamiah yang besar artinya, bagi
kesejahteraan bagi bayi, ibu, dan keluarga. Dengan menyusui, maka kesuburan
ibu akan menurun, dan penurunan kesuburan ini dapat menghindari kehamilan
berikutnya dalam interval waktu yang singkat,sehingga ibu dapat mencurahkan
perhatian dan kasih sayang sepunuhnya bagi pertumbuhan bayinya, memberi
kesempatan pada ibu untuk memulihkan kondisi setelah kehamilan dan persalinan
(Nindya, 2006). Menurut Yuliarti (2010) menyusui merupakan kegiatan yang
menyenangkan bagi ibu sekaligus memberikan manfaat yang tidak terhingga pada
anak.
2.1.3 Teknik Menyusui Yang Benar
1. Duduklah di kursi atau di tempat yang mempunyai sandaran punggung
dengan enak dan nyaman. Pakailah bantal untuk mengganjal bayi supaya
tidak terlalu jauh dari payudara.
2. Bila hendak memulai menyusui dengan payudara kiri, letakkan kepala bayi
pada siku bagian dalam lengan kiri ibu memegang pantat atau paha kiri
bayi.
3. Sanggahlah payudara kiri ibu dengan ke 4 jari tangan di bawahnya dan ibu
jari di atasnya.
4. Sentuhlah mulut bayi dengan putimg suatu bayi
5. Tunggulah sampai bayi membuka mulutnya lebar-lebar
11
11
6. Tengadahkan sedikit kepala bayi dan masukkan secepatnya seluruh puting
susu dan arcola ke dalam mulut bayi, sehingga terletak di antara lidah dan
langit-langit mulutnya. Lalu dekap bayi ke tubuh ibu dan ujung bidang
menyentuh payudara ibu. Dengan ibu jari tekanlah sedikit payudara kiri ibu
supaya bayi dapat bernafas dengan baik.
7. Setelah selesai menyusui, tekanlah dagunya atau pijatlah hidungya untuk
melepas hisapan bayi.
8. Setelah itu sebelum menyusui dengan payudara yang satu lagi, bayi di
sendawakan terlebih dahulu ia agar tidak muntah ( Atikah & Eni, 2010).
2.1.4 Sepuluh Langkah Tahapan Keberhasilan Menyusui
1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10
langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI
2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan melakukan pelatihan staf sendiri atu
lainya
3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah
keberhasilan menyusui
4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (30-60 menit setelah
lahir).
5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan
tubuh bayi dan peletakan mulut bayi pada payudara).
6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman tambahan lain sejak lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi.
8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi.
12
12
9. Tidak memberikan dot atau compeng.
10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan (IDAI,2008)
2.1.5 Perilaku Seputar Menyusui
Pemberian ASI tak lepas dari tatanan budaya. Di dalam buku kehamilan,
kelahiran, perawatan ibu dan bayi, dalam Konteks Budaya (Meutia F, Sarwono,
editor.2002) dituturkan berbagai gambaran perilaku menyusui pada masyarakat
yang di teliti. Penuturan para antropolog yang melakukan penelitian dan
menuliskan hasilnya dalam buku ini mengungkapkan adanya perhatian dan
perlakuan khususnya terhadap ibu dalam masa kehamilanya, saat persalinan dan
pasca persalinan.
Perilaku dibentuk oleh kebiasaan, yang biasa diwarnai oleh adat (budaya),
tatanan norma yang berlaku di masyarakat (sosial), dan kepercayaan (agama).
Perilaku umunya tidak secara tiba-tiba. Perilaku adalah hasil dari proses yang
berlangsung selama masa perkembangan. Setiap orang selalu terpapar dan
tersentuh oleh kebiasaan dilingkunganya serta mendapat pengaruh dari
masyarakat, baik secara langsung maupun tak langsung. Pemahaman terhadap
latar belakang sosial, budaya, agama dan pendidikan seseorang akan lebih
memudahkan upaya mengenal perilaku dan alasan yang mendasarinya.
Membantu ibu agar biasa menyusui bayinya dengan benar memerlukan
pemahaman tentang perilaku ibu, keluarga, dan lingkungan sosial budayanya
dalam hal menyusui pemahaman ini perlu agar bisa lebih mengetahui alasan ibu
untuk menyusui atau tidak menyusui.
13
13
Lingkungan menjadi faktor penentu kesiapan dan kesediaan ibu menyusui
bayinya. Tatanan budaya cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan ibu
untuk menyusui atau tidak menyusui. Pengalaman dalam keluarga ibu tentang
menyusui , pengalaman ibu, pengalaman ibu dan keluarganya, tentang manfaat
ASI, dan sikap ibu terhadap kehamilanya (diinginkan atau tidak), sikap suami dan
keluarga lainya terhadap pengambilan keputusan untuk menyusui atau tidak.
Persepsi ibu tentang dirinya, pandangan ibu tentang payudaranya, penghayatan
ibu tentang ke ibuan-nya merupakan unsur utama yang menetukan keberhasilan
pemberian ASI. Kemampuan ibu untuk segera mandiri dalam pengambilan
keputusan juga penting. Apakah hal ini dimungkinkan oleh latar belakang sosial
budaya dan agamanya (Suradi, 2003).
2.2 Tinjauan Tentang ASI Eksklusif
2.2.1 Definisi ASI Eksklusif
Menurut Roesli (2005), yang di maksud dengan ASI Eksklusif atau lebih
tepat pemberian ASI secara Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa
penambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa penambahan makanan padap seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,
bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI secara Eksklusif ini dianjurkan untuk jangka
waktu setidaknya selama 6 bulan, dan setelah 6 bulan bayi sudah mulai
diperkenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai
berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.
ASI Eksklusif didefinisikan sebagai konsumsi dan asupan makanan bagi
bayi, asupan makanan tersebut adalah air susu ibu tanpa suplemen jenis apapun
14
14
baik itu air, juice, makanan dalam bentuk apapun kecuali vitamin, mineral, dan
pengobatan (Baskoro, 2008)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir sampai
bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus
merangsang produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan
bayi dan bayi akan terhindar dari diare (Purwanti, 2004).
2.2.2 Kandungan Nutrisi ASI Eksklusif
Sebagai makanan yang tak tergantikan, tentu saja komposisi nutrisi yang
terkandung dalam ASI berbeda dengan susu formula atau susu sapi. Secara umum,
ASI mengandung komponen mikro dan makro nutrient. Komponen makronutrien
dalam ASI antara lain karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan kandungan
mikronutrien dalam ASI adalah vitamin dan mineral. Komposisi gizi ASI, sebagai
berikut.
1. Karbohidrat
Karbohidrat terbanyak yang ada dalam ASI adalah laktosa. Jumlahnya
juga lebih banyak dari pada susu sapi. Laktosa diperlukan dalam
pertumbuhan otak. Laktosa memiliki struktur kimia berupa sepasang gula,
yaitu glukosa dan galaktosa. Galaktosa inilah sebagai makanan utama dalam
pengembangan jaringan otak jumlah galaktosa dalam ASI lebih banyak dari
pada mamalia lain seperti sapi. Tentu saja, hal itu di karenakan manusia
memiliki ukuran otak yang lebih besar sehingga memerlukan makanan yang
lebih banyak dari pada anak sapi.
15
15
Selain itu, laktosa juga berfungsi mempertinggi penyerapan kalsium.
Selain berfungsi sebagai sumber energi, laktosa juga terdapat di dalam usus
yang di ubah menjadi asam laktat. Di dalam usus, asam laktat tersebut
bermanfaat mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak di inginkan, serta
membantu penyerapan kalsium dan mineral-mineral lainnya.
Dengan demikian, penyerapan laktasi ASI lebih baik dibanding
laktosa susu sapi atau susu formula. Dan, ini membuktikan bahwa ASI
merupakan makanan yang tak tergantikan.
2. Protein
Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein yang terdapat
pada ASI dan susu sapi terdiri atas protein whey dan casein. Di dalam ASI,
lebih banyak terdapat protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus
bayi. Sedangkan casein cenderung lebih susah dicerna oleh usus bayi, yang
banyak terkandung dalam ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih
lengkap dibandingkan susu sapi, salah satunya adalah taurin. Asam amino
jenis ini banyak ditemukan didalam ASI yang sangat penting perannya bagi
perkembangan otak. Selain itu, ASI juga kaya nukleotida yang berperan
meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang
pertumbuhan bakteri baik yang ada didalam usus, meningkatkan penyerapan
besi, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Lemak
Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari
lemak. Lemak dalam ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dari
16
16
pada lemak susu sapi. ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah
lemak. Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi
atau susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini sangat dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Lemak omega
3 dan omega 6 banyak ditemukan dalam ASI, yang berperan dalam
perkembangan otak. Demikian, juga dengan DHA dan ARA hanya terdapat
dalam ASI, yang berperan dalam perkembangan jaringan saraf dan retina
mata. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang
seimbang, yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
4. Karnitin
Karnitin dalam ASI sangat tinggi. Karnitin berfungsi membantu
proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan
metabolisme tubuh.
5. Vitamin K
Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu
tambahan vitamin K yang biasanya dalam bentuk suntikan. Vitamin k
berfungsi sebagai faktor pembekuan darah.
6. Vitamin D
ASI hanya sedikit mengandung vitamin D sehingga, dengan
pemberian ASI Eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar sinar
matahari pagi, hal ini mencegah bayi dari menderita penyakit tulang karena
kekurangan vitamin D.
17
17
7. Vitamin E
Salah satu keuntungan ASI adalah mengandung vitamin E yang cukup
tinggi, terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi penting
vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.
8. Vitamin A
ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi.
Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi
mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Inilah
alasan bahwa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan
daya tahan tubuh yang baik.
9. Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin yang larut dalam air terdapat dalam ASI. Di
antaranya adalah vitamin B, vitamin C, dan asam folat. Kadar vitamin B1
dan B2 cukup tinggi dalam ASI, tetapi vitamin B6 dan B12 serta asam folat
rendah, terutama pada ibu yang kurang gizi. Sehingga, ibu yang menyusui
perlu tambahan vitamin ini.
10. Mineral
Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan mudah
diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat dalam susu sapi.
Mineral utama yang terdapat dalam susu sapi adalah kalsium yang berguna
bagi pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan
pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih rendah dari
pada susu sapi, namun penyerapannya lebih besar. Bayi yang mendapat ASI
18
18
Eksklusif sangat kecil resikonya kekurangan zat besi, meskipun kadar zat
besi dalam ASI rendah. Hal ini dikarenakan zat besi yang terdapat dalam
ASI lebih mudah diserap dari pada yang terdapat dalam susu sapi. Mineral
yang cukup tinggi terdapat dalam ASI dibandingkan susu sapi dan susu
formula adalah selenium, yang berfungsi mempercepat pertumbuhan anak.
2.2.3 Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Roesli (2005), mengatakan ada beberapa manfaat pemberian ASI Eksklusif
bagi bayi dan ibu yaitu :
1. Manfaat ASI Eksklusif bagi bayi
1) Sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah
makanan yang paling smpurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan
tatalaksana yang benar ASI adalah makanan tunggal yang cukup memenuhi
kebutuhan bayi normal sampai umur 6 bulan.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi,parasit,dam jamur.
3) Meningkatkan kecerdasan
ASI adalah faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak bayi dan
anak. ASI yang didapat bayi selama proses menyusui akan memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi, sehingga dapat menunjang perkembangan
kognitifnya. Perkembangan otak yang paling pesat terjadi pada usia 0-2 atau
19
19
3 tahun, dimana volume otak akan mencapai 80%. Karenanya pemberian
ASI sangat di butuhkan pada masa ini.
4) Meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang berada dalam dekapan ibunya karena menyusui akan
merasakan kasih sayang ibunya. Bayi juga akan merasa aman dan tentram,
terutama karena masih dapat mendengarkan detak jantung ibunya yang telah
ia kenal selama dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan di sayang
merupakan dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian
yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
5) Dasar perkembangan kepribadian anak
Menyusui bayi akan memperkuat ikatan batin ibu-anak. Rasa aman
dalam diri bayi akan tumbuh saat ia berada dalam dekapan ibunya. Ia
menikmati sentuhan kulit yang lembut dan mendengar bunyi jantung sang
ibu seperti yang telah dikenalnya selama dalam kehamilan. Kondisi tersebut
merupakan dasar bagi perkembangan emosi yang hangat pada diri anak.
Melalui proses menyusui, anak akan belajar berbagi dan memberikan kasih
sayang pada orang-orang di sekitarnya.
2. Manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi ibu
1) Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
Apabila bayi segera disusui setelah dilahirkan maka kemungkinan
terjadinya pendarahan setelah melahirkan akan berkurang. Saat bayi
menghisap puting susu ibu, kelenjar pituitary akan terstimulasi untuk
meningkatkan produksi hormone oksitosin guna merangsang kontraksi otot-
20
20
otot di saluran ASI sehingga ASI terpancar keluar. Hal ini dikarenakan pada
ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitoksin yang berguna untuk
konstriksi atau penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan lebih cepat
berhenti.
2) Mengurangi terjadinya anemia
Bila pendarahan pasca persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih cepat,
maka resiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan
berkurang. Berhentinya pendarahan setelah persalinan akan mengurangi
terjadinya resiko kematian dan kekurangan darah yang menyebabkan
anemia pada ibu.
3) Menjarangkan kehamilan
Manfaat lain dari pemberian ASI secara Eksklusif adalah alat sebagai
kontrasepsi alamiah yang dapat mencegah kehamilan. Kemungkinan untuk
mencegah kehamilan bias mencapai 99%. Namun ada tiga syarat yang harus
dipenuhi, yaitu bayi belum diberi makanan lain, bayi belum berusia enam
bulan, dan ibu belum mengalami menstruasi.
4) Mengecilkan rahim
Kadar oksitoksin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu
rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih
cepat dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui. Dengan menyusui,
cadangan lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai sumber
energi selama kehamilan akan digunakan sebagai energi pembentuk ASI.
21
21
Akibatnya, cadangan lemak tersebut akan menyusut, sehingga penurunan
berat badan ibupun akan terjadi lebih cepat.
5) Lebih cepat langsing kembali
Menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari
lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang
menyusui akan cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.
6) Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif, kemungkinan menderita
kanker payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya
kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan
menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian
kanker payudara berkurang sampai 25%.
7) Lebih ekonomis/murah
Dengan memberikan ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu
formula, perlengkapan menyusui, persiapan pembuatan minum susu
formula. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk
berobat baik, misalnya biaya jasa dokter, biaya pembelian obat-obatan,
bahkan mungkin biaya perawatan di rumah Sakit.
8) Hemat waktu dan tidak merepotkan
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau
memasak air, juga tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar
22
22
susu tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan merepotkan terutama
pada malam hari.
9) Portable dan praktis
Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga saat berpegian tidak
perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula tidak perlu
membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. ASI dapat
diberikan di mana saja dan kapan saja dalam keadaan siap
dimakan/diminum, serta dalam suhu yang selalu tetap.
10) Memberikan kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif akan merasakan kepuasan
dan kebahagiaan yang mendalam. Rasa bangga dan bahagia karena dapat
memberikan sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya (menyusui
bayinya) akan memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayinya.
3. Manfaat pemberian ASI bagi keluarga
1) Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk
membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Penghematan
juga disebabkan karena bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang sakit
sehingga mengurangi biaya berobat.
2) Aspek Psikologi
Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga
suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan
keluarga.
23
23
3) Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan
saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapakan air masak, botol, dan dot yang
harus dibersikan serta minta pertolongan orang lain (Ambarwati dan
Wulandari, 2009).
2.2.4 Produksi ASI Eksklusif
Jika dilihat dari waktu produksinya, ASI dapat di bagi menjadi tiga jenis.
Berikut ketiga jenis ASI tersebut.
1. Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama di keluarkan atau disekresi
oleh kelenjar payudara pada 4 hari pertama setelah persalinan. Komposisi
kolostrum ASI setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna
kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel
hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang
membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera
bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi sering defikasi dan
feses berwarna hitam. Jumlah energy dalam kolostrum hanya 56 kal per 100
ml kolostrum., dan pada hari pertama memerlukan 20-30 cc. kandungan
protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein
dalam susu mature.
24
24
Tabel 2.1 Kandungan dan Manfaat Kolostrum
Kandungan Kolostrum Manfaat Kolostrum
Kaya antibody Melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi
Banyak sel darah putih Melindungi bayi terhadap infeksi
Pencahar Membersihkan air ketuban dan membantu
mencegah bayi kuning
Faktor-faktor pertumbuhan Membantu usus bayi berkembang lebih matang,
serta mencegah alergi dan keadaan tidak tahan
Kaya vitamin A Mengurangi keparahan infeksi dan mencegah
penyakit mata pada bayi
Jika di bandingkan dengan ASI mature, kolostrum memiliki kandungan zat-
zat sebagai berikut:
1) Kolostrum mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak
dibandingkan ASI mature.
2) Kolostrum lebih banyak mengandung antibody ketimbang ASI mature yang
dapat memberikan perlindungan bagi bayi hingga usia 6 bulan pertama.
3) Kolostrum mengandung lebih banyak immunoglobulin A (IgA), laktorin,
dan sel-sel darah putih, yang semuanya sangat penting untuk pertahanan
tubuh bayi.
4) Kolostrum dapat berfungsi sebagai pencahar yang ideal unutk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir, dan
mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan
datang.
5) Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI mature.
Selain itu, protein utama pada ASI mature adalah kasein, sedangkan protein
utama pada kolostrum adalah globulin sehingga dapat memberikan daya
perlindungan tubuh terhadap infeksi.
25
25
6) Kolostrum lebih banyak mengandung vitamin dan mineral dibanding ASI
mature.
2. Air Susu masa peralihan (masa transisi)
ASI masa transisi merupakan peralihan dari ASI kolostrum sampai menjadi
ASI mature. ASI transisi diproduksi pada hari ke empat hingga ke empat belas.
Pada masa ini, kadar protein berkurang, sedangkan karbohidrat dan lemak serta
volumenya semakin meningkat.
3. ASI Mature
ASI Mature adalah ASI yang di produksi sejak hari ke empat belas dan
seterusnya. ASI mature merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan
dengan perkembang bayi sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan, ASI tidak lagi
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, sehingga bayi harus mulai dikenalkan pada
makanan pendamping ASI.
2.2.5 Keunggulan ASI Eksklusif Terhadap Susu Lainya
1. ASI memiliki efek biologis dan psikologis dibandingkan susu formula
yang hanya memiliki efek biologis. ASI membangun otak dan mental bayi,
yaitu laktosa pada ASI sangat penting dalam pembentukan myelin otak.
Sedang pada susu formula memang hanya untuk membantu untuk
pembentukan otot, seperti pada susu sapi agar berotot kuat dan kelak bisa
digunakan untuk membajak sawah.
2. Bayi yang mendapat ASI lebih pintar dari pada bayi yang hanya diberi
susu formula. Beberapa studi menunjukan bahwa anak-anak yang
26
26
mendapatkan ASI Eksklusif memilki IQ sedikit lebih tinggi dibanding
anak yang hanya diberi susu formula.
3. Kelebihan ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan
kolostrum yang keluar dari awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang
keluar saat bayi menyusu mengandung 1 – 3 juta leukosit (sel darah putih)
dalam 1 ml ASI. Yang berguna melawan infeksi, seperti : meningitis,
diare, infeksi pernapasan, infeksi telinga. Maka jika bayi sedang sakit
pilek, diare, atau demam, sangat disarankan tetap memberi ASI, karena
antibibodi dari kolostrum tadi akan melawan infeksi yang ada. Dan
disarankan agar ibu memakai masker saat menyusui.
4. Mencegah obesitas. Beberapa studi telah menemukan bahwa bayi yang
diberi ASI dapat terlindungi dari obesitas. Lain dari susu formula karena
mengandung lemak lebih tinggi.
5. ASI lebih banyak mengandung gizi dan mudah dicerna. Oleh karena ASI
muda dicerna, maka bayi yang diberi ASI lebih kesulitan dengan masalah
pencernaan seperti diare dan sembelit dibandingkan bayi yang diberi susu
formula.
2.3 Tinjauan Tentang Pengetahuan
2.3.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu’’ dan in terjadi setelah seorang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian
27
27
besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo,
2007).
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termaksud
mengingat kembali kejadian yang pernah dialami secara sengaja maupun tidak
sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap
suatu obyek tertentu ( Mubarok,dkk 2007).
Pengetahuan merupakan justified true beliave. Seorang individu
membenarkan (justifies) kebenaran atas kepercayaan berdasarkan observasinya
mengenai dunia. jika bila seseorang menciptakan pengetahuan, ia menciptakan
pahaman atas suatu situasi baru dengan cara berpegang pada kepercayaan yang
telah dibenarkan. Dalam definisi ini, pengetahuan merupakan konstruksi dari
kenyataan, dibandingkan sesuatu yang benar secara abstrak. penciptaan
pengetahuan tidak hanya merupakan kompilasi dari fakta-fakta, namun suatu
proses yang unik pada manusia yang sulit disederhanankan atau ditiru. Penciptaan
pengetahuan melibatkan perasaan dan sistem kepercayaan (belief sistems) dimana
perasaan atau sistem kepercayaan itu bisa tidak disadari (Bambang, 2008).
2.3.2 Tingkatan Pengetahuan
Menurut Rogers, pengetahuan di cakup d idalam domain kognitif 6
tingkatan (Notoatmojo 2007).
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termaksud ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap situasi yang sangat spesifik dari seluruh bahan yang ada
28
28
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini adalah
merupakan tingkantanpengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham harus dapat menjelaskan, menyimpulkan,
meramalkan terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan
mengapa harus makan makanan yang bergizi.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan
hokum-hukum, rumus-rumus, metode-metode, prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik
dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-
prinsip siklus pemecahaan masalah-masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4. Analisis (Analysis)
Suatu kemampuan menjabarkan materi atau kedalam komponen-
komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat diteliti daro penggantian
kata seperti dapat menggambarkan(menurut bagian), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.
29
29
5. Sintesis (Syntesis)
Menunjukkan kepada suatu komponen untuk meletakan atau
menghubungkan bagianbagian dalam satu bentuk keseluruhan yang baru.
Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan,
dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penelitian
terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penelitian berdasrkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada
misalnya: dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak-
anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi wabah diare di suatu tempat, dapat
menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya.
2.3.3 Teknik Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2007) pengetahuan sepanjang sejarah dapat
dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara yang telah digunakan untuk
memperoleh kebenaran yaitu:
1. Cara kuno memperoleh pengetahuan
1) Cara coba-coba salah (Trial dan error)
Cara ini telah dipakai sebelum adanya kebudayaan dan bahkan mungkin
sebelum adanya peradaban yang dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan yang lain sampai masalah dapat dipecahkan.
30
30
2) Cara kekuasaan atau otoriter
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang
pemerintahan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang
dikemukakan oleh orang yang punya otoriter, tanpa terlebih dahulu
membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun
berdasarkan masa lalu.
3) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat diguanakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapkan pada masa lalu.
4) Melalui jalan pikiran
Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan pikiran, baik melalui induksi maupun deduksi. Apabila
proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan umum
kepada yang khusus.
2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut “metode penelitian” atau lebih populer disebut metedologi
penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Franeuis Bacor (1561-1626)
kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallien akhirnya lahir suatu cara
penelitian yang dewasa in kita kenal sebagai metodologi penelitian ilmiah.
31
31
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Satria (2008), yang dikutip dari Mubarak ada tujuh faktor yang
mempengaruhi pengetahuan sesorang :
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang
lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahaminya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
mudah pula mereka menerima informasi, dan akhirnya makin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat
pendidikannya rendah, maka akan menghambat pertumbuhan sikap
seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru
diperkenalkan.
2. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
3. Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada
aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar
ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan
proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya cirri-ciri baru. Ini terjadi
akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf
berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.
32
32
4. Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu
hal dan akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
5. Pengalaman
Suatu kejadiaan yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik
seseorang akan berusaha melupakannya, namun jika pengalaman terhadap
suatu objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul
kesan yang membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.
6. Kebudayaan
Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah
mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat
mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan.
7. Informasi
Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat
seseorang untuk memperoleh pengatahuan yang baru.
33
33
2.4 Kerangka Berfikir
2.4.1 Kerangka Teori
Modifikasi : (Riskesdas 2010, Nurkhazanah 2012)
Pengetahuan Ibu
Konsep ASI Eksklusif
1. Pengertian ASI
2. Kandungan ASI
3. Manfaat ASI
4. Produksi ASI
5. Keuntungan ASI
Menyusui
Eksklusif
Menyusui
Predominan
Menyusui
Parsial
Pemberian ASI
Eksklusif
Pola Menyusui
34
34
2.4.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini menggunakan variabel independen dan
variabel dependen, digambarkan dalam suatu bagan sebagai berikut :
Keterangan :
: Hubungan antar variabel
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
2.5 Hipotesis
2.5.1 Hipotesis Penelitian
Ada hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Pola
Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo.
2.5.2 Hipotesis Statistik
Ha : Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan
Pola Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo.
Ho : Tidak ada hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif
Dengan pola Menyusui di Wilayah kerja Puskesmas Tamalate Kota
Gorontalo.
Pola menyusui
Pengetahuan
ibu