BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya...

19
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalan Salah satu gerak tubuh yang dilakukan manusia setiap harinya adalah berjalan. Berjalan merupakan gerak lokomosi yang melibatkan dua kaki, untuk mendukung propulsi dengan salah satu kaki kontak atau bersentuhan dengan tanah. Berjalan meskipun terlihat sederhana namun melibatkan berbagai mekanisme yang bisa menimbulan gerak kompleks. Gaya berjalan merupakan hasil integrasi antara tulang, sistem saraf (sistem saraf pusat dan perifer), otot, dan factor lingkungan (sepatu, permukaan tempat pijakan). Secara mekanis, gaya berjalan atau gait membutuhkan kerjasama antara ekstremitas atas dan bawah pada kedua sisi. Ketika satu kaki menyentuh tanah sebagai penahan, pendukung gerak, dan pendorong, kaki lainnya mengayun untuk membuat satu langkah. Hal tersebut menimbulkan gait / gaya berjalan sebagai gerakan bergantian yang ritmis antara kaki, lengan dan badan untuk membuat gerak maju. Syarat terbentuknya suatu gait adalah balance (keseimbangan), weight bearing, dan forward propultion (dorongan kedepan). 13,15,19 1.1.1 Gait Cycle Gait atau gaya berjalan merupakan suatu fenomena siklik yang bisa dibagi dalam segmen atau fase. Berdasarkan terminologi tradisional, gait digambarkan sebagai proses heelstrike, heel rise, dan toe off. Sedangkan menurut terminologi Rancho Los Amogis (RLA) yang populer di awal 1990-an, lebih menekankan pada lamanya segmen atau proses, seperti loading response, terminal stance, dan pre- swing 20 . saat berjalan salah satu ekstremitas akan berperan memberikan support bagi ekstremitas lainnya yang berpindah maju / berganti gerakan. Ekstremitas akan bergerak bergantian hingga seseorang mencapai tempat yang dituju. Urutan tunggal fungsi tersebut oleh satu ekstremitas disebut gait cycle yang diatur menjadi gerakan secara ritmik tejadi secara berurutan oleh sistem reticulospinal.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

1  

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Gait atau Gaya Berjalan

Salah satu gerak tubuh yang dilakukan manusia setiap harinya adalah

berjalan. Berjalan merupakan gerak lokomosi yang melibatkan dua kaki, untuk

mendukung propulsi dengan salah satu kaki kontak atau bersentuhan dengan

tanah. Berjalan meskipun terlihat sederhana namun melibatkan berbagai

mekanisme yang bisa menimbulan gerak kompleks. Gaya berjalan merupakan

hasil integrasi antara tulang, sistem saraf (sistem saraf pusat dan perifer), otot, dan

factor lingkungan (sepatu, permukaan tempat pijakan). Secara mekanis, gaya

berjalan atau gait membutuhkan kerjasama antara ekstremitas atas dan bawah

pada kedua sisi. Ketika satu kaki menyentuh tanah sebagai penahan, pendukung

gerak, dan pendorong, kaki lainnya mengayun untuk membuat satu langkah. Hal

tersebut menimbulkan gait / gaya berjalan sebagai gerakan bergantian yang ritmis

antara kaki, lengan dan badan untuk membuat gerak maju. Syarat terbentuknya

suatu gait adalah balance (keseimbangan), weight bearing, dan forward

propultion (dorongan kedepan). 13,15,19

1.1.1 Gait Cycle

Gait atau gaya berjalan merupakan suatu fenomena siklik yang bisa dibagi

dalam segmen atau fase. Berdasarkan terminologi tradisional, gait digambarkan

sebagai proses heelstrike, heel rise, dan toe off. Sedangkan menurut terminologi

Rancho Los Amogis (RLA) yang populer di awal 1990-an, lebih menekankan pada

lamanya segmen atau proses, seperti loading response, terminal stance, dan pre-

swing20. saat berjalan salah satu ekstremitas akan berperan memberikan support

bagi ekstremitas lainnya yang berpindah maju / berganti gerakan. Ekstremitas

akan bergerak bergantian hingga seseorang mencapai tempat yang dituju. Urutan

tunggal fungsi tersebut oleh satu ekstremitas disebut gait cycle yang diatur

menjadi gerakan secara ritmik tejadi secara berurutan oleh sistem reticulospinal.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

Siklus gai

lantai/tana

analisis ga

1.

2.

3.

4.

Sat

(Gambar

dimulai d

dimulai d

proses sta

Karena ha

2).

it dimulai d

ah berikutn

aya berjalan

Step length

normal kak

Stride leng

yang sama

Cadence at

langkah/me

Walking v

dengan step

tu gait cyc

1). Stance m

dengan initi

dengan toe-

ance dan sw

al tersebut,

dari salah sa

nya oleh ka

n / gait.

h, jarak kak

ki kanan dan

gth adalah ja

berikutnya

tau irama j

enit.

elocity / g

p length. Pa

cle terdapat

merupakan

ial contact,

-off. Manu

wing berlan

ada beberap

S

atu kaki ber

aki yang sa

ki kontak de

n kiri pada g

arak antara

alan. Irama

gait speed

ada dewasa

t dua perio

kondisi dim

, sedangkan

usia memil

ngsung berg

pa proses y

Gambar 1

Sumber : Kh

rsentuhan ta

ama. Ada

engan tanah

gait normal

kontak kak

a normal pa

merupakan

normal bias

ode, stance

mana kaki m

n swing did

liki dua ek

gantian (con

yang terjadi

1. Fase gait

harb, 201122

anah hingga

beberapa p

h dengan ka

adalah sam

ki dengan ta

ada dewasa

perkalian

sanya 1,5 m

e phase d

menyentuh l

definisikan

kstremitas b

ntralateral)

selama gai

2

a diakhiri k

parameter d

aki lainnya,

ma.

anah dengan

sekitar 10

antara cad

m/s. 13,17,18,21

dan swing p

lantai atau

kaki meng

bawah seh

) kanan dan

it cycle (Ga

ontak

dalam

jarak

n kaki

1-120

dence 1

phase

tanah

gayun

ingga

n kiri.

ambar

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

Dalam fa

loading re

atau termi

terdapat p

terminal s

gait time,

se stance m

esponse yai

inal stance,

proses accel

swing (Gam

yang terbag

Gamb

S

meliputi pr

itu permula

, dan toe-of

leration ata

mbar 3). Du

gi dalam sta

bar 2 : Eve

Sumber : Le

roses heel

an kontak k

off atau pre

au initial sw

urasi tersele

ance time da

ent in a gait

evine, 20122

contact/ in

kaki dengan

-swing. Se

wing, midsw

esaikannya

an swing tim

cycle 21

itial contac

n tanah, mid

edangkan da

wing, dan d

siklus gait

me. 13,17,18

ct, foot-flat

dstance, he

dalam fase s

deceleration

t dikenal de

t atau

eel-off

swing

n atau

engan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

1.1.2 Fa

Me

antara lain

1.

G

aktor-fakto

enurut Shru

n usia, kecep

Gender / Je

Mesk

berjalan/ga

adanya per

pendek dib

yang lebih

pria dan w

kinematics

lutut lebih

swing. Pe

osteoartriti

Gambar 3 :

Sum

r yang Mem

uti, bebera

patan, dan g

enis Kelami

kipun beber

ait antara p

rbandingan

banding pria

pendekStu

wanita denga

, dan menu

besar saat

erbedaan k

s lebih bes

: Pembagian

mber : Mah

mpengaruh

apa hal ya

gender atau

in

rapa penelit

pria dan w

langsung.

a, cadences

udi yang di

an usia yan

unjukkan ba

t initial con

kinematik

sar pada w

n fase stanc

hmoud, 2005

hi Gait

ang mempe

u jenis kelam

ti melapork

anita, hany

Wanita m

s lebih tingg

lakukan Ke

ng sama me

ahwa wanita

ntact dan f

ini menj

wanita. Ada

ce dan swing

523

engaruhi ga

min

kan adanya

ya sedikit st

emiliki lan

gi dibanding

errigan mem

enunjukkan

a memiliki

fleksi lebih

elaskan ad

anya perbed

g

ait perform

perbedaan

tudi menya

ngkah kaki

g pria dan s

mbandingka

n perbedaan

momen ek

besar saat

danya kej

daan gait

mance

gaya

atakan

lebih

stride

an 90

joint

stensi

t pre-

adian

yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

5  

  

berhubungan dengan jenis kelamin diduga juga karena faktor perbedaan

anatomi, tinggi badan maupun panjang kaki wanita biasanya lebih

pendek daripada laki-laki 8,24–26

2. Walking Speed

Kecepatan berjalan mempengaruhi beberapa parameter gait,

seperti cadence, step length, dan stride. Seiring bertambahnya

kecepatan, parameter-parameter tersebut ikut meningkat, juga berubah

seiring menurunnya kecepatan. Bertambahnya walking speed

nampaknya juga mempengaruhi peningkatan step width. Hal lain yang

ikut terpengaruh adanya perubahan kecepatan ini adalah ground

reaction activity, pola aktivitas otot, joint moment, jount reaction forces

yang ikut meningkat bersamaan dengan peningkatan walking speed.24

3. Usia

Seiring bertambah usia, gait berkembang, mulai dari masa

kanak-kanak hingga usia lanjut. Usia diatas 60 tahun samapi lebih dari

100 tahun menunjukkan perubahan gait. Umumnya semakin lanjut usia

kecepatan berjalan juga berkurang, sementara menurunnya walking

speed mengakibatkan berkurangnya step length, joint excurtion, dan

ground reaction forces. Oleh karena itu, perubahan gait yang terjadi

karena usia umumnya sebagai efek sekunder turunnya walking speed.

Selain itu, faktor usia berhubungan dengan berkurangnya kekuatan otot

quadriceps, m. Plantar flexors, dan hip flexor, range of motion, dan

oxygen uptakeoxygen uptake berhubungan dengan pengurangan

walking speed. Usia juga berhubungan dengan ketajaman pengelihatan.

Semakin tinggi usia, ketajaman pengelihatan akan berkurang, hal

tersebut mempengaruhi gait pada lansia, selain karena pengaruh

ekstensi lutut yang berkurang. Ekstensi lutut dan nyeri sendi lutut

terutama mempengaruhi parameter gait dari segi jarak dan waktu. 24,27

4. BMI

Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara obesitas

dan kelainan spinal dengan kelemahan dan kekakuan otot lumbar yang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

6  

  

dapat mempengaruhi berdiri, berjalan, dan berlari. Pola gait pada orang

obesitas perbedaan perbedaan mekanik gerak tubuh dibanding orang

normal. Bentuk tubuh dipengaruhi oleh timbunan lemak. Orang obesits

memiliki ground reaction forces, stance-phase sagital-plane net muscle

moment¸dan step width lebih besar dibanding orang tanpa obesitas.

Kecepatan berjalan orang tanpa obesitas sekitar 1,4 m/s sedangkan pada

obesitas sekitar 1,2 m/s, kecepatan berjalan berbanding terbalik dengan

BMI. Pada anak-anak, walking speed tergantung pada usia, meskipun

anak dengan obesitas memiliki kecepatan berjalan 10%-15% lebih

lambat daribada anak tanpa obesitas. Pengaruh obesitas pada walking

speed juga mempengaruhi peningkatan fase stance dan berkurangnya

fase swing, step width juga meningkat. 28–30

5. Jenis Sepatu

Jenis sepatu atau footwear juga bisa memperngaruhi gait. Pada

anak-anak, sepatu dapat memperpanjang langkah dengan meningkatnya

sudut dan gerak lutut serta meningkatya aktivitas tibialis anterior. Saat

berlari, sepatu mengurangi swing phase, meskipun belum diketahui

dengan jelas pengaruh jangka panjangnya bagi pertumbuhan dan

perkembangan. Sepatu dengan berbagai jenis ketinggian juga

mempengaruhi gait. Sepatu hak tiggi meningkatkan plantarfleksi

kaki.perubahan struktur tulang dari sendi ankle, midtarsal, dan

metatarsophalangeal. Perubahan anatomi menimbulkan perubahan

fungsional termasuk ground reaction forces telapak kaki medial,

berkurangnya pronasi kaki saat midstance, dan meningkatnya vertical

ground reaction force saat heel strike. Penelitian terhadap sepatu hak

tinggi dengan dasar sol berbeda menunjukkan adanya perbedaan

distribusi tekanan kaki. Semakin luas alas permukaan hak sepatu,

tekanan tumit juga berkurang. Jika menggunakan sepatu hak tinggi,

lebih baik menggunakan alas hak yang lebih lebar, karena tekanan kaki

yang akan timbul lebih kecil dibanding alas runcing. Perbedaan

distribusi tekanan plantar sering dikaitkan dnegan keluhan pemakaian

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

1.1.3 Pe

Pe

cadence, d

walk test

spatial, tem

kurang me

a.

speatu hak

calluces. D

dan gait. 3

enilaian Par

nilaian par

dan kecepat

(10mWT)

mporal, dan

emadai.

Prosedur k

1. Partisi

dengan

2. Untuk

terjadi

m sebe

3. Waktu

stopwa

4. Param

di kert

tinggi dala

Distribusi tek1–33

rameter Ga

rameter gai

tan gaya ber

merupaka

n kinematik

kerja

ipan dimin

n pita

k menghilan

i di awal da

elum tanda

u berjalan

atch

meter gait la

tas. 34,35

Gambar

am waktu ya

kanan plant

ait

it seperti s

rjalan yang

an cara sed

k parameter

nta berjalan

ngkan komp

an di akhir b

mulai dan b

dan jum

ain diukur d

4 : Diagram

ang lama se

tar berhubu

tride length

akan dilaku

derhana unt

r gait, jika

n diatas ke

onen percep

berjalan, par

berhenti 1,2

mlah langk

dengan cat

m 10-meter

epperti nyer

ngan denga

h, step leng

ukan adalah

tuk menget

instrumen

ertas yang

patan dan p

rtisipan dim

2 sesudah ta

kah dicatat

dari sepatu

walk test

ri, hallux va

an keseimba

ngth, step w

h walk task.

tahui perub

motion ana

sudah dit

perlambatan

minta berjala

anda finish

t menggun

yang mene

algus,

angan

width,

10 m

bahan

alysis

tandai

n yang

an 1,2

nakan

empel

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

Da

panjang la

dimulai da

1.2 Ke

Ba

bidang. K

pada bida

dihubungk

keseimban

memiliki

merupakan

agar tidak

ari prosedur

angkah tidak

ari jarak 1,2

eseimbanga

alance atau

eseimbanga

ang tumpu

kan denga

ngan (equil

resultan ga

n konsep m

k jatuh. Ko

S

Gam

Sumbe

r diatas ak

k 10 meter

2 meter tetap

an dan Fak

u keseimban

an adalah ke

terutama

an stability

librium) did

aya sama d

multidimens

ntrol keseim

Sumber : No

mbar 5 : Par

er : (Nishim

kan dilakuk

tetapi 5 me

pi dihitung

ktor yang M

ngan digun

emampuan

ketika posi

ty dan p

definisikan

dengan nol

sional yang

mbangan c

vaes, 201134

rameter gait

mura, 2015)3

kan beberap

eter, dan pe

setelah lang

Mempengar

nakan prof

untuk mem

isi tegak. K

postural c

sebagai ke

(hukum N

g menyang

ukup komp

4

t 36

pa modifik

rhitungan p

gkah ketiga.

ruhinya

fesi kesehat

mpertahanka

Kata keseim

ontrol. Se

eadaan dima

Newton I).

kut kemam

plek dan m

kasi, dianta

pengukuran

.

atan di ber

an pusat gra

imbangan s

ecara mek

ana suatu b

Human ba

mpuan seseo

melibatkan p

ranya

tidak

rbagai

avitasi

sering

kanik,

benda

alance

orang

postur

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

9  

  

facilitating movement, dan recovering equilibrium. Stability atau kestabilan

berkaitan dengan keseimbangan, semakin besar gaya yang diberikan untuk

menggeser benda, semakin besar pula stability nya. 37,38

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam

posisi kesetimbangan dalam keadaan statis atau dinamis, dengan

menggunakan aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan berdiri adalah

kemampuan untuk mempertahankan pusat massa tubuh berada dalam Base of

Support/Bidang Tumpu. Keseimbangan berdiri merupakan prasyarat untuk

banyak aktivitas fungsional seperti mobilitas dan penghindaran terhadap jatuh.

Adanya integrasi kompleks dan koordinasi antara sistem tubuh meliputi sistem

sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan

muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi / diatur dalam

otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,cerebellum, area asosiasi) sebagai

respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dari sistem sensori

diinterpretasikan di sistem saraf pusay, untuk kemudian diproses suatu informasi

dengan pergerakan kepala, mata, tubuh, dan ekstremitas untuk mencapai postur

yang tepat. Kontrol keseimbangan sangat penting, tidak hanya diperlukan untuk

menjaga kestabilan postur tapi juga keamanan gerak di setiap aktivitas sehari-hari,

misalnya berdiri, berjalan, berputar, bejalan cepat dan menjaga postur. 38

Keseimbangan melibatkan komponen proses sensori, motorik. Komponen

sensori meliputi visual, propioseptik, dan sistem vestibular. Sedangkan motor

output melibatkan mata dan sistem otot tubuh.

1. Sistem informasi sensori

Mata, otot dan sendi, serta sistem vestibular mengatur masuknya informasi

diterima oleh otak untuk menjaga keseimbangan. Otak menerima

informasi dari sumber-sumber tersebut dari reseptor sensoris.

a. Input dari mata

Ketika cahaya jatuh di sensori retina, rods dan cones, impuls dikirim

ke otak yang akan mengidentifikasi orientasi objek terhadap benda

lain. Studi menyatakan hubungan unik antara sistem visual dengan

keseimbangan. Ketika terjadi kesulitan membedakan antara self-motion

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

10  

  

dan gerakan eksternal/lingkungan dapat terjadi ketidakseimbangan

postur. Peningkatan postural sway karena melihat benda beputar

dimana amplitudogoyangan/sway dipengaruhi frekuensi perputaran

subjek. 39,40

b. Otot dan sendi

Informasi propioseptik dari kulit, otot, dan sendi melibatkan reseptor

sensori yang peka terhadap tarikan atau tekanan jaringan. Contohnya

pada peningkatan tekanan kaki bagian depan ketika berdiri condong

kedepan. Impuls sensori dari kaki mengatur pergerakan kaki atau

adaptasi terhadap permukaan lantai. Ketika terjadi penurunan

propioseptif, mislanya pada kasus neuropati perifer, kontrol postural

juga menurun.

c. Sistem vestibular

Utrikulus, Sacculus, dan Calanis semisirkularis mengatur informasi

sensorik gerak, keseimbangan dan orientasis pasial..Utrikulus

mendeteksi gerakan linear dan gravitasi (orientasi vertikal), kanalis

semisirkularis mendeteksi gerakan rotasi. 40

2. Motorik

Impuls yang ditrasmisukan ke otak akan dikirimkan ke otot untuk

mengatur pergerakan kepala, leher, tubuh, ekstremitas, mata untuk

menjaga keseimbangan. Komponen motorik melibatkan output otot dan

sendi, dan outpurt mata. Sistem vestibulat mengirim sinyal ke otot mata

yang dikenal vestibulo-ocular reflex. Impuls yang dikirim

menyeimbangkan tubuh ketika pergerakan aktif mislanya saat berlari, dan

pergerakan pasif misalnya saat duduk di mobil yang melaju.40

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

Sel

oleh fakto

1. Us

Pen

dew

me

wid

dew

pat

2. Jen

Be

ora

Na

ber

tua

me

GambSumb

lain sistem

or usia, jenis

sia

nelitian me

wasa mud

enunjukkan

dth, dan do

wasa muda

tologis, perb

nis Kelamin

erdasarkan p

ang, ditemu

amun studi

rdiri pada j

a lebih bu

embandingk

bar 6. Skember Vestibu

m sensori d

s kelamin, d

engenai ke

a dan tua

tidak adan

ouble limb s

a dan tua

bedaan terse

n

pecobaan on

ukan wanit

lain menu

enis kelam

uruk diban

kan ground

ma komponeular Disorde

dan muskul

dan bentuk a

eseimbangan

a dalam

nya perbeda

suport dura

sehat, tap

ebut sangat

ne leg stand

ta memilik

unjukkan tid

min yang ber

ndingkan la

d reaction f

en keseimbers Associat

oskeletall,

alas kaki.

n yang me

menjaga

aan mencol

ation tidak m

pi pada ora

t terlihat.41

ding balanc

ki hasil leb

dak adanya

rbeda, tapi

aki-laki. P

force pada

angan tubuhtion, 2008 40

keseimbang

embandingk

equilibrium

ok antara k

menunjukka

ang tua de

ce yang dila

bih buruk

a perbedaan

keseimbang

ada studi

obesitas d

h 0

gan dipeng

kan kemam

m saat ber

keduanya. S

an variasi a

engan kela

akukan pad

dibanding

n goyangan

gan pada w

Gravante

dan normal

11 

garuhi

mpuan

rjalan

Stride

antara

aianan

a 318

pria.

n saat

wanita

yang

l saat

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

12  

  

berdiri emnggunakan baropodomeric platform tidak menunjukkan

hubungan jenis kealim dengan tekanan kaki.42,43

3. Bentuk alas kaki

Penggunaan sepatu juga bisa mempengaruhi keseimbangan. Misalnya

sepatu hak tinggi, semakin tinggi hak sepatu, keseimbangan semakin

berkurang, hal ini sebagai akibat memburuknya postural balance, stability

yang menurun. Sepatu hak tinggi juga meningkatkan kontarksi dari calf

muscle (m. Gastrocnemius medialis, m gastrocnemius laneralis), m tibialis

anterior, dan m vastus lateral. Padahak otot-otot tersebut berperan dalam

keseimbangan. Selain ketinggian sepatu, ukuran high heel base size (HBS)

juga memberikan pengaruh pada kestabilan berjalan saat menggunakan

sepatu hak tinggi. Semakin lebar HBS support terhadap stability semakin

meningkat juga. Pengaruh high heel base size ini pada keseimbangan

diduga karena distribusi tekanan plantar yang berbeda. Pada Journal of

American Society menunjukkan bahwa bare feet atau tanpa alas kaki dan

sepatu dengan hat rendah (walking shoes) meningkatkan kesimbangan

dibandingkan sepatu hak tinggi.41,44,45

1.3 Distribusi Beban Tubuh

Penggunaan sepau hak tinggi selain mempengaruhi gait dan keseimbangan

juga mempengaruhi distriusi berat badan. Posisi berdiri normal tanpa alas sepatu

tegak lurus membentuk sudut 90o dengan sudut plantar 180o (Gambar 7 ). Berat

tubuh terdistribusi 50 – 50 antara heel/rearfoot dan forefoot (Gambar 8). Jika

menggunakan sepatu hak tinggi terjadi perubahan body column. Akibatnya, untuk

menjaga keseimbangan, terjadi adaptasi dengan perubahan postur tubuh dan

center body gravity. Perubahan body colums meliputi kaki, paha, pelvis, tulang

belakang, dan kepala. Sudut pelvis berubah dari 30o saat menggunakan sepatu

tanpa hak tinggi menjadi 45o pada pemakaian sepatu hak tinggidengan ketinggian

2 inch.46

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

Gambarr 7 : Weightt distributio

Sum

Gamba

Sum

on on foot in

umber : Ross

ar 8 : Body

umber : Ross

n standing,

si, 200146

column stan

si, 200146

barefoot ve

nce

ersus high h

13 

eels

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

1.3.1 Pe

Pe

one leg da

a.

enilaian Ke

nilaian kese

an Tandem s

One Leg S

One leg st

keseimban

Gam

Sum

seimbanga

eimbangan y

stand.

Stand

tand merupa

ngan berdiri

mbar 9 : Ang

umber : Ross

an

yang akan d

akan cara m

i. Berdiri de

gle of pervis

si, 200146

digunakan p

mudah dan e

engan satu k

s

pada penelit

efektif untuk

kaki selama

tian ini adal

k mengukur

a satu menit

14 

lah

r

.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

Pada tes in

dan mata t

ni akan dila

tertutup.

Gam

Su

akukan deng

mbar 10: On

umber : Bel

gan dua kea

ne leg stand

ll, 201148

daan yaitu m

 

d

mata terbuk

15 

ka

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

b.

Tandem S

Tandem st

statis, yait

berdiri den

Stand

tand diguna

tu kemampu

ngan kaki p

G

akan untuk m

uan keseimb

posisi. 49,50

Gambar 1

Sumber

mengukur k

bangan saat

1 : Tandem

r : Bell, 201

kemampuan

t berdiri. Su

m stand

148

n keseimban

ubyek dimin

16 

ngan

nta

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

 

  

1.4 Jen

Jen

wanita. H

dimnati ka

sneakerwe

area kaki

Mary Jan

Umumnya

dengan ha

ini bisa

berajalan.

depan. Ke

sehingga s

yang mem

sebagai w

permukaan

hak tinggi

dan non-w

 

nis-Jenis Se

nis dan mo

Hingga saat

alangan wan

edge, dan s

kecuali pu

e. D’orsay

a pump mem

ak tipis mer

mencapai

Platform

etebalan sol

stabilitasny

miliki hak da

wedge. W

n lantai seh

i berdasarka

wedge. 13

Gambar

epatu Hak

odel sepatu

ini ada b

nita antara

sebagainya.

unggung kak

mirip sepe

miliki HBS

runcing keb

0,5 inchi

merupakan

tambahan

a lebih terj

ari ujung de

Wedge mem

hingga meni

an high heel

r 12 : Sepat

Su

Tinggi

u berkemba

erbagai mo

lain, pump,

Pump mer

ki. Jika pum

erti pump h

S lebih besa

bawah diseb

yang emn

n model se

di depan bi

amin diban

epan hingga

mbuat kont

ingkatkan s

l base size b

tu hak tingg

umber : Guo

ang sepanja

odel sepatu

stiletto, pl

rupakan sep

mp disertai

anya saja b

ar dibanding

but stiletto.

yebabkan s

epatu denga

isa mengura

nding stilett

a kebelakang

tak lebih b

stabilitas. Se

bisa dibagi d

gi dengan lu

o, 201214

ang waktu

u hak tingg

atform, kitt

patu yang m

starp mak

bagian samp

gkan stilett

Diameter d

stiletto cuk

an tambaha

angi sudut a

to. Model s

g berbentuk

besar antar

ecara garis b

dalam sepat

as alas berb

terutama s

gi yang sem

ten heel, we

menutupi s

ka disebut m

pingnya ter

to. Model s

dasar hak s

kup sulit u

an hak dib

arch dari se

sepatu hak t

k segitiga di

ra kaki de

besarnya, s

tu dengan w

beda

17 

sepatu

makin

edges,

semua

model

rbuka.

sepatu

sepatu

untuk

bagian

epatu,

tinggi

ikenal

engan

sepatu

wedge

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

18  

  

1.5 Kerangka Teori

Gambar 13. Bagan kerangka teori

1.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori di atas, setelah peneliti menentukan kriteria

inklusi dan eksklusi, maka variabel lain dapat dihilangkan sehingga kerangka

konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 14. Bagan kerangka konsep

Sepatu hak tinggi

(wedge, non wedge)

PERUBAHAN GAIT

PERBEDAAN KESEIMBANGAN

Sepatu Hak tinggi

Luas alas hak sepatu

GAIT PARAMETER (step length, stride length,

cadence, gait speed)

BALANCE

usia

Jenis kelamin

Walking speed / gait speed

BMI

trauma

Kelainan neurologi dan muskuloskeletal

Penyakit lain menyebabkan keterbatasan berjalan

Distribusi tekanan plantar, Aktivitas otot, perubahan

postur

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Gait atau Gaya Berjalaneprints.undip.ac.id/55279/3/Galuh_Arum_Permatasari_2010113130202... · da dewasa dua perio kondisi dim sedangkan sia memil gsung

19  

  

1.7 Hipotesis

1.7.1 Hipotesis Mayor

Terdapat perbedaan gait dan keseimbangan antara penggunaan sepatu hak

tinggi dengan wedge dan non-wedge

1.7.2 Hipotesis Minor

1. Sepatu hak tinggi wedge dan non wedge mengakibatkan perbedaan

perubahan parameter gait yaitu step length, stride length, step width,

cadence, dan¸ gait speed

2. Sepatu hak tinggi wedge dan non-wedge mengakibatkan perbedaan

perubahan keseimbangan