BAB II perkerasan jalan
-
Upload
koming-theresena -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of BAB II perkerasan jalan
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
1/26
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Spesifikasi Teknis Agregat
Untuk menentukan Spesifikasi Gradasi Agregat digunakan sumber
dari Kementerian PU, 2010 antara lain sebagai contoh Laston Gradasi
alus dan Laston Gradasi Kasar!
2!1!1 Spesifikasi Agregat Gabungan
"abel 2!1 Spesifikasi Gradasi Agregat Gabungan untuk #ampuran Aspal
$Kementerian PU, 2010 %
Laston (AC) !ra"asi #a$%s
No. Saringan&k%ran
Saringan ( '' )
ersentase Lo$os
C BC Base
1&1'2( )*,+ 100
1( 2+ 100 0 - 100
)'.( 1 100 0 & 100 *) - 0
1'2( 12!+ 0 - 100 *. - 0 /1 - *
)'( !+ *2 - 0 /. - 2 .* - /*
o!. .!*+ +. - / .* - /. ),+ - +0
o! 2!)/ ),1 - +) ).,/ - . )0, - )*
o!1/ 1!1 )1,/ - .0 2,) - ) 2.,1 - 2
o!.0 0!/ 2),1 - )0 20,* - 2 1*,/ - 22
o!/0 0!) 1+,+ - 22 1),* - 20 11,. - 1/
o!100 0!1+ - 1+ . - 1) . - 10
o!200 0!0*+ . &10 . & ) - /
"abel 2!2 Spesifikasi Gradasi Agregat Gabungan untuk #ampuran Aspal
$ Kementerian PU, 2010 %
Laston (AC) !ra"asi Kasar
No. Saringan&k%ran
Saringan ( '' )
ersentase Lo$os
C BC Base
1&1'2( )*,+ 100
1( 2+ 100 0 - 100
)'.( 1 100 0 & 100 *) - 0
1'2( 12!+ 0 - 100 *1 - 0 ++ - */
.
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
2/26
)'( !+ *2 - 0 + - 0 .+ - //
o!. .!*+ .) - /) )* - +/ 2 - ),+
o! 2!)/ 2 - ),1 2) - ).,/ 1 - 2/,
o!1/ 1!1 1 - 2+,/ 1+ - 22,) 12 - 1,1
o!.0 0!/ 1) - 1,1 10 - 1/,* * - 1),/
o!/0 0!) - 1+,+ * - 1),* + - 11,.
o!100 0!1+ / - 1) + - 11 .,+ -
o!200 0!0*+ . &10 . & ) - *
ata gradasi diplot ke dalam grafik dengan sumbu 3 dan sumbu 4 skala
normal serta grafik dengan sumbu 3 skala log dan sumbu 4 skala normal!
2!1!2 Spesifikasi Agregat Kasar
• Pen4erapan air oleh agregat maksimum )5!
• 6erat 7enis $ specific grafity% agregat kasar dan halus tidak boleh
berbeda lebih dari 0,2!
• "ertahan a4akan o! $2,)/ mm%
• 8empun4ai angularitas sesuai s4arat! Angularitas agregat kasar
didefinisikan sebagai persen terhadap berat, 7umlah agregat 4ang
lebih besar dari .,*+ mm dengan muka bidang pecah satu atau
lebih!
• Agregat kasar untuk Latasir kelas A dan 6 boleh dari kerikil 4ang
bersih
"abel 2!) Ketentuan Agregat Kasar
eng%*ian Stan"ar Ni$ai
Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium
dan magnesium sulfatS9 ).0*:200 8aks! 125
Abrasi dengan mesin
Los Angeles
#ampuran A# bergradasi
kasar
S9 2.1*:200
8aks! )05
Semua 7enis campuran
aspal bergradasi lainn4a8aks! .05
Kelekatan agregat terhadap aspal S9 0)&2.)&11 8in! +5
Angularitas $kedalaman dari permukaan ; 10cm% ot
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
3/26
8ethod, P"8 o!
/21Angularitas $kedalaman dari permukaan > 10cm% 0'*+ 1
Partikel Pipih dan Lon7ong AS"8 .*1Perbandingan 1:+
8aks! 105
8aterial lolos a4akan o! 200 S9 0)&.1.2&1/ 8aks! 15
Sumber : Kementerian PU RI-Ditjen Bina Marga, 200, D!"umen Pe#e#angan
$asi!na# Penye%iaan Pe"erjaan K!nstru"si &Pemb!r!ngan' untu"
(arga Satuan, Spesifi"asi Umum, )ampuran Beraspa# Panas
2!1!) Spesifikasi Agregat alus
"abel 2!. Ketentuan Agregat alus
eng%*ian Stan"ar Ni$ai
ilai Setara Pasir S9 0)&..2&1*
8in +05 untuk SS, ?S,
dan A# bergradasi halus
8in *05 untuk A#
bergradasi kasar
8aterial lolos a4akan o! 200 S9 0)&..2&1* 8aks! 5
Kadar Lempung S9 ).2):200 8aks! 15
Angularitas $kedalaman dari
permukaan;10cm%AAS"@ "P&)) atau
AS"8 #12+2&)
8in! .+
Angularitas $kedalaman dari
permukaan>10cm% 8in!.0
Sumber : Kementerian PU RI-Ditjen Bina Marga, 200, D!"umen Pe#e#angan
$asi!na# Penye%iaan Pe"erjaan K!nstru"si &Pemb!r!ngan' untu" (arga Satuan,
Spesifi"asi Umum, )ampuran Beraspa# Panas
/
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
4/26
2.2 Ka*ian Teori Agregat
2!2!1 Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat
Klasifikasi Agregat berdasarkan ukuran butir terbagi men7adi )
bagian antara lain :
• Agregat Kasar , tertahan saringan o! 2,)/ mm!
• Agregat alus, lolos saringan o! 2,)/ mm dan tertahan
saringan o! 200 0,0*+ mm!
• Biller, lolos saringan o! 200 0,0*+ mm tidak kurang dari *+ 5
terhadap beratn4a!
8enarik untuk dicermati bahCa pen4aringan agregat ini sangat
tergantung dari bentuk dari agregatn4a, seperti haln4a agregat 4ang
berdimensi menengah berbentuk pipih akan tersaring di saringan besar
$ kasar % apalagi bentuk dari saringann4a $berlubang bulat atau kotak&
kotak% akan sangat berpengaruh! 8enurut Lees, 1/. =olume dan ukuran
agregat 4ang tertahan pada saringan tertentu akan dikondisikan sesuai
bentukn4a, misaln4a pecahan pan7ang $elongate fragmen% pada setiap
ukuran akan mendekati pecahan 4ang pipih $ flak4 fragmen% pada ukuran
4ang lebih kasar!
Gradasi didefinisikan sebagai perbandingan distribusi ukuran butir dari agregat! Gradasi merupakan unsur penting dari agregat 4ang akan
mempengaruhi Corkabilitas, stabilitas, dan durabilitas dari beton aspal!
Gradasi Agregat meliputi:
• Gradasi Seragam $ Unif!rm *ra%e% % , menghasilkan perkerasan
4ang kurang kedap air, stabilitas kurang, dan kurang padat!
• Gradasi ?apat $ Dense+)!ntinu!us+e## *ra%e% %
& Proporsi Agregat kasar dan halus berimbang!
& Komposisi rapat $ saling mengunci %, lebih kedap air, dan lebih padat!
• Gradasi Sen7ang $ *a% *ra%e% %, proporsi agregat kasar dan halus tidak
berimbang biasan4a 7umlah agregat halus cukup tinggi! $ Krebs an%
a#"er, . %
9dealn4a gradasi agregat disesuaikan dengan pembentukan agregat,
semakin rapat gradasi agregat dalam campuran aspal akan men4ediakan
stabilitas terbesar dan meminimalkan rongga udara $air /!i%'! Akibatn4a
*
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
5/26
rongga tersedia tidak cukup untuk usaha pemadatan dan aspal semen dapat
mengalir kepermukaan 4ang dikenal dengan b#en%ing !
Pengu7ian analisa saringan agregat kasar dan halus dimaksudkan
untuk mengetahui gradasi dari fraksi agregat $halus dan kasar% 4ang
selan7utn4a dapat ditentukan presentase campuran dari keduan4a sesuai
dengan klasifikasi 4ang telah ditentukan Kementerian PU, 2010!
2!2!2 Pemeriksaan 6erat Denis an Pen4erapan Agregat Kasar
alam kaitan perencanaan campuran aspal, berat 7enis atau specific
gra/ity $SG% adalah suatu rasio tanpa dimensi, 4aitu rasio antara berat
suatu benda terhadap berat air 4ang =olumen4a sama dengan benda
tersebut! Specific gra/ity adalah angka 4ang menun7ukkan berapa
ban4ak bahan lebih padat daripada air murni pada suhu .E #! Air
murni memiliki kepadatan $berat =olume% sebesar 1 gr'cm) pada suhu
.E #! Sebagai standar dipergunakan air pada suhu .E # karena pada suhu
tersebut air memiliki kepadatan 4ang stabil!
Dadi istilah berat 7enis' specific gra/ity dalam hal ini memiliki
pengertian sama dengan kepadatan partikel $ partic#e %ensity% atau sering
7uga disebut dengan berat =olume! 6erat 7enis atau SG tidak berisi satuan
karena merupakan perbandingan berat material dengan berat air 4ang
=olumen4a sama dengan =olume material!
Apabila istilah 4ang dipakai kepadatan partikel atau berat =olume
satuann4a adalah gram'cm) atau ton'm), tetapi secara numerik $bilangan%,
besarn4a sama dengan berat 7enis! 6erat 7enis agregat dapat digambarkan
seperti gambar di baCah ini $Krebs and Falker, 1*1 dari "esis 9 Fa4an
8uliaCan, 2011%!
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
6/26
Gambar 2!1
Pertimbangan =olume untuk penentuan berat 7enis
s =olume solid!
i =olume 4ang impermeable terhadap air dan aspal!
p total =olume permeable!
c =olume 4ang permeable terhadap air tetapi impermeable terhadap
aspal!
p-c =olume 4ang permeable terhadap air dan aspal
Secara umum =olume agregat 4ang diperhitungkan adalah
=olume 4ang tidak diresapi oleh aspal! "erdapat tiga 7enis SG agregat
4aitu tergantung dari sifat penetrasi aspal ke dalam agregat, 4aitu SG
6ulk, SG semu $ pparent %, dan SG Hfektif!
• Bu#" Specific *ra/ity
6ila aspal diasumsikan han4a men4elimuti agregat di bagian
permukaan sa7a, tidak meresap ke bagian agregat 4ang permeable,
=olume 4ang diperhitungkan adalah:
s I i I p!
Bulk SG= Ws(Vs+Vi+Vp ) x γw= Ws
Vtot x γw
dimana: Fs berat partikel solid dan γw berat =olume air
1gr'cc! sehingga 6ulk SG adalah rasio antara berat agregat dan berat
air 4ang =olumen4a: sIiIp!
• pparent Specific *ra/ity
SG ini didasarkan atas asumsi bahCa aspal meresap ke dalam
agregat dengan tingkat resapan 4ang sama dengan air, 4aitu sampai
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
7/26
c atau ke dalam seluruh p! Karenan4a =olume 4ang
dipertimbangkan adalah: s I i!
App . SG= Ws
(Vs+Vi
) x γw
• 1ffecti/e Specific *ra/ity
SG 6ulk dan SG Apparent didasarkan atas dua kondisi ekstrim!
Asumsi 4ang realistis adalah bahCa aspal dapat meresap sampai ke
$p&c%! @leh karena itu SG atas asumsi ini disebut SG efektif!
Eff . SG= Ws
(Vs+Vi+Vc ) x γw
Eff . SG=1
2(Bulk SG+ App . SG)
2!2!) Pemeriksaan 6erat Denis an Pen4erapan Agregat alus
Spesifikasi Agregat alus
• Pen4erapan air oleh agregat maksimum )5!
• 6erat 7enis $ specific grafity% agregat kasar dan halus tidak boleh
berbeda lebih dari 0,2!
• Pasir atau hasil penga4akan batu pecah lolos a4akan o! $2,)/
mm%!
• 8empun4ai angularitas sesuai s4arat! Angularitas agregat halus
didefinisikan sebagai persen rongga udara pada agregat lolos
a4akan o! $2,)/ mm% 4ang dipadatkan dengan berat sendiri!
• Pasir alam dapat digunakan dalam campuran A# sampai suatu
batas 4ang tidak melampaui 1+ 5 terhadap berat total campuran!
2!2!. Pengu7ian Keausan Agregat 8enggunakan Abrasi Los Angeles
urabilitas atau ketahanan terhadap kerusakan sangat berpengaruh
terhadap kebutuhan akan 7umlah agregat! 6eberapa agregat 4ang memilki
kekuatan standar pun akan mengalami kerusakan saat di st!c"pi#e atau saat
masa la4an di 7alan! Pada hakekatn4a, ikatan antar butir partikel bisa kuat
dan lemah, namun secara berulang men7adi lemah karena sebagai akibat
dari proses perendaman air seperti akibat cuaca, pembekuan, dan lain&lain!
Ada dua aspek 4ang mengu7i durabilitas agregat ini, 4aitu :
10
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
8/26
• Kerusakan mekanis
• Kerusakan diakibatkan reaksi pysic!-cemica# , seperti pelapukan
• ilai keausan:
& J .05 : agregat kurang kuat
& ; )05 : untuk lapis penutup
& ; .05: untuk lapis permukaan $ surface% dan lapis pondasi
atas $base%
& ; +05 : untuk lapis pondasi baCah $ subbase%
alam u7i abrasi ini tipe tes durabilitas 4ang diambil adalah tipe tes
kerusakan mekanis! "ipe tes kerusakan mekanis ini sendiri memiliki
berbagai macam tipe seperti :
• ggregate brasi!n 3a#ue
• ggregate ttriti!n 3a#ue
• 4!s nge#es brasi!n 3a#ue
• P!#ise% St!ne 3a#ue
"abel 2!+ 6erat dan ukuran agregat untuk tes abrasi dengan mesin Los Angeles Ukuran Saringan Dumlah berat dan ukuran partikel agregat $gram%
Lolos
$mm%
"ertahan
$mm%A 6 # H B G
*/!2
0
/)!+
02+00
/)!+
0
+0!
02+00
+0!
0
)+!1
02+00 +000
)!10
2+!.0
12+0 +000 +000
2+!.
0
1!+
012+0 +000
1!0
+
12!*
012+0 2+00
12!*
0
!+
112+0 2+00
!+
1
/!)
+2+00
/!)
+
.!*
+ 2+00
11
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
9/26
.!*
+
2!)
/+000
Dumlah bola ba7a12 11 / 12 12 12
Putaran $3% +00 +00 +00 +00 1000 1000 10006erat bola ba7a
$gram%
+000
2+
.+.
2+
)))0
2+
2+00
2+
+000
2+
+000
2+
+000
2+
Los Angeles brasi!n 3a#ue menggunakan prinsip perontokkan
agregat melalui benturan dan penggulingan antar partikeln4a dengan bola
ba7a! $#ooper, K!H!, 6roCn, S!B! and Poole4, G!? : 5e Design !f
ggregate *ra%ings f!r spa#t Basec!urses%
Spesifikasi Agregar Kasar • Ukuran butir: tertahan a4akan no! $2,)/ mm%, berupa batu pecah
• Keausan : maksimum .05
$sumber: Kementrian PU ?9&it7en 6ina 8arga,2010 S9 2.1*:200%
2!2!+ Pemeriksaan Kadar Lumpur atau Kadar Lempung Agregat Kasar
Agregat sebagai salah satu bahan perkerasan 7alan harus memenuhi
pers4aratan&pers4aratan tertentu, termasuk kadar lempung atau kadar
lumpur agregat! Agregat 4ang berada di alam terselimuti oleh lempung
atau lumpur 4ang akan memberi dampak pada mutu atau kualitas suatu
perkerasan 7alan!
Lempung mempengaruhi mutu campuran agregat dengan aspal karena:
a! Lempung 4ang melapisi agregat dapat mengurangi ikatan antara
agregat dan aspal sehingga men4ebabkan pengelupasan $stripping%!
b! Luas permukaan agregat men7adi lebih besar sehingga tebal lapisan
aspal menipis dan mudah mengalami oksidasi 4ang berakibat
mempercepat pengerasan aspal dimana aspal men7adi lebih getas!
c! Lempung men4erap air, dimana air dapat melunakkan aspal,
sehingga campuran men7adi lebih lemah dan cepat rusak!
d! Pengu7ian kadar lempung untuk agregat kasar, dilaksanakan dengan
mencari selisih berat dari agregat kering sebelum dicuci dengan
agregat kering setelah dicuci! Selisih berat ini dibagi dengan agregat
kering sebelum dicuci $5%
$ Dep6 PU6 Dirjen Bina Marga, .7, Manua# Pemeri"saan Baan
8a#an%
12
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
10/26
Spesifikasi Agregat Kasar
• Ukuran butir : tertahan a4akan no! . $.,*+ mm%
6erdasarkan spesifikasi umum 4ang ditetapkan Kementrian PU tahun
2010, nilai maksimum untuk kadar lempung adalah 15
2!2!/ Pemeriksaan Kadar Lempung Agregat alus $Sand Hui=alent alus%
Agregat 4ang digunakan sebagai bahan 7alan harus bersih, bebas dari
Mat - Mat asing seperti tumbuhan, butiran lunak, gumpalan tanah liat
$lempung% atau lapisan tanah liat 4ang biasan4a berada dalam atau melekat
pada agregat! Agregat 4ang kotor akan memberikan pengaruh 7elek pada
kiner7a perkerasan, seperti berkurangn4a ikatan antara aspal dengan
agregat 4ang disebabkan karena ban4akn4a kandungan lempung pada
agregat tersebut!
Kebersihan agregat sering dapat dilihat secara =isual, namun dengan
suatu analisa saringan disertai pencucian agregat akan memberikan hasil
4ang lebih akurat tentang bersih tidakn4a agregat tersebut!
@leh karena itu nilai setara pasir agregat untuk peker7aan campuran
beraspal panas, mens4aratkan minimum +05 $sumber : Spesifikasi Umum
6idang Dalan dan Dembatan, Litbang "rans PU 2010%
2.+ Ka*ian Teori Aspa$
2!)!1 Pengertian Aspal
8enurut 6ambang 9rianto $1% dan Sil=ia Sukirman $1%,
aspal beton adalah suatu bahan 4ang terdiri dari campuran antara batuan
$agregat kasar dan agregat halus% dengan bahan ikat aspal 4ang
mempun4ai pers4aratan tertentu, dimana kedua material sebelum
dicampur secara homogen, harus dipanaskan terlebih dahulu! Karena
dicampur dalam keadaan panas, maka sering disebut sebagai hot mi3!
Semua peker7aan pencampuran hot mi3 dilakukan di pabrik pencampur
4ang disebut sebagai Asphalt 8i3ing Plant $A8P%!
Aspal adalah campuran 4ang terdiri dari bitumen dan mineral!
6itumen adalah bahan 4ang berCarna coklat hingga hitam, keras hingga
1)
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
11/26
cair mempun4ai sifat baik larut dalam #s2 atau ##L. dengan sempurna
dan mempun4ai sifat lunak dan tidak larut dalam air, ter adalah bahan cair
berCarna hitam tidak larut dalam air, larut sempurna dalam #s2 atau ##L.,
mengandung Mat&Mat organik 4ang terdiri dari gugusan aromat dan
mempun4ai sifat kekal!
6itumen secara kimia terdiri aromat, aphten dan alkan sebagai
komponen terpenting dan secara kimia fisika merupakan campuran colloid
dimana butir&butir 4ang merupakan komponen 4ang padat $disebut
spa#tene% berada dalam fase cairan 4ang disebut 8alten! Asphlatene
terdiri campuran gugusan aromat aphten dan Alkan dengan berat
molekul 4ang lebih tinggi, sedangkan 8alten terdiri campuran gugusan
aromat! apthen dan alkali dengan berat molekul 4ang lebih rendah!
2!)!2 Bungsi Aspal
Bungsi aspal antara lain mengikat batuan agar tidak lepas dari
permukaan 7alan akibat lalu lintas $Caterproofing, proteksi terhadap erosi%,
sebagai bahan pelapis dan perekat agregat, dan sebagai pengisi ruang 4ang
kosong diantara agregat kasar, agregat halus, dan filler!
2!)!2 Denis&Denis Aspal 6erdasarkan #ara 8endapatkann4a
Denis aspal berdasarkan cara diperolehn4a, dapat dibedakan atas:
• Aspal Alam
Aspal alam ada 4ang diperoleh di gunung&gunung seperti aspal di
pulau buton, dan ada pula 4ang diperoleh di pulau "rinidad berupa
aspal danau! Aspal alam terbesar di dunia terdapat di "rinidad, berupa
aspal danau! 9ndonesia memiliki aspal alam 4aitu di Pulau 6uton,
4ang terkenal dengan nama Asbuton $Aspal Pulau 6uton%!
Penggunaan asbuton sebagai salah satu material perkerasan 7alan telah
dimulai se7ak tahun 120, Calaupun masih bersifat kon=ensional!
Asbuton merupakan batu 4ang mengandung aspal! Asbuton
merupakan material 4ang ditemukan begitu sa7a di alam, maka kadar
bitumen 4ang dikandungn4a sangat ber=ariasi dari rendah sampai
tinggi!
1.
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
12/26
Produk asbuton dapat dibagi men7adi dua kelompok 4aitu produk
asbuton 4ang masih mengandung material filler, seperti asbuton
kasar,asbuton halus, asbuton mikro, dan butonite mastik asphalt!
Produk asbuton selan7utn4a 4aitu produk asbuton 4ang telah
dimurnikan men7adi aspal murni melalui proses ekstrasi atau proses
kimiaCi!
a! Aspal alam dapat dibedakan atas :
• Aspal gunung $ R!c" spa#t % contoh : aspal dari pulau 6uton
• Aspal danau $ 4a"e spa#t % contoh : aspal dari 6ermudus
"rinidat
b! 6erdasarkan kemurniann4a sebagai berikut :
• 8urni dan hampir murni $6ermuda Lake Asphalt%
• "ercampur dengan mineral di Pulau 6uton, Aspal gunung
$?ock Asphalt% contoh : aspal dari pulau 6uton, "rinidat,
Prancis dan SCiss
c! 6erhubung aspal alam tidak mempun4ai mutu tertentu
penggunaan aspal tersebut dapat die=aluasi dengan baik!
• Aspal 6uatan
Aspal buatan merupakan aspal 4ang berasal dari hasil destilasi atau
pen4ulingan dari min4ak bumi! Aspal min4ak bumi dengan bahan
dasar dapat dibedakan sebagai berikut ini!
a! Aspal Keras
Aspal keras'panas $Asphalt #ement, Ac% adalah aspal 4ang
digunakan dalam keadaan cair dan panas, aspal ini berbentuk padat
pada keadaan pen4impanan temperatur ruang $2+o# - )0o#%! Aspal
semen terdiri dari beberapa 7enis tergantung dari proses
pembuatann4a dan 7enis min4ak bumi asaln4a! Pengelompokan
aspal semen dapat dilakukan berdasarkan nilai penetrasi $tingkat
kekerasan pada temperatur 2+o# ataupun berdasarkan nilai
isiositasn4a! i 9ndonesia aspal semen biasan4a dibedakan
berdasarkan nilai penetrasi!
1+
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
13/26
o A# per .0'+0 → 4aitu A# dengan penetrasi antara .0 - +0
o A# per /0'*0 → 4aitu A# dengan penetrasi antara /0 & *0
o A# per .'100 → 4aitu A# dengan penetrasi antara + &
100
o A# per 120'1+0→ 4aitu A# dengan penetrasi antara 120 -
1+0
o A# per 200')00→ 4aitu A# dengan penetrasi antara 200 -
)00
Aspal semen dengan penetrasi rendah digunakan di daerah
bercuaca panas $lalu lintas dengan =olume tinggi% sedangkan aspal
semen dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca
dengan lalu lintas ber =olume rendah! i 9ndonesia pada
umumn4a dipergunakan aspal semen dengan penetrasi $/0'*0 dan
0'100%
b! Aspal #air
Aspal cair adalah campuran antara aspal semen dengan
bahan pencair dari hasil pen4ulingan dengan min4ak bumi, dengan
demikian cut back aspal berbentuk cair dalam temperatur ruang!
6erdasarkan bahan pencairn4a dan kemudahan menguap bahan
pelarutn4a, aspal cair dapat dibedakan atas :
o ?# $?apid #uring #ut 6ack%
8erupakan aspal $semen 4ang dilarutkan dengan bensin
atau premium%! ?# merupakan #ut 6ack aspal 4ang paling
cepat menguap!
o
8# $8edium #uring #ut 6ack%8erupakan aspal semen 4ang dilarutkan dengan bahan
pencair 4ang lebih kental seperti min4ak tanah!
o S# $SloC curing #ut 6ack%
8erupakan aspal semen 4ang dilarutkan dengan bahan
4ang lebih kental seperti solar, aspal 7enis ini merupakan cut
back aspal 4ang paling lama menguap!
1/
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
14/26
Ber%asar"an jenis pe#arut
?# dari Ac I Premium
8# dari Ac I 6ensi
S# dari I Solar
Aspal Hmulsi
Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dan
bahan pengemulsi berdasarkan muatan listrik 4ang dikandungn4a
aspal emulsi! alam aspal emulsi Kationik dan anionic, kedua
golongan tersebut masih dipecahkan lagi menurut sifat labil sebagai
berikut :
o Kationik
isebut 7uga aspal elmulsi alkali, merupakan aspal
emulsi 4ang bermuatan arus listrik negatif! 6erdasarkan sifat
labil dibedakan atas :
$8L%, labil 8emisah dengan cepat, tidak dapat
dipergunakan untuk campuran sebelum dihampar!
$8S% Agak Stabil, mempun4ai kestabilan sehingga
dapatdipergunakan untuk campuran dengan 7enis&7enis
batuan dan gradasi tertentu sebelum dihampar!
$8L% Stabil, dapat dicampurkan dengan semua 7enis
batuan 4ang bisa digunakan segala macam gradasi
termasuk gradasi filler semen portland!
o onionik
8erupakan aspal emulsi 4ang tidak mengalami ionisasi
berarti tidak menghantarkan listrik! Selain pengelompokan
menurut apa 4ang disebut di atas aspal emulsi dibagi 7uga
1*
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
15/26
menurut =iscositasn4a! 6erdasarkan geologi maka pembagian
aspal emulsi akan men4angkut kadar bitumen atau kadar air
dan kandungann4a karena kadar air mempengaruhi =iscositas!
$?S% ?apid Setting aspal 4ang mengandung sedikit
bahan pengemulsi sehingga pengikatn4a 4ang ter7adi
cepat!
$8S% 8edium Setiing
$SS% SloC Setting, 7enis aspal emulsi 4ang paling
lambat menguap!
alam proses perencanaan campuran harus memperhatikan
karakteristik campuran aspal, 4ang meliputi:
2!)!1 Penetrasi Aspal $ Penetrati!n%
Aspal merupakan bahan pengikat agregat 4ang mutu dan
7umlahn4a sangat menentukan keberhasilan suatu campuran beraspal 4ang
merupakan bahan 7alan! Salah satu 7enis pengu7ian dalam menentukan
pers4aratan mutu aspal adalah penetrasi aspal 4ang merupakan sifat
rheologi aspal 4aitu kekerasan aspal! Sedangkan penetrasi merupakankekerasan 4ang din4atakan sebagai kedalaman masukn4a 7arum penetrasi
standar secara =ertikal 4ang din4atakan dalam satuan 0,1 mm pada kondisi
beban, Caktu dan temperatur 4ang diketahui! Sebagai contoh penetrasi /0&
*0 adalah penetrasi $/0&*0% 3 0,1mm din4atakan kedalaman masuk
7arumn4a /&* mm dengan suhu 2+o# dan beban 7atuh bebas 100 gram
selama + detik!
asil pengu7ian ini selan7utn4a dapat digunakan dalam hal
pengendalian mutu aspal atau tar untuk keperluan pembangunan,
peningkatan atau pemeliharaan 7alan! Pengu7ian penetrasi ini sangat
dipengaruhi oleh faktor berat beban total, ukuran sudut dan kehalusan
permukaan 7arum, temperatur dan Caktu! @leh karena itu perlu disusun
dengan rinci ukuran, pers4aratan dan batasan peralatan, Caktu dan beban
4ang digunakan dalam penentuan penetrasi aspal! $ Re/isi S$I 07-297-
%
Spesifikasi 6eberapa Denis Aspal Penetrasi :
1
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
16/26
"abel 2!/ Spesifikasi lapis aspal beton berdasarkan data Kementrian P!U, 2010
2!)!2 Pemeriksaan "itik Lembek Aspal
Aspal adalah material termoplastik 4ang secara bertahap mencair,
sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebalikn4a pada
pengurangan suhu! amun demikian, perilaku'respon material aspal
tersebut terhadap suhu pada prinsipn4a membentuk suatu
spektrum'beragam, tergantung dari komposisi unsur&unsur pen4usunn4a!
"itik lembek adalah besarn4a suhu dimana aspal mencapai dera7at
kelembekan $mulai meleleh% dibaCah kondisi spesifik dari tes!
Pelembekan $ s!ftening % bahan&bahan aspal tidak ter7adi secara seke7ap
pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan perubahan gradual seiring
penambahan suhu! @leh karena itu, penambahan suhu pada suatu metode
percobaan untuk mengu7i titik lembek aspal hendakn4a berlangsung secara
gradual dalam 7en7ang 4ang halus!
8etode 4ang laMim digunakan untuk mengukur titik lembek bahan
aspal semisolid sampai solid adalah ?ing and 6all! Pada metode ?ing and
6all titik lembek tercapai saat bola ba7a menembus aspal karena meleleh
dan men4entuh plat dibaCahn4a $se7arak 1 inch 2+,. mm%! $sumber:
Krebs and Falker! 1*1! (ig;ay Materia#s%
Spesifikasi pada pengu7ian titik lembek ini digunakan aspal A# /0&
*0, dimana berdasarkan pers4aratan 4ang telah ditentukan untuk benda u7i$aspal A# /0&*0% menurut Spesifikasi Kementrian Peker7aan Umum tahun
2010 4aitu > .o#!
2!)!) Pemeriksaan "itik 4ala dan "itik 6akar
"itik n4ala merupakan suhu terendah pada saat men4ala singkat
pada suatu titik di atas permukaan aspal! Sedangkan titik bakar adalah
suhu pada saat terlihat sekurang&kurangn4a + detik pada suatu titik di atas
1
Denis Pengu7ian "ipe 9 Aspal Pen! Satuan
min ma3Penetrasi pada 2+N# $dmm% /0 *0 0,1 mm
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
17/26
permukaan aspal! 6erdasarkan kementrian PU 2010 - S9 0/&2.))&11
titik n4ala aspal A# /0&*0 minimal 2)2 E# $ > 2)2 E# %! "itik n4ala dan
titik bakar perlu diketahui karena :
• Sebagai indikator temperatur pemanasan maksimum dimana masih
dalam batas&batas aman penger7aan
• Agar karakteristik aspal tidak berubah $rusak% akibat dipanaskan
melebihi temperatur titik bakar!
Spesifikasi "itik 4ala berdasarkan kementrian PU 2010 - S9 0/&
2.))&11 untuk penetrasi aspal /0&*0 minimal 2)2 E# $ > 2)2 E# %
2!)!. Pemeriksaan aktilitas Aspal Keras
aktilitas adalah salah satu sifat mekanik bahan aspal 4aitu
seberapa besar bahan ini dapat menahan kekuatan tarik 4ang diCu7udkan
dalam bentuk kemampuann4a untuk memenuhi s4arat 7arak tertentu tanpa
putus! Aspal cement digunakan sebagai bahan pengikat batuan pada lapis
keras dimana pada peker7aan ini dituntut aspal dengan fleksibilitas 4ang
tinggi, dimana fleksibilitas tersebut sangat dipengaruhi oleh
daktilitas!Aspal 4ang mempun4ai daktilitas tinggi akan menghasilkan
lapisan perluasan 4ang fleksibilitasn4a tinggi! 6erdasarkan pers4aratanKementrian PU 2010 - S9 0/&2.)2&11, spesifikasi 4ang ditetapkan
untuk aspal A# /0&*0 harus menghasilkan pan7ang minimum sebesar 100
cm! Apabila bahan aspal A# /0&*0 tidak putus setelah meleCati 7arak 100
cm, maka dianggap bahan ini mempun4ai kemampuan untuk menahan
kekuatan tarik 4ang tinggi!
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengukur 7arak terpan7ang
4ang dapat terbentuk dari bahan bitumen $A# /0&*0% pada 2 cetakan
kuningan, akibat penarikan dengan mesin u7i, sebelum bahan bitumen
tersebut putus! Pemeriksaan ini dilakukan pada suhu 2+ 0,+N# dan
dengan kecepatan tarik mesin + cm per menit!
6erdasarkan pers4aratan Kementrian PU 2010 - S9 0/2.)2&11,
spesifikasi 4ang ditetapkan untuk aspal A# /0&*0 harus menghasilkan
pan7ang minimum sebesar 100 cm!
2!)!+ Pengu7ian 6erat Denis Aspal Keras
20
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
18/26
6erat 7enis atau specific grafity $SG% aspal adalah perbandingan
antara berat aspal dengan berat air suling dengan =olume sama pada
temperatur tertentu $2+E #%! ata berat 7enis aspal dipergunakan untuk
perhitungan dalam perencanaan dan e=aluasi sifat campuran aspal beton
$perhitungan SG mi3 dan Porositas%!
Pengu7ian SG aspal di laboratorium dilaksanakan dengan
menggunakan piknometer, dengan prinsip sebagai berikut:
A berat piknometer dengan penutup
6 berat piknometer I air $penuh% I penutup
# berat piknometer I aspal
berat piknometer I aspal I air $s'd penuh% I penutup
SG aspal $#&A%'O$6&A%&$%, tanpa satuan
$Krebs and Falker, 1*1%!6erdasarkan Kemeterian PU ?9&it7en 6ina 8arga, 2010, dengan
metoda pengu7ian S9 0/&2..1&1, berat 7enis aspal keras 4ang
memenuhi spesifikasi adalah > 1gr'cm)!
2!)!/ Pemeriksaan Penurunan 6erat 8in4ak dan Aspal $ 4!ss ati!n% dan oksidasi $!?i%ati!n% 4ang signifikan! 5=< 5est ini
dimaksudkan untuk mensimulasi efek pemanasan saat memproduksi
campuran aspal panas, dimana agregat diselimuti oleh lapisan aspal tipis!
$sumber: spa#t Institute: Mi? Design Met!%s f!r spa#t )!ncrete@
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
19/26
"erdapat bermacam&macam tipe campuran dan agregat, antara lain
campuran aspal beton $ spa#tic )!ncrete'A#% 4ang 9ebih dikenal dengan
A# atau LAS"@ dan campuran ot ?olled Asphalt $?A%! Perbedaan
mendasar dari kedua tipe campuran ini adalah pada gradasi agregat
pembentukn4a! #ampuran tipe A# menggunakan agregat bergradasi
menerus $c!ntinu!us gra%e% % sedangkan camputan tipe ?A
menggunakan agregat bergradasi sen7ang $ gap gra%e% %!
Komposisi bahan dalam campuran beraspal panas terlebih dahulu
harus direncanakan sehingga setelah terpasang, campuran men7adi
perkerasa kuat dan aCet! Adapun kriteria 4ang memenuhi :
• Stabilitas#ampuran harus memiliki ketahanan terhadap deformasi permanen
4ang disebabkan oleh beban lalu lintas! Stabilitas suatu campuran
dapat diperoleh dan adan4a sifat interlocking agregat dalam campuran
ataupun dengan menggunakan aspal berpenetrasi rendah! Stabilitas
4ang terlalu tinggi dapat berakibat campuran men7adi kaku, bisa lebih
cepat retak! Karena padat, maka rongga antara agregat dalam campura
$ 8A% lebih rendah sehingga kadar aspal 4ang diperlukan lebih
sedikit! al ini berakibat tebal lapis film aspal men7adi tipis, sehingga
mudah teroksidasi, men7adi getas dan mudah mengelupas! Stabilitas
4ang baik diperoleh dengan menggunakan :
a! Gradasi rapat, sehingga sifat saling kunci optimal!
b! Agregat dengan permukaan kasar, dan berbentuk kubikal
c! Aspal penetrasi rendah
d! Aspal dalam 7umlah cukup untuk mengikat antar butir agregat
e! 6ila kadar aspal lebih tinggi dari 4ang diperlukan, 8A dan
porositas $ 98% men7adi lebih kecil! 6ila ter7adi tambahan
pemampatan akibat beban berulang lalu lintas, aspal dapat
memberi efek pelumas'lubrikasi! Karena tidak cukup 98
$terutama dalam cuaca 4ang lebih tinggi%, maka aspal bisa
meleleh keluar! Karena ada batas baCah dari 98!
f! #ampuran aspal A# $asphalt concrete% mengandalkan stabilitas
tinggi!
22
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
20/26
• Bleksibilitias
#ampuran harus dapat menahan defleksi dan momen tanpa timbul
retak pada campuran tersebut 4ang diakibatkan oleh perubahan 7angka
pan7ang pada da4a dukung tanah atau lapis pondasi, lendutan 4ang
berulang akibat beban lalu lintas, perubahan =olume campuran akibat
perubahan suhu! Bleksibilitas suatu campuran dapat diperoleh dengan
cara meninggikan kadar aspal dalam campuran, menggunakan aspal
berpenetrasi tinggi, dan 7uga dengan menggunakan agregat bergradasi
terbuka $!pen gra%e% %!
• urabilitas
urabilitas berkaitan dengan keaCetan suatu campuran terhadap
beban lalu lintas dan pengaruh cuaca! #ampuran harus tahan terhadap
air dan perubahan sifat aspal karena penguapan dan oksidasi!
urabilitas dapat ditingkatkan dengan cara membuat campuran 4ang
padat dan kedap air, 4ang dapat diperoleh dari penggunaan agregat
bergradasi rapat $%ense gra%e% % dan Kadar aspal 4ang tinggi! Selain itu
dapat dilakukan dengan:
a! 8enggunakan agregat bergradasi sen7a, sehingga 8Amen7adi lebih besar!
b! 8enggunakan aspal 4ang lebih lunak $ penetrasi lebih tinggi %
c! 8enggunakan aspal 4ang lebih ban4ak sehingga 98 men7adi
lebih kecil Calaupun 8A agak besar
d! 8emenuhi s4arat 8arshall Ruotient $8R%, 4aitu perbandingan
antara stabilitas'floC $k'mm%! 8R merupakan indikator sifat
lentur perkerasan!
• Forkabilitas
Forkabilitas berarti kemudahan suatu campuran untuk
dihamparkan dan dipadatkan untuk mencapai tingkat kepadatan 4ang
diinginkan! al ini dapat tercapai 7ika =iskositas campuran pada suhu
pencampuran dan pemadatan cukup rendah! Selain itu 7uga
dipengaruhi oleh :
2)
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
21/26
a! Ketepatan temperatur saat pelaksanaa peker7aan! Aspal bersifat
termoplastis $men7adi lunak saat temperatur tinggi begitu
sebalikn4a%
b! Kandungan bahan pengisis $filler%! 6ila kadar filler terlalu
tinggi bisa mengurangi Corkabilit4!
• Hkonomis
#ampuran harus direncanakan dengan menggunakan 7enis dan
kombinasi material 4ang menghasilkan bia4a termurah tetapi
memenuhi pers4aratan stabilitas, fle3ibiltias, durabilitas dan
Corkabilitas!
• Kadar rongga 4ang cukup untuk mengi7inkan pemadatan tambahan
akibat lalu lintas dan pengisian rongga oleh asapal akibat temperatur
tanpa mengalami blinding, flushing dan mengakibatkan hilangn4a
stabilitas! Kadar rongga maksimum campuran 4ang memberikan
kekedapan terhadap air dalam campuran!
• "ahanan Geser ' Kekesatan $S"i% resistance%
aitu gesekan 4nag diberikan oleh permukaan perkerasan, sehingga
kendaraan tidak mudah mengalami slip baik saat cuaca kering dan
terutama saat cuaca hu7an! Perkerasan aspal umumn4a memiliki
tahanan geser 4ang memadai! al itu diperoleh dengan menggunakan:
a! Kadar aspal 4ang tepat sehingga tidak ter7adi bleending
b! Agregat dengan permukaan kasar, dan berbentuk kubikal
c! Penggunaan agregat kasar dalam 7umlah 4ang cukup! Untuk ini
pada campuran aspal bergradasi sen7ang biasan4a ditentukan
7umlah agregat kasar 4ang dipergunakan!
Untuk meningkatkan s"i% resistance pada campuran bergradasi
sen7ang bisa dilaksanakan dengan menebarkan agregat kasar dan
dipadatkan pada permukaan perkerasan 4ang baru!
• Ketahanan terhadap kelelehan $ =atigue Resistance%
ang dimaksud fatigue adalah fenomena keretakan akibat beban
berulang! Benomena ini bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh
beberapa hal! Untuk mengoptimalkan ketahanan terhadap fatigue,
dapat dilakukan dengan cara:
a! 6ila 98 dan 8A tinggi dan kadar aspal ditinggikan!
2.
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
22/26
b! #ampuran dengan gradasi 4ang lebih halus memiliki
ketahanan fatigue 4ang lebih baik!
c! Penggunaan aspal 4ang lebih keras untuk perkerasan 4ng lebih
tebal!Pembuatan formula campuran ker7a meliputi penentuan proporsi
dari beberapa fraksi agregat serta kombinasi antara agregat dan aspal
dalam campuran sedemikian rupa agar dapat memberikan kiner7a
perkerasan 4ang aCet!
i dalam prosedur penentuan pembuatan campuran ker7a dilakukan
dengan beberapa tahapan dimulai dari penentuan gradasi agregat gabungan
4ang sesuai pers4aratan, membuat formula campuran rencana 4ang
dilakukan di laboratorium dan formula campuran ker7a dapat disetu7ui
apabila dari hasil percobaan pencampuran dan percobaan pemadatan di
lapangan memenuhi s4arat!$ Dep6 PU6 Dirjen Bina Marga, A, Petunju"
Pe#a"sanaan 4apis spa# Bet!n &4ast!n' $!6 +P5+B+A%
Spesifikasi 4ang digunakan:
"abel 2!/ Gradasi Agregat Untuk #ampuran Laston $A#%
&k%ran
A,akan!ra"asi #a$%s !ra"asi Kasar
('') C BC Base C BC Base
)*,+ 100 100
2+ 100 0 & 100 100 0 & 100
1 100 0 - 100 *) - 0 100 0& 100 *) & 0
12,+ 0 - 100 *. - 0 /1 - * 0& 100 *1 & 0 ++ & */
,+ *2 & 0 /. - 2 .* - /* *2 & 0 + - 0 .+ & //
.,*+ +. & / .* - /. ),+&+0 .) & /) )* & +/ 2&),+
2+
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
23/26
2,)/ ),1-+) ).,/&. )0,&)* 2&),1 2)&).,/ 1&2/,
1,1 )1,/-.0 2,)&) 2.,1&2 1&2+,/ 1+&22,) 12& 1,1
0,/00 2),1-)0 20,*&2 1*,/&22 1)&1,1 10&1/,* * & 1),/0,)00 1+,+-22 1),*&20 11,.&1/ & 1+,+ * & 1),* + & 11,.
0,1+0 - 1+ . - 1) . - 10 / & 1) + - 11 .,+ &
0,0*+ . - 10 . & ) - / . & 10 . & ) & *
(Sumber : Dirjen Bina Marga 200, Spesifi"asi Umum 200%
"abel 2! Ketentuan Sifat - Sifat #ampuran Laston $A#%
Sifat - Sifat Ca'p%ran
Laston
Lapis A%s Lapis Antara on"asi
#a$%s Kasar #a$%s Kasar #a$%s Kasar
Kadar Aspal Hfektif $5% 8in +,1 .,) .,) .,0 .,0 ),+
Pen4erapan aspal $5% 8a3! 1,2
Dumlah tumbukan per bidang *+ 112$1%
?ongga dalam campuran $98%
$5% $2%
8in! ),0
8a3! +,0
?ongga dalam Agregat $8A% $5% 8in! 1+ 1. 1)
?ongga "erisi Aspal $5% 8in! /+ /) /0
Stabilitas 8arshall $kg%8in! 00 100$1%
8a3! & &
Pelelehan $mm% 8in! ) .,+$1%
8arshall Ruotient $kg'mm% 8in! 2+0 )00
Stabilitas 8arshall Sisa $5% setelah
perendaman selama 2. 7am /0o# pada
98 *5 $.%
8in!
0
?ongga dalam campuran $5% pada
Kepadatan 8embal $refusal%$2%
8in!2
2/
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
24/26
(Sumber : Kementerian PU ?9 & it7en 6ina 8arga, 2010%
#atatan untuk tabel sifat - sifat campuran :
1% 8odifikasi 8arshall untuk Agregat 6esar $J1T;2T%
Prosedur modifikasi 8arshall $AS"8 ++1% pada dasarn4a sama dengancara 8arshall asli $S9 0/&2.&11 atau AS"8 1++% kecuali beberapa
perbedaan sehubungan dengan digunakann4a ukuran benda u7i 4ang lebih
besar!
a! 6erat penumbuk 10,20/ kg dan mampun4ai landasan berdiameter 1.,.
cm! an4a alat penumbuk 4ang dioperasikan secara mekanik dengan
tinggi 7atuh .+,* cm 4ang digunakan!
b! 6enda u7i berdiameter 1+,2. cm dan tinggi ,+2 cm!
c! 6erat campuran aspal 4ang diperlukan sekitar . kg!
d! Peralatan untuk pemadatan dan pengu7ian $cetakan dan pemegang
cetakan'breaking head% secara proposional lebih besar dari 8arshall
normal untuk men4esuaikan benda u7i 4ang lebih besar!
e! #ampuran aspal dimasukkan bertahap ke dalam cetakan dalam dua lapis
4ang hampir sama tebaln4a, setiap kali dimasukkan ditusuk - tusuk
dengan pisau untuk menghindari ter7adin4a keropos pada benda u7i!
f! Dumlah tumbukan 4ang diperlukan untuk cetakan 4ang lebih besar adalah
1,+ kali $*+ atau 112% dari 4ang diperlukan untuk cetakan 4ang lebih
kecil $+0 sampai *+ tumbukan% untuk memperoleh energi pemadatan
4ang sama!g! Kriteria rancangan harus dimodifikasi sebaik baikn4a! Stabilitas
minimum harus 2,2+ kali dan nilai kelelehan harus 1,+ kali, masing -
masing dari ukuran cetakan normal!
Isi /en"a %*i
(0')+
Te/a$ /en"a
%*i ('')
Angka
Kore$asi
200&21)
21.&22+
22/&2)*2)&2+0
2+1&2/.
2/+&2*/
2**&2
20&)01
)02&)1/
)1*&)2
)2&).0
).1&)+)
)+.&)/*
)/&)*
)0&)2
2+,.
2*,0
2,/)0,2
)1,
)),)
).,
)/,+
),1
),1
.1,)
.2,
..,.
./,0
.*,/
+,+/
+,00
.,++
.,1*
),+
),+*
),))
),0)
2,*
2,+0
2,2*
2,0
1,2
1,*
1,/*
2*
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
25/26
))&.0+
.0/&.20
.21&.)1
.)2&..)
...&.+/.+*&.*0
.*1&.2
.)&.+
./&+0
+0&+22
+2)&+)+
+)/&+./
+.*&++
+/0&+*)
+*.&++
+/&+
+&/10/11&/2+
.,2
+0,
+2,.
+.,0
++,/+*,2
+,*
/0,)
/1,
/),+
/+,1
//,*
/,)
/,
*1,.
*),0
*.,/*/,2
1,+/
1,.*
1,)
1,)2
1,2+1,1
1,1.
1,0
1,0.
1,00
0,/
0,)
0,
0,/
0,)
0,1
0,*0,*/
#atatan:
1! Penting untuk digaris baCahi bahCa untuk menentukan rongga dalam
campuran dengan kepadatan membal $ refusal %, disarankan untuk
menggunakan penumbuk bergetar $ =ibrator hammer %! Pecahn4a
agregat dalam campuran men7adi bagian 4ang lebih kecil mungkin
dapat dihindari!
2! ?ongga dalam campuran dihitung berdasarkan pengu7ian 6erat Denis
8aksimum Agregat $Gmm test, S9 0)&/)&2002%!
)! ireksi Peker7aan dapat atau men4etu7ui AAS"@ "2)& sebagai
alternatif pengu7ian kepekaan terhadap kadar air! Pengkondisian beku
cair $freeMe thaC conditioning% tidak diperlukan!
.! Untuk menentukan kepadatan membal $refusal%, disarankan
menggunakan penumbuk bergetar $=ibrator hammer% agar pecahn4a
butiran agregat dalam campuran dapat dihindari! Dika digunakan
penumbukan manual 7umlah tumbukan per bidang harus /00 untuk
cetakan berdiameter / inch dan .00 untuk cetakan berdiameter . inch!
+! Pengu7ian Fheel "racking 8achine $F"8% harus dilakukan pada
temperature /0o#! Prosedur pengu7ian harus mengikuti seperti pada
manual untk ?ancangan dan Pelaksanaan Perkerasan Aspal, D?A Dapan
?oad Association $10%
/! Laston $Ac 8od% harus campuran bergradasi kasar
2
-
8/17/2019 BAB II perkerasan jalan
26/26
Adapun beberapa rumus 4ang dipergunakan untuk menghitung rancangan
campuran aspal dan agregat :
1! 6erat 7enis bulk total agrgat
Gsb= p1+ p2+ p3
p1
bulk 1+
p2
bulk 2+
p3
SGfiller
2! 6erat 7enis efektif campuran maksimum
Gse=
p1+ p2+ p32
p1
bulk 1+
p2
bulk 2+
p3
SGfiller
+Gsb
2
)! 6erat 7enis maksimum campuran
Gmm= 100
100(1− Pbt )
Gse +
100 xPbt
Gbt
.! 9si benda u7i
9si 6enda U7i berat SS - 6erat di air $ 6a%
+! 6erat 7enis campuran padat
Gmb= B.udara
Isi Benda Ui
/! Presentase rongga antar agregat $8A%1− Pbt
¿Gmb(¿Gsb¿)
1−¿V!A=100¿
*! Presentase rongga dalam campuran $98% Porositas $P%
VI! =100(1− GmbGmm )
! Presentase rongga terisi aspal $B6%
V"B=( V!A−VI! V!A ) x100! 8arshall Ruptient
!#= stabilitas
flow