BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa Latin yaitu communication yang bersumber dari kata communis, berarti “sama”. “sama” disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Lasswell (1960) Dalam Onong Uchjana (2009), komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (Effendi, 2009: 9). Lasswell mengatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur, yaitu : 1. Komunikator (Sender) Komunikator merupakan seseorang yang menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada seseorang. Komunikator yang baik adalah komunikator yang selalu memperhatikan umpan balik sehingga ia dapat mengubah gaya komunikasinya jika ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat negatif. 2. Pesan (Message) Pesan adalah informasi yang disampaikan komunikator atau seperangkat lambang bermakna. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal atau nonverbal. Penyampaian pesan secara verbal dapat berupa kata-kata dan dilakukan dengan menggunakan bahasa, sedangkan pesan secara nonverbal dapat berupa lambang, simbol-simbol, alat, isyarat, gambar atau warna yang memiliki makna untuk mendapatkan umpan balik dari komunikan. 3. Media (Channel) Media yaitu saluran komunikasi atau tempat dimana berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang dapat

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Komunikasi

Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari

bahasa Latin yaitu communication yang bersumber dari kata communis, berarti

“sama”. “sama” disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Lasswell (1960)

Dalam Onong Uchjana (2009), komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang

(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan

tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (Effendi, 2009: 9).

Lasswell mengatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur, yaitu :

1. Komunikator (Sender)

Komunikator merupakan seseorang yang menyampaikan suatu pesan atau

informasi kepada seseorang. Komunikator yang baik adalah komunikator yang

selalu memperhatikan umpan balik sehingga ia dapat mengubah gaya

komunikasinya jika ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat

negatif.

2. Pesan (Message)

Pesan adalah informasi yang disampaikan komunikator atau seperangkat

lambang bermakna. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal atau

nonverbal. Penyampaian pesan secara verbal dapat berupa kata-kata dan

dilakukan dengan menggunakan bahasa, sedangkan pesan secara nonverbal dapat

berupa lambang, simbol-simbol, alat, isyarat, gambar atau warna yang memiliki

makna untuk mendapatkan umpan balik dari komunikan.

3. Media (Channel)

Media yaitu saluran komunikasi atau tempat dimana berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer dalam proses

komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang dapat

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

secara langsung menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

4. Komunikan (Receiver/ Recipient)

Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan pula

yang akan memberikan umpan balik kepada komunikator. Umpan balik memiliki peran

penting dalam komunikasi, sebab umpan balik yang akan menentukan berlanjutnya

komunikasi atau berhentinya komunikasi yang diutarakan komunikator. Oleh sebab itu,

umpan balik bisa bersifat positif atau negatif.

5. Efek (Effect)

Efek merupakan tannggapan atau seperangkat reaksi pada komunikan setelah menerima

pesan dari komunikator.

Unsur-unsur komunikasi diatas akan membantu untuk membuat komunikasi menjadi efektif.

Komunikasi adalah pertukaran informasi sebagai penghantar, penyiaran dan

pemancaran pesan dengan suatu cara (Danesi, 2012: 314). Komunikasi merupakan sarana

vital untuk mengerti diri sendiri, orang lain dan pemahaman apa yang dibutuhkan orang lain

serta untuk mencapai pemahaman tentang dirinya dan sesama. Komunikasi menyarankan

bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2008: 77).

Komunikasi menjadi salah satu hal penting dalam proses apapun, maka dalam

harmonisasi hubungan ini terbentuk dalam komunikasi interpersonal, hal inilah yang

membutuhkan komunikasi didalamnya. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan dari seseorang (komunikator) kepada orang lain

(komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain sebagainya.

Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan,

keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati (Effendi, 2003: 11).

Proses komunikasi menurut Onong terbagi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Proses Komunikasi Secara Primer

Pada proses komunikasi ini, komunikator menyampaikan pikiran atau perasaannya kepada

komunikan dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang disini pada umumnya

adalah bahasa, tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang digunakan

dapat berupa gerak tubuh, warna dan gambar.

2. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi ini, komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang-lambang pada

media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada

di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan surat,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

telepon, majalah, radio, televisi dan sebagainya. Proses ini termasuk sambungan dari proses

primer untuk menembus ruang dan waktu, dalam prosesnya komunikasi sekunder ini akan

semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin

canggih.

1.2 Komunikasi Massa

2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Secara ringkas komunikasi massa terdiri dari dua kata yakni: komunikasi dan massa.

Komunikasi masa berasal dari: (1) mass communicatioms menujukan pada media mekanis

yang digunakan dalam komunikasi mass yakni media massa. (2) mass communication

menunjukan pada teori atau proses teroretik (proses dalam komunikasi massa itu sendiri).

Massa dalam arti komunikasi adalah sekelompok individual yang bersikap dan perilakunya

dipengaruhi oleh media massa. Karena ada pengaruh media massa, maka massa dalam arti

komunikasi menunjuk pada istilah audiens, penonton, pembaca, pemirsa, dan pendengar.

Komunikasi massa adalah media massa modern (cetak, elektronik, online) sebab ada media

tradisional (kentongan, angklung, bedug, dan lain-lain) (Nurudin, 2017:91-94).

Komunikasi massa sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya

dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal melalui alat-alat

mekanis seperti radio, televise, surat kabar, dan film (Choliel dan Cahaya, 2015:53).

Komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh bittner (dalam Rakhmat,

2003:188) yakni “komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media massa

pada sejumlah besar orang (mass Communication is messages communicated through a mass

medium to a large number of people).

Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain,

yaitu Garbner. Menurut Gerbner (1967) (dalam Rakhmat, 2003:188). Menurut Garbner

“Mass communication is the technologically and institutionally based production and

distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”.

(komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga

dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

Dari definisi tersebut dapat di ketahui bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu

produk berupa pesan-pesan komunikasi dan komunikasi massa itu harus menggunakan media

massa (Ardianto, 2009:3). Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang berlangsung

dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifat massal

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film (jupendri,

2016:187).

2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi Massa

Harold D. Laswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan unsur-unsur komunikasi

dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut “Who, Says What, in Which Channel, To Whom,

With What Effect?”

a. Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa

adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga

atau organisasi (institutionalized person). Lembaga seperti perusahaan surat kabar,

stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan institutionalizer person

adalah redaktur surat kabar (sebagai contoh)

b. Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam

jumlah yang sangat besar dan menjangkau audience yang sangat banyak. Pesan-

pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya.

c. Unsur in which channel (saluran atau media). Menyangkut semua peralatan untuk

menyebarkan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan

tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet dan sebagainya.

d. Unsur to whom (penerima atau mass audience). Pesan-pesan komunikasi massa

biasa disebut audience atau khalayak, seperti orang yang membaca surat kabar,

mendengarkan radio, menonton televisi, dan browsing internet.

e. Unsur with what effect (dampak).

David Berlon (dalam Wiryanto, 2005) mengklasifikasi dampak atau perubahan ini

kedalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan

perilaku nyata (Ngalimun, 2017:90-94).

2.2.3 Ciri-ciri Komunikasi Massa

Dalam buku pengantar Komunikasi Mass (Nurudin, 2011:19-34) menjelaskan cirri-ciri

komunikasi massa antar lain:

a. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga.

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang.

Artinya, gabungan antaraberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam

sebuah lembaga. Didalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga

media massa itu sendiri. Komunikasi yang memiliki lembaga atau institusi dan harus

tunduk pada sistem yang sudah diciptakan dalam saluran komunikasi massa tersebut.

b. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Bersifat heterogen/beragam artinya, penerima pesan dari komunikasi massa ini

berbeda-beda atau beragam baik dari tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, status

sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama dan kepercayaan

yang tidak sama.

Herbert Bluner pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience/komunikan

sebagai berikut:

a) Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, mempunyai

heterogenitas komposisi atau susunan yang berasal dari berbagai kelompok

masyarakat.

b) Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain, dan tidak

berinteraksi satu sama lain secara langsung.

c) Mereka tidak memiliki kepemimpinan atau organisasi formal

c. Pesannya Bersifat Umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau

kelompok masyarakat tertentu saja. Dengan kata lain, pesan media massa ini

ditujukan kepada khalayak yang plural atau masyarakat luas. Pesan-pesan yang

dikemukakanpun tidak boleh bersifat khusus

d. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah

Proses komunikasi massa berlangsung satu arah, komunikan yang menerima

pesannya tidak dapat memberikan feedback atau respon secara langsung karna

komunikasi massa ini bersifat tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).

e. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

Media massa sebagai komunikator utama dalam komunikasi massa membutuhkan

peralatan teknis, misalnya media elektronik membutuhkan alat pemancar. Peralatan

teknis semakin kompleks seperti yang dimiliki jaringan internet, dalam jaringan

internet juga dibutuhkan seperti computer, telepon, modem dan jaringan satelit untuk

memudahkan pengiriman pesan-pesannya.

f. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut sebagai penapis informasi/ palang pintu/

penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi

melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah

atau mengurangi, menyederhanakan, dan mengemas agar semua informasi lebih

mudah dipahami. Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor, manajer

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

pemberitaan, penjaga rubric, cameramen, sutradara, lembaga sensor film dan lain

sebagainya.

Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa.

Bahkan ketergantung pada media massa sudah sedemikian besar, ketergantung yang tinggi

pada media massa tersebut akan mendudukan media sebagai alat yang akan membentuk

perilaku, pola piker masyarakat.

2.2.4 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa (Nurudin, 2011:66-91):

1) Informasi

Fungsi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Media

massa memberikan informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.

2) Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi

dibandingkan dengan fungsi fungsi lain. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan

televisi sebagai media hiburan. Dalam sebuah keluarga, televisi bisa sebagai perekat

keintiman keluarga itu masing – masing anggota keluarga mempunyai kesibukan sendiri-

sendiri, misalnya suami dan istri kerja seharian sedangkan anak – anak sekolah. Setelah

kelelahan dengan aktivitasnya masing – masing, ketika malam hari berada dirumah,

kemungkinan besar mereka menjadikan televisi sebagai media hiburan sekaligus saran

untuk berkumpul bersama keluarga.

3) Persuasi

Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi

jika diperhatikan lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasif. Tulisan pada tajuk rencana,

artikel, dan suar membaca merupakan contoh tulisan persuasif. Media massa juga

mampu menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu hal dan tidak berbuat hal lain,

misalnya dalam iklan. Tujuan utama iklan adalah menggerakan konsumen untuk

membeli barang yang diiklankan.

4) Transmisi Budaya

Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas,

meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat diletakkan selalu

hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak penerimaan individu.

5) Mendorong Kohesi Sosial

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong

masyarakat untuk bersatu. Media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan

dirinya bahwa bercerai-cerai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan masyarakat dan

memberikan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama.

6) Pengawasan

Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjukkan

pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada

disekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware

survelillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau

pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan seperti berita tentang badai,

topan, gelombang laut yang mengganas, angin ribut disertai hujan lebat dan informasi

tentang wabah penyakit. Fungsi pengawasan instrumental seperti informasi harga

kebutuhan sehari-hari, tentang produk yang ada di pasaran dan berita tentang jadwal

televisi atau film-film yang diputar di gedung bioskop.

7) Korelasi

Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari

masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya.

8) Pewarisan Sosial

Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut

pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu

ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranan, dan etika dari satu generasi ke generasi

selanjutnya.

9) Melawan Kekuasan dan Kekuatan Represif

Komunikasi massa berperan memberikan informasi,tetapi informasi yang diungkapkan

ternyata mempunyai motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan.

10) Menggugat Hubungan Trikotomi

Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalam

komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat.

Fungsi komunikasi massa secara khusus adalah : meyakinkan (to persuade),

menganugrahkan status, membius (narcotization), menciptakan rasa kebersatuan, privastiasi

dan hubungan parasosial :

1) Fungsi meyakinkan (to Persuade)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada

khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi

meyakinkan atau persuasi. Persuasi bisa datang dalam bentuk :

a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;

b. Mengbuah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;

c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu;

d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.

2) Fungsi Menganugerahkan Status

Penganugerahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang disebarluaskan

melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka

meningkat.

3) Fungsi Membius (Narcotization)

Salah satu fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah

fungsi mebiusnya (Narcotization). Ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi

tentang sesuatu penerima percaya bahwa tindakan tertentu harus diambil. Sebagai

akibatnya, pemirsa atau penerima terbius kedalam pasif, seakan-akan berada dalam

pengaru narkotika.

4) Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan

Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah

kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok.

5) Fungsi Privatisasi

Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial

dan mengucikan diri ke dalam dunianya sendiri. Beberapa ahli berpendapat bahwa

berlimpahnya informasi yang dijejalkan kepada kita tela membuat kita merasa

kekurangan. Laporan yang gencar tentang perang, inflasi, kejahatan dan pengangguran

membuat sebagian orang merasa begitu putus ada sehingga mereka menarik diri kedalam

dunia mereka sendiri (Ardianto, 2009:20-24)

2.3 Media Komunikasi Massa

Dalam proses komunikasi, media disebut juga sebagi saluran atau pengantar pesan

(channel). Media atau disebut media komunikasi adalah alat yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan. Setiap komunikator akan

memerlukan media atau saluran sebagai alat perantara. Oleh sebab itu, komunikator akan

menentukan media yang tepat untuk digunakan agar pesan dapat disampai kepada komunikan

(Jupendri, 2016:127)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Ada beberapa media dalam komunikasi massa. Diantaranya:

1) Surat kabar

Surat kabar boleh dikata sebagai media massa tertua sebelum ditemukan film, radio, dan

TV. Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek

huruf, serta lebih banyak disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak

(Cangara, 2012:141).

Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi

menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat

Indonesia. Fungsi yang paling menonjol dari surat kabar adalah penyebar informasi. Hal ini

sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keinginantahuan akan

setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya (Ardianto, 2009:111).

2) Radio

Sebelum taun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian khalayak radio siaran,

banyak orang memperkirakan bahwa radio siaran berada diambang kematian. Radio adalah

media massa elektronik tertua dan sangat luas (Ardianto:123).

Namun salah satu kelebian radio dibandingkan dengan media lainnya, iala cepat dan

mudah dibawa kemana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain,

seperti memasak, menulis, menjahit dan semacamnya (Cangara, 2012:152).

3) Televisi

Televisi menjadi salah satu media komunikasi massa karena bersifat keserempakan

dalam menyampaikan pesan. Fenomena kecenderungan orang muda meninggalkan televisi

dan lebih menonton televisi lewat internet: Yahoo, Youtube dan lainnya tidak mengurangi

peranan stasiun televisi terutama karena berbagai stasiun televisi juga telah menyebarkan

siarannya lewat internet (Mulyana, 2008:2).

4) Internet

Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang

menjangkau jutaan orang diseluru dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para

peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang

mahal. Namun sekarang internet tela berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat

cepat dan sangat efektif, sehingga tela menyimpang jauh dari misi awalnya. Penggunanya

kini mencakup berbagai kalangan, para pengelola media massa (penerbit surat kabar dan

majalah, radio siaran dan televisi), penerbit buku, artis, guru dan dosen, pustakawan,

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

penggemar komputer dan pengusaha. Alasan penggunanyapun beraneka ragam, mulai

sekedar berkomunikasi hingga mengakses informasi dan data yang penting (Ardianto,

2009:150-151).

Kelebihan jaringan komunikasi internet ini adalah kecepatan mengirim dan memperoleh

informasi, dan sekaligus sebagai penyedia data yang shopisticated. Sebab 30 tahun lalu orang

tidak bisa membayangkan bahwa komputer yang bebasis internet menjadi perpustakaan dunia

yang dapat diakses melalui satu pintu yang namanya world wide word (www). Internet juga

menjadi penyedia media informasi, surat kabar (electronic newspaper), program film, TV,

buku baru, serta lagu-lagu mulai dari yang bernuansa klasik sampai lagu-lagu kontemporer

(Cangara, 2016:163).

2.4 Televisi

2.4.1 Pengertian Televisi

Televisi terdiri dari kata “tele” yang berarti jauh dan “visi” berarti penglihatan (Uchana,

1993:174) yang mana mempunyai dua sifat yaitu bisa dilihat gambarnya dan didengar

suaranya sehingga audience bisa terhibur sekaligus mendapatkan informasi dan ilmu

pengetahuan cara berfikir mahasiswa untuk kedepannya.

Televisi mulai memasuki kehidupan masyarakat Indonesia sejak tahun 1962 dengan

kehadiran Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pesatnya perkembangan media elektronik

sangat berarti dengan diizinkannya televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989.

Televisi merupakan salah satu media elektrnik yang menjadi hiburan dan sumber

informasi bagi pemirsa tayangan televisi. Penelitian untuk tayangan televisi dapat dilihat

melalui rating atau program apa saja yang paling banyak disaksikan oleh masyarakat. Stasiun

televisi menggunakan Nielsen Audience Measurement sebagai jasa penelitian peringkat

program (rating), dengan melakukan perhitungan rating dan share televisi (Facruddin, 2016).

Televisi sebagai media massa memiliki fungsi sebagai media penyampai informasi. Program

televisi seperti news, infotement, bahkan talkshow mampu memberikan informasi yang

sering dibutuhkan oleh pemisra televisi. Selain member informasi televisi juga sebagai sarana

edukasi bagi pemirsa khususnya para pelajar dan anak anak yang sedang dalam tahap

perkembangan acara kuis, program bimbingan rohani, talkshow pendidikan atau bidang

pengetahuan lain sangat berguna bagi masyarakat kita. Bagi sebagaian orang yang

mempunyai pola belajar dalam bidang audiovisual, menonton televisi bisa dijadikan sebagai

alternatif pelajaran. . (Noor, Ida Fitriani. 2018).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

2.4.2 Program Televisi

Pada dasarnya apa saja dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama

program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak tertentangan dengan kesusilaan,

hukum dan peraturan yang berlaku. Program televisi sebagai faktor yang paling penting

dalam mendukung financial suatu penyiaran radio dan televisi adalah program yang

membawa audien mengenal suatu penyiaran. Berbagai jenis program televisi tersebut dapat

dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu (Morrisan, 2011:90) :

1) Berita Keras (Hard news)

Berita keras (Hard news) adalah segala informasi penting dan menarik yang harus

segera disajikan ole media penyiaran karena sifatnya harus segera ditayangkan agar

dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi

kedalam beberapa bentuk berita yaitu :

a. Straight News

Straight News berarti berita “langsung” (Straight News) maksudnya suatu berita

yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang

mencangkup 5W+1H (who, what, where, why, dan how) terhadap suatu peristiwa

yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terkait waktu (deadline) karena informasi

nya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.

b. Feature

Program berita yang menampilkan berita-berita ringan misalnya informasi mengenai

tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik semacam ini disebut

feature. Dengan demikian, feature adalah berita ringan (soft news) namun menarik.

Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan

kekaguman, dan sebagainya. Tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun

karena durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari

program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Jika feature

terkait dengan peristiwa penting atau terkait dengan waktu harus segera disiarkan

dalam suatu program berita disebut dengan news feature.

c. Infotainment

Berita yang menyajikan informasi mengenain kehidupan orang-orang yang dikenal

masyarakat (celerity), dan arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri

hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya. Infotainment adala

salah satu bentuk berita kesar karena memuat informasi yang harus segera

ditayangkan. Program berita regular terkadang menampilkan berita mengenai

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

kehidupan selebritis yang biasanya disajikan pada segmen akhir suatu program

berita.

2) Berita Lunak (Soft News)

Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang

disampaikan secaraa mendalam namun tidak bersifat segera ditayangkan. Program yang

masuk ke dalam kategori eria lunak adalah :

a. Current Affair

Program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu erita penting yang muncul

sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam, cukup terikat dengan

waktu. Batasannya adala bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian

khalayak maka current affair dapat disajikan. Misalnya, program yang menyajikan

cerita mengenai kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam dahsyat,

seperti gempa bumi atau tsunami.

b. Magazine

Dieri nama magazine karena topic atau tema yang disajikan mirip dengan topik-

topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah. Magazine adalah program yang

menampilkan informasi ringan namun mendalam, dengan kata lain Magazine adalah

feature dengan durasi lei panjang, ditayangkan pada program tersendiri yang

terpisah dari program berita.

c. Dokumenter

Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan

pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya, menceritakan mengenai

suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh, kehidupan atau sejara

masyarakat (misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang rumput dan

sebagainya. Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah

film sehingga sering disebut dengan film documenter.

d. Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau

beberapa orang untuk membahas sautu topik tertentu dipandu seorang pembawa

acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman

langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka seorang ali

dalam masalah yang tengah dibahas.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

2.5 Program Acara Edutaiments Si Bolang Trans7

Perkembangan televisi sebagai media massa begitu pesat, karena sebagai media massa

sangat dirasakan manfaatnya, karena dalam waktu yang relatif singkat, dapat menjangkau

wilayah dan jumlah penonton yang tidak terbatas. Bahkan, peristiwa yang terjadi saat itu juga

(live), dapat segera diikuti sepenuhnya, oleh penonton di belahan bumi yang lain. Oleh karena

itula banyak orang menyebutkan, bahwa abad ini sebagai abad komunikasi (Darwanto,

2007:117).

Media televisi sebagai media yang terbukti memiliki kemampuan yang sangat efektif,

sehingga dimanfaatkan untuk penyiaran program-program pembelajaran secara nasional agar

dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan, meningkatkan kualitas

pendidikan dan meningkatkan efektivitas pendidikan. Media pendidikan televisi berperan

aktif dan dapa mempengaruhi pendidikan seorang anak. Seperti berpengaruh pada sikap

seseorang, kreativitas, motivasi, pandangan hidup, gaya hidup, dan juga orientasi masyarakat.

Dengan demikian, salah satu bentuk pendayagunaan teknologi komunikasi adalah media

televisi.

Dalam hal efektivitasnya dalam menjalankan fungsinya, DR. Jack Lyle, Drector of

Communication Institute The West Center, menyatakan sebagai berikut: “bahwa televisi

untuk kita sebagai “jendela dunia”, apa yang kita lihat melalui jendela ini, sangat membantu

dalam mengembangkan daya kreasi kita, hal ini seperti diungkapkan oleh Walter Lippman

beberapa tahun yang lalu, bahwa dalam pikiran kita ada semacam ilustrasi gambar dan

gambar-gambar ini merupakan suatu yang penting dalam hubungannya dengan proses

belajar, terutama sekali yang berkenaan dengan orang, tempat dan situasi yang tidak setiap

orang perna ketemu, mengunjungi atau tela mempunyai pengalaman” (Lyle, 1980:13 dalam

Darwanto, 2007:118).

Seperti halnya tayangan “Si Bolang” Trans 7, penonton khususnya anak-anak dapat

melihat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya misalnya melihat anak-anak dari

berbagai daera beserta dengan kebudayaan, sosial, adat istiadat, tradisi dan permainan

tradisional yang terdapat pada wilayah atau daerah tersebut. Selain itu, anak-anak sebagai

penonton seakan-akan dapat merasakan secara langsung petualangan yang dilakukan oleh Si

Bolang. Dari hal itula anak-anak dapat belajar melalui media massa televisi dengan mudah

dan praktis sehingga anak tersebut tidak perlu dating ke wilayah tersebut secara langsung,

tetapi melalui media massa televisi, anak-anak dapat melihat, mempelajari, meniru,

memaknai, merasakan, memahami apa yang mereka tonton. Dengan demikian, secara tidak

langsung anak-anak belajar melalui media massa televisi.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Si Bolang pertama kali tayang pada 25 Maret 2006, setiap hari minggu pagi, pukul 9.30

WIB. Tayang selama seminggu sekali sampai dengan akhir 2006. Ketika itu masih di bawah

naungan TV7. Di awal 2007, ketika sudah bergabung dengan Transmedia, Si Bolang tayang

lima kali dalam seminggu, Senin sampai Jum’at, pukul 12.30 WIB. Bocah Petualang adala

sala satu program news - semi dokumenter mengenai petualangan anak-anak di TRANS7.

Bocah Petualang bercerita tentang kehidupan anak-anak di berbagai daerah Indonesia,

terutama mereka yang hidup di pedalaman atau desa-desa. Program Bocah Petualang tayang

setiap harri Senin Sampai Jum’at pukul 12.30 WIB

(http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/173. diakses tanggal 8 September 2019).

Si Bolang merupakan sebuatan dari seorang anak setempat yang memimpin teman-

temannya berpetualang disekitar tempat tinggalnya. Hampir di setiap episode tayangan

tersebut, menampilkan petualangan yang seru. Masa kanak-kanak meruapakan masa yang

sangat luar biasa, penuh tawa, khayalan, dan dipenuhi dengan berbagai hal yang mengenang

bagi pelakunya. Setiap anak pasti, memilikin karakter yang berbeda-beda, hal itu ditentukan

atas faktor alam dan budaya tempat tinggal mereka karena mereka biasanya bermain

disekitar lingkungan tempat tinggalnya (http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/173.

diakses tanggal 8 September 2019).

2.6 Masyarakat

Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan (berinteraksi) dengan

manusia lain dalam suatu kelompok (Setiadi, 2013: 5 dalam Bambang, 2014: 28). Kehidupan

masyarakat yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Manusia sebagai mahluk sosial selalu membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi

kebutuhannya, sebuah kenicayaan manusia bisa hidup secara individual dalam

lingkungannya, (Bambang, 2014:28)

Para ilmuan di bidang sosial sepakat tidak ada defines tunggal tentang masyarakat

dikarenakan sifat manusia selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada akhirnya, pada ilmuwan

tersebut memberikan definisi yang berbeda beda antara satu dengan yang lain. Berikut ini

beberapa definisi masyarakat menurut pakar sosiologi (Setiadi, 2013: 36, dalam Bambang,

2014: 38):

1. Selo Soemardjan mengartikan masyarakat sebagai orang – orang yang hidup

bersama dan menghasilkan kebudayaan

2. Max Weber mengartikan masyarakat sebagai stuktur atau aksi yang pada pokoknya

ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Emile Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif individu-

individu yang merupakan anggota-anggota. Kehidupan sebuah masyarakat merupakan sebuah

system social dimana bagian-bagian yang ada didalamnya saling berhubungan antara satu

dengan yang lainnya dan menjadikan suatu kesatuan yang terpadu. Manusia akan bertemu

dengan manusia lainnya dalam sebuah masyarakat dengan peran yang berbeda-beda, sebagai

contoh ketika seseorang melakukan perjalanan wisata, pasti kita akan bertemu dengan sebuah

system wisata, pendamping perjalanan wisata, rumah makan, penginapan dan lain-lain,

(Bambang, 2014: 39).

Masyarakat merupakan sebuah system yang saling berhubungan antara satu manusia

dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan. Manusia sebagai mahluk social

yang membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, mereka tidak dapat

hidup sendiri dalam sebuah masyarakat, akhirnya timbullah timbale balik atau interaksi

antara manusia, dengan kriteria kriteria(Sitorus, 2003: 16 dalam Bambang, 2014: 41) sebagai

berikut:

1. Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu

2. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol

3. Ada dimensi waktu (lampau, kini, mendatang) yang menentukan sifat aksi yang

sedang berlangsung

4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan

yang diperkirakan pengamat

Adapun Soerjono Soekanto (1986: 27 dalam Bambang, 2014: 39) mengemukakan

bahwa ciri – cirri kehidupan masyarakat adalah:

1. Manusia yang hidup bersama – sama sekurang – kurangnya terdiri dari dua orang

individu

2. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama

3. Menyadari kehidupan mereka merupakan kesatuan

4. Merupakan system bersama yang menimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari

perasaan saling terikat antara satu dengan lainnya.

2.7 Landasan Teori

2.7.1 Analisis Resepsi

Analisis resepsi merupakan bagian khusus dari studi khalayakan yang mencoba

mengkaji secara mendalam proses actual dimana wancana media diasimilasikan melalui

praktek wacana dan budaya khalayaknya. Ada 3 elemen pokok dalam metodologi resepsi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

yang secara eksplist bisa disebut sebagai “the collection analysis, and interpretation of

reception data” (Jensen, 1999: 139). Ketiga elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data dari kalayak. Data bisa diperoleh melalui wawancara

mendalam (baik individual maupun kelompok).

2. Menganalisis hasil atau temuan dari wawancara atau rekaman proses jalannya fokus

group discussions (FGD). Setelah wawancara dan FGD sebagaimana langkah

pertama diatas dilakukan maka, tahap berikutnya peneliti akan mengkaji catatn

wawancara tersebut yang berupa ratusan transkrip wawancara yang di dalamnya

kemudian bisa disarikan berbagai kategori pernyataan, pertanyaan, komentar dsb.

3. Tahap ini peneliti melakukan interpretasi terhadap pengalaman bermedia dari

khalayaknya. Perlu dicatat bahwa dalam tahap ini sebenarnya seorang peneliti tidak

sekedar mencocokkan model pembacaan sebagaimana yang telah dirumuskan dalam

acuan teoritis melainkan justru mengelaborasikan dengan temuan yang

sesungguhnya terjadi di lapangan sehingga memunculkan model dan pola

penerimaan yang ril dan lahir dari konteks penelitian (Ervan Putra, 2015. Diakses

pada tanggal 13 September 2019).

Studi mengenai pemaknaan konten media terkait dengan teori dan analisis resepsi.

Resepsi merupakan bagian dari studi khalayak yang digunakan untuk menganalisis

penerimaan khalayak terhadap konten media. Resepsi adalah studi penerimaan atau analisis

penerimaan. Analisis resepsi dikembangkan oleh Stuart Hall dari Center for Contemporary

Cultural Studies (CCCS) atau Pusat Kajian Budaya Kontemporer, di University of

Birmingham di Inggris. Menurut Hall (dalam Baran dan Davis,2010:304), studi penerimaan

adalah teori berbasis khalayak yang berfokus pada bagaimana beragam jenis anggota

khalayak memaknai bentuk konten tertentu. Stuart Hall memandang bahwa seorang peneliti

harus memusatkan perhatiannya pada analisis atas konteks sosial dan politik dalam produksi

konten, serta konsumsi konten media (penafsiran).

Kelahiran reception research dalam penelitian komunikasi massa kembali

pada encoding dan decodingStuart Hall dalam wacana televisi. Apa yang dikenal

sebagai reception research dalam studi media adalah terkait dengan kajian budaya dan

Birmingham Centre, meskipun kemudian menunjukkan bahwa teori resepsi memiliki akar

lainnya (Alaasutari, 1999: 2).

Penelitian ini menggunakan landasan teori analisis resepsi dari Stuart Hall. Karena teori

ini sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Menurut Hall (dalam Baran dan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Davis,2010:304), studi penerimaan adalah teori berbasis khalayak yang berfokus pada

bagaimana beragam jenis anggota khalayak memaknai bentuk konten tertentu. Stuart Hall

memandang bahwa seorang peneliti harus memusatkan perhatiannya pada analisis atas

konteks sosial dan politik dalam produksi konten, serta konsumsi konten media (penafsiran).

Kelahiran reception research dalam penelitian komunikasi massa kembali

pada encoding dan decoding Stuart Hall dalam wacana televisi. Apa yang dikenal

sebagai reception research dalam studi media adalah terkait dengan kajian budaya dan

Birmingham Centre, meskipun kemudian menunjukkan bahwa teori resepsi memiliki akar

lainnya (Alaasutari, 1999: 2).

Menurut Hall dalam (Alaasutari, 1999: 2-3) Khalayak melakukan Decoding terhadap

pesan media melalui tiga posisi yaitu:

a. Posisi Hegemoni Dominan

Yaitu situasi dimana khalayak menerima pesan yang disampaikan oleh media. Ini

adalah situasi dimana media menyampaikan pesannya dengan menggunakan kode

budaya dominan dalam masyarakat. Dengan kata lain, baik media dan khalayak sama-

sama menggunakan budaya dominan yang berlaku. Media harus memastikan bahwa

pesan yang diproduksinya harus sesuai dengan budaya dominan yang ada dalam

masyarakat. Jika misalnya khalayak menginterpretasikan pesan iklan di media melalui

cara-cara yang dikehendaki media maka media, pesan, dan khalayak sama-sama

menggunakan ideologi dominan.

b. Posisi Negosiasi

yaitu posisi dimana khalayak secara umum menerima ideologi dominannamun

menolak penerapannya dalam kasus-kasus tertentu (sebagaimana dikemukakan Stuart

Hall: the audience assimilates the leading ideology in general but opposes its

application in specific case) Dalam hal ini, khalayak bersedia menerima ideologi

dominan yang bersifat umum, namun mereka akan melakukan beberapa pengecualian

dalam penerapannya yang disesuaikan dengan aturan budaya setempat.

c. Posisi Oposisi

Cara terakhir yang dilakukan khalayak dalam melakukan decoding terhadap pesan

media adalah melalui oposisi yang terjadi ketika khalayak audiensi yang kritis

mengganti atau mengubah pesan atau kode yang disampaikan media dengan pesan atau

kode alternatif. Audiensi menolak makna pesan yang dimaksudkan atau disukai media

dan menggantikannya dengan cara berpikir mereka sendiri terhadap topik yang

disampaikan media. Stuart Hall menerima fakta bahwa media membingkai pesan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

dengan maksud tersembunyi yaitu untuk membujuk, namun demikian khalayak juga

memiliki kemampuan untuk menghindari diri dari kemungkinan tertelan oleh ideologi

dominan. Namun demikian sering kali pesan bujukan yang diterima khalayak bersifat

sangat halus. Para ahli teori studi kultural tidak berpandangan khalayak mudah

dibodohi media, namun seringkali khalayak tidak mengetahui bahwa mereka telah

terpengaruh dan menjadi bagian dari ideologi dominan (Morissan,2013: 550-551).

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian, terdapat

sebuah penelitian yang meneliti program acara televisi dengan menggunakan metode

penelitian analisis resepsi. Berikut rujukan penelitian terdahulu yang penulis jadikan acuan :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Dinar Ayu

Chandra

Agustina. 2019,

Universitas

Islam Negeri

Sunan1 Ampel

Surabaya

Analisi Resepsi Warga

Nahdlatul Ulama Tentang

Program Kiswah Interaktif

di TV9 Nusantara

Menunjukan bahwa Program

kiswah interaktif lebih banyak

dipahami warga Nahdlatu Ulama

sebagai diskusi interaktif

keagamaan dan lebih dimaknai

warga Nahdlatu Ulama sebagai

waktu luang. Warga Nahdlatu

Ulama menjadikan kiswah

interaktif sebagai satu-satunya

program keagamaan yang

dikonsumsi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif dengan

pendekatan kultural. Pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah

observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Dinar Ayu Chandra Agustina untuk

mengetahui pemaknaan warga Nahdlatu Utama tentang program kiswah interaktif

TV9 Nusantara, sedangkan penulis untuk menganalisis resepsi masyarakat

terhadap tayangan Si Bolang di Trans 7.

Persamaan : Terletak pada mengunakan analisis resepsi dengan mengunakan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

metode penelitian kualitatif.

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Amalia

Setiawati. 2017,

Universitas

Islam Bandung

Resepsi Khalayak Program

Acara Kuliah Subuh

Dalam Merepresentasikan

Kekuatan Eksistensi RRI

Pro 1 Bandung Sebagai

Radio Publik

Menurut sudut pandang encoder

dan penerimaan penonton,

hasilnya menunjukkan bahwa

keberadaan kekuatan RRI Pro 1

Bandung sebagai penyiaran radio

publik diwakili oleh kekuatan

kredibilitas dan kepribadian

Ustadz Shoimun sebagai sumber

program itu dan juga disana.

Kesamaan penerimaan antara

encoder dan decoder.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan pendekatan analisis

penerimaan penonton, mencari perbedaan antara makna antara khalayak dan teks

di media.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Amalia Setiawati untuk mengetahui

bagaimana tanggapan penonton terhadap program radio kuliah subuh yang

disiarkan di RRI Pro 1 Bandung, juga mencari program mana yang mewakili

kekuatan eksistensi RRI Pro 1 Bandung sebagai penyiaraan radio publik.

Sedangkan penulis untuk menganalisis resepsi masyarakat terhadap tayangan Si

Bolang di Trans 7.

Persamaan : Terlekat pada mengunakan analisis resepsi dengan menggunakan

metode penelitian kualitatif

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian

Any

Surtani,

2013.

Universitas

Semarang

Analisis Resepsi Penonton

atas Popularitas Instan

Video Youtube ‘Keong

Racun’ Sinta dan Jojo

Narasumber 1 menempatkan pada

posisi Oppositional Counter

hegemonic reading,narasumber 1

tidak sejalan dengan kode-kode

yang ditawarkan, menolak makna

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

atau pembacaan yang disodorkan.

Sedangkan narasumber 2 dan 3

ketika diperoleh beberapa

persamaan. Kedua narasumber

tersebut memaknai video tersebut

sebagai hal yang cukup lucu,

menarik. Dan menghibur, namun

tidak berlangsung lama.

Narasumber 2 dan 3 menempati

posisi yang sama yakni

negotiated reading. Narasumber 4

menangkap pesan dan makna

yang dibuat oleh pembuat video

dan menyukainya. Bahkan

narasumber 4 ingin membuat

video sejenis dengan efek dengan

bijak dan sesuai kebutuan.

Metode yang digunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis

resepsi. Analisi resepsi dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui

pemaknaan penonton terhadap isi tayangan video Youtube Sinta dan Jojo.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Any Surtani untuk mengetahui

pemaknaan penonton terhadap isi tayangan video Youtube Sinta dan Jojo,

sedangkan penulis untuk menganalisis resepsi masyarakat terhadap tayangan

Si Bolang di Trans 7.

Persamaan : Terletak pada mengunakan analisis resepsi dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif

Nama peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Aisyah fatin,

2013.

Universitas

Muhammadiyah

Surakarta.

Analisi Resepsi Penonton

Perempuan yang Sudah

Menikah Terhadap

Perkerasan Pada

Perempuan Di Film Die

Yang diterima informal 1 dan 2

berada pada posisi oppositional

atau tidak sesuai dengan informal

tersebut. Kedua informal tidak

setuju dengan adanya pembedaan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Fremde (When We Leave) dalam menerima hak dan

melakukan kewajiban antara laki-

laki dan perempuan. Informal 3

dan 4 tidak jauh berbeda dengan

informal 1 dan 2 , informal 3 dan

4 juga berada di posisi

oppositional yang menolak nilai

makna perbedaan gender dalam

film tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan analisis resepsi,

subjek dari penelitian ini adalah khalayak yang menonton objeknya, yakni film

Die Fremde (When We Leave), yang selanjutnya disebut sebagai informal.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Aisyah Fatin ingin mengetahui

Pemaknaan perempuan yang sudah menikah terhadap kekerasan pada perempuan

di film Die Fremde (When We Leave), sedangkan penulis untuk menganalisis

resepsi masyarakat terhadap tayangan Si Bolang di Trans 7.

Persamaan : Terletak pada mengunakan analisis resepsi dengan menggunakan

metode penelitian kualitatif.

Nama

peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian

Nur Inayah

Yushar,

2016.

Universitas

Islam

Negeri

Alauddin

Makasar

Resepsi Mahasiswa Uin

Alauddin Makasar

Terhadap Film

Dokumentasi Sicko

Hasil penelitian menunjukan

keragaman penerimaan penonton

atas konten film dokumentasi

Sicko berdasarkan latar elakang

keilmuan yang berbeda. Dua

informan dengan latar belakang

keilmuan yang sama memiliki

atensi atau perhatian yang

berbeda terhadap film. Satu

informan leih fokus pada menit

atau adegan tertentu, dan yang

lainnya berfokus pada adegan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

yang berbeda.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan analisis

resepsi (reception analys), model encoding decoding Stuart Hall. Informal

diberi treatment berupa tontonan film Sicko, kemudian memberikan

interprestasi mereka masing-masing, dan mendiskusikan hasil tontonan

tersebut dengan menggunakan metode FGD.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Nur Inayah Yushar ingin mengetahui

pemaknaan Mahasiswa Uin Alauddin Makasar terhadap film dokumenterr

sicko, sedangkan penulis untuk menganalisis resepsi masyarakat terhadap

tayangan Si Bolang di Trans 7.

Persamaan : Terletak pada mengunakan analisis resepsi dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif.

2.9 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang

kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Pada

dasarnya esensi kerangka pemikiran berisi:

1. Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada

landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan.

2. Kerangka logika (logical construct) yang mampu menunjukan dan menjelaskan

masalah yang telah dirumuskan dalam kerangka teori.

3. Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk gambar atau

model matematis yang menyatakan hubungan-hubungan variabel penelitian atau

merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran yang digambarkan dalam suatu

model. Sehingga pada akhir kerangka pemikiran ini terbentuklah hipotesis.

Dengan demikian, uraian atau paparan yang harus dilakukan dalam kerangka berpikir

adalah perpaduan antara asumsi-asumsi teoritis dan asumsi-asumsi logika dalam menjelaskan

atau memunculkan variabel-variabel yang diteliti serta bagaimana kaitan di antara variabel-

variabel tersebut, ketika dihadapkan pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomena atau

masalah yang diteliti (Muhidin, 2011: 79).

Dalam penelitian ini penulis mengunakan konsep Analisis Resepsi Stuart Hall dengan

kerangka pemikiran seperti gambar 2.1 berikut :

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi...Seorang komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan menggunakan

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

Ditonton atau diakses

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019

Resepsi Masyarakat Terdapat

Tayangan Si Bolang di Trans 7

Masyarakat Rt 06 di Desa Bukit Batu,

Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis

Analisis Resepsi

Stuart Hall

Hegemoni Dominan

Position

Negosiasi

Position

Oposisi

Position