BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logam Berat...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logam Berat...
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Logam Berat Merkuri
2.1.1 Pengertian Merkuri
Logam merkuri atau air raksa, mempunyai nama kimia hydragyrum yang
berarti perak air. logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Pada tabel periodika
unsur-unsur kimia menempati urutan (NA) 80 dan mempunyai bobot atom (BA
200,59). Merkuri telah dikenal manusia sejak manusia mengenal peradaban.
Logam ini dihasilkan dari biji sinabar, HgS, yang mengandung unsur mekruri
antara 0,1%-4%.
HgS + 02 Hg + SO2
Merkuri yang telah dilepaskan kemudian dikondensasi, sehingga diperoleh
logam cair murni. Logam cair inilah yang kemudian digunakan oleh manusia
untuk bermacam-macam keperluan. Merkuri dan senyawa-senyawanya, seperti
halnya dengan logam yang lain, tersebar luas di alam. Mulai dari batuan, air,
udara dan bahkan dalam tubuh organisme hidup. Penyebaran dari logam merkuri
ini, turut dipengaruhi oleh faktor geologi, fisika, kimia dan biologi (Palar, 2008).
Merkuri (Hg) merupakan racun sistematik dan diakumulasi di hati, ginjal,
limpa, dan tulang. Oleh tubuh Hg diexkresikan lewat urin, feses, keringat, saliva,
dan air susu. Di alam, Hg anorganik dapat berubah menjadi organik dan
sebaliknya karena adanya interaksi dengan mikroba. Genus Pseudomonas dan
neuro spora dapat mengubah Hg anorganik menjadi Organik Staphilococcus
aureus antara lain dapat mereduksi Hg2+
menjadi Hg elementa (Slamet J.S,
2009).
10
Ada tiga bentuk merkuri yang toksik terhadap manusia ialah merkuri
elemen (merkuri murni), bentuk garam inorganik dan bentuk organik. Bentuk
garam inorganik Hg dapat berbentuk merkuri (Hg2+
) dan bentuk merkuro (Hg+),
dimana bentuk garam merkuri lebih toksik daripada merkuro. Bentuk organik Hg
seperti aril, akil, dan alkoksi alkil sangat beracun di antara bentuk garam lainnya
(Darmono, 2001).
2.1.2 Sifat Merkuri
Secara umum sifat-sifat merkuri sebagai berikut :
1. Berujud cair pada suhu kamar (250
C) dengan titik beku paling rendah
sekitar 390C.
2. Masih berujud cair pada suhu 3960 C. pada temperatur 396
0 C ini telah
terjadi pemuaian secara menyeluruh.
3. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan
dengan logam- logam yang lain.
4. Tahanan lisrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan
merkuri sebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya
listrik.
5. Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy
yang disebut juga dengan amalgam.
6. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup,
baik itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk
persenyawaan.
11
2.1.3 Senyawa Merkuri An-organik
Senyawa merkuri an-organik memiliki titik didih yang tidak begitu tinggi,
sehingga sangat mudah menguap. Diantara sesama senyawa merkuri an-organik,
uap logam merkuri (Hg), merupakan yang paling berbahaya. Ini disebabkan
karena sebagai uap, merkuri tidak terlihat dan dan dengan sangat muda akan
terhisap seiring kegiatan pernafasan yang dilakukan. Pada saat terpapar oleh
logam merkuri, sekitar 80% dari logam merkuri akan terserap oleh alveoli paru-
paru dan jalur-jalur pernafasan untuk kemudian ditransfer kedalam darah.
Dalam darah akan mengalami proses oksidasi, yang dilakukan oleh enzim
hidrogrnperoksida katalase sehingga berubah menjadi ion Hg2+ ion merkuri ini
selanjutnya dibawa ke seluruh tubuh bersama dengan peredaran darah.
Hg0 + E. hidrogenperoksida katalase Hg
2+
2.1.4 Senyawa Merkuri Organik
Senyawa-senyawa merkuri organik telah lama menjadi sangat akrab
dengan kehidupan manusia. Yang paling terkenal diantaranya adalah senyawa
alkil-merkuri. Beberapa senyawa alkil-merkuri yang banyak digunakan, terutama
dikawasan negara-negara sedang berkembang adalah metil merkuri khlorida (
CH3HgCI) dan etil khlorida (C2H5HgCI). Senyawa- senyawa tersebut digunakan
sebagai pestisida dalam bidang pertanian. Beberapa bentuk senyawa alkil-
merkuri lainnya cukup banyak digunakan sebagai katalis dalam industri kimia
(Palar, 2008)
12
2.1.5 Toksisitas Merkuri Pada Manusia
2.1.5.1 Mekanisme Toksisitas Merkuri
Ion merkuri menyebabkan pengaruh toksik karena terjadinya proses
presipitasi protein, menghambat aktivitas enzim dan bertindak sebagai bahan yang
korosif. Merkuri juga terikat oleh gugus sulfhidril, fosforil, karboksil, amida dan
amina, dimana dalam gugus tersebut merkuri menghambat reaksi fungsi enzim.
Pengaruh toksisitas merkuri pada manusia bergantung pada bentuk
komposisi merkuri, rute masuknya kedalam tubuh dan lamanya ekspose. Seperti
misalnya bentuk merkuri/ HgCl2 lebih toksik dari pada bentuk merkuro/ HgCl.
Hal tersebut disebabkan karena bentuk divalen lebih mudah larut daripada bentuk
monovalen. Di samping itu, bentuk HgCl2 juga dapat mudah diabsorbsi sehingga
daya toksisitasnya lebih tinggi. Bentuk organik seperti metil-merkuri, sekitar 99%
diabsorbsi oleh dinding usus, hal ini jauh lebih besar daripada bentuk inorganik
(HgCI2) yang hanya sekitar 10% . akan tetapi, bentuk bentuk merkuri organik ini
kurang bersifat korosit daripada bentuk inorganik. Bentuk organik terebut juga
dapat menembus barier darah dan plaenta sehingga dapat menimbulkan pengaruh
teratogenik dan gangguan saraf. Selain itu, pengaruhnya juga tidak spesifik
terhadap organ tertentu.
Diagnosis toksisitas Hg tidak dapat dilakukan dengan tes biokimiawi,
Indikator toksisitas Hg hanya dapat didiagnosis dengan analisis kadar Hg dalam
darah atau urin dan rambut. uap Hg yang murni merupakan permasalahan
toksikologi yang unik, karena elemen Hg ini mempunyai dua sifat toksisitas yang
sangat berbahaya pada manusia. Pertama, elemen Hg dapat menembus membran
13
sel karena ia mempunyai sifat mudah sekali larut dalam lipida, sehingga mudah
sekali menembus barier darah otak yang akhirnya terakumulasi di dalam otak.
Kedua, elemen Hg sangat mudah sekali teroksidasi untuk membentuk merkuri
oksida (HgO) atau ion merkuri (Hg2+
). Toksisitas kronik dari kedua bentuk
merkuri ini akan berpengaruh pada jenis organ yang berbeda yaitu saraf pusat
(otak) dan ginjal (darmono, 2010).
2.1.5.2 Keracunan Akut
Keracunan akut yang disebabkan oleh logam merkuri umumnya terjadi
pada pekerja-pekerja industri, pertambangan dan pertanian, yang menggunakan
merkuri sebagai bahan baku, katalis dan/ atau pembentuk amalgam atau pestisida.
Bentuk persenyawaan merkuri sangat menentukan dari tingkat racun yang dapat
ditimbulkan. Karena itu daya racun dari senyawa merkuri (II) khlorida akan
berbeda dengan daya racun yang dapat ditimbukan oleh merkuri (II) ionida. Untuk
sennyawa merkuri (II) khlorida (HgCI2) , bila toksikan kemasukan sebesar 29 mg/
kg dapat menyebabkan kematian, sedangkan untuk senyawa merkuri (II)
iodida(Hg12) kematian baru terjadi bila konsentrasi senyawa yang masuk 357
mg/kg.
2.1.5.3 Keracunan kronis
Keracunan Kronis adalah keracunan yang terjadi secara perlahan dan
berlangsung dalam selang waktu yang panjang. Penderita keracunan kronis
biasanya tidak menyadari bahwa dirinya telah menumpuk sejumlah racun dalam
tubuh mereka, sehingga pada batas daya tahan yang dimiliki tubuh, racun yang
14
telah mengendap dalam selang waktu yang panjang tersebut bekerja. Pengobatan
akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan.
Keracunan kronis yang disebabkan oleh merkuri, peristiwa masuknya
sama dengan keracunan akut, yaitu melalui jalur pernafasan dan makan. Akan
tetapi pada peristiwa keracunan akut, yaitu melalui jalur pernafaan dan makanan.
Akan tetapi pada peristiwa keracunan kroni, jumlah merkuri yang masuk sangat
sedikit sekali sehingga tidak memperlihatkan pengaruh pada tubuh. Namun
demikian masuknya merkuri ini berlangung secara terus-menerus. Sehingga lama-
kelamaan, jumlah merkuri yang masuk mengendap dalam tubuh menjadi sangat
besar dan melebihi batas toleransi yang dimiliki tubuh sehingga gejala keracunan
mulai terlihat.
Peristiwa Keracunan kronis tidak hanya menyerang orang-orang yang
bekerja secara langsung dengan merkuri, melainkn juga dapat diderita oleh
mereka yang disekitar kawasan industri yang menggunakan merkuri. Hanya saja
masa keracunan yang terjadi berjalan dalam selang waktu yang berbeda. Untuk
mereka yang bekerja langsung dengan menggunakan merkuri, proses keracunan
kronis mengkin sudah memperlihatkan gejala dalam selang waktu beberapa
minggu. Sedangkan pada mereka yang tidak terkena langsung, proses keracunan
kronis merkuri ini baru dapat diketahui setelah waktu berahun-tahun. Akibat yang
ditimbulkan tentu saja berbeda, dimana mereka yang mengalami keracunan kronis
setelah kemasukkan merkuri dalam waktu tahunan akan lebih sulit untuk di obati,
bila dibandingkan dengan mereka yang mengalami keracunan kronis dalam selang
waktu beberapa minggu.
15
2.2 Pencemaran Lingkungan
2.2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah suatu perubahan yang tidak pada karakterisik fisik,
kimia, dan biologi dari udara air, dan tanah yang dapat mempengaruhi kesehatan,
kelangsungan hidup, atau aktivitas manusia dan organisme lain. Tergantung
konsentrasinya di lingkungan, polutan (cemaran atau bahan pencemar) seperti
timbah (Pb), merkuri (Hg), SO2 dapat bersifat racun atau melukai organisme atau
manusia. Lingkungan adalah ilmu interdisipliner yang memanfaatkan konsep dan
informasi dari ilmu alam (seperti, ekologi, biologi, kimia, geologi) dan ilmu sosial
(seperti ekonomi, politik, dan hukum) untuk memahami bagaimana bumi bekerja,
mempelajari bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan (life-support system)
dan untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang dihadapi manusia
(Soegianto, 2005).
Lingkungan dapat diartikan sebagai media atau areal, tempat atau wilayah
yang di dalamnya terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang berasal dari
ornamen-ornamen penusunnya. Yang ada dalam dan membentuk lingkungan,
merupakan suatu bentuk sistem yang saling mengikat, saling menyokong
kehidupan mereka (Palar, 2008).
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No. 02/ MENKLH/1988, yang di maksud dengan pencemaran adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan/ atau komponen lain
ke dalam air/ udara, dan/ atau berubahnya tatanan (komposisi) air/ udara oleh
16
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara/ air menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya(Kristanto, 2004).
2.2.2 Hal yang Mencemari Lingkungan
Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak di
sebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak
penyebab tercemarnya suatu tatanan lingkungan adalah limbah. Limbah dalam
konotasi sederhana dapat diartikan sebagai sampah. Limbah atau dalam bahasa
ilmiahnya disebut juga dengan polutan, dapat digolongkan atas beberapa
kelompok berdasarkan pada jenis sifat dan sumbernya. Berdasarkan pada jenis,
limbah dikelompokkan atas golongal limbah padat dan limbah cair. Berdasarkan
pada sifat yang dibawanya, limbah dikelompokkan atas limbah organik dan
limbah an-organik. Sedangkan bila berdasarkan pada sumbernya, limbah
dikelompokkan atas limbah rumah tangga atau limbah domestik dan limbah
industri.
Limbah padat adalah semua bahan sisa atau bahan buangan yang sudah
tidak berguna dan berbentuk benda padat. Limbah padat dapat berupa kaleng
bekas minuman, daun bekas pembungkus, kertas dan lain sebagainya. Limbah cair
adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau berupa zat
cair. Limbah cair dapat berupa air bekas pencucian pemurnian emas yang
mengandung unsur-unsur merkuri, busa detergen dan lain sebagainya. Limbah
organik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang merupakan
bentuk-bentuk organik, dalam arti bahan buangan tersebut akan dapat terurai dan
habis dalam tatanan lingkungan dengan adanya organisme-organisme pengurai
17
(dekomposer). Sebagai contoh untuk limbah organik ini adalah bangkai hewan
dan tanaman, bekas daun pembungkus, kertas dan lain sebagainya. Limbah an-
organik adalah semua jenis bahan sisa atau buangan yang berasal dari hasil
samping suatu proses perindustrian. Limbah industri dapat menjadi limbah yang
sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia.
Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah ada bermacam-macam
bentuk. Ada pencemaran berupa bau, warna, suara dan bahkan pemutusan mata
rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau penghancuran suatu jenis
organisme yang pada akhirnya akan menghancurkan tatanan ekosistemnya.
Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup, biasanya
berasal dari limbah-limbah yang sangat berbahaya dalam arti memiliki daya racun
( toksisitas) yang tinggi. Limbah-limbah yang sangat beracun pada umumnya
merupakan limbah kimia, apakah itu berupa persenyawaan- persenyawaan kimia
atau hanya dalam bentuk unsur atau ionasi. Biasanya senyawa kimia yang sangat
beracun bagi organisme hidup dan manusia adalah senyawa-senyawa kimia yang
mempunyai bahan aktif dari logam-logam berat. Daya racun yang dimiliki oleh
bahan aktif dari logam berat akan bekerja sebagai penghalanng kerja enzim dalam
proses fisiologis atau metabolisme tubuh. Sehingga proses metabolisme terputus.
Di samping itu bahan beracun dari senyawa kimia juga dapat terakumulasi atau
menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul problema keracunan kronis (Palar,
2008).
18
2.2.3 Pencemaran Oleh Limbah Industri
Perkembangan yang sangat pesat mengenai kemajuan revolusi industri di
daratan eropa pada abad pertengahan memberikan efek yang sangat buruk bagi
manusia. Kontrol yang hampir tidak pernah dilakukan terhadap buangan atau
limbah industri telah mengakibatkan terjadinya pencemaran yang luas di seluruh
dunia. Salah satu kasus pencemaran yang berasal dari limbah industri adalah
pencemaran yang terjadi di sungai Kalamazzo, Michigan, amerika serikat. Pabrik-
pabrik kertas yang berada di sepanjang aliran sungai kalamazzo telah membuang
limbah produksinya yang mengandung PCB ( polychlorinated biphenyls). PCB
pertama kali dibuat tahun 1929 dan terbukti banyak digunakan dalam industri
sebagai bahan pemantap kimiawi. Pabrik kertas di sepanjang Kalamazzo, ternyata
menggunakan PCB dalam proses kerjanya, yang membuang limbahnya ke sungai.
pencemaran yang terjadi akibat PCB tersebut telah memusnahkan semua biota
perairan Kalamazzo.
Bentuk lain dari pencemaran akibat buangan industri adalah pencemaran
yang ditimbulkan oleh limbah industri yang mengandung gugus logam berat.
Sebagai contoh adalah terjadinya peningkatan kadar merkuri (Hg) di perairan
teluk jakarta. Kenaikan kadar merkuri dalam perairan teluk jakarta. Kenaikan
kadar merkuri dalam perairan teluk jakarta tersebut pertama kali dikemukakan
oleh A.A loeddin, kepala Badan penelitian dan Pengembangan Departemen
Kesehatan . penelitian yang dilakukan pihak LON ( Lembaga Oseanologi
Nasional-LIPPI ) pada tahun 1983, ternyata hasilnya mendukung pendapat A.A
Loeddin. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kadar merkuri dalam
19
perairan teluk jakarta telah mencapai 0, 027 ppm; berarti hampir empat kali dari
jumlah hasil penelitian yang dilakukan dua tahun sebelumya.
Peningkatan kadar merkuri dalam perairan teluk jakarta ituh telah
meninggalkan bekas bagi masyarakat teluk jakarta. Tercatat satu orang telah
meninggal dan beberapa orang lainnya mengalami kelumpuhan, lidah kelu, dan
sama sekali tidak memiliki daya. Penyakit itu nyaris sama dengan penyakit yang
timbul di teluk minamata di jepang pada tahun 1950-an (palar, 2008).
2.3 Air Sumur
2.3.1 Pengertian Air Sumur
Air sumur dalam hal ini merupakan air tanah yang di peroleh berdasarkan
media sumur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa air
merupakan cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yg
terdapat di bumi dan diperlukan dl kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yg
secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen sedangkan sumur adalah
sumber air buatan, dengan cara menggali tanah.
Salah satu sumber air bersih bagi masyarakat Indonesia antara lain adalah
sumur. Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk
yang tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan (Chandra, 2007). umumnya
sumber air minum berasal dari air permukaan (surface water), air tanah (ground
water), dan air hujan. Termasuk air permukaan adalah air sungai dan air danau,
sedangkan air tanah dapat berupa air sumur dangkal dan air sumur dalam (Mulia,
2005).
20
Sumur gali merupakan bangunan penyadap air atau pengumpul air
tanah dengan cara menggali. Kedalaman sumur bervariasi antara 5 m – 15 m
dari permukaan tanah tergantung pada kedudukan muka air tanah setempat dan
juga morfologi daerah. Air tanah dari sumur gali dimanfaatkan untuk keperluan
rumah tangga terutama untuk minum, masak, mandi dan mencuci. Air sumur
gali memiliki kualitas yang pada umumnya baik, akan tetapi banyak tergantung
kepada sifat lapisan tanahnya. Air sumur gali menyediakan air yang berasal
dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah, oleh karena itu
dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan (Abidin dan
Widiarto,2009).
Air tanah adalah air yang berada diwilayah jenuh di bawah permukaan
tanah. Secara global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi ini
lebih dari 97 % terdiri atas air tanah (Asdak, 2010).
Sumbangan terbesar air tanah berasal dari daerah arid dan semi-arid serta
daerah lain yang mempunyai formasi geologi paling sesuai untuk menampung
air tanah. Dengan semakin berkembangnya industri (agro dan non-agro
industri) serta pemukiman dengan segala fasilitasnya maka ketergantungan
aktivitas manusia pada air tanah menjadi semakin terasakan. Cara pengambilan
air tanah seringkali menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap
kelangsungan dan kualitas sumberdaya air tanah. Dampak yang pertama mulai
dirasakan dengan ditemuinya kasus-kasus pencemaran sumur-sumur penduduk,
terutama yang berdekatan dengan aliran sungai yang menjadi sarana
pembuangan limbah pabrik.
21
Air permukaan (aliran air sungai, air danau/ waduk dan genangan
genangan air permukaan lainnya) dan air tanah pada prinsipnya mempunyai
keterkaitan yang erat serta keduanya mengalami proses pertukaran yang
berlangsung teru menerus. Selama muim kemarau, kebanyakan sungai masih
mengalirkan air. air sungai tersebut sebagian besar berasal dari dalam tanah
(baseflow), terutama dari daerah hulu sungai yang umumnya merupakan
daerah resapan yang didominasi ileh daerah bervegetasi (hutan). Karena
letaknya yang lebih tinggi, daerah hulu juga memiliki curah hujan lebih bear
daripada daerah dibawahnya.
Permukaan tanah ikut mempengaruhi proses terbentuknya air tanah, ada
faktor yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi proses terbentuknya
air tanah. Faktor tersebut adalah formasi geologi, dan oleh karenanya, penting
untuk dipelajari karakteristiknya. Formasi geologi adalah formasi batuan atau
material lain yang berfungsi menyimpan air tanah dlam jumlah besar. Dalam
membicarakan proses pembentukan air tanah formasi geologi tersebut dikenal
sebagai akifer (aquifer). Dengan demikian, akifer pada dasarnya adalah
kantong air yang berada di dalam tanah.
Pemanfaatan air tanah dalam jumlah besar seperti lingkungan industri,
komplek perumahan, pertanian modern, dan aktivitas manusia lainnya yang
memerlukan air dalam jumlah besar umumnya memanfaatkan air sumur dalam
guna mencukupi kebutuhan air yang diperlukan .
22
2.3.2 Pengambilan Air Tanah
Pengambilan air tanah yang tidak memerlukan keahlian khusus adalah
sumur galian (dug wells). Pengalaman menunjukkan untuk memperoleh hasil
air tanah yang memadai, diameter sumur galian paling kurang 1.2 m. Apabila
orang yang memerlukan air tanah lebih banyak, maka diameter sumur juga
perlu diperbesar (2-3 m). Sampai pada tingkat tertentu. Memperbesar diameter
sumur danggap tidak lagi efektif karena pertambahan air tanah yang akan
dperoleh sudah tidak sebanding dengan diameter sumur.
Karena besarnya diameter sumur dengan volume air tanah yang dapat
ditampung oleh sumur tersebut, sumur galian dapat berfungsi ganda, yaitu
selain sebagai salah satu teknik pengambilan ar tanah, ia juga berfungsi sebagai
tempat penyimpanan air tanah. Dengan demikian air tanah yang tertampung
dalam sumur tersebut, dalam periode tertentu , dapat diambil dengan debit
pengambilan air tanah lebih besar daripada debirt air tanah yang dihasilkan
sumur. Cara pengambilan air taah sangat menguntungkan, terutama apabila
pengambilan air tanah adalah besar dan dilakukan selama periode tertentu
(beberapa jam), misalnya pada pagi dan sore saja. Kedalaman sumur yang
optimal akan bergantung pada jenis tanah dan fluktuasi tinggi permukaan air
tanah. Faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan air tanah
dengan cara ini adalah stabilitas tanah dan biaya yang diperlukan untuk
membuat suur. Kedalaman sumur yang diusahakan pada tingkat rumah tangga
bervariasi tergantung pada tinggi muka air tanah dan tingkat kelayakan kualitas
air yang diinginkan. Ada daerah dengan tinggi muka air tanah hanya beberapa
23
meter (kurang dari 10 m) dari permukaan tanah tetapi ada pula daerah yang
mempunyai tinggi muka air tanah melebihi 15 m dari permukaan tanah.
Sementara ada daerah dengan tinggi muka air tanah yang hanya beberapa
meter dari permukaan tanah tapi kualitas air tanahnya jelek (bau atau kotor)
sehingga untuk medapatkan kualitas air yang lebih baik maka penggalian
sumur harus dilakukan lebih dalam (asdak,2010).
2.3.3 Pencemaran Air Tanah
Air tanah merupakan sumber air yang di konsumsi oleh masyarakat dan di
peroleh melalui perantara sumur. Air Sumur merupakan sumber air minum
yang sangat vital bagi penduduk di indonesia terutama di daerah pedesaan.
Tetapi sampai sekarang hal yang mengenai kualitas air tanah di berbagai
daerah di indonesia belum banyak dilaporkan. Di amerika sampai tahun 1988
ditemukan 38 jenis bahan kimia mencemari air tanah yang digunakan untuk
minum. Badan proteksi lingkungan amerika (US EPA) melaporkan bahwa 45%
dari fasilitas air minum asal air tanah telah terkontaminasi bahan kimia organik
sintesis yang cukup berbahaya terhadap kesehatan konsumen.
Permasalahan yang dihadapi yakni beberapa jenis bakteri dan bahan
partikel kecil lainnya biasanya mencemari permukaan air dan tersaring oleh
tanah sehingga air menjadi cukup bersih di dalam air tanah. Tetapi bilamana
pencemarannya sangat berat dan melebihi kapasitas filtrasi tanah terhadap air
yang tercemar, maka daya filtrasi tanah tersebut akan menurun. Daya filtrasi
tanah ini terutama sangat bergantung pada jenis dan tipe tanahnya.
24
Semua jenis tanah tidak evektif dalam menyaring virus patogen dan bahan
dan bahan kimia sintesis lainnya. Proses biodegradasi oleh bakteri terhadap
buangan limbah organik terkadang tidak dapat mencapai air tanah karena
kurangnya oksigen terlarut di dalamnya, di samping itu kehidupan
mikroorganisme sangat berkurang dalam bair tanah. Bilamana air tanah
terkontaminasi biasanya sulit diencerkan karena pergerakan air tanah sangat
lambat. Degradasi limbah organik tidak mudah terpecahkan dengan cepat seperti
pada air permukaan karena air tanah hanya sedikit mengandung oksigen dan
sangat sedikit komposisi bakteri pengurainya. Karena itu diperlukan waktu yan
lama (ratusan tahun) untuk membersihkan air tanah secara alamiah. Lambatnya
limbah yang terdegradasi maupun degradasi akan menyebabkan kontaminasi air
tanah menjadi permanen.
Air tanah mengalir sangat lambat, kontaminasi yang ditemukan hari ini
dalam air sumur, mungkin akibat pencemaran yang terjadi beberapa tahun lalu.
Disamping itu air sumur yang di deteksi sangat bersih hari ini mungkin
terkontaminasi di kemudian hari., sebagai akibat pencemaran yang terjadi
beberapa tahun yang lalu. Beberapa peneliti lingkungan berpendapat bahwa
pencemaran air tanah merupakan hal yang sangat serius, problem pencemaran air
tanah yang ditemukan sekarang mungkin akan bertembah buruk pada masa yang
akan datang.
Air Tanah terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar, baik lokal
maupun regional. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah terjadinya
kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker
25
yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang yang
ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber air
tanah. Perembesan minyak pelumas mobil dari suatu perbengkelan yang besar,
pompa bensin, larutan pemersih dari suatu dan bahan-bahan kimia berbahaya
yang yang terimpan dalam gudang baah tanah, sangat berperan dalam terjadinya
kontaminasi air tanah sampai mencapai 40% dari sumber air tanah. Perembesan
minyak satu galon per hari dapat mencemari air minum (asal air tanah) yang
dikonsumsi 50.000 orang penduduk. Perembesan bahan polutan tersebut secara
perlahan biasanya tidak diketahui atau tidak terdeteksi sampai terjadinya korban
pada orang yang mengkonsumsi air minum (Darmono, 2010).
2.3.4 Logam Berat dalam Air
Banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut
dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini
berasal dari pertambangan, peleburan logam , dan jenis industri lainnya, dan dapat
juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pupuk yang mengandung
logam. Di dalam air biasanya logam berkaitan dalam senyawa kimia satu dalam
bentuk senyawa ion, bergantung pada kompartemen dan tingkat pencemarannya.
Telah banyak dilaporkan mengenai konsentrasi logam dalam air dan biota yang
hidup didalamnya.
Tingkat konsentrasi logam berat dalam air dibedakan menurut tingkat
pencemarannya. yaitu polusi berat, polusi sedang dan nonpolusi. Suatu perairan
dengan tingkat polusi berat memiliki kandungan berat dalam air, dan organisme
yang hidup didalamnya cukup tinggi. Pada tingkat polusi sedang, kandungan
26
logam berat dalam air dan biota yang hidup didalamnya berada dalam batas
marjinal. Sedangkan pada nonpolusi, kandungan logam berat dalam air dan
organisme yang hidup didalamnya sangat rendah, bahkan tidak terdeteksi. Karena
itu suatu pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan perlu diperhatikan
secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi keseimbangan
lingkungan hidup.
Berikut ini merupakan standar konsentrasi logam berat yang di
rekomendasikan yakni :
Tabel 2.1 : Standar konsentrasi logam dalam air yang direkomendasikan
No Logam simbol Standar (Mg/L)
1 Besi Fe 5,0
2 Mangan Mn 0,5
3 Kadmium Cd 0,01
4 Krom Cr 0,05
5 Nikel Ni 0,10
6 Timbal Pb 0,10
7 Seng Zn 5,0
8 Merkuri Hg 0,001
Sumber : Darmono, 2010
2.3.5 Kontaminasi Merkuri (Hg) dalam air Sumur Melalui Tanah
Kedalaman air tanah dapat digolongkan menjadi air tanah dangkal (0-40 m)
dan air tanah (>40 m). umumnya masyarakat menggunakan air tanah yang berasal
dari tanah dangkal. Air tanah dalam biasanya dikonsumsi oleh industry (Athena,
Tugaswati, Sukar, 1996).
Air tanah yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, baik untuk air minum, sektor pertanian pangan, perikanan,
27
peternakan bisa tercemar merkuri melalui hujan yang membawa penguapan
merkuri pada udara baik secara langsung maupun tidak langsung.
Merkuri (Hg) merupakan zat yang mudah menguap yang terbentuk sebagai
fraksi halus, unsur, jejak, dan ion seharusnya diwaspadai apabila terakumulasi
dalam jumlah tertentu karena berdampak merugikan bagi lingkungan hidup.
Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari permukaan
tanah dan menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam tanah maka
akan mencemari air tanah. Merkuri merupakan senyawa kimia berbahaya yang
berbentuk cair . Karena berbentuk cair sehingga sangatlah mudah mencemari
tanah dan resapan permebealitas tanah menuju air tanah. Ketika dilepas ke
lingkungan, merkuri bergerak mengikuti aliran udara dan jatuh kembali ke bumi.
Kadang kala dekat dengan sumber asalnya dan terkadang jauh dari sumbernya.
Merkuri dapat meresap melalui tanah lalu bergerak ke saluran-saluran
permeabilitas tanah,terendap dalam akuifer tanah. Tanah sangat vital peranannya
bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan
dengan menyediakan hara dan air sekaligus penopang akar . Struktur tanah yang
berongga-ronga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan
tumbuh.Tanah juga menjadi habitat mikroorganisme.
Tanah dan air tanah merupakan tempat awal dari kehidupan rantai
makanan. Tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu bahan mineral,bahan
organik, udara dan air tanah. Tanah mengandung 50 % ruang pori-pori terdiri dari
udara (O2) dan air (H2O). Volume fase padat menempati lebih kurang 45 % bahan
mineral tanah dan 5 % bahan organik. Pada kandungan air yang optimal untuk
28
pertumbuhan tanaman, maka persentase ruang pori-pori adalah 25% terisi oleh air
dan 25 % oleh udara. Dibawah kondisi alami perbandingan udara dan air ini selalu
berubah-ubah, tergantung pada cuaca dan faktor lainnya ( Hafriana dan
Trinuryantono, 2011).
2.2 Kerangka Berfikir
2.2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka teori
Pertambangan emas
Pencemaran udara
Pencemaran lingkungan Logam berat
Pencemaran air Pencemaran tanah
Sungai
Air tanah
Air Sumur
Di konsumsi
manusia
Mengendap di tubuh
manusia
29
2.2.2 Kerangka Konsep
Pemeriksaan
Kadar Merkuri (Hg)
Dengan metode SSA
= Variabel yang diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Kandungan Merkuri
(Hg)
Air Sumur
Memenuhi syarat ≤
0,001 mg/ L
Tidak memenuhi syarat
> 0,001 mg/ L Besi (Fe)
Timbal (Pb)
Seng (Zn)