BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

36
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produk Produk adalah suatu keluaran (out put) yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transformasi) dan pertambahan nilai yang dilakukan terhadap bahan baku (material input). Sedangkan produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan dimana dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skiil. Sebuah produk pasti mempunyai siklus kehidupan atau disebut (Product Life Cycles). Gambar 2.1 Product Life Cyles (PLC) Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara lain :

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Produk

Produk adalah suatu keluaran (out put) yang diperoleh dari sebuah proses

produksi (transformasi) dan pertambahan nilai yang dilakukan terhadap bahan

baku (material input). Sedangkan produksi adalah segala kegiatan dalam

menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan

dimana dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu berupa tanah, modal,

tenaga kerja, dan skiil. Sebuah produk pasti mempunyai siklus kehidupan atau

disebut (Product Life Cycles).

Gambar 2.1 Product Life Cyles (PLC)

Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara lain :

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

9

a. Tahap Pengenalan (introduction).

Bila produk baru diperkenalkan, operasi penjualan tidak selalu bekerja baik,

masih terdapat masalah kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi,

masalah –masalah teknis yang belum dapat diatasi dan harga tinggi. Diperlukan

analisis pemasaran yang baik.

b. Tahap pertumbuhan (Growth)

Dalam tahap ini produk diperbaiki dan distandarisasi, dapat diandalkan

dalam penggunaan dan harga lebih rendah, serta para konsumen membeli

dengan sedikit desakan.

c. Tahap Kejenuhan (Maturity)

Kebanyakan produk yang ada dipasaran sekarang, seperti televisi, alat-alat

dan perlengkapan rumah tangga, radio, mobil dan sebagainya, berada dalam

tahap kejenuhan produk adalah “matang”, keandalan dalam “performance”,

harga wajar dan tidak terjadi perubahan banyak dari tahun ke tahun. Volume

penjualan mulai menurun pertambahannya karena setiap orang atau pembeli

potensial sekarang telah memiliki produk sehingga penjualan sangat tergantung

pada penggantian (replacement) dan pertambahan penduduk.

d. Tahap Penurunan (decline)

Hampir semua produk akan sampai pada tahap keempat, tahap penurunan

dalam permintaan bila produk-produk digantikan oleh yang baru. Tetapi tidak

semua produk akan mengalami tahap ini. Oleh karena itu diperlukan ilmu

pengembangan produk.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

10

2.2 Perancangan dan Pengembangan Produk

2.2.1 Definisi

Desain baru dapat di artikan sebagai pengembangan barang yang pada

pokoknya sama dengan produk yang telah dipasarkan oleh perusahaan tetapi

lebih baik (Polly, 1969). Pengembangan desain dapat ditujukan sebagai suatu

proses berturut-turut didasarkan pada informasi tertentu. Tahap-tahap

pengembangan ini dapat dilakukan melalui penyaringan, analisa, pengembangan

komersialisasi. Desain mungkin sekali merupakan titik tolak produk baru yang

diminta oleh konsumen dan ini terutama berlaku dalam perusahaan. Dalam hal

ini mungkin desainnya meliputi gagasan baru, yang harus dikembangakn dan di

terapkan ke dalam produk yang sedang digarap. Rancangan atau desain (Design)

adalah dimensi yang unik, dimensi ini banyak menawarkan aspek emosional

dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan. Menurut (Philip Kotler, 2011),

menyatakan bahwa rancangan adalah totalitas fitur yang mempengaruhi

penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh

pelanggan. Adapun parameter rancangan yang didefinisikan menurut (Philip

Kotler, 2001) adalah sebagai berikut :

a. Gaya (style), menggambarkan penampilan dari suatu produk.

b. Daya Tahan (durability), menggambarkan umur beroperasinya produk dalam

kondisi normal atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-

produk tertentu.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

11

c. Kehandalan (reliability), merupakan ukuran probabilitas bahwa produk

tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.

d. Mudah diperbaiki (reparability), ukurankemudahan untuk memperbaiki

produk ketika produk itu rusak.

Desain produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk

Industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan bentuk

dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan

pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya pada industri.

Sedang pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang

dimulai dari perencanaan kemudian di akhiri dengan tahapan produksi yang

mengacu pada penawaran pasar.

2.2.2 Aspek-aspek Perencanaan dan Pengembangan Produk

Dalam perencanaan produk (Planing of Product) terdapat 3 Aspek yaitu :

1. Aspek Produk

Pada tahap eksploitasi ada 3 pola proses pengenalan dan pengembangan

produk / jasa baru yaitu :

a. Menarik pasar (Need Pull / Market Pull)

Menurut pandangan ini, “anda harus membuat apa yang dapat

dijual”. Produk baru di tentukan oleh pasar berdasarkan kebutuhan

pelanggan. Jenis produk baru ditentukan melalui penelitian pasar dan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

12

umpan balik pelanggan, dengan sedikit perhatian terhadap teknologi.

Need Pull akan menuju pada terbentuknya incremental innovation.

Gambar 2.2 Aliran aktivitas dari Model Need Pull (Ulrich, Eppinger, 2001)

b. Mendorong Teknologi (Technology Push)

Pandangan ini menyarankan “Anda harus menjual apa yang dapat

anda buat”. Produk baru diperoleh dari teknologi produksi,

penggunaan teknologi yang canggih dan kemudahan operasi, dengan

sedikit perhatian terhadap pasar. Dengan kata lain suatu produk atau

teknologi baru didorong atau di jual ke pasar (potential customer)

yang tidak meminta atau mengetahui perihal produk atau teknologi

baru tersebut. Technology Push akan menuju kepada radical

innovation.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

13

Gambar 2.3 Aliran aktivitas dari Model Technology Push (Ulrich, Eppinger. 2001)

c. Antar fungsional (Interfunctional)

Produk baru memerlukan kerja sama diantar pemasaran, operasi,

ketrampilan teknik dan fungsi lainnya sehingga menghasilkan produk

yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan penggunaan teknologi

yang memberikan manfaat terbaik. Untuk kesuksesan inovasi produk

atau jasa baru di perlukan kombinasi dari kedua model pertama yaitu

proses technical-linking dan need-linking. Selain itu ada tiga elemen

yang menjadi konsiderans dalam menciptakan peluang bisnis baru

yaitu : Relevant problem, Technology sourcer dan Market demand.

2. Aspek Jumlah Produk

Aspek ini berkaitan dengan berapa jumlah produk yang seharusnya

diproduksi. Untuk menentukan jumlah produk terdapat 2 cara : cara non-

statitik dan cara kuantitatif. Cara non statistik menentukan jumlah produk

yang harus dibuat dan dijual dengan berdasarkan pertimbangan semata.

Ada 3 cara pertimbangan non-statistik, yaitu : Pertimbangan Tenaga

Penjual, Pertimbangan Eksekutif dan Ahli. Cara kuantitatif adalah

menentukan jumlah produksi berdasarkan analisa kuantitatif dengan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

14

menggunakan data-data masa lalu untuk meramalkan jumlah produk

yang ditawarkan atau dijual di pasar pada masa yang akan datang.

3. Aspek Kombinasi Produk

Aspek ini lebih memfokuskan pada beberapa jenis produk yang di

produksi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Setiap proses

pengembangan produk diawali dengan fase perencanaan, Output Fase

perencanaan ini adalah pernyataan misi proyek yang nantinya akan

digunakan sebagai input yang dibutuhkan untuk memulai tahapan

pengembangan konsep.

Dalam perencanaan produk, proyek pengembagan produk

dikelompokkan menjadi 4 tipe, yaitu :

1. Platform produk baru : Tipe proyek ini adalah melibatkan usaha

pengembangan utama untuk merancang suatu keluarga produk baru

berdasarkan platform yang baru dan umum. Keluarga produk baru

akan memasuki pasar dan produk yang sudah dikenal.

2. Turunan dari platform produk yang sudah ada : Proyek-proyek ini

memperpanjang platform produk supaya lebih baik dalam memasuki

pasar yang telah dikenal dengan satu atau lebih produk baru.

3. Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada : Proyek-proyek

ini mungkin hanya melibatkan penambahan atau modifikasi beberapa

detail produk-produk yang telah ada dalam rangka menjaga lini

produksi yang ada pesaingnya.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

15

4. Pada dasarnya produk baru : Proyek-proyek ini melibatkan produk

yang sangat berbeda atau teknologi produksi dan mungkin membantu

untuk memasuki pasar yang belum dikenal dan baru. Proyek-proyek

ini umumnya melibatkan lebih banyak resik, yang mana keberhasilan

jangka panjang perusahaan mungkin tergantung dari apa yang

dipelajari melalui proyek-proyek penting ini.

2.3 Tahapan dalam Pengembangan Produk

Proses pengembangan produk secara umum terbagi menjadi beberapa fase.

Gambar 2.4 Proses Pengembangan Produk (Ulrich, Eppinger, 2001)

Proses diawali dengan suatu fase perencanaan, yang berkaitan dengan

kegiatan-kegiatan pengembangan teknologi dan penelitian tingkat lanjut. Output

fase perencanaan adalah pernyataan misi proyek, yang merupakan input yang

dibutuhkan untuk memulai tahap pengembangan konsep dan merupakan suatu

petunjuk untuk tim pengembangan. Penyelesaian dari proses pengembangan

produk adalah peluncuran produk, Dimana produk tersebut untuk dibeli pasar.

Fase 5

Peluncuran

Produk

Fase 4

Pengujian dan

Perbaikan

Fase 3

Perancangan

Detail

Fase 2

Perancangan

Tingkat Sistem

Fase 1

Pengembangan

Konsep

Fase 0

Perencanaan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

16

2.3.1 Fase Perencanaan

Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zerofase” karena kegiatan ini

mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk

aktual. Output fase perencanaan adalah pernyataan misi proyek, yang

merupakan input yang dibutuhkan untuk memulai tahap pengembangan konsep

dan merupakan suatu petunjuk tim pengembangan.

Langkah-langkah dalam proses perencanaan produk. Pertama, melipat

gandakan peluang-peluang yang diprioritaskan dan sekumpulan proyek-proyek

yang menjanjikan dipilih. Sumber daya dialokasikan dan dijadwalkan. Kegiatan-

kegiatan perencanaan ini berfokus pada portofolio dari peluang dari proyek-

proyek yang potensial dan kadang-kadang disesuaikan dengan manajemen

portofolio, perencanaan produk keseluruhan, perencanaan lini produk, atau

manajemen produk. Segera setelah proyek dipilih dan sumber daya dialokasikan,

suatu pernyataan misi dikembangkan untuk tiap proyek. Formulasi dari suatu

rencana produk dan pengembangan dari pernyataan misi akan mendahului

proses pengembangan produk aktual.

Gambar 2.5 Proses Pengembangan Produk (Ulrich, Eppinger, 2001)

Identifikasi Peluang

Evaluasi dan

Prioritas

Proyek

Alokasi Sumber

Daya dan Rencana

Waktu

Proses

Pengembangan

Produk

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

17

Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek,

Karl T. Ulrich & Steven D. Eppinger mengusulkan lima tahapan proses berikut :

1. Mengidentifikasi peluang.

2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek.

3. Mengalokasikan sumber daya dan rencana waktu.

4. Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek.

5. Merefleksikan kembali hasil dan proses.

Langkah 1 : Mengidentifikasi Peluang-peluang

Rencana proses dimulai dengan mengidentifikasi peluang-peluang

pengembangan produk. Ide-ide untuk produk baru atau detail produk berasal

dari beberapa sumber, diantaranya:

a. Personal pemasaran dan penjualan.

b. Peneliti dan organisasi pengembangan teknologi.

c. Tim pengembang produk saat ini.

d. Manufaktur dan operasional organisasi.

e. Pelanggan sekarang atau potensial.

f. Pihak ketiga seperti pemasok, pencipta, dan rekan bisnis.

Selain beberapa peluang telah dikumpulkan secara pasif, pendekatan proaktif

juga dapat dilakukan, meliputi:

a. Mencatat kegagalan dan keluhan yang dialami pelanggan dengan produk

yang ada sekarang.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

18

b. Mewawancarai pengguna utama, dengan memfokuskan pada proses inovasi

oleh pengguna-pengguna ini dan modifikasi-modifikasi yang dilakukan oleh

para pengguna terhadap produk yang ada.

c. Mempertimbangkan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam

gaya hidup, demografis, dan teknologi untuk kategori produk yang ada

dan peluang-peluang kategori produk baru.

d. Mengumpulkan usulan pelanggan secara sistematis.

e. Studi para pesaing dengan berdasarkan pada basis sekarang.

f. Status teknologi yang muncul dilihat kembali untuk memfasilitasi

perpindahan teknologi yang tepat dari penelitian ke arah pengembangan

produk.

Langkah 2 : Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek-proyek

Langkah kedua dalam proses perencanaan produk adalah memilih

proyek yang paling menjanjikan untuk diikuti. Empat perspektif dasar yang

berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi

produk baru dalam kategori produk yang ada adalah strategi bersaing,

segmentasi pasar, mengikuti perkembangan teknologi, dan platform produk.

Setelah itu, proses mengevaluasi peluang produk baru didiskusikan, dan

menyeimbangkan portfolio proyek.

Langkah 3 : Mengevaluasi Sumber daya dan Merencanakan penentuan Waktu

Perencanaan sumber daya agregat dapat dicapai dengan menggunakan

suatu metode lembar kerja sederhana yang berdasarkan pada perkiraan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

19

permintaan sumber daya. Kapasitas dan utilisasi sumber daya akan diketahui

sehingga dapat diputuskan perencanaan proyek yang mana yang paling

penting untuk dilanjutkan. Sedangkan penentuan waktu proyek

mempertimbangkan faktor- faktor antara lain, penentuan waktu pengenalan

produk, kesiapan teknologi, kesiapan pasar, dan persaingan.

Langkah 4 : Menyelesaikan Perencanaan Proyek

Merupakan langkah lanjutan dimana output dari langkah ini adalah suatu

pernyataan Visi dan misi dari produk yang akan dikembangkan.

Langkah 5 : Merefleksikan Hasil dengan Proses

Pada langkah akhir dari perencanaan dan proses strategi, beberapa

pertanyaan diperlukan untuk memperkirakan kualitas proses dan hasil. Beberapa

pertanyaan berhubungan dengan rencana produk, kesiapan sumber daya dan

peluang pasar.

2.3.2 Tahapan Pengembangan Konsep

Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,

alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu

atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.

Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan

biasanya dibarengi dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk

pesaing serta pertimbangan ekonomis proyek.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

20

Menurut (Ulrich, Eppinger, 2001) metode 5 langkah adalah metode untuk

memecahkan sebuah masalah kompleks yang menjadi submasalah menjadi lebih

sederhana. Kemudian dikenalkan konsep penyelesaian untuk submasalah

menggunakan prosedur pencarian eksternal dan internal. Pohon klasifikasi dan

Tabel Kombinasi kemudian digunakan untuk menggali secara sistematis konsep

penyelesaian tersebut dan untuk mengintegrasikan penyelesaian submasalah ke

dalam sebuah penyelesaian total.

Gambar 62.6 Lima langkah metode penyusunan konsep (Ulrich, Eppinger. 2001)

A. Spesifikasi produk

1. Memperjelas masalah

(Mengerti masalah,

Dekomposisi masalah,

Focus pada submasalah

penting)

2. Pencari Eksternal

(Penggunaan utama,

Pakar, Paten, Literatur,

Bencmarking)

3. Pencari Internal

(Secara Individu, Secara

Kelompok)

4. Menggali secara

sistematis

(Pohon Klasifikasi, Tabel

Kombinasi)

5. Merefleksikan pada

hasil dan proses

(Menyusun Umpan Balik)

Sub masalah

Konsep baru

Solusi Terintegrasi

Konsep yang sudah

ada

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

21

Kebutuhan pelanggan pada umumnya diekspresikan dalam ”bahasa

pelanggan”. Untuk menyediakan tuntunan yang spesifik mengenai

bagaimana mendesain dan membuat sebuah produk, tim pengembangan

menetapkan serangkaian spesifikasi. Spesifikasi ini akan menjelaskan

detail-detail mengenai hal-hal yang harus dilakukan agar diperoleh

kesuksesan komersial. Spesifikasi ini juga harus dapat mencerminkan

kebutuhan pelanggan, membedakan produk dari produk-produk pesaing,

dan secara teknik maupun ekonomis dapat direalisasikan.

Proses menentukan spesifikasi target terdiri dari 4 langkah yaitu:

1. Menyiapkan daftar metrik, dengan menggunakan matriks kebutuhan-

matriks.

2. Mengumpulkan informasi mengenai produk pesaing.

3. Menetapkan nilai target ideal dan nilai target marginal yang dapat

diterima untuk setiap matriks.

4. Merefleksikan hasil dan proses.

Proses mengubah kebutuhan pelanggan menjadi sekelompok

spesifikasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode Kansei

Engineering.

B. Pemilihan Konsep

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

22

Pemilihan atau seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan

pertimbangan kebutuhan pelanggan dan kriteria lainnya,

membandingkan kekuatan dan kelemahan konsep dan memilih satu atau

lebih konsep untuk penyelidikan atau pengembangan lebih lanjut. Ada dua

tahapan yang digunakan dalam pemilihan konsep yaitu tahapan pertama

disebut penyaringan konsep dan tahapan kedua disebut penilaian konsep.

C. Pengujian Konsep

Pengujian konsep mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi

konsep produk dari pelanggan potensial di dalam target pasar. Pengujian

konsep berbeda dengan seleksi konsep dalam hal pengumpulan data

secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian

yang dibuat oleh tim pengembang. Beberapa langkah untuk pengujian

konsep produk, yaitu :

1. Mendefinisikan maksud pengujian konsep.

2. Memilih populasi survei.

3. Memilih format survei.

4. Mengkomunikasikan konsep.

5. Mengukur respons pelanggan.

6. Menginterpretasikan hasil.

7. Merefleksikan hasil dan proses.

2.3.3 Fase Perancangan Tingkatan Sistem

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

23

Fase perancangan tingkatan system mencakup definisi arsitektur produk

dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen.

Gambaran rakitan akhir untuk system produksi biasanya didefinisikan

selama fase ini. Output pada fase ini biasanya mencakup tata letak bentuk

produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap subsistem produk, serta

diagram aliran proses pendahuluan untuk proses rakitan akhir. Metode untuk

menetapkan arsitektur produk terdiri dari empat tahap:

1. Membuat skema produk.

2. Mengelompokkan elemen-elemen yang terdapat pada skema.

3. Membuat rancangan geometris yang masih kasar.

4. Mengidentifikasikan interaksi fundamental dan insidental.

2.3.4 Fase Perancangan Detail

Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk,

material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan

identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses

dinyatakan dan peralatan dirancang untuk tiap komponen yang dibuat

dalam system produksi. Output dari fase ini adalah pencatatan pengendalian

untuk produk: gambar pada file komputer tentang bentuk tiap komponen dan

peralatan produksinya, spesifikasi komponen-komponen yang dibeli, serta

rencana proses untuk pabrikasi dan perakitan produk.

2.3.5 Fase Pengujian dan Perbaikan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

24

Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari

bermacam-macam versi produksi awal produk. Prototipe awal (alpha) biasanya

dibuat dengan menggunakan komponen-komponen dengan bentuk dan jenis

material pada produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan proses

pabrikasi dengan proses yang sama dengan yang dilakukan pada produksi

sesungguhnya. Prototipe (alpha) diuji untuk menentukan apakah produk akan

bekerja sesuai dengan yang direncanakan dan apakah produk

memenuhi kebutuhan kepuasan konsumen utama. Prototipe berikutnya (beta)

biasanya dibuat dengan komponen-komponen yang dibutuhkan pada

produksi namun tidak dirakit dengan menggunakan proses perakitan akhir

seperti pada perakitan sesungguhnya. Prototipe beta dievaluasi secara internal

dan juga diuji oleh konsumen dengan menggunakannya secara langsung.

Sasaran dari prototipe beta biasanya adalah untuk menjawab pertanyaan

mengenai kinerja dan keandalan dalam rangka mengidentifikasi

kebutuhan perubahan-perubahan secara teknik untuk produk akhir. Metode

empat langkah untuk merencanakan sebuah prototipe adalah :

1. Menetapkan tujuan dari prototipe.

2. Menetapkan tingkat perkiraan prototipe.

3. Menggariskan rencana percobaan.

4. Membuat jadwal untuk perolehan, pembuatan dan pengujian.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

25

2.3.6 Fase Peluncuran Produksi

Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan

system produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk

melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang mungkin

timbul pada proses produksi sesungguhnya. Produk-produk yang dihasilkan

selama produksi awal kadang-kadang disesuaikan dengan keinginan pelanggan

dan secara hati- hati dievaluasi untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan

yang muncul.

2.4 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Proses identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian integral dari

proses pengembangan produk, dan merupakan tahap yang mempunyai

hubungan paling erat dengan proses penurunan konsep, seleksi konsep,

benchmark dengan pesaing (competitive benchmarking), dan menetapkan

spesifikasi produk. Posisi identifikasi pelanggan di dalam aktifitas pengembangan

diperlihatkan pada gambar 6, di mana seluruh aktifitas ini secara kolektif disebut

sebagai fase pengembangan konsep.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

26

Gambar 2.7 Aktifitas identifikasi kebutuhan pelanggan dalam hubungan dengan aktivitas pengembangan konsep. (Ulrich, Eppinger. 2001)

Identifikasi kebutuhan pelanggan sendiri adalah sebuah proses yang

dibagi menjadi lima tahap (Ulrich, Eppinger, 2001). Lima tahap tersebut adalah :

1. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan.

2. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan.

3. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, yaitu

kebutuhan primer, sekunder dan (jika diperlukan) tertier.

4. Menetapkan derajat kepentingan relative setiap kebutuhan.

5. Menganalisa hasil dan proses.

Menetapka

n

Spesifikasi

Akhir

Identifika

si

Kebutuha

n

Menetapka

n

spesifikasi

Mendesai

n

Konsep2

Memilih

Konsep

Produk

Menguji

Konsep

Produk

Rencana

Alur

Pengembanga

n

Proses Analisa Ekonomi Produk

Benchmark Produk Kompetitor

Membangun model pengujian dan prototipe produk

Pernyataan Misi Rencana

Pengembangan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

27

2.5 Kansei Engineering

2.5.1 Pengertian Kansei Engineering

Otak manusia utamanya menampilkan dua jenis proses informasi, yaitu

proses inteligen dan proses Kansei. Kansei digunakan untuk tes sensor atau

pengujian di berbagai bidang untuk menentukan perasaan manusia. Di Jepang,

istilah Kansei diambil dari ahli filsafat Jerman bernama Baumgarten (Lee. Et.al,

2000). Karyanya yang berjudul AESTHETICA merupakan penelitian pertama yang

mempengaruhi Kansei Engineering. Dalam bahasa jepang kata kansei memiliki

makna feeling (rasa), impression (kesan), emotion (emosi). Kansei Engineering

merupakan sebuah metode untuk menerjemahkan citra (image) konsumen atau

perasaan konsumen menjadi komponen desain yang riil (Nagamichi, Mitsuo,

1995). Kansei Engineering ditemukan oleh M. Nagamichi di Universitas Hiroshima

kira-kira 30 tahun yang lalu. Kansei Engineering sebagai sebuah teknologi

ergonomi yang berorientasi pada konsumen, memungkinkan citra (image) atau

perasaan konsumen bersatu dengan proses desain sebuah produk baru.

Kansei Engineering didefinisikan sebagai teknologi penerjemahan perasaan

konsumen (Kansei) tentang produk yang akan datang (baru). Menjadi sebuah

elemen desain. Dengan definisi ini, berarti Kansei Engineering berusaha

memproduksi produk baru berdasarkan perasaan dan permintaan konsumen.

Tujuan dari penelitian Kansei ini adalah untuk mencari struktur emosi yang ada

dibawah sikap atau tingkah laku manusia. Struktur ini mengacu pada Kansei

sebagai seseorang.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

28

Dibidang seni dan desain, Kansei adalah salah satu elemen-elemen yang

paling penting yang membawa kemauan atau kekuatan menciptakan

sesuatu.dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harada, ditemukan bahwa

sikap seseorang di depan karya seni dan desain seni tidak berdasarkan pada

logika tetapi berdasarkan pada Kansei. Kansei Engineering berhubungan dengan

empat hal:

a. Untuk menangkap perasaan konsumen tentang produk menurut istilah

ergonomik dan estimasi psikologis. Semantic Differential (SD) yang

dikembangkan oleh Osgood merupakan teknik utama untuk menagkap

Kansei konsumen (Jayne Al-Hindawe,1991). Sebuah contoh diterangkan

di dalam gambar berikut ini:

Human Perception

Statistical Analysis

Real Design Product

Gambar 2.8 Semantic Differential For Kansei Words

b. Untuk mengidentifikasi karakteristik desain produk dari Kansei

konsumen. Hal ini dilakukan dengan melakukan survei atau eksperimen

ergonomi untuk mengamati elemen-elemen.

c. Untuk membangun Kansei Engineering sebagai sebuah teknologi

ergonomik. Beberapa teknologi komputer yang canggih. Inteligen buatan,

Decision

Kansei Word

Attribute

Design sampels

sampel

Kansei Word

Warm cooll

Comfort discomfort

X

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

29

model jaringan syaraf, dan algoritma genetik termasuk juga teori Fuzzy,

disertakan juga untuk membangun rangka kerja yang sistematik dari

teknologi Kansei Engineering. Dan untuk mengkonstruksi database yang

terhubung dan sistem interface.

d. Untuk menyesuaikan desain produk dengan perubahan sosial yang

sedang terjadi yang sesuai dengan pilihan orang. Hal ini bertujuan untuk

merawat kesehatan database dari Kansei Engineering system dan trend

kansei konsumen yang sedang meningkat dengan memasukkan data

Kansei baru konsumen dalam setiap tiga atau empat tahun.

2.5.2 Semantic Differential

Kansei Engineering diawali dengan semantic defferential, dimana langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Memilih konsep yang berupa kata-kata yang akan dinilai dengan tujuan

bipolar ( berkutub 2 ). Kata –kata ini merupakan kata kansei yang berupa kata

sifat dari obyek.

b. Memilih kata-kata kansei atau sepsang kata sifat berdasarkan keinginan

dengan skala semantic.

Semantic differential ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada

responden yang memiliki hubungan. Responden dihadapkan pada beberapa kata

dan diminta untuk menilai dengan beragam kata sifat yang saling berlawanan

pada skala dengan poin 5. Pemberian nilai pada skala poin 5 dilakukan pada kata

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

30

sifat evaluatif yang saling berlawanan, hal ini digunakan untuk mendefinisikan

arti sebuah konsep pembagiannya pada poin dalam ruang semantik

multidimensi. Keunggulan teknik Semantic Differential dibandingkan dengan

metode “pengskalaan” lain adalah :

a. Semantic Differential merupakan kombinasi tipe-tipe skala-skala penilaian

dengan menggunakan analisa faktor.

b. Metodenya fleksibel dan simpel untuk dilakukan, dikelola dan dinilai.

c. Semantic Differential (SD) merupakan metode dengan subyek dari semua

pembatasan skala-skala penilaian, kemungkinan memalsukan respon,

menyetujui (tendensi untuk menempatkan nilai-nilai diposisi tengah)

penandaan sebuah konsep diatas skala yang tak berarti.

d. Nilai validitas dan reliabilitas dari skala Semantic Differential pada umumnya

menunjukkan nilai yang valid dan reliabel yaitu menunjukkan koefisien

hubungan sebesar 0,80 antara penilaian Semantic Differential dengan skala

Thurstone, likert dan butman.

2.5.3 Analisa Faktor

Analisa faktor adalah analisa statistik yang bertujuan untuk mereduksi

dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal sebagai kombinasi linear

sejumlah faktor, sedemikian hingga sejumlah faktor tersebut mampu

menjelaskan sebesar mungkin keragaman data oleh variabel asal. Sehingga

analisa faktor merupakan metode yang digunakan untuk menyederhanakan

hubungan yang kompleks dan hubungan bermacam-macam antara beberapa

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

31

variabel yang diteliti. Penyederhanaan ini dilakukan dengan cara membuka

faktor-faktor yang bersama-sama menghubungkan variabel-variabel yang tidak

berhubungan dan sebagai hasilnya faktor ini menyediakan pengetahuan kedalam

struktur yang mendasari sebuah data. Tujuan dari analisa faktor adalah untuk

menggambarkan hubungan-hubungan kovarian antara beberapa variabel yang

mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut faktor, (Johson

dan Wichern, 2002). Istilah-istilah yang sering digunakan dalam proses analisa

faktor adalah :

a. Matrik korelasi anti image : Matrik hubungan parsial bagian antara variabel

setelah analisis faktor, melambangkan derajad yang mana faktor-faktor itu

saling menjelaskan hasilnya satu sama lain.

b. Test “kebulatan atau kelengkungan” Bartllet : Model faktor yang mana

faktor-faktornya berdasarkan “Reduced Correlation Matrik” (matrik

hubungan menurun). Yaitu berhubungan dengan umum atau bersama

dimasukkan pada diagonal matrik korelasi dan faktor-faktor ini berdasrkan

hanya pada varian umum, dan varian yang spesifik dan error tidak termasuk

didalamnya.

c. Matrik korelasi : tabel menunjukkan interkorelasi diantara semua variabel.

d. Pengukuran kecukupan sampling : mengukur perhitungan baik untuk seluruh

matrik korelasi maupun masing-masing variable individual yang mengevaluasi

ketetapan dalam menerapkan analisis faktor. Nilai diatas 0,50 baik untuk

keseluruhan matrik maupun untuk variabel individual.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

32

e. Analisis faktor R : menganalisis hubungan antara variabel atau

menidentifikasi kelompok-kelompok variabel yang membentuk dimensi laten

(faktor).

Tujuan dari analisis faktor menggunakan matrik korelasi yang diperhitungkan

adalah :

1. Mengidentifikasi jumlah faktor-faktor umum terkecil (contoh, model

faktor yang paling hemat) yang menjelaskan dengan baik atau memberi

keterangan tentang korelasi diantara indikator-indikator.

2. Mengidentifikasi solusi faktor yang paling masuk akal melalui rotasi

faktor.

3. Memperkirakan muatan pola dan struktur, komunalitas (berhubungan

dengan umum), dan varian variabel unik indikator-indikator.

4. Menyediakan sebuah interpretasi faktor-faktor umum.

5. Jika perlu, memperkirakan nilai-nilai faktor.

2.5.4 Kaiser Mayer Oikin (KMO)

Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah

terambil telah cukup untuk difaktorkan. Hipotesis dari KMO adalah sebagai

berikut :

Hipotesis

H0 : Jumlah data cukup untuk difaktorkan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

33

H1 : Jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan.

Statistik uji :

𝐾𝑀𝑂 = ∑ ∑ 𝑟𝑖𝑗

2𝑝𝑗=1

𝑝𝑖=1

∑ ∑ 𝑟𝑖𝑗2 +∑ ∑ 𝑎𝑖𝑗

2𝑝𝑗=1

𝑝𝑖=1

𝑝𝑗=1

𝑝𝑖=1

........................................(2.3)

i = 1,2,3,..., p dan j = 1,2,..., p

rij = Koefisien korelasi antara variabel i dan j

aij = Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j

Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5 maka H0 diterima, sehingga dapat

disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan.

2.5.5 Quantifikasi Hayashi Tipe 1

Teori Quantifikasi Hayashi Tipe 1 merupakan metode efektif yang dapat

menganalisa hubungan variabel kriteria yang mempunyai sifat kualitatif dan

variabel penjelas yang memiliki satu kuantitas di lingkungan kita (Nagamachi,

1995). Sedangkan pada Kansei Engineering, Teori Quantifikasi Hayashi Tipe 1

berperan untuk menganalisa hubungan antara Kansei yang memiliki sifat

kualitatif dan elemen-elemen desin yang memiliki sifat kuantitatif. Jadi, hal ini

dapat digunakan sebagai sebuah metode regresi efektif dalam sistem Kansei

Engineering. (Nagamachi, 1995).

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

34

2.5.6 Analisa Conjoint

Sejak pertengahan tahun 1970 an, analisis Conjoint telah menarik perhatian

yang besar sebagai sebuah metode teknik analisis yang digunakan untuk

menetukan tingkat kepentingan yang relative berdasarkan presepsi pelanggan

yang dibawa oleh suatu produk tertentu dan nilai kegunaan yang muncul dari

atribut-atribut produk terkait.

Filosofi dari teknik analisis ini adalah setiap stimulus apa saja yang bisa

berupa produk, merek atau barang yang dijual dipasar akan dievaluasi oleh

konsumen sebagai suatu kumpulan atribut-atribut tertentu. Oleh karena itu,

teknik ini sangat bermanfaat dalam pemasaran untuk mengetahui preferensi

konsumen terhadap suatu produk yang diluncurkan di pasar.

Kegunaan dari analisa conjoint adalah sebagai berikut :

1. Menetukan tingkat kepentingan relatif atribut-atribut pada proses pemilihan

yang dilakukan oleh konsumen.

2. Membuat estimasi pangsa pasar suatu produk tertentu yang berbeda tingkat

atributnya.

3. Untuk menentukan komposisi produk yang paling disukai oleh konsumen.

4. Untuk membuat segmentasi pasar yang didasarkan pada kemiripan

preferensi terhadap tingkat-tingkat atribut.

Dalam menggunakan analisa conjoint ada beberapa langkah yang dilakukan,

dimana langkah-langkahnya sebagai berikut :

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

35

1. Merumuskan masalah.

2. Mengkonstruksi Stimulus.

3. Menentukan bentuk data input.

4. Membuat Prosedur Analisis Conjoint.

5. Menafsirkan Hasilnya.

6. Menguji Reliabilitas dan Validitas.

2.6 ERGONOMI

Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu Ergon (Kerja) dan Nomos

(Hukum Alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

manusia dalam lingkungan kerjanya (Nurmianto, 2004). Secara singkat dapat

dikatakan bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi

tubuh manusia untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara

lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak

melelahkan, pengaturan suhu cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai

dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa

ergonomi ditujukan untuk “fitting the job to the worker”, sementara itu

ergonomi antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan

hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar

mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan

produktivitasnya.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

36

Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi : Teknik,

Fisik, Pengalaman psikis, Anatomi utamanya yang berhubungan dengan kekuatan

dan gerakan otot dan persendian, Anthropometri, Sosiologi, Fisiologi terutama

berhubungan dengan temperatur tubuh, desain, dan lain sebagainya.

2.7 Anthropometri

Anthropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran

dimensi tubuh manusia. Sedangkan menurut (Nurmianto, 1991)

anthropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan

karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan

dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Anthropometri secara luas

akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan

(design) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia.

Istilah anthropometri berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti

manusia dan “metron (measure)” yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Secara

definitif anthropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan

dengan pengukuran dimensi tubuh manusi, Kini, anthropometri berperan

penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian,

ergonomic,dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang

distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan

produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan

komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

37

ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemic kegemukan), dan membuat

perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik.

Data anthropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas

antara lain dalam hal :

a. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil dan lain-lain).

b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools)

dan sebagainya

c. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja,

komputer dan lain-lain.

d. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Anthropometri dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Anthropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh

dalam keadaan diam / tidak bergerak.

2. Anthropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi

tubuh yang sedang bergerak.

Beberapa syarat yang mendasari penggunaan anthropometri adalah sebagai

berikut :

1. Alatnya mudah di dapat dan di gunakan seperti dacin, pita lingkar lengan

atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri

dirumah.

2. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

38

3. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga

oleh tenaga lain setelah di latih untuk itu.

4. Biaya relatif murah.

5. Hasilnya mudah di simpulkan karna mempunyai ambang batas.

6. Secara alamiah diakui kebenaranya.

Beberapa kelemahan anthropometri adalah sebagai berikut :

1. Tidak sensitif

2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)

3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat memprngaruhi

presisi, akurasi, dan valaditas, pengukuran antropometri nilai gizi yang di

hasilkan.

4. Kesalahan terjadi akibat sebagai berikut :

a. Pengukuran.

b. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan.

c. Analisis dan asumsi yang keliru.

5. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan :

a. Latihan petugas yang keliru.

b. Kesalahan alat atau alat tidak tertera.

c. Kesulitan pengukuran.

Dimensi yang diukur pada anthropometri statis diambil secara linear

(lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasilnya dapat representatif,

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

39

maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap

individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia antara lain :

1. Umur

Seperti diketahui bersama bahwa manusia tumbuh sejak lahir hingga kira-kira

berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Pada saat tersebut

ukuran tubuh manusia tetap dan cenderung untuk menyusut setelah

kurang lebih berumur 60 tahun.

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin manusia yang berbeda akan mengakibatkan dimensi anggota

tubuhnya berbeda. Perbedaan dimensi tubuh manusia dikarenakan fungsi

yang berbeda.

3. Suku Bangsa

Suku bangsa juga memberikan ciri khas mengenai dimensi

tubuhnya. Ekstrimnya orang Eropa yang merupakan etnis kaukasoid

berbeda dengan orang Indonesia yang merupakan mongoloid.

Kecenderungan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis kaukasoid

lebih panjang bila dibandingkan dengan dimensi tubuh manusia yang

termasuk etnis mongoloid

4. Jenis pekerjaan atau Latihan

Suatu sifat dasar otot manusia, dimana bila otot tersebut sering dipekerjakan

akan mengakibatkan otot tersebut bertambah lebih besar.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

40

Untuk mengukur anthropometri dinamis, terdapat tiga kelas

pengukuran, yaitu:

1. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti

keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contohnya mempelajari performasi

seseorang.

2. Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat bekerja.

3. Pengukuran variabilitas kerja.

2.8 Perancangan Produk/Alat

Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa,

menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik fisik maupun non fisik

yang optimum untuk waktu yang akan datang degan memanfaatkan

informasi yang ada.

Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat, perlu mengetahui

karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik

perancangan adalah sebagai berikut :

1. Berorientasi pada Tujuan

2. Variform

suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak

terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan diambil.

3. Pembatas

Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan, antara lain :

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

41

1. Hukum Alam: ilmu fisika, ilmu kimia, dan seterusnya

2. Ekonomis: pembiayaan atau ongkos dalam menetralisir rancangan

yang telah dibuat.

3. Pertimbangan Manusia: sifat, keterbatasan, dan kemampuan

manusia dalam merancang dan memakainya.

4. Faktor Legalisasi: mulai dari model, bentuk sampai dengan hak cipta

5. Fasilitas Produksi: sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

menciptakan rancangan yang telah dibuat.

6. Evolutif: berkembang terus/mampu mengikuti perkembangan zaman.

7. Perbandingan Nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.

Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus

dipunyai oleh seorang perancang, antara lain :

a. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah

b. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul

c. Berdaya cipta

d. Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.

e. Mempunyai keahlian dalam bidang rancangan yang dibuat.

f. Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan

prosedur yang benar.

g. Mempunyai sifat yang terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain

Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan

dikenal dengan sebutan NIDA (NEED, IDEA, DECISION, dan ACTION). Artinya

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

42

tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan

(need) sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian

dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang akan melahirkan berbagai

alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi. Dilakukan suatu penilaian dan

analisa terhadap alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat

memutuskan (decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan pada kahirnya

dilakukanlah suatu proses pembuatan (action).

Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan

kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat harus

memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya. Faktor manusia ini diantara

nya dipelajari dalam ergonomi (anthropometri, biomekanik, fisiologi, dll).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan

selain faktor manusia, antara lain:

a. Analisa Teknik

Banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan

seterusnya.

b. Analisa Ekonomi

Berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang

akan diperoleh.

c. Analisa Legalisasi

Berhubungan dengan segi hukum dan tatanan hukum yang berlaku dan dari

hak cipta.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produklibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/9/--dedigunawa-404-4-4.babii.pdf · Tahapan-tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara ... 2.2.2

43

d. Analisa Pemasaran

Berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasil rancangan sehingga

dapat sampai kepada konsumen.

e. Analisa Nilai

Analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General Electric

(AS, 1940) adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos

yang tidak ada gunanya (tidak perlu).

Terdapat tiga tipe-tipe perancangan, yaitu :

1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrim.

Contohnya: data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan data ekstrim

maksimum 95%

2. Perancangan pemakaian nilai rata-rata.

Contohnya: data dengan persentil 50%

3. Perancangan untuk pemakaian yang dapat disesuaikan.